You are on page 1of 9

MINAT UNTUK BERBISNIS DALAM KALANGAN MAHASISWA

ARTIKEL Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembina
Eni Karlieni,Dra.M.Hum

Oleh Ahmad Masab Umair 120310100191

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung 2011

Abstrak

Tulisan ini mengkaji tentang minat untuk berwirausaha/berbisnis di kalangan mahasiswa. Perbedaan diantara berbisnis pada masa kuliah dengan berbisnis pada masa yang memang tidak ada kesibukan lain adalah pada sisi manajerial waktu dan kendala lain yang dihadapi. Banyak sekali kendala yang akan dihadapi para pebisnis muda saat dia harus membagi waktu berbisnisnya dengan waktu kuliah dan kesibukan lainnya. Selain itu masalah lain seperti modal pun menjadi kendala yang sering dihadapi. Dalam tulisan ini terdapat penjabaran tentang permasalahan yang sering dihadapi para mahasiswa yang berbisnis dan solusi mengahadapi masalah itu. Ide penulisan artikel ini diinspirasikan dari kenyataan dalam keseharian di lingkungan kampus fakultas ekonomi yang tentunya mereka di beri paradigma untuk berwirausaha. Jadi keakuratan artikel ini sangat tepat untuk masa sekarang, dan belum tentu bisa di gunakan untuk masa depan yang agak jauh.

Kata Pengantar

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena berkat kemudahan yang diberikan-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel ini dengan lancer. Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indinesia, tapi disamping itu artikel ini ditujukan juga untuk masyarakat umum. Artikel ini yang membahas permasalahan berbisnis dikalangan mahasiswa dan disertai dengan solusinya menjadikan artikel ini sebagai sumber ilmu dan petunjuk untuk para calon pebisnis muda dari kalangan mahasiswa. Penulis berharap semoga dengan selesainya tugas artikel ini dapat menjadi bahan penilaian dosen untuk penulis, dan tentu penulis juga berharap agar artikel ini dapat menjadi sumber ilmu dan inspirasi bagi para pembaca. Penulis dalam menyusun artikel ini mengikuti petunjuk dari dosen yang bersangkutan dan sumber informasi lainnya, andai anda kekurangan yang penulis tidak sadari penulis mohon maaf dan mengharapakan saran.

Bandung, Juni 2011

Ahmad Masab Umair

Kerangka Karangan

Paragraf Pembuka

Topik : Definisi berbisnis/berwirausaha. Ide : Definisi kewirausahaanMengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995. y Paragraf Pengembang

Topik : Minat berbisnis para mahasiswa. Ide : Jumlah mahasiswa yang mulai merambah dunia bisnis semakin meningkat walau pun mereka sadar dengan kesibukan mereka sebagai mahasiswa. y Paragraf Pengembang

Topik : Sumber motivasi para mahasiswa untuk berbisnis. Ide y : Berbagai macam faktor yang dapat memotivasi mahasiswa untuk berbisnis. Paragraf Pengembang

Topik : Kesibukan mahasiswa Ide : Kegiatan mahasiswa di kampus tidak hanya menuntut ilmu, tapi mereka juga perlu untuk berorganisasi dan bergaul. y Paragraf Pengembang

Topik : Kendala mahasiswa untuk berbisnis Ide : Mahasiswa mulai bingung dengan masalah-masalah yang timbul saak akan mulai berbisnis. y Paragraf Pengembang

Topik : Penurunan hasrat berbisnis mahasiswa Ide : Menurunnya hasrat berbisnis saat kendala muncul dan mahasiswa mulai pesimis dengan rencana bisnisnya.

Paragraf Pengembang

Topik : Solusi masalah saat memulai berbisnis untuk mahasiswa Ide : Berbagai macam masalah yang menghadang tentunya memiliki solusi kongkrit yang dapat diaplikasinkan para mahasiswa. y Paragraf Pengembang

Topik : Penyelesaian masalah modal Ide y : Banyak sumber modal yang dapat mahasiswa manfaatkan Paragraf Pengembang

Topik : Penyelesaian masalah waktu Ide y : Manajerial waktu yang dilakukan masiswa dan pemanfaatan sumber daya manusia Paragraf Pengembang

Topik : Lembaga kemahasiswaan atau komunitas menjadi alat bantu berbisnis. Ide : Pengalaman dan pelajaran yang dapat kita ambil dari para senior di lembaga kemahasiswaan atau komunitas adalah sumber yang paling gampang dan paling efektif untuk pemecahan semua masalah. y Paragraf Penutup

Topik : Mahasiswa dapat menjalankan rencana bisnisnya Ide : Semua kendala yang muncul dari eksternal mahasiswa yang ingin berbisnis pada dasarnyadapat diselesaikan dengan mudah, terutama dengan ada relasi yang banyak dan berkualitas akan membantu kita dalam menjalankan rencana bisnis.

