You are on page 1of 8

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol.

8, No 2 (2008) p: 138-145

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA DAN FISIKA TANAH PASIR PANTAI SAMAS BANTUL
Abdul Syukur1 dan Harsono, E. S.
Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian UGM. Jl Flora, Bulaksumur Yogyakarta 55281 Coresponding author: syukur@ugm.ac.id

Abstract
Some problems of coastal sandy soils for agriculture are low content of organic matter, available nutrients, organisms, low CEC and water holding pores. These properties have to be improved with application of manure and NPK fertilizer. The objective of the research was to study the effect of manure, NPK fertilizer, and its interaction on some properties soil chemical and physical in Samas coastal sandy soil. In this research, pot experiment in green house was done from February to May 2007. Experiment design used was factorial arranged in Complete Randomized Design with 2 factors and 3 replications. The first factor was rate of manure, consisted of 3 levels: 0, 20, and 30 ton/ha. The second factor was rate of NPK fertilizer, consisted of 5 levels: 0, 75, 150, 225, and 300 kg/ha. The results showed that increasing of manure rate up to 30 ton/ha increased pH H2O, pH KCl, CEC, and soil organic matter, but this treatment not significantly effected on soil physical properties. Aplication of NPK fertilizer up to 300 kg/ha significantly increased total and availability of N, available of K and decreased C/N ratio. Keywords : manure, coastal sandy soil and soybean.

Pendahuluan
Saat ini di Indonesia lahan pertanian tanaman pangan mengalami penyempitan akibat konversi lahan menjadi lahan nonpertanian seperti pemukiman, industri, transportasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut dapat menjadi dasar pentingnya ekstensifikasi pertanian dengan pemanfaatan lahan marginal seperti lahan pasir pantai. Permasalahan lahan pasir pantai antara lain : (1) Secara fisika, tekstur pasiran, fraksi lempung dan bahan organik rendah, sehingga didominasi pori makro yang mengakibatkan daya simpan lengas rendah, (2) Secara kimia, kandungan koloid rendah, menurut Munir (1996) bahan organik yang dimiliki kecil kurang 1%, sehingga daya mengikat hara dan KPK rendah. Tanah ini mengandung P yang belum siap diserap tanaman, dan memiliki kandungan N serta K yang rendah, dan (3) Secara biologi, daya dukung terhadap kuantitas dan aktivitas organisme rendah. Permasalahan kompleks pada lahan pasir pantai dapat menjadi faktor pembatas dalam budidaya pertanian, sehingga pemanfaatannya memerlukan teknologi spesifik lokasi untuk

meningkatkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Penelitian yang berkaitan dengan teknologi alternatif yang digunakan pada lahan pasir pantai berupa bahan organik dan anorganik memang sudah cukup banyak, namun penelitian yang lebih spesifik tentang penambahan bahan organik (pupuk kandang sapi) dan anorganik (pupuk NPK) terhadap perubahan beberapa sifat kimia dan fisika tanah pasir pantai Samas Bantul Yogyakarta belum dilakukan, sehingga penelitian dan kajian mendalam tentang teknologi alternatif tersebut sangat diperlukan untuk memperkaya kasanah keilmuan yang dapat berguna bagi masyarakat. Fungsi penting bahan organik antara lain memperbaiki struktur tanah dan daya simpan air, mensuplai nitrat, sulfat, dan asam organik untuk menghancurkan material, mensuplai nutrisi, meningkatkan KPK dan daya ikat hara, serta sebagai sumber karbon, mineral, dan energi bagi organisme. Keuntungan pupuk NPK antara lain nutrisi tinggi, mengandung unsur kompleks, sesuai pada tanah marginal, dan dapat bersifat slow release. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh

Syukur. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang

139

pemberian pupuk kandang dan NPK terhadap perubahan beberapa sifat kimia dan fisika tanah pasir pantai.

Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan di rumah kaca menggunakan pot. Tanah diambil dari lahan pasir pantai Samas Bantul, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I pupuk kandang sapi dengan 3 aras : 0 (O0), 20 (O1), dan 30 ton/ha (O3). Faktor II pupuk NPK dengan 5 aras : 0 (A0), 75 (A1), 150 (A2), 225 (A3), dan 300 kg/ha (A4). Pelaksanaan yang dilakukan yaitu preparasi tanah, inkubasi selama 1 bulan pada kondisi lengas kapasitas lapangan. Pengambilan sampel tanah setelah inkubasi dan penanaman kedelai. Dilakukan analisis tanah, pengamatan tinggi tanaman, kenampakan morfologi dan visual sampai vegetatif maksimum. Kondisi air pada kapasitas lapangan. Parameter yang diamati antara lain BJ, kadar lengas, BV, porositas, sebaran ukuran pori, bahan organik, KPK, pH H2O dan KCl, N tersedia, N total, K tersedia, serapan N dan K trubus, akar serta biji, berat basah dan kering trubus dan akar, tinggi tanaman 35 hari, serta jumlah dan warna bintil akar. Untuk mengetahui faktor yang nyata dilakukan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf signifikasi 95 %. Untuk mengetahui dosis yang nyata dilakukan uji jarak berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test = DMRT) pada taraf signifikasi 95 %.

Nilai berat jenis (BJ) dan berat volume (BV) yang tinggi dapat disebabkan karena tanah masih didominasi fraksi pasir yang belum menunjukkan perkembangan tanah lebih lanjut, dan juga pori-pori tanah yang longgar akibat dominasi pori makro, selain itu penyebab lain adalah kandungan bahan organik yang sedang (tidak tinggi) pada tanah pasir pantai ini, dimana semakin tinggi bahan organik tanah maka nilai BJ akan cenderung menurun. Harkat Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) yang rendah pada tanah ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : (1) Rendahnya fraksi lempung yang merupakan sumber muatan negatif baik pada kisi mineral maupun pinggir mineral yang dapat mengadsorbsi kation-kation, (2) Kandungan bahan organik yang kurang tinggi menyebabkan rendahnya nilai KPK tanah. Bahan organik tergantung derajad humifikasinya, seperti senyawa humin, dapat menyumbang muatan negatif akibat disosiasi H+ pada gugus karboksil dan fenol, sehingga dapat terjadi adsorbsi dan pertukaran kation, dan (3) Menurut Foth (1988), fraksi pasir dan debu menampilkan ikatan negatif yang tidak begitu baik, tetapi menyebabkan permukaan spesifik yang rendah, mereka menyumbang sedikit KPK pada sebagaian besar tanah. Pada tanah ini tingginya fraksi pasir tidak signifikan dalam menyumbang KPK tanah. Bahan organik tanah yang berharkat sedang dapat disebabkan oleh adanya akumulasi ba-han organik yang berasal dari sisa-sisa tana-man yang tumbuh disekitar tempat pengam-bilan sampel, seperti yang ditunjukkan pada saat observasi langsung di lapangan, ditempat tersebut terdapat berbagai jenis rerumputan dan pepohonan. pH tanah yang netral meng-indikasikan bahwa tanah pasir pantai ini bukan termasuk tanah salin walaupun berada di lahan pasir pantai, sehingga pH tanah pada tanah ini tidak menjadi faktor pembatas pada budidaya tanaman. Berdasarkan pengamatan lapangan memang pada lahan tempat pengambilan sam-pel, lahan tersebut tidak dipengaruhi oleh air laut saat pasang. Menurut Hanafiah (2007) pH optimum untuk ketersediaan unsur hara tanah adalah sekitar 7,0 karena semua unsur hara makro tersedia secara maksimum sedangkan unsur hara mikro tidak maksimum kecuali Mo, sehingga kemungkinan terjadi toksisitas unsur mikro tertekan.

Hasil dan Pembahasan Karakteristik Tanah Pasir Pupuk Kandang, dan NPK

Pantai,

Karakteristik tanah pasir pantai asli, pupuk kandang dan NPK disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 tersebut menggambarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada tanah pasir pantai dari segi fisika maupun kimia, dimana tanah pasir pantai merupakan tanah yang cukup marginal. Secara fisika, kelas teks-tur pasir akibat fraksi pasir mencapai 96 %, fraksi debu hanya 1 %, dan fraksi lempung hanya 3 %, dapat menyebabkan tingginya proporsi pori makro yang menyebabkan tanah memiliki pengatusan dan permeabilitas yang tinggi sehingga retensi lengas dan hara menjadi rendah.

