Professional Documents
Culture Documents
tis ra G
klik www.tangerangkota.go.id
Kita memang membutuhkan kesadaran kolektif dan jadikan nyamuk DBD sebagai musuh sosial atau social enemy
Walikota Tangerang H. Wahidin Halim
PUSPEM Di tengah kegalauan masyarakat skala nasional atas merebaknya angka kesakitan deman berdarah dengue (DBD), termasuk di antaranya masyarakat Kota Tangerang, Walikota H. Wahidin Halim menggagas pemberantasan nyamuk aedes agepty dengan gerakan bersama mulai lapisan bawah sampai lapisan atas secara serentak.
Saat memimpin Apel Senin (30/8) pagi di Plaza Gedung Pusat Pemerintahan Kota T angerang, WH sapaan akrab H. Wahidin Halim menyodorkan rencana membentuk sebuah gerakan mulai dari tingkat RT-RW sampai ke tingkat Pemkot Tanger ang untuk memberantas nyamuk penyebab kesakitan DBD. Kita memang membutuhkan kesadaran kolektif dan jadikan nyamuk DBD sebagai musuh sosial atau social enemy... katanya. Dengan cara serupa ini, maka pemberantasan sarang nyamuk dan pemberantasan nyamuk dewasanya akan menjadi efektif. Mudah-mudahan dengan cara serupa ini, maka nyamuk aedes agepty ini bisa diberantas sehingga tak lagi bisa berkembang-biak di Kota Tangerang. Akibat jangkitan DBD di satu keluarga, kata WH, ternyata bisa memiskinkan keluarga bersangkut. Walikota mencontohkan ada satu keluarga di Kecamatan Pinang tiga anaknya terjangkit DBD dan memaksakan kepala rumahtangganya merawatnya di rumahsakit. Saat anak pertama dirawat dan keluar dari rumahsakit, ayahnya masih bisa membayar tagihan perawatan. Lalu anak kedua yang dirawat di rumahsakit, menyusul sembuh, dia mulai agak susah melunasi tagihan perawatan. Lalu saat anak ketiganya yang juga dirawat karena DBD keluar rumahsakit, maka si ayah menjual sepeda motornya. Gencarkan Bebersih Lalu secara khusus WH meminta lurah dan camat se-Kota Tangerang untuk mengintensifkan lebih tinggi kerja-bakti membersihkan lingkungan di wilayahnya masing-masing. Apalagi bila di wilayahnya ditemukannya kasus DBD menimpah warganya di beberapa wilayah. Intensifkan pula komunikasi dengan warga sehingga perkembangan dan permasalahan yang dihadapi warganya bisa diketahui lurah dan camat, kata WH. Lurah dan camat pun harus bisa mencerminkan diri sebagai abdi masyarakat, jangan pernah mengeluh
ketika masyarakat minta solusi atas permasalahan yang dihadapi, karena kita adalah pelayan mereka. Jaga integritas kita sebagai aparatur pemerintah, karena Lurah dan Camat merupakan ujung tombak dari pemerintah. Baik-burukn ya citra pemerintah ada di tangan kalian, tegasnya. Pasukan Jumantik Sisi lainnya, operasionalisasi dari gerakan memerangi DBD yang siap ditabuhkan WH adalah dengan membentuk pasukan juru pemantau jentik (jumantik) di kelurahan-kelurahan se-Kota Tangerang. Para Jumantik ini secara swadaya dan swakarya bergerak dari pintu ke pintu mendatangi rumah warga untuk meneliti jentik-jentik nyamuk DBD di kemungkinan sejumlah tempat kembang-biaknya. Para jumantik ini akan membuat laporan periodik per minggu kepada subsupervisor Satgas DBD yang siap dibentuk masing-masing 2 subsupervisor DBD di 104 kelurahan. Dengan cara ini, maka pemberantasan sarang nyamuk dan nyamuk dewasa DBD menjadi efektif. Selain membantu memantau jentik nyamuk DBD, para jumantik pun akan memberi penerangan tentang pemberasan sarang nyamuk dengan standar 3M (menutup, menguras, dan mengubur) barangbarang bekas dan barangbarang yang bisa menampung air bersih atau air hujan yang menjadi sarang nyamuk DBD. (bersambung ke Hal 11)
