! JUNADH FAJAR DPA TERUNA NUNGK SAYED AHMAD ASTLDA SKEMA Bag Pelaporan Emiten BEI Laporan Keuangan Interim Disclosure Regulasi IAI REGULASI BAPEPAM SE BAPEPAM VIII. G7 PSAK 3 (revisi 2010) PSAK 1 PSAK 22 PSAK 25 PSAK 24 PSAK 46 PSAK 56 PSAK 5 PSAK 10 PSAK 14 PSAK 16 PSAK 48 PSAK 13 SKEMA Bag Pengungkapan laporan keuangan interim; pelaporan emiten BEJ BAPEPAM SE BAPEPAM VIII. G7 ENTITAS P3LKE ManuIaktur IAI PSAK 3 Revisi 2010 Ekposure DraIt Subtansi subtansi Pelaporan Fokus KERANGKA SUBSTANSAL PSAK 3 REV 2010 PSAK 03 Rev 2010 Exposure DraIt Perbedaan ED PSAK 3 REV 2010 dengan Laporan Keuangan Interim PSAK 3 1994 Pengertian Tuiuan ISI LAPORAN KEUANGAN INTERIM PENGUNGKAPAN DALAM LAP KEU. TAHUNAN PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENYAJIAN KEMBALI PERIODE INTERIM YANG TELAH DI LAPORKAN SEBELUMNYA PENJELASAN MENGENAI PERIODE YANG DISYARATKAN UNTUK DISAJIKAN CONTOH PENERAPAN PRINSIP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN MINIMAL LAP.KEU INTERIM FORMAT DAN ISI LAP. KEU INTERIM CATATAN PENJELASAN TERTENTU PENGUNGKAPAN KEPATUHAN THD PSAK MATERIALITAS PERUBAHAN ESTIMASI SIGNIFIKAN PENDAPATAN YG DITERIMA SECARA MUSIMAN, SIKLUSAN / TIDAK TERATUR BIAYA YG TERJADI SECARA TIDAK BERATURAN SELAMA TAHUN KEUANGAN PENERAPAN PRINSIP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENGGUNAAN ESTIMASI PERUBAHAN KEBIJAKAN SEMESTERAN PAJAK DAN IURAN ASURANSI PEMBERI KERJA PERAWATAN UTAMA PERIODIK YG DIRENCANAKAN / PERBAIKAN PROVISI BONUS AKHIR TAHUN PEMBAYARAN SEWA KONTINJENSI ASET TIDAK BERWUJUD PENSIUN LIBURAN DAN CUTI JGKA PNDK YG DI KOMPENSASIKAN BIAYA RENCANA LAIN TETAPI SECARA TDK REGULER MENGUKUR BEBAN PAJAK PENDAPATAN INTERIM PERBEDAAN PADA THN PELAPORAN. KEU & THN PAJAK KREDIT PAJAK BEBAN DAN KOMPENSASI RUGI PAJAK & KREDIT PAJAK PERUBAHAN KONTRAKTUAL PENYUSUTAN & AMORTISASI PERSEDIAAN Perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010) dengan Laporan Keuangan Interim dengan PSAK 3 (1994): Laporan Keuangan Interim adaIah sebagai berikut: Perihal ED PSAK 3 (revisi 2010) PSAK 3 (1994) Ruang lingkup - Tidak menentukan entitas yang harus menerapkan PSAK ini. - Entitas yang diwaiibkan atau memilih untuk menyaiikan laporan keuangan interim harus mengikuti ketentuan dalam PSAK ini. Perusahaan yang diwaiibkan oleh peraturan perundangan yang berlaku. Pandangan terkait laporan keuangan interim Tidak diielaskan. Laporan keuangan interim merupakan bagian integral dengan laporan keuangan tahunan. Isi laporan keuangan interim Laporan keuangan interim lengkap atau laporan keuangan interim ringkas. Tidak diielaskan. Komponen minimal laporan keuangan interim Laporan posisi keuangan ringkas dan laporan laba rugi komprehensiI ringkas. Tidak diielaskan. Format dan isi laporan keuangan interim - Laporan keuangan interim lengkap mengikuti PSAK 1. - Laporan keuangan interim ringkas minimal mencakup iudul dan subiudul dalam laporan keuangan tahunan dan catatan penielasan. Tidak diielaskan. Catatan penielasan tertentu dan kepatuhan terhadap SAK - Penielasan mengenai catatan penielasan tertentu dan inIormasi minimalnya. - Pengungkapan kepatuhan terhadap SAK. Tidak diielaskan. Periode laporan keuangan interim komparatiI - Laporan posisi keuangan per periode interim dengan tahun buku sebelumnya. - Laporan laba rugi komprehensiI, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas komparatiI dengan periode interim sebelumnya. Tidak diielaskan. Perubahan estimasi signiIi kan pada periode interim terakhir Perubahan estimasi signiIi kan yang diteriadi pada periode interim terakhir harus diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan. Tidak diielaskan. Pendapatan musiman, siklusan, dan tidak teratur Pedapatan musiman, siklusan, dan tidak teratur dapat diantisipasi atau ditangguhkan. Tidak diielaskan. Beban yang tidak beraturan Beban yang tidak beraturan dapat diantisipasi atau ditangguhkan. Tidak diielaskan. AN1UTAN... Perbedaan antara ED PSAK 3 (revisi 2010) dengan Laporan Keuangan Interim dengan PSAK 3 (1994): Laporan Keuangan Interim adalah sebagai berikut: PENGERTAN Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan) atau laporan keuangan ringkas (seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu periode interim. Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh. PSAK 3 Rev 2010 par 04 %ujuan Laporan keuangan interim bertujuan untuk menyediakan pemutakhiran laporan keuangan tahunan lengkap yang terakhir. Oleh karena itu, laporan keuangan interim berfokus pada aktivitas, peristiwa, dan kondisi baru serta tidak mengulangi informasi yang telah dilaporkan sebelumnya. PSAK 3 Rev 2010 par 06 S LAPORAN KEUANGAN N%ERM PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan menetapkan laporan keuangan lengkap meliputi: laporan posisi keuangan pada akhir periode; laporan laba rugi komprehensif selama periode; laporan perubahan ekuitas selama periode; laporan arus kas selama periode; catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali secara retrospektif dari pos-pos dalam laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifi kasi pos-pos dalam laporan