Professional Documents
Culture Documents
Bahan Ajar Kuliah K3Pl Ke 2
Bahan Ajar Kuliah K3Pl Ke 2
Bahan Ajar Kuliah K3Pl Ke 2
So
Public worries a lot about DNA Technology Nuclear reactor accidents Radioactive waste But not Home swimming pools Auto accidents Power lawn mowers
Penerapan Checklist Discussions Accident investigations Accident statistics Safety Inspections Safety Reviews/ Audits Job Safety Observations Specialist Risk Assessment Techniques
Metode identifikasi bahaya dengan penerapan checklist banyak dipergunakan dikalangan industri karena : Praktis dalam pelaksanaannya (form) Menelaah Jenis bahaya (known type of hazards) Menguji kelemahan rancangan (design deficiencies) Potesi kecelakaan (potential comman accident situation) Lebih mengarahkan (to guide) Untuk pemeriksaan akhir (as a final check)
Penyusunan checklist dapat dilakukan berdasarkan : Standar Perusahaan/ Pemerintah (internal standard) Standar konsensus (NFPA, ASME,dll) Pedoman industri (Industry guidelines, AICHE,API dll)
koes
Diskusi masalah identifikasi bahaya dapat dilaksanakan melalui berbagai bentuk kegiatan antara lain, safety talk, safety meeting, morning meeting dlsb.
koes
Pengertian investigasi.
Penyelidikan kasus kejadian kecelakaan, kebakaran/ peledakan, pencemaran lingkungan, penyakit akibat kerja serta kegagalan operasi lainnya.
Tujuan investigasi
Mengetahui penyebab kejadian yang sebenarnya Mengevaluasi akibat kejadian baik korban jiwa maupun harta benda dan lingkungannya Memberikan saran pencegahan dan perbaikan selanjutnya Keperluan klim asuransi
10
Prosedur investigasi
Prosedur investigasi perlu dibuat Prosedur harus mencakup injuries, property damage, kerusakan lingkungan serta incident/ near- misses Supervisors training ( accident investigation dan reporting) Standar form dipersiapkan Dibentuk tim penyelidik (major accident)
11
koes
Pembuatan statistik kejadian kecelakaan, kebakaran maupun pencemaran lingkungan yang baik sangat membantu dalam upaya mengidentifikasi bahaya dengan cara memperbandingkan/melihat kecenderungan terhadap ketimpangan yang pernah terjadi.
12
koes
Contoh ).
KECELAKAAN KERJA
Pembinaan keselamatan kerja tidak hanya untuk para pekerja namun juga diberikan kepada mitra kerja. Kinerja dinyatakan dalam angka jumlah kecelakaan, tingkat kekerapan dan keparahan korban yang diakibatkan dan hasilnya sebagai data evaluasi. Evaluasi ketimpangan sebab kejadian dan akibat yang ditimbulkan untuk pencegahan lebih lanjut.
13
Contoh ).
STATISTIK KEBAKARAN
Evaluasi terhadap setiap kasus kebakaran baik besar maupun kecil, jumlah, tempat, waktu, sebab dan akibat kejadian sangat signifikan sebagai bahan evaluasi untuk pencegahan selanjutnya.
JUMLAH KEBAKARAN
PROSENTASE KEBAKARAN
100%
80%
60%
40%
20%
14
Tujuan :
Menentukan sekenario bahaya dan dampaknya Membuat peringkat/ prioritas bahaya. Mengembangkan persyaratan keselamatan dan perumusan spesifikasi yang dirancang. Meletakkan kerangka dasar untuk analisa bahaya dan penentuan tindak lanjut. Memberikan informasi untuk penyusunan cara menghadapi keadaaan darurat.
15
koes
What-if merupakan metoda identifikasi bahaya yang dilakukan dengan melalui pendekatan brainstorming dan multi disiplin tim. What-if merupakan metoda identifikasi bahaya yang sering digunakan baik dalam rancang bangun, modifikasi maupun operasi karena metoda sangat sederhana dan mudah dalam penerapannya seperti pada : Bangunan (buildings) Sistem pembangkit tenaga (Power plant) Bahan baku (raw materials) maupun produk. Prosedur pengoperasian Keamanan unit operasi (Plant security)
Analisis dilakukan oleh tim . Tim kecil ( 2 orang) : untuk sistem yang sederhana Tim lebih besar : untuk sistem yang komplek
Kemudian tim mengajukan pertanyaan What-if..........,untuk dianalisa secara bersama sehingga tim dapat mengajukan rekomendasi dalam pengendalian potensi bahaya yang diidentifikasi.