140

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 8, No 2 (2008) p: 138-145

Tabel 1. Karakteristik tanah pasir pantai, pupuk kandang, dan NPK No 1 Parameter Tekstur Pasir (%) Debu (%) Lempung (%) BJ (g/cm3) BV (g/cm3) Porositas (%) KPK (cmol(+)/kg) Bahan organik (%) C Organik (%) pH H2O pH KCl N Total (%) P Tersedia (ppm) K Tersedia (ppm) P Total (%) K Total (%) Rasio C/N P2O5 (%) P Larut Air (%) P Larut Asam Sitrat (%) K2O (%) Nilai 96 1 3 3.01 1.92 36.21 3.63 1.41 0.82 6.71 5.32 0.015 5.38 28.21 Tanah Harkat kelas tekstur : Pasir (Sand)4 Pupuk Kandang Pupuk NPK

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

rendah1 sedang2 netral1 agak masam3 sangat rendah1 sangat rendah1 sangat rendah1

72.46 69.46 40.29 7.24 6.75 1.27 0.08 0.05 32

5.59 7.77

1 2

16.27 1.55 4.23 7.06

Pengharkatan menurut Balai Penelitian Tanah (2005) Pengharkatan menurut Sutanto, R. (2005) 3 Pengharkatan menurut Puslitanak (1998) 4 Tim Peneliti FPN UGM (2001) cit. Partoyo (2005).

Tanah ini mempunyai kandungan N total tanah yang sangat rendah. Mengingat kandungan bahan organik yang berharkat sedang sebagai sumber nitrogen tanah yang sesungguhnya sangat potensial, kemungkinan penye-bab rendahnya kandungan N total tanah adalah tingginya pelindian N dalam bentuk NO3-. Tanah ini berdrainase dan beraerasi sangat baik sehingga nitrifikasi amonium dari bahan organik sangat intensif sehingga N berbentuk NO3- yang mudah terlindi, selain itu sifat tanah yang didominasi pori makro juga semakin mempermudah terjadinya proses pelindian tersebut. P tersedia pada tanah ini juga berharkat rendah, hal itu dapat disebabkan oleh keberadaan P pada tanah ini yang belum tersedia atau belum siap diserap bagi tanaman, seperti yang dinyatakan oleh Tan

(1982), Darmawijaya (1997), dan Suryanto (1997). Harkat K yang rendah pada tanah ini umumnya disebabkan oleh adanya pelindian. Dimana pelindian K pada tanah ini dipicu oleh rendahnya kandungan koloid tanah (lempung dan organik) yang dapat mengadsorbsi K karena tanah belum mengalami pelapukan lanjut, sehingga dengan drainase tanah yang sangat baik maka K+ mudah terlindi. Rosmarkan dan Yuwono (2002) menyatakan bahwa umumnya tanah Regosol cukup K hanya mungkin dalam bentuk belum tersedia bagi tanaman.

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Sifat Kimia Tanah


Beberapa perubahan sifat kimia tanah akibat penambahan pupuk kandang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:

Syukur. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang

141

Tabel 2. Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap beberapa sifat kimia tanah No 1 2 3 4 5 6 7 8 Parameter pH H2O pH KCl KPK (cmol(+)/kg) Bahan organik tanah (%) N total (ppm) Rasio C/N tanah N tersedia (ppm) K tersedia (ppm) Dosis Pupuk Kandang (ton/ha) O0 (0) O1 (20) O2 (30) 6.74b 6.76b 6.82a c b 5.48 5.63 5.79a c b 6.17 6.56 7.52a c b 1.48 1.54 1.63a b ab 376.67 391.33 474.00a a a 24.00 25.00 23.00a a a 10.65 10.82 11.14a a a 29.48 28.67 30.19a

Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada taraf signifikasi 95 % DMRT.