-2
KOTA KITA
Edisi 28
akan ditingkatkan menjadi sistim informasi manajemen (SIM). Hal tersebut dilakukan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat. Jangan sampai ada pelayanan publik yang terlambat. Sebelumnya, Wakil Wali-
kota juga menyempatkan berdialog dengan beberapa masyarakat yang berada di Kantor Dink es Kota Tangerang yang tengah mengurus kartu multiguna. Menurut masyarakat bahwa saat ini proses administrasi multiguna di Dinkes sudah
berjalan dengan baik dengan sistim dokumen yang lengkap. Namun untuk memudahkan prosedur birokrasi diperlukan perubahan sistem pelayanan sehingga akan lebih memudahkan pelayanan. (imron)
Kadis Pertanian, Sekcam Benda dan Lurah Abdul Syukur bersama petugas penyuluh pertanian ketika secara simbolis memanen padi beras merah di lahan sawah RW 08 Belendung. (irfan)
MUTIARA Ramadhan
saudara-saudara kita, baik itu diperempatan lampu merah, dipasar-pasar terminal dan , lain sebagainya. Orang yang meminta-minta ada yang membawa bayi atau anak kecil, ada yang pura-pura cacat dan lain sebagainya, yang selama itu agar orang melihatnya terharu dan mau memberi sodaqoh. Pemandangan itu tentunya sangat tidak nyaman dan memalukan, sebab fenomena seperti membawa cerita buruk terhadap Islam. Jadi seolah-olah orang Islam itu hidupnya susah. Oleh karena itu perlu ada pemecahannya atau solusinya, agar kondisi ini tidak merusak citra Islam. Memang tidak semua orang-orang yang dijalan itu
pura-pura atau bersandiwara, tapi ada juga yang benarbenar miskin. Oleh karena itu kalau kita memberi sodaqoh atau zakat harus benar-benar tepat sasaran, agar orangorang yang benar-benar tidak mampu dapat tertolong dan diharapkan di tahun mendatang dia menjadi pemberi zakat. Kalaulah kita diberi rizki lebih sesuai dengan arahan Allah kepada kita, maka kita harus peduli kepada orangorang yang tidak mampu, jangan sampai mereka yang tidak mampu melakukan halhal yang dilarang oleh Allah seperti bunuh diri, meracuni anaknya sendiri, mencuri dengan alasan ekonomi, berhenti sekolah dan lain sebagainya.***
NOMOR TELEPHON PENTING. !!! Laporkan segala kejadian di wilayah anda melalui SMS Gateway Kota Tangerang ke Nomor 45505050
POLRES TANGERANG PEMADAM KEBAKARAN RUMAH SAKIT UMUM PMI Unit Transfusi Darah MOBIL JENAZAH GANGGUAN PLN PDAM KOTA TANGERANG 5523160 - 5523003 5582144 55769069 55768368 5523507 5512948 5513709 5531310 5534067 - 55771508 5527306 5587234 - 98220163
Edisi 28
KOTA KITA
Apri dan Camat Maryono ketika berada di lokasi perbaikan PJU Jl. Perancis Raya. (irfan)
-4
POLITIKA
Edisi 28
Saeroji akan bisa membentuk kesalehan sosial di masyarakat. Karena kesalehan sosial tidak bisa terbentuk tanpa ada k esalehan diri, tambahnya. (imron)
Usman Ernanda pinsi Banten pasti akan lebih baik lagi. (iwan)
M Tasik
Para warga Dhuafa menerima sembako di pos security Poris Indah. (irfan)
Edisi 28
BUDAYA BERSIH
Mintarsih berfoto bersama istri Lutfi di rumahnya keluarga itu yang memang kondisinya kurang layak. (vanessa) Sementara terkait budaya PHBS, pihaknya pun terus menyosialisasikannya berkoordinasi dengan 3 ketua RT di lingkungannya. Kegiatan kerjabakti sudah rutin digelar di RW 04, lalu kader jumantik pun terus dimotivasi untuk proaktif memantau jentik. (vanessa)
