You are on page 1of 95

ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR

Oleh : DEWI MEGAWATI H24052301

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh DEWI MEGAWATI H24052301

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS EFEKTIFITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh DEWI MEGAWATI H24052301

Menyetujui, Juli 2009

Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc Ketua Departemen Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bogor, 11 Agustus 1987 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Bapak H. Udin Syamsudin dan Ibu Hj. Wawat Sukmawati. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Bina Insani Bogor dan lulus tahun 1999, kemudian dilanjutkan ke SLTP Bina Insani sampai dengan lulus tahun 2002. Pada tahun yang sama dilanjutkan ke SMU Bina Insani Bogor dengan mengambil jurusan IPA dan lulus tahun 2005. Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui program SPMB pada tahun 2005 dan kemudian memilih program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

iii

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur, kata itulah yang rasanya sangat tepat penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala curahan Rahmat dan Kasih SayangNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Semakin berkembangnya dunia pariwisata membuat tempat wisata harus meningkatkan pemasarannya pada umumnya dan kegiatan promosi pada khususnya. Sehingga skripisi ini berjudul Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor. Penyusunan skripsi ini penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya kepada : 1. Ayah, Ibu serta Adik-adikku tersayang (Debi dan Akang) yang telah memberi dukungan, menemani dalam suka dan duka, memberi semangat, dan doa yang tulus. 2. Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS sebagai dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang selalu memberikan arahan, ilmu serta telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing penulis. 3. Ibu Farida Ratna Dewi SE, MM sebagai dosen penguji yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis. 4. Ibu Hardiana Widyastuti S.Hut, MM sebagai dosen penguji yang bersedia meluangkan waktu untuk membimbing penulis. 5. Hijarulloh yang selalu setia mendukung, memberikan inspirasi, motivasi, doa, menemani penulis dalam suka duka, dan selalu menjadi sahabat disaat yang tepat (makasih yummy, kamu selalu memberikan warna yang indah dalam hidupku). 6. Bapak Asep, Ibu Beatrice, dan seluruh staf beserta karyawan di Taman Safari Indonesia Bogor yang telah memberikan kesempatan dan informasi dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi ini. iv

7. Seluruh dosen, staf pengajar dan karyawan maupun karyawati di Departemen Manajemen, FEM IPB, yang selalu membantu penulis selama masa perkuliahan (Especially Bu Yeyet dan Pa Jimmy makasih buat segala bantuan dan arahannya, dan untuk mas Hadi makasih udah mau direpotin tapi harus lebih sabar ya mas jangan marah-marah terus, hehehe). 8. Sahabat terbaikku ; Indri, Wanti, Ella, Tias, Sari, dan Nindya yang selalu menemani hari-hariku dalam kebersamaan sejak di manajemen dan selalu menemani penulis berkeluh kesah tentang apa saja. (Thnx 4 all lah pokonya, kalau udah pisah jangan lupa buat kumpul2 ya). 9. Sahabatku Lea dan Citra yang telah memberi inspirasi, memberi dukungan dan doa (walaupun dari jauh). 10. Teman-teman seperjuanganku : Wanti, Tias, Santa, Rezka, Poe, dan Oci yang selalu memberikan informasi dan berbagi kesalahan dalam proses pembuatan skripsi pada penulis. (Akhirnya selesai juga revisi kita!!! makasih ya buat cerita-ceritanya). 11. Nuri, Galih, Ita yang telah memberi masukan dan berbagi pengalaman serta ilmu kepada penulis. 12. Teman-teman Manajemen 42 yang selalu bersama-sama membuat kenangan indah selama kuliah. 13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penuls mengharapkan saran dan kritik membangun dari para pembaca. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi penulis maupun pihak yang membutuhkan.

Bogor, Juli 2009

Penulis v

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK RIWAYAT HIDUP. KATAPENGANTAR.. DAFTAR ISI....................................................................................................... DAFTAR TABEL........................................................................................... ... DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................... 1.4. Manfaat Penelitian................................................................................. ... 1.5. Ruang Lingkup Penelitian................................ II. TINJAUANPUSTAKA 2.1. Pendekatan Teoritis........................... 2.1.1. Pengertian Pemasaran......................................... 2.1.2. Strategi Pemasaran..................................... 2.1.3. Bauran Pemasaran.......................................................................... 2.1.4. Pengertian Promosi................. 2.1.5. Bauran Promosi...................... 2.1.6. Tujuan Promosi.............................................................................. 2.1.7. Metode Penganggaran Promosi...................................................... 2.1.8. Konsumen....................................................................................... 2.1.9. Pengertian Pariwisata .................................................................... 2.2. Penelitian Terdahulu................. 2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas................ 2.4. Metode Analisis Data........... 2.4.1. EPIC Model.................................................................................... 2.4.2. Analisis Korelasi Pearson............................................................... 2.5. Kerangka Pemikiran................................................................................. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 3.2. Jenis dan Sumber Data......................................................................... ... 3.3. Metode Pengambilan Sampel.................................................................. 3.4. Metode Pengumpulan Data.................................................................. ... 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data.................................................... vi 29 29 29 30 30 7 7 7 9 10 12 16 18 19 20 20 22 23 23 26 27 1 3 5 5 6 iii iv vi viii ix x

IV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan............................................. 4.2. Visi dan Misi Taman Safari Indonesia................................................... 4.3. Fungsi Taman Safari Indonesia.............................................................. 4.4 Fasilitas Taman Safari Indonesia............................................................. 4.5. Struktur Organisasi............................................................................. 4.6. Harga Tiket Masuk Wisatawan.............................................................. 4.7. Program yang Ditawarkan Taman Safari Indonesia........................... 4.8. Karakteristik Responden............. V . HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kegiatan Promosi Taman Safari Indonesia............................................ 5.2. Metode Penganggaran Promosi.............................................................. 5.3. EPIC Model............................................................................................ 5.3.1. Dimensi Empathy....... 5.3.2. Dimensi Persuasi............ 5.3.3. Dimensi Dampak.... 5.3.4. Dimensi Komunikasi...... 5.3.5. EPIC Rate... 5.4. Analisis Korelasi Pearson 5.5. Implikasi Manajerial ...... VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan............................................................................................ 6.2. Saran...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... LAMPIRAN...................................................................................................... 66 66 68 70 49 54 55 57 58 59 60 61 62 64 32 35 35 37 39 39 40 44

vii

DAFTAR TABEL

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Halaman Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Bogor pada Tahun 2008...... 2 Jenis Kegiatan dan Contoh Bauran Promosi........................................ 16 Skor Penilaian Jawaban Responden dalam Kuesioner......................... 30 Penghargaan yang Diperoleh Taman Safari Indonesia........................ 35 Harga Tiket Masuk Taman Safari Indonesia Tahun 2009................... 40 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Usia............................................... 45 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin................................ 45 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan....................... 46 Sebaran Pengunjung Berdasarkan jenis Pekerjaan............................... 47 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Pendapatan per Bulan.................... 47 Sebaran Pengunjung Berdasarkan Sumber Media Informasi............... 48 Hasil Jawaban Pengunjung pada Kuesioner......................................... 56 Nilai Biaya Promosi (ATL, BTL) dan Jumlah Pengunjung................. 62 Analisa Korelasi Pearson Biaya promosi ATL dan BTL Terhadap Jumlah Pengunjung.............................................................................. 63

viii

DAFTAR GAMBAR

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Halaman Delapan komponen Manajemen Jasa Terpadu............................... Kerangka Pemikiran Penelitian.................................................... Kriteria dan Rentang Skala Efektivitas Promosi dalam EPIC Model............................................................................................... Nilai Dimensi Empathy dalam EPIC Model................................. Nilai Dimensi Persuation dalam EPIC Model............................... Nilai Dimensi Impact dalam EPIC Model...................................... Nilai Dimensi Communication dalam EPIC Model........................ Grafik EPIC Model ......................................................................... 10 28 31 57 58 59 60 61

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Halaman Daftar Pertanyaan Wawancara. Kuesioner Penelitian...................... Uji Validitas ...................................................... Uji Reliabilitas .......................................... Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia .. Perhitungan EPIC Model. Taman Safari Indonesia... 71 72 75 76 77 78 83

I.

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Dalam perkembangan dunia saat ini tempat wisata sangat dibutuhkan oleh

masyarakat. Semakin padatnya aktivitas yang mereka lakukan akan semakin membutuhkan hiburan yang menyenangkan untuk berkumpul bersama keluarga. Serta membuat masyarakat harus memilih tempat-tempat atau lokasi yang dirasa dapat memberikan kepuasan bagi diri sendiri. Perkembangan pariwisata menyebabkan persaingan menjadi semakin kompetitif antara tempat wisata. Berbagai promosi dapat ditempuh oleh para pelaku bisnis di bidang ini untuk dapat memenangkan persaingan. Untuk dapat bersaing dalam industri kepariwisataan, barang atau jasa-jasa perusahaan harus dapat dikenal dengan baik dan dipercaya citranya oleh masyarakat pada umumnya dan konsumen pada khususnya. Persaingan dalam bisnis hiburan khususnya pengadaan tempat wisata sangatlah ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya tempat-tempat wisata yang terdapat di setiap daerah dengan daya tarik yang beragam. Sehingga dalam hal ini para pebisnis harus mampu melakukan inovasi dan kreatifitas agar bisnis yang dijalankan tetap mendapat perhatian dari masyarakat. Pemasaran adalah faktor utama dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Pemasaran memiliki banyak aspek yang dapat menunjang permintaan masyarakat terhadap tempat wisata. Salah satu pemasaran yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Dengan kegiatan promosi ini tempat wisata yang dihasilkan diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat luas, baik melalui media maupun langsung kepada konsumen. Promosi ini dilakukan dengan tujuan menarik perhatian masyarakat akan tempat wisata sehingga pada akhirnya masyarakat memiliki keinginan untuk mencoba dan datang kembali ke tempat wisata ini. Sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung di tempat wisata tersebut. Tempat wisata yang terdapat di Indonesia saat ini beragam dan sudah banyak berkembang dengan beragam jenis seperti kebun binatang, taman bunga, kawasan laut, museum, candi, dan masih banyak lainnya. Semua ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat kunjungan yang menarik dan berwawasan.

Sehingga selain berwisata para pengunjung bersama keluarga dapat mempelajari hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Semua ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat kunjungan yang menarik dan berwawasan. Sehingga selain berwisata para pengunjung bersama keluarga dapat mempelajari hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bogor pada tahun 2008 berdasarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berjumlah 1.851.680 orang dengan perincian 1.833.530 wisatawan domestik dan 18.150 wisatawan mancanegara, dengan perincian jumlah wisatawan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke Bogor pada Tahun 2008 1 Tempat Wisata Pengelola Wisatawan Wisatawan Domestik Mancanegara (Orang) (Orang) Taman Safari Indonesia PT. Taman Safari Indonesia Wisata Agro Gunung Mas Telaga Warna Taman Wisata Mekarsari Taman Rekreasi Lido Wanawisata Bodogol Padang Buah Inagro Sirkuit Sentul Air Panas GSE PTP Nusantara VIII BKSDA PT. Mekar Unggul Sari PT. Lido Sarana Prima Dephut/ Balai TNGP PT. Intidaya Argolestari PT. Sarana Sirkuitindo Utama Pemda Kab. Bogor 891.078 195.751 7.011 99.450 22.354 5.415 2.960 82.637 10.348 8.112 4.884 625 625 562 80 0 466 52

Sumber : www.bogorkab.go.id (2008)

www.bogorkab.go.id Wisatawan Kabupaten bogor [2 Mei 2009]

Perbedaan jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara dari setiap tempat wisata memiliki perbedaan yang signifikan, hal ini dikarenakan keinginan masyarakat yang berbeda-beda untuk mengunjungi tempat wisata yang dirasa cukup menarik perhatian serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Terlihat dari perbedaan jumlah wisatawan Taman Safari Indonesia yang jumlahnya paling besar dibandingkan Wisata agro gunung Mas, telaga Warna, Taman Wisata mekarsari, Taman Rekreasi Lido, Wanawisata Bodogol, Padang Buah Inagro, Sirkuit Sentul, dan Air Panas GSR. Bagi masyarakat secara luas tempat rekreasi yang lebih diminati adalah perpaduan antara kebun binatang modern dengan wisata alam. Karena selain dapat menikmati suasana alam yang indah, dapat dijadikan objek yang menarik, dapat pula menjadi tempat yang penuh dengan pendidikan. Tempat wisata Taman Safari Indonesia merupakan perpaduan antara kebun binatang modern dan wisata alam. Taman Safari Indonesia memiliki fungsi yang cukup penting, yaitu berfungsi sebagai lembaga konservasi eks situ, wahana pendidikan, penelitian dan teknologi konservasi serta tempat rekreasi yang berwawasan lingkungan. Perkembangbiakan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor dilakukan untuk menyelamatkan sumber daya genetik dan populasi satwa, dimana Taman Sadari Indonesia tetap menjaga kemurnian jenis, menjaga keanekaragaman genetik dan menjaga ketersediaan sumber daya jenis satwa secara lestari. Taman Safari Indonesia yang dibangun sejak tahun 1986 adalah taman margasatwa terbuka satu-satunya di Indonesia yang memperagakan satwa-satwa langka dari seluruh dunia di dalam suasana yang mendekati habitat alaminya. Selain itu, TSI memiliki lokasi yang cukup strategis karena jarak yang cukup dekat dengan wilayah Jabotabek. Hal ini menjadikan TSI merupakan salah satu objek wisata yang cukup penting di Indonesia. 1.2. Perumusan masalah Potensi wisata yang memadukan kebun binatang dan wisata alam masih belum diandalkan sebagai suatu aset yang mampu mendatangkan penghasilan. Banyak potensi wisata alam yang belum tergarap secara optimal, padahal kawasan wisata alam dapat mendatangkan penghasilan yang cukup besar, membuka

4 peluang usaha dan kerja, serta dapat berfungsi sebagai sarana hiburan, menjaga kelestarian alam serta perlindungan dan pelestarian populasi jenis hewan yang terancam punah karena kehilangan habitat. Kebutuhan masyarakat akan rekreasi alam terbuka menciptakan persaingan yang tinggi pada objek wisata di daerah Bogor. Masing-masing bidang usaha pariwisata menawarkan keunggulan dan daya tariknya untuk mempertahankan dan menarik pengunjung. Salah satu objek wisata yang dapat turut meramaikan bidang pariwisata di Indonesia yang berada di Kota Bogor adalah Taman Safari Indonesia. TSI harus memiliki identitas yang mampu menciptakan gambaran tersendiri. Diawal perkembangannya, masyarakat mungkin belum banyak mengenal TSI yang secara umum bukan hanya kebun binatang. Tetapi mayoritas masyarakat menyadari bahwa TSI merupakan objek wisata yang identik dengan kebun binatang yang dipenuhi dengan beragam hewan dengan jenis yang berbeda-beda. Pada awal berdiri Taman Safari Indonesia belum mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat sebagai salah satu objek wisata yang sangat menarik, karena rasa takut masyarakat untuk berkunjung ke tempat wisata yang memperlihatkan hewan-hewan dialam terbuka dekat dengan manusia. Sehingga jumlah pengunjung yang datang ke Taman Safari Indonesia belum mengalami peningkatan yang besar. Tetapi dengan berjalannya waktu Taman Safari Indonesia mendapat kepercayaan dari masyarakat sehingga dapat terus berkembang hingga saat ini. Hanya saja pada waktu-waktu tertentu, Taman Safari Indonesia mengalami penurunan, seperti pada saat anak-anak sekolah sedang ujian, musim hujan, dan bulan puasa Ramadhan. Selama pelaksanaan puasa walaupun hari libur terjadi penurunan yang cukup tajam dari hari-hari biasa, akhir pekan dan hari libur. Biasanya pada kondisi normal, akhir pekan dan hari libur bisa mencapai sekitar 1000 lebih kendaraan pengunjung, tetapi pada saat puasa kendaraan pengunjung yang datang hanya sekitar 100 kendaraan. Meskipun mengalami penurunan seluruh kegitan Taman Safari Indonesia tetap berjalan normal. Fluktuasi dari jumlah pengunjung ini dikarenakan kondisi yang sedang terjadi, fasilitas, sarana, dan prasarana yang kurang memuaskan serta promosi yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia. Seiring dengan perkembangan

perjalanannya, TSI melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan jumlah pengunjung, salah satunya yaitu dengan meningkatkan pelaksanaan kegiatan promosi agar produknya dapat lebih dikenal dan diterima secara baik oleh masyarakat luas. Dalam pelaksanaannya, kegiatan promosi memerlukan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan, yaitu biaya promosi. Pengeluaran perusahaan untuk biaya promosi tersebut harus dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik agar setiap rupiah yang dikeluarkan perusahaan dapat ditentukan kontribusinya dalam mencapai tujuan perusahaan selama ini. Melalui kegiatan promosi diharapkan dapat mempengaruhi konsumen agar dapat berkunjung ke tempat wisata ini. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai efektivitas promosi terhadap jumlah pengunjung. Masalah pokok ini dijabarkan dalam rumusan-rumusan sebagai berikut: 1. Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia untuk meningkatkan jumlah pengunjung? 2. Bagaimanakah efektivitas promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia? 3. Bagaimana keterkaitan atau korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. 2. Menganalisis efektivitas promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia. 3. Menganalisis keterkaitan atau korelasi antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia. 1.4. Manfaat penelitian Kegunaan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Taman Safari Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat inovasi baru di masa yang akan datang. Selain

itu penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi yang akan menjadi masukan dalam upaya meningkatkan volume kunjungan konsumen (wisatawan) melalui kegiatan promosi. 2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dan informasi tambahan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut.

