You are on page 1of 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran Standar kompetensi : BIOLOGI(IPA) :Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya salingtemas Kompetensi dasar Indikator :Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat : - Membuktikan persilangan monohibrid melalui percobaan dengan menggunakan kancing genetika - Menentukan perbandingan fenotip dan genotip pada persilangan monohibrid melalui percobaan Kelas/semester Alokasi waktu Tujuan :X11/2 : 20 menit :- siswa mampu membuktikan persilangan monohibrid melalui percobaan dengan menggunakan kancing genetika
-Siswa mampu Menentukan perbandingan fenotip dan genotip

pada persilangan monohibrid melalui percobaan

Materi pembelajaran Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan. Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina

bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor. Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986). Monohibrid Pada Tumbuhan Karakter batang tinggi yang dominant terhadap batang rendah berlaku pada umumnya tumbuhan, termasuk jagung. Pada jagung juga dikenal adanya karakter pertumbuhan batang seperti tebu. Pada jamur roti neurospora dikenal pula karakter warna mycelium yang merah dominant terhadap yang putih.

Monohibrid Pada Hewan Pada marmot, seperti juga pada hewan lainnya, gen dominant menyebabkan pigmentasi normal dan alelnya menyebabkan albino. Marmot yang berpigmentasi normal adalah yang berbulu hitam. Dikawinkan marmot hitam dengan marmot albino. Anakanaknya semua hitam. Jika anaknya itu dikawini sesamanya maka akan menghasilkan hitam : putih 3 : 1. Monohibrid Pada Manusia Semacam bahan kimia sintesis bernama PTC, ada segolongan orang yang bisa mengecapnya akan merasakan pahit dan segolongan orang yang tidak bisa mengecapnya akan merasakan ambar. Rasa pahit disebabkan karena adanya gen dominant. Selain pengecapan banyak sifat lainnya yang mengikuti sifat persilangan monohybrid, yaitu: polydactyly, phenylketonuria, gigi coklat huntingtons chorea, crstic fibrosis. Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid:
y y

Semua indifidu F1 adalah seragam. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant.

Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja.

Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1

Persilangan monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan dengan satu sifat beda. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan, maka harus dilakukan monohibridisasi antara 2 individu bergalur murni yang memiliki sifat kontras (alelnya). Jika fenotip f1 sama dengan salah satu sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bahwa sifat itulah yang dominan. Monohibridisasi pada percobaan mendel dilakukan dengan menyilangkan kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang pendek. Jika dominansi tampak sepenuhnya maka persilangan monohibrid (Tt X Tt) dengan T=tinggi dan t=rendah, menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan rasio fenotip = 3 tinggi : 1 rendah, tetapi perbandingan genotip nya = 1(TT) : 2(Tt) : 1(tt). Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), fenotip individu f1 tidak seperti salah satu fenotip induk galur murni, melainkan memiliki sifat fenotip diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotip f2-nya tidak 3:1, melainkan 1:2:1, sama dengan perbandingan genotip f2-nya. Contoh-contoh persilangan monohibrid: Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara kapri batang tinggi dengan kapri batang pendek berikut: TT (tinggi) dan tt (pendek) Parental (P1): TT >< tt Gamet : T t F1 : Tt (tinggi) P2 : F1 >< F1 Tt >< Tt Gamet : T t Tt

Jika disilangkan F1 >< F1, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominant terhadap batang pendek (t). Jadi, pada persilangan monohybrid, perbandingan monohybrid = 3:1, dan perbandingan genotip = 1:2:1 Contoh kasus intermediet : Persilangan monohibrid antara tanaman bunga awar merah (MM) dengan Mawar putih (mm) sebagai berikut: P1: MM >< mm Gamet: M m F1: Mm P2: Mm >< Mm Gamet: M,m M,m F2: jika disilangkan rasio fenotip nya Merah : merah jambu : putih 1:2:1 Rasio genotip nya: MM : Mm : mm 1:2:1

Metode dan model pembelajaran y Metode: diskusi presentasi eksperimen y Model : group investigation

Kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah  Kegiatan awal  Orientasi Guru menunjukan tiga bunga(bunga mawar)dengan warna yang berbeda(putih,merah muda,ungu)  Apresepsi Pernahkah terbesit dalam benak kalian,mengapa terdapat bunga mawar berwarna merah muda?kombinasi warna bunga apa sajakah yang dapat menghasilkan bunga berwarna merah muda?bagaimana hal tersebut bisa terjadi?apakah terdapat hubungan kombinasi gen antara kedua bunga tersebut sehingga memunculkan sifat baru?
 Motivasi

