You are on page 1of 3

QARDH

 Pengertianan Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin yang menganjurkan umatnya tidak hanya untuk ber produksi tetapi juga harus peka terhadap keadaan di sekitarnya . ini berarti bahwa umat islam di anjurkan untuk mempunyai jiwa social yang tinggi. Tidak terkecuali pada perbankan yang disamping mengemban misi bisnis, tetapi juga mengemban misi social yang terlihat pada produk-produknya yang disalurkan kepada masyarakat. Salah satu produk perbankan syariah yang mengarah pada misi soaialnya adalah produk Qardh. Qardh adalah pemberian harta kepada orang nlain yang dapat di tagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tampa mengharap imbalan.Qardh pada bank syariah merupakan produk yang yang disediakan dalam hal pembiayaan. Bank disini tidak boleh mengambil keuntungan berapapun dari produk tersebut, dan produk Qardh tersebut hanya di berikan pada saat emergency. Bank hanya dapat pemungut biayan administrasi dari nasabah dan nasabahnya hanya berkewajiban membayar pokoknya saja. Pada jenis qardh al-hasan pada dasarnya nasabah apabila tidak mampu untuk membayar maka ia tidak perlu membayarnya.  Landasan hukum akad qardh pada praktik perbankan syariah A. Landasan syariah atas dalam praktik perbankan syariah 1. Al-Quran Ketentuan Qardh dalam al-quran dapat kita jumpai pada surat al-Hadid ayat (11) yang artinya; Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah yang baik, Allah akan melipat gandakan ( balasan) pinjaman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang banyak Dalam ayat ini kita di perintah untuk meminjamkan kepada allah yang artinya membelanjakan harta kekayaan dijalan Allah, seperti untuk zakat, sadaqah,infaq.dan sebagai makhluk social manusia juga diperintah untuk saling tolong menolong.

1|P a ge

Ketentuan Qardh juga dapat dijumpai pada surat al-Baqarah ayat (245) yang artinya: Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah melipat gandakan ganti kepadamu dengan banyak, Allah Menahan dan Melapangkan (rejeki) dan kepada-Nyalah kamu kembali (QS. Albaqarah:245) Saat peminjam tidak bisa ditagih, maka si pemberi pinjaman akan menganggapnya sebagai sedekah. Apakah si pemberi pinjaman itu rugi? Tentu tidak. Ayat di atas sebagai jaminannya. Memberikan pinjaman kepada orang yang sangat memerlukan, secara tidak langsung kita telah menolongnya dari ketergantungannya dengan uang. Jadi, tidak ada istilah uang menjadi Tuhan, yang selalu membuat mereka (si peminjam) menjadi tergantung padanya.1 2. Hadits Ketentuan Qardh dalam hadits dapat kita jumpai dalam hadist ibnu Majah yang artinya: bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah (senilai) sedekah. B. Landasan hukum positif Landasan hukum positif mengenai qardh sebagai produk pembiayaan pada perbankan syariah terdapat dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan UUNomor 7 Tahun 1992 Perbankan, yaitu terkait dengan pengaturan mengenai prinsip syariah. Kemudian pada tahun 2008 diatur secara khusus melalui UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, yakni pada Pasal 1 angka 25 yang menyatakan bahwa Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa transaksi bagi hasil dalam bentuk piutang Qardh. Pembiayaan atas dasar Qardh sebagai salah satu produk penyaluran dana juga berdasarkan PBI No.9/19/PBI/2007 tentang pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Bank Syariah, yang telah diubah dengan PBI No.10/16/2008.
1

http:// blog.husein.co.cc/ekonomi-syariah/tentang-qardhul-hasan/

2|P a ge

Qardh ini juga diatur dalam Fatwa DSN No.25/DSN-MUI/III/2002 yang menyatakan bahwa salah satu sarana peningkatan perekonomian dapat dilakukan oleh LKS adalah penyaluran dana melalui prinsip Qardh, yakni suatu akad pinjaman kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang diterimanya kepada LKS pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan Nasabah. 2  Kewajiban nasabah a. Nasabah qardh wajib mengembalikan jumlah pokok yang diterima pada waktu yang telah disepakati. b. Menunjukan keinginan untuk untuk mengembalikan kewajibannya c. Jika nnasabah tidak dapat mengembalikan sebagian atau seluruh kewajibannya pada saat yang telah disepakati  Kewajiban perbankan a. Bank wajib menjelaskan kepada nasabah mengenai karakteristik produk Pembiayaan atas dasar Qardh, serta hak dan kewajiban nasabah sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai transparasi informasi produk bank dan penggunaan data pribadi nasabah. b. Bank wajib melakukan analisis atas rencana Pembiayaan atas dasar Qardh kepada nasabah. c. Bank dilarang dengan alas an apapun untuk mengembalikan pinjaman melebihi dari jumlah nominal yang sesuai akad. d. Bank dilarang membebankan baiaya apapun atas penyaluran pembiayaan atas dasar qardh.

Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syari ah di Indonesia, ( Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2009) hlm.146-149

3|P a ge

You might also like