You are on page 1of 12

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

(Makalah Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas MK Pendidikan Pancasila) Dosen : Y. Ch. Nany S., M.Si.

Oleh: Yanda Pradana 10211144008


Bahasa dan Sastra Inggris FBS Universitas Negeri Yogyakarta DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................................................................... 1 DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 2 ABSTRAK .................................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN Perlunya pemimpin yang pancasilais .................................................................................................................................... 4 Eksistensi Pancasila .................................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Pembangunan Nasional .................................................................................................................................... 5 Peranan Generasi Muda Pancasila .................................................................................................................................... 7 Pemimpin yang Pancasilais .................................................................................................................................... 8 BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 10

Abstrak

Pemimpin yang tengah dibutuhkan di Indonesia adalah pemimpin yang berjiwa Pancasila. Pimpinanlah yang memegang kekuasaan dan kebijakan mengenai masa depan Indonesia. Sosok yang dicari haruslah memiliki kriteria kriteria sesuai sila Pancasila yang cerdas, bijak, teguh, beriman, dan berwibawa. Pembentukan karakter pemimpin pancasilais dari kalangan generasi muda yang notabene adalah penerus bangsa perlu secepatnya dilakukan. Generasi muda ialah pemimpin masa depan, pemimpin negara ini kelak, dan pemimpin bagi diri mereka sendiri. Penting bagi generasi muda untuk segera menyadari peran mereka sehingga dapat mempersiapkan diri saat ini juga. Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kerja sama, disiplin, dan komitmen yang menyeluruh bagi semua pihak yang ada. Pemimpin sebaik apapun tak akan berguna bila tidak didukung semua kalangan. Maka, setiap warga Indonesia hendaknya turut berkontribusi sebagai pemimpin, paling tidak bagi dirinya sendiri.

Keyword: Generasi muda, kepemimpinan Pancasila, penerus bangsa, Pancasila, bidang ekonomi.

A. BAB I PENDAHULUAN 1. Perlunya pemimpin yang pancasilais Salah satu masalah yang sangat populer dewasa ini adalah masalah manajemen. Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi, baik organisasi pemerintah, swasta. organisasi politik maupun organisasi masyarakat. Dalam hal ini inti manajemen adalah kepemimpinan yang selalu dititikberatkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Juga dalam pengambilan keputusan, dan kebijakan yang dapat mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien. Para pimpinan di Indonesia, khususnya organisasi yang mempengaruhi situasi kegiatan sosial ekonomi, sangatlah memegang peranan yang penting. Sebagian besar proses pencapaian tujuan organisasi akan ditentukan oleh kemampuan pimpinan yang memegang peranan penting dalam menggerakkan orang-orang pada suatu tujuan tertentu. Bagi suatu organisasi yang ingin memperoleh kemajuan dalam bidang usahanya, maka kepemimpinan yang baik mutlak dibutuhkan bagi organisasi itu terutama keahlian dalam bidang tersebut, agar: a. Menghindarkan keputusan-keputusan yang bersifat untunguntungan/spekulatif, sehingga dapat diputuskan lebih terarah.
b. Menghindarkan pengambilan keputusan yang tergesa-gesa.

c. Menggunakan tenaga kerja dan alat produksi yang dimiliki organisasi secara efektif dan efisien. Karena tenaga manusia merupakan salah satu alat produksi yang paling penting bagi suatu organisasi serta mempengaruhi keberhasilan dari organisasi tersebut, hendaknya penggunaan tenaga kerja tersebut sebaik baiknya, di samping memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhinya. Begitu pula dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, maka seorang pemimpin harus dapat mengelola dan mengarahkan elemen-

elemen yang ada secara baik dan teratur. Seorang pemimpin harus dapat menciptakan suatu kerjasama yang harmonis di antara pimpinan dan bawahan. Untuk itulah dibutuhkan penerapan manajemen yang baik pula. 2. Eksistensi Pancasila Pancasila sebagai ideologi yang berasal dari dalam karakteristik bangsa Indonesia merupakan intisari hasil pemikiran para pendiri bangsa. Mereka mencetuskan ideologi yang tidak sama dengan ideologi ideologi yang telah muncul sebelumnya karena memang bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lain. Pancasila adalah ideologi yang dirancang para pendiri Indonesia agar negara ini tidak melenceng dari tujuan bangsa dan tidak kehilangan identitas. Sebagai ideologi terbuka, pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun waktu. Ideologi pancasila bersifat aktual, dinamis, dan senantiasa menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Pancasila mestinya tak pernah lekang dari generasi ke generasi Indonesia karena dia telah dijadikan lambang negara, Garuda Pancasila. Jika anak-anak bangsa didorong untuk mengenal lambang negara, Garuda Pancasila akan selalu melekat dalam ingatan, di mana pun mereka berada. (Engkoswara, 2009:5)

B. BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Pembangunan Nasional Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat disebutkan bahwa: Pemerintah Negara lndonesia dibentuk untuk melindungi segenap bangsa lndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi dan keadilan sosial. Perlindungan terhadap segenap bangsa lndonesia dan seterusnya... tersebut berdasar pada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan lndonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, serta mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Dasar dalam melakukan perlindungan dan seterusnya.... oleh Pemerintah Negara lndonesia tersebut adalah Tujuan Nasional Indonesia Untuk mewujudkan tujuan nasional diperlukan kegiatan pembangunan secara nasional, yaitu pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Hakekat dari pembangunan nasional tersebut adalah pembangunan manusia lndonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedomannya (Elly M Setiadi, 2003: 173). Pembangunan mencerminkan rangkaian gerak perubahan menuju kepada kemajuan dan kehidupan yang lebih baik. Perubahan berarti pembaharuan, dan dalam kerangka pembangunan nasional. pembaharuan dilakukan dengan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia sendiri sehingga tidak kehilangan identitas diri bangsa dengan tetap membuka diri terhadap kemajuan yang positif dari bangsa lain terutama kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan dalam beberapa hal, perubahan itu perlu dilakukan dengan melakukan perombakan dalam tatanan yang sangat mendasar (R. Soeprapto, 2004: 98). Dengan demikian, pembangunan nasional bertitik tolak pada kemampuan, kemandirian, kebersamaan, keadilan dan kemanfaatan bagi bangsa lndonesia. Kerjasama dengan bangsa atau negara lain dalam tatanan global tetap diperlukan sepanjang tidak menimbulkan ketergantungan dan tetap menjaga identitas diri bangsa, kebebasan dan kemandirian sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Dalam praktik, pelaksanaan Pembangunan Nasional dilakukan melalui sebuah kegiatan nasional yang mencerminkan program, pola, sasaran dalam tahapan tertentu dengan tetap konsisten menuju terwujudnya tujuan nasional. Pembangunan nasional menjadi kewajiban seluruh bangsa lndonesia,

sekalipun Pemerintah Negara bersama lembaga Legislatif dan Eksekutif memegang peranan utama. Kesadaran akan tanggung jawab secara nasional untuk melakukan pembangunan oleh seluruh unsur masyarakat, bangsa dan negara, menjadi kunci keberhasilan pembangunan nasional.

b. Peranan Generasi Muda Pancasila

Peran generasi muda dalam perjuangan dan pembangunan sangatlah dominan. Perjuangan-perjuangan tersebut dilakukan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui kegiatan-kegiatan intelektual. Generasi muda memiliki posisi penting dan strategis karena baik buruknya suatu bangsa tergantung pada generasi mudanya. Suatu negara akan menjadi baik jika generasi mudanya memiliki kepribadian yang kokoh, memiliki semangat nasionalisme, memiliki dan menguasai pengetahuan dan teknologi dan berfikir positif untuk berkreasi yang akan melahirkan karya-karya monumental. (Cosmas Batubara) Di tengah kondisi bangsa seperti saat ini peranan generasi muda sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak generasi muda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang ada. Dengan demikian, sistem perekonomian dan pemerintahan negara kita pada saat ini adalah Demokrasi Pancasila dimana semua kegiatan perekonomian di Indonesia berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Sehingga untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, tentram dan makmur, masyarakat Indonesia harus berpegang teguh pada asas-asas dan ideologi yang terkandung di dalam kedua sumber hukum tersebut.

Kita percaya dengan menegakkan Sistem Kenegaraan Pancasila sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi 45, insya Allah NKRI tegak mengayomi seluruh rakyat dan nusantara dalam mencapai cita-cita nasionalnya sebagai bangsa merdeka, berdaulat dan bermartabat. Semua komponen bangsa berkewajiban memelihara, dan menegakkan integritas nasional dan integritas Sistem Kenegaraan PancasilaUUD 45, oleh dan untuk kita warga negara Indonesia. Demi cita-cita dan amanat konstitusional, kultural dan moral ini tiap pribadi warga negara (SDM) mendidik kepribadiannya sebagai SDM unggul-kompetitifbermartabat. c. Pemimpin yang pancasilais Apabila pemimpin dapat melaksanakan sikap pancasilais dengan baik, maka dalam suatu organisasi akan terwujudkan: 1. 2. Para anggota organisasi akan menunjukkan semangat dan Pelayanan terhadap masyarakat dan organisasi khususnya akan disiplin yang baik. terwujud secara efektif dan efisien dan sebagai akibat selanjutnya tingkat produktivitas akan meningkat pula. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV tercantum tujuan negara yang salah satu di antaranya adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Pengertian yang lebih rinci lagi tentang tujuan negara tersebut yaitu untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Untuk mewujudkan kesejahteraan umum atau mencapai masyarakat adil dan makmur tersebut, Republik ini harus membangun. Membangun dalam artian tidak hanya mem-bangun dari bentuk fisiknya saja, tetapi membangun secara keseluruhan yang dikenal dengan sebutan membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, salah satu permasalahan yang paling dominan adalah rendahnya taraf kehidupan masyarakat Indonesia. Hal itu dapat menimbulkan kesenjangan sosial di antara masyarakat

