You are on page 1of 14

Revisi 1.

0 Ade Malsasa Akbar 2011 Dilarang menyalin, memperbanyak, menyalin-tempel, dan menggunakan untuk kepentingan komersial sebagian atau seluruh isi buku ini. Penggunaan untuk keperluan tersebut harus seizin pihak Teknoplasma. Pemberian cuma-cuma kepada pihak lain untuk tujuan pendidikan diperbolehkan.

Kontak penulis
Nama: Ade Malsasa Akbar Situs web: http://teknoplasma.com Surel: rockmania52@gmail.com Ponsel: 089679237257 Kalimat: sejuta diskusi tidak akan mengubah gandum menjadi roti

Linux
Linux hanyalah sebuah sistem operasi biasa pada awalnya. Tidak ada niatan pencipta Linux untuk menyaingi Windows atau Mac. Tidak pula berniat untuk mengambil keuntungan uang dari menjual Linux. Ia hanya dibuat untuk memuaskan keingintahuan. Setelah mengetahui, Linux dibagi-bagi kepada siapa saja yang memerlukannya. Sayangnya Linux kini mulai banyak dipakai di dunia komputer rumahan atau laptop dengan terlebih dahulu ia populer di dunia server, mainframe, dan superkomputer. Linux juga menjadi dasar dari Google Android yang mulai merajalela sejak 2010. Jadi, Linux tetaplah menjadi sistem operasi yang biasa apa adanya dengan sedikit kelebihan dibandingkan Windows. Apa pengguna Windows harus mencoba Linux? Tidak. Namun untuk hanya sekadar mengetahui, apa salahnya? Berikut ini penjelasan sederhana tentang Linux bagi Anda yang ingin tahu. :-) Jika Anda ingin memahami Linux, maka Anda harus bersedia mengetahui banyak hal. Bersedia mengetahui? Ini saja dulu. :-D Kernel: program inti sistem operasi. Tanpanya, sistem operasi tidak berjalan. Sistem operasi/operating system: contohnya Windows, Unix, dan MacOS X. Ialah suatu program yang mengelola seluruh isi komputer dan tempatnya program aplikasi berjalan. Secara sederhana sistem operasi terdiri dari 2 bagian, kernel dan program-program. GNU: proyek Pak Richard Stallman untuk membuat sistem operasi sendiri yang lisensinya tidak seperti Unix atau Windows melainkan lisensi yang menjamin suatu perangkat lunak untuk dipakai oleh siapa pun dengan gratis, dipelajari, dimodifikasi, dan diberikan pada orang lain kembali. Lisensi: perizinan/peraturan memakai suatu perangkat lunak. Semua program mempunyai lisensi yang harus dihormati pengguna (misal: Photoshop tidak boleh diunduh gratis sebagai aplikasi portabel atau menjual kopian Windows tanpa izin). Lisensi ada 2 macam, tertutup dan terbuka. Tertutup (proprietary) mengizinkan pengguna memakai saja tanpa memodifikasi dan mendistribusikan/menjual ulang. Terbuka (free software dan open source) mengizinkan pengguna memakai, memodifikasi, mempelajari, dan memberikan kepada siapa saja. Program-program: dalam konteks ini, berarti program/aplikasi apa pun selain kernel semisal shell, command prompt, Mozilla Firefox, Microsoft Office, dan sebagainya.

Sejarah
Sebenarnya Linux bukan nama sistem operasi. Linux adalah kernel yang diciptakan oleh mahasiswa ilmu komputer Finlandia, Linus Benedict Torvalds, pada 1991. Sistem operasi yang dibuat Pak Linus sebetulnya Linux (kernelnya) ditambah program-program dari GNU. Jadilah sistem operasi yang sekarang disebut sama dengan nama kernelnya, yaitu Linux, atau disebut GNU/Linux karena Pak Torvalds juga memasukkan program-program dari GNU. Sekarang istilah yang lebih umum adalah Linux. Ketika itu, Linux masih sederhana (tanpa tampilan grafis). Namun Pak Torvalds melepasnya gratis untuk digunakan, disalin, dimiliki, dimodifikasi, didistribusikan kembali oleh orang lain di seluruh dunia. Ceritanya ketika itu, Pak Linus membuat Linux untuk memuaskan keingintahuannya karena ia melihat sistem operasi MINIX buatan Pak Andrew Stuart Tanenbaum yang dibatasi dan tidak bebas dimodifikasi. Ia ingin suatu perangkat lunak dipakai oleh siapa pun dengan gratis dan bebas. Maka ia membuat Linux dan memberikannya kepada orang lain. Akhirnya banyak orang sedunia sadar akan kesempatan emas membuat sistem operasi sendiri atau setidaknya menjadi berguna bagi orang lain dan jadilah banyak modifikasi dari Linux (biasa disebut distribusi atau distro) yang kita kenal sekarang semisal Slackware, Debian, RedHat, Ubuntu, OpenSUSE, dan sebagainya. Android juga sistem operasi dengan kernel Linux. Linux adalah sistem