1.5.

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus pada efektivitas promosi terhadap jumlah

pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor. Efektivitas promosi yang dibahas dibatasi dengan menggunakan dua elemen promosi, yaitu Above The Line dan Below The Line. Above The Line berupa iklan melalui televisi, radio, Koran, film, serta pembagian brosur. Sedangkan kupon, voucher, diskon, hadiah. Below The Line berupa pemberian

II.

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pendekatan Teoritis Pada pendekatan teoritis akan dikaji berbagai teori yang menjadi dasar dari

aspek-aspek yang akan diteliti. Teori-teori yang akan dikaji antara lain mengenai pengertian pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, pengertian promosi, bauran promosi, tujuan dan sasaran promosi, metode penganggaran promosi, konsumen, pengertian pariwisata. 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain ( Kotler, 2005). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti pemasaran berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants), permintaan (demand), produk (barang dan jasa), pertukaran dan transaksi, nilai dan kepuasan, hubungan dan jaringan kerja, saluran pemasaran, rantai pasokan, persaingan, serta lingkungan pemasaran. Pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdernya (Kertajaya dalam Alma, 2005). Pemasaran juga merupakan sebuah fungsi manajemen penting yang diperlukan guna menciptakan permintaan produk yang dijual (Bloom dan Boone, 2006). Pemasaran adalah hasil hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen (American Marketing Association dalam Assauri, 2004). Pemasaran merupakan sebuah konsep ilmu dan strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham) (Hasan, 2008). 2.1.2. Strategi Pemasaran Menurut Rangkuti (2002), strategi didefinisikan sebagai tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagaunaan, dan alokasi sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Untuk mencapai

tujuannya tersebut perusahaan harus merancang dan menerapkan strategi pemasaran bagi produknya. Pada dasarnya, strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan (Assauri, 2004). Menurut Kotler (2005), 12 strategi pemasaran yang paling utama adalah segmentation, targeting, dan positioning (STP). 1. Segmentasi Strategi segmentasi merupakan bagian yang paling penting dalam menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Segmentasi adalah proses membagi pasar yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen sehingga masing-masing segmen cenderung bersifat homogen dalam segala aspek. Variabel segmentasi utama yang digunakan untuk pasar konsumen adalah geografi, demografi, psikografi, perilaku dan individual (Kotler, 2005). 2. Targeting Targeting merupakan pemilihan satu atau lebih segmen yang dianggap paling potensial dan menguntungkan, sekaligus mengembangkan produk dan program pemasaran untuk segmen-segmen yang dipilih. Menurut Kotler (2005), sebelum melakukan pemilihan, perusahaan perlu mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, dengan memperhatikan daya tarik segmen secara keseluruhan serta tujuan dan sumberdaya perusahaan. Perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran yaitu a. Konsentrasi Segmen Tunggal Perusahaan memilih berkonsentrasi pada satu segmen tertentu dengan didasari oleh beberapa pertimbangan, misalnya perusahaan memiliki dana terbatas, segmen tersebut merupakan segmen yang paling tepat sebgai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. b. Spesialisasi Selektif Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki.

9 c. Spesialisasi Pasar Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. d. Spesialisasi Produk Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar. e. Pelayanan Penuh Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. 3. Positioning Positioning adalah strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran sehingga terbentuk citra merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek produk pesaing. Hasil akhir penetapan posisi adalah keberhasilan penciptaan proporsi nilai yaitu alasan yang meyakinkan pelanggan untuk membeli produk perusahaan (Kotler, 2005). 2.1.3 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005). Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yaitu variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen (Assauri, 2004). Bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan 4P ini terdiri dari empat variabel, yaitu : produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Produk (product) merupkan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Harga (price) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Tempat (place) merupakan fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam rangka menyediakan barang dan jasa sebuah perusahaan. Sedangkan promosi (promotion) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk,

10 mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Menurut Lovelock (2005) , dalam pemasaran jasa unsur 4 P dianggap kurang mencakup seluruh aspeknya. Oleh karena itu dalam pemasaran jasa terdapat empat unsur tambahan. Unsur pertama adalah proses (process) yang merupkan metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Unsur kedua adalah produktifitas (productivity) merupakan seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan. Unsur ketiga adalah orang (people) yang memiliki definisi karyawan dan kadang-kadang pelanggan yang terlibat dalam proses produksi. Unsur yang terakhir adalah bukti fisik (physical evidence), merupakan petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Kedelapan unsur pemasaran jasa dapat dilihat pada Gambar 1.

Produk Harga Tempat Promosi

Proses Produktivitas Orang Bukti Fisik

Gambar 1. Delapan Komponen Manajemen Jasa Terpadu (Lovelock, 2005) 2.1.4 Pengertian Promosi Promosi merupakan proses mengkomunikasi variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi dimulai dari perencanaan, implementasi dan pengendalian komunikasi untuk menjangkau target audiens. Selain itu menurut Hasan (2008), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif kepada target audiens (pelanggan atau calon pelanggan) untuk mendorong terciptanya transaksi pertukaran antara perusahaan dan audiens. Promosi adalah sejenis komunikasi

11

yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa (Alma, 2005). Tujuan promosi ialah untuk memperoleh perhatian, mendidik,

mengingatkan dan meyainkan calon konsumen. Menurut Kotler (2005), Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya, membujuk dan mengingatkan para konsumen sasaran agar membeli produk tersebut. Menurut Jeffkin dalam Immaddudin (2005) , promosi dibagi menjadi dua bagian, yaitu : 1. Above The Line (ATL) Bentuk promosi yang menggunakan sarana promosi yang menjadikan media tradisional sebagai sarana penyampaian pesan melalui sarana yang efektif. Bentuk promosi ini biasanya berbentuk komisi bagi agen penjualan, menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran, film, serta pembagian brosur. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan promosi tesebut. 2. Below The Line (BTL) Bentuk promosi yang dilakukan tidak seperti biasanya dan dilakukan secara tidak langsung. Promosi ini dapat berbentuk pemberian tambahan pada jasa yang dilakukan oleh tenaga penjual, pemberian sponsorship pada suatu kegiatan, melaksanakan kegiatan sosial, dan sebagainya. Promosi below the line lebih menekankan pada karakter dan sifat dari produk yang dipromosikan, sehingga dapat membangun citra merek positif suatu produk. Bentuk-bentuk promosi yang dapat dilakukan adalah : a. Pemberian kupon. Kupon digunakan sebagai pemberian bonus bagi konsumen atas kesetiaannya menggunakan produk yang dikomunikasikan. b. Kartu bergambar. Kartu bergambar dapat meningkatkan loyalitas pada suatu merek. Melalui kartu gambar, konsumen dapat melihat secara jelas produk yang ditawarkan dan karakter yang dibentuknya. c. Memberikan permainan. Permainan yang menarik dengan label suatu produk dilakukan sebagai variasi dalam pembelian suatu produk.

12

d. Pembelian voucher. Voucher adalah kartu yang merepresentasikan sejumlah harga yang didapatkan untuk membeli suatu produk. Pemberian voucher dapat dilakukan melalui majalah dan koran, atau juga dapat melalui pembagian hadiah pada konsumen. e. Contoh gratis. Pemberian contoh produk secara gratis kepada konsumen oleh perusahaan untuk memperkenalkan produk yang baru atau untuk menambah daya ingat konsumen terhadap suatu produk. f. Pemberian diskon. Diskon dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk-produk yang masih rendah tingkat penjualannya. g. Pemberian hadiah. Pemberian hadiah dapat meningkatkan kesan positif bagi perusahaan dari pandangan konsumen. Pemberian ini dapat juga meningkatkan penjualan dari produk tersebut. h. Karakter penjualan. Promosi ini dilakukan untuk meningkatkan karakter dari suatu merek. i. Pemberian uang tunai kepada konsumen setia. Konsumen yang sedang berjalan atau sedang dirumah, secara tiba-tiba ditanyakan apakah mereka menggunakan produk tersebut. Jika ternyata mereka menjawabnya dengan benar dan memang menjadi konsumen setia produk tersebut, maka kepadanya diberikan hadiah berupa sejumlah uang tunai. j. Kompetisi. Melakukan kompetisi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk. 2.1.5. Bauran Promosi Menurut Swastha dalam Angipora (2002), bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan perorangan, dan alat-alat promosi lainnya, yang kesemuanya dirancang untuk mencapai tujuan penjualan. Terdapat 5 elemen promosi yang digunakan guna melaksanakan tujuan dan sasaran promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung. 1. Periklanan (advertising) Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Kotler, 2005). Periklanan merupakan alat komunikasi

13 pemasaran produk maupun jasa yang dibayar oleh sponsor khusus dengan cara mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, jasa secara nonpersonal (Hasan, 2008). Menurut Alma (2005), Media periklanan dapat berupa surat kabar, majalah, surat, TV, radio, bioskop, papan reklame, car rads, lampu-lampu, katalog buku, telepon. Pemilihan media dalam periklanan yang akan digunakan tergantung kepada : a. Daerah yang akan dituju. b. Konsumen yang diharapkan. c. Daya tarik yang digunakan oleh media-media tersebut. d. Fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebut dalam hal biaya. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/ atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impuls buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya). Menurut Alma (2004) promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari sebuah produk atau jasa dengan tujuan, sebagai berikut ; a. Menarik para pembeli baru. b. Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau langganan lama. c. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama. d. Menghindarkan konsumen lari ke merek lain. e. Mempopulerkan merek atau meningkatkan loyalitas. f. Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas market share jangka panjang. 3. Penjualan Perorangan (Personal Selling) Penjualan perorangan adalah penyajian secara lisan oleh perusahaan kepada satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan agar produk yang

14 ditawarkan dapat terjual (Kotler, 2005). Cara penjualan personal selling adalah cara paling tua dan penting. Cara ini merupakan satu-satunya cara dari sales promotion yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, dan pada tempat dan waktu itu juga diharapkan konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli. Menurut Alma (2004), Bentuk-bentuk personal selling secara garis besar sebagai berikut : a. Di toko. b. Di rumah-rumah (penjual datang ke rumah). c. Penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk mendatangi, pedagang eceran. Seperti para penjual obat dari farmasi mendatangi apotek-apotek atau agen-agen barang kelontongan. d. Penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang besar atau pedagang eceran. e. Pimpinan penting. f. Penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industri untuk memberikan nasehat dan bantuan. 4. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Gray dalam Alma (2004), public relation artinya menciptakan good relation dengan publik, agar masyarakat memiliki image yang baik terhadap perusahaan. Dengan public relation dapat membentuk pandangan yang baik, mencegah berita-berita tak baik dari masyarakat. Menurut Hasan (2008), public relations merupakan usaha untuk menstimulasi permintaan sebuah produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita yang signifikan dan bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan setiap produknya. Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga sifat khusus : a. Kredibilitas yang tinggi adalah kriteria dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan. perusahaan berkunjung kepada langganan-langganannya

15 b. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya adalah hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan. c. Dramatisasi adalah hubungan masyarakat memiliki kemampuan untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.(Kotler, 2000). 5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya mendorong pembelian, dan public relation membangun dan memelihara citra perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara. Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memafaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur. Sehingga komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Dengan direct marketing konsumen dapat memperolah manfaat berupa penghematan waktu dalam belanja dan bahkan dapat belanja secara rahasia (diam-diam). Sementara itu bagi penjual, manfaat yang diperoleh adalah dapat memilih calon pembeli secara selektif, dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan. Bentuk dan contoh kegiatan dari bauran promosi sebagai bagian dari bauran pemasaran akan ditampilkan pada Tabel 2. Menurut Lovelock (2005), selain periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung, promosi yang digunakan dapat melalui komunikasi pribadi dan komunikasi non-pribadi, yaitu : 1. komunikasi Pribadi Komunikasi langsung antara pemasar dan satu atau lebih pelanggan yang memungkinkan dialog dua arah (mencakup pembicaraan tatap muka, penggunaan telepon , dan e-mail). Beberapa jenis komunikasi pribadi antara

16

lain cerita dari mulut ke mulut (lisan), penjualan, layanan pelanggan, pelatihan. 2. Komunikasi Non-pribadi Komunikasi satu arah yang ditujukan pada audiens sasaran yang tidak melakukan kontak pribadi dengan sumber pesan (mencakup iklan media dan hubungan masyarakat). Tabel 2. Jenis, Kegiatan dan Contoh Bauran Promosi Bauran Promosi Kegiatan dan Contoh Alat Bauran Promosi b. Iklan cetak dan penyiaran h. Cetak Ulang Iklan c. Pengemasan Luar i. Billboard d. Pengemasan Dalam j. Simbol Pengenalan Periklanan e. Film k. Pameran f. Brosur dan Buku Petunjuk l. Materi Audiovisual g. Poster dan Selebaran m. Simbol dan Logo h. Directory n. Pita Video a. Presentasi Penjualan Penjualan b. Rabat Penjualan Pribadi c. Program Intensif d. Pemberian Sampel e. Pekan Raya dan Pameran Dagang a. Siaran Pers g. Publikasi b. Ceramah h. Hubungan Masyarakat Hubungan c. Seminar i. Melobi Masyarakat d. Laporan Tahunan j. Media Intensitas e. Sumbangan Amal k. Majalah Perusahaan f. Menjadi Sponsor a. Katalog e. Belanja melalui televisi Pemasaran b. Surat f. Fax mail langsung c. Pemasaran melalui telepon g. E-mail d. Belanja secara elektronik h. Voice mail a. Pekan raya g. Fasilitas tukar tambah b. Pameran h. Program berkelanjutan Promosi c. Peragaan i. Penempelan tanda Penjualan d. Kupon j. Kontes, permainan e. Rabat k. Premium dan hadiah f. Hiburan l. Pemberian contoh produk
Sumber : Kotler, 2002

2.1.6. Tujuan Promosi Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik perhatian dan untuk selanjutnya memberi pengaruh terhadap meningkatnya penjualan. Suatu

17 kegitan promosi jika dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi konsumen mengenai dimana dan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya. Menurut Angipora (2002), secara mendasar tujuan promosi dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Menginformasikan Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan seluruh aspek-aspek dan kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat diketahui secara jelas. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai hal yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa: a. b. c. d. e. f. g. h. Menginformasikan pasar mengenai produk baru. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. Menjelaskan cara kerja produk. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan. Meluruskan kesan yang salah. Menguraikan ketakutan atau kekhawatirkan pembeli. Membangun citra perusahaan.

2. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan pembeli terhadap produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dan membujuk pelanggan sasaran dengan tujuan utama, sebagai berikut : a. Membentuk pilihan merek. b. Mengalihkan pilihan ke merek lain. c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga. e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman saat itu juga. 3. Mengingatkan Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini

18

dimiliki atsa keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumennya dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi bersifat mengingat, dapat terdiri atas : a. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan pembeli tempat-tempat yang akan menjual produk perusahaan. c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan. d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Meskipun tujuan promosi yang digambarkan di atas merupakan panduan untuk menciptakan permintaan, namun tujuan promosi tersebut tidak mempunyai tujuan mendesak yang akan membantu perusahaan dalam pencapain sasaran karena tujuan promosi tersebut tidak memastikan bahwa perusahaan akan sampai di sana. Dalam berbagai kegitan bisnis yang nyata di mana kegiatan promosi yang akan dilakukan tidak hanya sekedar mengkomunikasikan tujuan, tetapi kegiatan tersebut harus menentukan secara jelas kapan perusahaan akan melakukannya (Angipora, 2002). 2.1.7. Metode Penganggaran Promosi Untuk menentukan penganggaran promosi bisa dilakukan berdasarkan empat metode yang disesuiakan dengan kebutuhan, kemampuan dan tujuan dari perusahaan. Menurut Shimp (1999) ada empat metode penganggaran promosi, yaitu : 1. Metode anggaran persentase penjualan Dalam menggunakan metode ini, suatu perusahaan menyusun anggaran promosi secara sederhana sebagai persentase tetap dari volume penjualan masa lalu. Kegiatan perusahaan yang menganggarkan metode anggaran persentase penjualan misalnya, suatu perusahaan mengalokasikan 3 pesen dari penjualan digunakan untuk biaya promosi, maka jika penjualan perusahaan tersebut adalah Rp. 100.000.000,00 maka anggaran untuk promosi adalah sebesar Rp. 3.000.000,00.

19 2. Metode tujuan dan tugas Metode ini dianggap sebagai metode yang paling masuk akal dan yang paling banyak digunakan. Pada metode ini para pembuat keputusan periklanan harus secara jelas mendefinisikan peran yang ingin dimainkan dan ingin dicapai oleh suatu promosi dan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Kegiatan perusahaan yang menerapkan metode tujuan dan tugas misalnya, suatu perusahaan ingin memperkenalkan suatu produk baru dan menguatkan brand mereka di mata konsumen, untuk mencapai hal ini perusahaan akan mengeluarkan anggaran tertentu untuk biaya promosi agar mendapatkan hasil yang diinginkan. 3. Metode penyamaan dengan pesaing Metode penganggaran dengan cara memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaing. Metode ini dilakukan dengan menggunakan informasi yang didapat dari pesaing. Kegiatan perusahaan yang menerapkan metode penyamaan dengan pesaing dalam penganggaran misalnya, jika produsen A

menganggarkan 3 persen dari total penjualan maka produsen B juga menganggarkan jumlah yang sama. 4. Metode sesuai kemampuan Pada metode ini dana yang dianggarkan adalah dana yang tersisa setelah anggaran dikeluarkan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, yang cenderung sebagai pengikut pasar dalam persaingan industri. 2.1.8 Konsumen Menurut Sumarwan (2003), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasniya. Menurut Sumarwan (2003), bahwa para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan. Sehingga pemasar dapat memproduksi

20

barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat

mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Persaingan yang ketat antar merek menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar. Dengan memahami konsumen, kita dapat merumuskan strategi promosi yang efektif. 2.1.9 Pengertian Pariwisata Pariwisata berasal dari kata Pari dan Wisata. Pari yang berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar sedangkan wisata berarti berjalan atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling. Dalam arti luas, pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu aktifitas, pariwisata telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju dan sebagian kecil masyarakat Negara berkembang. Pariwisata semakin berkembng sejalan perubahan-perubahan sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan politik (Damanik dan Weber, 2006). Marpaung (2002), mendefinisikan pariwisata sebagai perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaanpekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pariwisata dalam Undang-Undang kepariwisataan No.9 Tahun 1990, diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Direktorat Jenderal Pariwisata,1996). Pariwisata dalam Instruksi Presiden No. 19 Kepariwisataan Tahun 1965, adalah keseluruhan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan iklim yang nyaman. 2.2. Penelitian Terdahulu Menurut Immaduddin (2005), promosi yang dilakukan oleh PT. BPRS Amanah Ummah efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan komunikasi. Hal

21

ini ditunjukkan oleh nilai X yang dihasilkan berada dalam rentang skala efektif. Sementara dari segi dimensi dampak, promosi yang dilakukan berada dalam rentang skala cukup efektif yaitu sebesar 2,285. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukkan bahwa promosi yang dilakukan adalah efektif sebesar 2,6525. Hal ini berarti promosi yang dilakukan telah terbukti efektif dalam menjaga keberlangsungan nasabah yang dimilikinya, serta meningkatkan kualitas dari nasabah tersebut. Respon nasabah terhadap promosi yang dilakukan sangat baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai total direct rating yang berada dalam skala baik yaitu 73,12. Promosi yang dilakukan juga efektif terhadap respon nasabah dari segi perhatian, pembacaan, kognitif, afeksi, dan perilaku. Hal ini berarti nasabah merespon positif terhadap promosi yang dilakukan, sehingga efektivitas respon nasabah terhadap promosi yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik dan menggembirakan. Uktolseja (2006), dalam penelitiannya menggunakan EPIC model dengan nilai dimensi empati sebesar 2 yang berarti promosi yang dilakukan mempunyai respon yang cukup efektif. Dimensi persuasi bernilai 1,59 berarti promosi yang dilakukan tidak efektif. Dimensi dampak memiliki nilai sebesar 1,91 berarti promosi yang dilakukan cukup efektif. Dan dimensi komunikasi memiliki nilai 2,05. Sehingga diperoleh EPIC Rate sebesar 1,88 yang berarti promosi yang dilakukan cukup efektif. Dari hasil korelasi antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan tingkat penjualan yang dihasilkan merupakan korelasi yang positif dengan nilai 0,786 untuk biaya promosi ATL dan 0,843 untuk biaya promosi BTL. Simatupang (2002), dalam penelitiannya mengidentifikasi tiga kegiatan promosi utama yang dijalankan oleh Ice Cream Swensens yaitu periklanan, promosi penjualan dan publisitas. Kegiatan periklanan dilakukan melalui media cetak, elektronik, pemasangan spanduk, flyer, umbul-umbul dan billboard. Sedangkan untuk kegiatan promosi penjualan, perusahaan Ice Cream Swensens mengadakan perlombaan anak-anak, penyebaran brosur, pembagian kupon, dan pemberian harga khusus dalam bentuk paket dengan restoran siap saji KFC. Publisitas dilakukan ,melalui kegiatan-kegiatan pendidikan. Berdasarkan poses

22

pengujian metode regresi linier berganda mengenai pengaruh antara biaya promosi dengan perubahan nilai penjualan yang dihasilkan oleh kontribusi dari biaya promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan telah mengutamakan promosi dengan melakukan periklanan dan promosi penjualan, karena jenis promosi ini lebih cepat penyampaiannya dibanding publisitas dan penjualan peorangan. Berdasarkan uji statistik t, diproleh nilai t sebesar negatif 3,665 untuk periklanan dan nilai t sebesar 4,287 untuk promosi penjualan. Kedua angka ini menunjukkan bahwa periklanan dan promosi penjualan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penjualan secara keseluruhan. Sedangkan untuk biaya kegiatan periklanan memberikan kontribusi sebesar 77 persen dan promosi penjualan sebesar 78 persen terhadap perubahan nilai penjualan. 2.3. Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Teknis analisis yang digunakan adalah korelasi product moment, yakni untuk menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar, 2003), dengan rumus sebagai berikut : n ( XY ) ( X Y ) r= ..(1)

Dimana : r n X Y = Angka korelasi = Jumlah contoh dalam penelitian = Skor Pertanyaan = Skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan Setelah alat ukur dinyatakan sahih, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya, yaitu suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Untuk mengukur reliabilitas kuesioner digunakan teknik Alpha Cronbach (Umar, 2003), dengan rumus berikut:

23

....(2)

Dimana : r k t2 = Reliabilitas Instrument = banyak butir pertanyaan = varian total

b 2 = Jumlah Varian Butir Rumus varian yang digunakan : X2 = X2


n ...(3)

n Dimana : n X = varian = jumlah responden = Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

Penilaian koefisien Alpha Cronbach berdasarkan aturan sebagai berikut : 0,00 - 0,20 = Kurang Reliabel > 0,20 0,40 = Agak Reliabel > 0,40 0,60 = Cukup Reliabel > 0,60 0,80 = Reliabel > 0,80 1,00 = Sangat Reliabel Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas memerlukan jumlah responden minimal 30 orang. Jika diperoleh nilai r hitung lebih dari 0,361 maka alat ukur tersebut dinyatakan sahih dan reliabel. 2.4. Metode Analisis Data 2.4.1. EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, Communication) EPIC Model digunakan untuk melakukan analisa terhadap dampak komunikasi dalam promosi. Metode ini ditemukan oleh lembaga riset dan penelitian AC. Nielsen, dan terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi.

24

Menurut Durianto, et al. (2003) dimensi-dimensi yang ada pada EPIC Model adalah : 1. Dimensi Empati (Empathy) Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai promosi, dan bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan pribadi mereka. Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau keadaan yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dimensi empati melibatkan afreksi dan kognisi konsumen. Afreksi melibatkan perasaan, sementara kognisi melibatkan pemikiran. Dimensi empati dapat

menggambarkan keadaan positif maupun negatif dari suatu kegiatan promosi. 2. Dimensi Persuasi (Persuation) Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu. 3. Dimensi dampak (Impact) Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu produk bisa terlihat lebih menonjol daripada produk lain, dan apakah suatu promosi dapat mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan dari dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge (pengetahuan produk). 4. Dimensi Komunikasi (Communication) Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalkan dan kejelasan promosi. Kemudian dari keempat dimensi tersebut, data dianalisis dengan menggunakan :

25 a. Analisis tabulasi Sederhana Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke dalam bentuk persentase. P = fi x 100 % fi Dimana : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu fi = Banyaknya jumlah responden b. Skor Rata-Rata Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan kepada konsumen, kemudian diberikan bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi. X = fi . wi fi Dimana : X = rata-rata berbobot Fi = frekuensi Wi= bobot Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran 1 hingga 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang sangat positif. Kemudian dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut : Rs = R (bobot) M Dimana : R (bobot) = Bobot terbesar bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot ...(6) .......(5) .......(4)

26

Kemudian menentukan nilai X untuk masing-masing dimensi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : X = (bxj) ..(7)

Dimana : b j = bobot = jumlah responden yang memilih kategori tersebut

Langkah terakhir adalah menentukan nilai EPIC Rate dengan rumus sebagai berikut : EPIC Rate = X Empati + X Persuasi+ X Dampak + X Komunikasi(8) 4 Hasil EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam persepsi responden, sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan diatas. 2.4.2. Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel dengan variabel lainnya, dan umumnya digunakan bersamaan dengan analisis regresi (Uktolseja, 2006). Koefisien korelasi dinyatakan dengan tanda r, merupakan koefisien yang menunjukkan arah serta kekuatan hubungan antara dua variabel. Besarnya nilai r dapat bervariasi antara -1 sampai dengan +1, atau dapat dinyatakan dengan -1 r +1. Perhitungan koefisien korelasi Pearson akan mengukur bagaimana hubungan antara jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah penjualan yang diperoleh. Analisis ini untuk melihat apakah ada hubungan yang positif antara keduanya (Firdaus, 2004). Dengan rumus sebagai berikut : n ( XY ) ( X Y ) r = .(9)

Dimana : r n X Y = Angka korelasi = Jumlah contoh dalam penelitian = Skor Pertanyaan = Skor total responden n dalam menjawab seluruh pertanyaan

27

2.5.

Kerangka Pemikiran Taman Safari Indonesia bergerak dalam bidang pariwisata yang harus

memberikan kepuasan, kenyamanan, dan keindahan kepada konsumennya (wisatawan). Perkembangan pariwisata saat ini semakin berkembang sehingga persaingan didalamnya semakin ketat mempengaruhi penetapan strategi tertentu untuk mendapatkan minat dan perhatian yang tinggi serta memenangkan persaingan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan melalui strategi promosi pemasaran, yang berupa bauran promosi pemasaran yang dapat dikelompokkan ke dalam Above The Line dan Below The Line. Promosi adalah suatu bagian penting dari pemasaran karena berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, memahami, berubah sikap, menyukai, yakin, dan akhirnya membeli sehingga dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi harus dirancang dan dilakukan seefektif mungkin. Pentingnya promosi bagi perusahaan membuat perusahaan harus mengeluarkan suatu strategi promosi yang efektif. Efektivitas promosi dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi penjualan dan segi komunikasi. Segi penjualan yaitu mengetahui bagaimana kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan untuk promosi dengan jumlah pengunjung yang didapatkan. Segi komunikasi berupa bagaimana respon konsumen terhadap bentuk strategi promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Baik berupa promosi above the line yaitu pemasaran langsung, promosi penjualan, serta humas dan publisitas maupun promosi below the line yaitu periklanan. Dari promosi yang dilakukan baik melalui above the line maupun below the line dapat diketahui kinerja promosi tersebut dengan menggunakan analisis EPIC model dan analisis korelasi pearson. EPIC Model adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur efektifitas promosi dari dampak pengingatan dan persuasi melalui riset komunikasi terhadap konsumen. Sedangkan analisis korelasi dilihat dari segi penjualan digunakan untuk mencari hubungan fungsional antara biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah pengunjung pada perusahaan tersebut. Sehingga pada akhirnya dicapailah efektivitas promosi

28

terhadap jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.

Taman Safari Indonesia

Strategi Pemasaran

Bauran Pemasaran

Produk Harga

Harga

Promosi

Distribusi

Proses

Orang

Bukti fisik

produktifitas

Promosi Below The Line

Promosi Alow The Line

Komunikasi Pribadi

Pemasaran Langsung

Promosi penjualan

Humas dan Publisitas

Perikalanan

Cerita dari mulut ke mulut

Pengukuran Kinerja Promosi

Analisis Korelasi Pearson

Segi Penjualan

Segi Komunikasi

EPIC Model

Efektifitas Promosi Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor

Gambar 2 . Kerangka Pemikiran Penelitian

III.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Taman Safari Indonesia dengan lokasi di Jalan

Raya Puncak, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret- April 2009. 3.2. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berdasarkan pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak Taman Safari Indonesia yaitu, seorang Manajer Pemasaran, seorang Humas TSI dan seorang Customer Relation. Sedangkan wawancara dengan konsumen melalui bantuan kuesioner. Jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Data sekunder bersumber dari data Taman Safari Indonesia yang meliputi data tentang biaya promosi dan jumlah pengunjung selama 5 tahun terakhir dari tahun 2004-2008. Selain itu juga diperoleh melalui buku, majalah, internet, dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian. 3.3. Metode Penarikan Sampel dan Jumlah Sampel Menurut Guilford dalam Supranto (2001), sampel sebanyak 30 orang responden tetapi semakin besar sampel hasil yang diperoleh akan lebih akurat, sehingga diambil 100 orang pengunjung. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan Judgement Sampling yaitu teknik pengambilan sampelnya dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria yang digunakan sebagai acuan penarikan sampel. Kriteria yang digunakan adalah responden yang berusia diatas 16 tahun, karena dianggap dapat mengerti isi dari pertanyaan kuesioner. Responden juga yang telah mengenal promosi-promosi Taman Safari Indonesia dan telah berkunjung ke objek wisata ini minimal satu kali.

