You are on page 1of 18

FASILITAS LABORATORIUM

A. PENDAHULUAN Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. (Subiyanto 1988). Tempat yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta. Keberadaan dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium, peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan diambil dari laboratorium. Berbagai laboratorium yang dikenal saat ini antara lain adalah laboratorium industri dalam dunia usaha dan industri, laboratorium rumah sakit dan laboratorium klinik dalam dunia kesehatan, laboratorium penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, serta laboratorium di perguruan tinggi dan di sekolah dalam dunia pendidikan. Dalam uraian selanjutnya hanya akan dikemukakan mengenai laboratorium fisika di sekolah. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini : Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian (Pella 1969). Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran fisika di sekolah. Sesuai dengan maksud, peranan dan manfaat penggunaan laboratorium fisika sekolah seperti dikemukakan di atas, maka kegiatan laboratorium yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan: a. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu para siswa terhadap suatu gejala atau fenomena fisis. b. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin menemukan sendiri mengenai keteraturan dari suatu gejala atau fenomena fisis. c. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan mengambil data. d. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sabar dan teliti.

e. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan. f. Melatih siswa menggunakan metoda ilmiah dan mengembangkan sikap ilmiah. g. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti. Agar tujuan-tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat tercapai sesuai dengan peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan dikembangkan dengan baik. B. DESAIN LABORATORIUM Telah dijelaskan bahwa fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu dapat berjalan dengan baik, maka laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas ruangan untuk kegiatan proses pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan pengelolaan laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan (setting) alat-alat laboratorium, dan penyimpanan alat-alat laboratorium. Fasilitas ruangan laboratorium fisika sekolah biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang penyimpanan. Bentuk, ukuran, denah atau tata letak dan fasilitas dari setiap ruangan itu dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan nyaman, memudahkan akses dari ruangan yang satu ke ruangan yang lainnya, memudahkan pengontrolan, menjaga keamaan alat-alat dan memelihara keselamatan kerja. Berikut ini adalah salah satu contoh gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan itu. 1. Ruang praktikum Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium fisika sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran fisika di laboratorium. Proses pembelajaran fisika di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang kelas.

Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitasfasilitas utama sebagai berikut : a. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lainlain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah. b. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum. c. Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD. d. Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut : e. Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van). f. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar. g. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu. h. Kotak P3K. i. Fasilitas pemadam kebakaran. 2. Ruang guru Ruang guru di laboratorium adalah tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan guru yang melaksanakan proses pembelajaran di laboratorium. Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum. Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang guru memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja tulis untuk satu orang guru atau lebih.

b. Lemari atau rak buku. c. Lemari untuk keperluan administrasi. d. Loker atau rak untuk menyimpan pekerjaan tulis siswa yang akan diperiksa oleh guru. Dalam ruang ini dapat dilaksanakan pekerjaan administrasi laboratorium seperti : a. Inventarisasi alat-alat laboratorium b. Administrasi penggunaan alat-alat laboratorium. c. Administrasi peminjaman alat-alat laboratorium. d. Pengelolaan kegiatan laboratorium. Di dalam ruang guru juga dapat dilaksanakan pekerjaan akademik laboratorium seperti : a. Merencanakan kegiatan laboratorium. b. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium. c. Memeriksa pekerjaan siswa. 3. Ruang persiapan Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Bila sekolah atau laboratorium memiliki petugas laboran, ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran. Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang penyimpanan atau gudang. Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alatalat laboratorium.. b. Lemari atau rak alat-alat. c. Loket peminjaman alat-alat.

Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti : a. Memeriksa jumlah kelengkapan alat. b. Memeriksa keadaan . c. Memperbaiki. d. Membersihkan. e. Mengkalibrasi ulang. Di dalam ruang ini juga dapat dilaksanakan pekerjaan mempersiapkan alatalat yang akan digunakan dalam kegiatan laboratorium seperti pemeliharaan dan perawatan, setting dan uji coba alat-alat laboratorium. 4. Ruang penyimpanan Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium di sebelah dalam ruang persiapan. Demi keamanan dan kemudahan penyimpanan dan pengambilan alat-alat, ruang penyimpanan atau gudang biasanya hanya memiliki satu pintu masuk dan keluar melalui ruang persiapan. Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang memadai. Ruang penyimpanan memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan. b. Macam-macam rak untuk alat-alat. Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di sekolah.

