You are on page 1of 12

LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA POLA NUTRISI A.

DEFINISI Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Wilkinso Judith M. 2007) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Nanda. 2005-2006 ) B.FISIOLOGI Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel melalaui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti ATP yang dibutuhkan selsel untuk melaksanakn tugasnya. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan , maka saluran pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus menerus.Untuk ini dibutuhkan: 1.Pergerakan makan melaui saluran pencernaan. 2.Sekresi getah pencernaan. 3.Absorbpsi hasil pencernaan, air, dan elektrolit. 4.Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbpsi. 5.Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon Dalam lumen saluran gastroinrestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkunugan khusus supaya pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung. Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya tersedia lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian lebih banyak dipengaruhi oleh volume dan komposisi kandungan dan lumen gastrointestinal. Sistem pengendalian harus dapat mendeteksi keadaan lumen.sistem ini terdapat didalam dinding saluran gastrointestinal. Kebanyakan refleks GI dimulai oleh sejumlah rangsangan dilumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen ,osmolaritas kimus atau konsenttrasi zat yang terlarut, keasaman kimus atau konsentrsi ion H, dan hasil pencernaan karbohidrat, lemak, protein (monosakarida, asam lemak dan peptide dari asam amino). Proses pencernaan makanan antara lain : 1.Mengunyah 2.Menelan(deglusi) a.Pengaturan saraf pada tahap menelan b.Tahap menelan diesofagus 3.Makanan dilambung 4.Pengosongan dilambung 5.Factor reflexs duodenum 6.Pergerakan usus halus a.Gerakan kolon

b.Gerakan mencampur c.Gerakan mendorong 7.Defekasi C.MANIFESTAI KLINIS Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain : A.Subjektif a.Kram abdomen b.Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit. c.Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan. d.Melaporkan perubahan sensasi rasa. e.Melaporkan kurangnya makanan. f.Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan. B.Objektif a.Tidak tertarik untuk makan. b.Diare. c.Adanya bukti kekurangan makanan. d.Kehilangan rambut yang berlebiahan. e.Busing usus hiperaktif. f.Kurangnya minat pada makanan. g.Luka,rongga mulut inflamasi.

D.FOKUS PENGKAJIAN Pengkajian 1.Riwayat keperawatann dan diet. a.Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan. b.Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus. c.Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya? d.Adakah sttus fisik pasien ang dapat meningkatakan diet seperti luka bakar dan demam? e.Adakah toleransi makanan/minumam tertentu? 2.Factor yang mempengaruhi diet a.Status keehatan b.Kultur dan keperrcayaan c.Status sosial ekonomi. d.Factor psikolpgis. e.Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

3.Pemeriksaan fisik a.Keadaan fisik:apatis,lesu b.Berat badan :obesitas,kurus.otot : flaksia,tonus Kurang,tidak mampu bekerja. c.Sistem saraf:bigung,rasa terbakar,reflek menurun. d.Fungsi gastrointestinal: anoreksia,konstipasi,diare,pembesaran liver. e.Kardiovaskuler:denyut nadi lebih dari 100 kali/menit,irama abnormal,tekanan darah rendah/tinggi. f.Rambut: kusam,kering,pudar,kemerahan,tipis,pecah/patah-patah. g.Kulit: kering,pucat,iritasi,petekhie,lemak disubkutan tidak ada. h.Bibir: kering,pecah-pecah,bengkak,lesi,stomatitis,membrane mukosa pucat. i.Gusi: perdarahan,peradangan. j.Lidah: edema,hiperemasis. k.Gigi: karies,nyeri, kotor. l.Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi. m.Kuku: mudah patah. 4.Pengukuran antopometri: a.Berat badan ideal: (TB- 100)*10% b.LINGKAR PERGELNGAN TANGAN c.LINGKAR LENGAN ATAS (MAC) : Nilai normal Wanita :28,5c Pria :28,3 cm d.Lipatan kulit paad otot trisep (TSF) Nilai normal Wanita : 16,5-18 cm Pria :12,5-16,5 cm 5.Laboratorium a.Albumin (N:4-5,5 mg/100ml) b.Transferin (N:170-25 MG/100 ML) c.Hb (N: 12 MG%) d.BUN (N:10-20 mg/100ml) e.Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N :LAKI-LAK1: 0,6-1,3 MG/100 ML,WANITA: 0,5-1,0 MG/ 100 ML) E.DIAGNOSA KEPERAWTAN DAN INTERVENSI INTERVENSI RASIONAL 1.Tingkatkan intake makanan melalui: a.Mei pasien.ngurani gangguan lingkungan yang berisik dan lain0lain.