Indonesia. Kesenjangan ini terlihat jelas pada masyarakat yang tinggal di pedesaan dengan masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Kesenjangan sosial juga terjadi di daerah perkotaan, yaitu antara masyarakat yang tinggal di daerah kumuh dengan masyarakat yang tinggal di daerah elit. Untuk menanggulangi masalah ini perlu dilakukan kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemerintah perlu merumuskan dan melaksanakan kegiatan pengentasan kemiskinan di setiap daerah Indonesia guna mewujudkan program pembangunan nasional secara keseluruhan. Tidak dapat dipungkiri lagi, taraf kemakmuran suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ekonomi masyarakatnya dan tak jarang terjadi, faktor ekonomilah yang mengakibatkan cacatnya keadilan sosial di suatu bangsa. Terutama mereka yang kesenjangan antara si miskin dan si kaya sangat kontras terlihat.

C. BAB III PENUTUP Dari uraian tersebut di atas, dapat penulis simpulkan bahwa: 1. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan jalannya roda organisasi karena tanpa adanya faktor kepemimpinan yang berfungsi sebagai penggerak dalam pelaksanaan segala kegiatan, maka pelaksanaan organisasi tidak akan berhasil. 2. Di dalam kepemimpinan penting sekali adanya kerjasama, karena kerjasama dapat dikatakan sebagai kunci untuk suksesnya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya. Sebagai dasar Negara yang juga berfungsi sebagai pemersatu bangsa, Pancasila mutlak diperlukan oleh seluruh generasi bangsa. Namun kaitannya dengan sistem pemerintahan yang dianut Indonesia, yakni demokrasi, haruslah berjalan beriringan dan tidak tumpang tindih yang pada akhirnya dapat menghancurkan kedaulatan Indonesia sendiri.

10

Kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan ideologi yang menjadi dasar negara juga menjadi syarat utama untuk mencapai keadilan sosial dan kemakmuran rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, tiap-tiap elemen masyarakat haruslah menjalankan dengan baik. Pemerintah menjalan negara dengan baik, MPR mengawasi pemerintahan dengan jeli, DPR yang merupakan perwakilan rakyat dapat benar-benar menyuarakan aspirasi rakyat, dan kita rakyat biasa, melakukan sesuatu sesuai pada jalurnya. Tumpuan harapan keberhasilan terhadap kerja yang melibatkan banyak pihak adalah komitmen para pihak terlibat. Tidak ada dan tidak akan ada yang tidak menginginkan kebahagiaan bersama. Intensitas atau kualitas komitmen seseorang dikendalikan sepenuhnya oleh individunya sendiri. Pimpinan, pembina, atau pembimbing tidak akan dapat memaksakan meningkatnya komitmen seseorang. Penentu hasil kerja bersama adalah kesadaran para pihak terlibat.

DAFTAR PUSTAKA

Rukiyati, M.Hum., dkk. 2008. Pendidikan Pancasila Buku Pegangan Kuliah. Yogyakarta : UNY Press Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Sharma, P. 2004. Sistem Demokrasi Yang Hakiki. Jakarta : Yayasan Menara Ilmu.

11

http://www.e-dukasi.net/modul_online/MO_21/ppkn203_07.htm Diakses pada: Sabtu, 4 Juni 2011 pada pukul 14.30

http://www.wikipedia.org Diakses pada: Sabtu, 4 Juni 2011 pada pukul 14.30

http://dablackpearl.wordpress.com/2008/12/04/demokrasi-pancasila/ Diakses pada: Sabtu, 4 Juni 2011 pada pukul 14.30

UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS MPR RI dan UU yang berlaku. ( 2005, 2009) Prof. Dr. H. Engkoswara, 2009. http://klipingcliping.wordpress.com/2009/08/03/membumikanketahanan-budaya-pancasila/. (Diakses 7 Mei 2011 - 17.53)

12

You might also like