You are on page 1of 7

Tugas Ilmu Tanaman Pakan Adaptasi Tanaman dan Morfologi Rumput & Legum

Disusun oleh: Agrientya saraswati H2C 008 002

JURUSAN NUTRISI MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

ADAPTASI TUMBUHAN

Adaptasi Tumbuhan terhadap Kondisi Lingkungan Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi tumbuhan adalah ketersediaan air. Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. Bagi tanaman yang tumbuh di daerah rawa beradaptasi dengan memiliki daun yang besar karena kondisi rawa yang lembab dan kandungan airnya tinggi. Selain itu memiliki ruang udara yang besar dalam struktur internal untuk menyimpan udara. Hal ini dikarenakan tanah pada umumnya mengalami air logging sehingga cenderung anaerob dan kekurangan oksigen. WATER LILY Pada tanaman yang seluruhnya berada terendam air atau hydrophytes akan menggantung lemas ketika dalam lingkungan yang tidak ada air. Pada dasarnya air di sekeliling tumbuhan akan memperkuat jaringan di batang dan petiol daun sehingga tidak membutuhkan penguatan mekanis. Hydrilla sp. Hal ini merugikan dalam hal fleksibilitas jika terjadi perubahan permukaan air atau gerakan air. Semua sel termodifikasi untuk menyerap air, nutrisi dan gas terlarut langsung dari air sekitarnya. Sehingga akar hanya berfungfi untuk melekat pada sedimen, selain itu xylem juga kurang berfungsi. Bagian rongga tumbuhan berisi udara yang berfungsi memperpanjang daun dan batang. REEDMACE Tanaman reedmace memiliki ciri berdaun sempit sehingga meminimalisir perlawanan terhadap fluktuasi air maupun angin yang kencang. Para batang berongga dan memiliki serat internal keras. Bagian bawah sering terendam namun tanaman reedmace ini tidak akan terendam seluruhnya jika terkena banjir.

MORFOLOGI RUMPUT DAN LEGUM Morfologi Rumput

Rumput merupakan tumbuhan monokotil, mempunyai sifat tumbuh, yaitu membentuk rumpun, tanaman dengan batang merayap pada permukaan, tanaman horisontal dengan merayap tetapi tetap tumbuh ke atas dan rumpun membelit. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) Pennisetum purpureum disebut juga Rumput Gajah (Indonesia). Rumput ini berasal dari Afrika daerah tropik, perennial dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang panjangnya dapat mencapai 1 m. Panjang daun 1690 cm dan lebar daun 835 mm. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40-60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th bahan kering (BK), renovasi 4-8 tahun (Reksohadiprojo, 1994). Rumput raja (Pennisetum purpupoides) Rumput raja berasal dari Nigeria dan terebar luas di seluruh Afrika Tropik. Rumput raja biasanya dikembangkan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh baik pada tanah ringan sampai berat. Rumput raja dapat tumbuh pada ketinggian 0-3000 m diatas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 m atau lebih (Reksohadiprojo, 1994). Produksi rumput raja dapat mencapai lebih dari 290 ton/ha/tahun dalam bahan segar dan tahan kering. Rumput benggala (Panicum maximum) Panicum maximum disebut juga rumput benggala berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Ciri-cirinya bersifat perennial, batang tegak, kuat, dan membentuk rumpun. Akarnya membentuk serabut dalam, buku dan lidah daun

berbulu. Warna bunga hijau atau keunguan (Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai pegunungan 01200 m di atas permukaan laut. Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100150 ton/ha/th dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 23 bulan setelah penanaman (Sutopo, 1985).. Rumput meksiko (Euchlaena mexicana) Rumput ini bersifat annual, morfologinya seperti tanaman jagung. Tanaman ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah, hidup di daerah tropik yang basah dan subtropik yang tanahnya berair. Ukuran daun pada rumput meksiko lebih lebar dari jenis rumput lain, dengan panjang daun kurang lebih 1,5 meter dan lebar daun kurang lebih 10 cm. tulang daun menjari, batang tidak berbulu dengan diameter kurang lebih 3,5 cm dan batang muda berbentuk pipih serta batang tua berbentuk elips (Sarwono, 1987). Morfologi Legum Tanaman kacang-kacangan (Leguminosae) merupakan salah satu hijauan pakan ternak yang mengandung protein lebih tinggi daripada rumput. Legume selain digunakan sebagai pakan ternak, legume juga berfungsi sebagai tanaman penutup tanah (cover crop) dan pendukung kesuburan tanah melalui fiksasi nitrogen (N2). Menurut fungsinya, legume terbagi menjadi 3 macam yaitu : 1. Sebagai bahan pangan dan hijauan pakan ternak ( Papilionaceae): Kacang Tanah (Arachis hipogeae), Kacang Kedele (Glycine soya), Kacang Panjang (Vigna sinensis) 2. Sebagai hijauan pakan ternak (Mimosaceae): Kacang Gude (Cayanus cayan), Kalopo (Calopogonium muconoides), Sentro (Centrosoma pubescens)