16
koes
UNLOADING STATIONS AMMONIA SOLUTION STORAGE TANK PHOSPHORIC ACID STORAGE TANK F1 F1 B
UNLOADING STATIONS
L1
L1
OUTDOORS
D
DAP STORAGE TANK
UNLOADING STATIONS
17
koes
Recommendation Ensure adequate material handling and receiving procedures and labeling exist.
Action --------
The phosphoric acid concentration is too low ? The phosphoric acid is contaminated ?
Potentially hazardous phosphoric acid or ammonia reactions with contaminants, or production or off specification product
Ensure adequate material handling and receiving procedures and labeling exist.
18
What If
Valve B is closed or plugged ?
Consequence/ Hazard
Un reacted ammonia carryover To the DAP storage tank and release to the work area.
Safeguards
Periodic maintenance. Ammonia detector and alarm Flow indicator in phosphoric acid line
Recommendation
Alarm/ shutoff of ammonia (valve A) on low flow through valve B
Acton
--------
Un reacted ammonia carryover to the DAP storage tank and release to the work area
19
Analisa Pola Kegagalan & Akibat merupakan pendaftaran item peralatan unit operasi, pola kegagalan masing-masing item dan akibat yang mungkin timbul dari kegagalan tersebut terhadap peralatan atau lingkungan. Prinsip dari FMEA adalah memeriksa kegagalan komponen dan akibatnya dengan cara menanyakan bagaimana cara
komponen ini gagal dan apa yang terjadi bila komponen ini gagal ?
20
koes
Cause(s)
Pump not receiving fluid Pump drive motor not operating Pump to drive coupling sheared Pump drive motor turning in wrong direction Damaged pump Improperly assembled pump
Low Flow
Flow control set too low Relief valve set too low External leak in system Speed of pump drive motor is incorrect Flow control set too high Speed of pump drive motor is incorrect Incorrect size pump is used
Excessive Flow
21
Cause(s)
Dirty filters Clogged inlet line Clogged reservoir breather vent Improperly assembled pump Damaged or worn casing Damaged or worn impeller Damaged or worn volute Damaged or worn shaft Damaged or worn packing Damaged or worn line bearing Damaged or worn thrust bearings Incorrect size pump is used Damaged seals Loose connections Damaged piping
22
Diagram logika kegagalan, yang menanyakan ilustrasi bebas dari rangkaian potensi kegagalan peralatan atau kesalahan manusia yang dapat menimbulkan kerugian. Bentuk diagram logika kegagalan ini ada yang dari atas kebawah (FTA) dan dari bawah keatas (ETA) atau initiating event. FTA bersifat deduktif yang dari akibat untuk mencari sebab, sedang ETA bersifat induktif yang mulai sebab kejadian untuk mencari akibat.
23
koes
Pelaksanaan identifikasi biasanya terdiri dari beberapa orang yang mewakili disiplin operasi (Project Engineer, Mechanical Engineer, Material Engineer, Instrument Engineer, Electrical Engineer, Safety Engineer dll). Metoda identifikasi ini dapat diterapkan pada tahap perancangan, pengoperasian maupun modifikasi instalasi unit operasi. Penerapan yang paling efektif adalah pada saat rancang bangun atau modifikasi karena dapat dilakukan secara lebih ekonomis.
24
koes
1.
OR GATE
OR Gate : The output event occurs if any of the input events occur.
Input Output
2.
AND GATE
AND Gate: The output event occurs only when all the input events exist simultaneously.
Input
INHIBIT GATE
3.
INHIBIT Gate: The output event occurs when the input event occurs, and the inhibit condition CONDITIO is satisfied. N
Input
DELAY Gate: The output event occurs when the input event has occurred, and the specified delay time has expired. INTERMEDIATE Event: A fault event that results from the interactions of other fault events that are developed through logic gates such as those defined above.
5.
INTERMEDIATE Event
25
6.
BASI C Event
BASIC Event: A component failure that requires no further development. A basic event is the lowest level of resolution in a fault tree. UNDEVELOPED Event: A fault event that is not examined further because information is not available or further development is beyond the scope of the study.
7.
UNDEVELOPE D Event
8.
