You are on page 1of 5

Dioda 4 lapis

Dioda 4 lapis atau biasa juga disebut Dioda Shockley atau dioda PNPN. Dioda ini ditemukan oleh william shockley. Pada dasarnya dioda shockley mirip dengan dioda SCR namun dengan arus yang lebih kecil dan tanpa menggunakan tambahan kaki gate.

Dioda 4 lapis ini seringkali juga disebut sebagai Thyristor. Thyristor berasal dari bahasa Yunani yang berarti pintu. Dinamakan demikian karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu yang dapat dibuka dan ditutup untuk melewatkan arus listrik. Ciriciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semiconductor silikon. Walaupun bahannya sama, tetapi struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS. Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 lapis PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar.Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base.

Prinsip dasarnya adalah dua buah transistor yang diletakan berdampingan seperti pada gambar. Pada gambar ditunjukan bahwa dioda terpisah menjadi dua bagian yang terpisah secara fisik namun terhubung secara elektrikal (pada sisi N dan P terdapat garis antara transistor kanan dan kiri). Transistor sebelah kiri adalah sebuah transistor P-N-P sedangkan transistor yang di sebelah kanan merupakan transistor N-P-N. Pada gambar rangkaian terlihat bahwa kutub N pada transistor PNP menjadi kaki kolektor pada transistor NPN sementara kutub P pada transistor NPN menjadi kaki kolektor pada transistor PNP. Sehingga dioda 4 lapis ini sama dengan rangkaian yang ditunjukan pada gambar.

Karena tidak ada input pemicu pada dioda, satu satunya cara untuk mengaktifkan komponen ini hanya dengan menaikan tegangan katoda-anoda VAK hingga mencapai tegangan forward switching. Dan cara untuk mematikan dengan menurunkan arus. Dengan menggunakan dioda empat lapis tidak perlu menurunkan arus hingga 0 untuk mematikannya karena transistor internal pada komponen akan mencapai kondisi saturasi saat arus diturunkan pada nilai yang cukup rendah yang disebut arus holding. Tegangan forward switching Vs sama dengan teganan breakover SCR, dan arus minimun yang mengaktifkan komponen adalah arus switching IS. Cara kerja

Hubungkan komponen pada sebuah sumber tegangan variabel. (seperti pada gambar)

Powered Shockley diode equivalent circuit. Tanpa ada tegangan diberikan, tidak akan ada arus. Seiring dengan meningkatnya tegangan sedikit demi sedikit, masih belum akan ada arus karena kedua transistor masih berada pada mode cutoff. Untuk mengerti bagaimana ini terjadi, ingat bahwa untuk mengaktifkan transistor bipolar ini dibutuhkan arus yang melewati sambungan base-emitter. Pada gambar tampak bahwa arus yang lewat pada kaki base transister yang bawah diatur oleh transistor yang atas. Dan arus yang melewati kaki base transistor atas diatur oleh transistor yang bawah. Dengan kata lain tidak akan ada transistor yang aktif sampai salah satu transistor menyala. Jadi bagaimana dioda shockley bisa mengalirkan arus jika kedua transistor yang berhubungan tetap pada kondisi cutoff? Jawabannya ada pada karakteristik transistor sesungguhnya yang berkebalikan dari transistor ideal. sebuah transistor bipolar ideal tidak akan mengalirkan arus kolektor jika tidak ada arus base yang mengalir, tidak peduli berapapun tegangan yang kita berikan diantara emiter dan kolektor. Sebaliknya sebuah transistor sungguhan mempunya batasan tentang berapa banyak tegangan kolektor-emitter yang dapat ditahan sebelum mencapai breakdown dan menghantarkan tegangan. Jika dua buah transistor dihubungkan seperti ini untuk membentuk dioda shockley, masing-masing akan menghantarkan arus jika tegangan tertentu diberikan diantara kutub anoda dan katoda untuk menyebabkan salah satu transistor itu mencapai tegangan break down. Sekali salah satu transistor mencapai titik break down, ia akan menghantarkan arus

base ke transistor lainya yang menyebabkannya bekerja secara normal dimana akan membiarkan arus melewati transistor pertama. Hasilnya adalah kedua transistor akan bersaturasi dan saling menjaga untuk tetap dalam keadaan aktif. Jadi kita bisa memaksa dioda shockley menyala dengan memberikan tegangan tertentu diantara anoda dan katoda. Seperti yang kita lihat bahwa ini akan mengaktifkan salah satu transistor dimana ia akan ikut mengaktifkan transistor yang lainnya dan keduanya akan selalu menjaga kondisi ini. Namun bagaimana kita bisa mematikan kedua transistor ini lagi? Bahkan jika kita menurunkan tegangan dibawah tegangan yang membuat dioda ini aktif, dioda ini akan tetap aktif karena kedua transistor kini mempunyai arus base yang menjaga keduanya tetap aktif. Jawabannya adaah dengan mengurangi tegangan jauh lebih rendah sehingga arus yang menjaga kedua transistor ini aktif menjadi terlalu kecil untuk mengaktifkan kedua transistor. Sekali salah satu transistor mati, dia tidak akan mengalirkan arus ke transistor yang lain. Sehingga keduanya akan mati dan kembali pada kondisi sebelum ada tegangan yang diberikan sama sekali. Jika kita gambarkan urut-urutan ini, maka akan menjadi: Pertama, kita akan mengamati rangkaian dimana tegangan DC=0.

Zero applied voltage; zero current Kemudian secara perlahan kita naikkan tegangan.

Some applied voltage; still no current Saat tegangan mencapai tegangan breakdown salah satu transistor, makan transistor tersebut akan menghantarkan arus ke ke transistor yang lainnya. Disini transistor NPN mencapai

tegangan breakdown sehingga menghantarkan arus ke kutub base transistor PNP sehingga mengaktifkan transistor PNP.

More voltage applied; lower transistor breaks down Saat transistor PNP menerima arus base dari transistor NPN, ia akan memberikan arus base juga ke transistor NPN. Sehingga keduanya akan saling menjaga tetap aktif.

Transistors are now fully conducting. Dengan kedua transistor saling menjaga kondisi saturasi, maka keduanya akan saling memberikan arus satu sama lain sehingga menjaga satu sama lain tetap aktif biarpun tegangan diturunkan dibawah tegangan breakdown.

Current maintained even when voltage is reduced

Jika tegangan dc sumber diturunkan terlalu jauh, maka arus yang dihantarkan untuk menjaga transistor yang lain tetap aktif akan terlalu rendah. Sehingga transistor yang lain akan berpindah dari kondisi on menjadi off. Sehingga tidak menghantarkan arus ke transistor pertama. Karena transistor pertama tidak mendapat arus base, ia juga akan berpindah ke kondisi off sehingga juga tidak akan memberikan arus ke transistor kedua. Sehingga keduanya akan mati(cut off)

If voltage drops too low, both transistors shut off.

Dioda Shockley biasanya digunakan sebagai pemicu untuk SCR

You might also like