You are on page 1of 46

Lapotan Praktek Keria Industri

Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia



1

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam memahami bidang Teknik Mesin perlu adanya keselarasan antara
teori dengan kegiatan praktek. Selama menempuh pendidikan di Politeknik,
mahasiswa telah memperoleh seiumlah teori yang nantinya teori tersebut dapat
diaplikasikan dalam kegiatan prakteknya. Untuk berlatih mengaplikasikan teori
dengan kegiatan praktek di bangku kuliah, perlu adanya kegiatan yang bersiIat
realita. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang mewaiibkan
mahasiswanya untuk melakukan praktek keria industri pada semester akhir dalam
menempuh ieniang diploma. Tuiuan dari praktek keria industri untuk
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan melihat relevansinya di dunia keria
serta mendapatkan umpan balik perkembangan ilmu pengetahuan dari dunia
industri tersebut. Dimana dalam praktek keria industri ini mahasiswa diwaiibkan
bekeria pada sebuah instansi atau industri yang berhubungan dengan dunia teknik
mesin, dan selama pelaksanaannya mahasiswa diwaiibkan mematuhi segala
peraturan yang berlaku pada instansi atau industri tempat mahasiswa melakukan
praktek keria industri.
Pada pelaksanaan praktek keria industri ini, penyusun berkesempatan
melakukan praktek keria industri di PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia
selama 4 bulan di Audio Business Unit. PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia
merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Jakarta Timur yang bergerak
dalam bidang elektronika.
Sasaran perusahaan ini adalah memberikan produk bermutu tinggi kepada
konsumen dengan biaya produksi yang rendah. Perusahaan menempatka dirinya
pada keinginan konsumen, harus menggunakan sumber-sumber yang
memungkinkan secara eIektiI untuk mengurangi biaya produksi. Jalue
Engineering (VE) adalah suatu alat yang baik untuk mencapai tuiuan ini.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

2

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Selama praktek keria industri (prakerin), penyusun ditempatkan di bagian
Engineering khususnya mechanical engineering. Penyusun dilibatkan langsung
dalam proses mencapai tuiuan perusahaan yaitu dalam pengaplikasian Value
Engineering pada komponen Audio. Semaksimal mungkin dilakukan pengurangan
biaya, atau dalam kata lain Cost Down untuk komponen audio, tanpa mengurangi
nilai dan Iungsi dari komponen tersebut.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana kegiatan rutin prakerin dalam proses Aplikasi Jalue
Engenering pada Komponen Audio di Audio Business Unit, PT.
Panasonic ManuIacturing Indonesia?
1.2.2 Bagaimana kegiatan khusus prakerin dalam proses Analisis ide Jalue
engineering, yaitu tentang modiIikasi batterv spring radio model?

1.3Batasan Masalah
aporan ini diIokuskan pada proyek perusahaan yang salah satunya adalah
Jalue Engineering di Audio BU- PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia.
pada komponen:
1) inged Button pada Radio model RX D45/D50/D55,
2) ire pada semua model Radio,
3) $crew pada Radio Model RX D45/D50,
4) Miramat pada Radio model RF 3500/3700/2400,
5) Batterv Cover Gask pada Radio model RF-P130/P150,
6) Proses Analisa ide Jalue Engineering pada ModiIikasi Batterv $pring
pada Radio Model R 4249.

1.4Tujuan
Maksud dilaksanakan praktek keria industri ini guna memenuhi
persyaratan dalam menyelesaikan program studi Diploma III , tuiuan dari kegiatan
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

3

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
praktek keria lapangan adalah agar mahasiswa dapat mengenal, mempelaiari, dan
memahami kegiatan yang dilakukan di lingkungan industri.

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperoleh tuiuan sebagai berikut :
1.4.1 Mengetahui kegiatan rutin prakerin dalam proses Aplikasi Jalue
Engenering pada Komponen Audio di Audio Business Unit, PT.
Panasonic ManuIacturing Indonesia.
1.4.2 Mengetahui Proses Analisa ide Jalue Engineering pada ModiIikasi
Batterv $pring pada Radio Model R 4249.

1.5Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
O Untuk memperoleh pengalaman operasional dalam suatu industri
khususnya industri migas, mengenai penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sesuai dengan bidang yang ditekuni oleh penyusun.
O Untuk memperoleh kesempatan dalam menganalisa permasalahan
yang ada di lapangan berdasarkan teori yang diperoleh selama proses
belaiar.
O Memperoleh wawasan tentang dunia keria dan sebagai proses adaptasi
terhadap lingkungan dunia keria, khususnya di PT. Panasonic
ManuIacturing Indonesia.
2) Bagi Politeknik Negeri Malang
O Menialin keria sama antara pihak Politeknik dengan dunia industri.
O Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengaiaran dalam
rangka link and match antara dunia pendidikan dan dunia keria.
O Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi.

3) Bagi Perusahaan
O Membina hubungan yang baik dengan pihak institusi pendidikan .
O Untuk merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan
dunia pendidikan.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

4

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
BAB II
TIN1AUAN UMUM

2.1$ejarah singkat
Terinspirasi oleh semangat Nasionalisme untuk membuat sebuah alat
komunikasi bagi sebuah negara baru, Indonesia, pada tahun 1954 Drs. H.Thayeb
Moh.Gobel` mendirikan PT Transistor Radio ManuIacturing di Cawang, Jakarta,
yang meniadi pelopor dari pabrik transistor radio yang disebut dengan 'Tiawang.
Pada tahun 1957 Drs. Thayeb Moh.Gobel` menerima beasiswa Colombo
Plan. Saat itu ia sedang melaniutkan studi di Jepang dimana ia bertemu dengan
Mr.Konosuke Matsushita, pendiri dari Matsushita Electric Industrial Co., td.
Berdasarkan Perianiian Keriasama Teknikal tersebut, PT Transistor Radio
ManuIacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama di Indonesia, yang
bertuiuan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia menonton Asian Games
(Jakarta). Produk pertama diberikan kepada Ibu negara, Ibu Fatmawati Soekarno .
Drs. Thayeb Moh.Gobel` pada tahun 1970 mendirikan PT National Gobel
(Perangkat Elektronik Rumah Tangga). Seiring dengan perkembangan zaman,
pada tahun Bulan Desember 2003, teriadi perubahan nama untuk semua produk
bermerek National meniadi Panasonic. Perubahan merek ini iuga mengakibatkan
perubahan nama untuk masing-masing pabrik seperti PT. National Gobel yang
berlokasi di Gandaria, Jakarta Timur berubah meniadi PT. Panasonic
ManuIacturing Indonesia.
Ada 3 Penyebab utama mengapa dilakukan perubahan merek National
meniadi Panasonic, yaitu :
1) Perusahaan ingin berkonsentrasi pada satu merek produk yang
memberikan kesan mengikuti perkembangan zaman dan memberikan nilai
tambah yang besar terhadap kehidupan manusia (high image product),
yaitu Panasonic.
2) Membentuk persepsi merek yang sama secara global dan universal, yaitu
Panasonic. Panasonic ada di mana-mana di seluruh dunia, tidak rancu
dengan adanya 2 merek dari satu induk perusahaan yang sama.
3) Memperkuat merek Panasonic di pasar elektronik di Asia PasiIik.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