keuangannya. PSAK 3 Rev 2010 par 05 Komponen MinimaI Laporan Keuangan nterim Laporan keuangan interim minimal mencakup komponen berikut: laporan posisi keuangan ringkas; laporan laba rugi komprehensif ringkas, yang disajikan: dalam satu laporan laba rugi komprehensif ringkas; atau dalam satu laporan laba rugi ringkas terpisah dan satu laporan laba rugi komprehensif ringkas. PSAK 3 Rev 2010 par 08 ormat dan si Laporan Keuangan nterim Format yang dibuat sesuai dengan persyaratan PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan untuk suatu laporan keuangan lengkap namun secara interim. PSAK 3 Rev 2010 par 09 atatan PenjeIasan %ertentu Tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim Pada tanggal interim, hal yang lebih bermanfaat adalah penjelasan peristiwa dan transaksi signifikan untuk memahami perubahan posisi dan kinerja keuangan entitas sejak akhir periode pelaporan lalu. Contoh jenis pengungkapan yang disyaratkan sesuai dengan penjelasan sebelumnya yang diwajibkan kepada entitas untuk melakukan disclosure apabila terdapat persitiwa; menurunkan persediaan menjadi nilai realisasi neto dan pembalikan penurunan tersebut; pengakuan rugi penurunan aset tetap, aset tidak berwujud, atau aset lain, dan pembalikan rugi penurunan nilai tersebut; pembalikan provisi biaya restrukturisasi; akuisisi dan pelepasan bagian aset tetap; komitmen pembelian aset tetap; penyelesaian tuntutan hukum; koreksi kesalahan periode lalu; setiap pinjaman yang gagal bayar atau pelanggaran perjanjian pinjaman yang belum diperbaiki pada atau sebelum akhir periode pelaporan; dan transaksi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. PSAK 3 Rev 2010 par 15 Pengungkapan Kepatuhan terhadap SAK Laporan interim mencakup Iaporan keuangan (ringkas atau Iengkap) untuk periode periode sebagai berikut: laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan (periode berjalan dan awal tahun buku sampai tanggal pelaporan) dari tahun buku sebelumnya. Sebagaimana diperkenankan oleh PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan, laporan keuangan interim untuk setiap periode dapat menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif, atau satu laporan laba rugi terpisah dan satu laporan yang dimulai dengan laba rugi dan menunjukkan pendapatan komprehensif lain (laporan laba rugi komprehensif). laporan perubahan ekuitas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun keuangan sebelumnya. laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan arus kas komparatif periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya PSAK 3 Rev 2010 par 20 MateriaIitas Dalam menilai materialitas, perlu diketahui bahwa pengukuran interim dapat bergantung pada estimasi yang lebih besar dibandingkan pengukuran data keuangan tahunan. PSAK 3 Rev 2010 par 23 PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN %AHUNAN Jika estimasi atas jumlah yang dilaporkan dalam periode interim berubah secara signifikan selama periode interim terakhir dari tahun buku tetapi laporan keuangan terpisah tidak diterbitkan untuk periode interim terakhir tersebut, maka sifat dan jumlah dari perubahan estimasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahunan untuk tahun buku tersebut. PSAK 3 Rev 2010 par 26 PENGUKURAN DAN PENGAKUAN Pengukuran untuk tujuan pelaporan interim dibuat atas dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan Dengan asumsi frekuensi pelaporan entitas tidak mempengaruhi pengukuran hasil tahunannya. Prinsip untuk mengakui aset, liabilitas, pendapatan dan beban untuk periode interim sama dengan laporan keuangan tahunan. PSAK 3 Rev 2010 par 29 Pendapatan yang Diterima Secara Musiman, SikIusan, atau %idak %eratur Pendapatan yang diterima secara musiman, berulang, atau berkala dalam suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku. Contohnya termasuk pendapatan dividen, royalti, dan hibah pemerintah. Di samping itu, beberapa entitas secara konsisten memperoleh pendapatan yang lebih dalam periode interim tertentu dalam tahun keuangan dibandingkan periode interim lain, misalnya, pendapatan musiman pengecer. Pendapatan tersebut diakui pada saat terjadinya. PSAK 3 Rev 2010 par 37 iaya yang %erjadi Secara %idak eraturan SeIama %ahun Keuangan Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun keuangan diantisipasi atau ditangguhkan untuk tujuan pelaporan interim jika, dan hanya jika, hal tersebut adalah tepat untuk mengantisipasi atau menangguhkan jenis biaya tersebut pada akhir tahun keuangan. PSAK 3 Rev 2010 par 39 Penerapan Prinsip Pengakuan dan Pengukuran Penggunaan Estimasi Pengukuran dalam laporan keuangan tahunan dan interim berdasarkan pada estimasi yang masuk akal. PSAK 3 Rev 2010 par 41 PENYAJAN KEMAL PERODE N%ERM YANG %ELAH DLAPORKAN SEELUMNYA Perubahan kebijakan akuntansi, selain yang diatur dalam ketentuan transisi suatu PSAK baru, dicerminkan dengan: penyajian kembali laporan keuangan interim periode lalu dalam tahun keuangan berjalan dan periode interim komparatif dalam setiap tahun keuangan lalu yang akan disajikan kembali dalam laporan keuangan tahunan sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; atau jika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif pada awal tahun keuangan dari penerapan kebijakan akuntansi baru untuk semua periode lalu, maka dilakukan penyesuaian laporan keuangan periode interim lalu dalam tahun keuangan berjalan, dan periode interim komparatifnya dalam tahun keuangan lalu untuk menerapkan kebijakan akuntansi baru secara prospektif sejak tanggal praktis paling awal. PSAK 3 Rev 2010 par 43 PENJELASAN MENGENA PERODE YANG DSYARA%KAN UN%UK DSAJKAN (SEMES%ERAN) aporan posisi keuangan: per 30 Juni 20x1 31 Des 20x0 aporan laba rugi komprehensif: untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0 aporan arus kas: untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0 aporan perubahan ekuitas: untuk periode 6 bulan 30 Juni 20x1 30 Juni 20x0 Entitas menerbitkan Iaporan keuangan interim ON%OH PENERAPAN PRNSP PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pajak dan uran Asuransi Pemberi Kerja Jika pajak atas gaji atau iuran pemberi kerja kepada dana asuransi yang didirikan pemerintah dinilai dengan dasar tahunan, maka beban yang terkait pemberi kerja diakui dengan menggunakan estimasi rata-rata tarif pajak atas gaji atau iuran tersebut, meskipun sebagian besar pembayaran telah dilakukan pada awal tahun buku. Contoh yang umum adalah pajak atas gaji atau iuran asuransi dikenakan sampai dengan tingkatan maksimum tertentu dari pendapatan setiap karyawan. Untuk karyawan dengan pendapatan lebih tinggi, pendapatan maksimum dicapai sebelum akhir tahun buku, dan pemberi kerja tidak melakukan pembayaran lebih lanjut sampai dengan akhir tahun. Perawatan Utama Periodik yang Direncanakan atau Perbaikan Biaya perawatan utama periodik yang direncanakan atau perbaikan atau pengeluaran musiman lainnya yang diharapkan terjadi pada akhir tahun tidak diantisipasi untuk tujuan pelaporan interim kecuali suatu kejadian menyebabkan entitas memiliki kewajiban yang sah atau konstruktif. Tujuan singkat atau perlunya menambah belanja terkait dengan masa depan tidak cukup untuk meningkatkan kewajiban. Provisi Provisi diakui ketika entitas tidak memiliki pilihan realistis selain mengalihkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi sebagai akibat peristiwa yang menciptakan kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif. Jumlah kewajiban disesuaikan meningkat atau menurun, dengan mengakibatkan kerugian atau keuntungan yang diakui dalam laporan laba rugi, jika terjadi perubahan dalam estimasi terbaik jumlah kewajiban tersebut. onus Akhir %ahun Sifat bonus akhir tahun bermacam-macam. Beberapa bonus akhir tahun diperoleh secara sederhana dengan cara pembayaran berkelanjutan selama satu periode waktu. Beberapa bonus diperoleh berdasarkan pengukuran hasil operasi bulanan, kuartalan, atau tahunan. Biasanya berupa pambatasan, kontrak, atau berdasarkan model tahun historis. Pembayaran Sewa Kontinjensi Pembayaran sewa kontinjensi dapat menjadi contoh kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif yang diakui sebagai liabilitas. Jika sewa memberikan pembayaran kontinjensi berdasarkan pencapaian essee atas suatu tingkatan tertentu dari penjualan tahunan, maka kewajiban dapat terjadi dalam periode interim tahun buku sebelum tingkat penjualan tahunan yang disyaratkan telah dicapai, jika tingkat penjualan tahunan yang disyaratkan tersebut diperkirakan untuk dicapai dan oleh karena itu entitas tidak memiliki pilihan realistis selain melakukan pembayaran sewa yang akan datang. Aset %idak erwujud Entitas akan menerapkan definisi dan kriteria pengakuan aset tidak berwujud dengan cara yang sama pada periode interim dan periode tahunan. Biaya yang terjadi sebelum pemenuhan kriteria pengakuan untuk aset tidak berwujud diakui sebagai beban. Biaya yang terjadi setelah waktu tertentu ketika kriteria pengakuan terpenuhi diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tidak berwujud. Tidak dibenarkan untuk "menangguhkan biaya sebagai aset dalam laporan posisi keuangan interim dengan harapan bahwa kriteria pengakuan akan terpenuhi kemudian dalam tahun buku. Pensiun Biaya pensiun untuk periode interim dihitung dengan dasar awal tahun buku sampai tanggal pelaporan dengan menggunakan tingkat biaya pensiun yang ditentukan secara aktuarial pada akhir tahun buku, disesuaikan untuk fluktuasi pasar yang signifikan sejak tanggal tersebut dan kurtailmen yang signifikan, penyelesaian, atau kejadian signifi kan lain yang hanya terjadi satu kali. Liburan dan uti Jangka Pendek yang Dikompensasikan Mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan merupakan suatu hal yang diteruskan dan dapat digunakan pada periode masa depan jika hak pada periode berjalan tidak digunakan secara penuh. PSAK 24 (2010): 2-aan Kerja mensyaratkan bahwa entitas mengukur biaya yang diharapkan dan kewajiban untuk mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan pada jumlah yang diharapkan oleh entitas untuk membayar sebagai akibat dari hak yang tidak digunakan yang telah diakumulasikan pada akhir periode pelaporan. Prinsip tersebut juga diterapkan pada akhir