You are on page 1of 64

PEM0UM0IAPAM: LAPOPAM IEUAM0AM IMTEPIM,

PELAPOPAM EMITEM 8EI


!
JUNADH FAJAR
DPA TERUNA
NUNGK
SAYED AHMAD
ASTLDA
SKEMA
Bag
Pelaporan
Emiten BEI
Laporan
Keuangan
Interim
Disclosure
Regulasi
IAI
REGULASI
BAPEPAM
SE BAPEPAM VIII.
G7
PSAK 3
(revisi 2010)
PSAK 1
PSAK 22
PSAK 25
PSAK 24
PSAK 46
PSAK 56
PSAK 5
PSAK 10
PSAK 14
PSAK 16
PSAK 48
PSAK 13
SKEMA
Bag
Pengungkapan laporan
keuangan interim;
pelaporan emiten BEJ
BAPEPAM
SE BAPEPAM VIII. G7
ENTITAS
P3LKE ManuIaktur
IAI
PSAK 3 Revisi 2010 Ekposure DraIt
Subtansi subtansi
Pelaporan
Fokus
KERANGKA SUBSTANSAL PSAK 3 REV 2010
PSAK 03
Rev
2010
Exposure
DraIt
Perbedaan ED PSAK 3 REV 2010 dengan
Laporan Keuangan Interim PSAK 3 1994
Pengertian
Tuiuan
ISI LAPORAN KEUANGAN
INTERIM
PENGUNGKAPAN DALAM
LAP KEU. TAHUNAN
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PENYAJIAN KEMBALI
PERIODE INTERIM
YANG TELAH DI LAPORKAN
SEBELUMNYA
PENJELASAN MENGENAI
PERIODE YANG
DISYARATKAN UNTUK
DISAJIKAN
CONTOH PENERAPAN
PRINSIP PENGAKUAN
DAN PENGUKURAN
KOMPONEN MINIMAL LAP.KEU INTERIM
FORMAT DAN ISI LAP. KEU INTERIM
CATATAN PENJELASAN TERTENTU
PENGUNGKAPAN KEPATUHAN THD PSAK
MATERIALITAS
PERUBAHAN
ESTIMASI
SIGNIFIKAN
PENDAPATAN YG DITERIMA SECARA
MUSIMAN, SIKLUSAN / TIDAK TERATUR
BIAYA YG TERJADI SECARA TIDAK
BERATURAN SELAMA TAHUN KEUANGAN
PENERAPAN PRINSIP PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PENGGUNAAN ESTIMASI
PERUBAHAN
KEBIJAKAN
SEMESTERAN
PAJAK DAN IURAN ASURANSI PEMBERI KERJA
PERAWATAN UTAMA PERIODIK YG DIRENCANAKAN /
PERBAIKAN
PROVISI
BONUS AKHIR TAHUN
PEMBAYARAN SEWA KONTINJENSI
ASET TIDAK BERWUJUD
PENSIUN
LIBURAN DAN CUTI JGKA PNDK YG DI KOMPENSASIKAN
BIAYA RENCANA LAIN TETAPI SECARA TDK REGULER
MENGUKUR BEBAN PAJAK PENDAPATAN INTERIM
PERBEDAAN PADA THN PELAPORAN. KEU & THN PAJAK
KREDIT PAJAK
BEBAN DAN KOMPENSASI RUGI PAJAK & KREDIT PAJAK
PERUBAHAN KONTRAKTUAL
PENYUSUTAN & AMORTISASI
PERSEDIAAN
Perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010) dengan Laporan Keuangan Interim dengan PSAK 3
(1994): Laporan Keuangan Interim adaIah sebagai berikut:
Perihal ED PSAK 3 (revisi 2010) PSAK 3 (1994)
Ruang lingkup - Tidak menentukan entitas yang
harus menerapkan PSAK ini.
- Entitas yang diwaiibkan atau
memilih untuk menyaiikan
laporan keuangan interim harus
mengikuti ketentuan dalam
PSAK ini.
Perusahaan yang diwaiibkan
oleh peraturan perundangan
yang berlaku.
Pandangan
terkait laporan
keuangan
interim
Tidak diielaskan. Laporan keuangan interim
merupakan bagian integral
dengan laporan keuangan
tahunan.
Isi laporan
keuangan
interim
Laporan keuangan interim
lengkap atau laporan keuangan
interim ringkas.
Tidak diielaskan.
Komponen
minimal
laporan
keuangan
interim
Laporan posisi keuangan
ringkas dan laporan laba rugi
komprehensiI ringkas.
Tidak diielaskan.
Format dan
isi laporan
keuangan
interim
- Laporan keuangan interim
lengkap mengikuti PSAK 1.
- Laporan keuangan interim
ringkas minimal mencakup
iudul dan subiudul dalam
laporan keuangan tahunan dan
catatan penielasan.
Tidak diielaskan.
Catatan
penielasan
tertentu dan
kepatuhan
terhadap SAK
- Penielasan mengenai catatan
penielasan tertentu dan
inIormasi minimalnya.
- Pengungkapan kepatuhan
terhadap SAK.
Tidak diielaskan.
Periode
laporan
keuangan
interim
komparatiI
- Laporan posisi keuangan per
periode interim dengan tahun
buku sebelumnya.
- Laporan laba rugi komprehensiI,
laporan perubahan ekuitas, dan
laporan arus kas komparatiI
dengan periode interim
sebelumnya.
Tidak diielaskan.
Perubahan
estimasi
signiIi kan pada
periode interim
terakhir
Perubahan estimasi signiIi kan
yang diteriadi pada periode
interim terakhir harus
diungkapkan dalam laporan
keuangan tahunan.
Tidak diielaskan.
Pendapatan
musiman,
siklusan, dan
tidak teratur
Pedapatan musiman, siklusan,
dan tidak teratur dapat
diantisipasi atau ditangguhkan.
Tidak diielaskan.
Beban yang
tidak beraturan
Beban yang tidak beraturan
dapat diantisipasi atau
ditangguhkan.
Tidak diielaskan.
AN1UTAN...
Perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010) dengan Laporan Keuangan Interim dengan PSAK 3 (1994):
Laporan Keuangan Interim adalah sebagai berikut:
PENGERTAN
Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi
baik laporan keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1
(revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan) atau laporan keuangan
ringkas (seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu
periode interim.
Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih
pendek dari satu tahun buku penuh.
PSAK 3 Rev 2010 par 04
%ujuan
Laporan keuangan interim bertujuan untuk menyediakan
pemutakhiran laporan keuangan tahunan lengkap yang
terakhir. Oleh karena itu, laporan keuangan interim
berfokus pada aktivitas, peristiwa, dan kondisi baru serta
tidak mengulangi informasi yang telah dilaporkan
sebelumnya.
PSAK 3 Rev 2010 par 06
S LAPORAN KEUANGAN N%ERM
PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan menetapkan laporan
keuangan lengkap meliputi:
laporan posisi keuangan pada akhir periode;
laporan laba rugi komprehensif selama periode;
laporan perubahan ekuitas selama periode;
laporan arus kas selama periode;
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi
penting dan informasi penjelasan lain; dan
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau membuat penyajian kembali secara retrospektif dari pos-pos dalam
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifi kasi pos-pos dalam
laporan keuangannya.
PSAK 3 Rev 2010 par 05
Komponen MinimaI Laporan Keuangan nterim
Laporan keuangan interim minimal mencakup komponen berikut:
laporan posisi keuangan ringkas;
laporan laba rugi komprehensif ringkas, yang disajikan:
dalam satu laporan laba rugi komprehensif ringkas;
atau
dalam satu laporan laba rugi ringkas terpisah dan satu
laporan laba rugi komprehensif ringkas.
PSAK 3 Rev 2010 par 08
ormat dan si Laporan Keuangan nterim
Format yang dibuat sesuai dengan persyaratan PSAK 1
(revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan untuk suatu
laporan keuangan lengkap namun secara interim.
PSAK 3 Rev 2010 par 09
atatan PenjeIasan %ertentu
Tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim Pada tanggal interim, hal
yang lebih bermanfaat adalah penjelasan peristiwa dan transaksi signifikan untuk
memahami perubahan posisi dan kinerja keuangan entitas sejak akhir periode
pelaporan lalu.
Contoh jenis pengungkapan yang disyaratkan sesuai dengan penjelasan sebelumnya yang diwajibkan kepada
entitas untuk melakukan disclosure apabila terdapat persitiwa;
menurunkan persediaan menjadi nilai realisasi neto dan pembalikan penurunan tersebut;
pengakuan rugi penurunan aset tetap, aset tidak berwujud, atau aset lain, dan pembalikan rugi penurunan nilai
tersebut;
pembalikan provisi biaya restrukturisasi;
akuisisi dan pelepasan bagian aset tetap;
komitmen pembelian aset tetap;
penyelesaian tuntutan hukum;
koreksi kesalahan periode lalu;
setiap pinjaman yang gagal bayar atau pelanggaran perjanjian pinjaman yang belum diperbaiki pada atau sebelum
akhir periode pelaporan; dan
transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
PSAK 3 Rev 2010 par 15
Pengungkapan Kepatuhan terhadap SAK
Laporan interim mencakup Iaporan keuangan (ringkas atau Iengkap) untuk
periode periode sebagai berikut:
laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dan laporan posisi
keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya.
laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif
untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi
komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan (periode
berjalan dan awal tahun buku sampai tanggal pelaporan) dari tahun buku
sebelumnya. Sebagaimana diperkenankan oleh PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian
Laporan Keuangan, laporan keuangan interim untuk setiap periode dapat
menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau satu laporan laba rugi terpisah
dan satu laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan pendapatan
komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif).
laporan perubahan ekuitas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai
dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif untuk periode
awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun keuangan sebelumnya.
laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal
interim, dengan laporan arus kas komparatif periode awal tahun buku sampai tanggal
pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya
PSAK 3 Rev 2010 par 20
MateriaIitas
Dalam menilai materialitas, perlu diketahui bahwa pengukuran
interim dapat bergantung pada estimasi yang lebih besar dibandingkan
pengukuran data keuangan tahunan.
PSAK 3 Rev 2010 par 23
PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
%AHUNAN
Jika estimasi atas jumlah yang dilaporkan dalam periode interim
berubah secara signifikan selama periode interim terakhir dari tahun
buku tetapi laporan keuangan terpisah tidak diterbitkan untuk periode
interim terakhir tersebut, maka sifat dan jumlah dari perubahan
estimasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahunan
untuk tahun buku tersebut.
PSAK 3 Rev 2010 par 26
PENGUKURAN DAN PENGAKUAN
Pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas
dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan
Dengan asumsi frekuensi pelaporan entitas tidak
mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya.
Prinsip untuk mengakui aset, liabilitas, pendapatan dan
beban untuk periode interim sama dengan laporan
keuangan tahunan.
PSAK 3 Rev 2010 par 29
Pendapatan yang Diterima Secara Musiman, SikIusan,
atau %idak %eratur
Pendapatan yang diterima secara musiman, berulang, atau berkala
dalam suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada
tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai
pada akhir tahun buku.
Contohnya termasuk pendapatan dividen, royalti, dan hibah
pemerintah. Di samping itu, beberapa entitas secara konsisten
memperoleh pendapatan yang lebih dalam periode interim tertentu
dalam tahun keuangan dibandingkan periode interim lain, misalnya,
pendapatan musiman pengecer. Pendapatan tersebut diakui pada
saat terjadinya.
PSAK 3 Rev 2010 par 37
iaya yang %erjadi Secara %idak eraturan SeIama %ahun
Keuangan
Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun
keuangan diantisipasi atau ditangguhkan untuk tujuan
pelaporan interim jika, dan hanya jika, hal tersebut
adalah tepat untuk mengantisipasi atau menangguhkan
jenis biaya tersebut pada akhir tahun keuangan.
PSAK 3 Rev 2010 par 39
Penerapan Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
Penggunaan Estimasi
Pengukuran dalam laporan keuangan tahunan dan interim
berdasarkan pada estimasi yang masuk akal.
