You are on page 1of 5

Business Judgment Rule Menurut Wikipedia: The business judgment rule is an American case law-derived concept in corporations law

whereby the directors of a corporation . . . are clothed with [the] presumption, which the law accords to them, of being [motivated] in their conduct by a bona fide regard for the interests of the corporation whose affairs the stockholders have committed to their charge and whereby a court will refuse to review the actions of a corporations board of directors in managing the corporation unless there is some allegation of conduct that the directors violated their duty of care to manage the corporation to the best of their ability. The burden is on the party challenging the decision to establish facts rebutting the presumption. Menurut Kamus Hukum (Legal Dictionary the Free Dictionary by Farlex) A legal principle that makes officers, directors, managers, and other agents of a corporation immune from liability to the corporation for loss incurred in corporate transactions that are within their authority and power to make when sufficient evidence demonstrates that the transactions were made in good faith. Menurut Kamus Hukum lain lagi (yourdictionary.com): The legal doctrine that a corporations officers and directors cannot be liable for damages to stockholders for a business decision that proves unprofitable or harmful to the corporation so long as the decision was within the officers or directors discretionary power and was made on an informed basis, in good faith without any direct conflict of interest, and in the honest and reasonable belief that it was in the corporations best interest. Dari apa yang disebutkan dalam Wikipedia dan kamus-kamus hukum tersebut di atas, dikatakan bahwa menurut business judgment rule, Direksi suatu perusahaan (corporation) diperlengkapi dengan anggapan (presumption) yang diberikan oleh hukum kepadanya, bahwa mereka senantiasa dianggap menjalankan tugas-tugasnya dengan itikad baik (bona fide) untuk kepentingan perusahaan, yang segala urusannya telah dipercayakan oleh para pemegang saham kepada Direksi tersebut. Hal ini sungguh sangat berbeda dari apa yang diatur dalam Pasal 97.3 dan 97.5 UUPT yang berbunyi: (3) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penug secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (5) Anggota Direksi tidak dapat dipertanggung-jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) apabila dapat membuktikan: a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan

d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut. Dalam konsep Business Judgment Rule menurut hukum Angl0-America sebagaimana tersebut di atas, dari awal (anggota) Direksi sudah dianggap menjalankan tugas-tugas pengurusannya dengan prinsip itikad baik dan penuh kehati-hatian, dan karena memang menurut pandangan bangsa Anglo-Amerika bahwa dalam menjalankan setiap bisnis, roda berputar adalah wajar, sehingga segala keuntungan dan kerugian adalah akibat wajar dari perputaran dunia usaha, oleh karenanya, bilamana konsep Business Judgment Rule diterapkan di Indonesia, maka (anggota) Direksi tidak dapat dipersalahkan atas segala kerugian yang diderita oleh Perseroan kecuali bilamana dapat dibuktikan oleh pihak ketiga bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh kesalahan (anggota) Direksi yang bersangkutan. Dengan kata lain, beban pembuktian mengenai keasalahan (anggota) Direksi terletak pada pihak yang mendalilkan adanya kesalahan tersebut. Hal ini sejalan dengan Pasal 1865 Kitab Undangundang Hukum Perdata Indonesia dan Hukum Acara Perdata Indonesia. Akan tetapi, Pasal 97.3 dan 97.5 UUPT menghapuskan anggapan awal tersebut dan, oleh karenanya, sejak awal (anggota) Direksi sudah harus dianggap bertanggung-jawab atas segala kerugian yang diderita Perseroan, kecuali (anggota) Direksi yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah. Hal ini menunjukkan bahwa dari sudut pandang hukum pembuktian, beban pembuktian terletak di pundak (anggota) Direksi tersebut untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah [sistem pembuktian terbalik]. Persamaan antara konsep Business Judgment Rule dengan ketentuan-ketentuan Pasal 97.3 dan 97.5 UUPT adalah bahwa (anggota) Direksi akan terbebas dari tanggung jawabnya atas kerugian yang diderita oleh Perseroan sebagai akibat dari tindakan pengurusannya bilamana tindakan pengurusan tersebut dilaksanakan dengan itikad baik. Akan tetapi, itikad baik yang harus dibuktikan tersebut, pembuktiannya dilakukan dengan cara yang berbeda dan oleh pihak yang berbeda, di mana dalam konsep Business Judgment Rule dengan adanya itikad baik tersebut, pihak ketiga yang hendak menggugat (anggota) Direksi harus membuktikan adanya itikad tidak baik (anggota) Direksi, sedangkan menurut Pasal 97.3 dan 97.5 UUPT (anggota) Direksi yang harus membuktikan bahwa dirinya menjalankan tindakan pengurusan dengan itikad baik dalam menghadapi tuntutan terhadapnya. Dari uraian di atas, jelas bahwa Business Judgment Rule tidak sama dengan ketentuan Pasal 97.3 dan 97.5 UUPT.

