ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO

PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

BARU (LALU LINTAS RENDAH)
Rencanakan tebal perkerasan jalan baru, untuk jalan dua jalur dua
arah.
Data lalu lintas tahun 1981 seperti berikut :
Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 Ton
Bus 8 Ton
Truk 2 as 10 Ton
LHR
1981/hari/2
jurusan

Juml. Kend.
90
3
2
95

Jalan dibuka tahun 1985, pertumbuhan kendaraan pertahun adalah 5

%.
Faktor regional = 1,0 dan CBR tanah dasar = 3,4 %.
Bahan-bahan perkerasan :

Lapis Permukaan :
o Pelaburan (umur 5 tahun),
o Lapen Mekanis (umur 10 tahun)

Lapis Pondasi

Lapis Pondasi Bawah : Tanah kepasiran (CBR 20)

: Batu pecah (CBR 60)

Perkembangan lalu lintas setelah digunakan (setelah 1985) adalah :

8 % untuk 5 tahun

6 % untuk 10 tahun (UR = 10 tahun)

(UR = 5 tahun)

Klasifikasi Jalan = jalan kolektor

PENYELESAIAN
__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

1. PERHITUNGAN PERTUMBUHAN LALU LINTAS

LL = (1 + i )

LHR pada tahun 1985 (awal umur rencana) adalah :

1981 1985 =4
.( 90 ) = 109,4 kendaraan
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,05 )

Bus 8 ton

1981 1985 =4
.( 3)
= (1 + 0,05 )

3,6 kendaraan

1981 1985 =4
.( 2 )
Truk 2 as 10 ton = (1 + 0,05 )

2,4 kendaraan

LHR pada tahun ke 5 dari tahun awal pemakaian (1990) :

5
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,08 ) .(109 ,4 )

Bus 8 ton

(1 + 0,08 )5 .( 3,6)

5,3 kendaraan

Truk 2 as 10 ton =

(1 + 0,08 )5 .( 2,4)

3,5 kendaraan

= 160,7 kendaraan

LHR pada tahun ke 10 dari tahun awal pemakaian (1995) :

10
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,06 ) .(109 ,4 )

Bus 8 ton

(1 + 0,06 )10 .( 3,6)

6,4 kendaraan

Truk 2 as 10 ton =

(1 + 0,06 )10 .( 2,4 )

4,3 kendaraan

2.
MENGHITUNG
KENDARAAN

1T

ANGKA

1T

EKIVALEN

3T

= 195,9 kendaraan

(E)

MASING-MASING

5T

4T

6T
Kend. Ringan 2 T

Bus 8 T

Truk 2

as 10 T
Dari Tabel 3 :

Kendaraan ringan 2 ton = 0,0002 + 0,0002 = 0,0004

Bus 8 ton

= 0,0183 + 0,1410 = 0,1593

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Truk 2 as 10 ton

= 0,0577 + 0,2923 = 0,3500

3. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP)

n

Rumus : LEP = LHR j .C j .E j

j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 2 as 10 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

0,50
0,50
Sehingga nilai LEP nya masing-masing kendaraan :
Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 10 T

Besar LEP
(0,50).(109,4).(0,0004)
(0,50).(3,6).(0,1593)
(0,50).(2,4).(0,3500)
LEP

0,022
0,287
0,420
0,729

4. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA)

n

Rumus : LEA = LHR j .(1 + i ) .C j .E j

UR

j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 2 as 10 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

0,50
0,50
Untuk umur rencana 5 tahun :
Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T

Besar LEA5
(0,50).(160,7).(0,0004)

0,032

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Bus 8 T
Truk 2 As 10 T

(0,50).(5,3).(0,1593)
(0,50).(3,5).(0,3500)
LEA5

0,422
0,612
1,066

Untuk umur rencana 10 tahun :

Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 10 T

Besar LEA10
(0,50).(195,9).(0,0004)
(0,50).(6,4).(0,1593)
(0,50).(4,3).(0,3500)
LEA10

0,039
0,510
0,752
1,301

5. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET)

