You are on page 1of 4

RENJATAN KARDIOGENIK

PENGERTIAN
Renjatan kardiogenik adalah kegagalan sirkulasi akut karena ketidakmampuan
daya pompa jantung
DIAGNOSIS
Trias renjatan : tekanan darah <90 mmhg, takikardia, dan oliguria

Pemeriksaan fisik
6. Tanda – tanda gagal jantung
7. Kemungkinan : komplikasi infark miokard akut seperti ruptur septum intraventrikel
atau muskulus papilaris. Infrak ventrikel kanan pada infrak inferior di mana denyut
jantung rendah karena blok AV, tanda gagal jantung kanan dengan pru yang tidak
kongestif. Murmur : regurgitasi akut aorta, mitral, stenosis aorta berat, atau
trombosit katup prostetik
Elektrokardiografi
• Tanda iskemia, infark, hipertrofi, low voltage
• Aritmia : AV blok, bradiartmia, takiartimia
Foto toraks
Opsifikasi hilus dan bagian basal paru, kemudian makin ke arah apeks paru. Kadang –
kadang efusi
pleura
Ekokardiografi
Kontraktilitas ventrikel kiri atau ventrikel kanan yang buruk, dilatasi ventrikel kiri atau
atrium kiri atau
arteri pulmonalis, regurgitasi katup, miksoma atrium, efusi perikard dengan tamponade,
DIAGNOSIS BANDING
 Syok hipovolemik
 Syok obstruktif (emboli paru, tension pneumotoraks)
 Syok distributif (syok anafilaksis, sepsis, toksis, overdosis obat)
 Infark jantung kanan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin, ureum, kreatinin, AGD, elektrolit, foto toraks, EKG, enzim jantung (CK_CKMB,
troponin
T), angiografi koroner

TERAPI
• Posis ½ duduk bila ada edema paru kecuali hipotensi berat
• Oksigen (40-50%) sampai 8 liter/menit bila perlu dengan masker. Jika memburuk ;
pasien makin sesak, takipnu, ronki bertambah, PaO2 tidak bisa dipertahankan
≥60 mmHg drngan O2 konsentrasi dan aliran tinggi, retensi CO2, hipoventilasi,
atau tidak mampu mengurangi cairan edema secara adekuat : dilakukan intubasi
edotrakeal, suction dan centilator
• Infus eemergensi
• Bila ada tension pneumotoraks segera diidentifikasi untuk dekompresi denga
chest tube torakotomi
• Atasi segera aritmia dengan obat atau DC
• Jika ada devisit volumeyang ikut berperan berikan normal salin 250-500 ml kecuali
ada edema paru akut. Jika terapi cairan gagal pasang kateter swan Ganz.
• EKG prekordial kanan untuk deteksi gagal jantung kanan bila ada infark akut
inferior
• Penilaian cukup tidaknya volume paling baik dengan kateter Swan Ganz untuk
mendapatkan PAWP. Jika pemberian cairan kontraindikasi atau tidak efektif
berikan vasopressor untuk mempertahankan tekanan darah sistolik mmgHg.
Dopamin dimulai dengan 5 ug/kg BB/menit dititrasi sampai tercapai
target mempertahankan tekanan darah atau sampai 15 ug/kg BB/menit.
Tambahkan norepinefrin bila tekanan darah <80 mmgHg dengan dosis
0,1 – 30 ug/kg BB/menit.Jika tidak respons dengan dopamin dapat juga
ditambahkan dobutamin dengan dosis titrasi 2,5-20 ug/kg BB/menit.Atau
milrinion/amrinon.
2. IABP ( Intra Aortic ballon Pump )bila tidak rsponsif dengan terapi
adekuat sambil menunggu tindakan intervensi bedah.
3. Jika tekanan darah sudah stabil dapat diberikan vasodilator untuk
mengurangi afterload dan memperbaiki fungsi pompa terutama berguna
bagi :Hipertensi berat, edema paru,dekompensasi katup.Nitrolgliserin
sublingual atau intravena.
4. Nitrogliserin per oral 0,4-0,6 mg tiap 5-10 menit.Jika tekanan darah
sistolik >95 mmHg bisa diberikan nitrogliserinintravena mulai dosis 3-5
ug/kgBB.Jika tidak memberi hasil memuaskan maka dapat diberikan
nitroprusid.Nitroprusid IV dimulai dosis 0,1 ug/kgBB/menit bila tidak
memberi respons dengan nitrat,dosis dinaikan sampai didapatkan
perbaikan klinis atau sampai tekanan darah sistolik 85-90 mmHg pada
pasien yang tadinya mempunyai tekanan darah normal atau selama
dapat dipertahankan perfusi yang adekuat keorgan-organ vital.
5. Bila perlu :di berikan dopamin2-5 ug/kg BB/menit atau dobutamin 2-10
ug/kg BB/menit untuk menstabilkan hemodinamik.Dosis dapat
ditingkatkan sesuai respon klinis
6. Trombolitik atau revaskularisasi pada pasien infark miokard
7. Intubasi dan ventilator pada pasien dengan hipoksia berat, asidosis atau
tidak berhasil dengan terapi oksigen
8. Atasi aritmia atau gangguan konduksi
9. Operasi pada komplikasi atau infarkk jantung akut seperti
regurgitasi,VSD dan ruptur dinding ventrikel atau kordatendinae.
KOMPLIKASI
Gagal napas

PROGNOSIS
Tergantung penyebab, beratnya gejala dan respons terapi

WEWENANG
 RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDs Penyakit Dalam
 RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam

UNIT YANG MENANGANI


 RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam

UNIT TERKAIT
 RS pendidikan : ICCU/ medical High Care, Departemen Bedah Toraks/
Jantung
 RS non pendidikan : ICCU/ICU, Bagian Bedah, Anestesi

You might also like