30

3.4.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode

survey. Instrumen utama yang digunakan adalah dengan kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu melakukan pengujian keabsahan atau kesahihan yaitu uji validitas dan kehandalan (reliabilitas) alat ukur kuesioner kepada 30 anggota populasi dari pengunjung Taman Safari Indonesia. Uji validitas dilakukan dengan menghitung nilai korelasi pada setiap instrument pertanyaan terhadap skor totalnya, dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa semua atribut pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid pada taraf signifikan 5%. Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang digunakan akurat. Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik alpha Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for Windows (Lampiran 4), diperoleh nilai alpha sebesar 0,706. Nilai alpha tersebut mengindikasikan bahwa atribut tersebut sangat reliabel yaitu > 0.6. Sehingga dapat disimpuklan bahwa atribut tersebut konsisten atau reliabel sebagai alat ukur penelitian. Setelah mengetahui validitas dan reliabilitas, disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. 3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden dalam kuesioner di uji dengan menggunakan skala likert. Skor untuk setiap jawaban responden dalam kuesioner dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Skor Penilaian Jawaban Responden dalam Kuesioner Kriteria Jawaban Bobot Nilai Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Cukup 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5

31

Penilaian pertanyaan-pertanyaan peubah EPIC model menggunakan skala likert dengan rentang skala yang digunakan adalah satu sampai lima dan diberi bobot. Berikut adalah rentang skala berdasarkan bobot penilaian yang diperoleh dalam kuesioner. RS = 5 - 1 5 RS = 0,8 Sehingga diperoleh posisi keputusan seperti terlihat dalam Gambar 3. Setelah itu nilai EPIC rate dapat ditentukan. STE TE N E SE

1,8

2,6

3,4

4,2

Gambar 3. Kriteria dan Rentang Skala Efektivitas Promosi dalam EPIC Model Berdasarkan Gambar 3, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Jika rentang skala pada rentang 1,0 - 1,8 maka promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria sangat tidak efektif. 2. Jika rentang skala pada rentang 1,8 2,6 maka promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria tidak efektif. 3. Jika rentang skala pada rentang 2,6 3,4 maka promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria Cukup efektif. 4. Jika rentang skala pada rentang 3,4 4,2 maka promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria efektif. 5. Jika rentang skala pada rentang 4,2 5,0 maka promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria sangat efektif. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel biaya promosi dengan variabel jumlah pengunjung. Analisis ini dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 15.0 for windows. Caranya dengan memilih analyze, kemudian correlate, bivariate, dan masukkan variabel-variabel yang akan dikorelasikan, lalu pilih pearson dan two tailed. Sehingga dihasilkan suatu angka diantara rentang skala -1 < r <1 yang menandakan adanya korelasi yang positif atau negatif diantara kedua variabel.

IV.

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1.

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Ide dan cita-cita mendirikan suatu taman satwa modern ini datang dari

penyayang satwa liar yang tergabung dalam grup Oriental Circus Indonesia (OCI) sejak tahun 1967. Kelompok ini dengan berbekal kecintaan dan pengetahuan tentang satwa, berusaha mencari tempat ideal untuk dijadikan Home Base (pangkalan) sirkusnya, maka terpilih tempat yang sekarang yaitu Desa Cibeureum. Sejalan dengan perkembangan serta situasi dan kondisi fauna yang ada, maka tercetuslah ide untuk mendirikan taman satwa terbuka dengan tujuan menangkarkan satwa-satwa yang ada di Indonesia maupun yang hidup di berbagai penjuru dunia. Untuk mendirikan suatu taman satwa yang berwawasan lingkungan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan dan satwa, maka diundanglah perusahaan konsultan dari Jerman dan Amerika Serikat yang telah mempunyai reputasi dalam hal kebun binatang dan pembuatan taman satwa liar. Taman Safari Indonesia mulai dibangun pada tahun 1981, dan selesai pada tahun 1985. Objek Wisata Nasional Taman Safari Indonesia yang merupakan perpaduan antara kebun binatang modern dan wisata alam, resmi dibuka untuk umum pada bulan April 1986. Koleksi satwa yang dimiliki saat itu masih tergolong sedikit, hanya sekitar 100 spesies dari jumlah koleksi satwa sebanyak 400 ekor. Taman Safari Indonesia diresmikan pada tanggal 16 Maret 1990, TSI diresmikan menjadi objek wisata nasional oleh bapak Menparpostel ( Alm. Bapak Soesilo Soedarman) dengan SK Menparpostel Kep. 11/U/III/89. Dan sekaligus ditunjuk sebagai lembaga konservasi eks-situ oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Bapak Ir. Hasjrul Harahap, melalui SK. No. 709/Kpts-II/90, tanggal 6 Desember 1990, diperbaharui SK Menhut No. 242/Kpts-II/1999. TSI juga sebagai pusat penangkaran satwa langka Indonesia (SK. Dirjen PHPA No. 2366/VISek/Kp 90. Tanggal 20 November 1990). Taman Safari Indonesia (TSI) merupakan Obyek Wisata Nasional dan Lembaga Konservasi Ex-situ adalah salah satu aset Nasional di bidang pariwisata. Lokasi Taman Safari Indonesia di Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua,

33

Kabupaten Bogor Jawa Barat. Batas di sebelah selatan adalah kawasan hutan lindung Gunung Gede Pangrango, sebelah barat adalah Citeko, sebelah timur adalah Desa Tugu, dan sebelah utara adalah Desa Cibeueum dengan luas area 140 ha. Kawasan penyangga dan kawasan budidaya non pertanian yang

diperuntukkan bagi kawasan pariwisata Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dengan ketinggian 1076 1416 mdpl, temperature rata-rata 18 0C 24 0C. Berjarak 20 km dari kota Bogor, 78 km dari Ibu Kota Indonesia (Jakarta) dan 80 km dari Ibu Kota Propinsi Jawa Barat (Bandung). Keberadaan Lembaga Konservasi Ex-situ Taman Safari Indonesia berperan penting selain sebagai tempat dititipkannya satwa-satwa milik Negara juga memiliki fungsi di bidang konservasi, pendidikan, penelitian, dan rekreasi alam yang mendidik masyarakat untuk mencintai alam dan segala isinya. Taman Safari Indonesia telah melaksanakan program World Zoo Organization (WAZA), SEAZA, dan PKBSI dalam pelestarian satwa secara in-situ dan ex-situ yang dimulai sejak tahun 1980-an membantu operasi gajah ganesa sebagai calon didirikannya PLG yang pertama, Tim Rescue TSI telah membantu mengatasi konflik harimau bermasalah dengan menyelamatkan Harimau Sumatera ke Pusat Penangkaran Harimau Sumatera di TSI. Disamping itu TSI juga membangun Suaka Badak Sumatera di TNWK (Taman Nasional Way Kambas) dan mengembalikan Jalak Bali ke habitatnya di Taman Nasional Bali Barat serta melakukan kerjasama dengan Steve Irwin dari Australia Zoo untuk mengatasi buaya bermasalah yang telah menelan korban jiwa beberapa orang manusia di lokasi ex-tsunami di Singkil melaboh dari 21 Januari 2008 sampai sekarang. Sejalan dengan perkembangan dan jumlah satwa di TSI yang terus bertambah dari tahun ke tahun sehingga lahan yang ada tidak memenuhi daya dukung untuk kehidupan satwa yang mencapai lebih dari 2.636 ekor dari 297 spesies yang berbeda, dimana 50 persennya adalah satwa kelahiran Taman Safari Indonesia, selebihnya merupakan satwa titipan dari berbagai instansi terkait, seperti PHPA, penyerahan dari masyarakat sekitar, atau sengaja didatangkan dari kebun binatang luar negeri dengan program pertukaran satwa. Upaya untuk memecahkan hal tersebut TSI

34

mengembangkan sayapnya ke Jawa Timur dan mendapat sambutan baik dari Pemda dan masyarakat Jatwa Timur. Akhirnya dibangunlah Taman Safari Indonesia II di daerah inpres desa tertinggal (IDT), Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen Jawa Timur, seluas 400 Ha. Dan diresmikan pada tanggal 29 Desember 1997, oleh Gubernur KDH TK I Prop Jawa Timur, Bapak H.M Basofi Soedirman. Taman Safari Indonesia mencapai keberhasilannya sebagai Objek Wisata Nasional dan Lembaga Konservasi Ex-situ sehingga akhirnya mengembangkan Taman Safari Indonesia II Prigen Pasuruan di Jawa Timur dan pada saat ini TSI tidak hanya membangun TSI baru namun juga melakukan penambahan koleksi satwa baru sebagai upaya untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke TSI seperti : Panda Merah dan kebun binatang Chungking, RRC melalui program pertukaran satwa antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Republik Rakyat China, mendatangkan Mandrill, Monyet jepang, Meerkat, Bongo, Impala, Nyala, Penguin. Dalam upaya pengembangannya Taman Safari Indonesia tidak hanya sampai disitu sekarang TSI sudah buka Taman Safari Indonesia 3 Safari Bali dan Marine Park di Gianyar Bali yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 13 November 2007. Dalam perjalanannya Taman Safari Indonesia membentuk beberapa Public Awareness Program, antara lain : 1. FOKSI : Taman Safari Indonesia membentuk suatu forum yang bernama Forum Konservasi Satwaliar Indonesia (FOKSI), yang anggotanya terdiri dari para pemburu professional, wartawan media cetak/ elektro, exporter dan importer satwa, para pemerhati lingkungan. Bertujuan untuk

memasyarakatkan kegiatan konservasi. Deklarasi tanggal 5 Februari 1999. 2. APCB : Wadah pemerhati terhadap pelestarian Curik bali diberi nama APCB (Asosiasi Pelestari Curik Bali) yang terbentuk atas kerja sama Taman Safari Indonesia/ FOKSI dan Yokohama Research Center Jepang dengan visinya menjadikan Indonesia sebagai pusat konservasi Curik Bali (leucopsar rothschildi) terpercaya di dunia.

35

Dari berbagai kegiatan dan kerjasama yang dilakukan TSI terhadap pelestarian satwa dan lingkungan serta kegiatan rekreasi sebagai penunjangnya, TSI berhasil meraih berbagai penghargaan Nasional terdapat pada Tabel 4. Tabel 4. Penghargaan yang Diperoleh Taman Safari Indonesia Tahun Penghargaan yang diperoleh Taman Safari Indonesia 1989 Ditetapkan sebagai objek wisata nasional oleh Menparpostel (Deparpostel) 1990 Ditetapkan sebagai Lembaga Konservasi ex-situ oleh Menhut (Dephut) 1990 2002 Ditetapkan sebagai pusat penangkaran satwa langka Indonesia Menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden RI (Megawati Soekarno Putri) 2004 Menerima penghargaan inovasi pariwisata Indonesia dari Menteri Pariwisata (Depbudpar)- I Gede Ardika 2006 Menerima penghargaan satya lencana pembangunan dari Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) 2008 Menerima penghegaan bintang jasa utama Republik Indonesia dari Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono)

4.2.

Visi dan Misi Taman Safari Indonesia Visi TSI adalah melestarikan, mengembangkan dan memanfaatkan taman

satwa sebagai benteng terakhir penyelamatan satwa endemic Indonesia khususnya dan satwa langka dunia pada umumnya secara eks-situ. Misi TSI adalah membawa pengunjung untuk lebih memahami mengenai keanekaragaman hayati, menawarkan cara untuk memperoleh informasi satwa dan habitatnya melalui peragaan satwa, baby zoo, pertunjukkan satwa dengan system education through entertainment, serta memberikan kontribusi terhadap in-situ link konservasi. 4.3. Fungsi Taman Safari Indonesia Seperti halnya kebun binatang lainnya, Taman Safari Indonesia mempunyai beberapa fungsi. Selain sebagai lokasi rekreasi, Taman Safari

36 Indonesia juga aktif dalam membantu usaha perlindungan dan pelestaian populasi jenis satwa yang terancam punah karena kehilangan habitat. Fungsi lainnya adalah meningkatkan ilmu pengetahuan dengan melakukan berbagai penelitian untuk mendukung pelestarian satwa, serta melakukan kampanye, pendidikan, dan penyuluhan mengenai konservasi. a. Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia sebagai Lembaga Konservasi Ex-situ dan Pusat Penangkaran dan Satwa Langka Indonesia, daya berusaha alam melindungi, agar terjaga

melestarikan

memanfaatkan

sumber

kelestariaanya. Selain itu di TSI juga memiliki beberapa unit penangkaran yaitu penangkaran Harimau Sumatera, penangkaran burung, penangkaran Anoa, dan penangkaran Macan Tutul. TSI juga terlibat dalam program konservasi in-situ bekerjasama dengan PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam) membangun pusat pelatihan gajah untuk menampung gajahgajah liar bermasalah, bekerjasama dengan YMR (Yayasan Mitra Rhino) dan IRF (International Rhino Foundation) membangun Suaka Rhino Sumatera untuk mengembangbiakan Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas Lampung. TSI juga membantu mengatasi konflik harimau bermasalah dengan menyelamatkan Harimau Sumatera ke Pusat Penangkaran Harimau sumatera di TSI dan mengembalikan Jalak bali ke habitatnya di Taman Nasional Bali Barat serta melakukan kerjasama dengan Steve Irwin dari Australia Zoo untuk mengatasi buaya bermasalah yang telah menelan korban jiwa beberapa orang manusia di lokasi ex-tsunami di Singkil melaboh dari 21 Januari 2008 sampai sekarang. Taman Safari Indonesia telah melaksanakan program World Zoo Organization (WAZA), SEAZA, dan PKBSI dalam pelestarian satwa secara in-situ dan ex-situ yang dimulai sejak tahun 1980-an membantu operasi gajah ganesa sebagai calon didirikannya PLG yang pertama. b. Wahana Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Teknologi Konservasi Program pendidikan dilakukan dengan menggunakan sarana leaflet dan buku-buku mengenai satwa liar yang dibagikan kepada masyarakat pada kegiatan-kegiatan tertentu disamping fasilitas perpustakaan, penyediaan

37

informasi mengenai satwa pada papan-papan petunjuk yang terdapat di sekitar areal TSI, mengenalkan pentingnya pelestarian satwa dan habitatnya ke sekolah-sekolah, maupun pendidikan langsung di lokasi terhadap para pengunjung melalui safari goes to school dan program-program education through entertainment. TSI Juga bekerjasama dengan FOKSI (Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia) mengadakan kegiatan safari trek dimana dalam kegiatan ini pengunjung diberikan informasi mengenai tanaman-tanaman hutan,

tumbuhan-tumbuhan bawah yang berkhasiat untuk pengobatan berbagai penyakit, satwa-satwa liar dan lingkungan hidup. Selain itu dalam rangka penelitian TSI merupakan laboratorium hidup bagi para mahasiswa, instansi seperti LIPI, dan tempat belajar bagi para mahasiswa-mahasiswi jurusan Biologi, Peternakan, dan dari berbagai universitas atau perguruan yang terkait dengan kegiatan konservasi dan pariwisata. c. Rekreasi Berwawasan Lingkungan Selain sebagai Lembaga Konservasi dan tempat pendidikan serta penelitian, TSI juga merupakan taman rekreasi satwa yang memberikan hiburan yang bersifat mendidik melalui pementasan satwa terlatih, memberikan tempat rekreasi yang berudara sejuk, nyaman dan berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan rekreasi seperti penginapan, arena bermain, souvenir shop, serta pusat makanan. 4.4. Fasilitas di Taman Safari Indonesia Terdapat beberapa fasilitas yang disediakan oleh Taman Safari Indonesia, yaitu : 1. Bagi yang tidak membawa kendaraan disediakan bus safari gratis. Setiap bus dapat memuat 50 orang. 2. 30 jenis permainan yang dapat dipergunakan oleh anak-anak maupun dewasa, antara lain : rumah hantu, jet coaster, family swing, kereta api mini, sky lift, bumper car, space shuttle, flume ride, bumper boat, dll. 3. Kolam renang : memiliki wahana air terjun, kolam untuk anak usia dibawah 5 tahun, kolam dengan tinggi lebih dari 1 meter, disediakan penyewaan ban. 4. Panggung atraksi pendidikan(education show) :

38

a. Panggung atraksi gajah lokasinya berada di depan informasi di area terbuka. Para gajah yang sudah dilatih ditampilkan keahliannya di depan pengunjung. Para pengunjung pun dapat berpartisipasi secara langsung dengan gajah. b. Panggung atraksi aneka satwa lokasinya di panggung terbuka. Panggung ini memuat kurang lebih 100 orang pengunjung. Satwa yang ditampilkan antara lain burung, anjing, orang utan, ayam, c. Panggung atraksi macan dan singa. Panggung ini memuat sekitar 50 orang. Macan dan singa yang telah dilatih ditampilkan sesuai dengan keahlian masing-masing. d. Panggung atraksi penerbangan burung pemangsa, singa laut dan linsang. e. Panggung lumba-lumba. Panggung ini memiliki kapasitas 50 orang. Lumba-lumba yang sudah terlatih ditampilkan kehliannya seperti melompati lingkaran api. f. Panggung pertunjukkan wild-wild west cowboy show. Panggung ini merupakan panggung terbuka dan berada diarea paling atas. Ditampilkan dengan setting komunitas masyarakat cowboy, dengan aneka hewan dan berbagai kejadian. g. Pertunjukkan akrobatik, lawak dan sulap di balai riung safari. Lokasi ini memiliki kapasitas 200 orang. Berbagai circus dengan lawak dan sulap ditampilkan di pertunjukan akrobatik. 5. Baby zoo : tempat berfoto dengan satwa-satwa yang telah jinak, untuk lebih mengenal dan cinta satwa sejak dini. Dilengkapi dengan taman burung, istana Harimau putih, koleksi satwa carnivore, taman fosil batu kayu taman jepang. 6. Restoran : restoran rain forest, rimba food court, restoran bakmi safari, restoran safari kuring, restoran caravan, kantin-kantin dan souvenir shop. 7. Reptile and nocturnal house, yang dilengkapi dengan aquarium ikan air tawar, kawasan primate, anjungan Kalimantan selatan, dan kandang monyet jepang. 8. Kereta wisata safari (safari shuttle train) dan bus safari. 9. Tempat cuci cetak foto baik konvensional maupun digital. Foto yang dicetak dapat dalam bentuk kertas biasa ataupun dicetak diatas kaos, piring, mug. 10. Sarana penginapan :caravan camping ground, safari lodge, bungalow.

