You are on page 1of 15

Nama : Fabian Anggik Pratama 1.

NIM : 080910101028

Anda dikehendaki membuat suatu analisis menggunakan kesemua empat teoriteori pembangunan internasional yang berlaku untuk negara berkembang. Anda uraikan strategi yang mereka lakukan oleh sebagian negara berkembang sehingga mereka naik-taraf menjadi negara industry baru, atau semi-periphery. Anda

berikan suatu contoh atau beberapa negara yang berhasil dalam pembangunan mereka. Contoh negara yang penulis gunakan untuk menjawab soal ini adalah Negara Republik Indonesia. Banyak sekali pengalaman-penganlaman Indonesia mengenai pembangunan yang akan dapat dianalisis menggunakan empat teori pembangunan. Pertama adalah dengan menggunakan teori modernisasi. Dari beberapa sumber yang penulis dapat, perspektif umum teori modernisasi memandang pembangunan merupakan kerja secara Internasional yang didasarkan pada teori keuntungan komparatif yang dimiliki oleh setiap negara, yang mengakibatkan terjadinya spesialisasi produksi pada tiap-tiap negara sesuai dengan keuntungan komparatif yang dimilikinya. Secara umum, di dunia ini terdapat dua kelompok negara : 1. 2. Negara yang memproduksi hasil pertanian Negara yang memproduksi barang industri Antra kedua kelompok negara ini terjadi hubungan dagang dan keduanya menurut teori di atas saling diuntungkan. Tetapi setelah beberapa puluhan tahun kemudian, tampak bahwa negara-negara industri menjadi semakin kaya sedangkan negara-negara pertanian semakin tertinggal. Ini kemudiaan melahirkan dua kelompok negara yaitu negara-negara miskin yang biasanya merupakan negara pertanian dan negara-negara kaya yang biasanya adalah negara industri. Teori modernisasi lebih melihat bahwa kemiskinan ini disebabkan oleh faktor-faktor internal atau faktor-faktor yang terdapat di dalam negeri negara yang bersangkutan. Untuk itu maka negara-negara miskin yang kemudian di petakan dalam negara dunia ketiga dalam perspektif teori modernisasi harus mendapatkan perhatian dari negara maju, dan negara maju harus berupaya menciptakan replikasi model pembangunan bergaya liberal untuk diadopsi negara-negara dunia ketiga. Pola hubungan ini kemudian melahirkan istilah Developmentalisme yang merupakan bagian penyokong Teori modernisasi, sehingga teori modernisasi juga di kenal dengan teori developmentalisme.

Fenomena ini bisa kita lihat beberapa program yang kini dijalankan oleh Pemerintah Negara Indonesia antara lain: Program Bantuan Modal Pinjaman Lunak dan Koperasi (BMPLK); Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dari BUMN; Dana Bergulir Usaha Kecil Industri dan Dagang (DBUKID); Bantuan Usaha Ekonomi Produktif Kelompok Anggrek dan Pemanfaatan Pekarangan (BUEPKAID); Peningkatan Pelayanan Usaha Sosial Ekonomi Produktif (P2USEP); Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan (P2KP); Tenaga Kerja Mandiri (TKM); Program GRAMEN BANK; Program Perluasan Kerja Sistem Padat Karya Program Awal Tahun dan Padanan; Program Kompensasi Subsidi Dana Bergulir Bahan Bakar Minyak (PKPSBBM); Beasiswa Supersemar, Lembaga Keuangan Mikro Badan Usaha Kredit Pedesaan; Pinjaman Tenda Bagi Pedagang Kaki Lima.1 Konsep program itu beranjak dari keyakinan bahwa kemiskinan merupakan masalah individual. Orang menjadi miskin disebabkan oleh kelemahan dan