b.Berikan obat sebelum makan bila ada indikasi. c.Jaga privasi pasien. 2.Jaga kebersihan mulut pasien 3.Bantu pasien makan jika tidak mampu. 4.Sajikan makanan yang mudah dicerna,dalam keadaan hangat, tertutup, dan berikan sedikitsedikit tapi seing. 5.Kaji tanda vital,sensori dan bising usus. 6.Monitor hasil lab,seperti glukosa,elektrolit,albumin,Hb, kolaborasi dengan dokter. 7.Berikan pendidikan kesehatan tentang cara diet, kebutuhan kalori dan tindakan keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien menggunakan NGT. 8.Pemberian caiaran/ makanan tidak lebih 150 cc sekali pemberian. 1.Cara khusus untuk meningkatkan nafsu makan. 2.Mulut yang bersih meningkatakan nafsu majkan. 3.Membantu pasien makan. 4.Meningkatkan selera makan dan intake makan. 5.Membantu mengkaji keadaan pasien. 6.Monitor status nutrisi. 7.Meningkatkan pengetahuan agar pasien le bih koopeartifonitor. 8.Menghindari aspirasi DAFTAR PUSTAKA Nanda 2005-2006. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika. Wilkinson, Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC. Syaifudin.2006.Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC http://akperku.blogspot.com/2009/08/laporan-pendahuluan-kebutuhan-dasar.html

Teori Konseptual VIRGINIA HENDERSON Download Askep Kapuk Online Update MAKALAH KEPERAWATAN tentang MODEL dan TEORI KONSEPTUAL KEPERAWATAN menurut VIRGINIA HENDERSON BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting, yang telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai teori yang mendunia. Ia lahir pada tahun 1897 di kota Kansas, Missouri, Amerika Serikat. Ia memulai karir keperawatan di Army School of Nursing psds tahun 1918.

Pada tahun 1960-an, ia membuat model konseptual ketika profesi keperawatan mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya adalah apakah perawat cukup berbeda dengan prrofesi yang lain dalam layanan kesehatan dalam kinerjanya. Pertanyaan ini merupakan hal penting sampai tahun 1950-an sebab perawat lebih seriang hanya melakukan instruksi dokter. Virgina Henderson merupakan orang pertama yang mencari fungsi unik dari keperawatan. Pada saat menulis pada tahun 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negative dan positif dari praktek keperawatan pada masa itu. Hal tersebut meliputi :

Autiritaria dan struktur hirarki di rumah sakit. Sering terdapat fokus satu pihak yaitu pada penyembuhan gangguan fungsi fisik semata. Fakta bahwa mempertahankan kontak oribadi dengan pasien merupakanhal yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu. Adanya keanekaragaman yang ia miliki selama karier keperawatannya di Amerika Serikat diberbagai bidang layanan kesehatan

Virginia Henderson diminta untuk memplubikasikan model konseptualnya oleh International Council of Nurse (ICN) pada tahun 1960-an.Oleh karena diarahkan lebih pada aspek-aspek psikologis dari perawatan pasien. Kontribusi penting oleh Henderson (1966) adalah definisi perawatan berikut yang menjadi definisi yang sudah diterima secara umm : "Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu sehat atau sakit. Dalam hal memberikan pelayanan kesehatan atau pemulihan atau kematian yang damai, yang dapat ia lakukan tanpa bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. dan melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan kemandirian secepat mungkin." B. TUJUAN Tujuan penulisan adalah: 1. Mengetahui karakteristik teori dalam teori Virginia Henderson 2. Mengetahui model teori Virginia Henderson. 3. Mengetahui aplikasi model system Virginia Henderson dalm pemberian asuhan Keperawatan.

BAB II TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON A. KONSEP UTAMA DAN TEORI VIRGINIA HENDERSON Dalam tulisan Virginia Henderson edisi ke-6 dengan judul "The Principles and Practice of Nursing", ia mengutip beberapa definisi dari sumber termasuk satu dari piagam WHO. Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi : 1. Bernafas dengan normal 2. Makan dan minum cukup. 3. Pembuangan eliminassi tubuh. 4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman. 5. Tidur dan istirahat. 6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian. 7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan. 8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit 9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain. 10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat. 11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang. 12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan. 13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh : 1. 2. 3. 4. Usia Kondisi emosional (mood & temperamen) Latar belakang sosial dan budaya. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental

Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut : 1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan. 2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan

3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat. Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut ; o Fungsi unik dari perawat o Upaya pasien kearah kemandirian o Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia o Perencanaan yang akan diberikan.

Prinsip-prinsip dasar tersebut menandai era baru bagi keperawatan. Perawat menyadari fungsi dan keunikannya, dan kesadaran ini menandai era baru ketika profesi keperawatan mulai menelaah sifat aktual dari kerja keperawatan secara lebih kritis dari sebelumnya. Komitmen menuju kemandirian dan autonomi pada pasien juga menandai era tersebut. Sebelumnya, terdapat kecenderungan bagi perawat untuk mencoba melakukan semuanya bagi pasien. Secara umum,aktifitas keperawatan harus didukung atau ditentukan oleh tindakan terpeautik dokter. B. ASUMSI - ASUMSI PADA TEORI VIRGINIA HENDERSON

1.