operasi yang lahir dan berkembang dari semangat saling berbagi serta semangat gotong royong. Dan perkembangan Linux sudah dimaklumi banyak orang sebagai niat baik untuk membantu orang lain, tidak terkecuali di Indonesia.

Dipakai di mana
Linux saat ini digunakan sebagai sistem operasi berbagai macam komputer, yaitu superkomputer, server, mainframe, PC/komputer rumah biasa, laptop/netbook, konsol game, robot, ruter, handphone, PDA, dan smartphone. Sebagai contoh, superkomputer yang memakai Linux adalah Jaguar dari The Oak Ridge National Laboratory [1]. Superkomputer lainnya pun sangat banyak yang menggunakan Linux sebagai sistem operasi. Data terakhir saya adalah 459 (91.8%) dari 500 tertinggi menjalankan distribusi Linux [2]. Anda bisa melihat daftar 500 tertinggi dunia di top500.org.

Server dengan Linux contohnya Google.com. Smartphone dengan Linux contohnya Motorola ROKR E6 [3].

Ruter yang memakai Linux contohnya Mikrotik dengan Mikrotik RouterOS [4]. Linux juga dimodifikasi sebagai firmware basis untuk ruter yang bernama DD-WRT [5]. Robot yang memakai Linux sebagai sistem operasi contohnya NASA K-10 [6] atau NAO [7].

Linux dipakai di konsol GP2X (handheld) dari Korea Selatan [8]. Linux juga menjadi sistem operasi

terbundel dari handheld Pandora [9]. Selain itu, ada distribusi Linux OtherOS [10] yang dipakai di PlayStation 3. Ada GC-Linux untuk Nintendo GameCube dan Wii [11]. Ada juga DSLinux untuk Nintendo DS [12]. Linux diinstal di sana dengan tujuan menjadikan konsol itu Thin Client atau sistem operasi konsol. Sayangnya ketika artikel ini ditulis, OtherOS mengalami masalah dengan firmware terbaru PlayStation 3.

Distro Linux
Distro (distribusi) Linux adalah sebuah sistem operasi utuh yang terdiri dari Linux (kernel) dan aplikasi-aplikasi. Istilah distro di sini bukan distro tempat jual-beli pakaian. :-) Distro Linux dapat dipahami sebagai sistem operasi yang bisa diinstal dan dipergunakan di komputer seperti Windows XP. Ada distro yang bisa dijalankan tanpa diinstal dulu ke dalam komputer. Masukkan CD-nya lalu restart komputer dan sebuah sistem operasi baru bisa dinikmati langsung. Itulah distro yang punya kemampuan Live CD/Live DVD. Distro yang kita kenal di rumah (misalnya Ubuntu) biasanya terdiri dari Linux, program-program GNU, lingkungan destop GNOME, dan aplikasiaplikasi sumber terbuka seperti Firefox. Berikut ini contoh distro untuk destop.

Contoh distro yang populer dan bisa Live CD adalah Ubuntu, openSUSE, Fedora, Mandriva, BlankOn, Zencafe, dan PCLinuxOS. Distro biasanya dibuat khusus untuk kebutuhan tertentu, di antaranya untuk pengguna sangat awam/all-in-one (contohnya Pinguy), yang sesuai ideologi free software (contohnya gNewSense), desain grafis (contohnya Ubuntu Studio), Islami (contohnya Sabily), sistem operasi khusus badan pertahanan (contohnya Pardus yang dipakai di Turki), pemrograman (contohnya Onebase), dan sistem operasi khusus untuk TV (contohnya Mythbuntu). Masih banyak yang lainnya. Artikel ini sedikit membahas banyak tentang distro karena bagi saya itu bahasan tersendiri yang panjang. Jadi nanti akan saya buatkan artikel terpisah mengenai distro Linux. Insya Allah. :-D