ketakmampuan yang bersangkutan. Tak ada sangkut pautnya dengan kondisi sosial ekonomi di mana sesorang itu hidup. Seseorang bisa lepas dari kemiskinan jika ada sistem pasar yang mampu memfasilitasi seseorang bekerja secara maksimal. Karenanya, banyak program pengentasan neoliberal yang bersifat penyesuaian (adjustment), bertujuan menyiapkan orang miskin agar mampu bersaing di pasar bebas. Bahkan diantara program tersebut merupakan program-program strutural adjustment atau kepentingan dari negara-negara maju yang didesakkan oleh lembaga donor macam World Bank dan IMF, semisal Program Jaringan Pengaman Sosial (JPS), P2KP dan Program Pengembangan Kecamatan (PPK), merupakan contoh model replikasi kebijakan liberal dalam menangani kemiskinan.2 Kedua dengan menggunakan teori dependensia. Secara garis besar yang dimaksud dengan dependensia adalah suatu keadaan dimana kepututsan-keputusan utama yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di negara berkembang seperti keputusan mengenai harga komoditi, pola investasi, hubungan moneter, dibuat oleh individu atau lembaga di luar negara yang bersangkutan.3 Beberapa asumsi dasar dari teori dependensia antara lain:4 1. Keadaaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yang sangat umum, berlaku bagi seluruh negara dunia ketiga. Teori dependensi berusaha menggambarkan watak1 2

Widjojo Nitisastro, Pengalaman Pembangunan Indonesia, Kompas, Jakarta, 2010, h. 6 Ibid h. 8 3 Zulkarimen Nasution, Komunikasi Pembangunan, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2002, h. 44 4 Alvin dan Suwarsono, Perubahan Sosial dan Pembangunan, Jakarta: LP3S, 2000, h. 103

watak umum keadaan ketergantungan di dunia ketiga sepanjang sejarah perkembangan kapitalisme dari abad ke 16 sampai sekarang. 2. Ketergantungan dilihat sebagai sebagai kondisi yang diakibatkan oleh faktor luar. Sebab terpenting yang menghambat pembangunan karenanya tidak terletak pada personal kekurangan modal atau kekurangan tenaga dan semangat berwiraswasta, melainkan terletak pada diluar jangkauan politik ekonomi dalam negeri suatu negara. Warisan sejarah kolonial dan pembagian kerja internasional yang timpang bertanggung jawa terhadap kemandegan pembangunan di negara dunia ketiga. 3. Permasalahan ketergantungan lebih dilihatnya sebagai masalah ekonomi, yang terjadi akibat mengalirnya surplus ekonomi daru negara dunia ketiga ke negara maju. Ini diperburuk lagi karena negara dunia ketiga mengalami kemerosotan nilai tukar perdagangan relatifnya. 4. Situasi ketergantungasn merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses polarisasi regional ekonomi global. Di satu pihak, mengalirnya surplus ekonomi dari dunia ketiga menyebabkan keterbelakangannya, sementara hal yang sama merupakan salah satu faktor yang mendorong lajunya pembangunan di negara maju. Dari asumsi dasar di atas, Indonesia pernah mengalaminya. Hal ini sangat terkait dengan utang luar negeri Indonesia. Terdapat data statistik mengenai hal ini, selama tiga tahun 1985 sampai 1987 total utang Indonesia meningkat sebesar 19 miliar dollar AS atau 60 % dari 31,2 ,iliar dollar AS pada 1984 menjadi 6,9 miliar dollar AS pada 1987, dan berarti naik 2,7 miliar dollar AS atau 64 %. Peningkatan tajam jumlah utang maupun jumlah cicilan utang tersebut terutama disebabkan oleh penyesuaian ulang sejumlah mata uang utama dunia, dan terutama depresiasi dollar AS terhadap Yen Jepang. Sejumlah besar utang Indonesia tercatat dalam Yen dan mata uang selain Dollar AS. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan lebiha dari 80% kenaikan utang dan sekitar dua per tiga dari kenaikan cicilan utang Indonesia merupakan dampak dari depresiasi nilai tukar dollar AS.5 Dari sini sangat tampak bahwa Indonesia sangat mempunyai ketergantungan akan bantuan luar negeri, dank karena itulah Indonesia harus melakukan berbagai structural adjustment untuk menyamakan standar yang ditetapkan oleh negara-negara maju seperti AS dan organisasi moneter dunia yaitu IMF. Ketiga adalah teori sistem dunia. Teori ini menganggap adanya bentuk hubungan negara dalam sistem dunia yang terbagi dalam tiga bentuk negara yaitu negara sentral,

