Professional Documents
Culture Documents
I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Pada modul ini Anda akan mempelajari kemampuan melakukan komunikasi yang dibutuhkan saat melakukan pekerjaan dengan orang lain di tempat kerja dan melaksanakan tugas di bawah pengawasan, meliputi perintah dan petunjuk verbal/tertulis berhubungan dengan pekerjaan/tugas yang harus dilaksanakan. Program tersebut diharapkan dapat memahami informasi yang disampaikan oleh Instruktur, dapat mencegah, menanggulangi kecelakaan kerja dan kedaruratan, menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan dan merawat peralatan sesuai prosedur yang benar dipergunakan. Apabila Anda telah mempelajari dan menguasai modul ini, maka Anda diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman, nyaman dan dapat menghasilkan sesuai dengan standar yang diharapkan.
B.
Dalam
Prasyarat
mempelajari modul ini Anda harus dapat menguasai
komunikasi dan menganalisis semua yang ada disekitar bengkel atau tempat kerja. Anda sebelumnya dapat memahami buku petunjuk cara mengoperasikan peralatan dan kelengkapannya baik mesin maupun alat tangan. Mengetahui macam-macam penyebab kecelakaan kerja yang ada di bengkel/tempat kerja. Mengetahui keadaan lingkungan kerja yang menyebabkan tidak nyaman dalam bekerja. Dari analisis permasalahan tersebut dapat dipecahkan dengan mempelajari modul tersebut.
C.
1.
dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. miliki. 3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 % terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini. 4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan. 5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan. 6. jawaban 7. yang Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi singkat, Bila jelas dan kerjakan sesuai kerjakan dengan tugas Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda
kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini. terdapat penugasan, tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada Guru/Instruktur. 8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada Guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.
D.
Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat: 1. lisan/tertulis yang jelas dan benar 2. 3. perusahaan/atasan 4. instruktur 5. penggunaan alat kerja 6. secara tegas 7. sesuai dengan alat yang ditentukan 8. 9. dengan prosedur 10. 11. keamanan lingkungan kerja 12. setelah selesai dipergunakan Merawat peralatan kerja Menanggulangi Menjaga kecelakaan dan dan kedaruratan kerja secara benar kebersihan Menggunakan alat yang sesuai Melaksanakan rapat sesuai dengan standar ergonomi dan hygienis perusahaan Menggunakan alat kerja Menegakkan disiplin K-3 Menginformasikan petunjuk Melakukan komunikasi dengan Menyampaikan informasi K-3 Menyusun informasi K-3 yang mudah dimengerti dan dipahami secara benar sesuai prosedur yang ditetapkan oleh Menerima perintah
E.
KOMPETENSI KODE
Kompetensi
: Melaksanakan Persyaratan Keselamatan Kesehatan Kerja (K-3) sesuai dengan peraturan dan standar yang ada : KRA.KYU.002 (1) A : 8 Jam @ 45 menit A 1 B 2 C 2 D 2 E 2 F 3 G 3
3. Sumber informasi dapat berupa: perintah, rambu dan tanda, jadwal kerja, selebaran, diagram, memo, peta. 4. Rapat dilakukan secara formal maupun tak formal berupa: Penyampaian pengumuman Pembahasan proses pekerjaan
SUB KOMPETENSI 1. Menerima dan menyampaik an informasi mengenai K-3 KRITERIA KINERJA Perintah lisan/tertulis diterima dan dipahami. Adanya hal-hal yang tidak dipahami, dibicarakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan benar. Perintah yang diterima ditanggapi dengan tindakan yang benar, yang sesuai dengan aturan tahap pekerjaan Informasi dikomunikasika n dalam Bahasa Indonesia dengan istilah umum/lokal yang mudah
Pembahasan hasil kerja LINGKUP BELAJAR Penerimaan dan pemahaman perintah lisan/tertulis yang jelas dan benar Penerimaan dan pemahaman terhadap perintah yang disampaikan sesuai dengan aturan tahap pekerjaan Informasi mengenai K-3 dalam Bahasa Indonesia dengan istilah umum/lokal yang mudah dimengeri dan dipahami MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Tanggap Menguraika Menerima dalam n cara perintah menerima menerima dan lisan/tertulis perintah memahami yang jelas dan lisan/tertulis perintah benar secara Tanggap Menyampaik lisan/tertulis dalam an informasi Kpenerimaan Menguraika 3 yang mudah dan n cara dimengerti dan pemahaman menerima dan dipahami terhadap memahami perintah yang terhadap disampaikan perintah yang disampaikan Tertib sesuai dengan dalam aturan tahap menyampaikan pekerjaan informasi mengenai K-3 Menjelaskan informasi K-3 dalam Bahasa Indonesia dengan istilah umum/lokal yang mudah dimengerti dan dipahami
KRITERIA KINERJA dimengerti dan dipahami Perintah, petunjuk, pesan dan tata cara diberikan dan diikuti/dituruti/ dipatuhi Prosedur K3 yang berlaku di tempat kerja dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan atau atasan Pelaksanaa n dan disiplin yang berhubungan dinilai dan dianalisis dari berbagai sumber Informasi mengenai K-3 dipilih dan disusun secara
LINGKUP BELAJAR
Perintah, petunjuk, pesan dan tata cara melakukan komunikasi Prosedur K3 yang berlaku di tempat kerja Pelaksanaa n dan disiplin dinilai dan dianalisis dari berbagai sumber Pemilihan dan penyusunan informasi K-3 secara benar
Patuh dalam melakukan perintah, petunjuk, pesan Instruktur Disiplin dalam melaksanakan K-3 yang berlaku di tempat kerja Tertib dan cermat dalam memilih dan menyusun informasi K-3
Menguraika n cara mematuhi perintah, petunjuk, pesan dan tata cara yang diberikan Instruktur Menjelaskan prosedur K-3 yang berlaku di tempat kerja sesuai dengan prosedur yang diterapkan perusahaan atau atasan Menjelaskan cara melaksanakan dan kedisiplinan yang berhubungan, di nilai dan dianalisis dari berbagai sumber
Menyusun informasi K-3 secara benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan/ atasan Melakukan komunikasi dengan Instruktur
SUB KOMPETENSI
LINGKUP BELAJAR
Informasi/pe njelasan berhubungan dengan petunjuk penggunaan alat Penegakan disiplin K-3 harus dilakukan secara tegas Penggunaan alat kerja dilakukan secara benar sesuai dengan syarat yang ditentukan Tata cara kerja dilakukan sesuai dengan standar ergonomi dan hygienis perusahaan
Informasi petunjuk penggunaan alat kerja Penegakan disiplin K-3 secara tegas Penggunaan alat kerja secara benar sesuai dengan syarat yang ditentukan Tata cara kerja sesuai dengan standar ergonomi dan hygienis perusahaan
MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN Menjelaskan cara menyusun informasi K-3 dengan benar Tertib Menjelaskan Menginform dalam petunjuk asikan petunjuk menyampaikan penggunaan penggunaan informasi alat sesuai alat kerja petunjuk dengan jenis, Menegakkan penggunaan sifat dan disiplin K-3 alat kerja fungsinya secara tegas Disiplin Menguraika Menggunaka menegakkan n penegakan n alat kerja K-3 secara disiplin K-3 sesuai dengan tegas secara tegas syarat yang Hati-hati ditentukan Menerangka dalam n cara Menggunaka penggunaan menggunakan n alat yang alat pada alat kerja sesuai dengan waktu bekerja secara benar standar sesuai dengan Tertib dan ergonomi dan syarat yang disiplin dalam hygienis ditentukan melaksanakan perusahaan tata cara kerja Menjelaskan sesuai dengan tata cara kerja standar yang standar ergonomi dan ergonomi dan hygienis hygienis perusahaan perusahaan
KRITERIA KINERJA yang telah ditentukan Proses rapat dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan disetujui Semua tata cara penanggulanga n kecelakaan kerja dan kedaruratan dipahami dan dilaksanakan secara benar Pelaksanaa n diarahkan/dipandu untuk mendapatkan hasil yang optimal Kebersihan dan kerapian kerja dilakukan secara ketat dan berdisiplin Semua peralatan kerja
LINGKUP BELAJAR
Proses rapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur Pemahama n tata cara penanggulanga n kecelakaan kerja dan kedaruratan secara benar Kebersihan dan kerapian kerja dipandu/diarah -kan untuk mendapatkan hasil yang optimal dilakukan secara ketat dan disiplin Perawatan peralatan dan tempat kerja setelah selesai dipergunakan
Aktif mengikuti rapat kerja Cermat dan hati-hati dalam penanggulanga n kecelakaan kerja dan kedaruratan Disiplin menjaga kebersihan dan kerapian peralatan serta lingkungan kerja setelah selesai dipergunakan
Menjelaskan proses rapat yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Menguraika n cara penanggulanga n kecelakaan kerja dan kedaruratan yang dilaksanakan secara benar Menjelaskan kebersihan dan kerapian kerja dipandu/diarah -kan untuk mendapatkan hasil yang optimal dilakukan secara ketat dan disiplin Menerangka
Melaksanaka n rapat sesuai dengan prosedur Menanggula ngi kecelakaan dan kedaruratan kerja secara benar Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan kerja Merawat peralatan kerja setelah selesai dipergunakan
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA disimpan pada tempatnya dan mesin dimatikan setelah pekerjaan selesai
LINGKUP BELAJAR
MATERI POKOK PEMELAJARAN SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN n perawatan peralatan dan tempat kerja setelah selesai dipergunakan
F.
Cek Kemampuan
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda pada kolom yang telah disediakan. No . 1. 2. 3. 4. 5. Pertanyaan Jelaskan cara menyampaikan informasi K-3 yang mudah dimengerti dan dipahami! Jelaskan sumber informasi dapat berupa apa saja! Sebutkan apa saja untuk menjaga Ya Tidak
kebersihan dan keamanan lingkungan kerja! Jelaskan cara menanggulangi kecelakaan dan kedaruratan kerja secara benar! Dalam melakukan pekerjaan menggunakan mesin setelah selesai apa yang Anda lakukan! Jelaskan apa yang diperhatikan sebelum Anda menggunakan mesin!
6.
Apabila Anda menjawab Tidak pada salah satu jawaban di atas maka pelajari seluruh topic bahasan yang ada pada modul ini. Apabila Anda menjawab Ya pada seluruh jawaban di atas, maka Anda dapat mengajukan uji kompetensi kepada penilai.
10 10
BAB. II PEMELAJARAN
A.
Kompetensi
Sub Kompetensi
: 1.
Menerima K-3
menyampaikan
mengenai 2. Melakukan komunikasi dengan Instruktur 3. Bekerja dengan alat 4. Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan kerja Alasan Perubaha n Tanda Tanga n Guru
Jenis Kegiatan
Tangga l
Waktu
Tempat Belajar
11 11
12 12
B.
Kegiatan Belajar
b.
b. c. d.
Mencegah,
mengurangi
dan
memadamkan
kebakaran Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri
pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya e. f. g. Memberi pertolongan pada kecelakaan Memberi Mencegah alat-alat dan perlindungan mengendalikan diri pada para atau
pekerja timbul menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physic maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan i. j. baik k. l. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya n. o. p. q. Mengamankan dan Mengamankan Mengamankan dan dan memperlancar pengangkutan memelihara segala jenis orang, binatang, tanaman atau barang bangunan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
14 14
r.
pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi (2)Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.
15 15
Pasal 4 (1)Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan pengangkutan, kerja dalam perencanaan, perdagangan, pembuatan, pemasangan, peredaran,
pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. (2)Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapanpengujian dan perlengkapan alat-alat perlindungan,
pengesahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk guna menjamin keselamatan barangbarang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum. (3)Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2) dengan peraturan perundangan memenuhi tersebut. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di Indonesia belum terekam dengan baik. Faktor penyebab kecelakaan kerja, sering terjadi kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan dalam bekerja yang belum memadai. Pekerja biasanya meremehkan resiko kerja, tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah disarankan dan disediakan. ditetapkan dan mentaati siapa yang berkewajiban keselamatan syarat-syarat
16 16
17 17
18 18
Proses kerja Sifat pekerjaan Cara kerja Perbuatan berbahaya (Unsafe act), yaitu perbuatan terjadi antara lain
Kurangnya pengetahuan dan keterampilan Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
Beberapa contoh kecelakaan antara lain: 1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin Akibatnya: memar Pencegahan: 2. Pakai sepatu anti slip Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali Hati-hati berjalan pada lantai yang sedang Pemeliharaan lantai dan tangga Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang
sepatu longgar dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya
cukup berat, bila mengabaikan kaidah ergonomi Akibat: Cedera pada punggung Pencegahan: Beban jangan terlalu berat Jangan berdiri terlalu jauh dari beban
19 19
menjongkok 3.
membungkuk tapi pergunakanlah tungkai bawah sambil Pakaian jangan terlalu ketat sehingga
pergerakan terhambat Resiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor, listrik) Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama yaitu: oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas.