C. KELENGKAPAN KIT LABORATORIUM SMA 1. KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Mekanika Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada materi pokok mekanika menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Kaki Statif Terbuat dari bahan : Plastik Dengan ukuran : 50 X 30 X 36 mm 2. Batang Statif Dengan Ukuran : Panjang 250 mm, batang 10 mm 3. Penjepit Universal Terbuat dari bahan : Aluminium; dapat menjepit benda dengan 2mm70mm pada ujung dilengkapi cork/ gabus tebal, dilengkapi baut kupu-kupu dari stainless 4. Penjepit Klem/ boss head Terbuat dari bahan : Aluminium; Celah bentuk V untuk 3 kontak titik pada batang dengan diameter samapai 13mm, lengkap dengan 2 bh baut pengencang dari kuningan divernekel 5. Dasar Statif Terbuat dari Bahan : Plastik Dengan ukuran : 185 X 36 X 35 mm Dengan 3 bh mur yang ditanam dan baut pengencang 6. Penggaris Logam Terbuat dari bahan : Baja pegas tahan karat Deangan ukuran : Panjang 50 cm 7. Dynamometer Dynamometer 1, 5 N Pembagian Skala 0, 1 N, sablon permanen Dynamometer 3, 0 N Pembagian Skala 0, 2 N, sablon permanen Pegas dan kaitan dari st. steel, tabung dari polycarbonate bening Pada saat diam tanpa beban petunjuk pada posisi 0

8. Stopwatch / Jam Henti Analog Terbuat dari bahan : Stainless steel. Skala ganda menit dan detik Mekanik 0 sampai 60 X 0, 1 detik, dengan tombol start, stop dan penghenti putaran lebih 27 Pengetik Waktu + Kertas dapat menghasilkan 50 titik tiap detik pada pita kertas lebar 9, 5 mm, terpasang pada alas plastik, digunakan untuk rel presisi. Bekerja pada voltage 3-6V AC/ DC lengkapdengan kertas lebar 9-9, 5 mm 9. Batang Perangkai Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, lengkap dengan per pegas dari baja divernikel Dengan Ukuran : 115 X 8 X 4 mm 10. Petunjuk Plastik Pasang Terbuat dari bahan : Plastik ABS Dengan ukuran : 65, 5 X 20 X 19 mm Sesuai/ cocok untuk dipasang pada statif 10 mm 11. Balok Penyangga Terbuat dari bahan : Plastik Dengan ukuran : 45 X 36 X 27 mm dengan mur yang ditanam dan baut pengencang 12. Balok Aluminium Terbuat dari bahan : Aluminium Dengan ukuran : 18 X 18 X 57 mm Lengkap dengan penggantung 13. Penyangga Penjepit Terbuat dari bahan : Plastik dengan per pegas baja plastik mm Dengan Ukuran : 34 X 8 X 15 mm 14. Steker Poros Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 15. Batang Pengait Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm Dengan ukuran : 60 X 26 X 4 mm

Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 16. Tuas Terbuat dari bahan : Plastik dilengkapi dengan keseimbangan dan petnjuk, terdiri dari 24 lubang dengan jarak yang sama satu dengan yang lainnya dapat digunakan untuk menggantung beban pemberat 50 gr, tanpa alat bantu 17. Steker perangkai Terbuat dari bahan : Kuningan divernikel, 4 mm Dengan ukuran : Panjang 42 mm Lengkap dengan steker pegas dari baja divernikel pada kedua ujungnya 18. Bidang Miring Terbuat dari bahan : Aluminium dengan engsel yang diberi lubang 4, 5 mm Dengan ukuran : Panjang 50 cm, lebar 45 mm, tebal 9 mm Dengan skala pada kedua sisi dan angka 0 terdapat pada kedua ujung berlawanan 19. Katrol 1. Katrol 50 mm 2. Katrol 100 mm Terbuat dari bahan : Plastik 20. Pegas Spiral, 0, 1 N / cm Terbuat dari bahan : Baja Pegas Dengan ukuran: Panjang lingkaran pegas tanpa beban 100 mm, panjang pegas bila dirapatkan 65 mm Setiap penambahan beban 50 gr, pegas akan bertambah panjang 5 cm 21. Balok Pergeseran 4 jenis, permukaan Terbuat dari bahan: Balok besi divernikel Dengan ukuran balok besi : 60 X 38 X 38 mm; permukaan sisi panjang dilapisi oleh empat bahan yaitu : Kayu, karet, plastik, dan kaca dengan tebal 3 mm dilengkapi dengan pengait pada salah satu sisi, sedangkan sisi yang lain diberi lubang dengan 4 mm

