You are on page 1of 30

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI NY. P USIA 2, 5 JAM DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI BPS SRI HANDAYANI, PAKISAJI TANGGAL 19 MEI 2010

Oleh : LELY SILFIANA 07.2.028

POLITEKNIK KESEHATAN dr. SOEPRAOEN PROGRAM STUDI KEBIDANAN MALANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny. P Usia 2,5 jam dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPS Hj. Sri Handayani, Pakisaji tanggal 19 Mei 2010 Asuhan Kebidanan ini disusun sebagai pemenuhan tugas praktek klinik kebidanan yang diselenggarakan oleh Politeknik Kesehatan dr. Soepraoen Malang Program Studi Kebidanan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. Chaidir Karnanda, Sp. PD, selaku Direktur Poltekkes dr. Soepraoen Malang.
2. dr. Prabowo, Sp.OG, selaku Kaprodi Kebidanan Poltekkes dr. Soepraoen

Malang.
3. Nur Khomariyah, S.ST, selaku Pembimbing Institusi yang telah

membimbing penulis.
4. Hj. Sri

Handayani, Amd. Keb selaku Pembimbing Klinik yang telah

membimbing penulis selama praktek. 5. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun asuhan ini. Untuk itu mohon masukan yang positif demi perbaikan penulisan asuhan kebidanan yang selanjutnya dan semoga asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi semua.

Malang, Mei 2010

Penulis BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di luar uterus diawali dengan proses persalinan yang merupakan suatu keadaan tidak nyaman (stressor bagi bayi). Ia harus mampu hidup dengan upaya diri sendiri, hidupnya tidak lagi tergantung pada ibunya. Proses penyesuaian kehidupandiri dalam uterus, ke luar uterus ini merupakan masa yang sulit bagi bayi. Masa transisi ini adalah fase kritis bagi kehidupan bayi Bayi yang dilahirkan dalam keadaan belum siap (prematur) menghadapi proses adaptasi kehidupan yang lebih sulit dibandingkan dengan bayi normal, bahkan seringkali memicu timbulnya komplikasi lain yang menyebabkan bayi tersebut tidak mampu melanjutkan kehidupan di fase lanjut (meninggal). (Kusuma, dkk, 2003) Bayi premature umumnya relative kurang mampu untuk bertahan hidup, karena struktur anatomi atau fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum bekerja seperti bayi yang sudah tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap kesanggupan bayi untuk mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas normal Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul asuhan kebidanan pada bayi Ny. P usia 2,5 jam dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di BPS Hj. Sri Handayani, Pakisaji 1.2 Tujuan Penulisan 1.2.1 Tujuan Umum

Setelah membuat asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi BBLR secara komprehensif 1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah membuat Asuhan kebidanan, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Melaksanakan pengkajian pada bayi 2. Menentukan identifikasi, diagnosa dan masalah berdasarkan hasil pengkajian. 3. Menentukan masalah dan diagnosa potensial 4. Membuat pemenuhan kebutuhan segera 5. Membuat rencana / intervensi 6. Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi 7. Mengevaluasi hasil tindakan 8. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada bayi. 1.3 Metode Penulisan Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara : 1.3.1 Observasi Melakukan pengamatan langsung pada bayi 1.3.2 Wawancara Mengadakan tanya jawab langsung dengan keluarga tentang bayi dan ibunya. 1.3.3 Praktek Melakukan praktek langsung pada klien melalui pendekatan manajemen kebidanan.

1.3.4

Studi Pustaka

Membaca buku sumber yang dapat mendukung terlaksananya asuhan serta dapat membantu membandingkan antara teori dan praktek 1.4 Sistematika Penulisan Penulisan Asuhan kebidanan ini berdasarkan sistematika : BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Tujuan Metode Penulisan Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.2 Konsep Teori BBLR Manajemen Asuhan Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 Pengkajian Identifikasi Masalah dan Diagnosa Identifikasi Masalah Potensial Identifikasi Kebutuhan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN BAB V PENUTUP

