You are on page 1of 7

gliseraldehida-3-fosfatdehidrogenase. Berat molekul enzim ini 145.

000 dan terdiri atas suatu tetramer dengan berat molekul masing-masing sebunit 35.000 dan terikat erat dengan NAD+, jadi seluruhnya ada 4 NAD+. d. Interkonversi Asam 3-Fosfogliserat Menjadi 2-Fosfogliserat Fosfogliseril mutase mengkatkalisis interkonvensi dua macam asam Fosfogliserat. e. Pembentukan Asam Fosfoenol Piruvat Reaksi berikutnya dikatalisis oleh enzim enolase: Tetapan setimbang (Kstb) reaksi ini sama dengan 3. hal ini berarti bahwa reaksi diatas berjalan secara reversible. Asam fosfoenol piravat (PED) merupakan molekul berenergi tinggi. Hidrolisis molekul ini menghasilkan G=-14.800 kalori. f. Hidrolisis Asam Fosfoenol Piravat Menjadi Piravat Gugus fosfat dari PEP dipindahkan kepada ADP sehingga terbentuk ATP. Reaksi ini dikatalisis leh enzim piravat kinase dan menghasilkan energi sebesar 61000 kalori. Taoutomerisasi dari bentuk enol menjadi keto dapat memberikan cukup energi untuk membentuk ATP. Berikut adalah bagan glikolisis. Gambar jalur glikolisis

2.Siklus krebs

Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentukasam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul (CO2) dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul (CO2), dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A,

molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekulATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs. Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP,6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron. 3. Glikogenesis Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa 6-fosfat dsari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa kimia berenergi tinggi. Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase. Selanjutnya, dengan fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadi glukosa 1-fosfat. ATP ADP Glukosa glukosa 6-fosfat heksokinase fosfoglukomutase glukosa (UDPG) Glukosa 1-fosfat PPi

UTP Gambar 7. Glikogenesis: pembentukan uridin difosfat glukosa (UDPG) dari glukosa, melalui pembentukan glukosa 6-fosfat dan glukosa 1-fosfat. Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa 1-fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa)dan pirofosfat (PPi). Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umum untuk biosintesis disakarida dan polisakarida. Dalam berbagai tumbuhan seperti tanaman tebu, disakarida sukrosa dihasilkan dari glukosa dan fruktosa melalui mekanisme biosintesis tersebut. Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan fruktosa 6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yang kemudian dengan enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukrosa. 4.Jalur kata bolisme melalui jalur HMP Jalur HMP sangat penting untuk menghasilkan pentose yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan nukleotida yang mengandung gugus prostetik, juga sebagai penghasil materi awal untuk sintesis asam amino aromatic dan vitamin,dan juga berperan dalam beberapa reaksi biosintesis. Pola jalur HMP dapat dilihat pada gambar 1. Disini terlihat adanya penambahan fragmen C2 dan C3 yang diperkirakan diperlukan untuk biosintesis intermediate seperti leusin, isoleusin dan valin. Jalur HMP mempunyai beberapa macam pola modifikasi dan campuran diantaranya: 1. Modifikasi campuran EMP dan HMP. Pola ditemui pada kelompok mikroorganisme Hidrolaktat fermentatife basillus. Pola jalur modifikasi ini dapat dilihat pada (gambar ). Dalam jalur modifikasi terjadi perbedaan pada tahap perubahan glukosa -6P. Pada alur glikolisis terlihat pada perubahan glukosa -6-P. Diubah menjadi fruktosa -6P dan selanjutnya mengalami isomerisasi dan dirubah

lagi oleh enzim aldolase menjadi gliseraldehida-3P dan dihidroksiaseton P. Sedangkan pada jalur HMPnya terlihat glukosa -6-P diubah menjadi 6- fosfoglukonat dan selanjutnya membentuk ribolus A-5-fosfat. Hal ini sama seperti tahap awal jalur. 3 glukosa 3 glukosa6phospate 3 6 phosphate gluconate