Keperawatan (nursing) Perawat mempunyai keunikan untuk membantu individu sehat atau sakit. Fungsi perawat adalah sebagai salah satu team medis. Fungsi perawat adalah mandiri, terpisah dari dokter, tetapi mendukung program program dokter. Perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup baik dari segi atau sosial. Perawat harus dapat mengkaji kebutuhan dasar manusia. Keempat belas komponen dasar kebutuhan manusia harus dapat tercover semua oleh fungsi perawat. 2. Pasien / person (pasien) Pasien harus mampu mempertahankan keseimbangan fisiologis dan emosional. Perasaan dan tubuh pasien adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan. Pasien harus dibantu agar dapat mandiri. Pasien dan keluaraga adalah satu kesatuan. Kebutuhan pasien harus dapat terpenuhi dengan ke-14 komponen dari keperwatan. 3. Kesehatan (health) Kesehatan adalah kualitas dari kehidupan. Kesehatan adalah dasar dari fungsi manusia. Kesehatan diperlukan secara mandiri dan saling menggantungkan. Peningkatan keshehatan lebih penting dari perawatan orang sakit.

Seseorang dapat memperoleh kesehatan jika dia mempunyai kekuatan, kemauan, dan pengetahuan. 4. Lingkungan (environment) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungannya, tetapi penyakit akan menurunkan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan. Perawat harus mampu memberikan pendidikan kesehatan. Perawat harus melindungi pasien dari kecelakaan akibat lingkungan. Perawat harus mampu mencegah terjadinya kecelakaan melalui rekomendasi terkait dengan konstruksi bangunan dan penempatan alat. Dokter menggunakan hasil kerja perawat untuk menentukan tindakan terbaik dalam mencegah kecacatan Perawat harus mengetahui tentang sosial budaya dan praktek keagamaan pasien.

C. THEORETICAL ASSERTIONS Hubungan Perawat dengan Pasien Ada tiga tingkat hubungan antara perawat dengan pasien yang diindetifikasioleh Henderson dari hubungan ketergantungan sampai ketidaktergantungan. Hubungan tersebut meliputi:
5.

Perawat sebagai pengganti pasien (substitute) Pada saat sakit perawat menggantikan kebutuhan pasien yang diakibatkan oleh karena kehilangan kekuatan fisik, ketidakmauan dan kurangnya pengetahuan. Henderson mengungkapkan hal ini statmennya bahwa "Perawat, kesadaran bagi ketidaksadaran, kehidupan dari kematian, tangan dari orang yang teramputasi, mata bagi orang buta, pemberi kehangatan bagi bayi, juru bicara bagi orang bisu, dan sebagainya." b. Perawat sebagai pembantu pasien (helper) Selama kondisi tidak sadar, perawat membantu pasien menemukan kemandiriannya. Henderson mengatakan "Kemandirian adalah suatu hal yang relative, tidak satupun kita tidak bergantung pada orang lain, tetapi kita mencoba memberi kemandirian dalam kesehatan, bukan ketergantungan dalam kesakitan". c. Perawat sebagai teman pasien (partner) Sebagai partner, pasien dan perawat bersama-sama memformulasikan rencana keperawatan kebutuhan dasar yang didiagnosis. Juga dimodifikasi sesuai kondisi, usia, temperamen, emosi, status sosial, kebudayaan, dan kapasitas intelektual pasien. Perawat juga harus dapat mengatur lingkungan sekitar bila diperlukan. Henderson percaya "Perawat yang tahu reaksi fisiologis dan patologis dari perubahan temperature, pencahayaan, tekanan gas, bau, kebisingan, bau zat kimia, dan organisme akan mengorganisasikan lingkungan dan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada,"
a.

Perawat dan pasien harus selalu bekerja sama untuk mencapai tujuan, baik dalam mencapai kemandirian atau kematian yang tenang. Salah satu tujuan perawat adalah menjaga aktifitas sehari-hari pasien senormal mungkin. Peningkatan status kesehatan adl tujuan penting dari perawatan. Menurut Henderson, lebih penting membantu seseorang bagaimana menjadi sehat daripada mengobati ketika sakit. 2. Hubungan perawat dengan dokter Henderson menyatakan bahwa perawat mempunyai fungsi yang unik, berbeda dengan dokter, dimana keperawatan, diatur oleh perawat dan pasien bersama-sama saling mendukung dengan rencana atau program therapy dokter. Henderson menekankan, Perawat tidak hanya mengikuti perintah dokter. Suatu pertanyaan "Mengapa dokter selalu memberi perintah kepada pasien atau tenaga kesehatan lain?'. Bahkan perawat mampu membantu pasien ketika dokter tidak ada. Henderson juga menyatakan bahwa perawat ataupun dokter sangat melebihi batas. 3. Perawat sebagai anggota Team Kesehatan Perawat bekerja saling bergantung pada tenaga kesehatan yang lain. Perawat dan tenaga kesehatan lain membantu menjalankan seluruh program perawatan pasien. Henderson mengingatkan bahwa diantara team kesehatan mempunyai sumbangsih yang sama dalam perawatan pasien. Tak ada yang lebih besar, masing-masing mempunyai fungsi unik sendiri- sendiri.