5.1 5.2

Kesimpulan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Teori BBLR

2.1.1

Pengertian

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi ynag lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram ( Kusuma, dkk, 2003) 2.1.2 A. Pembagian BBLR Prematuritas Murni Yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan (berat badan terletak antara persentil ke-10 sampai persentil ke90 pada Intra Uterine Growth Curve Lubhcenleo) 2. Etiologi a) 1) 2) 3) Faktor ibu Toksemia gravidarum Kelainan bentuk uterus (misalnya uterus bicornis, Ibu yang menderita penyakit antara lain : akut

1. Pengertian

inkompeten serviks) dengan panas tinggi, kronis ( TBC, Penyakit jantung, glomerulo nefritis kronis ) 4) 5) b) Trauma pada masa kehamilan Usia ibu pada waktu hamil < 20 tahun atau > 35 Faktor Janin

tahun 1) Kehamilan ganda 2) Hidramnion 3) Ketuban Pecah dini 4) Cacat bawaan 5) Infeksi, misalnya : rubella, syphilis, toksoplasmosis 6) Insufisiensi plasenta

7) Inkompatibilitas darah ibu dan janin ( faktor rhesus, golongan darah ABO) c) Faktor Plasenta 1) Plasenta Previa 2) Solutio plasenta d) Tidak diketahui

3. Patofisiologi BUMIL USIA KEHAMILAN < 37 MINGGU Faktor Penyebab Janin Plasenta Tidak diketahui - Toksemia gravidarum - Kelainan bentuk uterus - Ibu dengan penyakit TBC, jantung, GNC - Trauma masa kehamilan - Usia waktu hamil < 20 tahu atau > 35 tahun Prematuritas Murni 4. Tanda dan Gejala a) Umur kehamilan sama atau kurang dari 37 minggu b) Berat badan sama atau kurang dari 2500 gram - Kehamilan ganda - Hidramnion - Inkompatibilitas darah ibu ke janin - Cacat bawaan - Infeksi - Insufisiensi plasenta - KPD - Plasenta previa - Solutio plasenta

Ibu

c) Panjang badan sama denga atau kurang dari 46 cm d) Kuku panjangnya belum melewati ujung jari e) Batas dahi dan rambut kepala tidak jelas f) Lingkar kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm g) Lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30 cm h) Rambut lanugo masih banyak i) Jaringan lemak subkutis tipis dan kurang j) Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan dan daun telinga k) Tumit mengkilap, telapak kaki halus l) Alat kelamin pada laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun kke dalam skrotum. Untuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup oleh labia mayora m) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakan lemah n) Fungsi saraf yan g belum atau kurang matang, mengakibatkan reflek isap, menelan atau batuk masih lemah atau tidak efektif dan tangisnya lemah o) Jaringan kelenjar mammae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan jaringan lemak masih kurang p) Verniks kaseosa tidak ada atau sedikit 5. Permasalahan a) Hipotermi b) Sindrom gawat nafas c) Hipoglikemia d) Perdarahan intra karanial e) Rentan terhadap infeksi f) Hiperbilirubinemia B. Dismaturitas 1. Pengertian

Yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin 2. Etiologi a) Faktor janin Kelainan kromosom, infeksi janin kronik, disotonomi familial, retardasi, kahamilan ganda, aplasia pankreas b) Faktor plasenta Berat plasenta kurang, plasenta berongga atau keduanya, luas permukaan berkurang, plasentitis vilus, infark tumor (korio angiona), plasenta yang lepas, sindrom tranfusi bayi kembar c) Faktor ibu Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi (penyakit jantung siotik, penyakit paru), malnutrisi, anemia sel sabit, ketergantungan (obat narkotik, alcohol, rokok)

3. Patofisiologi BUMIL USIA KEHAMILAN ATERM Faktor Penyebab

Faktor janin - Faktor kromosom - Infeksi janin kronik - Disotonami familial - Retardasi kehamilan ganda - Aplasia plasenta

Faktor plasenta - Berat plasenta kurang - Plasenta berongga atau keduanya - Luas permukaan kurang - Plasentitis vilus - Infark tumor - Plasenta yang lepas - Sindrom transfuse bayi kembar DISMATURITAS