Widjojo Nitisastro, Pengalaman Pembangunan Indonesia, Kompas, Jakarta, 2010, h. 90

negara semi pinggiran dan negara pinggiran. Ketiga bentuk negara tersebut terlibat dalam hubungan yang harmonis secara ekonomis dan kesemuanya akan bertujuan untuk menuju pada bentuk negara sentral yang mapan secara ekonomi. Perubahan status negara pinggiran menuju negara semi pinggiran ditentukan oleh keberhasilan negara pinggiran melaksanakan salah satu atau kombinasi dari strategi pembangunan, yaitu strategi menangkap dan memanfaatkan peluang, strategi promosi dengan undangan dan strategi berdiri diatas kaki sendiri. Sedangkan upaya negara semi pinggiran menuju negara sentral bergantung pada kemampuan negara semi pinggiran melakukan perluasan pasar serta introduksi teknologi modern. Kemampuan bersaing di pasar internasional melalui perang harga dan kualitas.6 Teori ini yang melakukan analisa dunia secara global, berkeyakinan bahwa tak ada negara yang dapat melepaskan diri dari ekonomi kapitalis yang mendunia. kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya, bersama-sama juga mengembangkan

individualisme, komersialisme, liberalisasi, dan pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat antar individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk negara.7 Negara-negara dunia ketiga, termasuk Indonesia menjadi sasaran dari proyek Kapitalisme ini. Strategi untuk merealisasikan gagasan tersebut dilakukan dengan cara menghancurkan struktur dan fondasi ekonomi Indonesia. Pertama-tama hal ini ditandai dengan tekanan untuk melakukan liberalisasi sektor perbankan pada tahun 1988 yang mengakibatkan munculnya puluhan bank swasta. Pada tahun 1992 pengusaha swasta melakukan pinjaman devisa secara besar-besaran dengan menggunakan bank-bank swasta sebagai kendaraan. Meskipun pemerintah Orba membentuk Panitia Kredit Luar Negeri (PKLN) untuk mengontrol pinjaman luar negeri tersebut namun tetap terjadi pembengkakan utang swasta. Sementara PKLN hanya berhasil menahan pertumbuhan utang BUMN.8

6 7

http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/perspektif-sistem-dunia/diakses tgl 28 Mei 2011 Ibid 8 http://www.secretoftheworld.co.cc/ pengaruh-kapitalisme-global-bagi-Indonesia/diakses tgl 28 Mei 2011