39

11. Rumah sakit satwa dengan fasilitas lengkap. 12. Pusat penangkaran harimau sumatera. 13. Pusat karantina permanen. 14. Pos keamanan. 15. Area parker luas dengan kapasitas lebih dari 1000 kendaraan. 16. Toilet / restroom di berbagai tempat. 17. Pos kesehatan P3K. 18. Lapangan untuk kegiatan outbond dan perkemahan (rumah dua). 4.5. Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia dipimpin oleh Direktur yang membawahi divisi satwa, Divisi rekreasi, divisi administrasi, divisi keuangan, divisi koordinator dan divisi perlengkapan. Divisi satwa membawahi pekerjaan pemeliharaan (hewan buas dan hewan jinak), kesehatan hewan, pendidikan dan penelitian, serta penangkaran. Divisi Rekreasi bertanggung jawab kepada seluruh rekreasi yang ada di lokasi TSI seperti atraksi, permainan, baby zoo, akomodasi, kantin, dan pertamanan (kebersihan). Divisi administrasi bertanggung jawab kepada sekretariat, personalia, pemasaran (promosi, kolektor). Divisi Keuangan bertanggung jawab atas kas besar (kas kecil), accounting, stock tiket. Divisi koordinator bertanggung jawab atas keamanan (satpam). Divisi perlengkapan bertanggung jawab atas logistik, kendaraan, dan pemeliharaan gedung yang melputi air dan listrik. Gambaran secara mendetail tentang struktur organisasi Taman Safari Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 5. 4.6. Harga Tiket Masuk Wisatawan Bagi para pengunjung yang ingin berwisata ke Taman Safari Indonesia memiliki ketentuan harga tiket masuk yang harus dipenuhi sebelum masuk ke area wisata. Setiap kendaraan yang masuk dihitung jumlah orang yang berada didalam kendaraan tersebut. Harga tiket masuk ke Taman Safari Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.

40 Tabel 5 . Harga Tiket Masuk Taman Safari Indonesia Tahun 2009 Harga Tiket Masuk Dewasa (6 th keatas) Anak-anak (5 th kebawah) Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 6 4.7. Wisatawan Domestic (Rp) 50.000 40.000 15.000 20.000 Wisatawan Asing (Rp) 70.000 60.000 15.000 20.000

Program yang Ditawarkan Taman Safari Indonesia Taman Safari Indonesia menawarkan berbagai jenis wisata yang unik dan

menarik serta dapat dinikmati oleh pengunjung Taman Safari indonesia , yaitu : a. Safari Siang Safari siang merupakan suatu program yang akan mengajak dan membawa para wisatawan melihat berbagai satwa-satwa yang hidup seperti di habitat alaminya sehingga para wisatawan akan masuk ke dalam dunia satwa itu sendiri, sambutan hangat dai berbagai satwa akan langsung mendekati dan menghampiri kendaraan yang digunakan para wisatawan. Suasana bersafari siang akan lebih akrab dan bersahabat bila para pengunjung member makan satwa-satwa dengan tangan sendiri (yang sebenarnya memberikan maka satwa itu tidak boleh) namun dari pihak manajemen tidak bisa melarang mengingat itu suatu kepuasan para wisatawan selama bersafari siang. Walaupun demikian petugas berusaha memantau dari jarak yang cukup dengan para kendaraan pengunjung agar makanan yang diberikan ke satwa hanya berupa wortel dan pisang. b. Safari Malam Saat ini kehidupan malam tidak hanya dijumpai di pusat-pusat kota saja. Kehidupan malam di Taman Safari Indonesia dengan para satwa, bisa anda lihat dan bandingkan Sejak 8 Februari 1997, Taman Safari Indonesia menawarkan sebuah program safari malam atau disebut dengan Night Safari. Program ini buka setiap abut malam mulai pukul 18.30 21.00 WIB dalam program ini para pengunjung akan dibawa untuk melihat kehidupan satwa dan habitatnya pada malam hari, dengan menggunakan bus safari yang disediakan oleh TSI. Seiap bus yang membawa pengunjung akan dipandu oleh

41

seorang pemandu yang akan memberikan penjelasan selama bersafari malam di lokasi satwa taman safari Indonesia. c. Behind The Scene Tour Program ini diperuntukkan bagi para calon wisatawan minat khusus karena program ini lebih berfokus pada pengetahuan dan menambah pengalaman baru. Pada program ini para wisatawan akan dibawa untuk melihat suasana di balik layarnya Taman Safari Indonesia seperti mempersiapkan pakan satwa, nursery room, elephant cage, laboratorium, pathology, rumah sakit satwa, penangkaran harimau sumatera, dan meihat lokasi lorong reptile. Harga tanda masuknya sebesar Rp. 200.000,- untuk wisatawan domestik dan Rp. 250.000, untuk wisatawan mancanegara. Minimal peserta 20 orang dan maksimal 40 orang dengan melakukan reservasi dulu sebelumnya.Lama perjalanan program ini adalah 3 jam perjalanan. d. Safari trek Safari trek adalah suatu kegiatan jalan-jalan di luar kawasan taman safari namun masih di hutan safari, dimana para wisatawan dapat menikmati keindahan alam gunung pangrango sambil berolahraga jalan santai. Safari trek ada dua rute, yaitu : rute kancil dengan jarak 3 km dan rute macan tutul dengan jarak 6 km. Para wisatawan akan berkesempatan melihat, menyentuh dan merasakan kesegaran udara dan aroma yang dilepaskan tumbuhan, keindahan dedaunan dan aneka serangga, serta nyanyian burung ataupun suara binatang lain. Selama bersafari trek para pengunjung akan dipandu oleh seorang pemandu yang akan menjelaskan mengenai flora dan fauna yang ada di sepanjang rute trek. Safari trek buka setiap hari sabtu dan minggu mulai jam 08.00-11.00 WIB. Tiket untuk masuk safari trek sebesar Rp. 20.000,- per orang. e. Safari Kem Safari kem merupakan suatu kegiatan permainan tantangan, diantaranya jaring jurang, berjalan di atas 1 tambang, berjalan di atas 2 tambang, meluncur dari ketinggian dengan menggunakan tali, lokasi kegiatan di rumah dua. Harga tiketnya Rp. 25.000,- per orang. Kegiatan ini bisa diikuti setelah safari trek.

42

f. Resort Kemah Safari Program ini adalah tempat melakukan kegiatan kemping atau kemah yang ditawarkan dalam suatu bentuk paket kegiatan bagi mereka yang menyukai alam dan tidur di tenda. Berkemah, bermain dan berlibur adalah motto dari kegiatan ini. Dengan menggunakan tenda yang di design sedemikian rupa, sehingga tidak kehujanan dan tidak kebanjiran. Untuk mengikuti program ini, para calon peserta harus melakukan reservasi terlebih dahulu. Adapun paket untuk kegiatan ini dua hari satu malam. Check in pukul 12.00 WIB dan Check out pukul 13.00 WIB. Kapasitas tenda untuk 3 orang harga per tenda Rp. 500.000,- sudah termasuk makan pagi, malam, safari trek, safari kem, dan permainan yang dipandu oleh operator TSI. g. Kemah Belajar Konservasi Sehari (KEMARI) KEMARI yaitu kegiatan anak-anak dalam rangka mengenal alam dan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan sehari dilokasi perkemahan dengan fasilitas bermain dan lingkungan hutan yang masih asri. Selain itu juga akan diperkenalkan beberapa hewan (koleksi Taman Safari Indonesia) dan berkeliling di lokasi Taman Safari Indonesia. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan KEMARI adalah mengenal lebih jauh tentang hewan dan tumbuhan sejak usia dini serta mencintai lingkungan hidup. Waktu pelaksanaan mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. h. Kemah Belajar Konservasi Alam (KEMBARA) KEMBARA adalah kegiatan perkemahan anak-anak yang dapat dilakukan dalam waktu dua sampai dengan empat hari. Kegiatan ini bertujuan mendidik anak tentang alam dan lingkungan hidup, hidup mandiri dalam sebuah kelompok kecil di alam terbuka dan tidur dalam tenda. Anak-anak akan ditantang untuk menunjukkan keberanian dan ketrampilan, baik kelompok maupun individu serta berlomba dan bermain dengan nuansa rekreasi yang bermakna, sehingga pengalaman baru yang akan dikenang dan diceritakan ketika kembali ke sekolah. i. Outing Venture Game (OVG) Pelatihan di alam terbuka sehingga peserta dapat mentransfer pengalaman baru di alam bebas, menjadi pengetahuan manajemen yang berguna bagi

43

pelaksanaan kerja sesungguhnya. Pelatihan yang memadukan ketrampilan dan kesenangan untuk sejenak meninggalkan segala rutinitas dalam formalitas, bekerja sama dalam bentuk team work yang solid, sehingga memperoleh pandangan-pandangan baru yang bisa membuka visi masa depan. Dengan motto Bermain Tetapi Bukan Main-Main. Sasaran utama program ini adalah peningkatan self confidence, team work, positif thinking, serta kreatif dan disiplin dengan materi yang diterapkan dalam pelatihan trust and communication, risk taking and self achievement, problem solving, team building dan group achievement. Pelatihan dengan media alam sebagai sarana untuk melakukan aktivitasnya, menggunakan perbandingan 30 persen untuk teori dan 70 persen untuk aktivitas lapangan. Lokasi kegiatan adalah lokasi yang membawa dalam suasana rekreasi yang nyaman di Taman Safari Indonesia yang berada di kaki Gunung Pangrango. j. Elephant Safari Trail Bersafari dengan menunggang gajah maksimal peserta 2 orang dengan harga tiket Rp. 100.000,- per gajah. Lama bersafari 30 menit dengan rute berbeda dari rute yang digunakan untuk mengelilingi hewan dengan mobil. k. The Wild, Wild West Cowboy Show Pertunjukkan cowboy secara langsung dengan melibatkan para stuntman dan menggunakan special effect berteknologi tinggi. Dalam pertunjukkan ini para pengunjung akan melihat atraksi kehidupan para cowboy, suku Indian dan bandit-bandit yang controversial dengan membuat keonaran dan pertentangan sehingga terjadi suatu keributan dan kekacauan di cowboy town yang dikemas dalam sebuah alur cerita yang menarik. l. Carnaval Camping Ground Merupakan suatu kawasan didalmnya terdapat tempat untuk bermalam seperti bungalow ada 22 unit, Safari Lodge ada 54 kamar dan Caravan ada 23 unit. Semua fasilitas tersebut dilengkapi dengan air hangat, TV chanel lokal dan mancanegara, Mini bar, Ruang siding dengan kapasitas mulai dari 60 sampai 20 orang, Restoran, Ruang karaoke, bulu tangkis dan lain-lain.

44

4.8. Karakteristik Responden Setelah diperoleh tiga belas pertanyaan yang telah diuji dan layak untuk disebar, kuesioner penelitian tersebut kemudian disebarkan kepada 100 orang responden yaitu para pengunjung Taman Safari Indonesia yang telah mengetahui promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Dari karakteristik responden segmentasi pasar dapat dikategorikan ke dalam beberapa variabel yaitu, berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, serta sumber media informasi. Pasar konsumen adalah para pengunjung yang berasal dari masayarakat umum yang ingin berkunjung ke Taman Safari Indonesia untuk mencari keindahan alam serta mempelajari flora dan fauna. Sedangkan target segmen pasar yang ingin dilayani berupa spesialisasi selektif karena segmen pasar yang dituju memiliki daya tarik dan keunggulan, sesuai dengan tujuan dari perusahaan serta sumber daya yang dimiliki sehingga bila terjadi penurunan atau perubahan pada salah satu segmen, maka penjualan perusahaan tidak terlalu terpengaruh, para pengunjung akan tetap datang dengan kriteria yang bukan segmen pasar dari perusahaan sehingga perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen lainnya. Taman Safari Indonesia memposisikan produknya pada benak konsumen sebagai produk yang lebih baik dari pesaing dan mempunyai image bahwa Taman Safari memiliki peran penting dalam kebutuhan para pengunjungnya. Taman Safari Indonesia dapat dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat wisata yang baik dan dapat memberikan

kepuasan serta kenyamanan bagi pengunjung. Karakteristik responden tersebut yang mengisi kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Usia Pengunjung Pemilihan responden dilakukan terhadap pengunjung yang berusia lebih dari 16 tahun ke atas, dengan pertimbangan di usia tersebut responden telah mampu untuk memahami pertanyaan kuesioner yang diberikan. Persebaran Pengunjung menurut usia dapat terlihat pada Tabel 6.

45

Tabel 6. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Usia Kelompok Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) 16 - 25 26 35 36 45 46 55 56 Jumlah 10 46 32 8 2 100 10 46 32 8 2 100

Dari data pada Tabel 6, dapat ditarik kesimpulan bahwa usia 26 tahun sampai dengan 35 tahun, dengan jumlah total 46% memiliki proporsi terbesar. Sedangkan responden usia dibawah 25 tahun adalah 10%. Pada usia 36 tahun sampai 45 tahun sebesar 32%. Rentang usia 46 tahun sampai dengan 55 tahun adalah 8%, dan kelompok terkecil di kelompok usia lanjut, yaitu usia di atas 56 tahun sebanyak 2%. Hal ini dikarenakan konsumen pada rentang usia 26-35 tahun dapat memperoleh apa yang ingin diketahui atau dicari di sebuah tempat wisata. Salah satunya dengan mengajak anak, orang tua, dan keluarga lainnya. 2. Jenis Kelamin Pengunjung Jumlah pengunjung terbesar berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini adalah perempuan dengan nilai sebesar 56%. Hal ini dikarenakan wanita memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh dalam keluarga, baik untuk mengajak keluarga untuk berwisata maupun memilih lokasi yang tepat untuk berekreasi. Secara lengkap sebaran jenis kelamin pengunjung dapat dilihat dalam Tabel 7 . Tabel 7. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%) Laki-laki Perempuan Jumlah 44 56 100 44 56 100

46 3. Tingkat Pendidikan Pengunjung Tingkat pendidikan pengunjung Taman Safari Indonesia adalah tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang ditempuh saat ini. Tabel 8 menunjukkan persentase terbesar pengunjung berpendidikan Sarjana sebesar 43%. Selain itu, pendidikan sampai dengan tingkat Diploma menduduki urutan kedua, yaitu sebesar 27%. Urutan ketiga di tempati tingkat pendidikan sampai dengan SMA, yaitu sebesar 22%. Sedangkan tingkat pendidikan sampai dengan Pascasarjana adalah urutan yang paling akhir yaitu sebesar 8%. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pengunjung yang datang berkunjung cukup tinggi sehingga mereka tidak hanya untuk berekreasi bersama keluarga tetapi juga untuk menambah pengetahuan mengenai hewan, tanaman dan pariwisata. Tabel 8. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) SMA Diploma Sarjana Pascasarjana Jumlah 4. Pekerjaan Pengunjung Pekerjaan pengunjung Taman Safari Indonesia memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda. Persebaran pengunjung menurut jenis pekerjaan dapat terlihat pada Tabel 9. Pekerjaan pengunjung Taman Safari Indonesia yang terbesar adalah karyawan swasta (27%). Hal ini dikarenakan para pegawai swasta lebih memerlukan wisata yang bersifat alam terbuka karena aktivitas mereka dalam bekerja dengan jadwal yang padat membuat mereka membutuhkan waktu dan tempat yang menarik untuk berkumpul bersama keluarga. Sedangkan Golongan pekerjaan yang paling sedikit adalah pensiunan (4%). 22 27 43 8 100 22 27 43 8 100

