Professional Documents
Culture Documents
Cara pemasaran Batik-batik disana dapat dibeli secara langsung maupun memesan terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah batik yang akan dibeli. Jadi jika para konsumen akan membeli batik-batik disana, mereka harus datang ke tempat produksi batik itu. Sekaligus dapat membuat batik sendiri. Karena batik tersebut tidak dipasarkan/didistribusikan ke tempat lain.
Harga-Harga Batik
Harga harga batik sangat berpengaruh terhadap kualitas bahan dan tingkat kesulitan motif batik tersebut. Harga batik di Trusmi dimulai dari ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah.
Mahal juga..
Perkembangan Batik Trusmi Sekitar pada abad ke-19 sampai sekarang, Batik trusmi mengalami perkembangan yang sangat pesat, terbukti banyak turis-turis, baik domestik ataupun luar negri. Contohnya dari jepang, sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan artis-artis. Sampai-sampai majalah di jepang memuat batik trusmi Cirebon. Cara pendistribusiannya kebanyakan masyarakat yang ingin membeli batik datang sendiri ke tempat tersebut, sekalian mencoba membuat batik tulis. Batik paling unggul adalah batik tulis yang berkualitas baik. Harga yang termurahnya Rp.300.000 dan termahalnya Rp.5000.000 (jutaan rupiah).
Ada suatu kejadian yang cukup unik dimana raja keraton memerintahkan masyarakat trusmi untuk membuat batik, seperti yang di contohkannya, tetapi orang-orang trusmi tidak boleh membawanya. Walaupun demikian, ternyata masyarakat trusmi bisa membuat batik, sama percis dengan yang dicontohkan raja. Sehingga susah untuk dibedakannya.
Proses Membatik
Siapkan bahan-bahan, seperti kain Mori. Ngelereng, yaitu menggambar pada kain. Isen-isen, yaitu memberi variasi pada motif. tersebut agar lebih indah, berasal dari kata isian. Nembok, memeberi lilin(menutup) pada bagian yang tidak akan diwarnai. Ngobat, memeberi warna pada batik, dengan cara mencelupkannya pada zat warna. Naphtol atau indigusol. Ngolorod, merebus kain pada air mendidih, untuk menghilangkan lilinnya. Pencucian, setelah direbus, kain dicuci sampai bersih. Lalu dijemur.
19.00
Jenis Batik
Pesisiran. Warnanya cerah dan berani, seperti merah, kuning, biru. Menggambarkan flora ataupun fauna yang ada di darat maupun laut. Dan mudah terpengaruh oleh bangsa asing. Keratonan, Warna batik keraton biasanya warna dasar krem atau warna tipis. Sedangkan warna motifnya adalah hitam, biru tua, dan coklat soga.
Jenis wadasan. Menggambarkan benda-benda/ornamenornamen yang ada di keraton. Batik kelompok ini disebut juga batik keraton. Contohnya: singa payung. Jenis gometris, batik yang menggunakan alat bantu seperti penggaris, karena sebelum membatik harus diberi garisan dulu. Contoh : tambal sewu, lengko-lengko Jenis pangkaan, menggambarkan lukisan tentang pohonpohon, bunga-bunga. Contoh : kembang trompet. Jenis byur, banyaknya penggambaran bunga-bungaan atau daun-daunan disekeliling gambar pokok. Contoh: Karang Jahe, Mawar Sepasang. Jenis semarangan, melukiskan gambar yang sejenis dengan jumlah banyak, ditata agak renggang antara satu dan lainnya. Contoh : kembang kantil.
menggunakan canting yg diisi lilin. y Batik cap, menggunakan cap/ stempel yang sudah berpola batik, lalu dicelupkan ke lilin, dan di tekankan pada kain batik. Proses ini membutuhkan waktu yang cepat. y Batik printing/sablon, pola batik telah di print di atas alat sablon. Pembatikan dan pewarnaan dilakukan secara langsung.
tunggal dan tipis (kecil) kurang lebih 0,5 mm dengan warna garis yang lebih tua dibandingkan dengan warna latarnya. y Warna-warna dominan batik Cirebonan klasik tradisional biasanya memiliki warna kuning (sogan gosok), hitam dan warna dasar krem, atau berwarna merah tua, biru tua, hitam dengan dasar warna kain krem atau putih gading.
GAMBAR BATIK
Keratonan Batik pesisiran
Mega mendung
Singa Payung
Time is Up
Batik Katura