You are on page 1of 8

BULLETIN

Disusun Oleh:

Bayu Widya Pratama (05091001066) Wijaya (05091001031) Irta Muharyadi (05091001077) M. Andri Zuliansyah (05091001043) Ulfah Khumairoh (05091001053) Febryam Herawati (05091001071) Tri Wulandari (05091001039) Restu S. Sitinjak (05091001068) Marhiras Rekones N (05091001093)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

Buletin

adalah publikasi organisasi yang mengangkat perkembangan

suatu topik atau aspek tertentu dan diterbitkan/dipublikasikan secara teratur (berkala) dalam waktu yang relatif singkat (harian hingga bulanan). Buletin ditujukan kepada khalayak yang lebih sempit, yang berkaitan dengan bidang tertentu saja. Tulisan dalam buletin umumnya singkat dan padat (mirip berita) dimana digunakan bahasa yang formal dan banyak istilah teknis berkaitan dengan bidang tersebut. A. Sejarah Buletin tumbuh dan berkembang pesat setelah surat kabar (koran) muncul, sekitar abad ke-19. Perkembangan pers saat sekarang ini bisa dibilang sangat maju dibandingkan pada tahun-tahun belakang. Mungkin kita pertama kali kenal istilah buletin hanya sebuah selebaran seperti brosur yang dibagikan di tempat-tempat umum. Namun, sekarang ini buletin justru menyebar luas dikalangan SMP, SMA, kampus dan Komunitas yang turut mengeluarkan (menerbitkan) buletin sebagai ungkapan atau media untuk bertukar informasi dan lain sebagainya. B. Teknik Membuat Buletin Di antara banyak jenis media cetak, buletin termasuk yang paling sederhana. Baik itu secara tampilan atau cara pembuatan. Tidak membutuhkan banyak halaman (idealnya 4-16 halaman), tidak membutuhkan banyak redaksi dan pada umumnya jangkauan distribusi bertaraf lokal. Adapun teknik ringkas cara pembuatan buletin sebagai berikut: NIAT Mengawali setiap pekerjaan tentulah berdasarkan niat. Begitu pula dalam membikin sutu media. Pertama, apakah media yang akan kita bikin (buletin) bernilai komersil atau tidak. Lantas, apakah buletin ini bertujuan sebagai newsletter atau corong suatu intitusi yang berisi berita-berita tentang institusi itu sendiri atau akan menampilkan commonnews (beritaberita umum di sekitar) atau mungkin sebagai alat propaganda. Sejak awal

harus ditegaskan kenapa kita membuat suatu media. Sebab niat awal akan tertanam dalam mindset kita dan mempengaruhi sepanjang kinerja ke depan. SASARAN PEMBACA Berikutnya adalah menentukan siapa pembaca kita. Pemetaan pembaca erat kaitannya dengan pemilihan gaya bahasa, rubrikasi dan layout bulletin. Gaya bahasa bertutur kepada pembaca muda pastilah tak sama dengan pembaca usia dewasa. Demikian halnya perwajahan serta rubrikrubrik pada buletin tersebut. MODEL BULETIN Tersedia banyak ukuran kertas. Akhir-akhir ini kecenderungan pembuatan buletin adalah menggunakan kertas ukuran folio dan A3. Prinsipnya, buletin haruslah praktis dan tidak merepotkan ketika dibawa dan dibaca. NAMA Tahapan selanjutnya adalah menentukan nama buletin. Nama suatu memiliki peranan yang penting. Sebab nama merupakan hal paling identik dari buletin. Memilih nama jangan yang susah diingat dan diucapkan. Sebaiknya juga terdiri dari satu atau dua kata. SUB TITLE Hampir setiap media memiliki sub title. Letaknya tepat di bawah nama media itu. Misal, REPUBLIKA: Pegangan Kebenaran, TEMPO: Enak Dibaca dan Perlu, dll. Mengapa sub-title ini penting? Sebab disinilah tersirat semangat yang diemban suatu media. Arah media bisa dibaca dari sini. RUBRIK Tahapan berikutnya adalah menentukan rubrik apa saja yang akan masuk dalam buletin kita. Banyaknya rubrik berkaitan dengan banyaknya halaman. Sedang jenis-jenis rubric berhubungan dengan siapa pembaca kita. Taruhlah kita hanya memiliki empat halaman bulletin, maka praktis kita hanya bisa memasukkan empat, tiga atau bahkan hanya dua rubrik.