Selain itu, hasil dari sodakah yang dikumpulkan di setiap minggunya mencapai Rp 5 juta. Semua ini atas dukungan semua warga sehingga dapat selesainya pembangunan mesjid ini, ungkapnya. Sementara itu, untuk memakmurkan masjid pihaknya melakukan berbagai kegiatan, khususnya di bulan puasa dengan buka bersama, taraweh, tadarusan, dan melakukan shalat witir jam 2 malam selama 10 hari menjelang lebaran. Dia berharap masjidnya bisa dijadikan sumber kebaikan, keberkahan, dan kebenaran akan cahaya Allah di kampung ini dan pada umumnya dunia. (***/ imron)
Pelaksanaan kerja bakti lingkungan. (wawan) sangat mudah untuk membersihkan. Begitu juga saluran airnya kini tidak lagi penuh dengan lumpur Irwan Hardianto menambahkan dengan adanya kegiatan kerja-bakti akhirnya menumbuhkan kekeluargaan, sehingga setiap ada kegiatan di lingkungan warga berantusias untuk hadir. (wawan)
Pengurus Pokja Sehat Kelurahan Peninggilan berfoto bersama di depan piala yang telah diraihnya.(iwan)
8). Khusus buka bersama, dirinya bersyukur karena warga peduli dan bersepakat untuk memberi makanan, minuman dan rujak-rujakan saat buka bersama di masjid ini. Delapan warga bergiliran memberi makanan. Selain itu, pihaknya menjelang lebaran juga siap memberi santunan kepada 100 yatim piatu dan duafa melalui Yayasan Ibnu Sabil. Diharapkan dengan memakmurkan mesjid pihak mesjid maupun masyarakat diberkahi dan dimulikan. (***/ imron)
-6
HUMANIORA
Edisi 28
NUZULUL QURAN: Wakil Walikota H. Arief R Wismansyah saat memberikan tausiyahnya di hadapan ribuan jamaah Masjid Raya Al-Azhom dalam Peringatan Nuzulul Quran, beberapa waktu lalu. (boy hadi)
Satibi, petugas Raskin kelurahan ketika mendata ulang karung Raskin yang akan dikirim ke rumah ketua RT. (irfan) wilayah kantor kelurahan yang mengirim sejumlah Raskin ke rumah ketua RT. Contohnya ini 54 karung dikirim ke RT 03/02, rumah pak Slamet, setelah selesai di kelurahan kami meninjau ke lapangan dan mengumpulkan uangn ya.(irfan)
Edisi 28
7-
Lurah Sukasari menyerahkan hadiah kepada para juara lomba MTQ di Aula Kelurahan. (vanessa) KT Sukasari. Dalam sambutannya, Lurah Wawan berharap kegiatan ini dapat lebih mempererat tali silahturahmi pemuda antar RW dan dapat memupuk keimanan serta ketaqwaan. Ketua KT Sukasari Hariyana menjelaskan 3 kegiatan lomba ini adalah yang pertama kalinya digelar KT. Kita pun akan berbuka puasa bersama kaum dhuafa pada 4 September nanti. (vanessa)
Pelajar tengah menyaksikan film Meet Robinson yang diruang kelas lantai II SMPN 16 dipandu Ustadz dan Ustadzaj dari UMJ. (vanessa)
Pelajar SMA ISlamic Centr e khusyu mengaji Surat Yasin saat itikaf. (imr on)
-8
Edisi 28
Pelaksanaan kegiatan lokmin Puskesmas Cibodasari. (wawan) kepada pembimbing lokakarya mini Lilis Sartika, Kepala TU Puskesmas Cibodasari dan Bidan Indri, Promkes Puskesmas. Diakui Bidan Indri setiap pengumuman dan program kegiatan yang akan dilaksanakan harus dituangkan dalam lokakarya. Apalagi untuk tahun ini puskesmas akan mengadakan lomba bersih lingkungan Lomba itu sendiri bertujuan mengajak semua kader membawa warganya melakukan kebersihan lingkungan masing-masing dalam upaya mensukseskan program K ota Tangerang Sehat, sekaligus melakukan pemberantasan sarang nyamuk DBD di lingkungan masing-masing. (wawan)