5

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Pada bulan Mei 2003, Matsushita Electric Industrial Co. td. Japan (MEI)
telah mengumumkan kebiiakan perubahan merek ini, dan secara global
perusahaan merek ini dimulai paling lambat bulan April 2004. Sedangkan di
Indonesia perubahan merek National meniadi Panasonic dilakukan seiak bulan
Desember 2003.
Seiring dengan perubahan merek ini, diluncurkan pula slogan merek dan
slogan manaiemen yang baru. Slogan merek yang baru adalah 'Panasonic Ideas
for Life. Slogan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk senantiasa
memberikan nilai tambah dalam setiap produk dan pelayanan yang diberikan,
sehingga dapat memperkaya nilai kehidupan dan kemaiuan masyarakat. Dengan
ini, produk yang dihasilkan tidak hanya dapat berIungsi maksimal, meningkatkan
kualitas hidup penggunanya, menggunakan teknologi terkini, dan iuga ramah
lingkungan.
Perkembangan terbaru dari PT national gobel adalah perubahan nama
untuk semua produk bermerek National meniadi Panasonic seiak bulan desember
2003.Perubahan merek ini iuga mengakibatkan nama perusahaan untuk masing
masing pabrik seperti PT National Gobel yang berlokasi di Gandaria, Jakarata
Timur berubah meniadi PT Panasonic ManuIacturing Indonesia.
Ada 3 penyebab utama mengapa dilakukan perubahan merek National
meniadi Panasonic, yaitu:
1) Perusahaan ingin berkonsentrasi pada satu merek produk yang
memberikan kesan mengikuti perkembangan Zaman dan memberikan nilai
tambah yang besar terhadap kehidupan manusia (high image product),
yaitu Panasonic.
2) Membentuk persepsi merek yang sama secara global dan universal, yaitu
Panasonic. Panasonic ada dimana-mana di seluruh dunia, tidak rancu
dengan adanya 2 merek dari satu induk perusahaan yang sama.
3) Memperkuat merek Panasonic di pasar global, yaitu meniadi pemimpin
pasar elektronik di Asia PasiIik.
Pada bulan Mei 2003, Matsushita Electric Industrial Co. td. Japan (MEI)
telah mengumumkan kebiiakan perubahan merek ini, dan secara global perubahan
merek ini dimulai paling lambat bulan April 2004. Sedangkan di Indonesia
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

6

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
perubahan merek National Meniadi Panasonic dilakukan seiak bulan Desember
2003.

2.1.1 Logo Perusahaan
ogo PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia adalah berupa slogan
'Panasonic ideas for life. Slogan ini mencermikan komitmen perusahaan untuk
senantiasa memberikan, meningkatkan kualitas hidup penggunanya,
menggunakan teknologi terkini, dan iuga ramah lingkungan.

2.1 ogo PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia

2.1.2 Prinsip Utama Perusahaan
Kemaiuan dan pembangunan hanya dapat tercapai dengan ialan penyatuan
tenaga, pikiran dan keriasama yang erat antara karyawan dalam perusahaan ini.
Sebab itu kita senatiasa berpegang teguh pada tuiuh prinsip perusahaan agar
segala pengabdian kita meniadikan kemaiuan yang kekal.
Tuiuh Prinsip Perusahaan :
1) Utamakan berbakti pada negara melalui industri.
Karya merupakan bakti pada negara, kemegahan industri merupakan
kebanggan.
2) Utamakan berlaku iuiur dan adil.
Berlaku iuiur dan adil, baik urusan pribadi maupun perusahaan.

3) Utamakan keriasama dengan keselarasan.
Keria sama dengan penuh keselarasan sebagai kesatuan, saling percaya
serta bertanggung iawab dengan meyakini hakekat satu untuk semua,
semua untuk satu.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

7

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
4) Utamakan beriuang untuk perbaikan.
Beriuang untuk mencapai perbaikan diri sendiri maupun untuk
perusahaan.
5) Utamakan ramah tamah dan kesatria.
Bersikap ramah tamah dalam kata dan perbuatan, kesatria, menghormati,
serta menghargai hak serta kewaiiban.
6) Utamakan menyesuaikan diri dengan kemaiuan zaman.
Menyesuaikan diri untuk maiu sesuai dengan peerkembangan zaman.
7) Utamakan bersyukur dan berterima kasih.
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia-Nya dan
berterimakasih pada para perintis, Masyarakat dan negara.

2.1.2 $truktur Manajemem Perusahaan

Struktur manaiemen perusahaan ini, khususnya Audio Business unit
adalah seperti yang sudah diielaskan pada gambar 2.2 di bawah ini.
















Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

8

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011






























2.2Struktur Manaiemen Audio Business Unit, PT. PMI

CA
PRESENTATIF
AUDI
ADVISR
HRD
FINANCE
ENGINEERING
ENG CNTR
MECHANICA
EECTRNIC
PURCHASING
MATERIA
CNTR
QUAITY
CNTR
INCMING QC
QC PRMTIN
DC CNTR
UNIT
UT GING QC
PRD. CNTR
PPC
FINISH GDS
PRD
ENGENEERING
MAINTENANCE
INSTRUMENTATI
N
INDUSTRIA ENG
PRDUCTIN
MECHANISM
PCB
FINA
PQA/TECHNICIAN
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

9

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Penielasannya adalah sebagai berikut:

1) Personal Factorv & HRD
Bertanggung iawab mengelola sumber daya manusia yang bekeria di
Audio B.U, mencakup kepangkatan, rotasi karyawan, perekrutan, penilaian
kineria, absensi, mobilitas karyawan, ( untuk pemeriksaan kesehatan, dsb.),
penghentian masa kontrak, dan sebagainya yang berhubunganllangsung dengan
karyawan.

2) Finance
Bertanggung iawab atas pengelolaan keuangan departemen, dan bekeriasama
dengan Seksi Purchasing dan Cost Control untuk melakukan Cost Down.

3) " & Svstem Development
Bertanggung iawab dalam mengontrol qualitv produk.