Kelebihan dan kekurangan


Yang pasti, kelebihan Linux itu 1. Aman. Sangat jelas sejak awal Linux jauh lebih aman daripada Windows. Banyak orang pindah ke Linux dari Windows karena bosan mengurusi virus. Tidak hanya hal kecil seperti itu, keamanan yang sangat ketat membuat Linux dipercaya jadi sistem operasi server. Paling tidak, Linux sering dikenal sebagai sistem operasi kebal virus. 2. Stabil/Reliabel/andal. Inilah yang dibutuhkan superkomputer/server/mainframe. 3. Multitasking. Sejak awal, Linux dibuat bisa menjalankan banyak program dalam satu waktu berlawanan dengan single-tasking. Ini membuatnya dipercaya juga untuk dipakai di komputer yang membutuhkan kekuatan besar. Selain itu, untuk smartphone, Android memiliki kemampuan ini karena memakai Linux. Ini pula yang membuat kita bisa login dengan nyaman pada saat ratusan juta orang lainnya login ke Google atau Facebook. 4. Multiuser. Sejak awal, Linux juga sudah dirancang untuk menangani banyak pengguna dalam satu waktu. Inilah yang mengharuskan kemananan ketat di Linux yang kita kenal sekarang. 5. Bebas. Jika Anda orang merdeka, maka bisa jadi Anda akan memakai Linux karena kebebasan yang sudah ditanamkan padanya sejak lama. Tidak hanya Linux sebagai sistem operasi yang kita gunakan, namun juga kebebasan untuk mencipta dan berbuat baik bagi sesama manusia. Bebas di sini jauh lebih luas daripada sekadar gratis. Dengan gratis, Anda memperoleh/menerima namun belum tentu memberi. Namun dengan bebas, Anda bisa melakukan keduanya. Misalnya, ikut mengembangkan sistem operasi seperti BlankOn. 6. Gratis. Memiliki mindset gratis di masyarakat adalah salah satu kelebihan terbesar Linux. Siapa pun yang tahu ada yang gratis dan kemampuannya setara bahkan lebih baik dari yang berbayar, meskipun yang berbayar masih tren, akan memilih yang gratis itu. Lalu lambat laun orang lain mengikuti. Tidak ada orang yang (kalau tahu) ada yang gratis tetapi bagus masih juga memilih yang berbayar walaupun kemampuannya setara. Melepas sesuatu secara gratis tidak berarti membangkrutkan suatu usaha. Contohnya saja Pencarian Google dan Facebook. 7. Didukung komunitas yang sangat besar. Sudah dimaklumi banyak orang dengan sifat kebebasannya, siapa pun berhak mengikuti atau membuat komunitas Linux sendiri. Memperbincangkan, saling bertanya, berkolaborasi, dan bergotong royong.

Kekurangan Linux yang jelas adalah 1. Driver. Linux tidak didukung pembuat perangkat keras sebanyak Windows didukung. Ini harus diakui meskipun vendor seperti IBM, Dell, Epson, mendukung Linux. Namun sampai saat ini, jelas yang memimpin di depan adalah Windows. 2. Game/permainan. Linux tidak didukung pembuat game sebanyak Windows didukung. Ini juga harus diakui. Jelas pembuat game kebanyakan menjual game dan mereka memilih platform yang sudah kondang: Windows. 3. Stigma sulit di masyarakat. Ini memang nyata. Di mana-mana orang kenal Windows terlebih dahulu dan mereka kebanyakan berpendapat Linux itu sulit. Pengguna awam juga bilang Linux sulit. Kemungkinan besar ini karena hal-hal krusial di Linux memakai Terminal/CLI sedangkan pengguna terbiasa dengan GUI. Sayangnya kok pengguna awam tidak berpendapat sulit ketika memakai Android, ya? Padahal kernel Android 'kan Linux? :-D 4. FUD atau Fear, Uncertainly, and Doubt di masyarakat. Ini merupakan langkah suatu produsen untuk menyingkirkan pesaing dengan menyebar isu takut, tidak pasti, dan ragu (gampangnya, Linux itu sulit) di masyarakat. Harus diakui kalau inilah yang menambah kekurangan Linux. 5. Stigma murahan. Diakui saja, masyarakat akan menganggap yang gratis itu jelek. Alhamdulillah, segala puji memang milik Allah. Memang Linux dipakai di server, mainframe, dan superkomputer karena salah satu alasannya murah (gratis). Namun saya akui tetap saja yang gratis sering dianggap murahan. 6. Instalasi program rumit. Ya, salah satu cara instalasi program di Linux adalah kompilasi dari kode sumber. Saya mengakuinya sulit. Terasa rumit bagi orang awam atau orang yang seumur hidup tidak mengenal pemrograman. Gampangnya, kalau mau instal program di Linux ya harus belajar pemrograman. Instalasi program di Linux yang mudah cuma yang pakai koneksi internet (misalnya Synaptic, apt-get, apt-web, dsb.) atau dari kumpulan program dalam DVD. Ini menimbulkan kesulitan lain karena memang sangat mudah instalasi via internet di Linux (tinggal cawang lalu OKE) tetapi karena masyarakat Indonesia belum semuanya menikmati internet di rumah, maka jadi susah. 7. Paradigma berbeda. Paradigma yang berkembang di Linux sejak dulu adalah kebebasan dan kemandirian. Ini berbeda dengan paradigma pengguna di Indonesia pada umumnya yang senang diajari atau senang instan. Siapa pun harus mau belajar sendiri ketika memakai Linux (misalnya bertanya ke forum atau baca buku). Siapa pun harus ikuti teknik di Linux sedangkan di Windows tidak perlu tahu teknik. Contoh nyatanya adalah Ubuntu/Fedora/Debian tidak bisa memutar MP3 (MP3 itu format tidak bebas) setelah diinstal disebabkan paradigma bahwa distribusi Linux harus berisi perangkat lunak bebas sehingga yang tidak bebas tidak disertakan dalam CD. Windows menyediakan semuanya sehingga pengguna tidak perlu mikir untuk menjalankan. Banyak sekali paradigma berbeda lainnya yang membuat orang yang terbiasa dengan Windows tidak suka Linux.

