You are on page 1of 8

1

ABSTRAK Pemanfaatan kotoran manusia sebagai biogas yang dimaksud adalah proses anaerobik atau fermentasi dari kotoran manusia yang mengandung metana dan karbon dioksida yang dilakukan dalam bejana (biodigester). Metana dalam biogas bila terbakar relatif lebih bersih dari pada batu bara dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pembuatan biogas dengan menggunakan kotoran manusia yang melalui proses anaerobik bisa digunakan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak. Biodigester yang digunakan bisa berupa bejana atau menggunakan sapitank untuk menampung kotoran dan memfermentasikan kemudian ditambah katalistor sebagai membantu proses fermentasi. Kemudian dari biodigester disalurkan dengan menggunakan selang ketempat penampungan gas sebelum masuk kedalam kompor. Kata kunci :Kotoran manusia, biogas, biodigester, fermentasi atau anaerobik

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia.Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan.Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia. Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi BBM yang mencapai 1,3 juta/barel tidak seimbang dengan produksinya yang nilainya sekitar 1 juta/barel sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Menurut data ESDM (2006) cadangan minyak Indonesia hanya tersisa sekitar 9 milliar barel. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan minyak baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang. Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat diperbaharui seb agai altenatif pengganti bahan bakar minyak Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion. Proses ini

merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif sehingga akanmengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil. Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sambah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupak gas rumah kaca yang lebih an berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida.Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas atau diteliti dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut : 1. Yang pertama dilakukan adalah menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat. Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang merupakan bahan baku biogas. Kalau sulit mencari kotoran hewan, maka percuma aja.Untuk itu diperlukan survey terlebih dahulu. Atau kalau mau sedikit niat, septik tank bisa dimanfaatkan seperti yangdilakukandiIndia 2. Proses kedua adalah mencampurkan kotoran organik tersebut dengan air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan) juga jangan terlalusedikit(kekurangan). 3. Temperatur selama proses berlangsung, karena ini menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 - 28 derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah (dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akanlebihlama. 4. Kehadiran jasad pemroses, atau jasad yang mempunyai kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan) dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan.Tapi yang menjadi masalah adalah

hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai kemampuan sebagai bahan bakar. 5. Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak penampung (bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Dengan kata lain, tangki itu tak boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas harusdalam keadaan tertutuprapat. 6. Setelah proses ini selesai, maka selama dalam kurun waktu 1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan biogas.Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya, sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan masalah tersendiri.Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar. C. Tujuan Program Tujuan dari kegiatan ini adalah mengganti bahan bakar minyak menggunakan kotoran manusia sebagai biogas. Tujuan utama dalam implementasi biogas biasanya adalah sebagai energi pengganti yang dapat mengurangi biaya yang diperlukan untuk memasak. D. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini adalah dapat memanfaatkan kotoran manusia sebagai pengganti bahan bakar (biogas) dengan benar secara berkelanjutan dan terus-menerus. E. Kegunaan Program Manfaat yang diharapkan akan diperoleh setelah kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Masyarakat Pemanfaatan kotoran manusia sebagai Biogas bisa membantu masyarakat yang kurang mampu untuk membeli bahan bakar minyak, bisa memanfaatkan kotoran manusia sebagai energi alternatif. 2. Bagi Pemerintah Pemanfaatn kotoran manusia sebagai Biogas bisa membantu pemerintah untuk menghemat bahan bakar minyak yang setiap tahun akan berkurang. Dan bisa membantu sebagai bahan bakar pembangkit listrik Negara (PLN). 3. Tim Program kreativitas mahasiswa ini dapat menjadi jalan menuju kemandirian sebagai anak bangsa untuk terus belajar dan berkarya sebagai manusia yang berguna untuk orang lain, komunitas, masyarakat, agama bangsa dan negara.

II. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Pekerjaan masyarakat desa Gedangan mayoritas adalah sebagai petani dan peternak.Merekadapat memanfaatkan kotoran manusia sebagai pengganti bahan bakar. Biogas dapat di proses pada reaktor biogas yang telah dirancang. Pemanfaatan kotoran manusia sangatlah membantu masyarakat Gedangan yang sebagian besar petani dan peternak, karena biaya sangat murah dibandingkan dengan harga minyak tanah dan LPG. III. Metode pelaksanaan program Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah: 1. Proses rancangan bangun Pada tahapan proses rancang bangun, tim Mendesain dan membuat sebuah reaktor biogas. Proses rancang bangun direncanakan akan dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Fisika, Universitas Muhamadiyah Purworejo. 2. Uji Coba dan Perbaikan Alat yang dihasilkan diuji cobakan secara langsung di rumah sebagai alat bantu untuk memasak pengganti LPG selama 1 bulan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kualitas keamanan yang dihasilkan dan untuk melakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kesalahan.Uji coba alat di rumah dilaksanakan di rumah warga. 3. Sosialisasi pada Masyarakat Sosialisasi dimaksudkan untuk memperkenalkan tentang produk/alat yang telah dihasilkan pada masyarakat luas meliputi fungsi alat, prosedur penggunaan, keuntungan dan kekurangannya, serta harga pada pembelian alat.Sosialisasi diadakan secara khusus untuk Instansi atau Badan Usaha. IV. PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program Waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan kegiatan PKM-M ini adalah 5 bulan, dan tempat pelaksanaannya adalah di Desa Gedangan kec. Purwodadi, kab. Purworejo. B. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan Jangka waktu yang diperhitungkan dalam kegiatan ini terhitung sejak dari persiapan pembuatan alat sampai dengan pengurusan paten. Adapun tabel jadwal kegiatan program dalam bentuk Bar-chartnya seperti pada Tabel 1 berikut:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jenis Kegiatan Persiapan proses rancang bangun Proses rancang bangun Uji coba dan perbaikan Sosialisasi pada masyarakat Pembuatan alat dengan skala lebih besar Penyusunan laporan Laporan dan presentasi Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