20 20
Akibat: Pencegahan: kebakaran Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang mempunyai Konstruksii bangunan yang tahan api Sistem penyimpanan yang baik terhadap Pengawasan terhadap kemungkinan Timbulnya kebakaran dengan akibat luka Timbul keracunan akibat kurang hati-hati bakar ringan sampai berat bahkan kematian
bahan-bahan yang mudah terbakar timbulnya kebakaran Sistem tanda kebakaran Manual yang memungkinkan seseorang Otomatis yang menemukan kebakaran Jalan untuk menyelamatkan diri Perlengkapan dan penanggulangan menyatakan tanda bahaya dengan segera dan memberikan tanda secara otomatis
pekerjaan, pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara proses penyakit di tempat kerja. Faktor lingkungan kerja sangat berpengaruh sebagai penyebab timbulnya Penyakit Akibat Kerja. Sebagai contoh debu, udara yang ada disekitar. Penyebabnya terjadi akibat kesalahan faktor manusia juga. Penyakit Akibat Hubungan K (PAHK) sangat luas ruang lingkupnya. Penyakit hubungan kerja adalah penyakit dengan
21 21
penyebab
multifaktorial,
dengan
kemungkinan
besar
22 22
Pakaian Kerja dan Alat Pengaman Setiap bekerja dibengkel harus menggunakan pakaian kerja agar dalam bekerja terasa nyaman tidak kena kotoran. Pakaian kerja yang digunakan harus yang standar umum. Pakaian yang berlengan panjang harus berkancing seputar pergelangan tangan. Pakaian kerja yang benar dengan baju lengan pendek, tanpa dasi dan syal. Pakaian benar mencegah kecelakaan. Lihat gambar
23 23
1. Pakaian Kerja Pakaian kerja yang sesuai akan mengurangi kemungkinan dalam kecelakaan atau luka-luka. Saran dalam memilih dan jenis pakaian kerja. a. Pakaian kerja jenis celana seharusnya menghindari terlalu terlipat keluar akan mengurangi bagian kaki yang terlalu panjang, bagian bawah terlalu lebar, b. pergerakkan dan mudah terkait atau jatuh. Pemilihan bahan-bahan sedapat mungkin menyerap keringat, tidak mudah terbakar oleh percikan api atau sumber panas yang bersuhu tinggi. c. Pemilihan pakaian kerja sedapat mungkin tidak boleh terlalu longgar, tidak boleh menggunakan dasi karena dapat tergulung pada benda yang berputar atau terkait/terjepit, misalnya pada mesin bor. d. Pemakaian sarung tangan membantu pada saat pengerjaan benda yang licin, benda panas, tajam dan sebagai saran isolator untuk pengerjaan listrik. Lihat gambar
e.
dengan situasi bengkel kerja terutama mengamankan kaki dari benda jatuh atau tergelincir. f. Kacamata untuk melindungi mata dari bahaya (sinar yang tajam, serpihan benda kerja, debu dan lain-lain.
24 24
Penggunaan kacamata sesuai dengan jenis pekerjaan. Apabila mata kemasukkan benda atau partikel kecil dan tajam jangan menggosok-gosoknya.
g.
sebaiknya tidak dipakai pada waktu kerja dalam bengkel, karena mudah terkait pada mesin. Lihat gambar
Atribut lain Sebagai pelengkap pakaian kerja diperlukan atribut lain untuk mendukung keselamatan kerja. 1. Bunyi bising dalam pekerjaan perlu alat pelindung telinga 2. Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dalam pekerjaan 3. Kacamata untuk melindungi mata 4. Kedok/topeng untuk melindungi wajah 5. Kedok pernapasan untuk melindungi organ dalam seperti paru-paru
25 25
6. Helm untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh saat bekerja 7. sepatu kulit untuk melindungi kaki
26 26
Informasi Penggunaan Alat Hantaran Hantaran adalah alat untuk melindungi pekerja dari mesin yang bergerak ataupun berputar. Bagian mesin yang berputar menonjol bisa mengakibatkan malapetaka bagi pekerja misalnya menggunakan pakaian terlalu longgar. Gigi dan roda bergerigi harus mudah dibuka karena untuk memudahkan untuk membersihkan dan pemeliharaan. Lihat gambar
Sabuk Transmisi Sabuk transmisi digunakan tambahan untuk hantaran alat peregang mengencangkan sabuk yang kendor. Lihat gambar
Hantaran Mesin
27 27
Hantaran mesin bor bisa dibuka dengan maksud untuk memudahkan penggantian sabuk karet pada rodanya dengan garis tengahnya berbeda. Apabila mesin digunakan harus dalam keadaan tertutup. Lihat gambar
Hantaran Mesin Gergaji Mesin gergaji mempunyai daun gergaji yang berputar dengan kecepatan tinggi yang mudah menyebabkan luka apabila tidak hati-hati. Hantaran mesin gergaji dapat disetel menurut tebal tipisnya kayu. Lihat gambar
28 28
Pengamanan Mesin Gergaji Selain menggunakan hantaran yang ada di mesin gergaji digunakan pula penghantar menggunakan bilah kayu untuk mendorong bila kayu tidak memungkinkan untuk dipegang. Lihat gambar
Memindahkan Bagian Tajam Apabila mengganti memindahkan bagian-bagian mesin yang tajam harus hati-hati tidak boleh dengan cara memegang dengan tangan telanjang. Pakailah sarung tangan atau kain yang tebal. Lihat gambar
Membersihkan bagian-bagian mesin yang tajam dengan cara yang ceroboh dapat menyebabkan bahaya baik pada orang yang bersangkutan maupun mesin itu sendiri. Gunakan
29 29
pakaian kerja yang benar jangan memakai pakaian dengan lengan yang longgar. Lihat gambar
30 30
Kacamata Pengaman Praktik-praktik keselamatan kerja yang diuraikan dalam buku ini untuk melindungi mata dari partikel kecil saat bekerja di bengkel, maka diperlukan kacamata. Kacamata pengaman ini digunakan pada saat: Memahat dengan sebuah pahat dan palu. Lihat gambar
31 31
Mengoperasikan
mesin
bubut,
frais,
menyekrap,
Jenis Pelindung Lain Penggabungan alat pengaman terdiri dari helm, kacamat pengaman perusal, sarung tangan dan sepatu diperlukan dalam situasi seperti pemadaman kebakaran dan kecelakaan akibat bahan beracun. Lihat gambar
32 32
Banyaknya kecelakaan di studio yang dapat dihindari bila dilakukan tindakan pencegahan dengan jalan menyiapkan kondisi kerja yang aman serta metode dan teknik kerja aman. Kondisi kerja yang aman meliputi semua tindakan yang diambil untuk menjamin bahwa tempat bekerja dan peralatannya berada dalam kondisi yang baik dan aman. Sedangkan metode keselamatan kerja adalah kebiasaan-kebiasaan dalam diri seseorang yang dapat memperkecil resiko kecelakaan kerja. CARA MENGGUNAKAN ALAT ATAU MESIN YANG BENAR ADALAH MENGGUNAKAN ALAT ATAU MESIN ITU DENGAN BENAR Praktik-praktik keselamatan kerja yang diuraikan dalam buku ini sangat penting bila operator mesin-mesin kayu akan mengembangkan kebiasaan kerja yang aman. Daftar dari tindakan pencegahan kecelakaan kerja sangat panjang, oleh karena itu buku ini hanya menguraikan tindakan-tindakan pencegahan kecelakaan kerja secara garis besar. TINDAKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA YANG TERBAIK ADALAH SELALU MENGGUNAKAN AKAL SEHAT Buku petunjuk ini disusun berdasarkan tindakan pencegahan kecelakaan kerja secara umum yang akan diterapkan di bengkel kayu (woodcraft) beserta mesin-mesinnya. Untuk
Modul KRA.KYU.002 (1) A 33 33
mesin-mesin yang spesifik, diberikan tambahan daftar tindakan penanggulangan kecelakaan kerja. Keselamatan Personal 1. Kebisingan mungkin dihindari. yang dapat ditimbulkan menyebabkan pelindung oleh kerja mesin, tidak yang dapat ketulian,
Pakailah
pendengaran,
misalnya
sumbat telinga. 2. Jangan mengenakan perhiasan, pakaian luar yang longgar (jaket, jas) dll, karena pakaian atau perhiasan tersebut dapat terjerat oleh mesin yang berputar dan menyeret Anda ke dalam mesin. 3. Singsingkan lengan baju, lepaskan dasi atau selipkan ke dalam kemeja karena lengan baju dan dasi tersebut dapat terjerat oleh putaran mesin. 4. Tutuplah rambut dengan jala rambut (hairnet), topi atau beret untuk mencegah rambut terjerat ke dalam putaran. 5. Pakailah sepatu kulit yang kuat atau sepat boot untuk melindungi kaki dari benda-benda yang jatuh ke lantai. Sepatu tali kulit, sandal jepit, sandal, dan lain-lain, tidak dapat melindungi kulit kaki dan sebaiknya tidak dipakai selama berada di studio. 6. Gunakan kacamata atau kacamata pencegah debu untuk melindungi mata Anda dari debu atau tatal atau serutan kayu. 7. Angkat barang yang berat dengan posisi punggung lurus dan lutut dibengkokkan, untuk menghindari cedera punggung. 8. Dilarang berbicara dan/atau mengajak berbicara serta mengalihkan perhatian ke hal bila Anda sedang menjalankan mesin.