Seperti terlihat pada Tabel 2, analisis varian dan uji jarak berganda duncan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pH H2O, pH KCl, KPK tanah, dan kandungan bahan organik tanah. Pengaruh peningkatan kedua pH (H 2O dan KCl) tertinggi pada dosis O2 (30 ton/ha). Penyebab hal tersebut yaitu penambahan bahan organik dapat memicu dekomposisi oleh mikrobia menghasilkan CO3- dan OH- yang meningkatkan pH H2O. Seperti pernyataan Soegiman (1982) cit. Sarie (2004) bahwa hasil proses dekomposisi oleh mikroorganisme antara lain menghasilkan ion CO3- dan OHsehingga menunjang pada peningkatan kebasaan, yang selanjutnya meningkatkan pH tanah. Selain itu pupuk kandang juga menambah kandungan K+ yang jika bereaksi dengan H2O akan menghasilkan KOH yang akan melepas-kan OH-, sehingga meningkatkan pH tanah. Berdasarkan Tabel 2 tersebut peningkatan pemberian dosis pupuk kandang semakin meningkatkan kandungan bahan organik dan KPK tanah. Peningkatan dosis pupuk kandang secara nyata meningkatkan kandungan bahan organik tanah karena pupuk kandang itu sendiri memiliki kandungan bahan organik yang tinggi sehingga semakin tinggi pemberi-an bahan organik terhadap tanah maka akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah itu sendiri. Menurut Brady (1990) cit. Candra (2003), kotoran sapi yang diberikan kedalam tanah mengalami dekomposisi yang berakhir dengan mineralisasi dan terbentuknya bahan yang relatif resisten yaitu humus. Humus yang tersusun dari selulosa, lignin dan protein mempunyai kandungan C-organik umumnya sebesar 58 % sehingga dapat dipahami bahwa pemberian kotoran sapi akan meningkatkan jumlah humus dalam tanah yang juga berarti

meningkatkan C-organik tanah. Peningkatan C-organik dalam tanah juga meningkatkan bahan organik tanah. Peningkatan dosis pupuk kandang secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan KPK tanah. Hal ini disebabkan oleh tingginya nilai KPK pupuk kandang dibandingkan dengan KPK tanah pasir pantai, sehingga KPK tanah setelah perlakuan meningkat. Menurut Hanafiah (2007), KPK bahan organik tanah bervariasi antara 200 300 me / 100 g tanah. sedangkan nilai KPK lempung hanya berkisar antara < 10 (lempung oksida) sampai > 100 me / 100 g tanah (lempung tipe 2:1), sehingga nilai KPK bahan organik tanah dapat 2 20 kali KPK lempung. Lebih lanjut Stevenson (1982) menyatakan bahwa bahan organik sekalipun kecil, namun besar pengaruhnya terhadap KPK tanah, sehingga makin tinggi bahan organik tanah makin tinggi pula KPK tanah. Berdasarkan analisis sidik ragam dan DMRT pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan N total dan tersedia tanah (Tabel 2) namun sebenarnya menunjuk-kan kecenderungan meningkat dengan mening katnya dosis pupuk kandang tersebut. Hal itu disebabkan oleh dosis pupuk kandang yang diberikan belum mampu meningkatkan kandungan N total dan tersedia tanah secara signifikan, karena kandungan hara pupuk kandang yang relatif rendah. Pupuk kandang mampu mensuplai N dalam bentuk organik seperti protein, asam amino, gula amino, NH3-N, N tak terlarut asam, N tak diketahui yang terhidrolisis, dan N organik yang terimobilisasi dalam organisme tanah, yang dapat menjadi N tersedia (NH 4+ dan NO3) melalui proses mine-ralisasi (aminisasi, amonifikasi dan nitrifikasi) dalam bentuk terlarut, terikat lempung atau terikat pada kompleks humus. Sehingga semakin tinggi dosis yang diberikan maka akan diikuti

142

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 8, No 2 (2008) p: 138-145

peningkatan kandungan N total dan tersedia tanah.

Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Terhadap Sifat Fisika Tanah


Karakteristik beberapa sifat fisika tanah setelah penambahan pupuk kandang dan inkubasi tersaji pada Tabel 3. Pemberian pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap sifat fisika tanah (berat jenis, berat volume, porositas, dan sebaran ukuran pori tanah) karena sifat tanah pasir pantai yang didominasi oleh pori makro dan rendahnya kandungan agen pembentuk agregat tanah

selain bahan organik seperti (fraksi lempung, CaCO3, silikat-silikat Ca, oksida dan hidroksida Al, Fe, dan Si, serta sesquioksida-sesquioksida. Selain itu pupuk kandang yang diberikan belum secara signifikan menstimulasi granulasi agregat mikro dengan musilas-musilas polisakarida hasil dari ekskresi mikrobia dan pembentukan agregat makro oleh hifa atau miselia fungi. Perbaikan sifat fisika tanah yang terjadi setelah pengaplikasian pupuk kandang tersebut (O0, O1, dan O2) (0, 20, dan 30 ton/ha) adalah adanya pengisian pori makro dengan pupuk kandang tersebut, yang diduga dapat meningkatkan retensi hara dan air oleh tanah.