Rumus : LET =

LEP + LEA
2

Untuk 5 tahun :
LET 5 =

0,729 +1,066
= 0,90
2

Untuk 10 tahun :
LET 10 =

0,729 +1,301
=1,01
2

6. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER)

Rumus : LER = ( LET ).( FP )
FP =

UR
10

Untuk 5 tahun :
5
LER 5 = ( 0,90 ). = 0,45
10

Umur 10 tahun :
10
LER 10 = (1,01 ). = 1,01
10
__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

7. MENGHITUNG INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP)

CBR tanah dasar = 3,4 %, Gambar

5.1. : DDT = 4

a. Untuk UR = 5tahun
Lapis permukaan dengan pelaburan aspal, sehingga :
IPo = 2,9 2,5 (Tabel 6, BURAS)
LER 5 = 0,45 Tabel 5 : Jalan kolektor IP =1,5

Dari nomogram 5 : DDT = 4 dan LER = 0,45 ITP = 2,8

b. Untuk UR = 10 tahun
Lapis permukaan dengan Lapen Mekanis, sehingga :
IPo = 3,4 3,0 (Tabel 6, Lapen)
LER 10 = 1,01 Tabel 5 : Jalan kolektor IP =1,5

Dari nomogram 6 : DDT = 4 dan LER =1,01

ITP = 3,2

8. Menetapkan Tebal Perkerasan

Koefisien Kekuatan Relatif (Tabel 7) :

Untuk Pelaburan : a1 = 0 (untuk lapis permukaan UR = 5 th)

Untuk Lapen Mekanis : a1 = 0,25 (untuk lapis permukaan UR = 10

th)

Untuk Batu Pecah CBR 60 : a2 = 0,12 (untuk lapis pondasi)

Untuk Tanah Kepasiran CBR 20 : a3 = 0,10

(untuk lapis pondasi

bawah)
Analisa Komponen Perkerasan :
ITP = a1.D1 + a2 .D2 + a3 .D3

a. Untuk UR = 5tahun
ITP = 2,8

a1 = 0;

a2 = 0,12 ;

a3 = 0,10

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

2,8 = 0.D1 + ( 0,12 ).D2 + ( 0,10 ).D3

2,8 = ( 0,12 ).D2 + ( 0,10 ).D3

Dari Tabel 8 :
o Lapis Permukaan :
ITP = 2,8 < 3,00 tebal

minimum = 5 cm

Lapis pelindung : pelaburan

o Lapis Pondasi :
ITP = 2,8 < 3,00

tebal minimum = 15 cm

Batu pecah : CBR 60

o Lapis Pondasi Bawah :
Setiap nilai ITP tebal minimum = 10 cm
Akan dicari D2 :
2,8 = ( 0,12 ).D2 + ( 0,10 ).(10 )
D2 =

2,8 1
=15 (minimum)
0,12

Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai

berikut :
LAPIS PERMUKAAN
LAPIS PONDASI

15 cm

LAPIS PONDASI BAWAH

20; 10 cm

pelaburan; 5 cm
batu pecah CBR 60,

tanah kepasiran CBR

SUBGRADE

b. Untuk UR = 10 tahun
ITP = 3,2

a1 = 0,25 ;

a2 = 0,12 ;

a3 = 0,10

3,2 = ( 0,25 ).D1 + ( 0,12 ).D2 + ( 0,10 ).D3

Dari Tabel 8 :
__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

o Lapis Permukaan :
ITP = 3,2 ( 3,00 6,70 ) tebal minimum = 5 cm

Lapis pelindung : Lapen mekanis

o Lapis Pondasi :
ITP = 3,2 ( 3,00 7,49 ) tebal minimum = 20 cm

(bisa diturunkan menjadi 15 cm, apabila pondasi

bawah tanah berbutir)
Batu pecah : CBR 60
o Lapis Pondasi Bawah :
Setiap nilai ITP tebal minimum = 10 cm
Akan dicari D3 :
3,2 = ( 0,25 ).( 0,25 ) + ( 0,12 ).(15 ) + ( 0,10 ).D3
D3 =