34 34
9. Usahakan selalu berdiri dengan kedua kaki dan jangan mencoba meraih atau mengambil sesuatu pada saat Anda sedang menjalankan mesin.
35 35
Keselamatan Kerja Dalam Bengkel 1. Rapikan lingkungan kerja, simpan bangku kerja (bench), dan meja mesin serta bersihkan lantai ruang kerja dari sisa-sisa atau bekas potongan kayu (off-cuts). 2. Dilarang berlarian di dalam ruang workshop, atau melakukan tindakan yang dapat mencelakakan diri Anda atau orang lain. 3. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi, meskipun tampaknya kecil atau sepele. 4. Perhatikan posisi alat pemadam api dan bor api untuk gedung. Bila terjadi kebakaran, tinggalkan gedung dengan tertib. 5. Gunakan lampu-lampu yang baik di dalam wokshop. Penerapan yang buruk menyebabkan mata nyeri dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. 6. Dilarang menjalankan mesin bila pengamat tidak berada pada jarak yang aman dari mesin, minimum 1 mt. Keselamatan Kerja Menggunakan Mesin Periksalah kayu sebelum digunakan dan bersihkan dari bendabenda logam. 1. Semua pengaman harus berada pada posisinya sebelum Anda menjalankan suatu mesin. 2. Putuskan hubungan listrik ke mesin bila Anda akan menyetel atau membetulkan mesin. Hal ini untuk mencegah mesin itu beroperasi dengan tiba-tiba. 3. Sebelum mulai menjalankan mesin, perhatikan tombol untuk menghentikan mesin bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 4. Gunakan pemotong dan pisau gergaji yang tajam hanya pada mesin yang bersangkutan.
36 36
5. Periksalah
semua
alat
pengunci
benar-benar
terkunci
sebelum mulai menjalankan mesin. 6. Sesudah disetel putarlah mesin dengan tangan lebih dahulu untuk mengetahui tidak ada yang keliru dalam penyetelannya. 7. Setelah mengganti alat pemotong (cutters) dll, periksalah semua bautnya dan kencangkan mur as atau poros serta periksa 8. Tunggulah pula jalannya mesin mesin mencapai sebelum kecepatan mulai penuh mengoperasikannya. sampai sebelum digunakan untuk memotong kayu dan dilarang memberi beban yang berlebih (overload) pada mesin tersebut selama proses pemotongan kayu. 9. Dilarang mengganti umpan kayu terlalu cepat. Biarkan mesin tersebut memotong kayu dengan baik. 10. dapat 11. Dilarang mencoba mengambil sesuatu di seberang kehilangan keseimbangan dan jatuh ke mesin mesin selama mesin sedang bekerja, kemungkinan Anda tersebut. Matikan mesin bila pekerjaan telah selesai. Dilarang membiarkan mesin dalam keadaan hidup atau bekerja sementara Anda tidak menggunakannya. MATIKAN LEBIH DAHULU.
37 37
Penggunaan Alat Kerja Secara Benar Sesuai Dengan Syarat Yang Ditentukan
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN GERGAJI LENGAN RADIAL (Radial Arm Saw) 1. 2. Selalu menyangga kayu yang besar atau panjang dengan Kayu pada daerah pemotongan selalu diberi penyangga.
Bantu alat yang digerakkan oleh mesin. Bila kayu tersebut bengkok, tempatkan muka yang bundar (the round edge) berlawanan dengan penghalang. 3. Dilarang memegang kayu dengan posisi tangan saling bersilangan. Ubahlah cara berdiri Anda dan peganglah kayu tersebut dengan tangan yang benar. 4. 5. Dilarang menarik gergaji terlalu cepat. Biarkan pisau gergaji Kembalikan gergaji kebelakang penghalang setiap kali satu memotong kayu tersebut. potongan selesai dikerjakan, sebelum memindahkan kayu tersebut melewati gergaji.
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN GERGAJI LINGKAR (Circular Saw Banches) 1. 2. Usahakan agar pisau gergaji selalu terawat. Ketika membelah kayu (ripping), aturlah pisau gergaji
bundar setinggi mungkin di atas meja gergaji dan gunakan pisau pembelah. 3. Aturlah sekat mungkin dengan kayu yang akan dipotong untuk mencegah kontrak yang tidak disengaja dengan pisau gergaji.
Modul KRA.KYU.002 (1) A 38 38
4.
kayu yang bundar di atas meja dan tepi yang bundar melawan pembatas. 5. 6. 7. 8. 9. Potongan kayu berat selalu disangga dengan alat mekanik. Dilarang berdiri di lintasan yang dilalui kayu. Berdirilah di Jangan gunakan tangan Anda untuk membersihkan pisau Dilarang meraih sesuatu yang terletak di seberang pisau. Matikan mesin bila akan melakukan penyetelan, pindahkan
sisi dimana tidak mungkin terjadi reaksi balik. gergaji. Gunakan tongkat atau kayu yang kecil dan pendek.
sisa-sisa potongan kayu dari dekat atau samping pisau. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN KETAM PERMUKAAN (Surface Planner) 1. Periksa bahwa pengaman alat pemotong sedang bekerja (cutterhead) dimuka
Periksalah bahwa kedalaman bidang potongan antara 1 mm Periksa bahwa ujung alat pemotong telah aman di belakang Periksa bahwa kayu yang akan dipotong telah bersih dari
dan 2 mm. Gunakan beberapa potongan kecil sebagai percobaan. pembatas. simpul, retakan, partikel logam material-material lain sebelum kayu tersebut dikerjakan mesin. 5. Papan yang membengkok atau melengkung seharusnya diketam dengan posisi permukaan yang cekung berada di bagian bawah. Potonglah pada arah seratnya. 6. Dilarang menggunakan alat pengetam permukaan untuk mengetam potongan kayu yang panjangnya kurang dari 300 mm.
39 39
7. 8. 9. 10.