periode pelaporan keuangan interim. Sebaliknya, entitas tidak mengakui beban atau liabilitas untuk tidak mengakumulasikan cuti yang dikompensasikan pada akhir periode pelaporan interim, dikarenakan tidak ada yang diakui pada akhir periode pelaporan tahunan. iaya %erencana Lain %etapi %erjadi Secara %idak ReguIer Anggaran entitas dapat meliputi biaya-biaya tertentu yang diharapkan untuk terjadi secara tidak regular selama tahun keuangan, seperti kontribusi yang dapat disumbangkan dan biaya pelatihan karyawan. Biaya-biaya tersebut secara umum merupakan pembatasan meskipun direncanakan dan cenderung terjadi lagi dari tahun ke tahun. Mengakui kewajiban pada akhir periode pelaporan interim seperti biaya yang secara umum belum terjadi tidak konsisten dengan definisi liabilitas. Mengukur eban Pajak Pendapatan nterim Beban pajak penghasilan interim diakru dengan menggunakan tarif pajak yang akan diterapkan atas perkiraan total laba tahunan, yaitu estimasi rata-rata tarif efektif pajak penghasilan tahunan yang diterapkan atas laba sebelum pajak pada periode interim. Pajak penghasilan sebesar Rp10.000 diperkirakan akan terutang atas laba sebelum pajak satu tahun penuh sebesar Rp40.000. Entitas yang melaporkan secara kuartalan berharap untuk mendapat penghasilan sebelum paiak Rp10.000 setiap kuartalnya dan beroperasi dalam suatu yurisdiksi dengan tingkat paiak 20 persen pada Rp20.000 pertama dari laba tahunan dan 30 persen untuk seluruh laba tambahan. Laba aktual sesuai dengan ekspektasi. Tabel berikut ini menuniukkan iumlah beban paiak penghasilan yang dilaporkan setiap kuartalnya: Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Tahunan 1 2 3 4 Beban pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 Rp10.000 Perbedaan pada %ahun PeIaporan Keuangan dan %ahun Pajak Jika ada perbedaan antara tahun pelaporan keuangan dan tahun pajak penghasilan, maka beban pajak penghasilan untuk periode interim tahun pelaporan keuangan tersebut diukur menggunakan perkiraan estimasi tingkat pajak efektif yang dibebankan untuk setiap tahun-tahun pajak penghasilan yang diterapkan pada bagian penghasilan sebelum pajak yang diperoleh pada setiap tahun-tahun pajak penghasilan tersebut. Sebagai gambaran, pelaporan keuangan entitas yang berakhir 30 Juni dan dilaporkan secara kuartal. Tahun kena pajaknya berakhir pada 31 Desember. Untuk tahun keuangan yang dimulai pada 1 Juli, Tahun 1 dan berakhir 30 Juni, Tahun 2, entitas memperoleh Rp10.000 sebelum pajak setiap kuartalnya. Estimasi rata-rata tingkat pajak penghasilan tahunan adalah 30 persen pada Tahun 1 dan 40 persen pada Tahun 2. Kuartal yang Berakhir 30 Sept Kuartal yang Berakhir 30 Sept Kuartal yang Berakhir 30 Sept Kuartal yang Berakhir 30 Sept Kuartal yang Berakhir 30 Sept Tahun 1 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 2 Tahun 2 Beban pajak 3.000 3.000 4.000 4.000 Rp 14.000 Kredit Pajak Beberapa yurisdiksi pajak memberikan kredit wajib pajak terhadap pajak yang terutang berdasarkan jumlah belanja modal, ekspor, belanja riset dan pengembangan, atau dasar lainnya. Antisipasi manfaat pajak dari jenis ini untuk tahun yang penuh dicerminkan secara umum dalam menghitung estimasi tingkat pajak penghasilan efektif tahunan, karena kredit tersebut disumbangkan dan dikalkulasi atas dasar tahunan berdasarkan peraturan dan hukum pajak yang berlaku. eban dan Kompensasi Rugi Pajak dan Kredit Pajak Manfaat memberhentikan rugi pajak dicerminkan dalam periode interim ketika terjadi rugi pajak terkait. PSAK 46 menjelaskan bahwa 'manfaat yang terkait dengan rugi pajak yang dapat dibebankan untuk menutup pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset'. Pengurangan yang sesuai untuk beban pajak atau peningkatan penghasilan pajak juga diakui. PSAK 46 memberikan kriteria untuk menilai kemungkinan laba yang dikenakan pajak saat rugi pajak yang tidak digunakan dan kredit dapat digunakan. Kriteria tersebut diterapkan pada setiap akhir periode interim dan, jika sesuai, dampak kompensasi rugi pajak dicerminkan dalam perhitungan estimasi rata-rata tingkat pajak efektif tahunan. Perubahan KontraktuaI atau Antisipasi Perubahan Harga PembeIian Banyaknya potongan harga atau diskon dan perubahan kontrak lainnya pada harga bahan dasar, tenaga kerja, atau barang dan jasa yang dibeli diantisipasi pada periode interim, oleh pembayar dan penerima, jika hal ini memungkinkan bahwa telah diperoleh atau akan memberikan dampak. Jadi, potongan harga dan diskon kontrak diantisipasi tetapi batasan potongan harga dan diskon tidak diantisipasi dikarenakan hasil aset dan liabilitas tidak akan memenuhi kondisi dalam Kerangka yang menjelaskan bahwa aset harus menjadi sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari kejadian masa lalu dan liabilitas harus menjadi kewajiban sekarang yang persetujuannya diharapkan untuk memberikan hasil pada aliran keluar sumber daya. Penyusutan dan Amortisasi Penyusutan dan amortisasi untuk periode interim hanya didasarkan pada aset yang dimiliki selama periode interim tersebut. Hal ini tidak memperhitungkan rencana akuisisi atau pelepasan aset