22. Kubus 5 Jenis Bahan Terbuat dari 5 macam bahan padat yang berbeda yaitu : Kayu, kuningan, besi, tembaga dan aluminium Ukuran bahan : 20 X 20 X 20 mm; dalam kotak plastik dengan pengancing dan sablon nama. 23. Tempat dan Dudukan Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum Kotak alat dari lembaran plastik, dengan 3 buah pengunci Dan terdapat 3 sisi, tulisan kit mekanika, disablon permanen pada kotak alat. 24. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan

2.

KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Panas Dan Hidrostatika Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada materi pokok panas dan hidrostatika menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Bak ( Bejana) Terbuat dari bahan : Plastik Bening Dengan ukuran : Panjang 200 mm, Lebar 145 mm, Tinggi 96 mm Dapat memuat 3 ( tiga) buah Flask Erlenmeyer 100 ml 2. Gelas Ukur Terbuat dari bahan : Plastik Akrilik, dilengkapi skala dengan ketelitian 2, 0 ml Dengan ukuran Volume : 100 ml 3. Corong Terbuat dari Bahan : Plastik Dengan ukuran : atas 70 mm, bawah 16, 5 mm, Panjang total : 67 mm 4. Gelas Kimia Terbuat dari Bahan : Kaca Borosilikat Dengan Ukuran : 250 ml 5. Penjepit Pendukung Terbuat dari bahan : PlastikLengkap dengan per pegas dari baja divernikel

6. Penghubung Selang Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene terkecil 5 mm, terbesar 10 mm Panjang keseluruhan 54 mm 7. Pengukur Tekanan Air Terbuat dari bahan : Plastik, dengan skala timbul permanen Lengkap dengan selang plastik dan sumbat karet 8. Pemegang Manometer- U Terbuat dari bahan : Plastik Polypropylene Semua sisi dibevel : 0, 5 X 45 9. Selang Terbuat dari bahan : PVC lunak, transparan Dengan ukuran : dalam 8 mm, luar 11 mm,panjang 500 mm 10. Tabung Plastik, dengan tutup yang diberi penggantung ( injection) Terbuat dari bahan : Tabung Film, plastik jernih 11. Labu Erlenmeyer, mulut lebar Terbuat dari bahan : Kaca Borosilikat Dengan volume : 100 ml 12. Pipa Baja, Aluminium, Tembaga Terbuat dari bahan : Baja, Aluminium, Tembaga Dengan ukuran : 6 x 8 x 500mm ( dalam x luar x panjang) Dilengkapi coakan 7 mm. Dengan jarak 20mm dari ujung

13. Selang Silikon Terbuat dari bahan : Silikon transparan Dengan ukuran : 7 x 10 x 400 mm( dalam x luar x panjang) 14. Pembakar Spiritus Terbuat dari bahan : Stainless Steel Dengan volume : 80 ml Lengkap dengan sumbu, pemutar sumbu dan tutup 15. Termometer- 10 s/ d 110 C 16. Tempat dan Dudukan Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum, kotak alat dari lembaran plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit panas dan hidrostika, disablon permanen pada Kotak Alat

17. Buku Panduan Penggunaan Alat Dalam Bahasa Indonesia, dicetak dan dijilit rapi Serta terdapat beberapa Eksperimen Percobaan.

3.

KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Listrik Dan Magnet Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada

materi pokok listrik dan magnet menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Papan Rangkaian Dengan ukuran : 300 X 200 X 21 mm Terbuat dari bahan : Plastik Dengan plug sheet 5 lubang yang permanen dari bahan tembaga devernikel. lubang plug sheet 4 mm Digunakan sebagai tempat percobaan rangkaian listrik 2. Penghubung Pendek Terbuat dari bahan : Plastik dengan steker kuningan yang divernikel. steker 4 mm Dengan ukuran : 26 X 7, 5 X 35 mm 3. Penjepit Plug Terbuat dari bahan : Plastik dari kuningan dengan steker kuningan divernikel ( injection) steker 4 mm

Dengan ukuran : Panjang 50 mm Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 4. Steker Pegas Terbuat dari bahan : Baja pegas dari kuninganyang divernikel steker 4 mm 5. Serbuk Besi Dalam botol plastik, berat 100 gr 6. Tempat Batere Terbuat dari bahan : Plastik, dengan tancapan 4 mm dan label permanen.

7. Kabel penghubung Merah Dengan ukuran: Panjang 50 cm, kabel dari untaian kawat halus, dengan tancapan 4 mm 8. Batang PVC dan Plexiglass Terbuat dari bahan : PVC dan Plexiglass Dengan ukuran : 250 mm X 10 mm ( panjang X ) 9. Magnet Pemetaan Dengan ukuran : 15 mm Jarum magnet permanen terpasang dengan baik 10. Meter Dasar Skala ganda, dengan batasan - 10.0.100 dan -5.0.50 Lebar 80 mm. Hambatan sekitar 1000 Ohm dengan pencegah pembebanan lebih. Ketelitian sekitar 2, 5 % pada simpangan penuh. Dapat digunakan sebagai Ammeter, voltmeter dengan batas ukuran masing-masing maksimum : 100 uA, 100mA, 1 A, 5A, dan 100 mW, 1 V, 10 V, 50 V. Terpasang dalam kotak plastik, berukuran 165 X 115 X 65 mm. Tes Spek : Cek ketelitian, kualitas plug dan soket bagu. 11. Bimetal Terdiri dari : Dudukan 2 buah dari bahan aluminium, dilengkapi mur untuk pemegang plat Bimetal dan plat tembaga. Ukuran plat bimetal : 125 X 15 X 0, 3 mm. Ukuran plat tembaga : 70 X 15 mm 12. Magnet Batang (Sepasang) Terbuat dari bahan : Alniko Dengan ukuran: 19 X 70 X 6 mm 13. Jepit Buaya, sepasang dapat dirangkai dengan kabel penghubung 4 mm 14. Pemegang Lampu E 10 Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dan label/

simbol permanen pada utup Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 15. Bola Lampu Pijar (6, 2V 0, 3A, E10)

16. Inti Besi Bentuk I Terbuat dari bahan : Plat Baja dan per plat baja Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti besi bentuk U dan kumparan 17. Inti Besi Bentuk U Terbuat dari bahan: Plat Baja dan per plat baja Dengan ukuran : 68, 5 X 19 X 19 mm dapat dirangkai dengan inti besi bentuk I dan kumparan Dilengkapi : Sekrup pengunci 18. Kumparan Terbuat dari bahan : Kawat tembaga terpasang pada dudukan plastik dengan steker kuningan divernikel ( injection) steker 4 mm label/ simbol

permanen pada tutup lengkap dengan per pegas dari baja divernikel Kumparan 250 Lilitan; Kumparan 500 Lilitan; Kumparan 1000 lilitan 19. Model Kompas Terbuat bahan : Plastik jernih, jarum magnet dari magnet steel Dengan ukuran: 95 mm, panjang jarum 52, 5 mm, tinggi 20 mm Dilengkapi dengan tutup. Pada saat tertutup jarum magnet tidak lepas dari dudukan bila dibalik 20. Wadah Sel Terbuat dari bahan : Plastik, untuk dudukan Elektroda 21. Elektroda Dengan ukuran : 76 X 40 X 1 mm 1. Tembaga 2. Seng 3. Baja 4. Timbal ( ukuran : 76 X 40 X 2 mm)

22. Diode 1 N 4002 Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/ simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 23. Resistor 1. Resistor 47 Ohm 2. Resistor 56 Ohm 3. Resistor 100 Ohm Terpasang pada kotak plastik dengan tancapan 4 mm, dengan label/ simbol permanen pada tutup Lengkap dengan per pegas dari baja divernikel 24. Kawat 1. Konstanta 2. Besi 3. Tembaga Panjang : 24 m Kawat : 0, 35 mm dalam rol plastik 25. Tempat dan Dudukan Alat Dudukan alat terbuat dari plastik vacuum kotak alat dari lembaran plastik, dengan 3 bh pengunci dan terdapat 3 sisi, tulisan kit listrik dan magnet disablon permanen pada kotak alat 26. Buku panduan penggunaan alat dalam bahasa indonesia, dicetak dan dijilit rapi serta terdapat beberapa eksperimen percobaan

4.

