You are on page 1of 9

2.7 MEDULLA SPINALIS Medulla Spinalis merupakan bagian dari Susunan Syaraf Pusat.

Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atau conus medullaris. Terbentang dibawah conu terminalis serabutserabut bukan syaraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat. Terdapat 31 pasang syaraf spinal: 8 pasang syaraf servikal, 12 Pasang syaraf Torakal, 5 Pasang syaraf Lumbal, 5 Pasang syaraf Sakral dan 1 pasang syaraf koksigeal. Akar syaraf lumbal dan sakral terkumpul yang disebut dengan Cauda Equina. Setiap pasangan syaraf keluar melalui Intervertebral foramina. Syaraf Spinal dilindungi oleh tulang vertebra dan ligamen dan juga oleh meningen spinal dan CSF

1.Fungsi medula spinalis : 1. Pusat gerakan otot-otot tubuh terbesar di komu motorik atau kornu ventralis. 2. Mengurus kegiatan refleks-refleks spinalis serta reflex lutut. 3. Menghantarkan rangsangan koordinasi dari otot dan sendi ke serebelum. 4. Sebagai penghubung antar-segmen medulla spinalis. 5. Mengadakan komunikasi antara otak dan semua bagian tubuh.

2. struktur umum medulla spinalis


1. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter

ini bervariasi , diameter ini biasanya berukuran sebesar jari kelingking 2. Dua pembesaran pada lumbal dan servikal, tempat keluarnya saraf spinal besar yang menyarafi lengan dan tungkai 3. Tiga puluh satu pasang saraf spinal yang keluar dari kanalis vertebralis melalui foramina interventebralis ( lubang pada tulang vertebral ) 4. Saraf spinal melekat pada permukaan lateral medulla spinalis dengan perantaraan dua radik, radik posterior atau dorsal ( sensorik ) dan radik anterior atau ventral (motorik ) 5. Dibungkus oleh seleput yaitu dura mater ( selaput luar ), Araknoid ( selaput jaringan ) dan pia mater ( Selaput dalam )

Bagian susunan saraf pusat yang terletak di dalam kanalis vertebralis

bernama

ganglion radiks posterior yang terdapat pada setiap foramen intervertebralis terletak berpasangan kiri dan kanan. Organ ini mengurus persarafan tubuh,anggota badan serta bagian kepala. Dimulai dari bagian bawah medula oblongata setinggi korpus vertebra servikalis 1,memanjang sampai ke korpus vertebra sama halnya dengan otak berada dalam sakus arakhnoid yang berisi cairan otak,sakus arakhnoid berakhir di dalam kanalis vertebrahs dalam tulang sacrum. Dalam medula spinalis keluar 31 pasang saraf ,terdiri dari : 1. Servikal 2. Torakal
3. Lumbal

: 8 pasang : 12 pasang : 5 pasang : 5 pasang

4. Sakral

5. Koksigial : 1 pasang Medulla spinalis mengandungzat putih dan zat kelabu yang mengecil pada bagian atas menuju kebagian bawah sampai servikal dan torakal. Pada bagian ini terdapat pelebaran dari vertebra servikal IV sampai vertebra torakal II. Pada daerah lumbal pelebaran ini semakin kecil disebut konus medularis. Konus ini berakhir pada vertebra lumbal I dan II. Akar syaraf yang berasal dari lumbal bersatu menembus foramen intervertebralis. Penyebaran semua syaraf medulla spinalis dimulai dari torakal I sampai limbal III,mempunyai cabang-cabang dalam syaraf yang akan keluar membentuk pleksus dan ini akan membentuk syaraf tepi ( perifer ) terdiri dari : 1. Pleksus servikalis, dibentuk oleh cabang-cabang syaraf servikalis anterior, cabang ini bekerja sama dengan nervus vagus dan nervus asesorius.
2. Pleksus brakhialis, dibentuk oleh persatuan cabang-cabang anterior dari syaraf

servikal 4 dan torakal 1, syaraf terpenting nervus mediana. Nervus ulnaris radialis mmpersyarafi anggota gerak atas. 3. Pleksus lumbalis, dibuat oleh serabut syaraf dan torakal 12, syaraf terbesar yaitu nervus femoralis dan nervus obturator. 4. Dibentuk oleh syaraf dari lumbal dan sacral, saraf skiatik yang merupakan saraf terbesar keluar mempersarafi otot anggota gerak bawah. Sumsum belakang dibungkus oleh tiga selaput yaitu dura mater (selaput luar), arakhnoid (selaput jaringan), dan pia mater ( selaput dalam). Diantara dura mater dan arakhnoid terdapat lubang disebut kandung dura mater. Sumsum tulang belakang ada dua macam yaitu zat putih sebelah luar dan zat kelabu sebelah dalam. Zat kelasbu dibentuk oleh sel saraf (ganglio) berkatup banyak. Didalamnya terdapat jaringan penunjang (monoglia). Sebelah kiri-kanan terdapat tiang depan ( tanduk depan ) dan tiang belakang (tanduk belakang). Kanalis sentralis ( saluran pusat ) merupakan saluran sempit berhububgan dengan lubang yang terdapat ditengah otak. Zat putih (Tukal) terdapat diantara berkas depan kiri dan kanan dari selaput benang saraf.