yang terjadi kemudian dalam tahun buku. Persediaan Persediaan untuk laporan keuangan interim diukur dengan menggunakan prinsip yang sama dengan laporan keuangan tahunan. PSAK 14 (revisi 2008): Persediaan menetapkan standar untuk mengakui dan mengukur persediaan. Persediaan menimbulkan masalah tertentu pada akhir setiap periode pelaporan keuangan karena adanya kebutuhan untuk menentukan kuantitas, biaya, dan nilai realisasi neto persediaan. Namun, prinsip pengukuran yang sama diterapkan untuk persediaan interim. Untuk menghemat waktu dan biaya, entitas seringkali menggunakan estimasi untuk mengukur persediaan pada tanggal interim untuk hal yang lebih luas daripada periode akhir pelaporan tahunan. Berikut ini adalah contoh bagaimana menerapkan uji nilai realisasi neto pada tanggal interim dan bagaimana perlakuan selisih pabrikasi pada tanggal interim. NiIai ReaIisasi Neto Persediaan Nilai realisasi neto persediaan ditentukan dengan mengacu pada harga jual dan biaya yang terkait untuk menyelesaikan dan melepaskan persediaan pada tanggal interim. Dalam periode interim selanjutnya, entitas akan membalik penurunan persediaan ke nilai realisasi neto, hanya jika hal demikian sesuai untuk dilakukan pada akhir tahun buku. SeIisih iaya Pabrikasi Periode nterim Selisih harga, efisiensi, belanja, dan volume dari entitas pabrikan diakui dalam penghasilan pada tanggal pelaporan interim sepanjang selisih yang sama tersebut diakui dalam penghasilan pada akhir tahun buku. Penangguhan selisih yang diperkirakan akan diserap pada akhir tahun adalah hal yang tidak sesuai, karena akan mengakibatkan persediaan yang dilaporkan pada tanggal interim menjadi lebih atau kurang dibandingkan dengan bagiannya atas biaya aktual pabrikasi. Keuntungan dan Kerugian %ransIasi Mata Uang Asing Diukur dengan menggunakan prinsip yang sama dengan laporan keuangan tahunan. B29. PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Peru-ahan Niai Tukar Vauta Asing menjelaskan bagaimana merubah aktivitas mata uang asing dalam laporan keuangan menjadi mata uang penyajian, yang meliputi panduan untuk menggunakan ratarata atau penutupan tingkat pertukaran mata uang asing dan panduan untuk mengakui hasil penyesuaian pada laba rugi, atau pada pendapatan komprehensif lainnya. Konsisten dengan PSAK 10 (revisi 2010), digunakan rata-rata aktual dan tingkat penutupan untuk periode interim. Entitas tidak mengantisipasi beberapa perubahan masa depan dalam tingkat pertukaran mata uang asing pada sisa tahun keuangan berjalan dalam translasi operasi mata uang asing pada tanggal interim. Jika PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Peru-ahan Niai Tukar Vauta Asing mensyaratkan penyesuaian translasi untuk diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode kemunculannya, maka prinsip tersebut diterapkan selama setiap periode interim. Entitas tidak menangguhkan beberapa penyesuaian translasi mata uang asing pada tanggal interim jika penyesuaian tersebut diharapkan untuk dibalik sebelum akhir tahun keuangan. PeIaporan Keuangan nterim Pada Ekonomi HiperinfIasi Laporan keuangan interim pada ekonomi hiperinfl asi disusun dengan prinsip yang sama pada akhir tahun keuangan. Penurunan niIai aset PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Niai Aset mensyaratkan rugi penurunan nilai diakui jika jumlah terpulihkan telah menurun di bawah jumlah tercatat. PSAK 3 Rev 2010 PSAK 1 (revisi 2009) 2009): Penyajian Laporan Keuangan; (PSAK 3 Rev 2010 par 10) PSAK 56: Laba per Saham; (PSAK 3 Rev 2010 par 12) PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi; (PSAK 3 Rev 2010 par 16 (g)) PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis; (PSAK 3 Rev 2010 par 16 (i)) PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; (PSAK 3 Rev 2010 par 24, 27, 43(a), 44) PSAK 24 (revisi 2010): mbalan Kerja (bonus, cuti); (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 06, B 10) PSAK 46: Pajak Penghasilan (Beban, kompewnsasi & rugi Pajak); (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 13, B 21) PSAK 14 (revisi 2008): Persediaan; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 25) PSAK 10 (revisi 2010): Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 29, B 30) PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran B 34) PSAK 16 (revisi 2007): Aset Tetap; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran C 07) PSAK 13 (revisi 2007): Properti nvestasi; (PSAK 3 Rev 2010 lampiran C 07) kASUS PSN MENJADI TARUHAN kREDIILITAS PASAR MODAI Sumber : Jokorfo, Pokyof Merdeko Tonqqo : Senin ZZ Jonuori Z007 OIeh: ZoenoI Abidin Posor modoI Indonesio podo perfenqohon Jonuori IoIu menqoIomi kequnconqon yonq pemicunyo berosoI dori onIoknyo horqo sohom PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) sekifor Z3,3 persen doIom sofu hori perdoqonqon menyusuI rumor skondoI kinero korporosinyo. Sohom 8UMM disfribusi don fronsmisi qos yonq horqo pembukoonnyo podo IZ Jonuori podo posisi Pp9.ob0 podo penufupon hori yonq somo menodi Pp7.400 per sohom (furun PpZ.Zb0). Ieufon penurunon horqo sohom yonq memiIiki kode perdoqonqon di