3,2 ( 0,25 ).( 5) ( 0,12 ).(15 )

= 1,5
0,10

dipakai

10

cm

(minimum)
Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai
berikut :

15 cm

20; 10 cm

LAPIS PERMUKAAN

lapen mekanis; 5 cm

LAPIS PONDASI

batu pecah CBR 60,

LAPIS PONDASI BAWAH

tanah kepasiran CBR

SUBGRADE

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

BARU (LALU LINTAS TINGGI)
Rencanakan tebal perkerasan jalan baru, untuk jalan dua jalur dua
arah.
Data lalu lintas tahun 1981 seperti berikut :
Jenis Kendaraan

Ken

Kend. Ringan 2 Ton

Bus 8 Ton
Truk 2 as 13 Ton
Truk 3 as 20 Ton
Truk 5 as 30 Ton
LHR
1981/hari/2
jurusan

d.
1.000
300
50
30
10
1.390

Jalan dibuka tahun 1985, pertumbuhan kendaraan pertahun adalah 5

% (dari tahun 1981 1985) .
Faktor regional = 1,0 dan CBR tanah dasar = 3,4 %.
Bahan-bahan perkerasan :

Lapis Permukaan : Asbuton (MS 744);

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Lapis Pondasi : Batu pecah (CBR 100);

Lapis Pondasi Bawah : Sirtu (CBR 50);

Perkembangan lalu lintas setelah digunakan (setelah 1985) adalah :

8 % untuk 10 tahun

6 % untuk 20 tahun

Klasifikasi Jalan = jalan kolektor

PENYELESAIAN
1. PERHITUNGAN PERTUMBUHAN LALU LINTAS
LL = (1 + i )

LHR pada tahun 1985 (awal umur rencana) adalah :

Kendaraan 2 Ton

(1 +0,05 )1981 1985 =4 .(1.000 )

(1 + 0,05 )1981 1985 =4 .( 300 )

1.215,5

kendaraan

Bus 8 Ton

364,7

kendaraan

Truk 2 as 13 Ton

(1 + 0,05 )1981 1985 =4 .(50 )

60,8

(1 + 0,05 )1981 1985 =4 .(30 )

36,5

(1 +0,05 )1981 1985 =4 .(10 )

12,2

kendaraan

Truk 3 as 20 Ton
kendaraan

Truk 5 as 30 Ton
kendaraan

LHR pada tahun ke 10 dari tahun awal pemakaian (1995) :

10
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,08 ) .(1.215 ,5)

Bus 8 ton

Truk 2 as 13 ton =

= 2.624,2 kendaraan

(1 + 0,08 )10 .( 364 ,7 )

787,4 kendaraan

(1 + 0,08 )10 .( 60 ,8)

131,3 kendaraan

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Truk 3 as 20 ton =

Truk 5 as 30 ton

(1 + 0,08 )10 .(36 ,5)

=

78,8 kendaraan

(1 + 0,08 )10 .(12 ,2)

26,3

kendaraan
LHR pada tahun ke 20 dari tahun awal pemakaian (2005) :

20
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,08 ) .(1.215 ,5)

Bus 8 ton

= 3.898,3 kendaraan

(1 + 0,08 ) 20 .( 364 ,7 )

= 1.169,6 kendaraan

Truk 2 as 13 ton =

(1 + 0,08 ) 20 .( 60 ,8)

195,0 kendaraan

Truk 3 as 20 ton =

(1 + 0,08 ) 20 .( 36 ,5)

117,1 kendaraan

Truk 5 as 30 ton =

(1 + 0,08 ) 20 .(12 ,2 )

39,1 kendaraan

2.
MENGHITUNG
KENDARAAN

1T

ANGKA

1T

EKIVALEN

(E)

3T

MASING-MASING

5T

5T

8T
Kend. Ringan 2 T

Bus 8 T

Truk 2

as 13 T

6T

7T

7T

Truk 3 as 20 T
+
6T

7T

7T

5T

5T

Truk 5 as 30 T
Dari Tabel 3 :