PSAK 3 Rev 2010 par 41
PENYAJAN KEMAL PERODE N%ERM YANG %ELAH DLAPORKAN
SEELUMNYA
Perubahan kebijakan akuntansi, selain yang diatur dalam
ketentuan transisi suatu PSAK baru, dicerminkan dengan:
penyajian kembali laporan keuangan interim periode lalu dalam tahun
keuangan berjalan dan periode interim komparatif dalam setiap tahun
keuangan lalu yang akan disajikan kembali dalam laporan keuangan
tahunan sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau
jika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif pada awal tahun
keuangan dari penerapan kebijakan akuntansi baru untuk semua periode
lalu, maka dilakukan penyesuaian laporan keuangan periode interim lalu
dalam tahun keuangan berjalan, dan periode interim komparatifnya
dalam tahun keuangan lalu untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru
secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal.
PSAK 3 Rev 2010 par 43
PENJELASAN MENGENA PERODE YANG DSYARA%KAN UN%UK DSAJKAN
(SEMES%ERAN)
aporan posisi keuangan:
per 30 Juni 20x1 31 Des 20x0
aporan laba rugi
komprehensif:
untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0
aporan arus kas:
untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0
aporan perubahan ekuitas:
untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0
Entitas menerbitkan Iaporan keuangan interim
ON%OH PENERAPAN PRNSP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Pajak dan uran Asuransi Pemberi Kerja
Jika pajak atas gaji atau iuran pemberi kerja kepada dana asuransi yang
didirikan pemerintah dinilai dengan dasar tahunan, maka beban yang terkait
pemberi kerja diakui dengan menggunakan estimasi rata-rata tarif pajak
atas gaji atau iuran tersebut, meskipun sebagian besar pembayaran telah
dilakukan pada awal tahun buku. Contoh yang umum adalah pajak atas gaji
atau iuran asuransi dikenakan sampai dengan tingkatan maksimum tertentu
dari pendapatan setiap
karyawan. Untuk karyawan dengan pendapatan lebih tinggi, pendapatan
maksimum dicapai sebelum akhir tahun buku, dan pemberi kerja tidak
melakukan pembayaran lebih lanjut sampai dengan akhir tahun.
Perawatan Utama Periodik yang Direncanakan atau Perbaikan
Biaya perawatan utama periodik yang direncanakan atau perbaikan
atau pengeluaran musiman lainnya yang diharapkan terjadi pada
akhir tahun tidak diantisipasi untuk tujuan pelaporan interim kecuali
suatu kejadian menyebabkan entitas memiliki kewajiban yang sah
atau konstruktif. Tujuan singkat atau perlunya menambah belanja
terkait dengan masa depan tidak cukup untuk meningkatkan
kewajiban.
Provisi
Provisi diakui ketika entitas tidak memiliki pilihan realistis selain
mengalihkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
sebagai akibat peristiwa yang menciptakan kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif. Jumlah kewajiban disesuaikan meningkat
atau menurun, dengan mengakibatkan kerugian atau keuntungan
yang diakui dalam laporan laba rugi, jika terjadi perubahan dalam
estimasi terbaik jumlah kewajiban tersebut.
onus Akhir %ahun
Sifat bonus akhir tahun bermacam-macam. Beberapa
bonus akhir tahun diperoleh secara sederhana dengan
cara pembayaran berkelanjutan selama satu periode
waktu. Beberapa bonus diperoleh berdasarkan
pengukuran hasil operasi bulanan, kuartalan, atau
tahunan. Biasanya berupa pambatasan, kontrak, atau
berdasarkan model tahun historis.
Pembayaran Sewa Kontinjensi
Pembayaran sewa kontinjensi dapat menjadi contoh kewajiban hukum atau
kewajiban konstruktif yang diakui sebagai liabilitas. Jika sewa memberikan
pembayaran kontinjensi berdasarkan pencapaian essee atas suatu
tingkatan tertentu dari penjualan tahunan, maka kewajiban dapat terjadi
dalam periode interim tahun buku sebelum tingkat penjualan tahunan yang
disyaratkan telah dicapai, jika tingkat penjualan tahunan yang disyaratkan
tersebut diperkirakan untuk dicapai
dan oleh karena itu entitas tidak memiliki pilihan realistis selain melakukan
pembayaran sewa yang akan datang.
Aset %idak erwujud
Entitas akan menerapkan definisi dan kriteria pengakuan aset tidak
berwujud dengan cara yang sama pada periode interim dan periode
tahunan. Biaya yang terjadi sebelum pemenuhan kriteria pengakuan untuk
aset tidak berwujud diakui sebagai beban. Biaya yang terjadi setelah waktu
tertentu ketika kriteria pengakuan terpenuhi diakui sebagai bagian dari
biaya perolehan aset tidak berwujud. Tidak dibenarkan untuk
"menangguhkan biaya sebagai aset dalam laporan posisi keuangan interim
dengan harapan bahwa kriteria pengakuan akan terpenuhi kemudian dalam
tahun buku.
Pensiun
Biaya pensiun untuk periode interim dihitung dengan dasar awal
tahun buku sampai tanggal pelaporan dengan menggunakan tingkat
biaya pensiun yang ditentukan secara aktuarial pada akhir tahun
buku, disesuaikan untuk fluktuasi pasar yang signifikan sejak
tanggal tersebut dan kurtailmen yang signifikan, penyelesaian, atau
kejadian signifi kan lain yang hanya terjadi satu kali.
Liburan dan uti Jangka Pendek yang Dikompensasikan
Mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan merupakan suatu hal yang
diteruskan dan dapat digunakan pada periode masa depan jika hak pada
periode berjalan tidak digunakan secara penuh. PSAK 24 (2010): 2-aan
Kerja mensyaratkan bahwa entitas mengukur biaya yang diharapkan dan
kewajiban untuk mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan pada
jumlah yang diharapkan oleh entitas untuk membayar sebagai akibat dari
hak yang tidak digunakan yang telah diakumulasikan pada akhir periode
pelaporan. Prinsip tersebut juga diterapkan pada akhir periode pelaporan
keuangan interim. Sebaliknya, entitas tidak mengakui beban atau liabilitas
untuk tidak mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan pada akhir
periode pelaporan interim, dikarenakan tidak ada yang diakui pada akhir
periode pelaporan tahunan.
iaya %erencana Lain %etapi %erjadi Secara %idak ReguIer
Anggaran entitas dapat meliputi biaya-biaya tertentu yang
diharapkan untuk terjadi secara tidak regular selama tahun
keuangan, seperti kontribusi yang dapat disumbangkan dan biaya
pelatihan karyawan. Biaya-biaya tersebut secara umum merupakan
pembatasan meskipun direncanakan dan cenderung terjadi lagi dari
tahun ke tahun. Mengakui kewajiban pada akhir periode pelaporan
interim seperti biaya yang secara umum belum terjadi tidak
konsisten dengan definisi liabilitas.