Ionfoi burso P0AS ifu fok peIok Ioqi menyeref kondisi uoI sohom-sohom Ioinnyo sehinqqo indeks horqo sohom qobunqon (IHS0) ikuf difufup onIok Zb,80 poin ofou I,bI persen menodi I.o78,044, yonq merupokon posisi ferendoh sepononq fohun Z007. "IoIou fidok odo sisfim "oufo reecf hoIfinq" (penqhenfion perdoqonqon sohom secoro ofomofis) 8EJ, sohom P0M ini kemunqkinon okon ferus merosof Iebih doIom Ioqi, kofo penqomof posor modoI Edwin Sinoqo. Ieufon ferporoh di owoI fohun ini ferodi okibof rumor neqofif kinero P0M yonq beredor di oreo burso soof ifu odoIoh keferIombofon proyek pipo fronsmisi qos oIur Sumofero SeIofon (SumseI) ke Jowo boqion borof (Soufh Sumofero-Wesf Jovo/SSWJ) yonq dikhowofirkon bokoI menurunkon forqef-forqef keuonqon perseroon yonq feIoh difefopkonnyo. Momun yonq poIinq mencemoskon menuruf poro pioIonq osinq, seperfi dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh, odo informosi P0M yonq fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh kepodo pubIik. MisoInyo, fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi qos fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure" (keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik (ferbuko/Tbk.). 8oqi oforifos 8EJ sendiri, seIoin meIokukon penqhenfion perdoqonqon (suspensi) sohom yonq sudoh diIokukonnyo podo Ib Jonuori, fefop menunfuf keferbukoon informosi kepodo perusohoon pIof meroh ifu demi kredibiIifos posor sohom. ApoIoqi seIomo ini sohom P0M ini fermosuk doffor sohom buruon boqi poro invesfor osinq koreno proyeksi kineronyo yonq boqus. Diruf PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk Sufikno doIom keferonqon ferfuIisnyo menqeIuorkon bonfohon ofos rumor bohwo P0M feIoh meIokukon monipuIosi Ioporon keuonqon perusohoon fohun Z00b. "Loporon keuonqon P0M disusun sesuoi sfondor yonq dikeIuorkon IAI (Ikofon Akunfonsi Indonesio) don perofuron 8opepom fenfonq Pedomon Penyoion don Penqunqkopon Loporon Ieuonqon Emifen ofou Perusohoon PubIik," kofonyo. Sufikno menqofokon, Ioporon keuonqon P0M fohun Z00b feIoh dioudif oudifor independen yonq difunuk PUPS don diferimo serfo disefuui PUPS podo fonqqoI 8 Juni Z00o. Podo kesempofon ifu, P0M uqo membonfoh keferIombofon penyeIesoion proyek SSWJ dikorenokon bersomoon denqon wokfu peIoksonoon divesfosi sohom P0M miIik pemerinfoh podo Desember fohun IoIu. Adopun penundoon komersioIisosi proyek pipo qos dori Sumofero SeIofon ke Jowo 8orof (SSWJ) ifu diokui monoemen P0M memonq ferodi yonq semuIo diodwoIkon podo okhir Desember Z00o diundur sompoi okhir Moref Z007. Penundoon ifu memonq menqhoruskon P0M Tbk merevisi proyeksi voIume penuoIon qos podo Z007 dori semuIo sebesor 787 ufo koki kubik menodi bbb ufo koki kubik per hori. Momun proyeksi voIume penuoIon Z007 (yonq feIoh direvisi fersebuf), kofo Direkfur Ieuonqon P0M, Doko Promono, fefop noik yokni sekifor o4 persen dibondinqkon Z00o sekifor 338 ufo koki kubik per hori. Duqoon beIum seIesoi Meski Perdoqonqon sohom P0M sudoh dibuko kemboIi podo fonqqoI Io Jonuori, duqoon "bermosoIoh" mosih beIum seIesoi. 8EJ fefop meIokukon penyeIidikon denqon berkoordinosi denqon 8odon Penqowos Posor ModoI don Lemboqo Ieuonqon (8opepom-LI). Iifo sedonq peIoori poIonyo, memonq odo yonq oneh, siopo yonq muIoi meIokukon penuoIon don kenopo mereko nqofof unfuk menurunkon sohom P0M," kofo Direkfur Pencofofon 8EJ, Eddy Suqifo. Momun Eddy meniIoi ferIoIu dini unfuk menqofokon odo "insider frodinq" (perdoqonqon oronq doIom) doIom fronsoksi sohom P0M. Menurufnyo bufuh wokfu yonq cukup Iomo unfuk meneIifi hoI ifu. SebeIumnyo Iefuo 8odon Penqowos Posor ModoI don Lemboqo Ieuonqon (8opepom-LI) Ahmod Fuod Pohmony uqo menqofokon pihoknyo feIoh memerikso semuo pihok ferkoif onIoknyo sohom Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk boik monoemen P0M moupun perusohoon sekurifos yonq ferkoif, seperfi Mocquoire Securifies, Deufsche Securifies, don CLSA Indonesio. Setelah sekitar 18 hari menunggu, pada akhirnya di awal bulan Februari, Bapepam-LK mengungkapkan hasil awalnya yang menyatakan PGN terbukti melanggar aturan keterbukaan informasi nomor X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik. Namun pengumuman Bapepam-LK yang baru menyentuh satu sisi itu dengan waktu yang hingga kini lebih dari sebulan belum ada perkembangan kemajuannya memang belum memuaskan semua pihak. Anggota DPR Dradjad Wibowo mengatakan penanganan kasus PGN ini sangat lambat. "Masak tidak bisa menemukan yang signifikan. Padahal cukup waktu untuk mengungkapnya, sehingga ada kesan keterlambatan ini disengaja," kata Dradjad. Sementara itu, anggota DPR Melchias Markus Mekeng, mempertanyakan merebaknya kasus PGN apakah karena murni masalah mundurnya jadwal komersialisasi proyek pipanisasi gas dari Sumatera Selatan hingga Jawa Barat, atau karena ada "insider trading". "Kita menudukung langkah Bapepam yang sedang memeriksa broker dan underwriter. Namun, kalau penanganannya lambat DPR dan masyarakat tentu akan kehilangan kepercayaan kepada Bapepam," ujar Mechias. Memang, dengan lambatnya penanganan itu kasus PGN berkembang rumor tambahan yang muncul di lembaga