Kendaraan ringan 2 Ton

= 0,0002 + 0,0002

0,0004

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

10

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Bus 8 Ton

= 0,0183 + 0,1410

0,1593

Truk 2 as 13 Ton

= 0,1410 + 0,9328

= 0,2933

1,0648

Truk 3 as 20 Ton

+ 0,7452

1,0375

Truk 5 as 30 Ton

= 1,0376 + (0.1410 + 0,1410) =

1,3195

3. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP)

n

Rumus : LEP = LHR j .C j .E j

j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 2 as 13 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 3 as 20 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 5 as 30 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

0,50
0,50
0,50
0,50
Sehingga nilai LEP nya masing-masing kendaraan :
Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEP
(0,50).(1.215,5).(0,0004)
(0,50).(364,7).(0,1593)
(0,50).(60,8).(1,0648)
(0,50).(36,5).(1,0375)
(0,50).(12,2).(1,3195)
LEP

0,243
29,046
32,370
18,934
8,048
88,643

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

11

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

4. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA)

n

Rumus : LEA = LHR j .(1 + i ) .C j .E j

UR

j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 2 as 13 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 3 as 20 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 5 as 30 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Untuk umur rencana 10 tahun :

Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEA10
(0,50).(2.642,3).(0,0004)
(0,50).(787,4).(0,1593)
(0,50).(131,3).(1,0648)
(0,50).(78,8).(1,0375)
(0,50).(26,3).(1,3195)
LEA10

0,5285
62,7164
69,9041
40,8775
17,3514
191,377
9

Untuk umur rencana 20 tahun :

Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEA20
(0,50).(3.898,3).(0,0004)
(0,50).(1.169,6).(0,1593)
(0,50).(195,0).(1,0648)
(0,50).(117,1).(1,0375)
(0,50).(39,1).(1,3195)
LEA20

0,7787
93,1586
103,818
60,7456
25,7962
284,297
1

5. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET)

Rumus : LET =

LEP + LEA
2

Untuk 10 tahun :
LET 10 =

88 ,643 +191 ,3779

=140 ,0105
2

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

12

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Untuk 20 tahun :
LET 20 =

88 ,643 + 284 ,2971

= 186 ,4701
2

6. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER)

Rumus : LER = ( LET ).( FP )
FP =

UR
10

Untuk 10 tahun :
10
LER 10 = (140 ,0105 ). = 140 ,0105
10

Umur 20 tahun :
20
LER 20 = (186 ,4701 ).
= 372 ,9402
10

7. MENGHITUNG INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP)

CBR tanah dasar = 3,4 %, Gambar 5.1. : DDT = 4
c. Untuk UR = 10 tahun
Lapis permukaan dengan pelaburan aspal, sehingga :
IPo = 3,9 3,5 (Tabel 6, ASBUTON)
LER 10 = 140 ,0105 Tabel 5 : Jalan kolektor IP = 2,0

Dari nomogram 4 : DDT = 4 dan LER =140 ,0105 ITP = 7,7

d. Untuk UR = 20 tahun
Lapis permukaan dengan Lapen Mekanis, sehingga :
IPo = 3,9 3,5 (Tabel 6, ASBUTON)
LER 20 = 372 ,9402 Tabel 5 : Jalan kolektor IP = 2,0

Dari nomogram 4 : DDT = 4 dan LER = 372 ,9402

ITP = 8,8

8. Menetapkan Tebal Perkerasan

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

13

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Koefisien Kekuatan Relatif (Tabel 7) :

Untuk ASBUTON MS 744: a1 = 0,40 (untuk lapis permukaan UR =

10 th)

Untuk Batu Pecah CBR 100 : a2 = 0,14 (untuk lapis pondasi)

Untuk Sirtu CBR 50 : a3 = 0,12 (untuk lapis pondasi bawah)

Analisa Komponen Perkerasan :