Usahakanlah
memegang
kayu
dengan
kuat
dengan
menempatkan kedua tangan di atas kayu. Gunakanlah alas dorong ketika mengerjakan kayu yang Letakkan tangan pada bagian akhir papan dan dilarang Dilarang meninggalkan mesin dalam kondisi siap untuk pendek atau tipis dengan mesin. mengikuti jalannya papan dengan jari. mengerjakan potongan yang tebal atau berat. Aturlah kembali untuk kedalaman potongan 1 sampai 2 mm. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN KETAM PANEL (The Panel Planner) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Periksa bahwa kayu tersebut bebas dari simpul, retakan, Kayu selalu dikerjakan pada arah seratnya, jangan pernah Jangan sekali-kali memeriksa bukaan umpan mesin ketika Dilarang memindahkan pengiris atau pengetam dengan Dilarang memberi umpan lebih dari satu potong kayu pada Dilarang membuat potongan yang terlalu dalam. Dilarang mengumpankan potongan kayu yang sama atau
partikel logam, dan material lain sebelum dikerjakan dengan mesin. memotong arah serat. ujung alat pemotong sedang berputar. tangan atau tongkat ketika mesin sedang bekerja. saat yang bersamaan untuk mesin yang memiliki satu pemotong.
lebih pendek ukurannya daripada jarak antar pusat rol umpan jika pekerjaan tidak ditahan oleh penahan yang sesuai. Periksa manual untuk jarak antar alat penggulung. 8. Dilarang berdiri pada lintasan yang akan dilalui kayu. Berdirilah pada sisi dimana tidak mungkin terjadi reaksi balik.
40 40
9. mesin. 10.
menopangnya pada meja kayu yang tidak terpakai dan ditempatkan Bila potongan kayu tidak akan diumpankan, jangan
merendahkan meja kecuali mesin telah dimatikan atau ujung alat pemotong telah berhenti. Kemudian lakukanlah penyetelan yang diperlukan.
41 41
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KAYU (Wood Turning Lathe) 1. 2. 3. 4. Kayu yang akan digunakan untuk pembentukan (turning), Yakinkanlah bahwa bahan telah disiapkan sebelum
harus dipilih dengan hati-hati dan bebas dari cacat. dikerjakan dengan mesin bubut. Yakinkan bahwa kayunya benar-benar tertempel pada pusat Aturlah agar tekanan bagian belakang dapat membuat atau mika piringan. pekerjaan dapat berotasi dengan bebas dan minyaki bagian yang penting dengan setetes minyak pelumas. 5. Pilih kecepatan yang sesuai dengan diameter kayu yang akan dikerjakan. Mulailah dengan kecepatan rendah dan tambahkan kecepatan secara berangsur-angsur, tergantung pada ukuran dan berat pekerjaan. Matikan mesin bila akan merubah kecepatan katrol. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Aturlah agar letak peralatan sedekat mungkin dengan kayu Periksalah bahwa kayu dapat berputar dengna sempurna Gunakan kacamata dari tatal atau serutan kayu yang Berdirilah pada satu sisi ketika mulai menjalankan mesin. Yakinkan bahwa alat-alat telah disiapkan dengna yang dikerjakan pada ketinggian yang dikehendaki. sebelum mulai menggunakan mesin. beterbangan.
sebagaimana mestinya. Dilarang menyentuh batang yang sedang diputar jika letak alat berpindah, misalnya pada pengampelasan.
42 42
KESELAMATAN MENGGUNAKAN GERGAJI PITA (Bandsaw) 1. 2. Sebelum mulai memotong kayu, periksalah bahwa radius Periksalah bahwa pisau pemotong mempunyai ketegangan
potongan tidak terlalu kecil dibandingkan dengan lebar pisau. tertentu dan mengikuti lintasan sebagaimana mestinya sebelum mulai dijalankan mesin. Jika memungkinkan, putarlah roda dengan tangan. 3. 4. 5. Aturlah bagian bawah dari alat pemandu atas sedekat Jika konstan, terdengar suara klik, matikan mesin dan Jika pisau patah, matikan mesin dan tunggu sampai kedua mungkin dengan puncak kayu yang dikerjakan. periksa ada tidaknya retakan pada pisau. roda berhenti, sebelum membuka atau memindahkan pengaman roda atau menyentuh pisau. 6. 7. 8. 9. pisau. 10. Selalu gunakan alat bantu berbentuk huruf V (Vee block) untuk menjepit atau memegangi kayu bundar yang tengah Anda kerjakan. KESELAMATAN MENGGUNAKAN MESIN JIGSAW 1. Eratkanlah klem atas dan bawah pisau. Rencanakan bentuk potongan yang akan. Anda kerjakan, Setiap kali, buatlah potongan pendek terlebih dahulu untuk Dilarang berdiri pada sisi kanan bandsaw. Itu adalah posisi Dilarang meletakan tangan Anda pada lintasan potongan, buatlah relief potongan mundur. memperkecil potongan mundur. yang paling berbahaya bila pisau patah. paling sedikit tangan harus berada pada posisi 50 mm dari sisi lain
43 43
2. 3. 4. mesin.
Berikanlah ketegangan yang tepat bagi pisau. Berikanlah tekanan yang ringan pada material yang akan Jika mungkin, putarlah motor dengan tangan untuk
dipotong dengan bertahan pada kaki. meyakinkan semua setelan telah benar, sebelum mulai menjalankan
KESELAMATAN MENGGUNAKAN MESIN PENGAMPELAS (Sanding Machine) 1. 2. Yakinkan bahwa piringan atau sabuk penggosok berada Yakinkan bahwa sabuk penggosok telah dikencangkan dan
dalam kondisi yang baik, bebas dari tarikan atau robekan. mengikuti alurnya dengan benar. Untuk memeriksanya, putarlah dengan tangan. 3. 4. Periksalah bahwa cakram penggosok telah berada pada Amplaslah benda kerja hanya pada posisi dimana piring tempatnya. pengampelas berputar ke arah bawah, sehingga bila Anda berdiri menghadap ke piring pengampelas, maka posisi benda kerja tersebut harus berada pada sisi kanan Anda. 5. Peganglah tongkat dengan kuat berkawanan arah dengan tombol atau meja penghenti sebelum memberikan tekanan pada permukaan penggosok. 6. 7. Jauhkan tangan Anda dari permukaan arah piringan atau Jangan menyentuh tepi cakram atau sabuk penggosok. sabuk penggosok.
44 44
8.