Mengukur eban Pajak Pendapatan nterim
Beban pajak penghasilan interim diakru dengan
menggunakan tarif pajak yang akan diterapkan atas
perkiraan total laba tahunan, yaitu estimasi rata-rata tarif
efektif pajak penghasilan tahunan yang diterapkan atas
laba sebelum pajak pada periode interim.
Pajak penghasilan sebesar Rp10.000 diperkirakan akan terutang atas laba
sebelum pajak satu tahun penuh sebesar Rp40.000.
Entitas yang melaporkan secara kuartalan berharap untuk mendapat penghasilan sebelum paiak Rp10.000 setiap
kuartalnya dan beroperasi dalam suatu yurisdiksi dengan tingkat paiak 20 persen pada Rp20.000 pertama dari
laba tahunan dan 30 persen untuk seluruh laba tambahan. Laba aktual sesuai dengan ekspektasi. Tabel berikut ini
menuniukkan iumlah beban paiak penghasilan
yang dilaporkan setiap kuartalnya:
Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Tahunan
1 2 3 4
Beban
pajak
2.500 2.500 2.500 2.500 Rp10.000
Perbedaan pada %ahun PeIaporan Keuangan dan %ahun
Pajak
Jika ada perbedaan antara tahun pelaporan keuangan
dan tahun pajak penghasilan, maka beban pajak
penghasilan untuk periode interim tahun pelaporan
keuangan tersebut diukur menggunakan perkiraan
estimasi tingkat pajak efektif
yang dibebankan untuk setiap tahun-tahun pajak
penghasilan yang diterapkan pada bagian penghasilan
sebelum pajak yang diperoleh pada setiap tahun-tahun
pajak penghasilan tersebut.
Sebagai gambaran, pelaporan keuangan entitas yang berakhir 30
Juni dan dilaporkan secara kuartal. Tahun kena pajaknya berakhir
pada 31 Desember. Untuk tahun keuangan yang dimulai pada 1
Juli, Tahun 1 dan berakhir 30 Juni, Tahun 2, entitas memperoleh
Rp10.000 sebelum pajak
setiap kuartalnya. Estimasi rata-rata tingkat pajak penghasilan
tahunan adalah 30 persen pada Tahun 1 dan 40 persen pada Tahun
2.
Kuartal
yang
Berakhir
30 Sept
Kuartal
yang
Berakhir
30 Sept
Kuartal
yang
Berakhir
30 Sept
Kuartal
yang
Berakhir
30 Sept
Kuartal
yang
Berakhir
30 Sept
Tahun 1 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 2
Beban
pajak
3.000 3.000 4.000 4.000 Rp 14.000
Kredit Pajak
Beberapa yurisdiksi pajak memberikan kredit wajib pajak terhadap pajak
yang terutang berdasarkan jumlah belanja modal, ekspor, belanja riset dan
pengembangan, atau dasar lainnya. Antisipasi manfaat pajak dari jenis ini
untuk tahun yang penuh dicerminkan secara umum dalam menghitung
estimasi tingkat pajak penghasilan efektif tahunan, karena kredit tersebut
disumbangkan dan dikalkulasi atas dasar tahunan berdasarkan peraturan
dan hukum pajak yang berlaku.
eban dan Kompensasi Rugi Pajak dan Kredit Pajak
Manfaat memberhentikan rugi pajak dicerminkan dalam periode interim
ketika terjadi rugi pajak terkait. PSAK 46 menjelaskan bahwa 'manfaat yang
terkait dengan rugi pajak yang dapat dibebankan untuk menutup pajak kini
dari periode sebelumnya diakui sebagai aset'. Pengurangan yang sesuai
untuk beban pajak atau peningkatan penghasilan pajak juga diakui. PSAK
46 memberikan kriteria untuk menilai kemungkinan laba yang dikenakan
pajak saat rugi pajak yang tidak digunakan dan kredit dapat digunakan.
Kriteria tersebut diterapkan pada setiap akhir periode interim dan, jika
sesuai, dampak kompensasi rugi pajak dicerminkan dalam perhitungan
estimasi rata-rata tingkat pajak efektif tahunan.
Perubahan KontraktuaI atau Antisipasi Perubahan Harga PembeIian
Banyaknya potongan harga atau diskon dan perubahan kontrak lainnya
pada harga bahan dasar, tenaga kerja, atau barang dan jasa yang dibeli
diantisipasi pada periode interim, oleh pembayar dan penerima, jika hal ini
memungkinkan bahwa telah diperoleh atau akan memberikan dampak.
Jadi, potongan harga dan diskon kontrak diantisipasi tetapi batasan
potongan harga dan diskon tidak diantisipasi dikarenakan hasil aset dan
liabilitas tidak akan memenuhi kondisi dalam Kerangka yang menjelaskan
bahwa aset harus menjadi sumber daya yang dikendalikan oleh entitas
sebagai akibat dari kejadian masa lalu dan liabilitas harus menjadi
kewajiban sekarang yang persetujuannya diharapkan untuk memberikan
hasil pada aliran keluar sumber daya.
Penyusutan dan Amortisasi
Penyusutan dan amortisasi untuk periode interim hanya didasarkan
pada aset yang dimiliki selama periode interim tersebut. Hal ini tidak
memperhitungkan rencana akuisisi atau pelepasan aset yang terjadi
kemudian dalam tahun buku.
