You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI TANAMAN ACARA : PENDUGAAN KEHILANGAN HASIL TANAMAN KELAPA TUJUAN : Untuk mengajarkan kepada mahasiswa

cara

menghitung kehilangan hasil produksi tanaman kelapa akibat serangan hama. NAMA NIM GOLONGAN KELAS NILAI : Andy Latif Wijaya : 081510501196 : KAMIS :D : :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI/AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2009

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Suatu tanaman tahan terhadap hama adalah tanaman yang memiliki untuk menoloak, toleran dan sembuh kembali dari kerusakan yang disebabkan oleh hama, salah satu contoh tanaman yaitu kelapa, tanaman ini banyak sekali meiliki hama salah satunya adalah dari famili kumbang. Dapat kita lihat sehari-hari kerusakan yang diakibatkan oleh hama tersebut yaitu adanya guntingan-guntingan pada pelepah daun kelapa, itu akan berpengaruh menurunkan hasil produksi. Serangan hama dapat mengakibatkan kerusakan yang cukup merugikan. Untuk itulah diperlukan upaya pengendalian dan control terhadap tanaman sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturan sanitasi lingkungan atau ekologi, dan kimiawi. Sebelum melakukan pengendalian terhadap hama yang menyerang perlu diadakan identifikasi tentang serangan yang ditimbulkan. Dilakukanya pengamatan tentang keparahan serangan berungsi agar pengendalian yang kita lakukan dapat efektif dan efisien. Banyak cara pengendalian yang bisa dilakukan untuk mengurangi serangan hama tersebut. Cara fisik dan mekanik adalah mengendalikan hama dengan cara manual seperti jika menemukan hama yang menyerang kita pukul dengan kayu. Sedangkan cara biologis yaitu dapat menggunakan musuh alami hama tersebut. Cara kimiawi adalah penggunaan pestisida kimia yang saat ini marak digunakan para petani padahal residunya bisa berbahaya bagi keshatan manusia. Pengendalian lainnya adalah dengan pengaturan sanitasi lingkungan. Sanitasi yang baik dan terjaga mengurangi kemungkinan hama menyerang tanaman. Sebagai contoh, siput kecil biasanya berdiam di sampah atau rumputrumput yang lembap. Bila lingkungan tanaman terhindari dari adanya sampah atau kotoran lainnya maka kesempatan hama untuk tinggal di lingkungan tersebut menjadi berkurang. Dengan demikian, tanaman akan aman dari serangan hama.

Dengan upaya-upaya pengendalian kondisi lingkungan tersebut tentu saja menyebabkan kepesatan tumbuh dan keberhasilan pemeliharaan sesuai yang diharapkan. Singkatnya, sukses suatu usaha budi daya kelapa pada umumnya sangat bergantung pada pengondisian faktor lingkungan tersebut. Sebut saja factor tersebut merupakan faktor primer, sedangkan pemberian pupuk dan pestisida merupakan faktor sekunder. Hama utama umtuk tanman kelepa sendiri adalah hama kumbang tanduk dan Kumbang badak yang merupakan hama utama dalam pertanaman kelapa dan kelapa sawit muda dimana dapat menyebabkan penurunan daya hasil produksi tanaman kelapa ataupun tertundanya produksi akibat terganggunya proses awal pertumbuhan generatif tanaman. Kenampakan serangannya dapat dilihat adanyaguntingan-guntingan pada daun kelapa yang masih muda. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara menghitung kehilangan hasil produksi tanaman kelapa akbat serangan dari hama yang menyebabkan kenampakan visual dari daun yang menggunting, sehingga dapat diketahui presentase penurunan hasil. 1.2 Tujuan 1. Untuk Mengajarkan kepada mahasiswa cara menghitung kehilangan hasil produksi tanaman kelapa akibat serangan hama.

BAB 2. METODOLOGI 2.1 Tempat dan Waktu Praktikum Acara 5 tentang Pendugaan Kehilangan Hasil Tanaman Kelapa dilakukan di Lahan sekitar sawah di daerah Antirogo-Jember Kamis, 26 November 2009, pukul 07.00-selesai. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat 1. Alat tulis 2. Peralatan gambar 3. Alat hitung 2.2.1 Bahan 1. Tanaman Kelapa yang terserang hama badak 2.3 Cara Kerja 1. Mengamati tanaman kelapa sebanyak 10 tanaman yang terserang hama kumbang badak secara acak, 2. Menghitung dan mencatat jumlah pelepah yang berada di atas garis horizontal dan jumlah pelepah yang menunjukkan gejala terserang kumbang badak, 3. Menghitung dan mencatat presesentase pelepah terserang dengan membagi jumlah daun terserang kumbang badak dengan jumlah pelepah diatas garis horizontal kali 100%, 4. Memasukkan hasil rata-rata peersentase pelepah terserang pada persamaan 2 untuk menghitung persentase daun yang hilang, 5. Memasukkan hasil pendugaan dari perhitungan persamaan 2 dalam persamaan 3 untuk menduga persentase produksi kelapa yang diperoleh. pada