waktu pembuatan satu hari, untuk pakaian dewasa 2 atau 3 hari. Harga pakaian sulaman dijualnya bervariasi Rp 10.000-Rp 100.000. Mati Terinjak Kerbau Nenek Sukinah pun menuturkan tujuh tahun lalu, dia yang berasal dari Klaten pernah tak lagi bernapas (katakan meninggal sementar a) karena terinjak-injak kerbau. Waktu itu dia sedang dibonceng sepeda
motor anaknya hendak ke pasar mencari kain, namun nahasnya di perjalanan ada gerombolan kerbau mengamuk dan menabrak sepeda dan menginjakinjaknya. Si nenek tak lagi bernapas, maka dibawalah pulang dan keluarganya pun menangis. Setelah dimandikan dan dibacakan surat Yasin. Sesuai amanah Sukinah akan dimakamkan di Kota Tangerang, tempat
menetap sejak lama. Suatu keluar-biasaan terjadi, sesampainya di Kota Tan gerang Sukinah bangun dan duduk layaknya orang sehat. Hingga kini nenek terkategori manusia tertua di Indonesia ini masih sehat, bugar, dan pr oduktif. Ceri ta ini dibenarkan Ny. I ra, usia 80 tahun, anak sukinah yang juga menjadi perajin sulaman meneruskan kerjinan ibunya. (wawan)
baru, tetapi berkondisi baik. Ronal Tobing, Ketua Yayasan Transformasi Bangsa WTC Gatsu, mengutarakan kegiatan bazar kali pertama dilaksanakan pihanya ini akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Semua ini termotivasi melihat antusias warga yang datang ke lokasi bazar murah. (wawan)
Edisi 28
9-
Kegiatan penimbangan Balita di Posyandu Anggrek II (kiri). Bidan puskesmas tengah memeriksa kesehatan janin ibu hamil di Posyandu itu (kanan). (vanessa)
drg. Esti dan drg Nia di Puskesmas Tajur usai melayani pasien gigi anak-anak. (iwan)
Warga yang hendak berobat di Puskemas T ajur selalu meningkat di awal pekan. (iwan)
- 10
KECAMATAN MEMBANGUN
Edisi 28
Rumah Reyot Dua Janda Pun Kini Tak Takut Roboh Lagi
PINANG Rumah reyot Ny. Bondol di l ingkungan RT 03/RW 04 Kelurahan Pakojan akhirnya dibangun masyarakat memanfaatkan dana PNPM. Sontak perempuan papa inipun merasa senang karena keinginannya renovasi rumahnya sejak puluhan tahun bisa terwujud. Rumah Ny Bondol yang ditinggali bersama Ibu kandungnya ini sangat memprihatinkan. Kondisi rumah hampir rubuh karena tiang penyanggahnya sudah lapuk dimakan usia dan temboknya terbuat dari bilik. Saat hujan turun kami takut rumahnya ambruk, kata Ny. B ondol, Selasa (31/8). Janda beranak satu ini hidup bersama ibunya juga janda, tentu saja mereka menjadi bingung dengan kondisi tempat tinggalnya yang telah reyot sejak puluhan tahun. Boro-boro rumahnya dibangun, buat makan saja susah dengan penghasilan jual makanan keliling. Namun sekarang dia bersama Ibunya bisa bernapas lega karena mereka tidak lagi merasa takut rumahnya ambruk di saat hujan. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak RT dan Pak RW bersama masyarakat karena telah membangun rumah saya Ketua RT 03/RW 04 Pakojan Muhamad mengatakan di lingkungannya ada 4 rumah yang harus dibedah, salah-satunya rumah Ny. B ondol. Diharapkan bedah rumah ini terus berlanjut karena masih ada rumah warga yang harus dibangun. (***/imron)
Edisi 28
RAMADHAN
10 11
Wakil Wal ikota H. Arief RW berdialog dengan penumpang di Terminal Poris Plawad. (boy hadi) katan arus mudik, Wakil Wal ikota Tangerang pun menyempatkan diri mengecek kesiapan jalanjalan yang akan dilalui arus mudik, mulai dari wilayah b a r a t Ko t a Tanger a n g dengan K abupaten Tangerang. (imron)
SAMBUNGAN BERITA
Sumur Pacing Sosialisasikan...