Cara Memperoleh Linux


1. Mengunduh berkas ISO-nya. 2. Membeli CD/DVD-nya. 3. Menyalin ISO-nya dari teman. 4. Cara-cara kreatif lainnya. Untuk Linux sebagai kernel, silakan menuju http://kernel.org. Untuk memperoleh distro Linux, Anda bisa mencari ke situs web resmi distro yang bersangkutan. Misalnya Anda mau Ubuntu, lihat ke ubuntu.com. Ini contoh beberapa lokasi yang menyediakan distro-distro Linux gratis untuk diunduh. 1. 2. 3. 4. http://kambing.ui.ac.id (Jakarta) http://buaya.klas.or.id/ (Surabaya) http://bulus.um.ac.id (Malang) http://mirror.unej.ac.id (Jember).

Mereka itu server ISO sekaligus repositori yang menyediakan bermacam distro dalam satu server. Anda bisa memperoleh semuanya tanpa biaya. Itulah kelebihan dunia sumber terbuka. :-)

Menginstal Linux
Secara umum caranya mudah sekali. Bakar ISO yang telah Anda unduh ke CD/DVD lalu masukkan ke baki/tray CD komputer Anda, restart, dan instal. Anda harus membakarnya dengan opsi Bakar Citra/Burn Image/Burn ISO bukan dengan Buat CD Data/Make Data CD. Aplikasi yang baik untuk ini adalah Brasero, K3Burn, DeepBurner (gratis, Windows), Nero Burning ROM (OEM, Windows), lainnya banyak cuma saya tidak hafal. :-) Kalau Anda sudah punya CD-nya, tinggal instal saja. Jika Anda bingung, silakan merujuk ke situs web resmi distro kesukaan Anda dan ikuti instruksi instalasinya.

Komunitas Linux
Banyak sekali komunitas Linux di seluruh dunia. Untuk Indonesia, Anda bisa melihat Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI). Ada KPLI Jakarta, KPLI Balikpapan, KPLI Surabaya, dan kotakota lainnya. Di luar itu, masih ada juga Asosiasi Warnet Linux Indonesia. Forum Linux misalnya http://forum.linux.or.id atau http://ubuntu-indonesia.com. Yang lebih tua adalah milis linux seperti tanya-jawab@linux.or.id atau linux-aktivis@linux.or.id. Anda dapat mencari di Google dengan kata kunci komunitas Linux.