Tabel 3. Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap kerapatan dan distribusi pori tanah No 1 2 3 4 5 6 7 Parameter Berat Jenis (BJ) (g/cm3) Berat Volume (BV) (g/cm3) Porositas (%) Pori berguna (%) Pori drainase cepat (%) Pori drainase lambat (%) Pori penyimpan lengas tersedia (%) Dosis Pupuk Kandang (ton/ha) O0 (0) O1 (20) O2 (30) 2.93a 2.93a 2.92a a a 1.74 1.72 1.70a a a 40.44 41.20 41.64a a a 23.69 23.10 24.82a a a 14.38 14.93 14.80a a a 4.62 3.84 4.33a a a 4.69 4.33 5.70a

Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada taraf signifikasi 95 % DMRT.

Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Sifat Fisika Tanah


Pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap sifat fisika tanah terutama tentang kerapatan dan distribusi pori tanah dapat dilihat pada Tabel 4. Pupuk NPK tidak berpengaruh secara nyata terhadap sifat-sifat fisika tanah (Tabel 4) karena merupakan pupuk kimia yang lebih

fokus pada perbaikan sifat kimia tanah berupa peningkatan kandungan dan ketersediaan unsur hara N, P, dan K. Pupuk NPK ini umumnya tidak dapat meningkatkan agregasi untuk pembentukan pori yang dapat meningkatkan porositas dan merubah proporsi pori tanah yaitu bahan mineral (terutama lempung), bahan organik, bahan penyemen meliputi oksida-oksida dan hidroksidahidroksida Si, Fe serta Al, CaCO3, dan silikatsilikat Ca.

Tabel 4. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap kerapatan dan distribusi pori tanah No 1 2 3 4 5 6 7 Parameter Berat Jenis (BJ) (g/cm3) Berat Volume (BV) (g/cm3) Porositas (%) Pori berguna (%) Pori drainase cepat (%) Pori drainase lambat (%) Pori penyimpan lengas tersedia (%) A0 (0) 2.93a 1.71a 41.55a 21.97a 13.36a 3.28a 5.33a Dosis Pupuk NPK (kg/ha) A1 (75) A2 (150) A3 (225) 2.93a 2.93a 2.92a a a 1.71 1.76 1.71a a a 41.41 39.86 41.35a a a 24.41 24.66 24.11a a a 14.27 15.40 15.84a a a 5.04 3.58 4.85a a a 5.10 5.67 3.43a A4 (300) 2.93a 1.72a 41.32a 23.95a 14.59a 4.55a 4.80a

Keterangan :

angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada taraf signifikasi 95 % DMRT.

Syukur. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang

143

Selain itu pengaruh pupuk NPK terhadap tanah pasir pantai kurang dapat menstimulasi peningkatan aktivitas mikrobia tanah yang dapat melepaskan musilas-musilas polisakarida untuk mem-bentuk agregat mikro dan hifa atau miselia fungi untuk membentuk agregat makro.

Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Sifat Kimia Tanah


Pupuk NPK yang berkarakteristik memiliki kandungan hara yang tinggi sangat berpotensi meningkatkan kesuburan kimia tanah, dan tabel serta penjelasannya pada beberapa sifat kimia tanah sebagai berikut.

Seperti terlihat pada Tabel 5, berdasarkan analisis varian dan uji jarak berganda duncan, pemberian pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap N total dan tersedia tanah, K tersedia dan rasio C/N tanah. Sedangkan terhadap pH H2O dan pH KCl, pupuk NPK tidak berpengaruh nyata, walaupun pupuk NPK bersifat agak masam. Pemberian pupuk NPK ini juga tidak berpengaruh nyata terhadap KPK dan bahan organik tanah karena selain pupuk ini memang tidak mengandung bahan organik, pupuk ini juga tidak mengandung gugusgugus organik bermuatan negatif yang dapat meningkatkan KPK tanah. Tetapi disisi lain pupuk ini juga dapat melepaskan NH4+ dan K+ yang dapat meningkatkan KPK tanah.