3. Multi fungsi (pakan, pagar, pelindung, penahan erosi): Gliricidea maculata, Albazia falcate Berikut contoh legume yang berfungsi bahan pangan dan hijauan pakan ternak.
y

Kacang Tanah (Arachis hypogea)

Kacang tanah (Arachis hypogea (L.) Merr.) berasal dari Brasilia. Kesesuaian lingkungan usahatani kacang tanah antara 1-500 m dpi. Kacang tanah berguna untuk membantu menyuburkan tanah, karena pada akarnya terdapat bakteri Rhizobium yang dapat memperkaya kandungan nitrogen tanah. Biji kacang tanah mengandung kadar lemak dan protein tinggi. Kandungan proteinnya sekitar 2534%, terdiri dari asam-asam amino esensial seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, triptofan, dan valin
y

Kedelai (Glycine max)

Tanaman kedelai termasuk famili Leguminosae, SUD famili Papilonideae. Kedelai dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m dpi, sedangkan ketinggian optimalnya adalah 650 m dpi. Untuk pertumbuhan kedelai perlu suhu optimal 29,4"C, pH tanah 6,0-6,8. Kedelai dapat ditanam secara monokultur

maupuntumpang sari, di lahan kering (tegalan) maupun di lahan bekas padi di lahan sawah. Kedelai merupakan sumber protein nabati. Rata-rata kandungan protein biji adalah 35%, kandungan asam amino terbanyak adalah leusin (484 mg/g N2). Kedelai juga digunakan sebagai bahan pakan ternak. Berikut contoh legume yang dikembangkan sebagai hijauan pakan ternak.
y

Calopogonium mucunoides

Legum Calopo ini berasal dari Amerika Selatan tropik yanng bersifat perenial, merambat, membelit dan hidup pada daerah yang tinggi kelembapan udaranya. Batang dan daun yang masih muda berbulu, berwarna coklat keemasan, bentuk

daun trofoliat, bunganya kecil dan berwarna ungu. Calopo mempunyai akar yang keluar dari buku batangnya sehingga baik bila digunakan untuk tanaman penutup tanah pencegah erosi (Reksohadiprodjo, 1985).
y

Centrosema pubescens

Menurut Reksohadiprodjo (1985), legume ini termasuk tahan kering dan bila penanaman telah berhasil terjadi, maka akan tahan hidup dibawah naungan. Bila Centrosema pubescens ditanam dengan jarak tanam yang jarang dan tidak dinaungi, maka produksi biji sangat banyak. Sifat legum ini adalah perenial, agresif, batang-batangnya menjalar. Berikut contoh legume yang memliki peranan multi fungsi.
y

Gamal (Gliricidea sepium)

Gamal telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai keperluan. Tanaman ini juga digunakan dalam berbagai sistem pertanaman, sebagai pohon pelindung dalam penanaman teh, cokelat atau kopi, sebagai penyangga hidup untuk tanaman vanili, lada hitam dan ubi jalar. Gamal umumnya digunakan sebagai pagar hidup, tanaman pupuk hijau pada pola tanam tumpang sari, sebagai penahan tanah pada pola tanam lorong dan terasering. Selain itu, tanaman ini juga ternyata dapat digunakan untuk mereklamasi tanah atau lahan yang gundul atau tanah yang rapat ditumbuhi oleh alang alang (Imperata cylindrica). Bahkan konon, nama Gamal itu merupakan akronim dari Ganyang Mati Alang-alang.

DAFTAR PUSTAKA Reksohadiprodjo, S. 1985. Produksi Hijauan Rumput dan Legum Pakan Tropik. Cetakan I. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sarwono, B. 1987. Macam-Macam Rumput Potong. Trubus, Jakarta. Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. CV. Rajawali, JakartaLubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT Pembangunan, Jakarta.

You might also like