Mayoritas utang pengusaha swasta Indonesia dijamin oleh commercial paper yang memiliki jatuh tempo 5 tahun. Ketika jatuh tempo pembayaran lima tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1997, terjadi gejolak moneter yang dahsyat, sehingga para pengusaha tersebut tidak dapat mengembalikan utangnya yang mengakibatkan merosotnya nilai tukar rupiah.9 Untuk mengatasi krisis moneter tersebut, pada Januari 1998, Managing Director IMF, Michael Camdessus, berhasil "memaksa" Soeharto untuk menandatangani letter of intent yang menyangkut restrukturisasi perekonomian Indonesia, hal mana disambut dengan sorak-sorai para birokrat moneter dan para pakar ekonomi Indonesia yang bernaung di bawah wacana developmentalisme-modernisme. Apa yang terjadi tersebut, mengingatkan pada paralel sejarah ketika para priyayi birokrat yang bernaung di bawah payung kapital Belanda bersorak menyambut runtuhnya priyayi kraton sekian dasa warsa yang lalu.10 Inilah beberapa strategi kapitalisme-global internasional yang memiliki dampak langsung terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia dalam konteks kekinian. Apa yang terjadi menunjukkan bahwa semua peristiwa itu tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan memiliki keterkaitan kuat dengan kepentingan kapitalisme internasional dalam konteks borderless-capital. Empat, The New Comparative Political Economy (NCPE). Analisis pada teori ini adalah bahwa ada sebuah keoptimisan mengenai keadaan dimana negara berkembang yang melakukan pembangunan dan sumber dayanya diekploitasi oleh negara core tidak selamanya akan terpuruk. Sebagai contoh adalah China dan India yang sekarang dapat tampil sebagai kekuatan ekonomi dunia baru yang sangat diperhitungkan di kancah internasional. Dalam teori ini juga membahas mengenai tiga elemen penting yaitu birokrasi dalam negara, pengusaha lokal yang bersangkutan, dan para investor asing. Birokrasi yang kuat dan struktur negara yang kuat akan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam pembangunan negara, dimana negara melindungi pengusaha-pengusaha lokal di negaranya dan tidak hanya terjebak dalam pemenuhan fasilitas-fasilitas yang disyaratkan para investor asing. Selain itu sektor-sektor penunjang seperti sarana dan prasarana umum pun juga harus ditambah.

10

Ibid Ibid

Di Indonesia pada sekitar tahun 1970-an pernah dilakukan sebuah usaha untuk penanggulangan kemiskinan dengan cara melakukan penyesuaian yang diarahkan pada penguatan ekonomi pedesaan dan pembangunan infrastruktur jaringan social dan fisik seluas mungkin, seperti sekolah dasar yang mengarah pada pendidikan dasar secara umum, pusat-pusat layanan kesehatan, gizi dan keluarga berencana yang terintegrasi, jaringan jalan pedesaan, irigasi dan pengendalian banjir. Terkait dengan fakta bahwa reformasi ekonomi dan penyesuaian kebijakan mengandung unsur-unsur yang diarahkan pada upaya penanggulangan kemiskinan secara berkelanjutan. Sejumlah mata anggaran yang terkait dengan kemiskinan, seperti pertanian, pembangunan sumber daya manusia, dan penguatan pemerintah daerah mendapat prioritas disbanding sector-sektor yang lain. Lebih dari itu kombinasi antara deregulasi perdagangan dan industri dengan penyesuaian nilai tukar berhasil mendorong pesatnya pemulihan dibidang investasi dan penyediaan kerja di sektor manufaktur dan pertanian.

REFERENCES Alvin dan Suwarsono. 2000. Perubahan Sosial dan Pembangunan. Jakarta: LP3S Nasution, Zulkarimen. 2002. Komunikasi Pembangunan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Nitisastro, Widjojo. 2010. Pengalaman Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kompas

http://learning-of.slametwidodo.com/2008/02/01/perspektif-sistem-dunia http://www.secretoftheworld.co.cc/ pengaruh-kapitalisme-global-bagi-Indonesia

2.