Xylulosa-5- Ribosa-5Phosphate Phosphate Xylulosa-5Phosphate Sedoheptulase7-phosphate Glyceraldehide-3C2 Erythrose-6Phosphate Phosphate C2 3 Glucose-6-phosphat+6 NADP+ 2 Fructose-6-phosphate+Glyceraldehide-3-phosphate+3 CO2+NADPH2 Gambar Oksidasi glukosa melalui jalur HMP 3 NADPH2 3CO2 3NADPH2 3-Ribulose-5phosphate Glyceraloenyde3- phosphate 2 Fruktose-6phosphate Glukosa

1 ATP

Glukosa-6-fosfat

6- fosfoglukonat

CO2

Ribulosa-5- fosfat

Xilulosa-5-fosfat Gliseraldehida Asetil

fosfat 3-fosfat Etanol Asetat 2 ATP Piruvat Laktat Gambar Metabolisme glukosa oleh laktobasilus hetero laktat Pi Pi Poo1 ATP

http://www.scribd.com/doc/24753579/METABOLISME-KARBOHIDRAT? ref=nf#source:facebook

apakah manfaat air bagi metabolisme dalam tubuh kita? Air merupakan komponen utama dari tubuh, rata-rata tiap orang memiliki 60% air dari berat tubuhnya. Semua sistem di dalam tubuh tergantung oleh air. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu keadaan yang timbul karena tubuh kekurangan air sehingga tidak dapat menjalankan fungsi normalnya. Berapa banyak air yang dianjurkan setiap hari untuk diminum? Tiap individu membutuhkan dalam jumlah yang berbeda. Kebutuhan air tiap orang sangat berbeda tergantung dari banyak faktor, termasuk kesehatan, seberapa aktif dan dimana kita tinggal. Tapi secara umum, dianjurkan untuk minum air sekurang-kurangnya dua liter atau sekitar delapan gelas per hari. Beberapa orang bahkan ada yang menjalankan terapi air yaitu di pagi hari ketika baru bangun tidur (bahkan tanpa sikat gigi terlebih dahulu) meminum 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Secara alami tubuh kita akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air. Sebagai zat gizi, air mempunyai tugas penting bagi tubuh manusia. Berikut adalah adalah beberapa fungsi air bagi tubuh kita:

1. Detoksifikasi Tubuh manusia menghasilkan berbagai sisa metabolisme yang tidak diperlukan termasuk toksin. Berbagai sisa metabolisme itu dikeluarkan melalui saluran cerna, saluran kemih, saluran nafas, dan kulit. Untuk mengeluarkan sisa metabolisme tersebut memerlukan media, yaitu air. 2. Pembentuk sel dan cairan tubuh Komponen utama dari sel, kecuali sel lemak, adalah air, yaitu sekitar 70-85 persen. Air sangat berperan penting dalam pembentukan berbagai cairan tubuh, seperti darah, hormon, cairan lambung, enzim dan sebagainya. Selain itu air juga terdapat dalam otot dan berguna menjaga tonus otot sehingga otot mampu berkontraksi.

3. Media transportasi Struktur air terdiri atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen, sehingga dengan struktur ini, air dapat mudah bergerak dari satu kompartemen sel ke komparatemen sel lainnya, dari satu sistem tubuh ke sistem lainnya. Air merupakan media transportasi yang efektif. Dalam sistem pernapasan, air membantu transportasi oksigen ke seluruh tubuh. 4. Pengatur suhu tubuh Air menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke seluruh tubuh sehingga dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil. Melalui produksi keringat yang sebagian besar terdiri atas air dan garam, air berguna untuk mendinginkan suhu tubuh. 5. Pelarut Air melarutkan zat-zat gizi lainnya dan membantu proses pencernaan makanan. Karena air merupakan zat anorganik, air tidak dicerna. Air dengan cepat melewati usus halus dan sebagian besar diserap kemudian turut berfungsi sebagai salah satu komponen mukus agar sisa zat makanan dapat keluar sebagai feses. 6. Pelumas dan bantalan Selain hal-hal yang disebutkan di atas, air juga berfungsi sebagai bantalan tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada jaringan tubuh, misalnya pada otak, mata, medula spinalis, dan kantong amniom dalam rahim. Manfaat air yang lain adalah berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk cairan sendi, yang memungkinkan sendi untuk bergerak dengan baik dan meredam gesekan antar sendi.

http://budiawan-hutasoit.blogspot.com/2011/05/6-manfaat-dan-fungsi-air-bagi.html

You might also like