Professional Documents
Culture Documents
LIMBAH SECARA UMUM Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water ), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya ( grey
limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan -bahan organik.
2. Air buangan industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing -masing industi, antara lain nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, gar am-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yan g berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat -tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat -zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara
pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan sebagai berikut: 1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari a ir dan sebagian kecil terdiri dari bahan -bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang -kadang mengandung sisa sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian -bagian tinja, dan sebagainya. 2. Karakteristik kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat -zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam -macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah -sampah lainnya. Oleh seba b itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni: Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, p rotein, amine dan asam amino. Gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk selulosa.
3. Karakteristik bakteriologis Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun kedu anya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan.
Sesuai dengan zat -zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup antara lain: 1. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, typhus abdominalis, disentri basiler. 2. Menjadi media berkembang -biak mikroorganisme patogen. 3. Menjadi tempat-tempat berkembangbiak nyamuk ata u tempat hidup larva nyamuk. 4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. 5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tanah d an lingkungan hidup lainnya. 6. Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tindak nyaman dan sebagainya. Untuk mencegah atau mengurangi a kibat-akibat buruk tersebut di atas diperlukan kondisi, persyaratan, dan upaya -upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut: a. Tidak mengkontaminasi sumber air minum. b. Tidak mengakibatkan pencemaran permukaan tanah. c. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi, perikanan, air sungai, atau tempat-tempat rekreasi. d. Tidak dapat dihinggapi serangga dan tikus dan tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbaga i bibit penyakit dan vektor. e. Tidak terbuka kena udara luar (jika t idak diolah) serta tidak d apat dicapai oleh anak-anak. f. Baunya tidak mengganggu.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH Selain melakukan pencegahan perlu adapun cara/teknik pengolahan Air
Limbah.Tujuan utama pengolahan air limbah ini ialah untuk mengurai kand ungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pengolahan air limbah tersebut dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap: 1. Pengolahan Awal ( Pretreatment ) Tahap pengolahan ini melibatkan proses fisik yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam aliran air limbah. Beberapa proses pengolahan yang berlangsung pada tahap ini ialah
screen and grit removal , equalization and storage , serta oil separation .
2. Pengolahan Tahap Pertama ( Primary Treatment ) Pada dasarnya, pengolahan tahap pertama ini masih memiliki tujuan yang sama dengan pengolahan awal. Letak perbedaannya ialah pada proses yang berlangsung. Prose s yang terjadi pada pengolahan tahap pertama ialah
neutralization ,
chemical
addition
and
coagulation ,
flotation ,
stabilization basin , rotating biological contactor , serta anaerobic contactor and filter .
4. Pengolahan Tahap Ketiga ( Tertiary Treatment ) Proses-proses yang terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah
coagulation and se dimentation , filtration , carbon adsorption , ion exchange , membrane separation , serta thickening gravity or flotation .
5. Pengolahan Lumpur ( Sludge Treatment ) Lumpur yang terbentuk sebagai hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali melal ui proses digestion or wet
combustion , pressure filtration , vacuum filtration , centrifugation , lagooning or drying bed , incineration , atau landfill .
LIMBAH PERIKANAN
Dalam insustri pengolahan ikan, hasil samping yang sangat penting adalah kotoran yang terdiri dari semua bagian limbah seperti kepala, usus, ekor, sirip dan lain-lain, yang terbuang dari proses pengirisan ( filleting ), pengalengan dan pengawetan ikan dengan pengasapan. Jumlah limbah ikan cukup banyak dan nilainya sangat rendah. Bila tidak dimanfaatkan, limbah ikan sangat berpotensi sebagai sumber pencemaran karena sangat mudah dan cepat membusuk. Peluang pemanfaatan menjadi sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroorganisme cukup besar, namun baru sedikit yang dimanfaatkan. Jumlah ikan dan hewan invertebrata laut lainnya di dunia mencapai 100 juta ton, dari jumlah tersebut sebanyak 20 persen diolah untuk pangan. Kurang lebih 30 persen dari jumlah tersebut dikonsumsi dan sisanya dibuang sebagai limbah. Limbah tersebllt secara umum telah dapat dikur angi dengan diproses menjadi tepung dan minyak ikan, silase atau protein konsentrat dan atau protein hidrolisat. Penelitian mengenai pemanfaatan limbah perikanan sebagai media pertumbuhan mikrobiologi telah banyak dilakukan di manca negara.
Mikroorganisme yang telah diteliti pertumbuhannya pada media tersebut antara lain mikroorganisme anaerob dan mikroorganisme penyebab penyakit pada ikan. Sebagai contoh pemanfaatan limbah pengalengan ikan salmon, baik sebagai media lengkap maupun sebagai sumber nitrogen tambahan dapat mendukung pel1umbuhan bakteri.