You are on page 1of 24

Makalah Vitamin Larut Lemak

Posted: Maret 12, 2010 by muchamadarifalardha in kuliah

0 BAB I A. latar Belakang Dalam rangka memberikan pengetahuan yang mendalam pada pembelajaran mata kuliah Ilmu Gizi, maka para mahasiswa ditugaskan agar membuat makalah yang berguna untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan setiap mahasiswa. Pada kesempatan ini kelompok kami mendapatkan tema Vitamin Larut Lemak. Sebuah tema yang sangat menarik tentunya apabila kita mengetahui betapa pentingnya ilmu yang akan kita pelajari ini. Karena Melalui makalah inilah penulis berupaya mempresentasikan mengenai definisi, peranan dan juga sumber vitamin larut lemakj yang dibutuhkan oleh tubuh, B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditaruik beberapa rumusan masalah yang dikaji dalam makalah ini : 1. 2. 3. 4. Apa Pengertian vitamin? Apa saja jenis dari vitamin yang larut lemak? Apa sumber-sumber vitamin yang larut lemak? Bagaimana peranan vitamin tersebut bagi tubuh kita?

C. Tujuan Masalah Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. 2. 3. 4. Pembaca mengerti akan definisi dari vitamin Pembaca bisa mengetahui macam-macam dari vitamin yang larut lemak Pembaca bisa mengetahui sumebr makanan dari vitamin yang larut lemak Pembaca dapat mengertahui peranan penting vitamin larut lemak bagi tubuh

BAB II 1. A. Definisi Vitamin Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Istilah vitamin sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama ini berasal

dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N. Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis. Pada umumnya vitamin tidak dapat dibuat sendiri oleh hewan (atau manusia) karena mereka tidak memiliki enzim untuk membentuknya, sehingga harus dipasok dari makanan. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat-zat tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain yang disintetis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B12. Kedua macam vitamin tersebut disintetis di dalam usus oleh bakteri. Vitamin dinamakan menurut nama abjad; namun sekarang dalam praktik mulai ditinggalkan, kecuali beberapa vitamin tertentu, yang terlanjur populer penggunaannya. Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut, vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K mempunyai peranan faali tertentu di dalalm tubuh. Sebagian besar vitamin larut lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pakreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai bagian dai lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya dikeluarkan melalui urin. 1. B. Vitamin A Vitmain A ditemukan pada tahun 1913 oleh Mc. Collum dan Davis. Vitamin A adalah vitamin antioksidan yang larut dalam minyak dan penting bagi penglihatan dan pertumbuhan tulang. Secara luas vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/ provitamin A/ karotenid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Retinol diserap dalam bentuk prekursor. 1. a. Susunan Kimia Vitamin A adalah kristal alkohol yang dalam bentuk aslinya berwarna putih dan larut dalam lemak atau pelarut lemak. Dalam makanan vitamin A biasanya terdapat dalam bentuk ester retenil, yaitu terikat pada asam lemak rantai panjang. Rumus Kimia dari Vitamin A adalah C20H30O dan mempunyai berat molekul 286.456 g/mol .

1. b. Jenis Menurut sifatnya vitain A dikenal menjadi 4 bentuk, yaitu : 1. 2. 3. 4. Retinol Vitamin A (Vtamin A Alkohol) Retinyl ester Vitamin A (Vtamin A ester) Retinaldehid Vitamin A (Vtamin A aldehid) Retinoic acid (Vitamin Acid/asam)

1. c. Sumber Makanan 1. d. Fungsi Bagi Tubuh Vitamin A berperan daalam proses-proses didalam tubuh, yaitu : 1. 2. 3. 4. Membantu proses penglihatan dengan menghasilkan rodopsin Membentu metabolisme protein Membantu pembentkan kembali se-sel tubuh e. Kebutuhan Setiap Hari

1. f. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan Akibat kekurangan (defisiensi) Vitamin A

Terhadap mata Buta senja Selaput conjuctiva mengering Bitot spot pada conjunctiva Mata kering Terhadap kulit

1. 2. 3. 4.