Anda dikehendaki membuat suatu analisis tentang potensi, tantangan, strategi yang sesuai berkaitan globalisasi, pasar bebas bagi pembangunan negara berkembang menuju kepada Millenium Goals of Development, dan pembangunan berkelanjutan, sustainable development, bagi negara berkembang tersebut. Contoh negara yang penulis gunakan adalah India Kebangkitan Raksasa Baru Di Dunia (Bukan Gajah Tambun) Bollywood terletak di tengah kota Mumbai. Namun, kehidupan di kota terbesar India tersebut sama sekali bertolak belakang dengan suasana film India yang selalu sarat dengan tarian dan nyanyiannya. Mumbai khususnya, dan India pada umumnya, memang serba kontras. Selama bertahun-tahun, India, Negara dengan penduduk lebih dari satu miliar jiwa, selalu digambarkan sebagai gajah gemuk dengan gerak lamban karena senang bermalasmalasan. Bahkan kemiskinan, yang menyeret beragam akibat malah sering dianggap menyatu dalam takdir. Hal ini tercermin dalam angka harapan hidup yang hanya 30 tahun (pada tahun 1930), dilengkapi tingkat bua huruf sekitar 70 persen penduduk.11 Akan tetapi, setelah perjalanan jatuh bangun dalam cobaan keidupan, ditambah perjalanan beberapa kali perang melawan Pakistan serta konflik perbatasan dengan China, India pada awal abad XXVI sekarang ini telah tampil sebagai raksasa baru. Sebuah Negara nuklir, mampu mengirim sendiri satelitnya ke luar angkasa dilengkapi potensi ekonomi yang telah bangkit berikut tersedianya sumbera daya alam dan tenaga kerja terdidik. Sala satu kisah sukses setelah liberalisasi ekonomi tahun 1990-an adalah munculnya India sebagai pusat teknologi informasi sehingga ikut menempatkan sebagai negara maju. Keberasilan tersebut ditunjang kehadiran pers bebas berikut lembaga peradilan yang jika diperlukan, terbukti bisa menjatuhkan pemerintahan. Sejak kemerdekaan dari Inggris tahun 1947, India menegaskan dirinya sebagai negara demokrasi, sekuler dengan kehidupan majemuk dalam hal etnis, bahasa, serta agama. Meski demikian, tentu saja India tetap bukan surga di dunia. Salah satu tantangan utamanya adalah bagaimana tetap bisa menjaga keutuhan dalam sebuah masyarakat majemuk dengan tingkat pengangguran tinggi serta 80 persen

11

KOMPAS, India Bangkitnya Raksasa Baru Asia, Jakarta: KOMPAS, 2007, h. 4.

penduduknya tinggal di pedesaan. Situasinya lebih diperburuk oleh kenyataan, sepertiga dari penduduk masih berada di bawah garis kemiskinan. Dalam suasana semacam ini, kehidupan politik sering menampilkan hal mengejutkan. Partai Kongres yang sudah sejak awal kemerdekaan secara nasional menjadi penguasa tunggal, dikalahkan disejumlah negara bagian hanya karena partaipartai lokal berkampanye dengan memanfaatkan bintang-bintang film. Jangan heran, sejumlah pemain film popular tetapi kurang bermutu, semisal Ramachandran, Karunanidhi atau Jayalaitha, malah bisa terpilih menjadi chief minister di beberapa negara bagian. Pada sisi lain, kedewasaan hidup berdemokrasi masyarakat India juga meleganda. Pada pemilu langsung tahun 2002 misalnya, Abdul Kalam, ilmuan Muslim berumur 71 tahun, terpilih menjadi Presiden India setelah memenangi suara mayoritas mutlak. Sedangkan kenyataannya, 80 persen penduduk India adalah penganut Hindu.12

Modernisasi Di India Kota Modern (Dulu Bangalore, Kini Bengaluru) Dikota berpenduduk lebih dari 6,1 juta ini, kususnya di Lembah Silikon yang berjuluk Ibu Kota TI India, kantor perusahaan TI raksasa dunia Microsoft dan IBM terletak berdampingan. Belum lagi dua perusahaan perangkat lunak besar India, Infoys dan Wipro, berkantor pusat di Bangalore. Perkantoran yang menjulang tinggi seperti menenggelamkan ruko dan rumah-rumah penduduk di kota terbesar di India ini. Dengan penerapan TI di segala bidang, Bangalore yang kini menguba namanya menjadi Bengaluru itu menjadi membuka matanya terhadap segala hal yang berbau TI. Ponsel bukanlah barang mewah lagi. Sopir ricksaw, kendaraan penumpang roda tiga yang di Jakarta seperti bajaj, terbiasa menggenggam ponsel. Ricksaw pun sudah dilengkapi argo seperti taksi. Di Hotel Ista, salah satu hotel lima di Swami Vivekananda Road, Usloor, seluruh kamar sudah fully automatic.