Tabel 5. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap beberapa sifat kimia tanah No 1 2 3 4 5 6 7 8 Parameter pH H2O pH KCl KPK (cmol(+)/kg) Bahan organik tanah (%) N total (ppm) Rasio C/N tanah N tersedia (ppm) K tersedia (ppm) A0 (0) 6.78a 5.63ab 6.69a 1.53a 304.44b 29.00a 8.54c 26.71b Dosis Pupuk NPK (kg/ha) A1 (75) A2 (150) A3 (225) 6.77a 6.78a 6.77a ab a 5.68 5.70 5.59b a a 6.69 6.69 6.80a a a 1.57 1.54 1.55a b b 330.00 353.33 411.11b ab bc 28.00 25.00 23.00c b b 11.09 10.97 10.54b ab a 28.97 30.37 30.13a A4 (300) 6.78a 5.58b 6.88a 1.55a 671.11a 15.00d 13.22a 31.05a

Keterangan :

angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak ada beda nyata pada taraf signifikasi 95 % DMRT.

N total merupakan kandungan nitrogen tanah baik dalam bentuk anorganik (NH3, NH2, NH4+, NO3-, NO2-, N2O, NO, unsur N2, hidroksi amin (NH2OH) terikat lempung dan larut, dan lain-lain) dan organik meliputi protein, asam amino, gula amino, NH3-N, N tak terlarut asam, N tak diketahui yang terhidrolisis, dan N organik yang terimobilisasi dalam organisme tanah. N total merupakan keseluruhan dari N tersedia (NH4+, NO3-) dan N tidak tersedia. Hal-hal yang mempengaruhi kandungan N total tanah selain pupuk NPK dan pupuk kandang adalah pelindian NO3- dan volatilisasi N2, N2O, dan NO atau NH3. NH4+ yang sangat tersedia bagi tanaman yaitu yang berada pada larutan tanah, yang cukup tersedia adalah NH4+ yang terdapat pada komplek per-tukaran dengan mineral lempung atau kom-pleks organik, dan yang belum tersedia adalah yang terikat dalam bahan organik atau masuk dalam interlayer mineral lempung tipe 2 : 1 (vermikulit, illit, dan montmorilonit). N tersedia adalah nitrogen yang dapat diserap oleh tanaman yang berbentuk NH 4+

dan NO3-. Kandungan N tersedia selain dipengaruhi oleh suplai pupuk (organik dan anorganik) juga dipengaruhi oleh pelindian NO3-, volatilisasi N2, N2O, dan NO akibat denitrifikasi, volatilisasi NH3 dari NH4+ (akibat peningkatan pH, kalsium, kandungan karbonat, temperatur, dan pemberian NH4+), erosi, dan immobilisasi (NH4+ dan NO3-) oleh mikroorganisme. Dalam penelitian ini kehilangan N dan K melalui pelindian sangat sulit terjadi karena penelitian bersifat tertutup (tanpa lubang drainase), selain itu denitrifikasi juga sulit terjadi karena lengas tanah dikondisikan dalam kapasitas lapangan yang menyebabkan terhambatnya proses denitrifikasi, selain itu volatilisasi bentuk NH3 juga kurang mungkin karena pH tanah masih pada kisaran netral tidak alkalis. Gambar 1 berikut ini dapat memperjelas pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap parameter N total, N tersedia, dan K tersedia tanah.

144

Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 8, No 2 (2008) p: 138-145

a)

b)
N dan K Tersedia (ppm)

35 30 25 20 15 10 5 0 A0 (0) Dosis Pupuk NPK (kg/ha) y = 0,88x + 8,23 R = 0,70


2

y = 0,98x + 26,49 R = 0,83


2

N Tersedia K Tersedia Linear (K

A1 (75) A2 (150) A3 (225) A4 (300) Tersedia)


Linear (N Tersedia)