1. Kulit mengering 2. Kulit kasar


Terhadap darah : kadar vitamin a berkurang Pertumbuhan terganggu

Akibat kelebihan (ekses) Vitamin A bisa menyebabkan keracunan dengan tanda-tanda sebagai berikut :

Cepat lelah Rambut rontok

Kulit kasar Mual dan muntah Pusing

1. C. Vitamin D Vitamin ini permtama kali ditemukan padatahun 1924 oleh Steenbook dan hess, yang menyatakan bahwa makanan yang terkena sinar ultraviolet mempunyai daya anti rakitis. Dan selanjutnya pada tahun 1930 ditemukanlah vitamin D dalam bentuk kristal. Vitamin D dapat dibentuk dalam tubuh dengan bantuan sinar marahari. Bila tubuh mendapatkan ckup sinar matahari, maka konsumsi vitamin D melalui makanan dapat berkurang, karena kebutuhan vitamin D dalam tubuh dapat disintesis oleh rubuh. 1. a. Susunan Kimia Vitamin D adalah nama generik dari dua molekul, yaitu ergokalsiderol (Vitamin D2) dan Kolekalsiferol (Vitamin D3). Prekursor vitamin D hadir dalam fraksi sterol dalam jaringan hewan (diw\bawah kulit) dan tumbuh-tumbuhanberturut-turut dalam bentuk 7-dehidrokolesterol dan ergosterol. Keduanya membutuhkan radiasai sinar ultraviolet untik mengubahnya ke dalam bentuk provitamin D2 (ergokalsiderol) dan D3 (Kolekalsiferol). Adapun rumus kimia dari vitamin D ini adalah C22H44O.

1. b. Sumber Makanan 1. c. Fungsi Bagi Tubuh Fungsi vitamin D bagi tubuh adalah untuk : 1. Membantu absorsi Ca dan P dari usus halus 2. Membantu transpor Ca dalam sel 3. Pembentukan tulang dan gigi dalam bersama-sama Ca dan P 4. Menjaga keseimbangan Ca dan P 1. d. Kebutuhan Setiap Hari

1. e. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan Akibat kekurangan (defisiensi) Vitamin D :

1. 2. 3. 4. 5.

Penyakit rakhitis pada anak-anak Osteomalacia pada orang dewasa Hypoplasia dan kerusakan gigi geligi Rakhitis dan osteomalacia di daerah tropik Tetani karena : Serum Ca rendah sehingga kejang-kejang Gangguan parathyroid

Akibat kelebihan (ekses) Vitamin D hanya dialami oleh anak-anak dengan gejala sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Muntah-muntah Sering kencing dan mencret Neuralgia (nyeri syaraf urat) Sakit kepala dan pusing-pusing Rasa sakit pada gigi dan gusi Rasa sakit pada otot-oto dan tulang

1. D. Vitamin E Vitamin ini ditemukan oleh Evans dan Bishop pada tahun 1920. Asal kata vitamin E atau tokopherol adalah bahasa Griek :

Tokos yang artinya kelahiran Pherein yang artinya mengandung atau membawa Menggunakan akhiran ol karena vitamin ini membawa suatu senyawa sterol.

Jadi vitamin E atau tokopherol adalah vitamin yang penting artinya bagi proses reproduksi atau kelangsungan keturunan. Vitmain ini sering disebut juga dengan anti sterilitas. 1. a. Susunan Kimia Vitamin E tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan vitamin E sintetik yang dijual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga kecoklatan. Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebagian besar pelarut organik, teptai tidak larut dalam air. Adapun rumus kimia dari vitamin E (tokoferol=antisterilitas) adalah C29H50O2. 1. b. Sumber Makanan

1. c. Fungsi Bagi Tubuh Fungsi vitamin E bagi tubuh manusia antara lain :