47 Tabel 9. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Pekerjaan Jenis Pekerjaan Pelajar/mahasiswa Pegawai Negeri (PNS) Pegawai Swasta Wiraswasta Guru/ pengajar Pensiunan Lainnya Jumlah 5. Pendapatan Pengunjung Berdasarkan tingkat penghasilan pengunjung dibagi menjadi 5 bagian konsumen yang memiliki tingkat pendapatan yang berbeda. Dari 100 orang pengunjung yang melakukan pengisian kuesioner memiliki tingkat pendapatan berbeda. Tingkat pendapatan sebagian besar pengunjung Taman Safari Indonesia per bulan adalah Rp. 2.500.001,00 sampai dengan Rp. 5.000.000,00 yaitu sebesar 37% .Sedangkan jumlah pengunjung yang paling sedikit memiliki penghasilan dibawah Rp. 500.000,00. Persebaran jumlah dan persentase pengunjung menurut penghasilan per bulan dapat dilihat pada Tabel 10. Pengunjung Taman Safari Indonesia merupakan masyarakat menegah ke atas karena biaya yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit seperti biaya masuk (tiket masuk), biaya makan, biaya untuk menggunakan wahana bermain memiliki proporsi yang cukup besar. Tabel 10. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Kelompok Pendapatan
Kelompok Pendapatan (Rp. 000/ bln) 500.000 500.001 1.000.000 1.000.001 2.500.000 2.500.001 5.000.000 > 5.000.001 Jumlah Jumlah (orang) 3 17 25 37 18 100 Persentase (%) 3 17 25 37 18 100

Jumlah (orang) 8 21 27 19 15 4 6 100

Persentase (%) 8 21 27 19 15 4 6 100

48

6. Bentuk Promosi Yang Digunakan Pengunjung Sebelum pengunjung memutuskan untuk memilih objek wisata para pengunjung dipengaruhi oleh adanya informasi tentang objek wisata yang akan dikunjungi tersebut. Sumber informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah media cetak, media elektronik, dari saudara atau teman, serta adanya pameran-pameran yang diselenggarakan, brosur, leaflet, dan billboard. Sebagian besar pengunjung mengetahui Taman Safari Indonesia dari saudara atau teman (28%), dari brosur, leaflet atau billboard (20%), dari internet (16%) dan dari pameran yang diadakan berbagai pihak (14%). Persebaran jumlah pengunjung yang memilih perolehan sumber informasi dapat dilihat pada Tabel 11. Hasil tersebut terlihat bahwa peran saudara atau teman, brosur dan leaflet, serta internet sangat penting. Pada umumnya para pengunjung Taman Safari Indonesia datang secara rombongan dengan mengajak saudara atau teman. Mereka mendapat rekomendasi dari saudara atau teman yang telah berkunjung sebelumnya. Tabel 11. Sebaran Pengunjung Taman Safari Indonesia Berdasarkan Sumber Media Informasi Sumber Media Informasi* Jumlah (orang) Persentase (%) TV Radio Koran, Majalah Brosur, Leaflet Pameran Saudara, Teman Internet Lainnya Jumlah 8 2 10 23 16 32 18 4 113 7 2 9 20 14 28 16 4 100

*Keterangan : Jawaban pengunjung dapat lebih dari satu.

V.

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.

Kegiatan Promosi Taman Safari Indonesia Kegiatan promosi pada Taman Safari Indonesia dikoordinasi oleh Manajer

Pemasaran. Promosi tersebut menampilkan keunggulan dari masing-masing program yang dikeluarkan oleh TSI, karena hal ini sangat penting untuk menarik minat konsumen untuk melakukan kunjungan dengan didukung oleh gambargambar produk yang sesuai dengan aslinya. Dalam menjalankan strategi promosi, divisi administrasi yang membawahi bagian pemasaran lebih menekankan pada promosi dengan biaya rendah tetapi keefektifan promosi yang dilakukan diketahui dan mempunyai dampak yang nyata bagi perusahaan. Oleh karena itu kegiatan promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia lebih menekankan pada promosi penjualan berupa pemberian hadiah, kegiatan sosial, publisitas dan humas berupa kegiatan sponsorship serta penjualan pribadi yang berupa mengikuti pameran dan pekan raya. Taman Safari Indonesia tidak terlalu banyak menggunakan alat promosi yang berupa iklan untuk memasarkan produknya. Hal ini dilakukan karena biaya yang dikeluarkan untuk beriklan, baik di media cetak maupun media elektronik cukup mahal dan hasilnya berupa kunjungan belum tentu langsung diperoleh. Taman Safari Indonesia lebih memilih untuk menjalankan promosi secara below the line daripada above the line. Hal ini dikarenakan pihak Taman Safari Indonesia menganggap promosi secara ATL tidak terlalu memberikan dampak yang positif terhadap jumlah pengunjung. Dengan biaya yang besar untuk melakukan promosi secara ATL, hasil dari jumlah pengunjung yang didapatkan relatif kecil dan belum tentu sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jika menggunakan promosi secara BTL biaya yang digunakan tidak terlalu besar dan pihak Taman Safari Indonesia bisa langsung menarik keuntungan berupa simpati dari masyarakat dan adanya publikasi gratis dari media yang meliput kegiatan tersebut. Dengan lebih mengutamakan promosi secara BTL maka anggaran untuk biaya promosi BTL pada Taman Safari Indonesia lebih besar daripada anggaran untuk biaya promosi ATL. Bentuk-bentuk promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia adalah :

50 1. Promosi Above The Line (ATL) Promosi Above The Line merupakan bentuk promosi yang dilakukan secara sengaja untuk mempromosikan produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan tujuan konsumen tertarik untuk melakukan kunjungan ke Taman Safari Indonesia. Adapun bentuk promosi ATL yang dilakukan yaitu: a. Iklan pada media cetak dan media elektronik. Dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen, iklan merupakan salah satu alat promosi yang paling baik untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan dengan mengiklankan produk baik melalui media cetak maupun elektronik maka produk yang ditawarkan akan dilihat oleh banyak orang. Promosi yang telah dilakukan yaitu melalui periklanan di media cetak, seperti pada majalah pariwisata, Kompas. Iklan ini dikeluarkan pada saat-saat tertentu tidak ada jangka waktu yang ditentukan, misalnya pada moment-moment hari raya ( Idul Fitri, Natal, Imlek, dan lain-lain), libur nasional, perayaan-perayaan hari nasional, adanya kelahiran hewan baru dengan berbagai macam species yang ada atau menjelang pameran bertaraf nasional. Sedangkan pada media elektronik menggunakan website di internet dengan alamat www.tamansafari.com. Berbagai informasi diberikan dalam website-nya, misal sejarah perusahaan, fasilitas yang ada di Taman Safari Indonesia, produk yang ditawarkan, harga tiket masuk, beberapa organisasi yang bekerjasama dengan pihak Taman Safari Indonesia, dan video serta foto perjalanan kegiatan dari program-program Taman safari Indonesia. b. Billboard Taman Safari Indonesia melakukan pemasangan billboard di beberapa tempat yang cukup strategis yaitu di jalan-jalan raya sekitar Taman Safari Indonesia, diantaranya daerah Ciawi keluar Tol Jagorawi , daerah Cianjur dari arah Bandung, Jalan Raya Puncak. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang melintasi jalan-jalan tersebut mengetahui letak Taman Safari Indonesia dan mengetahui keindahan ataupun keunggulan yang ada di Taman Safari Indonesia.

51

c. Brosur, Spanduk dan Poster Brosur dikeluarkan dan dicetak berdasarkan program yang dikeluarkan oleh Taman Safari Indonesia dan harga tiket masuk. Brosur dibagikan kepada para pengunjung Taman Safari Indonesia di pintu masuk dan pada saat pameran. Pada saat para pengunjung membeli tiket di pintu utama para karyawan Taman Safari memberikan tiket yang dibeli bersama dengan brosur. Brosur yang dicetak berupa gambar-gambar hewan, peta Taman Safari Indonesia, fasilitas serta program yang ada di Taman Safari Indonesia. Perusahaan membuat poster dan spanduk setiap mengikuti pameran dan saat mengadakan undian berhadiah untuk menarik konsumen melakukan kunjungan. Poster dan spanduk juga dipasang di lingkungan Taman Safari Indonesia, yaitu di pintu masuk, dekat kasir, front office, dan di area rekreasi Taman Safari Indonesia serta pada saat pameran, kegiatan sosial, dan saponsorship. Tidak hanya pada acara-acara saja, di jalan raya sekitar Taman Safari Indonesia pun dipasang spanduk , diantaranya daerah Ciawi keluar Tol Jagorawi , daerah Cianjur dari arah Bandung, Jalan Raya Puncak. Letak pemasangan spanduk setiap 5 km. Efektivitas dari adanya promosi berbentuk ATL adalah dapat menjangkau konsumen di luar daerah sebagai akibat adanya komunikasi massal melalui periklanan. Promosi ATL menjaga agar Taman Safari Indonesia tetap diingat oleh konsumen. Informasi lain yang penting dapat diperoleh melalui iklan, brosur, poster, dan spanduk yang dibaca oleh konsumen. 2. Promosi Below The Line (BTL) Promosi melalui Below The Line adalah bentuk kegiatan promosi yang dilakukan secara tersembunyi dan tidak terang-terangan dalam

mempromosikan perusahaan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia adalah : a. Sponsorship Taman Safari melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan sebagai pendukung dalam berbagai kegiatan seperti menjadi mitra dan sponsor

52

kegiatan dalam bidang pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lain. Melalui kerjasama ini diharapkan Taman Safari Indonesia mendapatkan publikasi dari berbagai media, sehingga dapat meningkatkan hubungan masyarakat yang lebih baik. b. Pameran dan Pekan raya Taman Safari Indonesia mengikuti pameran dan pekan raya sebagai salah satu promosi yang dianggap dapat menarik perhatian dan minat masyarakat untuk dapat berkunjung ke TSI. Pihak Taman Safari Indonesia secara rutin mengikuti pameran yang diadakan, salah satunya adalah pameran yang bertemakan kodok yang diadakan oleh LIPI. Setiap pameran yang diikuti selalu berbeda-beda, hal ini bergantung pada tema yang diadakan oleh pihak penyelenggara. Dari pameran yang diikuti Taman Safari Indonesia dapat mempromosikan apa saja yang ada di Taman Safari Indonesia, bagaimana program-program yang ditawarkan serta fasilitas yang ada di Taman Safari Indonesia. Sehingga para pengunjung pameran atau pekan raya tertarik dan ingin berkunjung ke Taman Safari Indonesia. c. Kegiatan Sosial Taman Safari Indonesia selalu melakukan kegiatan sosial dan kegiatan amal pada waktu-waktu tertentu. Kegiatan yang dilakukan seperti pemberian bantuan pakaian atau makanan bagi korban bencana alam, pemberian kursi, meja, peralatan dan perlengkapan sekolah bagi sekolahsekolah yang rusak serta diadakannya sunatan masal bagi masyarakat yang kurang mampu. Selain itu kegiatan dalam rangka hari bumi, hari

lingkungan pun dilakukan. Hal ini dapat menjadi daya tarik Taman Safari Indonesia karena peduli dengan sesama dan lingkungan. Dengan kegiatankegiatan tersebut masyarakat dapat menilai bagaimana Taman Safari Indonesia dapat memanfaatkan alam dan lingkungan serta dapat selalu terjaga dengan baik. d. Pemberian Diskon Promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia juga melalui potongan harga tiket. Diskon harga ini untuk menarik pengunjung sebanyak-

53 banyaknya ke Taman Safari Indonesia. Diskon yang sudah pernah dilakukan adalah pemotongan harga tiket masuk sebesar 50% pada waktu hari ulang tahun Taman Safari Indonesia pada tanggal 24 Desember setiap tahunnya. Pada wisatawan yang mengunjungi Taman Safari Indonesia dengan rombongan minimal 100 orang akan diberikan diskon. Hari biasa akan diberikan diskon sebesar 15 persen, sedangkan pada weekend (sabtu dan minggu) diberi diskon 10 persen. Masyarakat pada umumnya akan sangat tertarik dengan pemberian diskon karena harga tiket masuk serta harga masing-masing program dan tempat bermain di Taman Safari Indonesia cukup tinggi. Sehingga pada hari-hari yang telah ditentukan akan diberlakukannya diskon jumlah pengunjung semakin meningkat. e. Melakukan Rekrutmen Terbuka Promosi yang dilakukan dengan membuka magang bagi umum, terutama bagi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian studi. Taman Safari Indonesia memberikan peluang ini setiap tahun dengan tujuan mahasiswa atau masyarakat umum dapat menambah pengetahuannya mengenai hewan, tanaman maupun pariwisata. Peserta magang dapat ikut serta dalam program yang ada di Taman Safari Indonesia. Selain bagi para mahasiswa atau peneliti, rekrutmen pun terbuka bagi masyarakat sekitar Taman Safari Indonesia untuk menjadi tenaga bantu atau bekerja part time pada waktu-waktu hari libur. 3. Word Of Mouth (WOM) Sebagai salah satu bentuk komunikasi pemasaran pribadi. Walaupun sulit bagi pemasar mengontrol saluran ini tetapi promosi Taman Safari Indonesia dengan cara WOM tanpa disadari dapat mempengaruhi masyarakat. Sehingga banyak dari para pengunjung yang mengetahui serta mendapat informasi tentang adanya Taman Safari Indonesia, promo yang sedang diadakan oleh perusahaan, dan kegiatan yang dilakukan bersumber dari saudara atau teman. Mereka menyampaikan informasi melalui cerita. Seseorang yang pernah berkunjung dan merekomendasikan apa yang menjadi pengalamannya sangat berguna dalam membantu pelanggan baru dan mengajari mereka bagaimana aturan, tata tertib serta hal-hal yang diperbolehkan ataupun yang dilarang

54

dilakukan di Taman Safari Indonesia. Sehingga cara promosi WOM ini perlu dibentuk, dipertahankan dan dikembangkan oleh pihak Taman Safari Indonesia agar dapat menjadi pelengkap yang efektif terhadap aktivitas komunikasi promosi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa kuatnya promosi melalui word of mouth (WOM) yang dilakukan oleh para konsumen tanpa sengaja. Oleh karena itu, pihak manajer harus membangun citra yang baik kepada pengunjung sehingga secara tidak langsung dapat menjadi sumber informasi bagi saudara atau teman yang diajak responden berkunjung. WOM akan tercipta ketika produk yang ditawarkan memberi kepuasan kepada penggunanya. 5.2. Metode Penganggaran Promosi Penentuan besarnya anggaran promosi dilakukan dengan menggunakan metode tujuan dan tugas. Metode ini menjelaskan bahwa para pembuat keputusan promosi harus secara jelas menspesifikasikan peran yang ingin mereka mainkan kemudian menyusun anggaran yang sesuai. Peran tersebut secara tipikal diidentifikasikan dalam tujuan komunikasi tetapi dinyatakan dalam jumlah pengunjung. Taman Safari Indonesia menetapkan tujuan pemasaran yang spesifik yang ingin dicapai yaitu jumlah pengunjung yang selalu meningkat setiap tahunnya. Target jumlah pengunjung yang ingin dicapai setiap tahun berubah-ubah sesuai dengan kondisi ekonomi maupun keadaan lingkungan yang ada. Selanjutnya, penetapan tugas atau kegiatan yang harus dijalankan untuk mencapai target jumlah pengunjung tersebut. Besaran biaya pengerjaan tugas atau kegiatan tersebut dihitung sebagai biaya promosi. Namun, perusahaan tetap berusaha mengendalikan biaya promosi agar biaya yang dikeluarkan tidak sampai merugikan perusahaan. Jika biaya promosi yang dikeluarkan sesuai dengan target dan tujuan dari perusahaan maka kegiatan promosi dinilai efektif dan promosi tersebut bisa diteruskan Penetapan jumlah pengunjung yang menjadi sasaran serta biaya promosi yang akan dikeluarkan melalui beberapa tahap rapat antar divisi yang terkait kemudian disahkan oleh direktur.