Faktor ibu - Toksemia - Hipertensi - Penyakit ginjal - Malnutrisi - Anemia sel sabit - Ketergantungan

4. Tanda dan gejala Gejala yang tampak sangat bervariasi, karena dismatur dapat terjadi preterm, aterm dan post term a) Preterm Bayi dismatur preterm akan terlihat gejala fisik bayi premature ditambah dengan gejala retardasi pertumbuhan dan pelisutan b) Bayi cukup bulan dan post term Gejala yang menonjol adalah pelisutan, gejala insufisiensi plasenta bergantung pada berat dan lamanya bayi menderita deficit berlangsung lama ( kronis ) 5. Stadium bayi dismatur a) Stadium pertama

Bayi tampak kurus dan relative lebih panjang, kulit longgar, kuning seperti permaken, tetapi belum terdapat noda mekonium b) Stadium kedua Terdapat tanda stadium pertama ditambah warna kehijauan pada kulit plasenta dan umbilicus, hal ini disebabkan oleh mekonium yang bercampur dalam amnion yang kemudian mengendap ke dalam kulit, umbilicus dalam plasenta sebagai akibat anoksia intra uterine c) Stadium ketiga Terdapat tanda stadium kedua ditambah dengan kulit yang berwarna kuning begitu pula dengan kuku dan tali pusat, ditemukan juga tanda anoksia intra uterin yang lama
6. Masalah bayi dismatur

a) Sindrom aspirasi mekonium b) Hipoglikemi simtomatik c) Penyakit membran hialin d) Hiperbilirubinemia e) Asfiksia neunaturum 2.1.3 Penanganan Bayi BBLR 1. Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat 2. Mencegah infeksi BBLR sangat retan akan infeksi. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi

3. Pengawasan nutrisi/ASI

Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat
4. Penimbangan Berat Badan

Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. 2.2 Konsep manajemen asuhan kebidanan I. Pengkajian A. Data Subyektif 1. Identitas bayi Menanyakan identitas bayi pada orang tua bayi dan melihat pada data di RS meliputi nama, umur/ tanggal lahir, jenis kelamin, agama, bahasa yang di pakai, anak ke- ,alamat yang mudah dihubungi. 2. Identitas orang tua Menanyakan identitas orang tua pada orang tua pasien, meliputi nama ayah dan ibu, umur orang tua, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, dll. 3. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Menanyakan pada ibu pasien tentang kondisi umum bayinya. b. Riwayat kesehatan sekarang Menanyakan pada ibu pasien tentang keadaan umum pasien sekarang setelah diberitahu petugas kesehatan.

c. Riwayat kehamilan dan persalinan Mananyakan kepada ibu pasien tentang riwayat kehamilan dan persalinan serta mendapatkan penyuluhan dan obat serta vitamin apa saja yang didapatkan. Selama kehamilan, berapa kali ANC selama kehamilan dan pada siapa melakukan ANC. Menanyakan persalinan pada ibu normal apa tidak melalui operasi atau tidak dan keadaan tentang bayinya saat lahir. Melahirkan dimana, terjadi perdarahan yang berlebihan atau tidak, dan bagaimana keadaan plasentanya. d. Riwayat imunisasi Menanyakan pada ibu apakah bayinya telah mendapatkan imunisasi apa saja. 4. Pengkajian keluarga Menanyakan tentang silsilah keluarga pasien dan membuat genogram deri silsilah keluarga tersebut. 5. Pola fungsi kesehatan Memperhatikan kebiasaan pasien di BPS, meliputi : pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pola eliminasi (sudah BAB atau BAK apa belum), pola tidur dan istirahat (meliputi frekuensi tidur dan lamanya), pola aktivitas (bagaimana pergerakan pasien, keaktivitasannya, tonus otot), pola nutrisi (seperti apa makanan atau minuman yang dikonsumsi pasien). B. Data Obyektif 1. Pengukuran antropometri BB, PB, LILA, LIDA, LIKA

2. Tanda-tanda vital N : RR : S : 120 160 x/menit 40 60 x/menit 36,5 - 37,5 C

3. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan secara head to toe. 4. Pemeriksaan Neurologi Reflek morro Rooting reflek Suckling reflek Swallowing reflek II. Identifikasi Masalah dan Diagnosa DX DS DO : : : Bayi usia dengan BBLR Ibu mengatakan BB bayinya < 2500 gram. TTV : N : 120 160 x/menit 40 60 x/menit 36,5 - 37,5 C Terlihat tali pusat belum lepas, terbungkus kasa. Integument : Berwarna merah muda.