Akar saraf sumsum tulang dibentuk oleh akar depan dan akar belakang. Akar depan berasal dari sel ganglion, didalam tanduk depan masuk kedalam alur sisi depan. Akar belakang mulai dari simpul saraf sumsum belakang masuk kedalam alur sisi belakang. 3. Struktur Internal Medulla Spinalis Terdapat substansi abu abu dan substansi putih. Substansi Abu-abu membentuk seperti kupu-kupu dikelilingi bagian luarnya oleh substansi putih. Terbagi menjadi bagian kiri dan kanan oleh anterior median fissure san median septum yang disebut dengan posterior median septum. Keluar dari medula spinalis merupakan akar ventral dan dorsal dari syaraf spinal. Substansi abu-abu mengandung badan sel dan dendrit dan neuron efferen, akson tak bermyelin, syaraf sensoris dan motoris dan akson terminal dari neuron. Substansi abu-abu membentuk seperti huruf H dan terdiri dari tiga bagian yaitu: anterior, posterior dan Comissura abu-abu. Bagian Posterior sebagai input /afferent, anterior sebagai Output/efferent, comissura abu-abu untuk refleks silang dan substansi putih merupakan kumpulan serat syaraf bermyelin. Medulla spinalis memiliki struktur interna yaitu
1.

Bagian dalam medula spinalis terdiri dari sebuah inti subtansia grisea ( abu-

abu ) dan diselubungi oleh subtansia alba ( putih ). Subtansia alba berfungsi sebagai jaras konduksi impuls aferen dan eferen antara berbagai tingkat medulla spinalis, subtansia grisea ( abu-abu ) merupakan tempat integrasi refleks-refleks spinal.
2.

Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh subtansia grisea yang

menyerupai huruf H kapital.


3.

Kedua kaki huruf H yang menjulur kebagian depan tubuh disebut kornu

anterior atau kornu ventralis, sedangkan kedua kaki belakang dinamakan kornu posterior atau kornu dorsalis
a. Kornu ventralis terutama terdiri dari badan sel dan dendrit, bagian ini

mengandung neuron motorik yang aksonnya mengirim impuls melalui saraf spinal ke efektor ( otot ). Sel kornu ventralis atau lower motor neuron biasanya dinamakan jaras akhir bersama karena setiap gerakan, baik yang berasal dari kortek serebral, ganglia basalis atau yang timbul secara refleks dari reseptor

sensorik, harus di terjemahkan menjadi suatu kegiatan atau tindakan melalui struktur tersebut
b. Kornu dorsalis mengandung badan sel dan dendrit yang menerima sinyal

melalui saraf spinal dari neuron sensorik, yang akan menuju ke SSP sesudah bersinap dengan serabut sensorik dari saraf-saraf sensorik.
4.

Pada daerah toraks dan lumbal antara kornu anterio dan posterior mengandung

sistem saraf perifer. Bagian ini menaktgandung badan sel neuron otonom

4.Traktur Spinal Subtansia alba bertindak sebagai pengantar traktus-traktus yang panjang, baik yang berjalan naik atau turun. Melalui traktus-traktus ini impus aferen dari saraf spinal dapat mencapai otak dan impuls eferen yang berasal dari pusat motorik dalam otak dapat diteruskan ke sel-sel kornu ventralis medulla spinalis sehingga dapat memodifikasi gerakan.Subtansia alba dibagi menjadi tiga yaitu kolumna dorsalis,ventralis dan lateralis. Dalam setiap kolumna ini terdapat pita berbentuk serabut yang disebut dengan traktus. Traktus merupakan seikat serabut dengan asal, tujuan dan fungsi yang sama. Traktus dapat berjalan naik ( asenden ) turun (desenden ) Traktus asenden ( sensorik ) Membawa informasi dari tubuh ke otak, bagian penting traktus asenden ini (sensorik ) meliputi :
1. Fasikulus grasilis dan fasikulus kuneatus ( kolumna dorsalis ) Impuls dari sentuhan

dan reseptor peraba masuk kemedulla spinalis melalui radik dorsalis ( neuron I ). Akson memasuki medula spinalis, berasenden untuk bersinap dengan nukluei grasilis dan kuneatus di medulla oblonggata bagian bawah (neuron II ). Akson menyilang ke sisi yang berlawanan dan bersinap dalam talamus lateral ( neuron III ), Terminasinya berada pada area somestatik kortek serebral. Fungsinya traktus ini menyampaikan informasi mengenai sentuhan, tekanan, vibrasi, posisi tubuh, dan gerakan sendi dari kulit, persendian dan tendon otot.
2. Traktus spinosereberal ventral Impuls dari reseptor kinestetik ( kesadaran akan posisi