Adapun macam-macam rubrik antara lain: opini, hiburan, tips, berita sekitar dll. REDAKSI Redaksi buletin tidak seribet redaksi Koran atau majalah. Cukup beberapa orang saja, sekitar 7 sampai 10 orang. Terpenting adalah redaksi ini intens dan fokus mengelola buletin. Redaksi antara lain: Penasihat, Penanggung jawab, Pemimpin Redaksi, Staf Redaksi, Editor, Layouter dan Distributor. Susunan redaksi tersebut bisa ditambah atau dikurang sesuai kebutuhan. ISI Pengumpulan tulisan untuk isi buletin harus dilakukan secara kerja tim. Misalkan begini, staf redaksi mencari sebuah berita, setelah ia tulis diserahkan kepada editor, selanjutnya ditunjukkan kepada pemimpin redaksi apakah tulisan itu layak dimuat atau tidak. Sedangkan kontributor individu (biasanya menulis artikel atau opini) juga harus melewati editor. Editor disini tidak hanya bertugas memperbaiki tulisan yang kurang enak dibaca, kesalahan EYD tapi juga berhak memotong dan memanjangkan tulisan sesuai space yang ada di bulletin. DESAIN Desain juga tak kalah penting. Jika desain kurang menarik orang juga malas membacanya. Prinsip desain media adalah tidak tumpang tindih antara grafis dan tulisan. Font yang digunakan harus jelas, tidak terlalu besar, tidak pula terlalu kecil. CETAK Setelah semua beres tinggal dicetak. Ada beberapa kualitas cetakan. Rumusnya, semakin bagus, semakin mahal pula. Sesuaikan dengan budget yang tersedia. DISTRIBUSI Berikutnya adalah distribusi atau peneybar luasan. Sebisa mungkin tidak semua disebarkan. Sisakan beberapa lembar untuk arsip dan bahan koreksi. Penyebaran juga tidak boleh asal, harus jatuh ditangan pembaca yang tepat.

EVALUASI

Ini tahap penting namun acap kali dilupakan. Redaksi duduk bersama dan kemudian membahas plus-minus tiap edisinya. Supaya terjadi peningkatan yang membuat buletin kita semakin baik. C. Kelebihan Kelebihan yang dimiliki oleh media buletin antara lain: 1. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum masalah-masalah perusahaan/organisasi/kelompok. 2. Bila dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan/anggota dan perusahaan/organisasi. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan/anggota merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media buletin. 3. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan/anggota. 4. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan. D. 1. 2. Kekurangan Kekurangan dari media buletin adalah: Media yang tidak terlalu luas, sehingga tidak banyak orang Apabila tidak dilakukan pengawasan, maka dapat yang tahu mengenai bulettin organisasi tersebut. disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas isi yang disampaikan. 3. Isinya terlalu sempit, hanya fokus pada organisasi tertentu.

ASISTENSI KOMUNIKASI MASSA

BULLETIN
Anggota: Bayu Widya Pratama (05091001066) Wijaya (05091001031) Irta Muharyadi (05091001077) M. Andri Zuliansyah (05091001043) Ulfah Khumairoh (05091001053) Febryam Herawati (05091001071) Tri Wulandari (05091001039) Restu S. Sitinjak (05091001068) Marhiras Rekones N (05091001093)

Kesimpulan:
Pembaca Kesimpulan : Febryam Herawati 1. Dina Ayu Mardianti (05091001026) Oleh : Bayu Widya Pratama Apabila tidak dilakukan pengawasan, maka buletin dapat disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas isi yang disampaikan. Nah, melihat permasalahan itu, siapakah yang melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan buletin? Jawab: Apabila buletin tersebut merupakan buletin terbitan sekolah, ataupun kampus biasanya dilakukan oleh pihak redaksi itu sendiri, yang dibantu oleh guru atau pihak akademik kampus. Sedangkan buletin terbitan organisasi ataupun instansi resmi ataupun umum, biasanya sudah diawasi oleh pihak-pihak yang berwenang dalam dunia pers.

2. Triana Feby Arianti (05091001056) Oleh : Ulfah Khumairoh Apakah perbedaan buletin dan mading. Lalu, apakah buletin memiliki penerbit khusus? Jawab: Mading: Biasanya isinya luas, tidak hanya berita resmi, tetapi juga hiburan dan lainnya. Bentuknya terpasang di dinding, dan dibuat lebih kreatif dengan berbagai kreasi. Buletin: Isinya sempit, hanya berisikan berita-berita singkat dan profil instansi. Bentuknya cetakan berupa selebaran atau menyerupai buku/majalah. Untuk buletin sendiri, tidak memiliki penerbit khusus, hanya dicetak dan diterbitkan oleh pihak redaksi dari buletin tersebut. 3. Ayu Tantri Anggraini (05091001055) Oleh : M. Andri Zuliansyah dan Irta Muharyadi Tolong jelaskan kembali seperti apa itu buletin, dan berikan contoh realnya! Jawab: Seperti yang telah dijelaskan di awal tadi, buletin merupakan alat publikasi organisasi yang menceritakan suatu topik secara singkat dan padat seperti berita. Bentuknya bisa berupa selebaran ataupun buku. Contohnya pada sholat Jumat, ada buletin jumat yang berisikan khutbahkhutbah yang dicetak dalam bentuk selebaran. 4. Rahmad Darmawan (05091001045) Oleh : Tri Wulandari Apakah efisien menggunakan buletin untuk menyebarkan informasi? Dan apakah cocok digunakan untuk para petani? Jawab: Buletin dikatakan efisien apabila tepat sasaran, seperti buletin mengenai pertanian, tidak akan efektif disampaikan kepada anak teknik atau ekonomi. Tetapi akan bermanfaat bagi anak pertanian. Dan buletin cocok disampaikan

kepada petani dengan format isi yang disesuaikan dengan kondisi petani tersebut.

You might also like