RR : S Abdomen : :

III.

Identifikasi Masalah Potensial 1. Potensial terjadi gangguan pemenuhan nutrisi 2. Potensial terjadi infeksi pada tali pusat 3. Potensial terjadi hypotermi 4. Potensial terjadi hyperbilirubinemia

IV.

Identifikasi Kebutuhan Segera 1. Menghangatkan bayi dengan membungkus bayi dengan kain pembungkus bayi yang hangat 2. Segera menetekkan bayi pada ibunya untuk melatih bayi menyusu dan memperlancar produksi ASI 3. Memberikan antibiotic, salep mata, vit.K 1 mg

V.

Intervensi DX Tujuan : : Bayi Ny.F dengan BBLR Bayi tidak mengalami komplikasi Kondisi bayi dalam keadaan stabil. KH : Keadaan umum baik Tangisan kuat Gerak aktif BB >2500 gram TTV normal : N : RR : 120 160 x/menit 40 60 x/menit

S : Intervensi :

36,5 - 37,5 C

1. Rawat bayi dalam incubator/box dengan penghangat.

R : Thermoregulasi bayi BBLR belum sempurna. 2. Observasi TTV. R : TTV merupakan parameter proses dalam tubuh sehingga apabila terjadi kelainan dapat segera diketahui dan dapat diatasi. 3. Jaga bayi dan lingkungan tetap kering. R : Mencegah seminimal mungkin kehilangan panas melalui evaporasi.
4. Penuhi kebutuhan O2 sesuai kebutuhan.

R : Fungsi pernapasan BBLR belum sempurna dan jaringan paru kurang mengembang sehingga pemenuhan kebutuhan oksigen terbatas. 5. Bersihkan tubuh bayi setiap hari. R : Menekan seminimal mungkin masuknya

mikroorganisme. VI. Implementasi Dilakukan sesuai intervensi. VII. Evaluasi Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil.

BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN Tanggal : 19 Mei 2010, Pukul : 09.00 WIB

Di BPS Hj. Sri Handayani, Pakisaji A. Data Subyektif


1. Identitas Bayi

Nama Umur/ tanggal lahir Jenis kelamin Agama Bahasa yang dipakai Anak keAlamat Identitas orang tua Nama ayah Umur Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan

: Bayi Ny. P : 2,5 jam / 19 Mei 2010 pukul 05.30 : Laki-laki : Islam ::2 : Sidomulyo RT 7 RW 2, Pakisaji

: Tn. M : 29 tahun : Islam : Jawa/Indonesia : SMP : Karyawan Bank

Alamat

: Sidomulyo RT 7 RW 2, Pakisaji

Nama ibu Umur Agama Suku bangsa Pendidikan Pekerjaan Alamat 2. Keluhan Utama

: Ny. P : 28 tahun : Islam : Jawa/Indonesia : SMP : Karyawan pabrik : Sidomulyo RT 7 RW 2, Pakisaji

Ibu mengatakan bayinya lahir dengan berat badan lahir rendah (2100 gram) dan aktivitas kurang 3. Riwayat Kesehatan yang lalu Tidak pernah menderita sakit apapun 4. Riwayat Kesehatan sekarang Ibu mengatakan saat ini bayinya tidak sedang menderita penyakit apapun. 5. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarga baik ibu maupun suamitidak ada yang menderita penyakit menular seperti batuk menahun, sakit kuning, penyakit keturunan seperti kencing manis, tekanan darah tinggi maupun asma