ITP = a1.D1 + a2 .D2 + a3 .D3

a. Untuk UR = 10 tahun
ITP = 7,7

a1 = 0,40 ;

a2 = 0,14 ;

a3 = 0,12

7,7 = ( 0,40 ).D1 + ( 0,14 ).D2 + ( 0,12 ).D3

Dari Tabel 8 :
o Lapis Permukaan :
ITP = 7,7 ( 7,50 9,99 ) tebal minimum = 7,75 cm

Lapis pelindung : Laston (ASBUTON)

o Lapis Pondasi :
ITP = 7,7 ( 7,50 9,99 ) tebal minimum = 20 cm

Batu pecah : CBR 100

o Lapis Pondasi Bawah :
Setiap nilai ITP tebal minimum = 10 cm
Akan dicari D1 :
7,7 = ( 0,40 ).D1 + ( 0,14 ).( 20 ) + ( 0,12 ).(10 )
D1 =

7,7 ( 0,14 ).( 20 ) ( 0,12 ).(10 )

= 9,25 , dipakai 10 cm
0,40

Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai

berikut :

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

14

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________
LAPIS PERMUKAAN
LAPIS PONDASI

20 cm

LAPIS PONDASI BAWAH

50; 10 cm

ASBUTON; 10 cm
batu pecah CBR 100,

tanah kepasiran CBR

SUBGRADE

b. Untuk UR = 20 tahun
ITP = 8,8

a1 = 0,40 ;

a2 = 0,14 ;

a3 = 0,12

8,8 = ( 0,40 ).D1 + ( 0,14 ).D2 + ( 0,12 ).D3

Dari Tabel 8 :
o Lapis Permukaan :
ITP = 8,8 ( 7,50 9,99 ) tebal minimum = 7,75 cm

Lapis pelindung : Laston (ASBUTON)

o Lapis Pondasi :
ITP = 8,8 ( 7,50 9,99 ) tebal minimum = 20 cm

Batu pecah : CBR 100

o Lapis Pondasi Bawah :
Setiap nilai ITP tebal minimum = 10 cm
Akan dicari D1 :
8,8 = ( 0,40 ).D1 + ( 0,14 ).( 20 ) + ( 0,12 ).(10 )
D1 =

8,8 ( 0,14 ).( 20 ) ( 0,12 ).(10 )

= 18 ,3 dipakai 19 cm
0,40

Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai

berikut :
LAPIS PERMUKAAN
20 cm

50; 10 cm

LAPIS PONDASI

LAPIS PONDASI BAWAH

ASBUTON; 19 cm
batu pecah CBR 100,

tanah kepasiran CBR

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

15

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________
SUBGRADE

PERENCANAAN PERKUATAN JALAN LAMA

(PELAPISAN TAMBAHAN / OVERLAY)
Rencanakan tebal lapis tambahan jalan lama 2 jalur, dengan data lalu
lintas pada tahun 1990 sebagai berikut :
Jenis Kendaraan

Ken

Kend. Ringan 2 Ton

Bus 8 Ton
Truk 2 as 13 Ton
Truk 3 as 20 Ton
Truk 5 as 30 Ton
LHR
1981/hari/2
jurusan

d.
2.000
600
100
60
20
2.690

Susunan tebal perkerasan jalan lama adalah sebagai berikut :

Lapis Permukaan dari ASBUTON (MS.744) dengan tebal 10,5 cm.

Lapis Pondasi dari Batu Pecah CBR 100, dengan tebal 20 cm.

Lapis Pondasi Bawah dari Sirtu CBR 50, dengan tebal 10 cm.

Hasil penilaian pada kondisi jalan menunjukkan bahwa pada lapis

permukaan ASBUTON terlihat crack sedang.
Beberapa deformasi pada jalur roda (kondisi 60 %), akibat jumlah lalu
lintas melebihi perkiraan semula.
Ditetapkan FR = 1,0.

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

16

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Umur Rencana adalah 5 tahun dan 15 tahun, dengan pertumbuhan lalu

lintas sebagai berikut :

Untuk 5 tahun : 8 %

Untuk 15 tahun : 6 %

Bahan lapis tambahan adalah ASBUTON MS.744.