Jika telah siap, periksa bahwa fungsi udara dari mesin telah
beroperasi pada tekanan udara yang telah ditetapkan sesuai dengan petunjuk kerja. 9. 10. efisien. Periksalah bahwa alat yang mengikuti alur sabuk telah Mulailah mengoperasikan mesin pada kecepatan yang beroperasi dengan benar. rendah dan tambahkan kecepatan bila mesin dapat berfungsi dengan
45 45
KESELAMATAN MENGGUNAKAN MESIN BOR (Drilling Machine) 1. 2. 3. 4. 5. Pada penjepit, gunakan mata bor yang lurus saja. Jangan gunakan mata bor tanpa bentuk sekrup pada Yakinkan bahwa mata bor telah diklem pada alat Selalu pindahkan kunci penjepit setelah memasang bor dan Jangan memegang potongan kecil batang kayu/benda kerja
permukaan. penjepitnya. sebelum mengoperasikan mesin. dengan tangan. Yakinkan bahwa potongan kecil tersebut telah terklem pada meja. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Jauhkan jari Anda dari alat yang berputar. Jika alat slip, jangan mencoba menghentikannya dengan Mundurkan secara berangsur-angsur pada potongan yang Jika telah beres, periksa bahwa fungsi udara dari mesin Periksa bahwa klem kayu telah beroperasi dengan benar Periksalah selalu bahwa bor tidak memotong meja mesin
tangan. Matikan. dalam untuk membersihkan dan menurunkan panas bor. telah bekerja pada tekanan udara yang telah ditetapkan. dan akan benar-benar mengklem kayu pada posisinya. gunakan potongan meja kayu yang tidak terpakai. Atur ukuran kedalaman untuk memotong kayu yang akan dibor. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN PROFIL (Spindle Moulder) 1. Pasanglah alat-alat pemotong sedemikian rupa sehingga
46 46
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pastikan semua alat potong benar-benar telah diklem pada Gunakan pelindung yang benar untuk pekerjaan (operation) Gunakan alat bantu dan alat pembentukan profil, bilamana Jangan mencoba membuat potongan yang terlalu dalam. Periksa dengan tangan untuk mengetahui bahwa as/poros Umpan selalu diberikan berlawanan dengan arah
dapat bergerak dengan bebas sebelum mulai menjalankan mesin. rotasi/putaran potongan dan jangan menarik mundur diatas benda kerja yang sedang dibentuk. 8. Selalu menggunakan alat pembantu yang berfungsi sebagai (a liead-in piece) untuk pekerjaan-pekerjaan yang pengaman 9.
menggunakan alat yang memiliki bantalan penghantar (ball-race). Selalu gunakan alat penghenti mesin untuk menghentikan pembuatan alur, potongan, profil, dll. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MESIN GERINDA (Grinder) 1. Pilihlah roda yang benar untuk pekerjaan yang akan
dilakukan. Periksa apakah ada retakan, dan jangan gunakan roda yang retak. 2. 3. 4. Jangan pernah melebihkan kecepatan roda, sehingga Jangan merubah lubang pada roda atau memaksa Kencangkan mur as/poros hingga cukup kuat menahan roda melebihi kecepatan yang aman. memindahkan roda ke atas kumparan. dan pelindungnya.
47 47
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Selalu gunakan pelindung mata yang berupa kacamata Siapkan alat penyangga pada kedalaman 3 mm diatas Berdirilah dipinggir dan biarkan roda berputar selama Gerindalah hanya pada permukaan dengan bagian roda Jangan memaksakan proses penggerindaan sehingga motor Jangan menggunakan roda yang tersumbat atau tidak Jangan menggunakan gerinda untuk menggerinda kayu. KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN MORTISER
pelindung. permukaan roda. beberapa menit sebelum mulai menggerinda. yang lurus membuat kontak tanpa bekas benturan. melemah dan mesin menjadi panas. seimbang.
PAHAT DAN RANTAI 1. 2. 3. 4. mesin. 5. 6. TIPE CELAH Klem kayu ke meja. Minyaki pahat setelah 3 atau 4 kali dipakai. Periksa bahwa ada ruangan/jarak yang cukup antara bor Periksa bahwa kunci rantai telah distel dan beroperasi Yakinkan bahwa bagian belakang papan telah terpancang Usahakan agar pahat dan rantai bebas dari penghalang
kayu dengan pahat atau antara rantai dengan batang penghalang. dengan benar. pada meja.
48 48
1. 2. 3.
Periksa bahwa fungsi udara dari mesin bekerja pada Periksa bahwa meja telah berada di bawah garis mortise. Yakinkan bahwa klem-klem telah dijauhkan dari pembatas
dan berada di bawah kayu yang ditebalkan, kayu benar-benar disambungkan. 4. 5. Pada penggunaan mesin dengan kecepatan umpan yang Jauhkan tangan dari daerah klem. bervariasi, gunakan umpan yang lambat pada waktu menyetel.
49 49
KESELAMATAN KERJA MENGGUNAKAN TENONER SINGGLE ENDED 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Aturlah tinggi pengekleman sehingga klem benar-benar Tutuplah pelindung-putar setelah penyetelan. Mulailah pada bagian-bagian ujung yang diperlukan untuk Jangan menjalankan mesin jika kayu diklem pada meja. Letakkan satu tangan Anda pada klem selama mesin tenon Dilarang berdiri disisi dimana terdapat ujung-ujung
proses pemotongan.
dijalankan. pemotong, ketika operator menjalankan mesin tenon. Kembalikan meja ke posisi siap muat (jauhkan dari ujung alat pemotong) sebelum melepaskan klem dari kayu. TYPE DENGAN BAGIAN AKHIR YANG BUNDAR 1. 2. Periksa bahwa fungsi udara pada mesin telah bekerja pada Yakinkan bahwa klem-klem telah dijauhkan dari pembatas
tekanan udara yang ditetapkan. dan berada dibawah kayu yang ditebalkan, ketika benar-benar disambungkan. 3. 4. mesin. 5. 6. Selalu dimulai dengan mejalankan gelendong gergaji sebelum mengotomatiskan putaran ujung-ujung alat. Jauhkan tangan Anda dari daerah pengekleman. Tempatkan pengaman di atas ujung alat pemotong, sebelum mulai menjalankan. Pindahkan setelan penjepit sebelum mulai menjalankan
50 50
51 51
KESELAMATAN KERJA PADA MESIN ROUTER 1. 2. tinggi. 3. 4. 5. 6. Putuskan penyambung (conector) dari sumber aliran listrik Periksalah bahwa mata router telah tertempel dengan kuat Ketika mulai menjalankan router, periksa dulu bahwa mata Peganglah router dengan kuat ketika menghidupkan sumber sebelum melakukan penggantian atau perubahan. dan aman pada pemegang sebelum mulai menjalankan motor. router tidak berhubungan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan. tenaga agar dapat menguasai tenaga putaran awal. Jauhkan router dari badan Anda, pakaian dan bangkku kerja pada saat mulai dan sedang beroperasi. 7. 8. Jauhkan tangan Anda dan pakaian yang longgar dari mata Gunakan peralatan pengamanan telinga dan amati ketika router atau alat potong berputar. mengoperasikan router yang dijalankan dengan tangan. Gunakan penampung ukuran yang tepat bagi alat
pemotong yang digunakan. Hanya boleh menggunakan alat-alat tambahan (asesoris) yang dirancang untuk menjalankan mesin router pada kecepatan
52 52
4. Menjaga Kebersihan dan Keamanan Lingkungan Kerja Cara Penanggulangan Kecelakaan Kerja
Pemahaman Tata Cara Penanggulangan Kecelakaan