Persediaan
Persediaan untuk laporan keuangan interim diukur dengan menggunakan
prinsip yang sama dengan laporan keuangan tahunan. PSAK 14 (revisi
2008): Persediaan menetapkan standar untuk mengakui dan mengukur
persediaan. Persediaan menimbulkan masalah tertentu pada akhir setiap
periode pelaporan keuangan karena adanya kebutuhan untuk menentukan
kuantitas, biaya, dan nilai realisasi neto persediaan. Namun, prinsip
pengukuran yang sama diterapkan untuk persediaan interim. Untuk
menghemat waktu dan biaya, entitas seringkali menggunakan estimasi
untuk mengukur persediaan pada tanggal interim untuk hal yang lebih luas
daripada periode akhir pelaporan tahunan. Berikut ini adalah contoh
bagaimana menerapkan uji nilai realisasi neto pada tanggal interim dan
bagaimana perlakuan selisih pabrikasi pada tanggal interim.
NiIai ReaIisasi Neto Persediaan
Nilai realisasi neto persediaan ditentukan dengan mengacu pada
harga jual dan biaya yang terkait untuk menyelesaikan dan
melepaskan persediaan pada tanggal interim. Dalam periode interim
selanjutnya, entitas akan membalik penurunan persediaan ke nilai
realisasi neto, hanya jika hal demikian sesuai untuk dilakukan pada
akhir tahun buku.
SeIisih iaya Pabrikasi Periode nterim
Selisih harga, efisiensi, belanja, dan volume dari entitas pabrikan
diakui dalam penghasilan pada tanggal pelaporan interim sepanjang
selisih yang sama tersebut diakui dalam penghasilan pada akhir
tahun buku. Penangguhan selisih yang diperkirakan akan diserap
pada akhir tahun adalah hal yang tidak sesuai, karena akan
mengakibatkan persediaan yang dilaporkan pada tanggal interim
menjadi lebih atau kurang dibandingkan dengan bagiannya atas
biaya aktual pabrikasi.
Keuntungan dan Kerugian %ransIasi Mata Uang Asing
Diukur dengan menggunakan prinsip yang sama dengan laporan keuangan tahunan.
B29. PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Peru-ahan Niai Tukar Vauta Asing
menjelaskan bagaimana merubah aktivitas mata uang asing dalam laporan keuangan
menjadi mata uang penyajian, yang meliputi panduan untuk menggunakan ratarata
atau penutupan tingkat pertukaran mata uang asing dan panduan untuk mengakui
hasil penyesuaian pada laba rugi, atau pada pendapatan komprehensif lainnya.
Konsisten dengan PSAK 10 (revisi 2010), digunakan rata-rata aktual dan tingkat
penutupan untuk periode interim. Entitas tidak mengantisipasi beberapa perubahan
masa depan dalam tingkat pertukaran mata uang asing pada sisa tahun keuangan
berjalan dalam translasi operasi mata uang asing pada tanggal interim.
Jika PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Peru-ahan Niai Tukar Vauta Asing
mensyaratkan penyesuaian translasi untuk diakui sebagai penghasilan atau beban
pada periode kemunculannya, maka prinsip tersebut diterapkan selama setiap
periode interim. Entitas tidak menangguhkan beberapa penyesuaian translasi mata
uang asing pada tanggal interim jika penyesuaian tersebut diharapkan untuk dibalik
sebelum akhir tahun keuangan.
PeIaporan Keuangan nterim Pada Ekonomi HiperinfIasi
Laporan keuangan interim pada ekonomi
hiperinfl asi disusun dengan prinsip yang sama
pada akhir tahun keuangan.
Penurunan niIai aset
PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Niai Aset
mensyaratkan rugi penurunan nilai diakui jika
jumlah terpulihkan telah menurun di bawah
jumlah tercatat.
PSAK 3 Rev 2010
PSAK 1 (revisi 2009) 2009): Penyajian Laporan Keuangan; (PSAK 3 Rev 2010 par
10)
PSAK 56: Laba per Saham; (PSAK 3 Rev 2010 par 12)
PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi; (PSAK 3 Rev 2010 par 16 (g))
PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis; (PSAK 3 Rev 2010 par 16 (i))
PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan; (PSAK 3 Rev 2010 par 24, 27, 43(a), 44)
PSAK 24 (revisi 2010): mbalan Kerja (bonus, cuti); (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B
06, B 10)
PSAK 46: Pajak Penghasilan (Beban, kompewnsasi & rugi Pajak); (PSAK 3 Rev
2010 lampiran B 13, B 21)
PSAK 14 (revisi 2008): Persediaan; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 25)
PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing; (PSAK 3 Rev
2010 lampiran B 29, B 30)
PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 34)
PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran C 07)
PSAK 13 (revisi 2007): Properti nvestasi; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran C 07)
kASUS PSN MENJADI TARUHAN kREDIILITAS PASAR MODAI
Sumber : Jokorfo, Pokyof Merdeko
Tonqqo : Senin ZZ Jonuori Z007
OIeh: ZoenoI Abidin
Posor modoI Indonesio podo perfenqohon Jonuori IoIu menqoIomi kequnconqon yonq pemicunyo berosoI dori
onIoknyo horqo sohom PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) sekifor Z3,3 persen doIom sofu hori perdoqonqon
menyusuI rumor skondoI kinero korporosinyo. Sohom 8UMM disfribusi don fronsmisi qos yonq horqo
pembukoonnyo podo IZ Jonuori podo posisi Pp9.ob0 podo penufupon hori yonq somo menodi Pp7.400 per
sohom (furun PpZ.Zb0). Ieufon penurunon horqo sohom yonq memiIiki kode perdoqonqon di Ionfoi burso
P0AS ifu fok peIok Ioqi menyeref kondisi uoI sohom-sohom Ioinnyo sehinqqo indeks horqo sohom qobunqon
(IHS0) ikuf difufup onIok Zb,80 poin ofou I,bI persen menodi I.o78,044, yonq merupokon posisi ferendoh
sepononq fohun Z007. "IoIou fidok odo sisfim "oufo reecf hoIfinq" (penqhenfion perdoqonqon sohom secoro
ofomofis) 8EJ, sohom P0M ini kemunqkinon okon ferus merosof Iebih doIom Ioqi, kofo penqomof posor modoI
Edwin Sinoqo.
