Professional Documents
Culture Documents
AGUSBAINI
DASAR HUKUM
y SK MENDIKNAS No.107/U/2001 tanggal 2 Juli 2001
Pengetahuan dan Teknologi terutama dalam perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
mail telepon) y Teknologi Informasi video (video tape, video text, video messaging) y Teknologi Informasi data (bulletin board, internet, surat-e, kolaborasi tele), dan y Kombinasi dari teknologi yang dituliskan diatas (audio/data, video/data, audio/video)
Karakteristik PJJ
y y
y y
Pendidikan jarak jauh didirikan oleh hal-hal sebagai berikut : Sistem pendidikan yang pelaksanaannya memisahkan guru dan murid. Mereka terpisahkan karena faktor jarak, waktu atau kombinasi dari keduanya. Karena guru dan murid terpisahkan, maka penyampaian bahan ajar dilaksanakan dengan bantuan media cetak, media elektronik seperti audio, vedio atau komputer dengan segala fasiltas yang dimilikinya. Bahan ajar bersifat mandiri dan untuk yang menggunakan bantuan komputer (seperti kursus online), maka bahan ajar ini disimpan dan disajikan di komputer. Paradigma baru terjadi di PJJ adalah peran guru yang lebih bersifat fasilitator dan murid yang berperan sebagai peserta dalam proses belajar mengajar. Karena itu guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik, menyajikan bahan ajar yang menarik, sementara itu siswa dituntut untuk aktif berpartisifasi dalam proses belajar. Siswa yang kurang aktif akan lebih mudah gagal dalamproses belajar.
y y y y y y y y y
Dari berbagai kepustakaan, istilah atau sebutan pendidikan jarak jauh juga dikenal dengan nama : Packaged Learning Open Learning Flexi Study Independent/Individualized Learning Flexible Learning Home Study Supported selft study Computer Based Training Correspondence education (Salmon, 200, 2001, Scott et al., 1997).
Jumlah yang berminat dan yang diterima Program Sarjana (S-1) Tahun 2001
Daerah 1 Jawa Luar Jawa Indonesia
Jumlah Peminat 2 452,769 (63,5%) 260,744 (37,5%) 713,513 (100,0%) Jumlah Diterima 3 68,103 (50,2%) 67,686 (49,8%) 135,769 (100,00%) % (4=3:2) 15,04 25,96 19.03
Angka Partisipasi (%) 34,0 30,0 22,1 11,7 11,0 72,0 67,7
y y y
mahasiswa Mahasiswa tidak atau kurang mempunyai akses kepada teknologi yang dipakai dalam PJJ seperti Komputer (Internet). Tidak ada fasilitas teknologi pendukung PJJ seperti Komputer, internet, telepon, listrik. PJJ biayanya mahal. Sumber Daya Manusia
penggunaan teknologi audio, video dan multimedia yang lain. y Era menggunakan bahan ajar dan sistem penyampaiannya menggunakan jasa komputer dan fasilitas yang ada, seperti internet dan CD-ROOM; serta y Kombinasi dari ketiga model pembelajaran diatas.
E - Learning
yPengertian Belajar-e adalah
pembelajaran dengan menggunakan bantuan perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer. Belajar-e sering pula dengan online course.
y y
Teknologi pembelajaran melalui internet sering disebut belajar-e atau online course. Karakteristik belajar-e ini antara lain adalah : Memanfaatkan jasa teknologi elektronik : guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. Memanfaatkan keunggulan komputer (dari media digital dan berbagai jaringan komputer). Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
teknologi yang ada (menggunakan komputer, sistem penilaian online); 4. Menyediakan material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia,studio, dll yang memadai: materi pelajran yang disimpan dikomputer dapat diakses dengan mudah, baik oleh guru mauoun siswa.
Kek ra ga
1.
Kurangnya interaksi siswa antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri, kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya nilai-nilai dalam proses belajar mengajar. 2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik, sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial. 3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan darpada pendidikan. 4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan TIK.
tinggi cenderung gagal. 6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet, hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer. 7. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan soal-soal internet. 8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
PENGERTIAN
y Istilah Universitas maya/virtual berikut istilah serupa
yang menyertainya seperti virtual calssroom, virtual learning, virtual rality lebih merupakan suatu metafora dan tidak selalu bermakna radikal sebagaimana istilah itu sendiri (Collis & Moonen, 2001). Istilah UM mengandung makna beragam. UM dapat berarti suatu gagasan yang memungkinkan siapa saja, dimana saja ia berada dapat belajar pada sebuah universitas sambil bekerja atau berada di rumah.
y Istila
i er a a t e a ar a iversitas tata a ya e ja i fle si el ala al e a ar a r ra e a a a asis a. e i a ilitas serta artisi asi a asis a a a s at ata elajara / ata lia ata r ra i er a ai i stit si. a e ertia ya i eri a , a at ila sa a a e a e a faat a I ter et ata e ye ar a e eta a elal i jari a ( e ).
Sumber daya yang diperlukan? y Apakah mahasiswa memiliki akses yang mudah? y Apakah pihak berkepentingan (industri, pemerintah, masyarakat, orangtua) dapat memenuhi kondisi dan prasyarat terselenggaranya program UM berkualitas?
kontribusi yang memadai atau membayar bagi terselenggaranya program UM berkualitas ? y Jika semua jawabannya tidak maka tidak akan ada kisah sukses program UM berkualitas.
Prospek UM kedepan
y Prospek Universitas maya di Indonesia masih terbuka
peluang yang cukup besar akan tetapi perlu kajian mendalam dan terenacana untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.
pihak yang berkepentingan dengan bidang pendidikan. Sistem jaminan kualitas dalam PJJ meliputi seluruh aspek penyelenggaraan PJJ yaitu : kebijakan dan perencanaan, SDM, manajemen dan administrasi, mahasiswa, desain dan pengembangan program, desain dan pengembangan mata kuliah, bantuan belajar, penilaian hasil belajar, dan media pembelajaran.
cepat. Hal ini menuntut pendidik maupun institusi pendidikan untuk cepat menyesuaikan dengan perubahan tsb. Apakah mahasiswa benar-benar memiliki akses dan bersedia menggunakan teknologi secara bertanggung jawab, bebas dari kecurangan dan apakah institusi benar-benar mampu menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung pemanfaatan teknologi baru secara efektif.
adalah kebijakan pemerintah semacam apa yang diperlukan bagi terselenggaranya UM secara efektif. Program UM harus dilaksanakan secara efektif dan hati-hati untuk menjamin bahwa pengguna jasa terpenuhi harapannya akan program pendidikan berkualitas.