Dari pernyataan yang ibu jelaskan,hal tersebut ada kaitannya dengan konsep hereditas. Warna bunga yang baru,muncul karena persilangan antara dua warna bunga yang berbeda,oleh karena itu hari ini kita akan mempelajari bagaimana persilangan tersebut terjadi. Karena yang disilangkan hanya satu sifat beda saja yaitu warna pada bunga,maka menurut mendel,persilangan ini disebut dengan persilangan monohibrid yatu persilangan satu sifat beda. Pada persilangan monohibrid,terjadi pemisahan gen yang sealel secara bebas yang dikenal dengan hukum segregasi bebas atau dikenal dengan hukum mendel 1
 Kegiatan inti

Eksplorasi
 Siswa terbagi dalam 3 kelompok praktek yang heterogen  Siswa diberi gambaran singkat oleh guru tentang materi pembelajaran dan tugas kelompok yang akan dikerjakan oleh siswa  Dalam setiap kelompok,terdapat ketua kelompok yang akan mewakili kelompoknya untuk mengambil tugas dari guru  Setiap kelompok mempunyai tugas yang sama

Elaborasi

 Setiap kelompok mendiskusikan tugas dari guru secar kooperatif dan bersifat penemuan

 Data hasil pengamatan kelompok dituliskan di dalam kertas yang telah disediakn oleh guru  Perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan data hasil diskusinya didepan kelas  Siswa dari kelompok lain memberi tanggapan dan seterusnya  Konfirmasi  Siswa mendapat penguatan dari guru tentang hasil presentasi dan mendapat penjelasan materi secara lengkap dari guru  Guru memberikan reward bagi siswa yang mempresentasikan data hasil diskusinya dengan bagus  Penutup  Siswa dengan bimbingan dari guru menyimpulkan hasil pembelajaran  Siswa diberi test dengan melengkapi diagram untuk menguji pemahaman siswa  Siswa mendapatkan tugas untuk membuat bagan persilangan dihibrid Alat dan bahan  Alat Kertas,pensil,LCD,kancing genetika  Bahan Tiga macam warna bunga mawar Sumber belajar  Buku biologi kelas X11 semester 2 jilid 3 penerbit erlangga halaman 81-84  Internet:http://erikarianto.wordpress.com/2008/01/01/persilangan-monohibrid/  lingkungan sekitar Penilaian  Teknik penilaian: test unjuk kerja  Bentuk penilaian: melengkapi diagram  Jenis penilaian: kognitif dan psikomotorik

SOAL (melengkapi diagram)


Persilangan monohibrid Bunga mawar merah>< bunga mawar putih P1 MM>< mm (merah) G1 F1 M (1) F1><F1 P2 Mm>< Mn (merah muda) (merah muda) G2 M M F2: M M M (3)merah .(5)Merah M .(4) mm.(6) m .(2) (putih) m

Rasio fenotip=Merah : putih :..(7) Rasio Genotip=MM:Mn:mm .::..(8)

Jawaban: 1. Mn(merah muda) 2. m 3. MM 4. Mn merah 5. Mn 6. Putih 7. 3:1 8. 1:2:1 Penilaian praktek/unjuk kerja Kriteria Persiapan alat dan bahan 4 Sangat sesuai 3 sesuai 2 cukup 1 Kurang sesuai Memisahkan dua kancing genetika Sangat sesuai sesuai cukup Kurang sesuai Mengambil dua kancing secara random dengan mata tertutup Mencatat setiap pasang kancing Sangat sesuai sesuai cukup Sangat sesuai sesuai cukup Kurang sesuai Kurang sesuai Menentukan jumlah dan menghitung rasio Sangat sesuai sesuai cukup Kurang sesuai

Semarang,13 juni 2011 Mengetahui,


Kepala sekolah guru mata pelajaran

Sumarno M,pd.

Atin Rohayatun

LEMBAR KERJA SISWA

STANDAR KOMPETENSI : Memahami

penerapan konsep dasar

dan prinsip-prinsip

hereditas serta implikasinya salingtemas KOMPETENSI DASAR INDIKATOR : Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat : - Membuktikan persilangan monohibrid melalui percobaan dengan menggunakan kancing genetika - Menentukan perbandingan fenotip dan genotip pada

persilangan monohibrid melalui percobaan TUJUAN : - Membuktikan persilangan monohibrid melalui percobaan dengan menggunakan kancing genetika - Siswa mampu Menentukan perbandingan fenotip dan