Ieufon ferporoh di owoI fohun ini ferodi okibof rumor neqofif kinero P0M yonq beredor di oreo burso soof
ifu odoIoh keferIombofon proyek pipo fronsmisi qos oIur Sumofero SeIofon (SumseI) ke Jowo boqion borof
(Soufh Sumofero-Wesf Jovo/SSWJ) yonq dikhowofirkon bokoI menurunkon forqef-forqef keuonqon
perseroon yonq feIoh difefopkonnyo. Momun yonq poIinq mencemoskon menuruf poro pioIonq osinq, seperfi
dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh, odo informosi P0M yonq fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh
kepodo pubIik. MisoInyo, fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi qos
fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure" (keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik
(ferbuko/Tbk.). 8oqi oforifos 8EJ sendiri, seIoin meIokukon penqhenfion perdoqonqon (suspensi) sohom yonq
sudoh diIokukonnyo podo Ib Jonuori, fefop menunfuf keferbukoon informosi kepodo perusohoon pIof meroh
ifu demi kredibiIifos posor sohom. ApoIoqi seIomo ini sohom P0M ini fermosuk doffor sohom buruon boqi poro
invesfor osinq koreno proyeksi kineronyo yonq boqus.
Diruf PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk Sufikno doIom keferonqon ferfuIisnyo
menqeIuorkon bonfohon ofos rumor bohwo P0M feIoh meIokukon monipuIosi Ioporon keuonqon
perusohoon fohun Z00b. "Loporon keuonqon P0M disusun sesuoi sfondor yonq dikeIuorkon IAI
(Ikofon Akunfonsi Indonesio) don perofuron 8opepom fenfonq Pedomon Penyoion don
Penqunqkopon Loporon Ieuonqon Emifen ofou Perusohoon PubIik," kofonyo. Sufikno
menqofokon, Ioporon keuonqon P0M fohun Z00b feIoh dioudif oudifor independen yonq
difunuk PUPS don diferimo serfo disefuui PUPS podo fonqqoI 8 Juni Z00o.
Podo kesempofon ifu, P0M uqo membonfoh keferIombofon penyeIesoion proyek SSWJ
dikorenokon bersomoon denqon wokfu peIoksonoon divesfosi sohom P0M miIik pemerinfoh
podo Desember fohun IoIu. Adopun penundoon komersioIisosi proyek pipo qos dori Sumofero
SeIofon ke Jowo 8orof (SSWJ) ifu diokui monoemen P0M memonq ferodi yonq semuIo
diodwoIkon podo okhir Desember Z00o diundur sompoi okhir Moref Z007. Penundoon ifu
memonq menqhoruskon P0M Tbk merevisi proyeksi voIume penuoIon qos podo Z007 dori
semuIo sebesor 787 ufo koki kubik menodi bbb ufo koki kubik per hori. Momun proyeksi
voIume penuoIon Z007 (yonq feIoh direvisi fersebuf), kofo Direkfur Ieuonqon P0M, Doko
Promono, fefop noik yokni sekifor o4 persen dibondinqkon Z00o sekifor 338 ufo koki kubik
per hori. Duqoon beIum seIesoi Meski Perdoqonqon sohom P0M sudoh dibuko kemboIi podo
fonqqoI Io Jonuori, duqoon "bermosoIoh" mosih beIum seIesoi. 8EJ fefop meIokukon
penyeIidikon denqon berkoordinosi denqon 8odon Penqowos Posor ModoI don Lemboqo
Ieuonqon (8opepom-LI). Iifo sedonq peIoori poIonyo, memonq odo yonq oneh, siopo yonq muIoi
meIokukon penuoIon don kenopo mereko nqofof unfuk menurunkon sohom P0M," kofo Direkfur
Pencofofon 8EJ, Eddy Suqifo.
Momun Eddy meniIoi ferIoIu dini unfuk menqofokon odo "insider frodinq" (perdoqonqon oronq
doIom) doIom fronsoksi sohom P0M. Menurufnyo bufuh wokfu yonq cukup Iomo unfuk meneIifi
hoI ifu. SebeIumnyo Iefuo 8odon Penqowos Posor ModoI don Lemboqo Ieuonqon (8opepom-LI)
Ahmod Fuod Pohmony uqo menqofokon pihoknyo feIoh memerikso semuo pihok ferkoif
onIoknyo sohom Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk boik monoemen P0M moupun perusohoon
sekurifos yonq ferkoif, seperfi Mocquoire Securifies, Deufsche Securifies, don CLSA
Indonesio.
Setelah sekitar 18 hari menunggu, pada akhirnya di awal bulan Februari,
Bapepam-LK mengungkapkan hasil awalnya yang menyatakan PGN
terbukti melanggar aturan keterbukaan informasi nomor X.K.1 tentang
keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik.
Namun pengumuman Bapepam-LK yang baru menyentuh satu sisi itu
dengan waktu yang hingga kini lebih dari sebulan belum ada
perkembangan kemajuannya memang belum memuaskan semua pihak.
Anggota DPR Dradjad Wibowo mengatakan penanganan kasus PGN ini
sangat lambat. "Masak tidak bisa menemukan yang signifikan. Padahal
cukup waktu untuk mengungkapnya, sehingga ada kesan keterlambatan ini
disengaja," kata Dradjad. Sementara itu, anggota DPR Melchias Markus
Mekeng, mempertanyakan merebaknya kasus PGN apakah karena murni
masalah mundurnya jadwal komersialisasi proyek pipanisasi gas dari
Sumatera Selatan hingga Jawa Barat, atau karena ada "insider trading".
"Kita menudukung langkah Bapepam yang sedang memeriksa broker dan
underwriter. Namun, kalau penanganannya lambat DPR dan masyarakat
tentu akan kehilangan kepercayaan kepada Bapepam," ujar Mechias.
Memang, dengan lambatnya penanganan itu kasus PGN berkembang
rumor tambahan yang muncul di lembaga legislatif tentang adanya sorotan
keterlibatan ?insider trading? pejabat di Kementrian BUMN. "tu belum
dapat saya sampaikan. Nanti deh kalau sudah final semua," ungkapnya.
