You are on page 1of 15

Oleh: Tia Sabrina 04061001038/04104705038

Pembimbing: Dr. Fitriani, SpKK

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSMH 2011

Eritrasma penyakit infeksi bakteri kronik pada stratum korneum Corynebacterium minutissimum area intertriginosa dari jari, lipat paha dan aksila Lebih dari 100 tahun dianggap penyebabnya adalah jamur tahun 1962 diketahui penyebabnya bakteri dari hasil biakan

sering pada laki-laki usia terbanyak pada dekade ke-empat sering ditemukan pada daerah tropis dan subtropis tersering pada sela-sela jari kaki

Corynebacterium minutissimum
Flora normal kulit aerob

gram positif basil lipofilik

Tidak berspora

diabetes mellitus iklim lembab dan panas Hiperhidrosis Imunitas yang turun oklusi kulit lama maserasi

1.

Anamnesis Gejala bervariasi - asimptomatik - gatal - adanya plak pada daerah inguinal dan jarijari kaki.

2.

Pemeriksaan fisik - makula,berbatas tegas, kering - awalnya berwarna merah merah kecoklatan, - berukuran miliar plakat - ditutupi oleh skuama tipis

Gambar 1. Eritrasma pada aksila, lipat paha,dan sela jari kaki

3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan KOH menyingkirkan penyebab jamur. b. Pemeriksaan Lampu Wood ditandai dengan floresensi coral-red c. Kultur Bakteri menyingkirkan penyebab Staphylococcus aureus atau infeksi streptokokus group A lainnya

Gambar 2. Floresensi coral-red dari lesi interdigiti yang dilihat dengan lampu Wood pada kamar gelap

Ptiriasis versicolor Tinea Cruris Tine Pedis

Terapi lokal Terapi topikal

peroxide benzoyl

klindamisin (solusio 2%), krim azole.

Sistemik Pencegahan

Erythromycin 4x 250mg /hari selama 14 hari

Mandi dg sabun peroxide benzoyl

asimtomatik selama beberapa tahun eksaserbasi Relaps kadang terjadi setelah berhasil pengobatan antibiotik, jika faktor predisposisi tidak diperbaiki

1. Fitzpatrick, T.B.et al. Color Atlas & Synopsis Clinical Dermatology. New York: The McGraw-Hill Companies.1997. H1980-84. 2. Trujillo, M.L.,et al.. Interdigital Erythrasma: Clinical, Epidemiologic,and Microbiologic Findings. Mexico. 2008. Diunduh dari www. pubmed.com pada tanggal 15 Juni 2011. 3. James WD, Berger TG, Elston DM. Erythrasma. Dalam: Andrews Diseases of the Skin Clinical Dermatology. Ed 10. Canada: Elsevier. 2006; h267-68. 4. Berger, T.G., Erythrasma. Dalam: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Editor. Fitzpatrick s Dermatology in General Medicine. Ed 7. Vol 2. New York: McGraw Hill Book Co. 2008; h1708-09.

You might also like