sekaligus melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan nyamuk dewasanya. Di antaranya dengan kerja-bakti membersihkan lingkungan dan PSN DBD. Diakui Mulyadi sejak Juli ada beberapa warganya yang dilaporkan terjangkit DBD. Sejak saat itulah, petugas puskesmas, satgas DBD dan jumantik rutin terjun ke bawah memberi penerangan pencegahan DBD. (wawan)
Aparat Kecamatan Larangan tengah melakukan operasi miras oplosan di wilayahnya. (iwan)
Proaktif Jumantik...
Walikota H. Wahidin Halim yang merasa prihatin ada sejumlah w arga Kota Tangerang terkena DBD. Mendengar ini, para lurah se-Kecamatan Ciledug menyanggupinya. Sosialisasi pemberantasan nyamuk DBD sendiri, tambah Fuas, bisa terus dilakukan dan ditingkatkan sampai warga benar-benar paham cara mencegah penyakit tersebut. (iwan)
Fokus-Opini
fokus-Opini
Th.VIII/Pekan 1/ September 2010 Th.VIII/Pek 4/ Ramadhan 1431 H an
Edisi 28
Sosialisasi Kader Jumantik dan Satgas DBD oleh dr. Cecilia Chandra, November 2009 lalu. (irfan)
dengan hadirnya kembali nilainilai kemanusian yang arif dan bijak. Ketika nilai fitrah manusia tersebut muncul kembali, maka nilai persamaan dan solidaritas atas penderitaan sesama makhluk hidup akan dapat hadir kembali mewarnai hari-hari anak Adam, seiring nilai-nilai yang diajarkan dalam media puasa. Bulan Ramadan ini sebenarnya punya maksud dan nilai yang sangat mulia yang tidak hanya terbatas pada pembentukan pribadi-pribadi yang shaleh. Akan tapi juga membentuk karakter masyarakat yang shaleh dan kokoh. Sebab
yang seharusnya datang kepada kami untuk melihat nasib kami, rakyatnya yang kelaparan. Mendengar ucapan itu Umar bin Khattab langsung lemas dan bergegas pergi mengajak pembantunya mengambil sepikul gandum. Umar pun membawanya sendiri gandum untuk rakyatnya yang sedang kelaparan. Kisah itu menggambarkan betapa kokohnya spiritual seorang pemimpin (Umar) dan seorang rakyat jelata (ibu) yang miskin tetapi memelihara prinsip tawaru atau menjaga diri dari sikap meminta-minta. Di sisi lain, ada kekuatan spiritual seorang pemimpin yang menyadari dan menyesali kelalaiannya melayani rakyat. Sebagai umat Islam yang hidup di jaman modern, kita berharap agar nilai-nilai yang dijalankan Khalifah Umar bin Khattab masih dapat dijalankan oleh para pemimpin di negeri ini yang mayoritas berpenduduk Islam. Kita juga berharap, ketika kita benar-benar menjadi pemimpin umat kelak, dapat memberikan pelayanan kepada rakyat, khususnya rakyat
yang tengah dilanda kelaparan dan kesusahan. Dengan berpuasa, kita berharap dapat meningkatkan rasa kepekaan terhadap kondisi sosial. Sebagai manifestasi kesalehan individual dan sosial, puasa menjadi sangat penting ketika mampu menciptakan kondisi kondusif untuk terjadinya perubahan demi terciptanya masyarakat yang egaliter, toleran, dinamis dan beradab. Dan, orang yang mampu menciptakan masyarakat seperti itu sudah mendekati ambang puasa ideal. Terakhir dalam tulisan ini, , saya ingin menyatakan bahwa masyarakat dinamis adalah masyarakat yang bersedia berkorban bagi orang lain tanpa melihat agama, etnis, dan keturunan dalam hal berbuat kebaikan. Puasa orang beradab bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi sekaligus puasa dari segala bentuk sahwat manusiawi yang rakus. Menuju puasa seperti ini memang tidak mudah sebab sudah mendekati puasanya kaum khas (khusus) yang mengerti hakikat puasa itu sendiri. Amien. ***