4) ngineering
Seacara umum, seksi ini bertugas untuk melakukan penelitian terhadap
produk-produk yang dihasilkan oleh produksi Audi B.U.Penelitian ini
mencangkup material yang digunakan pada pembuata part, proses yang dikenakan
pada pembuatan part, dan Iactor keamanan penggunaan produk bagi konsumen.
Untuk itu, seksi Engineering mempunyai wewenang untuk melakukan perubahan
desain atas permintaan bagian QC / Produksi, membuat InIormasi Teknik untuk
perubahan part model barumaupun yang sedang berialan, menganalisis, dan
mengeluarkan Izin Perlakuan Khusus` untuk menangani produk diluar standar
yang tidak berpengaruh kuat terhadap penampilan dan kehandalan produk, serta
mempersiapkan produk baru.
Berkaitan dengan kewenangannya untuk menghasilkan produk baru, Seksi
Engineering bertugas menyiapkan dokumen untuk model baru tersebut dan
mendistribusikannya ke bagian bagian lain yang salling terkait, mengeluarkan
daItar part saIety dari produk tersebut, membuat pilot run sebelum dilakukan Pre-
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

10

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
produksi sebuah produk baru, serta melakukan uii perIormance terhadap produk
baru.
5) Purchasing
Bagian ini menangani pembuatan iadwal pemesanan part dan material kepada
pemasok berdasarkan rencana produksi yang setiap bulannya disusun oleh Seksi
Production Planning Control (PPC). Pemesanan ini dilakukan menggunakan slip
Purchase Order (P/) yang dikirimkan setiap awal bulan produksi dan tengah
bulan produksi kepada pemasok. Pembagian pengiriman Purchase Order ini
dituiukan untuk meminimalisasi kemungkinan teriadinya kelebihan atau
kekurangan persediaan part dan material dengan mempertimbangan teriadinya
perubahan rencana produksi pada sisa bulan berialan dan stok yang tersedia
sebelum Purchase Order tengah bulan dikirim.
Part yang sudah dikirim oleh pemasok diterima oleh Seksi IQC untuk
dilakukan pemeriksaan. Bila part lulus uii, maka selaniutnya part meniadi
tanggung iawab Seksi Material Control. Tapi bila part tidak lulus uii maka Seksi
Purchasing meniadi tanggung iawab untuk mengembalikan part tersebut kepada
pemasok dan melakukan evaluasi atas pemasok tersebut. Apabila ditengah waktu
berialan diperlukan pesanan tambahan, maka pesanan tambahan ini akan
dicatatkan pada Additional Purchase Order. Outstanding Purchase Order atau
catatan sisa persediaan dan Supplier PerIormance Report merupakan tanggung
iawab Seksi Purchasing yang harus dibuat setiap harinya dan dapat diakses
langsung di website Panasonic (www.panasonic.co.id).
Seksi ini iuga berperan dalam pelaksanaan Cost Down Departemen
bekeriasama dengan Seksi Engineering. Hal itu dilakukan dengan :
c Jalue Engineering
c okalisasi pemasok
c Negosiasi kepada pemasok, dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
dilakukan oleh Seksi Purchasing sendiri atau melalui Cost Reducation Request
darii manager.
c Mengganti perusahaan pemasok
c Mengganti rute, miisalnya dengan menguhubungi langsung perusahaan
pemasok tanpa melalui perantara.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

11

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
6)are House & Material ontrol
Bagian ini bertanggung iawab atas penanganan part dan material semeniak
part dan material tersebut iba di Departemen, dikirim ke lini produksi, dilakukan
stock opname. atau dihapus karena sebab tertentu.Ketika part tiba, seksi Material
Control harus memeriksa surat ialannya dan membandingkan dengan P/ yang
dikeluarkan oleh Seksi Purchasing. Selaniutnya, part / material akan melalui
pemeriksaan dari Quallity Control (QC). Bila dinyatakan K oleh QC, maka
material akan disimpan di First Out ).
Semua material yang akan dikirim ke lini produksi harus disertai dengan Form
Picking $lip dan diserahkan selama iam keria resmi non shiIt ( 07.00 16.00 ).
Bila part / material teriadi Discontinued. part / material harus dikembalikan ke
gudang dengann diuii terlebih dahulu oleh QC.
Setiap hari, Seksi Material Control akan melakukan control stock dengan
membandingkan data transaksi harian dan stock tercatat dengan keadaan stock
aslinya. Sedangkan untuk Stock Control di lini produksi akan dilakukan oleh
Kepala Kelompok Produksi. Pada akhir bulan, dilakukan penghitungan part /
material pada waktu tertentu secara bersamaan di gudanng dan di lini produksi.
Proses ini disebut sebagai $tock Opname. Selama proses ini berlangsung tidak
diizinkan teriadi transaksi antara gudang dan lini produksi.

7) Production Planing ontrol
Sesuai dengan namanya, bagian ini bertanggung iawab melakukan peniniauan
kontrak, perencanaann produksi harian, pengawasan produksi, dan pengiriman
produk iadi.
Tiniauan kontrak yang dilakukan meliputi :
1) Tiniauan kontrak untuk pengembangan mmodel baru
2) Tiniauan kontrak terhadap kesepakatan rencana produksi dan peniualan,
dengan estimasi rencana untuk 4 bulan berikutnya
3) Tiniauan kontrak dengan Panasonic Gobel Indonesia sebagai distributor
resmmi Panasonic, yaitu meliputi perubahan harga produk, "ualitv Assurance,
serta svstem pemesanan dan penngiriman produk
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

12

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
4) Tiniauan kontrak untuk ekspor produk.
Dalam tanggung iawabnya melakukan perencanaan produksi dan melakukan
Iungsi pengawasa, PPC terkait secara langsung maupun tak langsung dengan
seksi-seksi lainnya, yaitu :
O Purchasing menyiapkan data kondisi pemesanan material;
O Produksi menyiapkan data waktu proses actual, pengawasan waktu keria, dan
hasil produksi yang telah disahkan;
O Material Control menyiapkan data persediaan part dan material di Audio B.U;
O Engineering mempersiapkan iadwal model baru dan perubahan peralatan;
O Personal Factorv mempersiapkan data absensi karyawan;
O "ualitv Control mempersiapkan data tentang mutu/kerusakan di lini produksi
dan meniamin material dan part yang masuk sesuai dengan spesiIikasi yang
diperlukan;
O Production Engineering (PE) melakukan tindakan pencegahan dan perawata
peralatan produksi dan inspeksi, termasuk mempersiapkan iadwal perawatan dan
pencegahan kerusakan mesin sesuai Prosedur Perawatan Mesin, Peralatan, dan
Fasilitas Produksi.
Pembuatan rencana produksi tersebut diikuti dengan pembuatan Picking $lip
yang akan digunakan oleh lini produksi terkait untuk mengambil part dan material
dari gudang dengan iumlah sesuai dengan rencana produksi hariannya.Setelah
dihasilkan produk iadi oleh lini produksi, pada pagi hari keesokan harinya Seksi
Production Planing Control (PPC) bertanggung iawab melakukan pengiriman ke
gudang perusahaan setelah produk dinyatakan K oleh seksi "ualitv Control
(QC). Pengiriman ini harus disertai dengan Deliverv $lip.

2.2Proses Produksi
Audio Business Unit. Audio BU adalah sebuah business unit yang
memproduksi berbagai madel radio dan radio tape. 91 hasil produksi untuk di
ekspor, sedangkan domestik hanya 9.


Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

13

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Flow cart produksinya adalah sebagai berikut:
Start
Wire House
Finishing Good
Receiving Part
IQC
Suppliers
a
Tidak
AMP PCB INE FINA INE
QC
Finish
a
Tidak

Gambar 2.3 Diagram alir Audio Business Unit Production

2.3$istem Kendali Mutu
1) Kebiiakan Mutu Perusahaan
Membuat produk dengan mutu yang terbaik untuk memuaskan konsumen


Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

14

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
2) Kebiiakan Mutu audio
6 Aspek Kebiiak Mutu
(1)Kekuatan
(2)Keselamatan
(3)Ketepatan
(4)Mudah digunakan
(5)Biaya
(6)Peduli lingkungan
Pada Perusahaan ini system kendali mutu ada 2 yaitu "ualitv Asurance. dan
"ualitv Control.
1) "ualitv Asurance (QA)
"ualitv Asurance adalah iaminan kualitas, bagaimana suatu aktiIitas itu
ada iaminan. QA ini memberikan iaminan kepada seluruh badan business
unit.
2) "ualitv control (QC)
"ualitv control adalah suatu bagian yang mengontrol qualitv dan beracuan
pada kualiIikasi dan standart yang ada.

Pada Audio Business Unit, "ualitv Control terdiri atas Incoming "ualitv
Control, Line "ualitv Control. Outgoing "ualitv Control. dan Market "ualitv
Control. I"C bertanggung iawab melakukan penguiian atas part dan material
yang baru masuk dari supplier. Apabila Part / material tersebut sesuai dengan
spesiIikasi yang diinginkan, maka master boxes diberi label 'K. Namun,
apabila part tersebut tidak sesuai dengan spesiIikasi, maka diberi label 'NG
untuk kemudian dikemballikan oleh Seksi Purchasing kepada pemasok (supplier ).
Untuk part / material yang sudah berada di line dan part WIP ( work in
process ) akan diuii secara sampling oleh bagian QC dengan iumlah sampling 3
set untuk setiap lot. QC bertugas menguii part / material yang sudah selesai
melalui semua proses produksi. Part / Material / WIP yang terdeteksi tidak sesuai
spesiIikasi pada kedua penguiian ini akan dikenai pengeriaan ulang ( rework )
Sedangkan untuk produk yang telah dipasarkan dan mendapatkan klaim dari
konsumen, maka klaim konsumen akan diterima oleh pusat service di Panasonic
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

15

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Gobel Indonesia, dilaniutkan ke Departemen QA PT Panasonic ManuIacturing
Indonesia, untuk kemudian diberikan kepada bagian MQC Audio B.U untuk
dianalisis penyebab kegagalannya. utput dari analisis ini adalah iawaban atas
klaim yang salinannya diberikan kepada QA PT Panasonic ManuIacturing
Indonesia dan pusat service Panasonic Gobel Indonesia, follow up dari MQC
departemen, dan tindakan korektiI.

2.4$istem Pemeliharaan
Sistem manaiemen pemeliharaan tidak hanya berkonsentrasi pada
pekeriaan perbaikan peralatan yang sedang rusak, melainkan iuga menyusun suatu
perencanaan agar Iasilitas produksi dapat berialan sesuai dengan iadwal dan
kualitas yang direncanakan oleh Production Planner.
Sistem pemeliharaan PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia
menggunakan system pemeliharaan yang sudah umum digunakan didunia
industri, yaitu Planned Maintenance dan &nplanned Maintenance. sistem ini
bertuiuan untuk meningkatkan produktiIitas, kualitas dan menurunkan biaya
dengan segala cara yang mungkin. Sistem pemeliharaan tersebut dapat kalsiIikasi
sebagai berikut :

Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

16

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Planned Maintenance
Maintenance
Preventive Maintenance Service Maintenance Corective Maintenance
Emergency maintenance
Daily Maintenance Periodic Maintenance

Gambar 2.4 Sistem Pemeliharaan Audio Business Unit
1) Maintenance
Maintenance adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang dilakukan
unktuk meniaga suatu mesin sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
2) Planned Maintenance
Planned Maintenance adalah maintenance yang diorganisir dan dilakukan
dengan pemikiran ke depan dengan cara pengendalian dan pendataan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
3) Emergencv maintenance
Emergencv maintenance adalah maintenance yang perlu dilakukan untuk
mencegah akibat yang serius.
4) $ervice Maintenance
$ervice Maintenance adalah maintenance yang dilakukan oleh anggota
maintenance dengan periode yang telah ditentukan sesuai schedule dengan
melakukan pengecekan secara total (overhaul).
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

17

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
5) Preventive Maintenance
Preventive Maintenance adalah maintenance yang dilakukan pada selang
waktu yang ditentukan sebelumnya, untuk mengurangi kemungkinan bagian-
bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
6) Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah maintenance yang dilakukan dengan
melakukan perbaikan serta perubahan-perubahan kecil pada rancangan atau
konstruksi, sehingga menghasilkan kondisi yang lebih baik.
7) Dailv Maintenance
Dailv Maintenance adalah maintenance yang dilakukan oleh operator setiap
hari, secara visual maupun menggunakan pendengaran dari persiapan mesin.
8) Periodic Maintenance
Periodic Maintenance adalah maintenance yang dilakukan oleh group chieI
atau anggota maintenance dengan periode tertentu berupa mingguan, bulanan,
tahunan, di lokasi yang sulit dilihat secara visual.
9) $hutdown Maintenance
$hutdown Maintenance adalah maintenance yang dilakukan selama mesin
berhenti.
Daftar Infrastruktur yang Perlu Maintenance
1) Mesin
c Compressor,
c Dipping Solder,
c Conveyor,
c Shrink Mesin.
2) Material Handling
c ForkliIt
c Hand Pallet
c Elevator
3) Water Properties
c Pompa
c Piping
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

18

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
4) Electrical
5) Bulding
6) Jig and Tools
c Hot Stamp
c Cold Press
c eg Bending
c Aligment Checker
c Cutting
c Dispencer
c Hot Melting
c Ultrasonic
c Heat Induction
8) Air Conditioner

2.5Keselamatan Kerja
Tuiuan penerapan K3 :
1) Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat keria
2) Menciptakan tempat keria yang aman dan sehat
3) Meningkatkan eIisiensi dan produktivitas keria
) Antisipasi adanya hambatan teknis perdagangan internasional
Keselamatan Keria da Audio Business Unit. berkaitan erat dengan
penggunaan APD atau Alat Pelindung Diri. Setiap operator yang berhubungan
dengan cabinet, cassette lid, dial panel, ornament, atau part lain seienisnya yang
mudah tergores harus menggunakan sarung tangan. Hal ini iuga berlaku untuk
setian orang yang sedang berada dalam lini produksi. Untuk melaksanakan K3
perlu penggunaan APD (Alat Pelindung Diri). Fungsi APD adalah melindungi
keselamatan dan kesehatan pekeria (misal : Iungsi penglihatan, pernaIasan,
pendengaran, kulit, dll) dari bahaya di lingkungan keria seperti mesin, alat keria
dan bahan berbahaya yang dapat menyebabkan luka atau gangguan kesehatan.
Setiap operator iuga harus menggunakan alat pelindung diri selain sarung
tangan sesuai dengan standard yang ada selama proses keria berlangsung, seperti:
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

19

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
1) Memakai penutup telinga (ear plug) saat mengoperasikan mesin yang
mempunyai tingkat kebisingan tinggi (~85dB).
2) Memakai penutup hidung / mulut (masker) pada saat melakukan proses
penyolderan di lini produksi.
3) Memakai perlengkapan khusus (kaca mata, masker, sarung tangan dan
pembalut lengan) saat melakukan pekeriaan yang berkaitan dengan mesin
dipping solder.
4) Memakai sepatu safetv untuk operator yang berhubungan dengan mesin /
barang bergerak (moving) yang memungkinkan teriadinya kecelakaan.
5) Setiap operator yang ienis pekeriaannya berhubungan dengan part-part
elektrik, maka operator tersebut diharuskan menggunakan gelang antistatic
terus menerus selama proses pekeriaan tersebut berlangsung.