legislatif tentang adanya sorotan keterlibatan ?insider trading? pejabat di Kementrian BUMN. "tu belum dapat saya sampaikan. Nanti deh kalau sudah final semua," ungkapnya. Lemboqo IeqisIofif yonq fok sobor denqon Iombofnyo penonqonoon kosus P0M okhirnyo muIoi meroso perIu "furun fonqon", denqon usuIon pembenfukon ponifio kero (pono) P0M. 8oqi DPP, kosus P0M biso menodi kosus poIifis biIo menyonqkuf korupsi ofou keferIibofon peobof Iemenfrion 8UMM. SebeIumnyo Meneq 8UMM Suqihorfo menqofokon fidok keberofon biIo DPP membenfuk Ponifio Iero (Pono) unfuk membukfikon opokoh dirinyo ferIibof 7insider frodinq7 podo penuoIon sohom PT Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk. "SiIokon benfuk Pono unfuk mendoIomi, opokoh soyo ferIibof ofou fidok," kofonyo. Pembenfukon Pono ifu menqemuko soof Suqihorfo diponqqiI ropof di DPP, yonq menuruf seumIoh onqqofo DPP mensinyoIir Meneq 8UMM ferIibof Ionqsunq menqqorenq sohom P0M yonq menqokibofkon horqonyo ferpuruk podo IZ Jonuori ifu. Momun menuruf penqomof posor modoI Edwin Sinoqo, Ionqkoh ifu ferIoIu ouh koreno mosoIoh P0M ifu bukon wiIoyoh don kewenonqon DPP, meIoinkon kewenonqon posor modoI (8opepom-LI), koreno io odoIoh perusohoon pubIik. Edwin meneIoskon funqsi DPP doIom hoI ini honyoIoh seboqoi penqowoI don penqowos 8opepom-LI doIom memerikso kosus ini. Jiko DPP membenfuk Pono moko hosiI kepufusonnyo uqo fidok okon eIos, koreno DPP fidok biso memberikon sonksi, sedonqkon yonq biso memberikon sonksi odoIoh 8EJ don 8opepom-LI. Menqenoi odonyo duqoon keferIibofon Meneq 8UMM doIom kosus P0M seboqoi "insider frodinq" (perdoqonqon onfor oronq doIom), menuruf Edwin ifu uqo wiIoyoh posor modoI. Demikion puIo 8EJ berhorop kosus P0M fefop difonqoni oIeh 8opepom- LI. ApoIoqi 8opepom secoro proqresif ferus meIokukon pemeriksoon ferhodop kosus P0M don seIoIu menqinformosikon kepodo pubIik menqenoi kemouon proses penyeIidikon kosus P0M. "Soyo kiro fidok odo yonq difufup-fufupi oIeh 8opepom seIomo ini," uor Direkfur Pencofofon 8EJ Eddy Suqifo. Menuruf dio, iko memonq odo yonq kuronq dori pemeriksoon yonq diIokukon 8opepom-LI, DPP biso memonqqiI 8opepom-LI unfuk menqkIorifikosi. Momun yonq penfinq, menuruf poro peIoku posor, oqor mosoIoh kosus P0M fidok berkembonq Iior, 8opepom-LI fidok biso berIoruf-Ioruf doIom penyeIidikonnyo, koreno kredibiIifos posor modoI seboqoi wodoh fronsoksi kepercoyoon sedonq diperforuhkon, ofou okonkoh membiorkon kosusnyo berkembonq di Iemboqo IeqisIofif. ^onf Analisa Kasus Poin fo poin Por I Penurunon sohom PT (P0M) sekifor Z3,3 7 dIm I Hori Posisi Pp9.ob0 menodi Pp7.400 per sohom (furun PpZ.Zb0). 8erokibof: IHS0 onIok Zb,80 poin ofou I,bI persen menodi I.o78,044 (posisi ferendoh seIomo Z007) ocfion 8EJ fohop I: 8EJ meIokukon inisiofif "oufo reecf hoIfinq" (penqhenfion perdoqonqon sohom secoro ofomofis) 8EJ. Por Z Informosi: keferIombofon proyek pipo fronsmisi qos oIur Sumofero SeIofon (SumseI) ke Jowo boqion borof (Soufh Sumofero-Wesf Jovo/SSWJ). Yonq poIinq mencemoskon menuruf poro pioIonq osinq: Dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh: odo informosi P0M yonq fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh kepodo pubIik. MisoInyo, fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi qos fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure" (keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik (ferbuko/Tbk.). ocfion 8EJ fohop Z: Ib Jonuori 8EJ meIokukon suspensi perdoqonoqn sohom PT P0M Por 3 Diruf PT P0M Tbk Sufikno difudinq feIoh meIokukon monipuIosi Ioporon keuonqon perusohoon fohun Z00b. Por 4 Isue keferIombofon penyeIesoion proyek SSWJ dikorenokon bersomoon denqon wokfu peIoksonoon divesfosi sohom P0M miIik pemerinfoh podo Desember fohun IoIu. 8EJ fefop meIokukon penyeIidikon denqon berkoordinosi denqon 8odon Penqowos Posor ModoI don Lemboqo Ieuonqon (8opepom-LI). Isue: odonyo "insider frodinq" (perdoqonqon oronq doIom) doIom fronsoksi sohom P0M. 8opepom memerikso semuo pihok ferkoif onIoknyo sohom Perusohoon 0os Meqoro (P0M) Tbk boik monoemen P0M moupun perusohoon sekurifos yonq ferkoif, seperfi Mocquoire Securifies, Deufsche Securifies, don CLSA Indonesio. Por b 8opepom-LI menqunqkopkon hosiI owoInyo yonq menyofokon P0M ferbukfi meIonqqor ofuron keferbukoon informosi nomor X.I.I fenfonq keferbukoon informosi yonq horus seqero diumumkon kepodo pubIik. Tercipfo Isue: Iombofnyo penonqonon ifu kosus P0M berkembonq rumor fombohon yonq muncuI di Iemboqo IeqisIofif fenfonq odonyo sorofon keferIibofon (insider frodinq) "peobof di Iemenfrion 8UMM". Por o DPP membenfuk Pono (ponifio kero) unfuk keIonufon keferIombofon kosus P0M Pembenfukon Pono ifu menqemukokon soof Suqihorfo (meneq 8UMM) diponqqiI ropof di DPP, yonq menuruf seumIoh onqqofo DPP mensinyoIir Meneq 8UMM ferIibof Ionqsunq menqqorenq sohom P0M yonq menqokibofkon horqonyo ferpuruk podo IZ Jonuori ifu. Ponifio Pono di duqo meupokon Ionqkoh yonq ouh yonq diIokukon DPP koreno mosoIoh P0M ifu bukon wiIoyoh don kewenonqon DPP, meIoinkon kewenonqon posor modoI (8opepom-LI), koreno io odoIoh perusohoon pubIik. Funqsi DPP doIom hoI ini honyoIoh seboqoi penqowoI don penqowos 8opepom-LI doIom memerikso kosus ini. Prinsip Keterbukaan daIam UU No.8 th 1995 Pasal 1 angka 25, pedoman umum yang mensyaratkan emiten, perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek tersebut. nformasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut . PeIaksanaan Keterbukaan di Pasar ModaI 1. Penawaran perdana (primary market level) yang didahului dgn pengajuan Pernyataan Pendaftaran Emisi ke Bapepam dgn menyertakan semua dokumen (Peraturan Nomor X.C.1. ttg Pedoman Bentuk dan si Penyataan Pendaftaran). 2. Keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan efeknya di bursa (secondary market level). Emiten wajib menyampaikan laporan keuangan berkala (continously disclosure) kepada Bapepam dan Bursa sesuai Peraturan No. X.K.2 3. Keterbukaan karena terjadi peristiwa penting dan laporannya harus disampaikan secara tepat waktu (timely disclosure), yakni peristiwa yang dirinci dalam Peraturan Nomor X.K.1. Pelanggaran yang Dilakukan PT PGN Sehubungan dengan Pengungkapan Laporan keu. nterim, Pelaporan Emiten BEJ HoI Fokfo: Dikufip dori Diruf 8EJ Erry Firmonsyoh: odo informosi P0M yonq fompoknyo fidok disompoikon secoro penuh kepodo pubIik. MisoInyo, fidok odo informosi menqenoi deIoy (penundoon) proyek komersioIisosi qos fersebuf yonq sebefuInyo penfinq doIom osos "fuII discIosure" (keferbukoon penuh) unfuk perusohoon pubIik (ferbuko/Tbk.). ~ Mon FuII DiscIosure Londoson/Piokon ofuron :sesuoi PSAI 3 Pev Z0I0 por Ib: Tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan interim Pada tanggal interim, hal yang lebih bermanfaat adalah penjelasan peristiwa dan transaksi signifikan untuk memahami perubahan posisi dan kinerja keuangan entitas sejak akhir periode pelaporan lalu. PeIanggaran prinsip discIosure terhadap keterIambatan penyampaian Iaporan kepada apepam dan masyarakat tentang peristiwa materiaI Pasal 86 ayat (2) UU No. 5 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa perusahaan publik menyampaikan laporan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat tentang peristiwa material yang dapat mempengaruhi harga efek selambat- lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya peristiwa tersebut LANJUTAN Pada kenyataannya PT. Gas Negara terlambat melaporkan fakta atas penundaan proyek pipanisasi yang dilakukan oleh PT PGN. Dalam hal ini keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi sebanyak 35 hari. Mengenai informasi penurunan volume gas dan informasi tertundanya gas ini Dikategorikan sebagai fakta material dalam Peraturan Nomor X.K.1. Sehingga telah jelas, bahwa PT. Gas Negara melanggar pasal 86 ayat (2) UU No. 5/1995 jo. Peraturan Nomor X.K.1. dengan pelanggaran ini PT. PGN dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar Rp. 35 juta PeIanggaran prinsip discIosure thd pemberian keterangan yg secara materiaI tidak benar Dalam hal keterbukaan informasi, dilarang : a. Memberikan informasi yang salah sama sekali. b. Memberikan informasi yang setengah benar. c. Memberikan informasi yang tidak lengkap. d. Sama sekali diam terhadap fakta/informasi material. dianggap dapat menimbulkan misleading bagi investor dalam memberikan judgement nya untuk membeli atau tidak suatu efek . Ketentuan dalam pasal 93 UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal, tiap pihak dilarang, dgn cara apa pun, memberikan keterangan yg secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek KeterIibatan fiduciary position daIam kasus insider trading transaksi efek PGAS Pasal 95 UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal menerangkan bahwa orang dalam dari perusahaan publik yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan transaksi atas Efek Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud. Penjelasan pasal 95 memberi batasan mengenai "orang dalam KESMPULAN PT. Gas Negara melanggar pasal 86 ayat (2) UU No. 5/1995 jo. Peraturan Nomor X.K.1. karena terlambat melaporkan fakta atas penundaan proyek pipanisasi yang dilakukan oleh PT PGN. Dalam hal ini keterlambatan pelaporan keterbukaan informasi sebanyak 35 hari. Mengenai informasi penurunan volume gas dan informasi tertundanya gas in dikategorikan sebagai fakta material dalam Peraturan Nomor X.K.1. & PSAI 3 Pev Z0I0 por Ib: REKOMENDAS Bahwa setiap emitan harus menjalankan prinsip disclosure ini dengan sungguh-sungguh, sehingga kesalahan akibat ketidakterbukaannya terhadap suatu fakta atau material dapat menimbulkan kerugian yang amat besar, tidak hanya kepada investor sendiri, namun dapat berakibat kepada emiten itu sendiri, akibat kerugian yang diderita akibat kasus itu. Mengenai penerapan sanksi administratif berupa denda, maka terkait dengan adanya kasus ini belum adanya mekanisme yang jelas mengenai penerapan denda terhadap pihak sebagaimana dimaksud dalam pasal 93 dan pasal 95. Dalam pasal 104 hanya dikemukakan mengenai batasan atas yakni pidana penjara 10 tahun dan denda paling banyak Rp. 15 milyar. Oleh karena itu harus adanya batasan yang jelas mengenai denda ini. Terutama mengenai batas bawah dalam penerapan denda. SEKIAN DAN TERIMA KASIH