You are on page 1of 6

I. PENDAHULUAN I.1 I.1.

1 Analisis Situasi Profil dan Kondisi Usaha Propinsi Jawa Timur merupakan propinsi yang mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan pertanian, khususnya buah-buahan. Salah satunya yaitu buah apel (Malus sylvestris) yang banyak ditanam di Kota Batu dan Kabupaten Malang (khususnya yang paling banyak di Poncokusumo). Poncokusumo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Luas Kecamatan Poncokusumo adalah 20.632 hektar. Sebagian besar penduduk Poncokusumo bekerja sebagai petani. Kecamatan Poncokusumo mempunyai 17 desa dan jumlah penduduknya sebanyak 93.153 jiwa (Laki-laki 49.401 jiwa, Perempuan 49.752 jiwa). Kecamatan ini berada di ketinggian 1200-1400 Mdpl dan terletak di kaki Gunung Semeru. Kecamatan Poncokusumo merupakan daerah yang kaya akan hasil produksi sayur-mayur dan buah-buahan diantaranya adalah tomat, kubis, cabe, wortel, kelengkeng, belimbing dan apel. Apel adalah produk unggulan di daerah ini, karena daerah ini merupakan dataran tinggi dimana cocok untuk pertumbuhan tanaman apel. Jenis apel dari kecamatan ini antara lain apel manalagi, apel ana dan apel romebeauty (Wikipedia, 2010). Pemanfaatkan dan peningkatan nilai ekonomis terhadap apel lokal dapat dilakukan melalui diversifikasi produk, yaitu mengolah apel menjadi produk produk bermutu tinggi. Dalam industri pengolahan apel telah banyak diproduksi berbagai macam produk olahan apel seperti jenang apel, wingko apel, sirup apel, pie, selai apel, brem apel, sari apel dan juga keripik apel (Hubeis, 1997). Kecamatan Poncokusumo baru pada tahun 1960-an mengembangkan budidaya tanaman apel sehingga pamor apel Poncokusumo kalah tenar dengan apel Batu karena yang lebih dahulu mengembangkan budidaya tanaman apel adalah Kota Batu. Selain itu secara geografis Kecamatan Poncokusumo juga berbeda dengan Kota Batu. Bukan saja jarak tempuh dan sarana jalannya, tetapi juga potensi keanekaragaman alam yang bisa dikembangkan menjadi obyek wisata. Di Kecamatan Poncokusumo juga terdapat usaha pengolahan buah apel

menjadi produk olahan yaitu keripik apel, sedangkan untuk sari apel dan cuka apel pengembangannya terkendala oleh teknologi (Ariyanto, 2003). .Salah satu usaha pengolahan buah apel menjadi keripik apel yang terdapat di Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang yaitu Perusahaan Kripik Apel Fruitindo. Perusahaan keripik apel Fruitindo merupakan industri pertanian yang relatif baru. Perusahaan keripik apel Fruitindo didirikan pada tanggal 1 Januari 2004 oleh Bapak Ahmad Hudi Hariyanto, STP. Lokasi perusahaan berada di Jalan Diponegoro No.762 RT.40 RW.06 Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Perusahaan ini menurut kriteria BPS berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan termasuk industri skala kecil karena tenaga kerjanya hanya berjumlah 6 orang. Latar belakang dari didirikannya perusahaan ini karena di daerah tersebut banyak sekali petani apel sehingga apabila panen raya tiba akan terjadi kelebihan penawaran yang mengakibatkan harga buah apel di pasaran menjadi rendah. Untuk menyerap kelebihan produksi buah apel pada saat panen raya dan untuk meningkatkan keuntungan maka diperlikan usaha pengolahan buah apel menjadi produk olahan, yaitu kripik apel. Selain itu, kripik apel juga mempunyai daya simpan yang lebih lama dari buah apel segar. Sedangkan tujuan dari perusahaan ini yaitu : 1. Menghasilkan produk agroindustri yang mempunyai daya saing. 2. Berperan serta dalam pengembangan ekonomi daerah 3. Mensinergikan tujuan tersebut dan membangun sentra agroindustri. 4. Memperluas lapangan pekerjaan. Perusahaan kripik apel Fruitindo telah mendapatkan ijin dari Departemen Kesehatan RI yaitu DEP.KES.RI.P-IRT.No.214350701085 pada tanggal 7 Mei 2004. Selain itu juga telah memenuhi Standart Industri Indonesia (SII) yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian RI pada tanggal 7 Mei 2004 dengan No.530/65/421.115/TDI.2004. Perusahaan ini masih berskala kecil sehingga struktur organisasi masih sederhana. Lokasi pemasaran kripik apel Fruitindo adalah Malang, Surabaya, dan Sidoarjo.