No APD Bahaya Akibat
1 SaIety glass Cahaya berlebih Gangguan pengliatan
2 Ear plug Terpapar noise Gangguan pendengaran
3 Masker kimia Asap terhirup Gangguan pernapasan
4 Sarung tangan Tergores material uka/lecet
5 SaIety shoes Tertimpa material Memar
6 Gelang antistatic oncatan elektrolit Komponen rusak


Selain APD diatas, di PMI iuga ada larangan-larangan yang berhubungan
dengan keselamatan keria yang harus dipatuhi :
1) Harus berialan di marka khusus peialan kaki
2) Dilarang mengoperasikan handphone sambil berialan

2.6$istem Utilitas
Sistem utilitas pada perusahaan ini diatur oleh dapartement EP
(Envirounmental Promotion Office). Sistem pengolahan limbah di PT PMI
dibedakan menurut ienis limbah masing-masing.

2.6.1 Pengolahan Limbah industri
imbah industri adalah limbah yang salah satu unsurnya berbentuk
senyawa (oli, dromus dan cat)
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

20

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011

2.5 Diagram Pengolahan imbah Industri PT. PMI
imbah industri yang ada di PT. PMI diolah di WWTP (waste water
treatment plan),di WWTP limbah tersebut meniadi lumpur kemudian lumpur
dibawa ke PT. Indocement untuk bahan baku pembuatan semen.

2.6.2 Pengolahan Limbah domestik
imbah domestik adalah limbah yang berasal dari air bekas cuci tangan,
air bekas penyuciaan sayuran dan piring.

2.6 Diagram Pengolahan imbah Domestik PT. PMI

Keterangan : imbah domestik yang ada di PMI diolah di STP (sewage
treatment plan), di STP limbah diambil sampling kemudian sampling diuii
dilaboratorium PMI dan laboratorium IPB, lalu hasil penguiian dilaporkan ke
BPHD dan BPHJ dan dilaniutkan ke kementrian lingkungan hidup.
imbah domestik yang sudah diolah dimanIaatkan untuk penyiraman
tanaman dan hydrant, untuk kedepannya PMI akan mengolah limbah tersebut agar
bisa dimanIaatkan untuk air minum.
2.6.3 Pengolahan Limbah Industri Padat
imbah industri padat yang berupa sarung tangan/kain yang
terkontaminasi oli/pelumas lainnya, PCB, wire, dsb.

Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

21

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011

2.7 Diagram Pengolahan imbah Industri Padat PT. PMI

Keterangan : imbah industri padat disimpan di tempat penyimpanan
sementara bahan berbahaya dan beracun kemudian dibawa ke PT. ogam Jaya
Abadi.

2.7 Tata Letak Pabrik
PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia bertempat di wilayah Jakarta Timur
tepatnya di Jl. Raya Bogor Km. 29, Gandaria, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta
Timur 13710 Indonesia. okasi perusahaan iuga bertepatan dengan batas wilayah
antara Jakarta Timur dengan Depok ( Jawa Barat ).

Gambar 2.8 Tata letak pabrik PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

22

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
BAB III
KEGIATAN PRAKERIN

3.1Kegiatan Umum
Kegiatan prakerin penyusun selama ditempatkan di bagian Engineering-Audio
BU, adalah ikut serta dalam aplikasi value engineering (JE) yang lebih
diIokuskan lagi dalam aktiIitas Cost Down.
Cost Down / JE Committee adalah organisasi Cost Down / JE yang terdiri
atas bagian Engineering, Purchasing, Top managemen Audio termasuk para
advisor yang bertugas mengontrol pelaksanaan aktivitas Cost Down di
dapartemenn Audio.
Dalam AktiIitas Cost Down yang aliran prosesnya telah diielaskan dalam
gambar 3.1. Ide Cost Down dibuat dan diaiukan ke bagian Cost Down Committee
(leader Cost Down) oleh pembuat ide Cost Down untuk ditata dan ditindak
laniuti.
Pembuat ide Cost Down harus mengaiukan ide Cost Down / JE ke bagian
Engineering dengan inIormasi yang diaiukan berupa Iormat 'Idea Cost Down /
JE` atau laporan yang dilengkapi sample beserta data part lama dan part baru
berupa spesiIikasi, aliran proses dan data part. Ide cost down akan dicheck oleh
bagian Engineering yang akan mengeluarkan analisa dan penguiian.
Member Engineering membuat laporan analisa dan inspeksi part yang
merupakan hasil pengecekan terhadap part Cost Down yang diaiukan. Setelah itu,
member yang melaksanakan aktivitas analisa part Cost Down. harus
menginIormasikan kondisi hasil analisa kepada seksi masing-masing. Apabila
terdapat masalah dalam analisa karena tidak sesuai dengan kondisi standar, maka
member harus menginIormasikan iuga kepada supplier tentang kondisi tersebut
dan meminta tindakan balasan atas masalah tersebut. Member mechanical atau
electronic yang melaksanakan aktivitas Cost Down membuat approval part beserta
TI apabila hasil analisa part Cost Down K.

Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

23

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011


















Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Cost Down
$ources
Cost. Down
Commitee
Mechanical and
electronic Engineering
Analisa
part
Approval
and
Issue

Ide Cost Down
Membuat spesiIikasi
sample dari ide
MendaItar Ide
Meminta sample ke
supplier
Membuat sample
sesuai permintaan
Membuat tindakan
balasan
Menindak laniuti
Aktivitas cost down
K
NG
$upplier
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

24

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011











































Gambar 3.2 Diagram Umum Proses Aplikasi VE pada Komponen Audio


K
K
NG

$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check
Reliabilitv Test
Approval Part
Technical Information
Massal Production
Repair
Cant Repair

Engineering
Judgment
Test
Run
NG
JE Idea
VE
Cancel
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