Pusat TI Global Hampir semua industry TI raksasa membuka kantor di Bangalore. Juga pabrik otomotif dan bahkan pusat peluncuran satelit India. Karena itu, tidak aneh kalau kota ini sering disebut byte-basket India.

12

Ibid, h. 6.

Gaya hidup metropolis menuntut penduduknya agresif. Persinggungan dengan orang asing dari berbagai belahan dunia dianggap sebagai peluang, bahkan oleh masyarakat kecil seperti penarik ricksaw. Para sopir ricksaw sudah pasti datang mengerubungi untuk menawarkan jasa pada orang yang membawa kamera dan membidik sasaran untuk menawarkan jasa mereka. Ini perusahaan kami. Kami tidak pernah menipu orang, mari saya antar, kata seorang penarik ricksaw sambil memarkir kendaraan roda tiganya yang bercat seragam kuning-hitam. Dengan segala ketradisionalannya, salah satunya tercermin dari cara penduduk berbusana, Bangalore kota yang melesat karena TI dan industry beratnya harus berterimakasih kepada Sir Mirza Ismail dan Sir Mokshagundham Visvesvaraya yang pada tahun 1940 meletakkan visi Bangalore ke depan sebagai kota industry. Setelah itu, di kota ini berdiri industri berat Hindustan Aeronautics Limited (HAL), National Aerospace Laboratories (NAL), sampai Hindustan Mcahine Tools (HMT). Bangalore sebagai Lemba Silikon India terbagi dakam tiga gugus, yakni Software Technology Parks of India (STPI), International Technology Park Limited (ITPL), dan Electronics City. Perusahaan software kedua dan ketiga besar India, Infoys dan Oracle, Microsoft dan IBM, yang bendera perusahaan masing-masing berkibar di langit Bangalore atas nama persaingan global.

Memiliki Satelit Mikro Sendiri Di era komunikasi dan informasi, satelit merupakan sarana utama dalam menunjang berbagai sector penting seperti telekomunikasi, penyiaran televise, radio, intventarisasi sumber daya alam, mitigasi bencana, pengembangan perkotaan, sampai ke ketahanan pangan. Dengan kemampuan yang maksimal tetapi tergolong sederhana satelit mikro akhirnya menjadi pilihan. Satelit ini meski berukuran kecil yaitu 32 x 32 x 32 cm3 dan berat tidak sampai 45 kilogram dapat dimuati berbagai komponen seperti sensor pengindraan jauh untuk pengamatan lingkungan, sistem telekomunikasi store and forward untuk hubungan data antar daerah terpencil, dan Global Positioning System (GPS) untuk koreksi geometri data citra pengindraan jauh bagi navigasi satelit. Wahana yang mengorbit pada 720 kilometer di atas permukaan bumi ini dirancang bermasa operasi dua tahun hinga delapan tahun masih berfungsi. Satelit mikro tersebut membantu India mempermudah menganalisa pencitraan udara, telekomunikasi

jarak jauh, internetisasi, dan mempercepat pengirim data digital antar negara bahkan antar benua.