I.1.2 Kondisi dan Potensi Wilayah I.1.2.1 Kondisi Rumah Produksi Rumah produksi kripik apel Fruitindo terletak di kawasan yang dekat dengan tempat tinggal penduduk dan balai desa. Rumah produksi kripik apel Fruitindo ini memiliki beberapa ruangan diantaranya ruangan yang digunakan sebagai ruang produksi dan ruang penyimpanan. Dalam ruangan produksi terdapat 2 vacuum frying untuk penggorengan kripik, 2 buah sealler untuk pengemasan, timbangan besar, timbangan analitik, saringan dan sebuah bak untuk pencucian buah apel. Untuk ruang administrasi atau manajemen dari kripik apel Fruitindo terletak di bagian depan rumah, biasanya digunakan pemilik untuk menerima buah apel dari distributor atau sebagai tempat transaksi pembelian kripik apel. I.1.2.2 Potensi Wilayah Sekitar Lokasi sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena dapat mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan penentuan kelangsungan suatu perusahaan. Tujuan penentuan lokasi perusahaan dengan tepat adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Penempatan perusahaan yang baik akan menyumbang banyak dalam usaha meminimumkan biaya. Penempatan yang baik ini akan menghasilkan biaya transport untuk bahan-bahan, biaya produksi dan distribusi barang menjadi relative minim, sehingga makin sedikit masalah yang dihadapi perusahaan (Reksohadiprojo dan Gitosudarmo, 2000). Lokasi UKM juga akan berpengaruh pada perkembangan rumah produksi Fruitindo. Penentuan lokasi hendaknya dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan dapat dijadikan sarana pengembangan di masa yang akan datang. Perusahaan kripik apel Fruitindo terletak di di Jalan Diponegoro No.762 RT.40 RW.06 Desa Poncokusumo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Lokasi berdirinya perusahaan kripik apel Fruitindo sangat berpotensi untuk pengembangan usahanya bila dilihat dari beberapa segi antara lain : 1. Ekonomi a. Lokasi Perusahaan kripik apel Fruitindo berada di daerah Poncokusumo, dimana daerah ini merupakan sentra tanaman apel di Kabupaten Malang. Hal ini dapat memberikan keuntungan

karena lokasi perusahaan dekat dengan bahan baku sehingga mudah dan dapat meminimumkan biaya transportasi untuk membeli bahan baku. b. Selain dekat dengan tempat penjualan bahan baku, lokasi perusahaan kripik apel Fruitindo merupakan satu-satunya UKM pembuatan kripik apel yang berada di daerah Poncokusumo. Sehingga persaingan dengan UKM pembuatan kripik apel lainnya relatif kecil untuk daerah Poncokusumo. 2. Sosial Selain berada di lingkungan yang cukup strategis, lokasi perusahaan kripik apel Fruitindo berada dekat dengan wilayah yang sangat berpotensi dalam penyerapan tenaga kerja, mengingat di wilayah tersebut keterbatasan masih banyak terdapat Sehingga dapat masyarakat yang putus memberikan lapangan sekolah pada tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA karena ekonomi. pekerjaan bagi masyarakat yang masih pengangguran. I.1.3 Struktur Organisasi Tenaga kerja merupakan salah satu pendukung utama terhadap keberhasilan suatu usaha. Jumlah tenaga kerja tetap pada perusahaan kripik apel Fruitindo berjumlah 6 orang dengan perincian tenaga kerja dalam keluarga yaitu 2 orang pria dan 1 orang wanita, sedangkan tenaga kerja luar keluarga yaitu 3 orang pria. Tingkat pendidikan tenaga kerja tersebut yaitu satu orang sarjana, satu orang lulusan SMA, satu orang lulusan SLTP, dan tiga orang lulusan SD. Apabila perusahaan menerima pesanan dalam jumlah besar maka terkadang juga dilakukan penambahan tenaga kerja berjumlah 1-3 orang yang berasal dari penduduk sekitar. Pada perusahaan kripik apel Fruitindo sudah terdapat pembagian kerja yang sederhana tetapi pada posisi tertentu terjadi perangkapan tugas. Hal ini terjadi karena tidak ada ketentuan yang mengikat tentang pembagian kerja dan tidak adanya staff/bawahan di perusahaan tersebut. Pembagian kerja tersebut ditunjukkan sebagai berikut :