25

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Keterangan:
1) Jalue Engineering Idea
Ide VE berasal dari Mechanical Engineering StaI .
2) $tudv Cost Down
Mempelaiari ide VE dan menghitung berapa besar Cost Down yang
didapatkan, serta, menentukan spesiIikasi part dari ide VE.
3) Issue Drawing
Merubah drawing Part sesuai dengan ide JE.
4) Request $ample to $upplier
Meminta sample part kepada supplier sesui dengan spesiIikasi dan part
drawing ide VE.
5) Receive $ample
Menerima sample part ide VE dari supplier.
6) Appearance Check
Memeriksa sample part dengan menggunakan indera penglihatan. Apakah
sample part tersebut printingnya bagus, printing bisa dibaca dengan ielas,
tidak ada black dot dan tidak ada sink mark.
7) Dimention Check
Mengecek dimensi sample part sesuai dengan issue drawing.
8) Fitting Check
Mengecek kesesuaian sample part dengan cara assembling sample part
dengan komponen lain yang berkaitan.
9) Reliabilitv Test
Menguii ketahanan sample part. Jenis penguiiannya antara lain:
O Drop Test
Penguiian ini dilakukan dengan cara meniatuhkan set box lengkap dari
ketinggian tertentu dan posisi tertentu sesuai dengan prosedur yang ada.
Penguiian ini bertuiuan untuk mengetahui ketahanan produk pada saat
handling.
O Vibration Test
Penguiian ketahan produk dengan cara memberi geteran pada Irekuensi
tertentu dan lama waktu tertentu sesui dengan prosedur. Hal ini berpengaruh
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

26

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
pada saat pengiriman produk atau pendistribusian yang pastinya produk akan
berada dalam sarana transportasi, seperti mobil box, yang iuga akan
memberikan getaran.
O Envirounmental Test
Penguiian part atau set produk dengan cara memasukkan pada mesin atau
yang biasa disebut dengan chamber, yang bisa di atur suhunya sesuai prosedur
dan dengan lama waktu tertentu. Hal ini untuk mengetahui ketahanan produk.
Macam-macam envirounmental test:
c Humidity Test
Test produk dengan suhu kelembapan selama tenggang waktu yang
sudah ditentukan, sesui dengan standar.
c High Temperatur Test.
Test produk dengan temperature tinggi selama tenggang waktu yang
sudah ditentukan, sesui dengan standar.
c ow Temperatur Test
Test produk dengan temperature rendah selama tenggang waktu yang
sudah ditentukan, sesui dengan standar.
c Shock Temperatur Test
Test produk dengan temperature yang berubah-ubah selama tenggang
waktu yang sudah ditentukan, sesui dengan standar.
O iIe Test
Penguiian ini berkaitan dengan Iungsi part. Sampai berapa lama part tersebut
berIungsi sesuai dengan standar yang ditetapkan.
10)Engineering Judgmen
Berdasarkan analisa sample part yang telah dilakukan, engineering
memutuskan apakah sample part tersebut sudah 'K sesuai dengan standar
yang ditetapkan, atau 'NG.
11)Test Run
Melakukan uii coba di lini produksi dengan menggunakan sample part, mulai
awal proses assembling hingga meniadi satu set produk. Minimum
menggunakan sample part dengan iumlah 20 set. Test Run ini adalah
merupakan simulasi proses produksi yang sebenarnya (normal process).
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

27

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011


















Gambar 3.3 Diagram Alir Test Run
Keterangan:
c Production ine
Melakukan uii coba proses produksi dengan menggunakan sample part.
c Quality Control
Memeriksa sets hasil uii coba.
c Finish Goods
Mengembalikan sets hasil uii coba ke Iinish good, yaitu penyimpanan
sementara produk sebelum didistribusikan.
12)Analvsis Report
Analvsis Report adalah sebuah laporan hasil proses analisa part. aporan
analisis dibuat untuk mengetahui bagaimana hasil proses analisis part. aporan ini
dibuat setelah proses analisa selesai dilakukan.
13)Approval Part
K
Production Line
"ualitv
Control
Finish Goods
Engineering
Judgmen
K
NG
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

28

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Approval Part adalah laporan hasil pengecekan part sample dari supplier.
Kemudian meminta tanda tangan Manager Engineering. Ini adalah hasil
apakah part tersebut bisa digunakan untuk produksi masal atau tidak. Untuk
part approval yang 'K diteruskan ke bagian IQC, Purchasing. dan
Purchasing $upplier. Untuk yang 'NG diteruskan ke Purchasing $upplier ,
untuk dilakukan perbaikan dan pengiriman part ulang.
14)Technical Information (TI)
Technical Information adalah inIormasi teknik mengenai part yang telah
dilakukan perubahan karena VE atau karena hal lain yang menyebabkan part
tersebut berubah, dari segi bentuk, dimensi, material penyusun part atau hal
lain yang menyangkut perubahan part. Di dalam TI terdapat keterangan AIM
atau Assemblv Instruction Manual. AIM adalah dokumen yang di dalamnya
terdapat cara-cara proses assembling suatu model radio. Setiap model radio
mempunyai AIM masing-masing. Sehingga, ketika ada perubahan part, maka
AIM iuga berubah. Perubahan AIM ditulis lengkap di TI beserta copyan
dokumen AIM yang diubah.
Jika ada pergantian part number, maka dilampirkan iuga PN Master di
dalam TI. PN Master berisi part number baru dari part hasil ide VE. Setelah
pembuatan TI selesai, lalu ditandatangani oleh Manager Engineering.
15)Applv to Massal Produktion
Setelah semua proses selesai, maka part baru hasil aplikasi ide VE bisa
diaplikasikan ke dalam produksi masal.











Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

29

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.1.1 inged Button pada Radio model RX D45/D50/D55
O Baground: VE idea, mengganti material hinged button dari ABS Toyolac ke
PS MS 500.


























Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Aplikasi VE pada
Penggantian Material inged Button

K
K
NG
NG
Repair
Engineering
Judgment
Test
Run
Life Test 30.000 cvcles
$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check

Change Material
inged Button to P$
Approval Part
Technical Information
Massal Production
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

30

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.1.2 ire pada semua model Radio
O Baground: VE idea, mengganti forming wire dari k4,5 mm meniadi x3,0
mm.


























Gambar 3.5 Diagram Alir Proses Aplikasi VE pada Revisi Forming Wire


K
K
$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check

ire with forming
x3.0mm
Repair
Engineering
Judgment
Test
Run
Approval Part
Technical Information
Massal Production
NG
NG
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

31

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.1.3 $crew pada Radio RX D45/D50
Baground: VE idea, mengganti screw di PCB Heatshing dari XTW310FFJ ke
XTV310JFJ


























Gambar 3.6 Diagram Alir Proses Aplikasi VE pada Penggantian $crew


K
K
NG
NG
Repair
Engineering
Judgment
Test
Run
Drop Test
$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check
Approval Part
Technical Information
Massal Production

Change $crew in PCB
eatsing to XTJ310JFJ
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

32

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.1.4 Miramat pada Radio model RF 3500/3700/2400
O Baground: VE idea, mengganti miramat bag ke miramat sheet pada Radio
model RF-3500/3700/2400.


























Gambar 3.7 Diagram Alir Proses Aplikasi VE Pada Penggantian Miramat


K
K
NG
NG
Repair
Engineering
Judgment
Test
Run
Jibration Test
$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check

Change to Miramat
sheet
Approval Part
Technical Information
Massal Production
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

33

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.1.5 Batterv Cover Gask pada Radio model RF-P130/P150
O Baground: VE idea, mengganti supplier dari Amstrong ke Flexy, serta
mengurangi dimensi Batterv Cover Gask.


