EXTERNAL OR HOUSE Event: A condition or event that is assumed to exist as a boundary condition for the fault tree. TRANSFER IN/OUT Symbols: The TRANSFER IN symbol indicates that the fault tree is developed further at a corresponding TRANSFER OUT symbol (e.g., on another page). The symbols are labeled using numbers or a code to ensure that they can be differentiated. Transfer symbols are often used to avoid repeating identical logic in several places in a fault tree model.
9.
OU T
I N
26
27
Bila salah satu sebab langsung terjadi dalam Top Event, maka ia dihubungkan dengan Top Event dengan sebuah OR gate. Sedangkan kalau semua sebab langsung diperlukan utk terjadinya Top Event, maka mereka dihubungkan dgn Top Event dengan AND gate. Setiap intermediate event ditangani dengan cara yang sama seperti Top Event, dan sebab-sebabnya ditentukan dan ditunjukkan pada fault tree-nya dengan logic gate yang sesuai.
28
AIR/ O2
SOURCE OF IGNITION
INADEQUATE VENTILATION
OPEN FLAME
MECHANICAL
ELECTRICAL
29
Ignition
Spark
Heat
Friction
Flame
Static Electricity
Exotherm
Outside Source
Smoking
Welding Spark
Flame
Static Electricity
Friction
koes
30
TG A / B DOWN
FUEL
FUEL
MTL PROBLEM
SOLENOID
POWER SUPPLY
POWER SUPPLY
INSTR PROBLEM
A/C
D/C
D/C
A/C
31
Success
Failure
koes
32
Observasi langsung ditempat kerja yang difokuskan terhadap penelaahan Cara/ Prosedur Kerja yang Substandard sehingga dapat dilakukan perbaikan baik yang menyangkut human error maupun kemungkinan perlunya penyempurnaan terhadap Standard Operating Prosedure (SOP). 33
koes
Pengertian.
Job Safety Observation (JSO) adalah meninjau perilaku/ cara kerja dari karyawan dengan tujuan memperbaiki tingkah laku karyawan agar memiliki perilaku yang aman dalam bekerja. JSO dibutuhkan oleh pengawas untuk meningkatkan peran kepengawasannya guna; - Mengevaluasi hasil penelitian - Memperbaiki, mengkoreksi dan menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan - Meningkatkan dan menyempurnakan tingkah laku/ kebiasaan bekerja aman (work safely) - Mendorong sikap karyawan agar tetap peduli terhadap K3
Pelaksanaan JSO.
Pemilihan pekerja yang diamati.
Pertimbangan untuk menentukan prioritas dalam melaksanakan JSO antara lain; Karyawan baru yang belum pernah melakukan pekerjaan Karyawan yang belum terbiasa melaksanakan pekerjaan Karyawan yang baru selesai mengikuti pelatihan (praktek) Karyawan yang dibawah rata rata perlu perhatian khusus Karyawan yang cenderung mendapat celaka Karyawan yang bekerjanya berhadapan dengan resiko Karyawan yang mempunyai persoalan khusus
Pengawas :
36
Metoda analisa terhadap Potensi Bahaya dari setiap tahapan dalam suatu pekerjaan, untuk kemudian ditentukan tindakan pencegahan / pengendaliannya dengan tahapan : - Memilih pekerjaan
- Menguraikan pekerjaan
- Identifikasi bahaya -Mengatasi bahaya
(Pembahasan Khusus)
37
koes
Studi Hazop berusaha mengungkapkan masalah operasi dan bahaya yang mungkin timbul bila terjadi penyimpangan dari parameter proses. Hazop merupakan metoda analisa yang paling sistematis, teliti dan lengkap.
(Pembahasan Khusus)
38
koes
Mencari dan menganalisa sumber yang berpotensi sebagai penyebab kecelakaan baik yang ditimbulkan oleh Kondisi/ performance dari Instalasi maupun Pelaksanaan Kerja yang tidak standard, sehingga dapat diambil langkah awal dalam pengendaliannya.
Pengamatan kritis dan sistematis terhadap penerapan yang menyangkut aspek Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk mencari kelemahan sistem dan langkah perbaikannya sebelum timbul kecelakaan/ kerugian
(Pembahasan Khusus)
koes
39
What-If
Hazops
FMEA
JSA
Lain-2
Sistem/Prosedur
Proses
Equipment
Task/Job
Identifikasi Bahaya harus dapat mencakup sebanyak mungkin sumber bahaya yang ada dalam kegiatan.
40