C. Instrumen Pel sanaan Al t dan bahan yang digunakan dalam kegiatan PKMT ini adalah sebagai berikut: 1. Tabung bi digester dengan spesi ikasi sebagai berikut: Tinggi tabung : 1,5 meter Volume tabung : 100 liter Diameter tabung : 70 cm Sekat antara kotoran dan kompos Lubang keluar gas Lubang keluar kompos Lubang masuknya ti j

ai 2. Kantung plastik penampung gas dengan spesi ikasi sebag berikut: Panjang kantung plastik : 2 meter Diameter plastik : 1 meter 3. Slang Plastik ukuran 5/ D. Rancangan Biaya 1. Sumber Dana Dana kegiatan PKMT seluruhnya adalah sebesar Rp 7.000.000,00 (tujuh juta rupiah), yang bersumber dari: Dikti : Rp 7.000.000,00 2. Pengeluaran a. Bahan habis pakai NO Nama Bahan umlah Satuan Harga Harga Satuan(RP) Total (Rp) 1 Tangki 3 buah 500.000 1.500.000 penampung 2 Pipa peralon 4,5 5 buah 60.000 300.000 inc 3 Kompor biogas 1 buah 300.000 300.000
JUML

b. Perjalanan Dinas NO enis Perjalanan 1 Pembelian Komponen 2 Pembuatan Alat 3 Sosialisasi Ke masyarakat JUML

2.100.000

Biaya (Rp) 200.000 500.000 400.000 1.100.000

c. Lain-Lain No Jenis Kebutuhan 1 Uji Coba dan Perbaikan 2 Penyelenggaraan Sosialisasi/Seminar 3 Konsumsi selama kegiatan 4 Studi Pustaka (referensi,internet,dll) 5 Dokumentasi 6 Penyusunan Laporan 7 Biaya tak terduga JUMLAH Pengeluaran totalnya adalah: Bahan habis pakai : Rp 2.100.000,00 Perjalanan Dinas : Rp 1.100.000,00 Lain-lain : Rp 3.800.000,00 JUMLAH : Rp 7.000.000,00 E. Realisasi Biaya
1. 2. Pemasukan Dikti Pengeluaran a. Tangki Biodigester b. Peralatan c. Perjalanan dinas dan sosialisasi d. Pembuatan alat e. Pembelian ATK Total pengeluaran Saldo

Biaya (Rp) 800.000 500.000 1.000.000 200.000 200.000 300.000 800.000 3.800.000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.500.000,00 206.000,00 260.000,00 300.000,00 200.000,00 Rp Rp

5.750.000,00

3.

5.466.000,00 284.000,00

Adapun rincian pengeluaran dana adalah sebagai berikut: 1. Alat PKMT


No Nama alat Jumlah 3 15 1 1 1 4 1 1 5 3 3 Satuan buah meter buah buah buah buah buah buah kilogram meter buah 1 Tangki Biodigester 2 Selang Plastik 3 Bak Plastik 4 Ember Plastik 5 Gayung 6 Klem Selang 7 Paralon PVC 8 Lem kastol 9 Semen Keras 10 Kantung Plastik 11 Sarung Tangan Karet Jumlah Harga satuan (Rp) 1.500.000 5.000,00 25.000,00 10.000,00 5.000,00 5.000,00 20.000,00 5.000,00 2.000,00 8.500,00 3.500,00 Harga total (Rp) 4.500.000,00 75.000,00 25.000,00 10.000,00 5.000,00 20.000,00 20.000,00 5.000,00 10.000,00 25.500,00 10.500,00 4.706.000,00

2. Perjalanan
1 2 Survey alat dan bahan Uang ganti transport proses pembuatan alat (10 kali) Jumlah 2 3

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan biogas dari kotoran manusia cukup sederhana dan mudah dimengerti, pertama siapkan bejana atau tangki penampung kemudian masukan kotoran yang sudah dicampur dengan air dan ditambah katalisator. Untuk perbandingan air dan kotoran adalah 1:1 dan katalisatornya menggunakan bekatul.Setelah kotoran masuk dalam tabung diamkan selama kurang lebih 2-3 minggu selama didiamkan tabung harus tetep diisi dengan jarak waktu 2 hari. Kemudian gas akan masuk kedalam kantung plastik penampung gas dengan dihubungkan menggunakan selang, dari kantung plastik disalurkan kedalam kompor gas.

No

enis Perjalanan

umlah

Satuan orang orang

Harga satuan (Rp) 30.000,00 10.000,00

Harga total (Rp) 60.000,00 300.000,00 360.000,00

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bedasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat dapat disimpulkan hal-hal berikut: 1. Kotoran atau tinja manusia dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif yaitu biogas. 2. Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak. 3. Dapat membantu ekonomi masyarakat yang kurang mampu. B. Saran Adapun saran-saran dan kelemahan antara lain: 1. Penelitian yang dilakukan memberikan wacana baru dengan memanfaatkan kotoran manusia dapat mengahasilkan biogas yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. 2. Hanya dipake 1 rumah tangga. 3. Cara pengisiannya masih manual.

You might also like