Gambar 3.8 Diagram Alir Proses Aplikasi VE Pada Batt Cover Gask


K
K
NG
NG
Repair
Engineering
Judgment
Test
Run
BBD Check
$tudv Cost Down
Issue Drawing
Modification
Request $ample to $upplier
Receive $ample
Appearance Check
Dimention Check
Fitting Check

Change supplier and
reduce dimention
Approval Part
Technical Information
Massal Production
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

34

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.2Kegiatan Khusus
Kegiatan khusus yang diberikan kepada penyusun adalah tentang, Proses
Analisa ide Jalue Engineering pada ModiIikasi Batterv $pring pada Radio
Model R 4249. Penyusun menganalisa apakah ide VE yaitu tentang
penggantian diameter coil pada battery spring bisa diterapkan kedalam proses
produksi masal atau tidak.

1) Judul :
VE idea dengan mengganti diameter coil battery spring.

2) atar Belakang :
Mechanical engineering harus mempunyai banyak ide dalam pelaksanaan
proyek Jalue Engineering yang bertuiuan untuk meningkatkan produktivitas.
Salah satu idenya adalah penggantian diameter coil pada battery spring.
Sedangkan Jalue Engineering sendiri atau biasa disebut VE, adalah suatu susunan
metode untuk mengurangi biaya produksi atau penggunaan barang dan iasa, tanpa
mengurangi mutu yang diperlukan. Penerapan Jalue Engineering menghasilkan
penghematan biaya dengan mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan melalui
perubahan metoda konstruksi dan perubahan desain.
Dalam aplikasi VE pada battery spring radio ini, penerapannya melalui
perubahan desain, yaitu merubah diameter coil batterv spring, yang semula 1.2
mm meniadi 0.8 mm.
O Kondisi sekarang:
Menggunakan batterv spring dengan diameter coil 1.2 mm
O Kondisi ide Jalue Engineering :
Menggunakan batterv spring dengan diameter coil 0.8 mm

3) Target :
Semua Battery Spring di Model R 4349AMK3 menggunakan diameter coil
0.8 mm.
4) Proses :
Analisis Batterv $pring model R 4349AMK3 yang ada sekarang
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

35

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011


Gambar 3.9 Batterv $pring R-4249
(1)Pengukuran dimensi Aktual








Gambar 3.10 Dimensi Batterv $pring

O Alat yang digunakan:
Vernier Caliper Digital
High gage
Push Iull
O Mengukur Tinggi Batterv $pring
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

36

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011

Gambar 3.11 Pengukuran Batterv $pring Menggunakan igh Gage

(Tinggi Spring (H
0
) 26.45 mm

O Mengukur Diameter Coil, D
1
dan D
2
Batterv $pring

Gambar 3.12 Pengukuran Diameter Coil Menggunakan Jernier Caliper
Digital

( Diameter Coil (d
0
) 1.2 mm
D1 8 mm
D2 14 mm




H
0
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

37

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
O Mengukur tekanan maksimum

Batterv $pring








Gambar 3.13 Pengukuran Tekanan Menggunakan Push full

(Pmax 1.7 KgI



Dari hasil pengukuran diatas diperoleh dimensi actual batterv spring
sebagai berikut:
O Tinggi Spring (H
0
) 26.45 mm
O Diameter Coil (d
0
) 1.2 mm
O D1 8 mm
O D2 14 mm
O Pmax 1.7 KgI
Sedangkan Pmin batterv spring sudah ditentukan yaitu 1 KgI.

(1)Standard Dimensi Battery
Sesui dengan standar dimensi Battery yang digunakan di Panasonic, Radio
Model R 4249MK3 menggunakan ienis Battery ienis D R20 / R 20. Jadi
paniang battery maksimum adalah 61.5mm dan paniang battery minimumnya
adalah 59.5 mm.
(2)Perhitungan Batterv
O Total Span dari batterv dan spring
6mm
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

38

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011

x
Gambar 3.14 Span antar Batterv dan $pring

Total Span adalah total iarak antara uiung positiI battery sampai dengan
uiung negative battery. Total span dari pengukuran ini adalah .


Gambar 3.15 Total battery Radio Model R-4249

Banyaknya batterv yang dipakai dalam radio ini adalah 4 batterv.
O Tinggi Maksimum Spring

(H1
max
)
Tinggi maksimum spring diperoleh dari total span dikurangi paniang
minimum batterv. Jika total spannya sebesar 205.4 dan paniang minimum
battery adalah 59.5 maka perhitungan H1
max
adalah sebagai berikut:



Jadi, diperoleh tinggi maksimum sebesar 190.9 mm.

O Tinggi Minimum Spring (H1
min
)
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

39

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
Tinggi maksimum spring diperoleh dari total span dikurangi paniang
maksimum batterv. Jika total spannya sebesar 205.4 dan paniang minimum
battery adalah 61.5 maka perhitungan H1
min
adalah sebagai berikut:





Jadi, diperoleh tinggi maksimum sebesar 188.9 mm.

Target Value Engineering adalah menggunakan diameter coil sebesar 0.8
mm,dengan diameter spring (D
1
) sebesar 10mm (sesuai standar) dan dengan
asumsi D
2
sebesar 12mm. Tetapi banyak coil eIektiInya tetap yaitu sebanyak
4.5.
Material yang digunakan untuk membuat spring ini tetap seperti yang
sebelumnya. Yaitu menggunakan ienis material SWICF yang mempunyai
Tegangan geser maksimum (t
max
) sebesar 115 Kg/mm
2
dan G sebesar 8000
Kg/mm
2
. Setelah itu dilakukan perhitungan:
Constanta (C)
Constanta di peroleh dari hasil pembagian antara D
2
dan d
0.,
yang hasilnya
nanti digunakan untuk menghitung Iaktor koreksi. Perhitungan constanta
sebagai berikut:
s




Jadi, didapat constanta sebesar 15.


Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

40

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
O Faktor Koreksi (K)
Faktor koreksi digunakan untuk menghitung tegangan geser spring.
Perhitungn Iaktor koreksi adalah seperti di bawah ini:




Dari perhitungan di atas diperoleh Iaktor koreksi sebesar 1.095.

O DeIleksi Minimum (0)
DeIleksi minimum spring bisa dihitung dengan rumus perhitungan :


Dengan: n banyaknya coil eIektiI (4.5)
P P
min
$pring (1 kgf)
R
1
(4 mm)
R
2
(6 mm)
G 8000 (Material SWICF)
Maka, perhitunggannya sebagai berikut.




Dari hasil diatas diperoleh deIleksi minimum spring sebesar 14.74 mm



Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

41

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
O Tinggi bebas spring (H
0
)
Dengan tinggi maksimum spring sebesar 190.9 mm dan deIleksi minimum
spring sebesar 14.74 mm, dapat dihitung tinngi bebas spring seperti dibawah
ini:




Jadi, tinggi bebas spring sebesar 26.74 mm.

