sempat-sempatnya iseng menjawil badan Delisa dari bela-
kang dengan bulu ayam penunjuk tadarus Ummi.
“Kak Fatimah!” Delisa_berseru, jangannya_menunjuk
http:/Avinwehook.converter.com
Aisyah hanya tertawa, memasang tampang tak berdosa.
Google Books Dawalnad Denia Weksion
terpisah 23 menit dari kembarannya Zahra; kelas satu
Yfadrasah Tsanawivah Negeri 1 Lhok, Nea. Adiknya Delisa
http: ]BVWMC RB GSK RAN MELEE GOI, jac
kenakalan Aisyah terlalu dominan, tanpa perlawanan; Delisa
ale ini hanya bisa mengad one jit. .
Google Books Rawnload Pema Version
belum ambil wudhu?” Fatimah melotot.
http://Wihwenook:convertercom
“Ttu Zahra sudah selesai dari tadi! Kamu kenapa nggak
dari tadi wudhu!” Fatimah menunjuk Zahra yang sudah rapi,
Google Books:Downtiad Demo Version
Aisyah hanya nyengir; kan tadi masih dipakai.
Ummi masuk dari bingkai pintu sudah mengenakan
mukena putih juga.... “Eh kenapa pada belum siap-siap?”
“Delisa lagi-lagi susah bangun....” Aisyah menjawab
sambil menyeringai, menunjuk Delisa.
“Tapi kamu kenapa pula belum ambil wudhu?” Ummi
bertanya. Pertanyaan yang sama dengan Fatimah. Aisyah
buru-buru kabur ke kamar mandi; kan gak mungkin jawaban
yang sama pula, jelas-jelas Zahra sudah selesai dari tadi.
Sayangnya ia keduluan oleh adiknya. Ia tiba pas Delisa
menutup pintu kamar mandi. Aisyah seketika memasang
tampang sebal. Lagi-lagi meski ia yang bangun paling pagi;ikatan belakang. Membuat rambutnya terlihat separuh. Lebih
lucu lagi memandangnya.
http in SSK MAGE Sl
mendongakkan kepala lagi.
Google Backs, Dawnldad Being Version
sesuatu. Mengadu.
heehee
“Kak Aisyah cuma bisik-bisik gitu.... Gimana Delisa bisa
Googit Books Bowhisdd' Denis Werston
isyah.
Sebenarnya Delisa ingin membalas olok-olok Aisyah tadi.
http:A#www:ebook-converter.com
“Lagian kalau Aisyah keras-keras, memang kamu dengar?
Kamu kan ngantuk sepanjang shalat tadi... Quut aja dia lupa,
GoogleiBooks Download Demo. Version
malah Aisyah yang melapor. Tertawa.
Ummi tersenyum tipis. Menatap wajah putri-putrinya
bergantian.
Setiap shalat, Ummi yang menjadi imam. Abi mereka
bekerja jadi pelaut. Di salah satu kapal tanker perusahaan
minyak asing — perusahaan di Arun. Pulang tiga bulan sekali.
Delisa lagi belajar menghafal bacaan shalat, nah sejauh ini
Aisyah-lah yang bertugas setiap shalat untuk membaca lebih
keras di belakang, agar Delisa bisa meniru. Agar Delisa bela—
jar lebih cepat. Tetapi selama dua minggu terakhir, Delisa le—
bih banyak mengadunya— Kak Aisyah bacanya kepelanan.
“Delisa mau sekarang yang berdiri dekat Delisa, Kak
Zahra saja! Atau Kak Fatimah!” Delisa membujuk Ummi-nya,
8