You are on page 1of 2

As the lightest metal on the periodic table, lithium is widely is electrochemically reactive and has a low thermal expansion

coefficient. It has also has the highest specific heat of the solid elements. Some lithium compounds also possess flat viscosity/temperature ratios. Because lithium and its compounds possess these attributes, Lithium importance has been increasingly recognized being in wide range of industrial applications such as: Blanket material in fusion reactors Important ingredient in the production of organolithium compounds as an alloying addition to Al3+ and Mg2+ and as the anode in rechargeable lithium ion batteries due to its high electrochemical potential.(3,4) In heat transfer application because of its specific heat is the largest of any solid. Reducing agent in organic chemistry applications. In treatment of bipolar disorder. (3) Manufacturing certain kinds of glass and ceramic. Lithium is widely distributed in nature. Trace amounts are present in many minerals, in most rocks and soils, and in many natural waters. The lithium content of the earths crust is estimated to be from 20 to 70 ppm by weight. This compares with the more familiar lead constituent, estimated at only 16 ppm of the earths crust, and zinc at 1 ppm. Ocean water contains about 0.18 ppm Li, whereas many natural brines have several hundred ppm and a few brines contain more than 1000 ppm Li. Typical values for igneous rocks range from 35 ppm for granites to less than 1 ppm for ultramafic rocks. Lithium content in limestones and dolomites is low, typically about 8 ppm. THE LITHIUM RECOVERY FROM BRINE IS DIFFICULT DUE TO ITS WEAK CONCENTRATION COMPARED TO THOSE OF MAJOR ELEMENTS. HOWEVER, WE CAN RECOVER LITHIUM TAKING ACCOUNT THAT THIS AMOUNT IS RELATIVELY IMPORTANT. World consumption of lithium had increased from less than 100 tonnes of lithium carbonate equivalent per annum in the early 1900 s to more than 70,000 tonnes per annum one hundred years later. Estimasi sumber daya lithium tidak cukup saat peningkatan permintaan di masa depan yang diperhitungkan. Lithium adalah elemen yang relatif langka, meskipun banyak ditemukan di bebatuan dan beberapa air asin, tapi selalu dalam konsentrasi yang sangat rendah. Ada jumlah yang cukup besar dari kedua mineral dan air garam lithium tetapi hanya relatif sedikit dari mereka adalah potensi komersial nilai atau aktual. Berbagai teknik penanganan dan pengolahan dapat diterapkan untuk memanfaatkan Recovery from Brines. Recovery lithium dari Brines dengan menggunakan metode co-precipitating which involves theconversion of soluble metal salts to insoluble salts by means of pH adjustment. Coprecipitation method is the simplest, easier and most economical method for Li+ adsorption. The selective coprecipitation of Li ions was vaguely explained as adsorption on alumina (12). It is significant that no other common adsorbant expect alumina was found to be suitable for selective Li extraction. Di antara agen coprecipitating digunakan dalam penelitian sebelumnya, garam aluminium menunjukkan performa terbaik.

Lithium merupakan logam yang paling ringan pada tabel periodik. Secara luas lithium bersifat elektrokimia reaktif dan memiliki koefisien ekspansi termal yang rendah. Lithium memiliki panas spesifik tertinggi dari unsur padat dan viskositas/temperature rasio yang rendah. Karena sifat ini Lithium telah banyak digunakan dalam beberapa tahun terakhir di berbagai macam aplikasi industri seperti blanket material dalam reaktor fusi, pembentukan senyawa organolitium dengan penggabungan Al3+ dan Mg2+, sebagai anoda dalam baterai lithium ion isi ulang, pembuatan kaca dan keramik, serta digunakan pada aplikasi perpindahan panas karena memiliki panas spesifik yang tinggi. Lithium tersebar luas di alam. Sebagian besar terdapat pada mineral, batuan dan tanah, dan di perairan alami seperti danau, mata air dan air laut. Secara umum, kandungan lithium pada kerak bumi diperkirakan dari 20 sampai 70 ppm berat, pada batuan seperti batu granit berkisar 35 ppm dan batu kapur sebesar 8 ppm, air laut mengandung sekitar 0,18 ppm Li, sedangkan mata air dengan kadar garam tinggi (natural brine) mengandung lebih dari 1000 ppm.
Penggunaan lithium di dunia telah mengalami peningkatan, berawal hanya 100 ton lithium per tahun pada tahun 1900 kini menjadi lebih dari 70.000 ton per tahun.

Estimasi sumber daya lithium tidak cukup saat peningkatan permintaan di masa depan yang diperhitungkan. Lithium adalah elemen yang relatif langka, meskipun banyak ditemukan di bebatuan dan brine, tapi selalu dalam konsentrasi yang sangat rendah. Meskipun kandungan lithium cukup rendah namun masih bisa untuk direcovery mengingat kebutuhan lithium yang semakin meningkat. Berbagai teknik penanganan dan pengolahan dapat diterapkan untuk merecovery lithium dari brines salah satunya recovery lithium dari brine dengan menggunakan precipitating agent. Pada metode ini terjadi konversion garam logam larut menjadi garam logam yang tidak larut dengan cara penyesuaian pH. Metode coprecipitating agent adalah metode yang sederhana, mudah dan paling ekonomis untuk adsorpsi + Li. Di antara coprecipitating agen yang digunakan dalam penelitian sebelumnya, garam aluminium menunjukkan performa terbaik.

Lithium occurs naturally in brines from saline lakes and seawater, and geothermal brines.

You might also like