Gambar 1. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap N total, N tersedia, dan K tersedia tanah Seperti pada Tabel 5 dan Gambar 1, berda-sarkan analisis varian dan uji jarak berganda Duncan pupuk NPK secara nyata meningkatkan kandungan N total, N tersedia tanah, dan K tersedia tanah, tertinggi pada dosis A4 (300 kg/ha). Peningkatan kandungan N total dan tersedia serta K tersedia tanah tersebut diakibatkan oleh penambahan dosis pupuk NPK, yang mana pupuk ini dapat melepaskan N anorganik seperti NH 4+ atau NH3 atau NO3-, sehingga semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka kandungan bentuk-bentuk N tersebut akan semakin meningkat. Selain itu pupuk ini memiliki kandungan K2O yang tinggi yang jika terlarut dapat melepaskan K+ atau K tersedia tanah. Rasio C/N merupakan indikator tingkat perombakan bahan organik tanah dan pupuk organik, selain itu juga mengindikasikan proses yang sedang terjadi pada tanah apakah sedang terjadi proses mineralisasi atau immobilisasi, terjadi mineralisasi jika C/N < 20, terjadi mineralisasi dan immobilisasi sekaligus jika C/N 20 30, dan terjadi immobilisasi jika C/N > 30, sehingga C/N juga akan menggambarkan tingkat ketersediaan hara tanah terutama N. Pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap rasio C/N tanah dapat dilihat pada Gambar 2. Peningkatan pemberian dosis pupuk NPK secara nyata mempengaruhi penurunan rasio C/N tanah dan terendah pada dosis A4 (300 kg/ha). Hal itu disebabkan karena penambahan pupuk NPK dapat meningkatkan kandungan N total tanah dalam berbagai bentuk anorganik seperti NH4+ atau NH3 atau NO3-, sehingga dengan meningkatnya kandungan N total tersebut akan menurunkan rasio C/N tanah. Berdasarkan rumus C/N, jika N meningkat maka rasio tersebut akan menurun. Berdasar-kan nilai C/N pada tabel 5 perlakuan pada dosis A0, A1, A2, dan A3 proses mineralisasi dan immobilisasi dapat terjadi secara bersama-sama, sedangkan pada A4 dominan terjadi mineralisasi. Sedangkan faktor penyebab lain seperti meningkatnya aktivitas mikroorganis-me akibat penambahan N dari pupuk NPK sehingga mempercepat proses dekomposisi bahan organik tanah yang dapat menurunkan rasio C/N tanah, dalam penelitian ini belum dapat diketahui. Berdasarkan Gambar 2 mineralisasi yang tinggi pada perlakuan A4 dapat meningkatkan tingkat ketersediaan N, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5 tentang N tersedia tanah yang paling tinggi terdapat pada A 4, selain itu C/N yang lebih tinggi pada A 0 akan menurunkan derajad mineralisasi yang akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan N pada A0 yang paling rendah.

Syukur. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang

145

Gambar 2. Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap rasio C/N tanah

Kesimpulan
1. Pemberian pupuk kandang meningkatkan kesuburan kimia tanah pasir pantai secara nyata yaitu pada parameter pH H2O, pH KCl, KPK tanah, dan kandungan bahan organik tanah. Kondisi tanah terbaik terjadi pada dosis tertinggi yaitu O2 (30 ton/ha). 2. Pemberian pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap sifat-sifat fisika tanah. 3. Pupuk NPK yang diberikan dapat meningkatkan kesuburan kimia tanah secara nyata yakni pada parameter N total dan tersedia, K tersedia tanah dan penurunan C/N tanah, pengaruh terbaik pada dosis tertinggi yaitu A4 (300 kg/ha).

Foth, H. D. 1988. Fundamentals of Soil Science (Dasar - dasar Ilmu Tanah, alih bahasa E. D. Purbayanti, D. R. Lukiwati, R. Trimulatsih, dan S. A. B. Hudoyo). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hanafiah, A, K. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press. Jakarta. Munir, M. 1996. Tanah-Tanah Utama

Indonesia Karakteristik Klasifikasi dan Pemanfaatannya. Pustaka Jaya. Jakarta. Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.
Sarie, H. 2004. Pengaruh Frekuensi Pemberian Air dan Takaran Bahan Organik Terhadap Sifat-Sifat Tanah dan Pertumbuhan Kacang Tunggak di Tanah Pasir Pantai, Bugel Kulon Progo. Tesis. Program Studi Ilmu Tanah Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta. Suryanto. 1995. Ilmu Kesuburan Tanah, Bagian Bahan Organik. Program Pasca Sarjana, Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Sutanto, R. 1998. Unsur Hara Tanaman, Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta. . 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Kanisius, Yogyakarta. Tan, K, H. 1982. Principle Of Soil Chemistry. Marel Dekker, Inc. New York.

Daftar Pustaka
Brady, C. N. and R. R. Weil. 2002. The Nature and Properties of Soils, Thirteenth Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. Candra, N. A. 2003. Pengaruh Takaran Zeolit dan Pupuk Kandang Terhadap Perubahan Sifat-Sifat Tanah, Pertumbuhan, dan Hasil Jagung di Tanah Pasir Pantai. Tesis. Program Studi Agronomi Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian Program Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta. Darmawijaya, M. I. 1990. Klasifikasi Tanah,

Pengujian, Kekahatan, Keracunan dan Pemupukan Berimbang. Jurusan Tanah

Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

You might also like