Minat Berbisnis dalam Kalangan Mahasiswa

Berbisnis atau berwirausaha adalah topik yang sudah sering didengar, apalagi dikalangan ekonom. Tapi sebenarnya apa definisi wirausaha itu sendiri ? Definisi wirausaha sangat beragam, tapi kita coba tarik dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995 yaitu, Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Intinya adalah kegiatan berwira usaha ini adalah memperoleh keuntungan. Minat untuk berbisnis tidak hanya dimiliki oleh para ekonom yang sudah veteran atau berpengalaman, tapi para mahasiswa pun memiliki hasrat untuk berbisnis. Minat mahasiswa untuk berwirausaha biasanya timbul pada mahasiswa yang mendalami ilmu ekonomi. Dan jumlah wirausahawan muda dari kalangan mahasiswa pun semakin sini semakin bertambah. Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( Hipmi ) Erwin Aksa mengatakan pada Deklarasi Hipmi Perguruan Tinggi bahwa jumlah wirausahawan di tanah air belum melebihi 1 juta orang.Dilihat dari jumlah wirausahawan yang terdata memang kecil, bila dilihat persentasenya dengan seluruh warna Indonesia wirausahawan hanya sekitar 0.18% nya. Tapi angka itu hanyalah didapat dari data kasat mata, sebenarnya masih ada para pengusaha muda yang menjalankan bisnis mikro yang memang tidak terekspose dan jumlahnya terus bertambah tiap tahunnya. Berbisnis tidak lah mudah, apalagi dengan tidak adanya motivasi yang kuat niscaya rencana bisnis itu tidak akan jalan. Mahasiswa yang notabene mempunyai pengeluran yang sangat besar tentunya memerlukan dana yang besar pula, itu salah satu motivasi umum yang banyak mahasiswa rasai. Selain itu biasanya seminar-seminar kewirausahaan dalam lingkungan dalam maupun luar kampus menjadi motivasi yang membentuk inspirasi untuk berbisnis. Motivasi lainnya adalah terlihatnya peluang berbisnis yang bermacam-macam dan terlihat mudah untuk memasukinya. Waktu 24 jam sehari yang dimiliki mahasiswa menjadi sumber daya yang sangat terbatas. Tuntutan mahasiswa yang masih harus mengutamakan menuntut ilmu menjadi prioritas utama. Selain itu mahasiswa pun biasanya tidak hanya belajar, tapi mereka juga harus berorganisasi atau setidaknya bergaul dalam komunitas untuk membangun relasi. Kesibukan-kesibukan inilah yang seringkali menjadi ajang untuk belajar trade off dan menentukan skala prioritas dalam memilih kegiatan yang akan dijalani.