D&N
[Mengapa] Direktur, Officer dan Komisaris butuh D&O? Tanggung jawab dan akuntabilitas yang besar: Direktur dan Komisaris dapat dituntut secara pribadi oleh pemegang saham, kreditur, nasabah, karyawan maupun oleh masyarakat umum secara luas, apabila dia gagal melakukan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan perusahaan. Meningkatnya pengawasan maupun peraturan: Pengawasan maupun Peraturan yang diterapkan oleh Pemerintah maupun Industri semakin ketat, dan kadang membingungkan pelaku usaha karena terdapat banyak kepentingan yang terlibat dan kadang tumpang tindih antara peraturan yang satu dan lainnya. Kesadaran hukum masyarakat yang semakin meningkat, sehingga pihak yang dirugikan cenderung untuk menggunakan hak-haknya untuk menuntut di pengadilan. Direktur & Officer juga harus mempertahankan reputasi, integritas dan asset-aset nya dari tuntutan hukum oleh pihak-pihak yang merasa dirugikan Proses hukum bisa sangat serius, mahal dan melelahkan, Direktur & Officer harus memastikan lawyer yang kompeten dan berkualitas untuk membela kepentingannya. Dengan Directors & Officers (D&O) Liability Direktur & Officer akan lebih confident menghadapi tantangan bisnis karena mereka memiliki back-up financial untuk menghadapi klaim dan proses hukum.

[Apa] yang dijamin dalam Directors and Officers (D&O) Liability? D&O Liability menjamin Direktur, Officer dan Komisaris perusahaan terhadap tanggung jawab hukum atas kelalaian, kesalahan, pelanggaran dalam melakukan tugas dan kewajibannya sebagai Direktur dan Officer, seperti: Negligence: kelalaian dalam melakukan tugas dan kewajibannya Wrongful misstatement, misrepresentation: kesalahan dalam memberikan pernyataan atau keterangan Breach of trust: pelanggaran terhadap perjanjian atau kepercayaan Breach of fiduciary duty or breach of warranty of authority: pelanggaran terhadap kewajiban atau pelanggaran kewenangan sebagai Direktur dan Officer Unlawful default: kelalaian atau kesalahan yang membawa pada kebangkrutan perusahaan

Termasuk (1) compensatory damages: penyelesaian sengketa di pengadilan, (2) out-of-court settlements: penyelesaian sengketa diluar pengadilan (3) defense costs and expenses: biaya-biaya hukum dan pengacara dalam membela klaim, adan (4) costs of appointing legal expertise; biayabiaya untuk menunjuk tenaga ahli atau ahli hukum terkait. Directors and Officers (D&O) Liability Memberikan jaminan terhadap:

Civil Proceedings : proses hukum perdata terhadap direktur dan officer Successful Defense of Criminal Proceedings : biaya-biaya hukum yang berhasil dalam membela proses hukum pidana Official Investigations and Inquiries : biaya-biaya hukum untuk mendampingi direktur dan officer dalam proses investigasi, penyelidikan dan penyidikan Employee Actions : tuntutan hukum dari karyawan sehubungan dengan perkara-perkara pemecatan, diskriminasi dan pelecehan seksual