tubuh ) pada otot dan tendon memasuki medulla spinalis melalui radiks dorsal (neural I ) dan bersinap dalm kornu posterior ( neuron III ). Akson berasenden di sisi

yang sama atau berlawanan dan berterminasi pada korteks serebelar. Fungsinya membawa informasi mengenai gerak dan posisis seluruh anggota gerak
3. Traktus spinoserebelar dorsal Impuls dari traktus ini memiliki awal dan akhir yang

sama dengan impuls dari traktus spinoserebelar ventrikel, walau demikian akson pada neuron II dalam kornu posterior,berasenden di sisi yang sama menuju kortek serebelar. Fungsinya membawa informasi mengenai propriosepsi bawah sadar ( kesadaran akan posis tubuh, keseimbangan dan arah gerakan ).
4. Traktus spinotalami ventral Impuls dari reseptor taktil pada kulit masuk ke medulla

spinalis melalui radik dorsal ( neuron I ) dan bersinap dalam kornu posterior di sisi yang sama ( neuron II ). Akson menyilang kesisi yang berlawanan dan berasenden untuk bersinap dalam talamus ( neuron III ). Akason berujung dalam area somestatik kortek serebrl. Fungsinya membawa informasi mengenai sentuhan, suhu dan nyeri.

Traktus desenden ( motorik ) Membawa impuls motorik dari otak ke medulla spinalis

dan saraf spinal menuju tubuh. Fungsi traktus motorik meliputi :


1.

Traktus pyramidal Merupakan bagian yang serabut-serabutnya menyatu dalam

medula oblongata membentuk piramis


a. Traktus kortikospinal lateral Neuron I

berasal dari area motorik kortek serebral. Akson saraf berdesenden kemedulla, memanjang sampai ke kornu posteroir untuk bersinap langsung atau melalui interneuron dengan neuron bagian bawah ( neuron II ) dalam kornu anterior. Akson berterminasi pada lempeng ujung motorik otot rangka. Fungsinya menghantar impuls untuk koordinasi dan ketetapan gerak volunteer
b. Traktus kortikospinal ventral Neuron I

berasal dari sel piramidal pada area motorik kortek serebral dan berdesenden sampai medulla spinalis. Di sini akson menyilang ke sisi yang berlawanan tempat sebelum bersinap, secara langsung maupun melalui interneuron dengan neuron II dalam kornu anterior. Fungsinya memiliki fungsi yang sama dengan traktus kortikospinal lateral.

2.

Traktus ektrapiramidal Serabut dalam sistem ini berasal dari pusat lain

misalnya nuklei motorik dalam kortek serebral dan area subkortikal kortek di otak.

a. Traktus retokulospinal Berasal dari formasi retikularis ( neuron I ) dan berujung (neuron II) pada sisi yang sama di neuron motorik bagian bawah dalam kornu anterior medulla spinalis. Impuls memberikan semacam pengaruh fasilitas pada ekstensor tungkai dan flesor lengan serta memberikan suatu pengaruh inhibisi yang berkaitan dengan postur dan tonus otot. b. Traktus vestilospinal lateral Berasal dari nukleus vestibular lateral dalam medula ( neuron I ) Dan berdesenden pada sisi yang sama untuk berujung ( neuron II ) dalam kornu anterior medulla spinalis. Impuls mempertahankan tonus otot dalam aktivitas refleks. c. Traktus vestibulospinal medial Berasal dari nukleus vestibular medial dalam medulla dan menyilang kesisi yang berlawanan untuk berakhir pada kornu anterior. Traktus ini tidak berdesenden ke bawah area serviks. Traktus ini berkaitan dengan pengendalian otot-otot kepala dan leher.

d. Traktus rubrospinal

Berasal dari nukleus merah otak tengah, Traktus olivospinal yang berasal dari olive inferior medula dan traktus tektospinal yang berasal dari bagian tektum otak tengah, juga termasuk jenis traktus ekstrapiramidal yang berhubungan dengan postur dan tonus otot.

Gerak Reflex

Gerak reflek adalah suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerakan sadar,misalnya menutup mata saat terkena debu. Untuk terjadi gerak reflek dibutuhkan struktur sebagai berikut : Serabut saraf sensorik yang menghantarkan implus dari reseptor sensorik menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan implus-implus menuju subtansia pada kornu posterior medulla spinalis. Kemudian serabut tersebut bersinap di subtansia grisea, untuk meneruskan implus saraf ke kornu anterior. Sel saraf motorik menerima implus dan menghantar implus-implus ini melalui serabut motorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena rangsangan oleh implus saraf motorik.

Daftar pustaka Watson,roge.(2002).anatomi dan fisiologi.EGC.jakarta Syaifudin.(2006).anatomi fisiolgi: untuk mahasiswa keperawatan. EGC.jakarta

You might also like