KIT Laboratorium SMA Pada Materi Pokok Optik Fasilitas laboratorium yang harus dimiliki oleh sekolah menengah atas pada

materi pokok optik menurut peraturan pemerintah no. 24 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Meja Optik Terbuat dari bahan : Aluminium 2 mm, dicat putih anti gores. Meja Optik harus dapat terpasang dengan rel Presisi

2. Rel Presisi Terbuat dai bahan : Aluminium powder coating warna hitam Dengan ukuran : Panjang 500 mm Lengkap dengan skala pada kedua sisi 3. Penghubung Rel Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS) Dengan ukuran : 195 X 70 X 20, 5 mm Digunakan penghubung dua rel Presisi 4. Kaki untuk Rel Terbuat dari bahan : Plastik ( ABS) Dengan ukuran : 50 X 70 X 20, 5 mm Digunakan sebagai dudukan Rel Presisi 5. Penyangga Slait Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm Lengkap dengan pemegang slaid didepan dan dibelakang. Dapat terpasang dengan baik pada tmpakan berpenjepit 6. Lampu Cadangan (12 V / 18 W) Filament : Vertikal 7. Rumah Dengan Lampu Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm Dengan ukuran bingkai : 129 X 100 mm Lengkap dengan lampu 12 V / 18 W. Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan penjepit 8. Diafragma 9. Diagfragma dengan 5 celah 10. Diagfragma anak panah 11. Diagfragma 4 lubang Terbuat dari bahan : Plastik Dengan ukuran : 50, 5 X 50, 5 X 1, 5 mm ( Panjang X Lebar X Tinggi) diatur sesuai keperluan

12. Tumpakan Berpenjepit Terbuat dari bahan : Plastik ABS dilengkapi dengan pengatur sudut untuk mendukung dudukan lensa pada rel presisi. 13. Kaca 1/ 2 Lingkaran Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin Dengan ukuran : 60 x 30 x R.30 14. Cermin Cekung 150 mm Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm Dengan ukuran Bingkai : 129 x 100 mm Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berjepit 15. Cermin Cembung 150 mm Terbuat dari bahan : Plastik dengan tiang penyangga 8 mm Dengan ukuran bingkai : 129 x 100 mm Dapat terpasang dengan baik pada tumpakan berpenjepit 16. Prisma Sama Kaki Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin Dengan ukuran : 43, 5 x 30 mm 90 X 45 X 45 17. Lensa Biconvex Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin Dengan ukuran : 60 x 15 mm, R60 18. Plankonkaf 19. Lensa Bikonkaf 20. Lensa Plankonvek 21. Lensa konkaf-konvek 22. Cermin kombinasi Terbuat dari bahan : Plastik Divernikel Dengan ukuran : 60, 5 x 52, 5 x 15 mm R 121 Berfungsi sebagai cermin cekung, cembung dan datar 23. Balok Kaca Terbuat dari bahan : Kaca / Acrilin Dengan ukuran : 60 x 40 x 20 mm, seluruh sisi poles

24. Pemegang Lilin Terbuat dari bahan : Plastik Dengan ukuran Tinggi tiang 19 mm 25. Filter Cahaya 3 Warna Terbuat dari bahan : Plastik Dengan ukuran : 50, 5 x 50, 5 x 1, 5 mm ( panjang x lebar x tinggi) Terdiri dari 3 macam warna : merah, biru, hijau. : Dia 55 mm

DAFTAR PUSTAKA Sutrisno. 2010. Laboratorium Fisika sekolah; Bandung. UPI http://episentrum.com/search/jurnalfasilitaspembelajaran/ 21 maret 2011
Sudibyo,Bambang.2007.http://www.puskur.net/download/uu/90Permen_24_2007_S

tdr-SarPras.pdf/ 31 maret 2011 Taryitnoi.2009. http://alatlabfisika.blogspot.com/search/label/alat%20fisika. 2 April 2011.

You might also like