55 5.3. EPIC Model (Empathy, Persuation, Impact, Communication) Untuk menilai keefektifan promosi dapat dilakukan dengan mengukur dua dampak yaitu dampak penjualan dan dampak komunikasi. Dampak penjualan di ukur dengan menggunakan analisa matematis dengan membandingkan antara biaya promosi dengan jumlah pengunjung yang datang dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Sedangkan dampak komunikasi dilakukan dengan menganalisa kuesioner dengan teknik EPIC Model. Pengukuran keefektifan kegiatan promosi Taman Safari Indonesia dilakukan dengan menganalisa pertanyaan dan jawaban dari pengunjung yang ada pada kuesioner yang akan ditampilkan pada Tabel 12. Promosi yang diukur meliputi semua promosi yang telah dilakukan tanpa memisahkan satu persatu. . EPIC Model terdiri atas empat dimensi, yaitu dimensi empathy, dimensi persuation, dimensi impact, dan dimensi communication. Dimensi-dimensi tersebut terwakili oleh 13 pertanyaan yang diajukan kepada pengunjung dalam kuesioner. Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner mencerminkan dimensidimensi pada EPIC Model. Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden untuk setiap pertanyaan maka dilakukan perhitungan dengan analisis EPIC Model. Untuk menghitung EPIC Model diketahui terlebih dahulu analisis tabulasi sederhana serta skor rata-rata dari masing-masing dimensi baru diperoleh hasil analisis EPIC dengan menggunakan perhitungan EPIC Rate *Keterangan : STS : Sangat Tidak setuju TS : Tidak Setuju C : Cukup S : Setuju SS : Sangat Setuju

56

Tabel 12. Hasil Jawaban Pengunjung pada Kuesioner


No. Pernyataan Hasil Jawaban Responden* STS 1. Secara keseluruhan, promosi yang telah dilakukan Taman Safari indonesia telah berjalan dengan baik. Adanya promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia membuat pengunjung tertarik dengan produk yang ditawarkan. Pengunjung menyukai bentuk promosi yang telah diterapkan oleh Taman Safari Indonesia. Adanya promosi yang dilakukan membuat pengunjung berkeinginan berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Pengunjung lebih mengetahui dan mengenal produk dari promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia. Pengunjung disampaikan Indonesia. mengerti akan pesan dalam promosi Taman yang Safari 0 TS 8 C 18 S 56 SS 18 100 Jumlah

2.

33

53

100

3.

36

45

10

100

4.

15

46

37

100

5.

38

37

16

100

6.

10

40

36

14

100

7.

Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia mempunyai daya tarik yang tinggi.. Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia lebih kreatif dibanding dengan promosi objek wisata lainnya. Promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia lebih jelas dalam memaparkan informasi dan manfaatnya dibanding dengan promosi objek wisata lainnya. Adanya promosi membuat pengunjung selalu ingin berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia dengan jelas menyampaikan pesan kepada konsumen. Slogan Taman Safari Indonesia Its Real Window To Nature sangat bagus. Slogan Taman Safari Indonesia Its Real Window To Nature tercermin dari promosi yang dilakukan.

33

48

13

100

8.

39

42

12

100

9.

15

68

12

100

10.

29

43

26

100

11.

11

39

31

19

100

12.

25

42

28

100

13.

37

46

11

100

57

5.3.1. Dimensi Empati (Emphaty) Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu promosi dengan pribadi mereka. Informasi yang berharga mengenai daya tarik terhadap suatu merek. Penelitian ini menunjukkan tanggapan dan ketertarikan konsumen terhadap promosi yang sudah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia dengan melihat hubungan antara promosi tersebut dan pribadi

konsumen. Pernyataan-pernyataan peubah empati terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 1, 7 dan 10 (Lampiran 2). Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6), maka diperoleh nilai rata-rata dimensi empati sebesar 3,69. Nilai empati ini berada pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 4). Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia mempunyai respon yang efektif terhadap responden. Hal ini memberikan informasi bahwa responden cukup menyukai promosi tersebut dan membuat responden tertarik pada program yang dikeluarkan TSI. Responden menyatakan setuju karena promosi yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia telah baik secara keseluruhan dan mereka menyukainya. Adanya promosi membuat mereka merasa diperhatikan sebagai konsumen karena selalu diberikan informasi mengenai produk-produk Taman Safari Indonesia. 3,69 (Efektif)

1,8

2,6

3,4

4,2

Gambar 4. Nilai Dimensi Empathy dalam EPIC Model Responden menilai beberapa penyebabnya adalah Taman Safari Indonesia telah melakukan promosi dengan baik yang berbeda dengan promosi pesaingpesaingnya, yaitu dengan memberikan potongan harga di akhir pekan dan undian dengan hadiah eksklusif. Para pesaing pada umumnya hanya melakukan promosi dengan mengikuti pameran, beriklan, dan memberikan potongan harga jika konsumen membawa rombongan. Informasi yang disampaikan dalam iklan sesuai dengan keadaan produk yang dijual. Dimensi empati ini lebih cenderung untuk

58

menilai promosi yang menarik seperti adanya pemberian hadiah setiap tahun, potongan harga (discount) di akhir pekan, dan adanya program-program baru. 5.3.2. Dimensi Persuasi Dimensi persuasi menjelaskan tentang apa yang dapat diberikan oleh suatu promosi untuk mempengaruhi sikap dan keinginan responden untuk berhubungan lebih lanjut, dan mendorong konsumen untuk melakukan transaksi dengan Taman Safari Indonesia setelah adanya promosi yang dilakukan. Persuasi dapat didefinisikan sebagai perubahan kepercayaan, sikap dan keinginan perilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi. Dimensi persuasi dalam kuesioner terdapat pada pertanyaan nomor 2, 4, dan 10 (Lampiran 2). Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6), maka diperoleh nilai rata-rata dimensi persuasi sebesar 3,73. Nilai ini berada pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 5). Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia mempunyai respon yang efektif terhadap responden. Responden menyatakan setuju jika promosi yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia membuat mereka menjadi tertarik terhadap promosinya dan berkeinginan untuk membeli. Mereka merasa lebih baik berkunjung ke tempat wisata ini karena mempunyai kesempatan mendapatkan hiburan yang menyenangkan sekaligus mendapat keuntungan dengan adanya diskon atau hadiah. 3,73 (Efektif)

1,8

2,6

3,4

4,2

Gambar 5. Nilai Dimensi Persuation dalam EPIC Model Hal ini disebabkan oleh Taman Safari Indonesia telah mampu menguatkan daya tarik suatu produk yang ditawarkannya sehingga konsumen menjadi yakin untuk datang berkunjung ke Taman Safari Indonesia. Daya tariknya adalah dengan pemberian hadiah dan discount di akhir pekan. Selain hal tersebut, promosi telah membuat konsumen terbujuk untuk melakukan kunjungan lebih lanjut (kontinyu).

59

5.3.3. Dimensi Dampak (Impact) Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat lebih menonjol dibanding merek lainnya pada kategori serupa, serta memberikan informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Keterlibatan ini mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas, dimana keterlibatan akan mengarahkan perilaku konsumen untuk membuat keputusan. Dampak (impact) yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan terhadap produk yang diperoleh konsumen melalui tingkat keterlibatan dengan produk dan atau proses pemilihan. Penelitian ini menunjukkan dampak dari komunikasi yang dilakukan Taman Safari Indonesia dalam memberikan pengetahuan akan produk yang ditawarkan. Pernyataan-pernyataan peubah dampak terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 5, 8, dan 11 (Lampiran 2). Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6), maka diperoleh nilai rata-rata dimensi dampak sebesar 3,59. Nilai ini berada pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai efektif (Gambar 6). Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia mempunyai respon yang efektif. Responden menyatakan setuju bahwa promosi yang telah dilakukan Taman Safari Indonesia dapat menambah pengetahuan mereka tentang hewan dan tanaman yang berguna untuk mempengaruhi keputusan untuk berwisata ke Taman Safari Indonesia . Salah satu penyebabnya adalah dalam berpromosi Taman Safari Indonesia melakukan edukasi kepada konsumen, seperti pemasangan banner di showroom mengenai program-program yang ada di Taman Safari Indonesia yang dapat dijadikan arena bermain. 3,59 (Efektif)

1,8

2,6

3,4

4,2

Gambar 6. Nilai Dimensi Impact dalam EPIC Model Hal ini mempunyai arti program-program yang ditampilkan TSI cukup menonjol disbanding pada tempat wisata lainnya. Promosi yang dilakukan juga

60

telah melibatkan responden untuk menambah pengetahuan mengenai hewan, tanaman, dan lainnya, dimana keterlibatan ini mempengaruhi proses pemilihan dan keputusan kunjungan. Dimensi persuasi digunakan untuk mengukur promosi yang berupa pemasangan banner, spanduk, billboard. 5.3.4. Dimensi Komunikasi (Communication) Dimensi komunikasi menunjukkan tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Penelitian ini mengukur kejelasan dari pesan yang ingin disampaikan, kemampuan promosi untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan kesesuaian pemakaian slogan dalam promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia. Pernyataan-pernyataan peubah

komunikasi terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 6, 9, 12 dan 13 (Lampiran 2). Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui EPIC Rate (Lampiran 6), maka diperoleh nilai rata-rata dimensi komunikasi sebesar 3,73. Nilai ini berada pada rentang skala 3,4 - 4,2 yang bernilai sangat efektif (Gambar 7). Sehingga dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia mempunyai respon yang sangat efektif terhadap responden. 3,73 (Efektif)

1,8

2,6

3,4

4,2

Gambar 7. Nilai Dimensi Communication dalam EPIC Model Responden menyatakan setuju karena pesan yang disampaikan dalam promosi Taman Safari Indonesia telah dapat dimengerti dan pemakaian slogan yang digunakan telah sesuai. Pesan dalam promosi tersebut adalah pemberitahuan setiap ada program baru di Taman Safari Indonesia. Hal ini disebabkan oleh Taman Safari Indonesia mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan baik, serta dengan slogan yang tepat. Responden dapat mengingat pesan utama yang disampaikan dan telah meninggalkan kesan yang kuat dengan pemahaman produk yang tinggi. Promosi setiap program baru disertai dengan foto yang menarik, warna yang indah dan gambar yang unik.

61

Dengan demikian konsumen akan lebih jelas dalam melihat apa yang ditawarkan. Penggunaan slogan Its Real Window To Nature menjadi pilihan Taman Safari Indonesia karena tempat wisata ini menggambarkan dunia yang nyata akan alam. Pengukuran dimensi komunikasi ini meliputi penggunaan kata dan kalimat dalam penyampaian promosi di media periklanan, seperti di majalah, brosur, spanduk, ataupun dalam banner sebagai media informasi. 5.3.5. EPIC Rate Hasil perhitungan empat dimensi di atas, yaitu dimensi empati, persuasi, dampak, dan komunikasi berada dalam rentang skala efektif dan santa efektif. Selanjutnya keempat nilai dimensi tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-rata guna mendapat nilai EPIC Rate . Nilai EPIC Rate yang didapat secara keseluruhan adalah 3,68 (Lampiran 6). Nilai ini berada pada rentang skala keputusan antara 3,4 4,2 yang berarti secara keseluruhan promosi yang telah dilakukan oleh Taman Safari Indonesia sudah efektif. Artinya, promosi yang telah dilakukan sudah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Promosi tersebut telah disukai, menarik perhatian, dapat menambah pengetahuan, serta pesan yang disampaikan dapat dimengerti responden sehingga mereka terdorong untuk melakukan kunjungan ke Taman Safari Indonesia. Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan EPIC Rate dapat disajikan dalam bentuk grafik EPIC Model (Gambar8).

Gambar 8. Grafik EPIC Model

62

5.4. Analisis Korelasi Pearson Efektivitas promosi selain dapat diukur melalui segi komunikasi, juga diukur melalui segi penjualan. Dampak ini mengukur seberapa besar pengaruh jumlah anggaran biaya promosi terhadap jumlah pengunjung suatu tempat wisata dapat dijadikan salah satu tolak ukur mengetahui efektivitas promosi. Setiap tahun perusahaan mengeluarkan sejumlah anggaran untuk pelaksanaan promosi. Wawancara dengan pihak perusahaan menghasilkan data anggaran biaya promosi dan data jumlah pengunjung selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2004 hingga tahun 2008. Data ini merupakan data rahasia perusahaan karena berkaitan dengan nilai atau jumlah uang tertentu. Anggaran biaya promosi tersebut dibagi menjadi dua, yaitu untuk biaya promosi Above The Line (ATL) yang lebih menekankan pada kegiatan periklanan, serta biaya promosi Below The Line (BTL) yang lebih menekan pada kegiatan melalui promosi penjualan, humas dan publisitas, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung. Perusahaan lebih memfokuskan untuk meningkatkan hadiah yang diberikan setiap tahun dan meningkatkan intensitas pameran yang akan diikuti. Berikut ini Tabel 13. mengenai pembagian besarnya biaya promosi ATL dan BTL. Tabel 13. Nilai Biaya Promosi (ATL, BTL) dan Jumlah Pengunjung Tahun Biaya Promosi ATL Biaya Promosi BTL Jumlah Pengunjung (Rp. 000.000) (Rp. 000.000) (orang) 614.221 2004 278 646 2005 2006 2007 2008 252 254 239 167 376 379 245 387 599.792 539.358 584.959 564.538

Data di atas dapat dianalisis bahwa nilai biaya promosi dan jumlah pengunjung selalu mengalami fluktuatif dari tahun 20042008. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi yang ada pada waktu-waktu tertentu. Tidak hanya pada promosi yang dilakukan ATL, promosi secara BTL pun mengalami penurunan dan peningkatan. Hal ini terlihat pada tahun 2005 terjadi penurunan terbesar jumlah pengunjung, yaitu sebesar 14.429 orang. Hal ini disebabkan pada tahun

63

2005 kondisi alam yang kurang baik untuk masyarakat melakukan perjalanan wisata ke tempat yang merupakan alam (outdoor). Selain itu promosi yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia pun mengalami penurunan terutama pada promosi secara BTL. Pihak perusahaan kurang melakukan aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang bagi peningkatan jumlah pengunjung. Pada tahun-tahun lainnya pun mengalami kenaikan dan penurunan jumlah pengunjung tetapi tidak sebesar pada tahun 2005. Seperti halnya pada tahun 2008, pihak perusahaan meningkatkan pengeluaran biaya promosi BTL dengan melakukan kegiatan social tetapi mengurangi kegiatan promosi secara ATL atau periklanan. Hal ini dapat mempengaruhi jumlah pengunjung yang berkurang disbanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya tempat wisata yang menarik perhatian masyarakat sehingga membuat masyarakat membagi perhatiannya pada tempat wisata lain. Dari biaya promosi yang dikeluarkan oleh Taman Safari Indonesia baik secara ATL maupun BTL dapat dilihat hubungannya terhadap jumlah pengunjung. Hubungan kecenderungan antara biaya promosi ATL dan BTL terhadap jumlah pengunjung akan dianalisis menggunakan analisis korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 15.0. yang terdapat pada Tabel 14. Tabel 14. Analisa Korelasi Pearson Biaya Promosi ATL dan BTL Terhadap Jumlah Pengunjung Jenis Promosi ATL BTL Jumlah (orang) 0,423 0,476 Dari data diatas dapat diinterpretasikan bahwa antara biaya promosi ATL dengan jumlah pengunjung. Nilai korelasi untuk variabel ATL sebesar 0,423 dan BTL sebesar 0,476. Dengan demikian terdapat korelasi yang positif lemah antara biaya promosi ATL maupun BTL terhadap nilai penjualan. Pengaruh promosi BTL lebih kuat dibandingkan dengan promosi ATL. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi BTL lebih besar dibandingkan dengan ATL yaitu sebesar 0,476. Namun, perbedaannya antara keduanya tidak terlalu besar sehingga untuk alokasi pembagian biaya promosi dapat diseimbangkan.