Klasifikasi Jalan = jalan kolektor

PENYELESAIAN
1. PERHITUNGAN PERTUMBUHAN LALU LINTAS
LL = (1 + i )

LHR pada tahun ke 5 dari tahun awal perbaikan (1990) :

5
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,08 ) .( 2.000 )

Bus 8 ton

(1 + 0,08 ) 5 .( 600 )

881,6 kendaraan

Truk 2 as 13 ton =

(1 + 0,08 )5 .(100 )

146,9 kendaraan

Truk 3 as 20 ton =

(1 + 0,08 )5 .( 60 )

88,2 kendaraan

Truk 5 as 30 ton =

(1 + 0,08 )5 .( 20 )

29,4 kendaraan

= 2.938,7 kendaraan

LHR pada tahun ke 15 dari tahun awal perbaikan (1990) :

15
Kendaraan 2 ton = (1 + 0,06 ) .( 2000 )

Bus 8 ton

(1 + 0,06 )15 .( 600 )

= 1.437,9 kendaraan

Truk 2 as 13 ton =

(1 + 0,06 )15 .(100 )

239,7 kendaraan

Truk 3 as 20 ton =

(1 + 0,06 )15 .( 60 )

143,8 kendaraan

Truk 5 as 30 ton =

(1 + 0,06 )15 .( 20 )

47,9 kendaraan

2.
MENGHITUNG
KENDARAAN

ANGKA

EKIVALEN

= 4.793,1 kendaraan

(E)

MASING-MASING

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

17

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

1T

1T

3T

5T

5T

8T
Kend. Ringan 2 T

Bus 8 T

Truk 2

as 13 T

6T

7T

7T

Truk 3 as 20 T
+
6T

7T

7T

5T

5T

Truk 5 as 30 T
Dari Tabel 3 :

Kendaraan ringan 2 Ton

= 0,0002 + 0,0002

0,0004

Bus 8 Ton

= 0,0183 + 0,1410

0,1593

Truk 2 as 13 Ton

= 0,1410 + 0,9328

= 0,2933

1,0648

Truk 3 as 20 Ton

+ 0,7452

1,0375

Truk 5 as 30 Ton

= 1,0376 + (0.1410 + 0,1410) =

1,3195
3. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN PERMULAAN (LEP)
n

Rumus : LEP = LHR j .C j .E j

j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

0,50
__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

18

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Truk 2 as 13 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 3 as 20 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

Truk 5 as 30 T

kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C =

0,50
0,50
0,50
Sehingga nilai LEP nya masing-masing kendaraan :
Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEP
(0,50).(2.000).(0,0004)
(0,50).(600).(0,1593)
(0,50).(100).(1,0648)
(0,50).(60).(1,0375)
(0,50).(20).(1,3195)
LEP

0,400
47,790
53,240
31,125
13,195
145,750

4. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN AKHIR (LEA)

n

UR
Rumus : LEA = LHR j .(1 + i ) .C j .E j
j =1

C diambil dari Tabel 2. :

Kend. Ringan 2 T : 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50
Kend Bus 8 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 2 as 13 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 3 as 20 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Truk 5 as 30 T

: kend. berat 2 jalur 2 arah, maka nilai C = 0,50

Untuk umur rencana 5 tahun :

Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEA5
(0,50).(2.938,7).(0,0004)
(0,50).(881,6).(0,1593)
(0,50).(146,9).(1,0648)
(0,50).(88,2).(1,0375)
(0,50).(29,4).(1,3195)
LEA5

0,588
70,219
78,210
45,754
19,397
214,168

Untuk umur rencana 15 tahun :

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

19

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Jenis Kendaraan
Kend. Ringan 2 T
Bus 8 T
Truk 2 As 13 T
Truk 3 As 20 T
Truk 5 As 30 T

Besar LEA15
(0,50).(4.793,1).(0,0004)
(0,50).(1.437,9).(0,1593)
(0,50).(239,7).(1,0648)
(0,50).(143,8).(1,0375)
(0,50).(47,9).(1,3195)
LEA15