6. Riwayat Prenatal, Natal dan Post natal

a. Prenatal Ibu mengatakan saat hamil muda tidak mengetahui bahwa dirinya hamil sampai UK 7 bulan, ibu baru memeriksakan kehamilannya 1x dan mendapatkan tablet tambah darah, vitamin serta penyuluhan tentang persiapan persalinan b. Natal Ibu mengatakan telah melahirkan anak keduanya tanggal 19 Mei 2010 jam 05.30 WIB secara normal ditolong bidan dengan jenis kelamin laki-laki, langsung menangis, BBL 2100 gram PBL 46 cm c. Postnatal Ibu mengatakan tidak mengalami perdarahan hebat setelah ari-ari lahir, ibu tidak mengalami panas/demam dan ibu sudah bisa miring ke kiri dank e kanan, ibu belum menyusui bayi 7. Riwayat Imunisasi Ibu mengatakan bayinya belum mendapat imunisasi apapun 8. Genogram

4 th

1 hr

Keterangan : : : :

: Laki-laki Perempuan Klien Tinggal serumah

9. Riwayat Tumbuh Kembang Pertumbuhan BB : 2100 gram PB : 46 cm Deteksi riwayat penyakit kronik, KMS (tidak ada) Perkembangan Pada bayi / balita yang perlu dikaji Motorik kasar (menggenggam) Motorik halus Social personal Bahasa B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum : : Baik Aktif : : : bayi menangis : gerakan kaki dan tangan

Keadaan umum Gerak

Tanda-tanda vital TD N RR S 2. BB PB LILA LIKA LIDA 3. :

: 120x/ menit : 40x/ menit : 37C

Antropometri : 2100 gram : 46 cm : 9 cm : 28 cm : 33 cm

Pemeriksaan Fisik : Bentuk normal, tidak ada cephal haematom, tidak ada caput succedaneum.

Kepala

Muka Mata

: :

Warna merah, tidak oedem, tidak cyanosis. Simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis.

Hidung

Tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung.

Mulut

Bibir lembab, bersih, tidak ada monoliasis, tidak ada labiopalatoskizis, tidak ada palatoskizis.

Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

Telinga Dada

: :

Simetris, bersih, tidak ada serumen. Tidak ada retraksi dada, simetris, bentuk normal, tidak terdengar suara ronki maupun wheezing.

Perut Genetalia Anus Ekstremitas

: : : :

Terlihat tali pusat belum lepas, dan terbungkus kasa. Bersih, labia mayora belum mencukupi labia minora. Tidak ada atresia ani. Jari lengkap, ekstremitas atas dan bawah aktif, warna ekstremitas kemerah-merahan.

Kulit 4.

Warna merah muda, turgor kulit baik.

Pemeriksaan Neurologi
Morro reflek Rooting reflek Suckling reflek Swallowing reflek

: ada : ada : ada : ada

II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA DX : DS : Bayi usia 1 hari dengan BBLR Ibu mengatakan bayi lahir tanggal 19 mei 2010, jam 05.30 WIB Ibu mengatakan BB lahir bayinya 2100 gram DO : BB PB LILA LIKA : 2100 gram : 46 cm : 9 cm : 28 cm

LIDA

: 33 cm

Pemeriksaan fisik Genetalia : tampak bersih, testis belum turun ke skrotum Kuku belum melebihi ujung jari Kulit tipis, transparan, mengkilap licin

Masalah : III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


1. Potensial terjadi hipotermi

DS DO

:: BBL : 2100 gram Kulit tipis, transparan, mengkilat

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada V. INTERVENSI DX Tujuan : : Bayi Usia 1 hari dengan BBLR Bayi tidak mengalami komplikasi Kondisi bayi dalam keadaan stabil. KH : Keadaan umum baik Tangisan kuat Gerak aktif dan tonus otot baik

TTV normal : N RR S Intervensi


1.

: : :

120 160 x/menit 40 60 x/menit 36,5 - 37,5 C

: Rawat bayi dalam box dengan penghangat.