Lemboqo IeqisIofif yonq fok sobor denqon Iombofnyo penonqonoon kosus P0M okhirnyo muIoi
meroso perIu "furun fonqon", denqon usuIon pembenfukon ponifio kero (pono) P0M. 8oqi DPP,
kosus P0M biso menodi kosus poIifis biIo menyonqkuf korupsi ofou keferIibofon peobof
Iemenfrion 8UMM. SebeIumnyo Meneq 8UMM Suqihorfo menqofokon fidok keberofon biIo
DPP membenfuk Ponifio Iero (Pono) unfuk membukfikon opokoh dirinyo ferIibof 7insider
frodinq7 podo penuoIon sohom PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk. "SiIokon benfuk Pono
unfuk mendoIomi, opokoh soyo ferIibof ofou fidok," kofonyo. Pembenfukon Pono ifu
menqemuko soof Suqihorfo diponqqiI ropof di DPP, yonq menuruf seumIoh onqqofo DPP
mensinyoIir Meneq 8UMM ferIibof Ionqsunq menqqorenq sohom P0M yonq menqokibofkon
horqonyo ferpuruk podo IZ Jonuori ifu. Momun menuruf penqomof posor modoI Edwin Sinoqo,
Ionqkoh ifu ferIoIu ouh koreno mosoIoh P0M ifu bukon wiIoyoh don kewenonqon DPP,
meIoinkon kewenonqon posor modoI (8opepom-LI), koreno io odoIoh perusohoon pubIik. Edwin
meneIoskon funqsi DPP doIom hoI ini honyoIoh seboqoi penqowoI don penqowos 8opepom-LI
doIom memerikso kosus ini. Jiko DPP membenfuk Pono moko hosiI kepufusonnyo uqo fidok
okon eIos, koreno DPP fidok biso memberikon sonksi, sedonqkon yonq biso memberikon sonksi
odoIoh 8EJ don 8opepom-LI. Menqenoi odonyo duqoon keferIibofon Meneq 8UMM doIom
kosus P0M seboqoi "insider frodinq" (perdoqonqon onfor oronq doIom), menuruf Edwin ifu uqo
wiIoyoh posor modoI. Demikion puIo 8EJ berhorop kosus P0M fefop difonqoni oIeh 8opepom-
LI. ApoIoqi 8opepom secoro proqresif ferus meIokukon pemeriksoon ferhodop kosus P0M don
seIoIu menqinformosikon kepodo pubIik menqenoi kemouon proses penyeIidikon kosus P0M.
"Soyo kiro fidok odo yonq difufup-fufupi oIeh 8opepom seIomo ini," uor Direkfur Pencofofon
8EJ Eddy Suqifo. Menuruf dio, iko memonq odo yonq kuronq dori pemeriksoon yonq diIokukon
8opepom-LI, DPP biso memonqqiI 8opepom-LI unfuk menqkIorifikosi. Momun yonq penfinq,
menuruf poro peIoku posor, oqor mosoIoh kosus P0M fidok berkembonq Iior, 8opepom-LI fidok
biso berIoruf-Ioruf doIom penyeIidikonnyo, koreno kredibiIifos posor modoI seboqoi wodoh
fronsoksi kepercoyoon sedonq diperforuhkon, ofou okonkoh membiorkon kosusnyo
berkembonq di Iemboqo IeqisIofif. ^onf
Analisa Kasus
Poin fo poin
Por I
Penurunon sohom PT (P0M) sekifor Z3,3 7 dIm I Hori
Posisi Pp9.ob0 menodi Pp7.400 per sohom (furun PpZ.Zb0).
8erokibof:
IHS0 onIok Zb,80 poin ofou I,bI persen menodi I.o78,044
(posisi ferendoh seIomo Z007)
ocfion 8EJ fohop I:
8EJ meIokukon inisiofif "oufo reecf hoIfinq" (penqhenfion
perdoqonqon sohom secoro ofomofis) 8EJ.
Por Z
Informosi: keferIombofon proyek pipo fronsmisi qos oIur Sumofero
SeIofon (SumseI) ke Jowo boqion borof (Soufh Sumofero-Wesf
Jovo/SSWJ).
Yonq poIinq mencemoskon menuruf poro pioIonq osinq:
Dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh: odo informosi P0M yonq
fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh kepodo pubIik. MisoInyo,
fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi
qos fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure"
(keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik (ferbuko/Tbk.).
ocfion 8EJ fohop Z:
Ib Jonuori 8EJ meIokukon suspensi perdoqonoqn sohom PT P0M
Por 3
Diruf PT P0M Tbk Sufikno difudinq feIoh meIokukon monipuIosi Ioporon
keuonqon perusohoon fohun Z00b.
Por 4
Isue keferIombofon penyeIesoion proyek SSWJ dikorenokon bersomoon
denqon wokfu peIoksonoon divesfosi sohom P0M miIik pemerinfoh podo
Desember fohun IoIu.
8EJ fefop meIokukon penyeIidikon denqon berkoordinosi denqon 8odon
Penqowos Posor ModoI don Lemboqo Ieuonqon (8opepom-LI).
Isue: odonyo "insider frodinq" (perdoqonqon oronq doIom) doIom
fronsoksi sohom P0M.
8opepom memerikso semuo pihok ferkoif onIoknyo sohom Perusohoon
0os Meqoro (P0M) Tbk boik monoemen P0M moupun perusohoon
sekurifos yonq ferkoif, seperfi Mocquoire Securifies, Deufsche
Securifies, don CLSA Indonesio.
Por b
8opepom-LI menqunqkopkon hosiI owoInyo yonq menyofokon P0M
ferbukfi meIonqqor ofuron keferbukoon informosi nomor X.I.I
fenfonq keferbukoon informosi yonq horus seqero diumumkon
kepodo pubIik.
Tercipfo Isue: Iombofnyo penonqonon ifu kosus P0M berkembonq
rumor fombohon yonq muncuI di Iemboqo IeqisIofif fenfonq
odonyo sorofon keferIibofon (insider frodinq) "peobof di
Iemenfrion 8UMM".