0,959
114,529
127,616
74,596
31,602
349,302

5. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN TENGAH (LET)

Rumus : LET =

LEP + LEA
2

Untuk 5 tahun :
LET 5 =

145 ,750 + 214 ,168

= 179 ,959
2

Untuk 15 tahun :
LET 15 =

145 ,750 + 349 ,302

= 247 ,526
2

6. MENGHITUNG LINTAS EKIVALEN RENCANA (LER)

Rumus : LER = ( LET ).( FP )
FP =

UR
10

Untuk 5 tahun :
5
LER 5 = (179 ,959 ). = 89 ,98
10

Umur 15 tahun :
15
LER 15 = ( 247 ,526 ). = 371 ,29
10

7. MENGHITUNG INDEKS TEBAL PERKERASAN (ITP)

CBR tanah dasar = 3,4 %, Gambar 5.1. : DDT = 4
a. Untuk UR = 5tahun
Lapis permukaan dengan pelaburan aspal, sehingga :
__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

20

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

IPo = 3,9 3,5 (Tabel 6, ASBUTON)

LER 5 = 89 ,98 Tabel 5 : Jalan kolektor IP = 2,0

Dari nomogram 4 : DDT = 4 dan LER =89 ,98 ITP5 = 7,4

b. Untuk UR = 15tahun
Lapis permukaan dengan Lapen Mekanis, sehingga :
IPo = 3,9 3,5 (Tabel 6, ASBUTON)
LER 15 = 371 ,29 Tabel 5 : Jalan kolektor IP = 2,0

Dari nomogram 4 : DDT = 4 dan LER = 371 ,29

ITP15 = 9,4

8. Menetapkan Tebal Perkerasan

Koefisien Kekuatan Relatif (Tabel 7) :

Untuk ASBUTON MS 744: a1 = 0,40 (untuk lapis permukaan UR =

10 th)

Untuk Batu Pecah CBR 100 : a2 = 0,14 (untuk lapis pondasi)

Untuk Sirtu CBR 50 : a3 = 0,12 (untuk lapis pondasi bawah)

Menetapkan tebal lapis tambahan, dimana kekuatan jalan lama

sebagai berikut :
Jenis Lapisan
ASBUTON (MS.744)
Batu Pecah (CBR
100)
Sirtu (CBR 50)

Tebal Lapisan
(cm)
10,5
20
10

Jumlah ITP
(60%).(10,5).
(0,40)
(100%).(20).
(0,14)
(100%).(10).
(0,12)

ITP yang ada

2,52
2,8
1,2
6,52

Analisa Komponen Perkerasan pada pelapisan tambahan :

ITP = a1.D1

a. Untuk UR = 5tahun
ITP = ITP5 ITP yang

ada

= 7,4 6,52 = 0,88

0,88 = ( 0,4 ).D1 D1 = 2,2cm ; dipakai : 3 cm

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

21

ANALISA TEBAL PERKERASAN

ARI SUDARYANTO JOYOSUDARMO
PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN
______________________________________________________________________________________

Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai

berikut :
OVERLAY; 3 CM
LAPIS PERMUKAAN
LAPIS PONDASI

20 cm

LAPIS PONDASI BAWAH

50; 10 cm

ASBUTON; 10,5 cm
batu pecah CBR 100,

tanah kepasiran CBR

SUBGRADE

b. Untuk UR = 15tahun
ITP = ITP15 ITP yang

ada

= 9,4 6,52 = 2,88

2,88 = ( 0,4 ).D1 D1 = 7,2cm ; dipakai : 7,5 cm

Dengan demikian susunan lapis perkerasannya adalah sebagai

berikut :
OVERLAY; 7,5 CM
LAPIS PERMUKAAN
20 cm

50; 10 cm

LAPIS PONDASI

LAPIS PONDASI BAWAH

ASBUTON; 10,5 cm
batu pecah CBR 100,

tanah kepasiran CBR

SUBGRADE

__________________________________________________________________________________
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITA JAYABAYA

22