genotip pada persilangan monohibrid melalui percobaan

MATERI PEMBELAJARAN Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan. Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986). Monohibrid Pada Tumbuhan Karakter batang tinggi yang dominant terhadap batang rendah berlaku pada umumnya tumbuhan, termasuk jagung. Pada jagung juga dikenal adanya karakter pertumbuhan batang seperti tebu. Pada jamur roti neurospora dikenal pula karakter warna mycelium yang merah dominant terhadap yang putih. Monohibrid Pada Hewan Pada marmot, seperti juga pada hewan lainnya, gen dominant menyebabkan pigmentasi normal dan alelnya menyebabkan albino. Marmot yang berpigmentasi normal adalah yang berbulu hitam. Dikawinkan marmot hitam dengan marmot albino. Anakanaknya semua hitam. Jika anaknya itu dikawini sesamanya maka akan menghasilkan hitam : putih 3 : 1. Monohibrid Pada Manusia Semacam bahan kimia sintesis bernama PTC, ada segolongan orang yang bisa mengecapnya akan merasakan pahit dan segolongan orang yang tidak bisa mengecapnya akan merasakan ambar. Rasa pahit disebabkan karena adanya gen dominant. Selain pengecapan banyak sifat lainnya yang mengikuti sifat persilangan monohybrid, yaitu: polydactyly, phenylketonuria, gigi coklat huntingtons chorea, crstic fibrosis. Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid:
y y

Semua indifidu F1 adalah seragam. Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant.

Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja.

Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1

Persilangan monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan dengan satu sifat beda. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan, maka harus dilakukan monohibridisasi antara 2 individu bergalur murni yang memiliki sifat kontras (alelnya). Jika fenotip f1 sama dengan salah satu sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bahwa sifat itulah yang dominan. Monohibridisasi pada percobaan mendel dilakukan dengan menyilangkan kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang pendek. Jika dominansi tampak sepenuhnya maka persilangan monohibrid (Tt X Tt) dengan T=tinggi dan t=rendah, menghasilkan keturunan yang memperlihatkan perbandingan rasio fenotip = 3 tinggi : 1 rendah, tetapi perbandingan genotip nya = 1(TT) : 2(Tt) : 1(tt). Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediet), fenotip individu f1 tidak seperti salah satu fenotip induk galur murni, melainkan memiliki sifat fenotip diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotip f2-nya tidak 3:1, melainkan 1:2:1, sama dengan perbandingan genotip f2-nya. Contoh-contoh persilangan monohibrid: Perhatikan diagram persilangan monohibrid antara kapri batang tinggi dengan kapri batang pendek berikut: TT (tinggi) dan tt (pendek) Parental (P1): TT >< tt Gamet : T t F1 : Tt (tinggi) P2 : F1 >< F1 Tt >< Tt Gamet : T t Tt Jika disilangkan F1 >< F1, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominant terhadap batang pendek (t).

Jadi, pada persilangan monohybrid, perbandingan monohybrid = 3:1, dan perbandingan genotip = 1:2:1 Contoh kasus intermediet : Persilangan monohibrid antara tanaman bunga Mirabilis jalapa merah galur murni (MM) dengan Mirabilis jalapa putih galur murni (mm) sebagai berikut: P1: MM >< mm Gamet: M m F1: Mm P2: Mm >< Mm Gamet: M,m M,m F2: jika disilangkan rasio fenotip nya Merah : merah jambu : putih 1:2:1 Rasio genotip nya: MM : Mm : mm 1:2:1

ALAT DAN BAHAN y y y y Kancing genetika(warna merah dan putih) Dua buah kotak genetika(kotak jantan dan betina) Pensil kertas

CARA KERJA: 1. Menyiapkan alat dan bahan yaitu berupa kancing genetika dengan dua macam warna masing-masing 100 buah kancing

2.

Pisahkan wrna yang dipakai yaitu warna merah dan warna putih,pisahkan kancing merah masing-masing sejumlah 50 buah (dianggap sebagai gamet

jantan),masukan dalam kotak 1,demikian juga 50 bagian yang lain dianggap gamet betina,dan memasukannya pada kotak II. Harus diingat bentuk belahan kancinguntuk masing-masing gamet sama persis bentuknya untuk mempermudah pengamatan. 3. Memperlakukan hal yang sama untuk kancing warna putih masukan gamet jantan pada kotak 1 dan sebagian di kotak II 4. Ambil sembarang 1 kancing dari kotak 1 dan 1 kancing dari kotak II. Kemudian dipertemukan dan catat dalam tabel tabulasi 5. 6. Hal diatas dilakukan sampai kancing habis Hitung rasio fenotip dan genotip yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.

You might also like