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil No. Jml.Pelepah Daun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 horizontal 24 8 10 8 7 7 9 8 6 10 14 11 14 13 14 13 19 14 8 14 Average Jml.Pelepah Terserang 23 6 6 6 3 3 4 2 4 4 10 11 12 9 10 10 10 10 6 7 156 Jml. guntingan 42 8 10 15 3 4 7 4 4 5 17 19 17 10 17 14 15 15 9 10 245 X (%) 95,8 75 60 75 42,9 42,9 44,4 25 66,7 40 76,9 73,3 85,7 81,8 71,4 76,9 52,6 71,4 75 50 35,66 23,99 17,01 23,99 10,50 10,50 11,01 5,34 19,98 9,55 24,97 23,14 29,71 27,56 22,97 24,97 14,00 22,21 23,99 13,01 Y

3.2 Pembahasan Hama utama tanaman kelapa yaitu Kumbang Badak (Oryctes Rhinoceros). Hama ini menyerang daun muda pada tanaman kelapadan kelapa sawit. Pada saat ini hama ini adalah masalah utama karena kerugian akibat seranganya menimbulkan penurunan hasil produksi yang sangat drastis. Mekanisme serangannya yaitu kumbang dewasa masuk ke dalam titik tumbuh dan memakan daerah yang lunak. Namun demikian sebenarnya kumbang dewasa memakan lebih sedikit daripada bagian yang dirusak. Beberapa gejala yang tampak akibat

pengrusakan daun oleh hama kumbang ini adalah pelepah daun membuka dan membentuk seperti guntingan berbentuk V, sebagian atau keseluruhan pelepah terpotong, Adanya rongga di pangkal pelepah sehingga pelepah mudah patah, Adanya lubang pada tandan, Jika terserang pada titik tumbuh tanaman kelapa akan mengalami kematian. Dengan kerusakan pada daun mengakibatkan luas permukaan daun berkurang sehingga proses fotosintesis menurun. Jika fotosintesis menurun maka hasil sari-sari makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan ikut menurun. Jika hal itu terjadi maka akan menurunkan dan melemahkan pembentukan buah kelapa. Bila tidak ditangani dengan segera maka kerugian yang dirasakan petani akan sanga tinggi. Untuk mengetahui kekurangan hasil akibat serangan hama kumbang badak ini dapat dideteksi menggunakan nilai rata-rata dari jumlah guntingan per pelepah. Dengan persamaan tersebut dapat dihitung jumlah guntingan pada tiap pelepah berdasarkan jumlah pelepah yang ada pada tanaman kelapa. Dengan adanya seerangan hama kumbang luas daun akan berkurang. Untuk dapat menghitung luas daun yang hilang akibat serangan hama dapat diduga melalui presentase pelepah daun yang rusak dengan presentase luas daun yang hilang. Secara matematis persamaan tersebut ditulis : Y=0,989+0,108(X)+0,00265(X)2 Setelah melakukan pengamatan di daerah antirogo dengan mengambil sampel 20 pohon tanaman kelapa yang terserang hama kumbang tanduk, didapatkan hasil dugaan penurunan hasil dengan penghitungan menggunakan persamaan diatas. Dari 20 pohon tanaman kelapa yang diamati diperoleh rata-rata guntingan sebanyak 0,74. Sedangkan persen pelepah yang rusak sebesar 64%. Dari data tersebut dapat dihitung luas daun yang hilang dengan cara: Y=0,989+0,108(X)+0,00265(X)2 =0,989+0,108(64%)+0.00265(64%)2 =18,8 Jadi luas daun yang hilang akibat kerusakan yang ditimbulkan hama kumbang tanduk sebesar 18,8. Dari hasil disebut tingkat kerusakan cukup merugikan bagi petani sehingga perlu sesegera mungkin dilakukan pengendalian terhadap hama kumbang tanduk.

Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama tersebut, dapat mengunakan cara fisik atau mekani, biologis, dan kimiawi (pestisida)

BAB 4. KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan 1. Serangan Hama kumbang tanduk pada tanaman kelapa dapat merugikan bagi petani karena menurunkan hasil produksi pada tanamasn kelapa. 2. Gejala Serangan Kumbang tanduk dan kumbang kelapa secara umum menyerang tanaman dengan cara menggigit pucuk tanaman . Jika daun terbuka akan terlihat anak-anak daun akan menjadi putus-putus dan patah-patah dan membentuk guntingan, sebagian atau seluruh pelepah terpotong, adanya lubang pada pangkal pelepah sehingga mudah patah, adanya lubang pada tandan sehingga tandan mudah patah, dan serangan pada titik tumbuh menyebabkan tanaman mati. 3. Didaerah antirogo dari 20 sampel tanaman kelapa diperoleh dugaan kehilangan hasil melalui luas daun yang hilang sebesar 470,14

DAFTAR PUSTAKA Semangun, H. 1989. Penyakit Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta Tondok, E. 2001. The Causal Agent of Twisting Disease of Shallot. Master Thesis. University of Goettingen, Germany Triwidodo, H, T.S. Yuliani, D. Prijono dan S. Wiyono. 1998. Pengembangan Teknologi dan Pemasyarakatan PHT Bawang Merah. Laporan Akhir Penelitian Hibah Bersaing Dikti. LP IPB Bogor. Wiyono, S. 2007 . Jurnal Perubahan Iklim Dan Ledakan Hama dan Penyakit Tanaman. 1 (1-2). Jakarta.

You might also like