Pengembangan Linux
Sebelumnya, apa sih pengembangan itu? Pengembangan bisa dipahami sebagai kegiatan mengubah suatu perangkat lunak untuk memperbaiki dan menambah kemampuan baru. Dengan pengembangan, Linux menjadi macam-macam distro yang cukup banyak di seluruh dunia. Pengembangan Linux seperti halnya pengembangan perangkat lunak lainnya. Yang membedakan adalah kebebasannya. Karena kebebasan itulah Linux bebas dibikin ulang oleh siapa pun lalu disebarluaskan kembali. Linux seringkali dikembangkan oleh sukarelawan. Sukarelawan berkumpul membentuk kelompok (komunitas) yang sepakat mengembangkan suatu distro. Selain itu, beberapa distro Linux dikembangkan oleh pekerja yang dibayar misalkan untuk pemrograman. Bagaimana model pengembangannya? Berikut ini saya jelaskan singkat. Untuk menjelaskannya, saya bandingkan saja dengan saingannya: Windows. Windows itu hak milik Microsoft sehingga yang memiliki hak mengubah Windows hanya Microsoft. Yang mengetahui kode sumbernya Windows hanya Microsoft juga. Nah, Linux tidak demikian. Linux itu perangkat lunak bebas sumber terbuka sehingga tidak satu orang pun berhak mengklaim Linux miliknya. Sehingga kode sumber untuk Linux bebas dilihat dan diambil siapa saja. Ini membuat setiap orang bebas meracik sendiri distro Linuxnya. Apa saja yang dilakukan oleh yang mengembangkan? Di antaranya: 1. merancang 2. mempersiapkan bahan-bahan (kernel, kode sumber, pustaka, alat-alat, kompiler, dll.) 3. menambahkan aplikasi-aplikasi 4. memangkas bagian yang tidak diperlukan 5. membangun distro untuk platform 32 bit atau 64 bit 6. membangun repositori 7. memelihara repositori 8. menambal kesalahan/bug 9. memeriksa keamanan/security 10. kustomisasi tampilan/musik 11. menerjemahkan bahasa tampilan 12. menguji coba distro yang baru jadi 13. menyediakan upgrade 14. memasarkan (tidak berarti menjual, lebih ke mempromosikan misalnya memasukkan distro ke CD/DVD untuk dibagikan) 15. mendidik pengembang yang baru bergabung 16. mendokumentasikan pengembangan 17. mendokumentasikan bantuan/help dan banyak lagi yang lainnya. Contoh pengembangan distro Linux yang baik adalah BlankOn. Ini adalah sistem operasi Linux racikan Indonesia yang pada pengembangannya, siapa pun boleh ikut untuk membangun sistem operasi berasa Indonesia. Tidak mesti harus mengerti komputer atau pemrograman. Asalkan punya semangat kebangsaan, bisa! Berikut ini bagian-bagian yang disediakan untuk diisi di pengembangan BlankOn: Tim Pemaket Tim Jaminan Kualitas Tim Kesenian Tim Dokumentasi Tentu semua distro Linux yang dikembangkan komunitas mengizinkan siapa saja bergabung, tidak hanya blankOn saja.

Catatan Kecil
Jika Anda sungguh ingin tahu tentang Linux dan ingin mengenalnya, sebaiknya mulailah biasakan diri berani mencoba. Kenapa? Karena Linux sekarang masih memiliki banyak keterbatasan di samping kelebihannya. Keterbatasan itu bisa membuat siapa pun takut untuk mempelajarinya. Jangankan menyerah, mencoba saja masih ada yang tidak berani. Jangan pedulikan kekurangannya. Kalau mau mempelajari Linux, beranilah hadapi tantangan dan nikmatilah kesalahan! Kiat belajar Linux yang sangat banyak bertebaran di dunia maya adalah coba-salah (trial-error). Seperti anak kecil yang baru kenal mainan. Coba dan coba lagi sampai rusak. Anda harus bingung untuk belajar Linux. Kalau tidak bingung, Anda tidak akan tertarik untuk mengenalnya lebih jauh. Salah satu cara coba-salah adalah bertanya. Linux adalah sistem operasi yang berbeda karena kebebasan. Anda pun bebas bertanya ke komunitas mana saja. Bisa ke milis, forum, blog, jejaring sosial, atau apa saja. Jangan takut melakukan ini karena semua manusia sama, tidak bisa hidup tanpa manusia lain. Inilah enaknya dunia yang saling berbagi seperti Linux. ;-) Petuah lama masih kental di dunia Linux: jangan menyerah. Bersabarlah jika menemui kesulitan dan jangan lupa berdoa. NB: catatan ini subjektif-pribadi. Anda tidak dijamin berhasil jika mengikutinya.

Catatan Kaki
1. Jaguar, TOP500.Org (2009) 2. Operating system Family share for 11/2010, TOP500.Org (2011) 3. Eight Great Linux Smartphones, Wired.com 4. List of router or firewall distributions, Wikipedia 5. DD-WRT Home 6. NASA Lunar Robot Runs Red Hat Linux, Electrogeek 7. NAO Technical Specification, Aldebaran Robotics 8. GP2X, Wikipedia 9. Pandora, OpenPandora 10. OtherOS, Wikipedia 11. GC Linux 12. DSLinux

You might also like