O Perbedaan tinggi maksimum dan minimum batterv
Tinggi maksimum battery adalah 190.9mm sedangkan tinggi minimumnya
sebesar 188.9. iumlah battery yang digunakan di model ini sebanyak 4 buah.
Dengan inIormasi tersebut maka, perbedaan tinggi maksimum dan minimum
batterv dapat ditentukan dengan perhitungan di bawah ini.



Perbedaan tingginya sebesar 8mm.

O Ukuran Battery Maksimum
Untuk menghitung ukuran battery maksimum bila teriadi gaya tekan
maksimum iika teriadi deIleksi maksimum pada spring, maka cara
perhitunggannya adalah dengan pengurangan antara deIleksi minimum dan
perbedaan tinngi battery. Dari perhitungan yang sebelumnya deperoleh
deIleksi minimum sebesar 14.74 mm dan perbedaan tinggi battery sebesar 8
mm, maka ukuran battery maksimum:



Jadi, ukuran battery maksimum sebesar 22.74 mm.
Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

42

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011


O Gaya tekan maksimum (P
max
Actual)
Gaya tekan maksimum spring berhubungan dengan ienis material
pembentuk spring. Diketahui G material SWICF sebesar 8000. Rumus
perhitungan gaya tekan maksimum adalah:


Dengan: n banyaknya coil eIektiI (4.5)
P P
min
$pring (1 kgf)
R
1
(4 mm)
R
2
(6 mm)
G 8000 (Material SWICF)

Maka, perhitungannya





Diperoleh gaya tekan maksimum sebesar 1.54 kgI.

O Tegangan geser spring (t
spring
)
Ketentuannya tegangan geser spring tidak boleh melebihi tegangan geser
material pembentuk spring. Dengan R
2
sebesar 6mm, tekanan maksimum
sebesar 1.54 KgI dan Iaktor koreksi sebesar 1.095, maka tegangan geser
spring yang mempunyai diameter coil (d
0
) 0.8 mm adalah sebagai berikut:

Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

43

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011



Tegangan geser spring yang diperoleh diatas adalah sebesar
. Tegangan geser ini besarnya dibawah tegangan geser
material pembentuk spring yang digunakan, yaitu material SWICF yang besarnya
. Hal ini berarti perhitungan design tersebut di atas aman. Desain
battery spring seperti perhitungan di atas dapat di aplikasikan dalam proses
produksi, setelah dikonIirmasikan dengan realibility test dan test Run.
Desain baru battery spring dengan diameter coil 0.8 mm adalah sebagai
berikut:


:





Gambar 3.16 Revisi Gambar Batterv $pring

Gambar diatas adalah revisi gambar keria battery spring yang lama,
keseluruhan hamper sama, hanya saia yang berubah adalah diameter coil (0.8
mm), D
2
(12 mm), tinggi bebas spring (26.7 mm) dan tekanan maksimum spring
(1.5 0.2 Kg).





Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

44

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
3.3Kendala Prakerin
Dalam kesehariannya selama praktek di PT. Panasonic ManuIacturing
Indonesia, penulis mengalami beberapa kendala, tetapai kendala tersebut tidak
meniadi halangan yang berarti bagi penulis untuk menialankan prakerin. Adapun
kendala atau hambatan kecil yang penulis rasakan adalah sebagai berikut :
O Presisi merupakan semboyan atau motto setiap operator permesinan,
sedangkan untuk menerapkan presisi pada setiap pekeriaan sedikit kesulitan,
karena kadang alat bantu yang diperlukan untuk pengukuran sering kali tidak
ada di tempat. Seringkali penulis menggunakan alat bantu seadanya untuk
melakukan pengukuran, sehingga kesalahan ukur banyak teriadi.
O Kurangnya standarisasi mesin-mesin penguiian di Quality Assurance PT.
Panasonic ManuIacturing Indonesia. Akibatnya penyusun kesulitan untuk
melaksanaan penguiian tepat pada target waktu yang ditentukan.



























Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

45

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proses aplikasi value engineering pada komponen audio, umumnya sama.
Dimulai dari ide cost down, lalu mendaItarkan ide tersebut ke commite cost down.
Kemudian engineering membuat spesiIikasi sample part yang sesuai dengan ide
cost down dan meminta sample serta quatationnya pada supplier. Sample dari
supplier dianalisis, iika hasilnya 'K diteruskan dengan approval dan issue. Jika
'NG maka kembali lagi engineering dan meminta sample lagi ke supplier.
Setelah disapproval, cost down commite men-Iollow up, berapa cost down
yang dihasilkan dan merit yang didapatkan.
Hasil dari aplikasi value engineering yang telah dilakukan oleh penyusun
adalah sebagai berikut:
1) inged Button dengan material PS : hasilnya 'K dan dapat
diaplikasikan ke dalam produksi masal.
2) ire dengan Iorming x3,0 mm pada semua Model Radio : hasilnya
'K dan dapat diaplikasikan ke dalam produksi masal.
3) $crew pada Radio Model R 4249 : 4 screw pada PCB hasilnya 'K,
tetapi 2 screw pada $peaker 'NG, 2 screw yang 'NG tetap
menggunakan screw yang lama, sedangkan yang 'K dapat
diaplikasikan ke dalam produksi masal.
4) Miramat sheet pada Radio model RF 3500/3700/2400 : hasilnya 'K
dan dapat diaplikasikan ke dalam produksi masal.
5) ame Plate Label dengan material Yupo pada semua Model Radio :
hasilnya 'K dan dapat diaplikasikan ke dalam produksi masal.
6) Batterv $pring dengan diameter coil 0.8 mm pada Radio Model R-
4249:
Hasil desainya 'K,teriadi revisi pada drawing. Dapat diteruskan
dengan meminta sample pada supplier beserta dengan quationnya.


Lapotan Praktek Keria Industri
Engineering Audio Business Unit. PT. Panasonic Manufacturing Indonesia

46

Politeknik Negeri Malang
Jurusan Teknik Mesin
2011
4.2 $aran
Setelah menialani praktek keria industri (Prakerin) ini, Saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut:

1) Bagi Politeknik Negeri Malang
Politeknik Negeri Malang harus lebih banyak bekeriasama dengan industri
dalam hal penerimaan mahasiswa magang untuk melaksanakan praktek keria di
industry tersebut. Sehingga mahasiswa tidak kesulitan mencari tempat untuk
pelaksanan Prakerin

2) Bagi Perusahaan
Sistem K3 di PT. Panasonic ManuIacturing Indonesia, sebenarnya sudah
cukup bagus, tetapi dalam aplikasinya sering kali banyak teriadi pelanggaran-
pelanggaran kecil dan kurang ada sanksi yang tegas. Contohnya, seringkali
penyusun melihat karyawan yang bekeria pada line produksi khususnya pada
dipping solder tidak menggunakan masker pada saat melakukan proses
penyolderan. Seharusnya ada sanksi yang tegas, misalnya teguran. Karena hal
ini sangat penting, karena berbahaya bagi kesehatan karyawan bila terus
menerus menghirup asap solder.

You might also like