Por o
DPP membenfuk Pono (ponifio kero) unfuk keIonufon keferIombofon
kosus P0M
Pembenfukon Pono ifu menqemukokon soof Suqihorfo (meneq 8UMM)
diponqqiI ropof di DPP, yonq menuruf seumIoh onqqofo DPP mensinyoIir
Meneq 8UMM ferIibof Ionqsunq menqqorenq sohom P0M yonq
menqokibofkon horqonyo ferpuruk podo IZ Jonuori ifu.
Ponifio Pono di duqo meupokon Ionqkoh yonq ouh yonq diIokukon DPP
koreno mosoIoh P0M ifu bukon wiIoyoh don kewenonqon DPP, meIoinkon
kewenonqon posor modoI (8opepom-LI), koreno io odoIoh perusohoon
pubIik.
Funqsi DPP doIom hoI ini honyoIoh seboqoi penqowoI don penqowos
8opepom-LI doIom memerikso kosus ini.
Prinsip Keterbukaan daIam UU No.8 th 1995
Pasal 1 angka 25, pedoman umum yang mensyaratkan
emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada
undang-undang ini untuk menginformasikan kepada
masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi
material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek
dimaksud dan atau harga dari efek tersebut.
nformasi atau fakta material adalah informasi atau fakta
penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta
yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan
atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut .
PeIaksanaan Keterbukaan di Pasar ModaI
1. Penawaran perdana (primary market level) yang didahului dgn
pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke Bapepam dgn
menyertakan semua dokumen (Peraturan Nomor X.C.1. ttg
Pedoman Bentuk dan si Penyataan Pendaftaran).
2. Keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan
efeknya di bursa (secondary market level). Emiten wajib
menyampaikan laporan keuangan berkala (continously disclosure)
kepada Bapepam dan Bursa sesuai Peraturan No. X.K.2
3. Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting dan laporannya harus
disampaikan secara tepat waktu (timely disclosure), yakni peristiwa
yang dirinci dalam Peraturan Nomor X.K.1.
Pelanggaran yang Dilakukan PT PGN Sehubungan dengan
Pengungkapan Laporan keu. nterim, Pelaporan Emiten BEJ
HoI Fokfo:
Dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh: odo informosi P0M yonq fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh
kepodo pubIik. MisoInyo, fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi qos
fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure" (keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik
(ferbuko/Tbk.). ~ Mon FuII DiscIosure
Londoson/Piokon ofuron :sesuoi PSAI 3 Pev Z0I0 por Ib:
Tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim Pada tanggal interim, hal yang lebih
bermanfaat adalah penjelasan peristiwa dan transaksi signifikan untuk memahami perubahan
posisi dan kinerja keuangan entitas sejak akhir periode pelaporan lalu.
PeIanggaran prinsip discIosure terhadap keterIambatan
penyampaian Iaporan kepada apepam dan masyarakat tentang
peristiwa materiaI
Pasal 86 ayat (2) UU No. 5 tahun 1995 tentang Pasar Modal
disebutkan bahwa perusahaan publik menyampaikan laporan
kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang
peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat-
lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya
peristiwa tersebut
LANJUTAN
Pada kenyataannya PT. Gas Negara terlambat melaporkan
fakta atas penundaan proyek pipanisasi yang dilakukan oleh PT
PGN.
Dalam hal ini keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi
sebanyak 35 hari.
Mengenai informasi penurunan volume gas dan informasi
tertundanya gas ini Dikategorikan sebagai fakta material dalam
Peraturan Nomor X.K.1. Sehingga telah jelas, bahwa PT. Gas
Negara melanggar pasal 86 ayat (2) UU No. 5/1995 jo. Peraturan
Nomor X.K.1. dengan pelanggaran ini PT. PGN dikenai sanksi
administratif berupa denda sebesar Rp. 35 juta
PeIanggaran prinsip discIosure thd pemberian keterangan yg
secara materiaI tidak benar
Dalam hal keterbukaan informasi, dilarang :
a. Memberikan informasi yang salah sama sekali.
b. Memberikan informasi yang setengah benar.
c. Memberikan informasi yang tidak lengkap.
d. Sama sekali diam terhadap fakta/informasi material. dianggap
dapat menimbulkan misleading bagi investor dalam memberikan
judgement nya untuk membeli atau tidak suatu efek .
Ketentuan dalam pasal 93 UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal, tiap
pihak dilarang, dgn cara apa pun, memberikan keterangan yg
secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga
mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek
KeterIibatan fiduciary position daIam kasus
insider trading transaksi efek PGAS
Pasal 95 UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal
menerangkan bahwa orang dalam dari
perusahaan publik yang mempunyai informasi
orang dalam dilarang melakukan transaksi atas
Efek Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud.
Penjelasan pasal 95 memberi batasan
mengenai "orang dalam
KESMPULAN
PT. Gas Negara melanggar pasal 86 ayat (2) UU No.
5/1995 jo. Peraturan Nomor X.K.1. karena terlambat
melaporkan fakta atas penundaan proyek pipanisasi
yang dilakukan oleh PT PGN. Dalam hal ini
keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi
sebanyak 35 hari. Mengenai informasi penurunan
volume gas dan informasi tertundanya gas in
dikategorikan sebagai fakta material dalam Peraturan
Nomor X.K.1.
&
PSAI 3 Pev Z0I0 por Ib:
REKOMENDAS
Bahwa setiap emitan harus menjalankan prinsip disclosure ini dengan
sungguh-sungguh, sehingga kesalahan akibat ketidakterbukaannya
terhadap suatu fakta atau material dapat menimbulkan kerugian
yang amat besar, tidak hanya kepada investor sendiri, namun dapat
berakibat kepada emiten itu sendiri, akibat kerugian yang diderita
akibat kasus itu.
Mengenai penerapan sanksi administratif berupa denda, maka terkait
dengan adanya kasus ini belum adanya mekanisme yang jelas
mengenai penerapan denda terhadap pihak sebagaimana dimaksud
dalam pasal 93 dan pasal 95. Dalam pasal 104 hanya dikemukakan
mengenai batasan atas yakni pidana penjara 10 tahun dan denda
paling banyak Rp. 15 milyar. Oleh karena itu harus adanya batasan
yang jelas mengenai denda ini. Terutama mengenai batas bawah
dalam penerapan denda.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

You might also like