Kerja Pertolongan Pertama Pertolongan pertama harus terletak pada ruang yang strategis, dekat benkel dan laboratorium. Ruang harus mudah di jangkau dan ditandai dengan petunjuk jelas serta setiap Siswa atau Guru mengetahui jalan tercepat menuju ke tempat pertolongan. Kotak Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) harus berisi peralatan obat-obatan dan peralatan yang digunakan untuk memberikan pertolongan pertama secara efektif serta cepat. Misalnya obat yodium, kain pembalut luka plester dalam berbagai bentuk, obat mata, kapas, obat luka baker dan lainlain. Obat tersebut harus dicek tidak boleh kedaluarsa dalam pemakaiannya. Pembalut luka harus sudah pengalaman dan terlatih dalam mengerjakan pembalutan pada luka. Setiap perawatan luka harus oleh yang memiliki pengetahuan dasar praktik medis. Pengobatan yang salah mengakibatkan fatal. Penanganan bagian luka harus dilihat dari penyebabnya, luka terbuka harus ditangani dengan membasuh dengan air dingin yang dicurahkan kemudian spons seperempat jam. Lihat gambar
53 53
54 54
Bahan-bahan Beracun Kemasan yang berisi jelas bahan beracun sangat harus bertuliskan bagi keterangan yang karena berbahaya
kesehatan manusia. Penyimpanan hendaknya terpisah dengan barang yang lain. Didalam ruang yang ada bahan beracun hendaknya selalu menggunakan sarung tangan dan masker sebagai alat pelindung. Kunci gudang penyimpanan barang beracun diserahkan kepada salah satu orang yang memountal kewenangan untuk memegangnya. Pekerjaan yang dilakukan dengan benar tidak akan
menimbulkan kecelakaan atau menimbulkan kerusakan pada anggota badan misalnya: mengangkat suatu barang punggung harus rata tidak boleh melengkung, dengan posisi punggung miring dan kepala tetap tegak. Mulailah dari bawah dengan posisi jongkok dan benda dekat badan. Lihat gambar
Cara Memindahkan Barang Barang yang akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain memerlukan tenaga. Guna mengurangi kelelahan serta untuk menjaga kesehatan, maka diperlukan tata cara pemindahan. Titik berat mengangkat beban sedapat mungkin berada tegak
55 55
lurus pada posisi berdiri atau tegak yang nyaman. Urutan mengangkat adalah posisi jongkok dan atur keseimbangan, pegang barang dengan posisi kuat, tegakkan badan dan luruskan kaki dan barang mulai diangkat, bila posisi barang telah diatas, tegakkan badan dan siap untuk berjalan. Lihat gambar
Mengangkat Macam-macam Barang Bentuk barang yang akan dipindahkan terdiri bermacammacam, maka pada waktu memindahkan perlu diperhatikan dimensi barang tersebut. Salah mengangkat barang yang tidak sesuai keadaan barang tersebut bisa menyebabkan sakit. Lihat gambar
56 56
Mengangkat/memanggul barang diatas merupakan pekerjaan yang berat karena bahu akan menerima beban pada seluruh tubuh. Lihat gambar
Mengangkat barang pada waktu berjalan diusahakan beban yang dibawa seimbang sehingga beban yang terbagi pada kedua belah tangan. Lihat gambar
Untuk mengangkat barang yang lebih besar dan lebih berat, untuk meringankan dan menjaga keamanan, maka diperlukan alat bantu seperti sabuk pengangkut, tang pengangkat, pipa kait, peralatan geser/matras misalnya, alas kaki/keset, atau pipa untuk menggeser barang. Lihat gambar
57 57
Kebersihan dan Kerapihan Kerja Kebersihan Daerah Kerja Kebersihan dan kerapian daerah tempat kerja perlu mendapat perhatian. Maksud dari kebersihan tersebut adalah untuk mendapat perawatan yang serius. Dilingkungan yang bersih akan terhindar dari segala macam penyakit dan kecelakaan kerja yang tidak kita inginkan. Semua fasilitas peralatan dan perabot yang ada harus dalam kondisi bersih setelah digunakan dan siap pakai saat akan digunakan. Peralatan yang ada ditempat kerja harus diletakkan sesuai dengan tempatnya ditata agar tidak berantakan yang menimbulkan bahaya. Kesehatan Diri Kesehatan dalam suatu pekerjaan sangat penting dan perlu diperhatikan. Kecelakaan yang terjadi dibengkel baik besar maupun kecil kadang bisa terjadi. Untuk menanggulangi halhal yang tidak kita inginkan kita harus berbuat sesuatu guna mencegah kecelakaaan tersebut.
58 58
Kebersihan anggota badan merupakan pendukung utama dalam mencegah kecelakaan misalnya pada tangan yang sering memegang sesuatu benda atau barang yang licin maupun yang beracun apabila tidak dibersihkan dapat membahayakan. Air Air harus tersedia disetiap bengkel untuk mencuci dan minum. Selain itu air digunakan berbagai maksud antara lain: 1. Mencuci tangan setelah bekerja dan mendeteksi luka kecil biasanya luka terasa pedih agar cepat diobati sehingga terhindar dari sakit yang lebih buruk. Lihat gambar
2. Mencuci muka guna mencegah agar debu dan partikel kecil tidak lengket terutama di mata. Lihat gambar
59 59
3. Mencuci rambut agar tidak lengket dan berlemak karena debu dan minyak. Lihat gambar
4. Mencuci
pakaian
agar
tetap
bersih
dan
rapi
dalam
5. Untuk membersihkan kakus (toilet) di tempat ini harus tersedia air. Disetiap bengkel kakus harus ada. Lihat gambar
60 60
Perawatan Peralatan dan Tempat Kerja Setelah Selesai Dipergunakan Penempatan Alat Penempatan fasilitas peralatan serta kebersihan di daerah kerja merupakan tanggung jawab bersama bagi setiap orang yang ada di lingkungan kerja. Penggunaan fasilitas baik tempat maupun alat harus dibersihkan dan diletakkan ditempatnya. Ruangan harus dalam keadaan bersih dari kotoran material misalnya sisa potongan logam, sampah, maupun benda tajam yang tidak dipakai diletakkan pada tempat yang tersedia. Sampah yang tidak terpakai harus dibuang karena dapat menimbulkan bahaya. Lihat gambar
Penempatan Klem
61 61
Penempatan Gergaji
62 62
Pemeliharaan Gergaji dengan Mengasah Bahan yang digunakan untuk membersihkan peralatan harus hati-hati karena penggunaan bahan yang salah bisa mengakibatkan kerusakan pada alat. Penempatan bahan pembersih harus dipisahkan bila perlu ditulis misalnya berupa air, minyak dan lain-lain. Bekas kain untuk membersihkan harus dipisahkan pula dan ditempatkan pada satu tempat yang dilengkapi penutup. Air atau olie yang menggenang pada lantai segera dibersihkan untuk mengatasi apabila ada jaringan kabel yang terkelupas kemungkinan adanya pengaruh aliran listrik dan lantai licin.
c.
Modul KRA.KYU.002 (1) A
Rangkuman
63 63
untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. 2. Komunikasi dengan instruktur dilakukan dengan membahas masalah kesehatan dan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja. 3. Bekerja dengan alat meliputi kelengkapan praktik di bengkel dan prosedur pengoperasian mesin. 4. Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan kerja dan penanggulangan kecelakaan kerja. Pemahaman bagi pekerja sangat dibutuhkan karena untuk menjaga agar setelah bekerja di bengkel kerja tidak akan melakukan kesalahan yang mengakibatkan kerugian dan bahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.
d.
Tugas
1. Buatlah rambu-rambu dan prosedur menggunakan mesin yang ada di bengkel! 2. Buatlah petunjuk/papan penunjuk fasilitas dan tempat di bengkel kerja!
e.
