You are on page 1of 2

lagi musim nikah,, lagi musim proses nikah,, lagi musim pingin nikah. nah..

akhir-akhir ini sering dapat sms dan curhat -curhat tentang istikharah. kalo istikharah itu gimana..? kok ga mimpi -mimpi..? kok jawabannya kayanya si doi mulu.. dsb. konon katanya, kalo kita istikharah yaitu ketika hati udah netral. (trus kalo udah gak netral gimana..?? masa ga jadi istikharah..?)

ada juga temen yang bilang, sebelum istikharah baiknya kita shalat taubat dulu, agar dosa -dosa kita lebur. dilanjutkan dengan s halat hajat (sholat kebutuhan kita yang spesifik), kemudian baru deh sholat istikharah (mohon diberi petunjuk).

jawabannya kaya apa..?? banyak orang yang menyangka kalo jawabannya selalu dari mimpi. padahal, terserah Allah dong mau ngasi h jawaban lewat apa . iya kan mengalami jawaban istikharah lewat mimpi.

tapi ga sedikit pula sih yang emang

cuman masalahnya,, karena kepikiran pingin mimpi jawaban istikharah sepanjang hari, bisa -bisa yang kita mimpiin bukan jawaban istikharah lagi. tapi emang karena pi kiran kita yang dominan, sehingga menembus ke alam bawah sadar, lebih parah lagi kalo kita pake ngigo -ngigo segala lagi.. (aduuh engga banget

hm.. emang bingung. btw, silaturhami ke blog tetangga, ternyata ada yang posting kaya begonoan. so.. saya copast aja ya. kayanya isinya lebih valid semoga bermanfaat Selama ini, saya lihat ada dua jenis wacana tentang salat istikharah yang m endominasi umat. Pertama, cara praktis meminta petunjuk Allah melalui salat istikharah. Kedua, cara salat istikharah menur ut sunnah Nabi. Namun, keduanya sama -sama mengandung kelemahan.

Pada jenis yang pertama, kesesuaian dengan sunnah Nabi cenderung k urang diperhatikan. Contohnya, sebuah kitab mengajarkan bahwa seusai mengucap doa istikharah, kocoklah (undilah) keenam lembaran kertas itu dengan tanganmu dan keluarkanlah satu per satu. Jika secara berturut -turut yang keluar adalah tiga lembar kertas ya ng bertulisan lakukanlah, maka lakukanlah urusan yang engkau ingin lakukan. . Dampaknya, walaupun memperoleh isyarat yang jelas, bisa -bisa kita terjerumus ke lembah bidah yang sesat dan menyesatkan.

Sedangkan pada jenis yang kedua, efektivitas (atau k epraktisan) salat istikharah kita sendiri kurang disoroti. Segi-segi lahiriah sunnah Nabi dalam bersalat istikharah diterangkan (khususnya tentang pengucapan doa istikharah), tetapi aspek -aspek batiniah dan akliah pelaku salat (misalnya: bagaimana menghidu pkan hati dan mengaktifkan akal untuk menghayati dan memahami doa istikharah) cenderung tidak disinggung sama sekali. Akibatnya, bisa -bisa salat istikharah kita kurang efektif atau bahkan sia -sia belaka.

Oleh karena itu, kita membutuhkan cara salat istikha rah yang efektif dan sekaligus sesuai dengan sunnah Nabi. Untuk contoh pembahasan rinci, silakan baca buku Istikharah Cinta. Untuk penjelasan sekarang, marila h kita simak ciri-ciri istikharah yang sesuai dengan sunnah Nabi sebagaimana diungkapkan oleh Abu Umar Abdullah Al Hammadi, Misteri Shalat Istikharah, Edisi Revisi (Solo: Pustaka Ar Rayyan, 2006), hlm. 27 -97: Istikharah = memohon agar dipalingkan perhatian kepada apa yang dipilih Allah Swt.

Boleh memohon pilihan kepada Allah Swt dalam urusan besar atau pun kecil. Namun, utamakanlah perkara yang lebih penting.

Ketika Zainab mendapat lamaran dari Rasulullah saw melalui Zaid, Zainab menjawab, Aku tidak akan m elakukan apa pun sebelum aku bermusyawarah dengan Tuhanku [dengan istikharah]. (HR Muslim)

Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.

Salat istikharah adalah salat sunnah dua rekaat yang dap at dilakukan secara tersendiri atau pun menyatu dengan salat sunnah lain (rawatib, tahiyyatul masjid, dll.). Kalau menyatu, h arus ada niat bahwa dengan salat sunnah lain itu hendak dilakukan salat istikharah sekaligus.

Bebas memilih bacaan ayat Quran seus ai Al-Fatihah. Tidak ada dalil kuat yang mengkhususkan bacaan ayat Quran dalam salat istikharah. Yang khusus hanyalah doa istikhar ah.

Teks doa istikharah: Allaahumma, innii astakhiiruka biilmika, wa astaqdiruka biqudratik. Wa as-aluka min fadhlikal azhiimi, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyuub. Allaahumma, in kunta talamu anna haadzal amra khairul lii fii diinii wa maaasyii wa aaqibati amrii, faqdurhu lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiih. Wa in kunta talamu anna haadzal amra syarrul lii fii diinii wa maaasyii wa aaqibati amrii, fashrifhu annii, washrifnii anhu, wa qdur liyal khaira haitsu kaana, tsumma radhdhinnii bih.

Terjemah doa istikharah: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan [yang t epat] kepada Engkau dengan ilmu [yang ada pada] -Mu, dan aku memohon kekuasaan -Mu [untuk menyelesaikan urusanku] dengan kodrat -Mu. Dan aku memohon kepada -Mu sebagian karunia -Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, d an Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih baik untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih baik pula] a kibatnya [di dunia dan akhirat], maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan sekiranya Engkau tahu bahwa urusan ini lebih buruk untuk diriku, agamaku, dan kehidupanku, serta [lebih buruk pula] akiba tnya [di dunia dan akhirat], maka jauhkanla h urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.

Doa istikharah itu boleh diucapkan secara hafalan atau pun dari lembaran kertas. Doa itu dapat dibaca di dala m salat atau pun sesudah salat.

Seusai istikharah, kerjakan pilihan sesuai kecenderungan hati sanubari [atau akal sehat]. Tidak perlu menanti mimpi. Bila kur ang mantap, lakukan istikharah lagi.

sumber : www.salatsmart.wordpress.com

You might also like