Modernisasi Di Bidang Otomotif Kemajuan otomotif India juga didukung oleh industri komponen yang kuat di dalam negeri. Industri komponen diperkirakan bakal menjadi industri India berikutnya yang kompetitif secara global, setelah industry perangkat lunak dengan omset dewasa ini 799 juta dollar AS (2004-2005) dan ekspor 2003-2004 mencapai 1 miliar dollar AS.13 Kemajuan yang dicapai industry komponen tidak bisa dilepaskan dari kebijakan proteksi yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintah. Salah satunya, ketentuan yang mensyaratkan pihak asing harus sudah mencapai level kandungan local 70 persen dalam tiga tahun dan kewajiban kepada mitra local. Selain itu ketersediaan tenaga kerja murah dan terampil yang melimpah serta kekuatan dibidang IT dan elektronik juga berperan dalam lompatan besar yang dibuat India dalam industri komponen. Dewasa ini, industri ini sudah mampu menghasilkan semua komponen yang dibutuhkan untuk perakitan berbagai jenis dan merek kendaraan serta melayani kebutuhan semua pabrikan mobil lokal maupun asing di India. Bukan itu saja, mereka juga melayani outsourcing dari perusahaan-perusahaan besar dunia untuk kebutuhan pasar dalam atau luar negeri mereka.

Tabel 1 Tren Ekspor Mobil India Kategori 20012002 Kendaraan niaga Kendaraan Penumpang Kendaraan Roda dua 11.870 20022003 12.255 20032004 17.432 20042005 29.940 20062007 40.581

53.165

72.005

129.291

166.402

175.772

104.183

179.682

265.052

366.407

513.256

13

Ibid, h. 89.

Kendaraan Roda tiga Total

15.426 184.680

43.366 307.308

68.144 479.919

66.795 629.544

76.885 806.494

Sumber: Society of Indian Automobile Manufactures

Kini ada sekitar 420 perusahaan kunci di sector komponen ini. Mereka menyumbang 85 persen lebih dari total output komponen. Di luar itu masih ada 10.000 lebih perusahaan kecil yang juga menjadi bagian penting mata rantai industri komponen otomotif India.14 Motor India Siap untuk Bertarung Dapat kita lihat di sekitar kita, ada beberapa kendaraan pabrikan India, dan salah satu yang paling terkenal adalah motor dari pabrikan PT. Bajaj Auto Limitid, yaitu salah satu perusahaan utama milik kelompok usaha Bajaj. Salah satu yang terkenal adalah Pulsar 220 cc. Motor ini menggunakan SOHC (single over-haed camshaft) dan memiliki tenaga maksimum 16,5 Pk pada 8.000 rpm dengan 5 tingkat kecapatan. Sementara ukuran pelek (velg) motor ini adalah 17 inci, khusu ban belakangnya menggunakan ukuran 100/90. Dengan demikian, motor ini bisa bergerak lincah di tengah kemacetan lalu lintas di jalan kota. PT. Bajaj Auto Limited selain memproduksi motor Pulsar, juga telah membuat motor CT-100 (100 cc), Platina (100 cc), Wind 125, Discover (125cc), dan motor touring avenger (180 cc). Sebelumnya perusahaan ini juga sudah memproduksi motor bebek dan skuter (Wave). Selain Bajaj, masih ada lagi motor pabrikan dari India yang sering kita jumpai di jalanan, yaitu motor pabrikan dari TVS Motor Comapany.

Modernisasi Di Bidang Perfilman India Pada zaman globalisasi ini, barangkali tak ada perempuan muda di Jakarta yang tidak mengenal Shahrukh Khan, bintang film india terkenal masa kini. Atau bagi perempuan separuh baya paling tidak pernah mendengar nama Amitabh Bachchan, aktor film India yang tetap eksis sejak awal tahun 1970-an sampai saat ini. Mereka berdua adala representasi kepopuleran sekaligus kebesaran industri film India, yang tidak hanya berkibar di dalam negeri India tetapi juga di negeri-negeri di mana India diaspora bermukim.
14

Ibid, h. 90.