R : Thermoregulasi bayi BBLR belum sempurna. 2. Cuci tangan sebelum memegang bayi

R : Dengan mencuci tangan akan mencegah kontaminasi silang 3. Berikan ASI/PASI pada bayi

R : Memberikan nutrisi yang adekuat pada bayi 4. Observasi tanda-tanda vital

R : Merupakan keadaan dalam tubuh, sehingga bila ada kelainan dapat diketahui secara dini 5. Observasi intake dan output

R : Deteksi dini terjadinya dehidrasi 6. Jaga bayi dalam lingkungan tetap kering

R : Mencegah seminimal mungkin kehilangan panas melalui evaporasi


7.

Lakukan perawatan tali pusat

R : Perawatan tali pusat yang benar akan mencegah terjadinya kolonisasi kuman

VI. IMPLEMENTASI DX : Bayi usia 1 hari dengan BBLR 1. Merawat bayi dalam box dengan penghangat agar

mempertahankan suhu tubuh bayi tetap hangat 2. Mencuci tangan sebelum maupunsesudah memegang bayi karena

dengan mencuci tangan dapat meminimalkan terjadinya kontaminasi silang antara petugas kesehatan dengan bayi
3.

Memberikan PASI pada bayi yakni susu formula agar nutrisi bayi

terpenuhi dengan baik


4.

Melakukan

observasi

tanda-tanda

vital

meliputi

frekuensi

pernafasan, denyut nadi dan suhu tubuh agar dapat segera diketahui bila kelainan dan dapat segera ditangani
5.

Mengobservasi intake ( cairan yang masuk ) yakni sesuai dengan

kebutuhan cairan bayi pada hari pertama 60 cc/kgBB


6.

Menjaga bayi dalam lingkungan yang tetap kering dengan

mengganti popok bayi/linen yang basah dan juga pakaian bayi yang basah 7. Melakukan perawatan tali pusat sesuai prosedur yakni dengan

menggunakan kassa steril VII. EVALUASI Tanggal 19 Mei 2010 Pukul 10.00 DX : Bayi usia 1 hari dengan BBLR hari S :

O : Keadaan umum baik Tangis kuat Aktivitas dan tonus otot kuat

Popok kering TTV dalam batas normal N : 120 x/menit RR: 40 x/menit S : 37 C Susu formula masuk 3 cc tidak muntah Reflek menghisap dan menelan masih lemah A : P : Bayi usia 1 hari dengan BBLR Lanjutkan intervensi Rawat bayi dalam box penghangat
Jaga bayi dan lingkungan tetap kering

BAB IV PEMBAHASAN Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan yang telah diberikan pada bayi Ny.P dengan BBLR, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek di lapangan. Karena pada prakteknya dilakukan sesuai teori, misalnya bayi baru lahir terutama dengan berat badan lahir rendah (< 2500 gram) sangat rentan sekali terjadi hypotermi, maka di dalam praktek bayi selalu dijaga kehangatannya, yaitu dengan meletakkan bayi pada covus/box penghangat dan segera mengganti pakaian bayi yang basah ataupun kotor. Disamping itu bayi baru lahir dengan BBLR juga rentan terjadi infeksi pada tali pusat, oleh karena itu pada praktek dilakukan perawatan tali pusat, dengan membungkus tali pusat menggunakan kasa steril tanpa diberikan apa-apa.

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Dalam asuhan kebidanan pada bayi Ny. P dengan BBLR ditemukan beberapa masalah potensial, yaitu potensial terjadi gangguan pemenuhan nutrisi, potensial terjadi hypotermi, potensial terjadi infeksi tali pusat, dan potensial terjadi hyperbilirubinemia. Oleh karena itu, diberikan beberapa intervensi yang mana akan dilaksanakan untuk mencegah timbulnya masalah potensial tersebut. Di dalam evaluasi terhadap asuhan yang diberikan, didapatkan ibu bayi mengerti dengan penjelasan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas. 5.2 SARAN Hendaknya sebagai petugas kesehatan terus meningkatkan kualitas dari asuhan kebidanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, 2001. Rencana Perawatan Maternal / Bayi. Jakarta : EGC Nelson, 1999. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC Staf Pengajar, 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI

You might also like