Selain waktu yang menjadi kendala mahasiswa untuk memulai berbisnis ternyata masih ada beberapa faktor yang lumrah menjadi penghalang untuk berbisnis. Salah satu yang paling dasar adalah modal, mahasiswa seringkali kebingungan untuk mencari modal yang relevan dengan rencana bisnisnya. Yang kedua adalah masalah memilih bidang bisnis. Celah berbisnis yang terlalu banyak malah menimbulkan kebibangan didalam diri mahasiswa calon pengusaha tersebut. Sebenarnya masih banyak lagi masalah yang menghambat, misalnya barang yang akan dijual atau pun sasaran bisnisnya. Dengan banyaknya kendala yang para calon pengusaha muda ini hadapi membuat keraguan dalam diri mereka. Mereka yang awalnya sangan optimis pada rencana bisnisnya sekarang malah pesismis dengan diri mereka sendiri. Itulah yang biasanya menimpa para pebisnis amatir. Bila mental mahasiswa ini lemah dan motivasi mereka untuk berbisnis tidak cukup kuat maka meraka akan jatuh sebelum mencoba. Tapi keadaan akan berbeda apabila ada sumber solusi yang meyakinkan. Para mahasiswa yang menghadapi banyak masalah saat akan memulai bisnis akan berusaha mencari solusi agar mereka tetap dapat memulai bisnis. Umumnya mereka akan berbagi dan bertanya pada senior yang sudah berpengalaman, atau ada yang lebih sering mengikuti seminar kewirausahawan. Tapi pada dasarnya mereka mencari solusi dengan harapan dan kepercayaan bisnisnya akan berjalan lancar saat permulaan dan kedepannya. Modal yang mejadi elemen penting untuk memulai bisnis dan juga menjadi kendala yang paling sering menghambat sebenarnya sekarang sudah tidak usah terlalu dipikirkan. Didalam kampus khususnya di fakultas ekonomi biasanya banyak sumber modal, entah itu dari senior yang sudah sukses atau pun dari lembaga yang memang bergerak untuk membentuk wirausahawan muda. Selain itu ada alternatif lain yang diluar kebiasaan, yaitu dengan menggunakan dana beasiswa. Mahasiswa biasanya sulit bila mendapat modal dari luar kampus, dan juga tidak sedikit yang tidak tahu tentang lembaga yang menyediakan modal bagi mereka. Solusinya adalah pengalihgunaan dana beasiswa untuk modal. Walau pun dana beasiswa tidak begitu besar tapi bisa memudahkan untuk mendapat modal, dan pengeluaran yang seharusnya ditutup dana beasiswa ( misalnya biaya semester ) kita coba pinjam ke luar dan itu biasanya akan lebih mudah didapatkan. Setelah modal terselesaikan biasanya waktu yang menjadi kendala. Manajerial waktu memang suatu kendala yang bisa dibilang sulit. Waktu yang terbatas dan kesibuan yang banyak harus kita atur dengan baik. Sebenarnya bila calon pengusaha dapat memilih jenis bisnis yang sesuai tentu waktu tidak akan terlalu terkuras. Contoh bisnis yang tidak banyak menguras waktu adalah bisnis iklan di blog atau ternak kecil-kecilan dan lainnya. Selain itu bila calon pengusaha dapat memiliki pegawai atau dapat bekerja sama dengan orang lain tentu calon pengusaha ini pun tidak banyak turun ke lapangan dan bisa menghemat waktunya.

Macam-macam solusi untuk melewati hadangan saat akan mulai menjalankan bisnis sebenarnya mudah bagi para mahasiswa. Apalagi mahasiswa yang aktif dan ikut serta dalam lembaga kemahasiswaan atau komunitas. Biasanya dalam lembaga kemahasiswaan atau pun komunitas kita dapat banyak menyerap pengalaman dan pelajaran. Selain itu LK dan komunitas memudahkan kita dalam memperbanyak relasi entah itu dengan perusahaan atau dengan individu. Jadi memang tidak mudah dalam memulai berbisnis, hanya dengan motivasi yang kuat kita dapat memulai bisnis itu. Segala permasalahan pun pasti ada solusinya, kita hanya perlu mengorbankan sedikit waktu dan tenaga untuk mencari solusi itu. Dan lebih mudah lagi saat kita punya banyak relasi untuk menjalankan bisnis kita. Rencana bisnis pun akan terealisasikan dengan informasi yang sudah banyak kita dapatkan.

Daftar Pustaka

Martiana,Anna dan kawan-kawan. 2010. Bahasa Indonesia. Bandung : UPT Bidang Studi Universitas Padjadjaran. Admin. Tidak ada tahun. Definisi Kewirausahaan. http://revolsirait.com/tag/definisi-wirausaha Adriansyah,Erwin. 2011. Wirausahawan di Indonesia Tidak Capai 1 Juta Orang. http://jabar.tribunnews.com/read/artikel/54292
Kuncara, Purba. 2009. Berbisnis Sambil Kuliah. http://adabisnis.com/berbisnis-sambil-kuliah/ Tim Komisi Tugas Akhir Jurusan MIPA Program Studi Matematika Universitas Jendral Soedirman. 2007. Panduan Format Skripsi. Purwokerto. http://bambanghgmathunsoed.files.wordpress.com/2008/09/panduan-format-skripsi.doc

You might also like