Tes Formatif
1. Jelaskan mengapa kita harus melaksanakan K-3! 2. Perbuatan yang menyebabkan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain, sebutkan!
f.
Kunci Jawaban
1. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
64 64
dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja. 2. Perbuatan yang menyebabkan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain, karena: a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana b. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect) c. Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
65 65
Tes Tertulis
Sebutkan 3 unsur bersama kebakaran terjadi! Jelaskan apa penyebab kecelakaan kerja! Sebutkan atribut lain sebagai pelengkap pakaian kerja! Sebutkan keselamatan kerja dalam bengkel yang harus
diperhatikan!
B.
Di Indonesia
Tes Praktik
untuk mengembangkan Sekolah Kejuruan setiap
Propinsi akan dibuka SMK Jurusan Kria Kayu dan dilengkapi dengan peralatan mesin. Coba Anda rencanakan K3 yang dipersiapkan.
66 66
KUNCI JAWABAN
A.
1. 2. dari: a. Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain b. Lingkungan kerja c. Proses kerja d. Sifat pekerjaan e. Cara kerja 4 Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain, karena: a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana b. Cacat tubuh yang tidak kentara(bodily defect) c. Keletihan dan kelemahan daya tahan tubuh d. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik 3. Sebagai pelengkap pakaian kerja diperlukan atribut lain a. Bunyi bising dalam pekerjaan perlu alat pelindung telinga b. Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dalam pekerjaan c. Kacamata untuk melindungi mata d. Kedok/topeng untuk melindungi wajah e. Kedok pernapasan untuk melindungi organ dalam seperti paru-paru f. Helm untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh saat bekerja g. Sepatu kulit untuk melindungi kaki
Modul KRA.KYU.002 (1) A 67 67
Tes Tertulis
Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama yaitu: Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok: Oksigen, bahan mudah terbakar dan panas. 5 Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman
4.
Keselamatan kerja dalam bengkel a. Rapikan lingkungan kerja, simpan bangku kerja (bench), dan meja mesin serta bersihkan lantai ruang kerja dari sisa-sisa atau bekas potongan kayu (off-cuts). b. Dilarang orang lain. c. Laporkan setiap kecelakaan yang terjadi, meskipun tampaknya kecil atau sepele. d. Perhatikan posisi alat pemadam api dan bor api untuk gedung. Bila terjadi kebakaran, tinggalkan gedung dengan tertib. e. Gunakan lampu-lampu yang baik di dalam workshop. Penerangan yang buruk menyebabkan mata nyeri dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. f. Dilarang menjalankan mesin bila pengamat tidak berada pada jarak yang aman dari mesin, minimum 1 mt. berlarian di dalam ruang workshop, atau melakukan tindakan yang dapat mencelakakan diri Anda atau
68 68
B.
Nama Peserta No. Induk Program Keahlian
No. 1 I.
Aspek Penilaian 2 Persiapan 1.1. tempat 1.2. 1.3. Persiapan alat dan bahan Menganalisa jenis rambu-rambu dalam bengkel Sub Total Kecakapan 2.1. 2.2. tulisan 2.3. Menjawab Memahami pesan tertulis Menyampaika n pesan dengan Persiapan
Skor Maks. 3 2 3
Skor Peroleha n 4
Keteranga n 5
5 10
II.
3 2 5 10
III.
pesan dengan tulisan Sub Total Proses 3.1. Cara menerima perintah dan memahami perintah K3 secara
10
69 69
No. 1
Aspek Penilaian 2 lisan dan tertulis 3.2. Cara menjelaskan prosedur yang berlaku di tempat kerja 3.3. Cara menyusun informasi K3 dengan benar Sub total Kualitas Kerja 4.1. Hasil menerima perintah dan informasi K3 yang mudah dimengerti 4.2. Hasil dapat menyusun informasi K3 secara benar sesuai prosedur yang ditetapkan 4.3. Hasil menginformasikan petunjuk penggunaan alat kerja Sub total Sikap/Etos Kerja 5.1. Jawab Tanggung
Skor Maks. 3
Skor Peroleha n 4
Keteranga n 5
10
10
30
IV.
10
10
10
30 2 3
V.
70 70
No. 1
Aspek Penilaian 2 Ketelitian Inisiatif Kemandirian Sub total Sistimatika penyusunan laporan 6.2. Kelengkapan bukti fisik Sub total Total
Skor Maks. 3 3 2 10
Skor Peroleha n 4
Keteranga n 5
4 6 10 100
KRITERIA PENILAIAN No. I. Aspek Penilaian Persiapan 1.1. tempat Persiapan Kriteria Penilaian Tempat 3 0 3 0 Skor
1.2.
tempat kerja
1
71 71
No.
Aspek Penilaian
Kriteria Penilaian petunjuk sesuai dengan perintah Tidak dapat atau rambu-rambu perintah
Skor
petunjuk sesuai dengan II. Proses 2.1. Cara menerima dan memahami perintah K3 secara lisan dan tertulis dan dan tertulis dan Cara menerima memahami 1 Cara menerima memahami 10
perintah K3 secara lisan dan tertulis tidak sesuai 2.2. Cara menjelaskan prosedur berlaku kerja di yang tempat Cara prosedur menjelaskan kerja Cara prosedur
10
menjelaskan
yang berlaku di tempat kerja tidak sesuai 2.3. Cara menyusun informasi K3 dengan benar Cara menyusun informasi K3 dengan benar dengan sesuai III. Sikap/Etos Kerja 3.1.
Modul KRA.KYU.002 (1) A
menyusun informasi K3
Tanggung
Membereskan
72 72
No.
Kriteria Penilaian kembali alat dan bahan yang dipergunakan bahan dipergunakan Tidak yang Tidak banyak membereskan alat dan
Skor 2
1 3 1
3.2.
Ketelitian
kerja
melakukan
kesalahan 3 1
Banyak kesalahan
3.3.
Inisiatif
melakukan kerja
3.4.
Kemandirian
IV.
Laporan 4.1. Sistimatika penyusunan laporan disusun ditentukan 4.2. Kelengkapan bukti fisik disusun sistimatika bukti Melampirkan fisik hasil 2 Laporan tanpa 6 1 Laporan sesuai 4
73 73
No.
Aspek Penilaian
Skor
BAB. IV PENUTUP
Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes praktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah pada Pengajar/Instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia Industri atau Asosiasi Profesi yang berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau apabila Anda
Modul KRA.KYU.002 (1) A 74 74
telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil yang berupa nilai dari Instruktur atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak Industri atau Asosiasi Profesi. Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia Industri atau Asosiasi Profesi.
75 75
DAFTAR PUSTAKA
Asiamaya. Com, 2005, Undang-undang Kesehatan Kerja Bab III, asiamaya@cbn.ned.id. Budi Martono Drs, 1997, Dasar-dasar Pemeliharaan, Malang. Pusat Pengembangan Penetaran Guru Teknologi Malang. Erna Tresnaningsih MOH, PhD, SpOK, 2005, Artikel Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, maintained by pusat data dan informasi@departemen kesehatan. Stam, H.N.C, 1993, Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja, Jakarta, Katalis Anggota Ikapi.
76 76