Outside Directorships : jaminan terhadap direktur dan officer di organisasi atau asosiasi (diluar perusahaan) dimana mereka mewakili perusahaan Prospectus Liability : jaminan terhadap tuntutan sehubungan dengan penawaran / prospectus yang dilakukan perusahaan

Selain jaminan untama di atas Directors and Officers (D&O) Liability juga memberikan Jaminan Ekstra Tambahan Otomatis terhadap Libel and Slander: pencemaran nama baik melalui tulisan maupun lisan Intellectual Property: pelanggaran atau penggunaan hak-hak kekayaan intelektual secara tidak sah Employment Practice Liability: tuntutan hukum dari karyawan sehubungan dengan perkara-perkara pemecatan, diskriminasi dan pelecehan seksual Blanket Subsidiary Cover: jaminan otomatis terhadap seluruh anak-anak perusahaan Official Investigation and Inquiries: biaya-biaya hukum untuk mendampingi direktur dan officer dalam proses investigasi, penyelidikan dan penyidikan Severability and Non-imputation: jaminan berlaku terpisah untuk setiap orang direktur dan officer Additional Notification Period: periode pelaporan klaim extra yang lebih lama jika polis tidak diperpanjang lagi Previous Security Offerings: jaminan terhadap penawaran / prospectus yang dilakukan sebelumnya Advance Payment of Defense Costs: pembayaran dimuka untuk biaya-biaya hukum dan pengacara dalam membela klaim

Tersedia Additional Features (perluasan jaminan dengan tambahan premi) seperti: External Positions (Outside Directorships): jaminan terhadap direktur dan officer di organisasi atau asosiasi (diluar perusahaan) dimana mereka mewakili perusahaan Pollution: tanggung jawab hukum yang timbul dari polusi Joint Venture Liability: tanggung jawab hukum yang timbul dari pembentukan usaha patungan Prospectus Liability (for current or future offerings): jaminan terhadap penawaran / prospectus yang sedang dan akan dilakukan. Entity Cover: jaminan terhadap perusahaan sebagai entity

[Siapa] yang dijamin dalam D&O Liability? Tertanggung atau siapa yang dijamin dalam D&O Liability adalah semua orang yang bekerja di perusahaan tersebut, baik yang telah, sedang dan yang akan menjabat sebagai: (1) Director, (2) Officer, (3) Commissioner, (4) Secretary, (5) Employee bahkan untuk semua karyawan perusahaan [Siapa] yang bisa mengajukan klaim kepada Direktur dan Officer? Direktur dan Officer mungkin saja dapat dituntut secara hukum oleh (1) Regulatory Authorities; (2) Creditors; (3) Shareholders; (4) Competitors; (5) Members of the Public; (6) Liquidator / Receivers; (7) Employees; (8) Customers; (9) Business partners [Bagaimana] cara untuk mendapatkan Penawaran Asuransi D&O? Klien harus melengkapi proposal form dan financial report agar dapat memberikan informasi yang lengkap seperti bidang usaha atau jasa yang diberikan, total pendapatan, sejarah klaim, dan lain-lain untuk pertimbangan underwriting. Persyaratan dan kondisi pertanggungan ditetapkan berdasarkan informasi yang diberikan (termasuk namun tidak terbatas) pada beberapa factor sbb:

Bidang usaha atau jasa yang diberikan apakah termasuk kategori risiko rendah, medium atau tinggi, industri seperti hi-tech, telekomunikasi, dan lembaga keuangan adalah termasuk dalam kategori risiko tinggi. Total asset dan pendapatan semakin besar asset dan income biasanya menunjukkan semakin tinggi tingkat risikonya USA/Canada exposures: apakah perusahaan melakukan kegiatan bisnis atau security listing di USA/Canada Listing Status: apakah perusahaan listing di bursa efek, di stock exchange negara mana saja Merger and Acquisition: apakah perusahaan melakukan merger atau akuisisi? Sejarah klaim klien apakah pernah terjadi klaim, jenis, dan besarnya kerugian Limit of liability dan deductible yang diminta

You might also like