Industri film India adalah industri layar lebar terbesar di dunia menyangkut jumlah produksi film cerita setiap tahunnya. Menurut data dari Central Board of Film Certification of India, pada tahun 2003 telah diputar 877 film cerita India di bioskopbioskop. Bollywood Industri film India sering kali disebut sebagai Bollywood, untuk

mengalokasikannya dengan Hollywood, industri film raksasa di Amerika. Sesungguhnya, Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk seluruh struktur industri perfilm-an India. Ia menunjuk kepada terminology film-film berbahasa Hindi, bahasa nasional India. Kemajuan industri perfilman di India lagi-lagi tak lepas dari adanya modernisasi yang dilakukan pemerintah India dalam bidang teknologi informasi. Reputasi teknologi informasi India turut mempengaruhi berkembangnya pusat-pusat industri outsourcing untuk teknologi perfilman. Salah satu bidang yang dimanfaatkan oleh perusahaanperusahaan asing, terutama AS dan Eropa, adalah teknologi animas dan special effect film. Perusahaan-perusahaan asing tersebut memakai jasa outsourcing India karena alasan lebih modern dan India mematok harga 75% lebih murah dibandingkan dengan perusahaan AS. Film-film produksi Hollywood seperti Sinbad dan Ali Baba and The Forty Thieves, menyewa perusahaan outsourcing dari India untuk animasi dan special effect film. Tabel 2 Perolehan Film-film Box Office Di India Tahun 2000-2006

Sumber: Society of Indian Automobile Manufactures

Batu Sandungan Dalam mencapai semua itu tentunya ada tantangan yang dihadapi oleh India. Dibalik germerlapnya India saat ini, pastilah ada sisi gelap dari India modern yang telah penulis jelaskan di atas. Tantangan itu antara lain: Salah satunya adalah korupsi, menurut Departemen Keuangan India (Economic Survey 2005-2006) untuk mencapai keadaan India seperti sekarang, sudah banyak program pengentasan kemiskinan atau pencintaan lapangan kerja dan penyediaan pelayanan dasar yang pernah diluncurkan pemerintah. Diantaranya, Pradhan Mantri Gram sadak Yojana (Desember 2000), Indira Awaas Yojana, Swarnjayanti Gram Swarozgar Yogana (April 1999), Sampoorna Grameen Rozgar Yojana (September 2001), National Food Work Programme (November 2004), dan Drought Prone Areas Programe (1973-1974).15 Namun, tidak ada dampak yang signifikan dari program-program tersebut dalam menekan pengangguran dan kemiskinan di pedesaan. Salah satunya, karena kebocoran atau dikorupsi. Menurut sejumlah kajian, hanya sekitar 10 persen dana yang benar-benar sampai ke sasaran. Para pengamat melihat data dan program penuh rekayasa di lapangan. Misalnya, jumlah pengangguran yang dipekerjakan dipalsukan dengan cara digelembungkan, sementara todak mudah bagi masyarakat desa dan keluarga yang menikmati, dan bukan penduduk desa. Implementasi di lapangan juga sangat diskriminatif. Banyak pelamar perempuan, warga minoritas, orang tua atau mereka yang secara fisik meragukan, ditolak. Banyak pula yang mengaku yang mengaku tidak dibayar sesuai haknya. Ada yang mengaku hanya dibayar 4 rupee (setara Rp. 817) untuk kerja seharian. Tidak sedikit pula warga miskin yang tidak tahu ada program tersebut. Melihat kondisi di lapangan, semua pihak diharapkan PM Singh akan mampu mentransformsikan wajah pedesaan India ini bakal seperti program-program sebelumnya. Tentu saja sudah menjadi persoalan klasik tentang kesulitan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan. Tantangan bagi Pemerintah India adalah bagaimana memperkecil kesenjangan ekonomi agar tidak terjadi kerawanan sosial, yang pada akhirnya dapat menghambat kemajuan pembangunan.

15

http://forum.detik.com/belajar-dari-india-t210258p14.html/diakses tgl 30 Mei 2011

REFERENCES

KOMPAS. 2000. India Bangkitnya Raksasa Baru Asia. Jakarta: KOMPAS

http://forum.detik.com/belajar-dari-india-t210258p14.html

You might also like