Pimpinan Wakil Sekretaris Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bagian Umum dan akutansi

: : : : : :

Ahmad Hudi Hariyanto, STP Imron Ida Rosita Kusnadi Adin Suryana

I.1.4 Keunggulan dan Kekurangan Mitra Usaha Keunggulan yang dimiliki khalayak mitra kripik apel Fruitindo antara lain : 1. Produk yang dihasilkan memiliki keunggulan dalam hal rasa yang manis, tekstur yang renyah, warna yang cerah (tidak browning), aroma khas apel manalagi dan harga yang terjangkau. 2. Kripik apel Fruitindo memiliki daerah pemasaran yang cukup luas sehingga banyak dikenal oleh masyarakat khususnya di kota Malang dan Poncokusumo. 3. Tidak menggunakan bahan tambahan makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi. Kekurangan yang dimiliki khalayak mitra perusahaan kripik apel Fruitindo antara lain : 1. Pembukuan keuangan masih bersifat sederhana 2. Struktur organisasi atau pembagian kerja masih sederhana dan jumlah tenaga kerja yang sedikit 3. Pada posisi tertentu terjadi perangkapan tugas. Hal ini terjadi karena tidak ada ketentuan yang mengikat tentang pembagian kerja dan tidak adanya staff/bawahan di perusahaan tersebut 4. Kompetitor yang banyak karena tidak hanya perusahaan kripik apel Fruitindo saja yang memproduksi kripik apel di kota Malang. I.2 Perumusan Masalah Perusahaan kripik apel Fruitindo merupakan industri pertanian yang relatif baru. Perusahaan ini menurut kriteria BPS berdasarkan jumlah tenaga kerja 5

yang digunakan termasuk industri skala kecil karena tenaga kerjanya hanya berjumlah 6 orang. Strategi terpadu yaang sangat penting artinya dalam kehidupan perusahaan. Strategi menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan adalah suatu rencana yang merupakan satu kesatuan bersifat komprehensif dan lingkungannya untuk menjamin tercapainya tujuan dan arah perusahaan di masa depan dengan jelas kepada semua karyawan (Supriyono, 2002). Selain itu menurut Sunarto (2002), strategi merupakan cara untuk mengantisipasi masalahmasalah dan kesempatan-kesempatan masa depan pada kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat khususnya strategi keuangan. Berdasarkan hasil interview dan observasi yang dilakukan oleh peserta KKN-P dapat diketahui beberapa permasalahan yang timbul di khalayak mitra perusahaan kripik apel Fruitindo dan salah satu masalah yang dihadapi antara lain : 1. Masalah yang berhubungan dengan keuangan. Kripik apel Fruitindo belum melaksanakan perencanaan keuangan secara sempurna dimana perhitungan keuangan masih dihitung secara manual dan belum tersusun rapi. 2. Organisasi perusahaan yang masih sederhana, dimana pada posisi tertentu masih terdapat perangkapan tugas. Hal ini terjadi karena tidak ada ketentuan yang mengikat tentang pembagian kerja dan tidak adanya staff/bawahan di perusahaan tersebut.
I.3

Pemecahan Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Alternatif yang dapat diambil dan dibutuhkan dalam menghadapi masalah

I.3.1

yang diprioritaskan antara lain: 1. Penggunaan sistem neraca massa keuangan untuk mempermudah dalam perencanaan keuangan perusahaan. 2. Penambahan jumlah tenaga kerja dan pembentukkan organisasi yang lebih terstruktur sehingga mempermudah pekerjaan dan tidak terjadi perangkapan tugas.

You might also like