D. APLIKASI MODEL VIRGINIA HENDERSON DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Yang perlu dikaji adalah: a. Core/inti Data diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit. b. 14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien meliputi: 1. Pernafasan 2. Kebutuhan makan dan minum 3. Eliminassi 4. Posisioning 5. Kebutuhan tidur dan istirahat 6. Kebutuhan dalam berpakaian 7. Cara mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan 8. Kebersihan tubuh 9. Kondisi lingkungan 10. Komunikasi 11. Ibadah dan keyakinan

12. Pekerjaan sehari-hari 13. Kebutuhan bermain dan rekreasi 14. Kebutuhan belajar dan menggunakan fasilitas keseahatan

Perawat mengkaji ke-14 komponen dasar, komponen pertama dinilai secara penuh kemudian menuju pada komponen selanjutnya. Untuk mengkaji data dari ke-14 komponen ini, perawat membutuhkan pengetahuan dari apa yang normal dalam kesehatan, juga pengetahuan tentang apa-apa yang menyebabkan sakit. 2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa dirumuskan berdasarkan dari analisis data dari ke-14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien. 3. Intervensi Keperawatan Perencanaan melibatkan pembuatan rencana agar sesuai dengan keb individu, memperbaharui jika diperlukan, dan menjamin bahwa ini sesuai dengan yang ditentukan dokter.sebuah rencana yang baik mengintregasikan pekerjaan dari semua yang ada dalam tim kesehatan. 4. Implementasi Perawat membantu pasien melaksanakan aktifitas untuk memelihara kesehatan, untuk menyembuhkan dari sakit, atau untuk membantu dalam kematian yang tenang. bersifat individu, tergantung pada prinsip fisiologis, umum, latar belakang budaya, keseimbangan fisik dan intelektual. 5. Evaluasi Menurut Henderson, perawat akan melakukan evaluasi berdasar pada tingkatan dimana pasien dapat mandiri. E. MANFAAT TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA PRAKTEK KEPERAWATAN

1. Teori Virginia Henderson memberikan pernyatan tentang profesi perawat yang unik, terlepas dari profesi kedokteran, sehingga perawat dapat menentukan rencana keperwatannya dengan mandiri tanpa menunggu instruksi dari dokter. 2. Melengkapi model konseptual keperawatan yang telah ada.

F. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI VIRGINIA HENDERSON

1. Kekuatan

Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat. o Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata. o Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter. o Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow. 2. Kelemahan o Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien. o Teori kurang pragmatis.
o

BAB III PENUTUP Dalam bukunya, The Nature of Nuresing: A Definition and its Implication for Practice, Research, and Education, Henderson telah mendesain tiga fase kurikulum yaitu: 1. Fase pertama, penekanan pada kebutuhan pokok pasien, rencana keperawatan, fungsi unik keperawatan dalam membantu melakukan aktifitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan pasien. 2. Fase kedua, membantu pasien memenuhi kebutuhannya selama adanya gangguan fungsi tubuh atau patologis yang membutuhkan modifikasi rencana keperawatan.

Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa Teori Virginia Henderson tentang model konsep keperawatan dalam buku "The Principles and Practice of Nursing" merupakan sebuah sumber yang luar biasa yang bisa digunakan oleh mahasiswa maupun perawat yang sudah berpraktek. Kelly menyatakan "Jika saja hanya ada satu buku keperawatan yang bisa diselamatkan ketika bom jatuh, PPN adalah buku itu. Model Keperawatan Virginia Henderson sangat mempengaruhi perkembangan proses keperawatan didunia ini dengan ke-14 komponen dasar kebutuhan manusia.

DAFTAR PUSTAKA 1. Lyn Basfort & Oliver Slevin, Teori dan Praktek Keoerawatan: pendekatan Integral pada asuhan pasien, EGC, Jakarta 2006 2. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan : A. Aziz Alimul Hidayat, Penerbit Salemba Medika. 3. Potter & Perry. 1999 "Fundamental Keperawatan", Buku Kedokteran EGC, Jakarta http://kapukpkusolo.blogspot.com/2010/10/teori-konseptual-virginia-henderson.html

You might also like