You are on page 1of 3

Tarbiyah Ditulis oleh doni Senin, 05 Juli 2010 09:35 Proses tarbiyah tidak terlepas dari adanya da dan

mad atau murabbi dan mutarabbi, proses dan wajihah (lembaga). Keduanya adalah hal yang harus ada dalam proses tarbiyah. Proses tarbiyah ini memiliki tahapan sebagai berikut: 1. tabligh (dakwah secara umum) sebagai alat propaganda

2. da'wah fardiyah (pendekatan personal) sebagai sarana pemilihan calon mutarabbi untuk dibina. 3. takwiniyah (pembentukan) sebagai sarana penggodokan kader agar menjadi seorang muslim sejati yang memiliki dedikasi dan semangat juang tinggi dalam menda'wahkan islam. 4. tanfizhiyah (pelaksanaan) sebagai ajang amal untukberkiprah dalam dunia da'wah.

Murabbi (Pendidik) Berperan sangat vital sebagai penanggungjawab jalannya proses tarbiyah. Baik buruknya perkembangan mad tergantung dari usaha para da maupun murabbi. Maka dari itu hendaklah seorang murabbi:
y y y y y

memiliki kepribadian Islam dan dai memiliki fikrah (pola pikir) dan yang benar tentang Islam, akidah yang dalam dan amal yang berkelanjutan. Memiliki tsaqofah islamiyah yang cukup dan menguasai madah (materi-materi) tarbiyah. berkepribadian membimbing, memabntu dan mempunyai pola hubungan sosial yang baik. mempenyai kecenderungan kepada dakwah.

Mutarabbi Untuk dapat mengikuti proses tarbiyah dengan baik, maka seorang mutarabbi hendaknya memiliki karakter:
y y y y

berkepribadian hanif dan kesiapan menerima tarbiyah memiliki niat yang kuta untuk merubah diri dan orang lain. bersih dari unsur yang merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain memiliki potensi untuk ambil bagian dalam membangun kejayaan umat.

Fiqhud-dakwah Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran Islam akan tetapi mereka juga didukung oleh

kemampuan yang baik dalam menyampaikan Risalah al Islamiyah. Dakwah Fardiah Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (tasmiyah). Dakwah Ammah Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khutbah (pidato). Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-doal dakwah.Info lebih lengkap kunjungi www.materi-tarbiyah.com

Kaderisasi yang berkelanjutan dalam tubuh partai yang cukup baik adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Akar kekuatan pengkaderannya yang bertumpu pada kekuatan anggotanya di dalam lingkaran-lingkaran pengajian (baik kecil maupun besar) dan dibina secara berkesinambungan, yang disebut dengan Liqo. Di dalam liqo, mereka memiliki tingkatantingkatan, dan untuk masuk tiap tingkatan itu juga melalui suatu ujian atau pelatihan. Kata liqo itu sendiri berasal dari bahasa arab, artinya pertemuan. Liqo dalam hal ini berarti pengajian dengan anggota sedikit (sekitar 5 -10 org), membentuk lingkaran. Kalau anggota berlebih maka dibagi dua atau lebih. Jauh sebelum berdirinya PKS, aktifis dakwah penggerak PKS membentuk sebuah jaringan dakwah. Salah satu kegiatannya adalah liqo, yang membahas agenda2 dakwah dalam satu kelompok halaqoh itu, dan yang paling banyak tentang materi2 keislaman yang disampaikan secara bertahap. Perekrutan kader dilakukan antara lain melalui acara kegiatan kerohanian sekolah (SMA) atau kerohanian kemahasiswaan. Hampir dapat dipastikan kegiatan ekstra rohis di SMA adalah perekrutan kader baru untuk siswa. Di perguruan tinggi, kegiatan ekstra kerohanian atau asistensi kuliah agama, boleh dikatakan merupakan proses pembinaan kader baru. Kader-kader baru ini dibina oleh seniornya/murrobi dengan liqo itu. Liqo dilaksanakan berjenjang dan membentuk sel-sel, seperti jaringan telepon seluler atau bisnis MLM. Ada madu (murid/yunior) dan murabbi (guru/senior), setiap madu menjadi murabbi pada Liqa lain level bawahnya. Alumni punya madu beberapa mahasiswa, mahasiswa tingkat 3 punya madu bbrp mhs tingkat 1, mahasiswa tingkat 1 punya madu beberapa siswa ditempat

SMA dia. Dan setiap anggota Liqa tidak di perkenankan pindah2 Liqa tempat Liqa lain tanpa ijin. Liqo itu sendiri tidak bertujuan mencetak ahli syariah, tetapi lebih kepada membentuk wawasan dan kepribadian yang Islami, dengan visi dan pemahaman (madzab) agama sesuai dengan si empunya kader (dalam hal ini PKS). Pengajian Liqo pada dasarnya sama dengan pengajian lainnya, bedanya adalah di liqo ada acara share, bicara keakraban. Juga muatan materi dan misi yang dibawa dari pengajian tersebut. Muatan liqo bisa dikatakan syumul (menyeluruh), bukan hanya kajian2 tentang syariah, akidah, akhlak, tapi juga muamalah, politik bahkan ekonomi jadi agenda juga. Materi dibuat terstruktur berjenjang. (Materi2 dapat dilihat diberbagai halaman web site) Dalam liqo aktifitas murid (ibadah, akhlak) itu menjadi pantauan dari ustadz. Murid tidak dilepas begitu saja. Sepekan sekali amalan2 yg dikerjakan murid jadi bahan renungan dan evaluasi bersama bagi para peserta liqo yg lainnya. Dengan demikian ikatan batin antar para peserta dalam satu liqo lebih dekat, demikian juga antara murrobi dan mutarabi. Ukhuwah sangat terasa. Inilah yang membedakan dengan pengajian. Pengajian biasa tidak ada acara share atau curhat. Tambahan, sistem Liqo ini tidak membedakan jenis kelamin, cuma tempat liqo laki-laki berbeda dengan perempuan. Sistem sel menyebabkan kadang antar kader yunior tidak kenal sama lain, karena waktu atau tempat liqonya berbeda. Kemudian selain itu, dalam masalah keilmuan, PKS mengasah kadernya melalui program2 tatsqif, yaitu taklim umum yang biasanya diisi oleh ustadz yang punya keilmuan yang dalam. Inilah untuk para murrobi, dan kader yang lebih senior. Program tatsqif ini pun dilakukan 2 minggu sekali, sebulan sekali, tergantung penyelenggara. Dengan demikian para murobbi pun ditingkatkan untuk menimba ilmu lebih luas lagi seperti mengikut tatsqif, mabit, dll. Wallahu alam.

You might also like