64 Baik promosi secara ATL maupun promosi secara BTL mempunyai pengaruh positif terhadap jumlah pengunjung. Hal ini terlihat pada koefisien korelasi dari biaya promosi ATL maupun BTL yang menunjukkan nilai yang positif. Dari nilai yang diperoleh, promosi secara BTL mempunyai hubungan lebih positif dibandingkan dengan promosi secara ATL dikarenakan Taman Safari Indonesia lebih menekankan kepada promosi secara BTL, seperti melakukan kegiatan sosial, melakukan rekrutmen terbuka, pameran. Sehingga

mempengaruhi keefektifan dan kecenderungan hubungan antara promosi yang dilakukan dengan jumlah pengunjung yang datang ke Taman Safari Indonesia. 5.5. Implikasi Manajerial Hasil pengolahan yang telah dilakukan memiliki implikasi yang positif bagi pihak manajemen Taman Safari Indonesia. Implikasi ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen untuk mengembangkan strategi promosi yang lebih baik di masa depan. Implikasi tersebut sebagai berikut : 1. Promosi yang dilakukan oleh pihak Taman Safari Indonesia efektif dalam menjaga dan meningkatkan jumlah pengunjung. Wisatawan memberikan respon yang baik atas promosi yang telah dilakukan. Oleh karena itu, Taman Safari Indonesia perlu mengadakan survey kepuasan kepada para wisatawan. Hal ini bertujuan agar Taman Safari Indonesia lebih mengetahui tingkat kepuasan wisatawan terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Taman Safari Indonesia. Kualitas pelayanan yang tinggi dapat meningkatkan pencapaian tujuan dari Taman Safari Indonesia. 2. Sosialisasi secara intensif perlu terus dilakukan dalam memperkenalkan program-program atau produk yang dimiliki Taman Safari Indonesia dengan berbagai macam keunggulannya. Program promosi yang dilakukan di masa depan harus mampu menampilkan citra positif Taman safari Indonesia yang berbeda dengan tempat wisata lainnya. Hal tersebut dapat dibangun melalui profesionalisme dan tanggung jawab. 3. Promosi Taman Safari Indonesia juga dapat memfokuskan untuk

memperkenalkan dan menarik perhatian masyarakat yang belum pernah melakukan perjalanan wisata ke Taman Safari Indonesia. Karena promosi kepada masyarakat yang telah melakukan kunjungan sudah terbukti efektif

65 dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Hal ini perlu dilakukan oleh pihak manajemen untuk memperluas jaringan sasarannya. Promosi yang kreatif, inovatif dan sesuai dengan slogan Taman safari Indonesia perlu selalu dilakukan kepada konsumen seluruh kalangan masyarakat.

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan Hasil penelitian analisis efektivitas promosi terhadap jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan promosi Taman Safari Indonesia dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu promosi Above The Line (ATL) dengan beriklan di media cetak, dan di media elektronik , pemasangan stiker pada setiap mobil yang masuk ke Taman Safari Indonesia, Below The Line (BTL) yaitu sponsorship,kegiatan sosial, pameran dan pekan raya, pemberian diskon, rekrutmen terbuka dan komunikasi pribadi dengan word of mouth 2. Analisis efektivitas dari segi komunikasi berdasarkan EPIC Rate menjelaskan bahwa promosi yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia telah efektif. 3. Analisis efektivitas dari segi penjualan menjelaskan bahwa terjadi korelasi yang positif lemah antara biaya promosi yang dikeluarkan dengan jumlah pengunjung yang ingin dicapai. 6.2 Saran Saran yang dapat penulis berikan untuk meningkatkan efektivitas promosi bagi Taman Safari Indonesia adalah : 1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan biaya promosi ATL dan BTL. Hal ini mengingat dari hasil analisis korelasi bahwa promosi melalui ATL ataupun BTL memberikan pengaruh positif terhadap jumlah pengunjung tetapi masih lemah, sehingga jumlah pengunjung yang datang semakin meningkat. 2. Taman Safari Indonesia disarankan untuk lebih kreatif dalam melakukan kegiatan promosi, sehingga bisa menarik dan membujuk konsumen untuk melakukan kujungan. Pada analisa EPIC model terlihat bahwa dimensi komunikasi yang dilakukan sangat efektif. Hal ini perlu dipertahankan agar apa yang menjadi sasaran Taman Safari Indonesia dapat lebih tercapai.

67

3. Penilaian efektivitas terhadap promosi sebaiknya dilakukan secara kontinyu agar dapat dipantau hasil dari promosi yang telah diterapkan dan sebagai acuan untuk penetapan strategi promosi selanjutnya. Sehingga dapat selalu terlihat promosi mana yang paling efektif di mata masyarakat. Penelitian lanjutan yang dapat dilakukan adalah menilai tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen. Mengingat persaingan dunia pariwisata semakin ketat.

68 DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2004 . Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Alfabeta, 2002. _______. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV Alfabeta, Bandung. Angipora, P. M. 2002. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi ke 2. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Damanik, J, Helmut F. W. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM dan Andi, Yogyakarta. Durianto,D., et, al. 2003. Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif. PT Gramedia Pustaka Indonesia, Jakarta. Direktorat Jendral Pariwisata. 1996. Sapta Pesona (Panduan Sadar Wisata II dan III). Ditjen Pariwisata. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia, Jakarta. Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. PT Bumi Aksara, Jakarta. Hasan, A. 2008.Marketing. Media Pressindo, Yogyakarta. Immaddudin,M. 2005. Analisa Keefektivitas Promosi Promosi PT BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. PT Prenhallindo, Jakarta. _______. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Jilid 2. PT Prenhallindo, Jakarta. _______. 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid 1 dan 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Lovelock, C. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. PT INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta. Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta, Bandung. Shimp, A, T. 1999. Periklanan dan Promosi : Komunikasi Pemasaran Terpadu. Erlangga, Jakarta. Simatupang, F.2002. Analisis Efektivitas Promosi Ice Cream Swensens. Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

69

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. PT Rineka Cipta, Jakarta. Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran Edisi 2. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta. Uktolseja, F. 2006. Analisa Keefektifan Promosi terhadap Jumlah Penjualan Ponsel Merek XYZ oleh PT X (Studi Kasus Mahasiswa Institut pertanian Bogor). Skripsi Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Bogorkab. 2008. http//www.bogorkab.go.id. [2 Mei 2009]

LAMPIRAN

71

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

Pertanyaan Wawancara Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah Pengunjung Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor

A. Gambaran Perusahaan Taman Safari Indonesia

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Siapa pendiri Taman Safari Indonesia? Bagaimana sejarah dan perkembangan Taman Safari Indonesia? Apa visi, misi, dan tujuan Taman Safari Indonesia? Apa arti dari logo Taman Safari Indonesia? Bagaimana struktur organisasi Taman Safari Indonesia? Jasa dan pelayanan apa saja yang dimiliki Taman Safari Indonesia? Ada berapa jumlah karyawan yang dimiliki Taman Safari Indonesia? Adakah jadwal kerja yang berbeda?

8. 9.

Fasilitas-fasilitas apa sajakah yang terdapat di Taman Safari Indonesia? Berapa harga tiket masuk Taman safari Indonesia?

10. Produk apa saja yang ditawarkan oleh Taman Safari Indonesia? 11. Apa keunggulan dari produk Taman Safari Indonesia ? 12. Berapa biaya promosi yang dikeluarkan Taman Safari Indonesia ? 13. Apakah ada perbedaan dari setiap promosi yang dilakukan ? 14. Berapa jumlah pengunjung Taman Safari Indonesia selama 5 tahun terakhir ? 15. Bagaimana gambaran laporan keuangan Taman Safari Indonesia ?

72

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ANALISIS EFEKTIVITAS PROMOSI TERHADAP JUMLAH PENGUNJUNG TAMAN SAFARI INDONESIA CISARUA, BOGOR Kuesioner ini diberikan sebagai bahan penelitian dalam penyusunan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh : Nama / NRP : Dewi Megawati / H24052301 Departemen/ Fakultas : Manajemen/ Ekonomi dan Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Oleh karena itu, peneliti memohon kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama saudara/i. Beri tanda silang ( x ) pada pilihan yang sesuai jawaban Anda IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama 2. Usia : : a. 16 25 tahun b. 26 35 tahun c. 36 - 45 tahun 3. Jenis Kelamin 4. Alamat 5. No. Telp 6. Pendidikan Terakhir 7. Pekerjaan : a. Laki-laki : : : : a. Tidak Bekerja b. Pelajar/Mahasiswa c. Wiraswasta d. TNI/polisi 8. Status 9. Pendapatan (Rp) /bulan : a. Menikah : a. 500.000 b. 500.00 1.000.000 c. 1.000.001-2.500.000 10. Memperoleh informasi mengenai Taman Safari Indonesia dari : (jawaban boleh lebih dari satu) a. Radio d. TV g. Internet b. Koran, Majalah e. Brosur, leaflet, billboard h. Lainnya, c. Pameran f. Saudara, Teman sebutkan. e. PNS f. Pensiunan g. PegawaiSwasta h. Lainnya, sebutkan b. Belum Menikah d.2.500.001-1.000.000 e. > 5.000.000 b. Perempuan d. 46 55 tahun e. > 56 tahun

73

Lanjutan Lampiran 2. Berilah tanda silang (X) pada setiap pilihan Anda Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju Pernyataan TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju STS TS C S SS C : Cukup

Setujukah Anda bahwa promosi Taman Safari Indonesia Baik ?

Apakah promosi Taman Safari Indonesia menarik perhatian Anda?

Setujukah Anda bahwa Anda menyukai Promosi Taman

Safari Indonesia? 4 Setujukah Anda berkeinginan untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia? 5 Apakah Anda mengetahui dan mengenal program dari

promosi yang ditawarkan Taman Safari Indonesia? 6 Setujukah Anda bahwa anda mengerti disampaikan pesan dalam yang promosi

Taman Safari Indonesia? 7 Setujukah Anda bahwa promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia memiliki daya tarik yang tinggi ? 8 Setujukah Anda bahwa promosi yang dilakukan Taman Safari

74 Lanjutan Lampiran 2. Indonesia dibanding lebih promosi kreatif tempat

wisata lainnya? 9 Setujukah Anda bahwa promosi yang dilakukan Taman Safari Indonesia lebih jelas dibanding promosi tempat wisata lainnya? 10 Apakah Promosi Taman Safari Indonesia menjadikan Anda

selalu ingin berkunjung? 11 Apakah promosi Taman Safari Indonesia dengan pesan jelas yang

menyampaikan

ingin dikirim pada konsumen? 12 Apakah slogan Taman Safari Indonesia Its Real Window To Nature sangat bagus? 13 Setujukah Anda bahwa slogan Taman Safari Indonesia Its Real Window To Nature

sudah tercermin dari promosi yang dilakukan? Saran Anda :

TERIMA KASIH

75 Lampiran 3. Uji Validitas

Responden

P10 P11 P12 P13 Total skor 1 3 4 5 5 2 3 3 4 3 4 3 3 3 45 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 37 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 40 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 45 5 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 39 6 2 3 3 4 3 2 4 3 3 5 3 3 3 41 7 4 5 3 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 48 8 3 2 4 4 2 2 4 3 4 4 3 3 3 41 9 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 36 10 3 3 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 46 11 4 4 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 48 12 3 4 3 5 3 2 3 4 3 3 4 4 3 44 13 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 37 14 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 15 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 48 16 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 46 17 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 45 18 4 4 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 3 46 19 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 36 20 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 39 21 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 39 22 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 45 23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 24 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 38 25 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 39 26 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 45 27 5 3 4 3 3 3 4 4 5 5 3 3 5 50 28 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 41 29 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 41 30 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 40 Rata2 skor pertanyaan 3.3667 3.2333 3.3333 3.7333 2.9333 2.9 3.2 3.2333 3.4 3.467 3.1667 3.133 3.133 Validitas 0.6918 0.5427 0.5829 0.3976 0.4982 0.376 0.3785 0.4715 0.38 0.494 0.4391 0.395 0.411 Keterangan VALID VALID VALID VALID VALID VALIDVALID VALID VALID VALIDVALID VALIDVALID

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

76

Lampiran 4. Uji Reliabilitas Reliability Scale: ALL VARIABLES

N Cases Valid Exclude d(a) Total 30 0 30

% 100,0 ,0 100,0

Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,706 N of Items 13

77

Lampiran 5. Struktur Organisasi Taman Safari Indonesia

78

Lampiran 6. Perhitungan EPIC Model

1. Dimensi Empati Atribut Bobot (b) E1 E3 E7 b x E1 (X1) STS TS C S SS Jumlah 1 2 3 4 5 0 8 18 56 18 100 0 9 36 45 10 100 0 6 33 48 13 100 0 16 54 224 90 384 b x E3 (X3) 0 18 108 180 50 356 b x E7 (X7) 0 12 99 192 65 368

Analisi tabulasi sederhana dari dimensi empati adalah : P (STS) = 0 % P (S) = 149 x 100 % = 49,66 % 300 P (TS) = 23 x 100 % =7,66 % 300 P (C) = 87 x 100 % = 29 % 300 P (SS) = 41 x 100 % = 13,66 % 300

Rata-rata respon dimensi empati adalah : x (1) = 384 = 3,84 100 x (3) = 356 = 3,56 100 x (7) = 368 = 3,68 100 = 3,69 x empati = x (1) + x (3) + x(7) 3 = 3,84 + 3,56 + 3,68 3

79

Lanjutan Lampiran 6. 2. Dimensi Persuasi Atribut Bobot (b) P2 P4 P10 bx2 (X2) STS TS C S SS Jumlah 1 2 3 4 5 0 7 33 53 7 100 0 2 15 46 37 100 0 2 29 43 26 100 0 14 99 212 30 355 b x P4 (X4) 0 4 45 138 185 372 b x P10 (X10) 0 4 87 172 130 393

Analisi tabulasi sederhana dari dimensi persuasi adalah : P (STS) = 0 % P (S) = 142 x 100% = 47,33% 300 P (TS) = 11 x 100 % = 3,66 % 300 P (C) = 77 x 100 % = 25,66 % 300 Rata-rata respon dimensi persuasi adalah : x (2) = 355 = 3,55 100 x (4) = 372 = 3,72 100 x (10) = 393 = 3,93 100 = 3,73 x persuasi = x (2) + x (4) + x (10) 3 = 3,55 + 3,72 + 3,93 3 P (SS) = 70 x 100 % = 23,33 % 300

80

Lanjutan Lampiran 6. 3. Dimensi Dampak Atribut Bobot (b) I5 I8 I11 b x I5 (X5) STS TS C S SS Jumlah 1 2 3 4 5 0 9 38 37 16 100 0 7 39 42 12 100 0 11 39 31 19 100 0 18 114 148 80 360 b x I8 (X8) 0 14 117 168 60 359 b x I11 (X11) 0 22 117 124 95 358

Analisi tabulasi sederhana dari dimensi dampak adalah : P (STS) = 0 % P (S) =110 x 100 %= 36,66 300 P (TS) = 27 x 100 % =9 % 300 P (C) =116 x 100 % = 38,66% 300 P (SS) = 47 x 100 %=15,66 300

Rata-rata respon dimensi dampak adalah : x (5) = 360 100 x (8) = 359 = 3,59 100 x (11) = 358 = 3,58 100 = 3,59 = 3,60 x dampak = x (5) + x (8) + x (11) 3 = 3,60 + 3,59 + 3,58 3

81

Lanjutan Lampiran 6. 4. Dimensi Komunikasi Bobot (b) STS TS C S SS Jumlah 1 2 3 4 5 0 10 40 36 14 100 0 5 15 68 12 100 0 5 25 42 28 100 0 6 37 46 11 100 C6 C9 C12 C13 b x C6 (X6) 0 20 120 144 70 354 b x C9 (X9) 0 10 45 272 60 387 bx C12 (X12) 0 10 75 168 140 393 bx C13 (X13) 0 12 111 184 55 362

Atribut

Analisi tabulasi sederhana dari dimensi komunikasi adalah : P (STS) = 0 % P (S) = 192 x 100 % = 64 % 300 P (TS) = 26 x 100 % = 8,66 % 300 P (C) = 117 x 100 % = 39 % 300 P (SS) = 65 x 100 % = 21,66 % 300

Rata-rata respon dimensi komunikasi adalah : x (6) = 354 = 3,54 100 x (9) = 387 = 3,87 100 x (12) = 392 = 3,92 100 x (13) = 362 = 3,62 100 = 3,73 x komunikasi = x (6) + x (9) + x (12) + x (13) 3 = 3,54 + 3,87+ 3,92+ 3,62 3

82

Lanjutan Lampiran 6. 5. Hasil EPIC Rate

EPIC Rate = X (empaty) + X (persuasi) + X ( Dampak) + X (Komunikasi) 4 = 3,69 + 3,73 + 3,59 + 3,73 4 = 3,68

83

Lampiran7. Taman Safari Indonesia Cisarua, Bogor

84 Lanjutan Lampiran 7.

You might also like