1. Dapat mencegah oksidasi vitmain A dan karoten dalam usus halus 2. Berpengaruh pada proses reproduksi atau kesanggupan unutk memperolhe keturunan 3. Dapat membantu menutupnya luka,karena mempengaruhi pembentukan prothrombin di dalam hati 4. Merupakan obat mujarab bagi gangguan mentruasi 5. Mencegah keguguran 6. Meningkatkan reproduksi air susu 7. Dapat membantu memperpanjang usia manusia 1. d. Kebutuhan Setiap Hari

1. e. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan Akibat kekurangan (defisiensi) vitamin E : 1. Kekurangan yang ekstrem dapat menyebabkan jangka hidup butir darah merah menjadi lebih pendek, yaitu hanya 110 hari dibandingkan 123 hari pada kondisi normal. 2. Dapat mengakibatkan kegagalan mempunyai anak 3. Pada wanita hamil akan menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan bayi yang lahir relatif rendah. Akibat kelebihan (ekses) Vitamin E tidak ditunjukkan oleh semua manusia, tetapi ada individu yang menunjukkan gejala keracunan yang ditandai degan rasa mual. 1. E. Vitamin K Vitamin ini ditemukan oleh De. Dam dari kopenham pada tahun 1935. Vitmain ini dikenal sebagai coagulation vitamin, karen iti penting artinya mencegah pendarahan yang berakibat fatal. 1. a. Susunan Kimia vitamin K adalah vitamin yang cukup tahan terhadap panas, vitmain ini juga tidak mudah rusak oleh rcara memasak bisa, termasuk cara memasak menggunakan air. vitmainK tidak tahan terhadap alkali dan cahaya. Adapun rumus kimia ndari vitamin K adalah C31H46O2.

1. b. Sumber Makanan 1. c. Fungsi Bagi Tubuh Fungsi vitamin k bagi tubuh adalah : 1. Membantu pembentukan prothrombin dan zat pembeku darah lainnya.

2. Sebagai kofaktor dalam pembentukan carboxy glutamic acid dari glutamic acid. 3. d. Kebutuhan Setiap Hari

1. e. Dampak Apabila Kekurangan atau Kelebihan Akibat kekurangan (defisiensi) vitamin K adalah tidak dapat dibentuknya prothrombin oleh hati, sehingga darah sulit membeku jika mengelami luka. Tetapi kekurangan ini tidak lazim terjadi, karena vitamin \k terdapat secara luas dalam makanan Pada orang dewasa, kekurangan ini dapat disebabkan oleh : 1. Gangguan penyerapan karena adanya penyumbatan pada saluran empedu 2. Gangguan sintesa dalam usus disebabkan oleh diare Sedangkan pada bayi dapat disebabkan oleh : 1. Persediaan vitmainK pada waktu dilahirkan relatid rendah 2. Kekurangan bakteri flora dalam usus 3. Rendahnya kadar vitamin \k dalam colestrum (susu awal) Kelebihan (ekses) Vitamin K diberikan dalam entuk berlebihan nberupa vitaminK sintetik menadion. Gejala vitmain \k adalah hemolisis sel darah merah, sakit jantung (jaundice) dan kerusakan pada otak.

DAFTAR PUSTAKA

http://healthmatter.wordpress.com/2009/10/11/vitamins/ http://www.health-fitness.com.au/vitamin-e/ http://architectureideas.info/2008/10/vastu-shastra-factors-the-sun-and-its-effects/ http://dannyprijadi.wordpress.com/2009/01/03/mengatasi-batuk-dengan-cara-alami/ Aryulina, Diah dkk, Biologi SMA kelas XI. Esis. Jakarta, 2004. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2004

LAMPIRAN GAMBAR

Makalah Vitamin
Published by admin on May 20, 2011 | 0 Comment

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari bahan makanannya) untuk emperoleh energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi. Tubuh manusia memerlukan sejumlah gizi secara tepat, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut kerana factor gizi. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya tubuh melakukan pemeliharaan jaringan yang sudah rusak, melakukan kegiatan, dan pertumbuhan sebelum usia dewasa. Agar tubuh dapat menjalankan ketiga fungsi tersebut diperlukan sejumlah gizi setiap hari, yang didapat melalui makanan. Diperkirakan 50 macam senyawa dan unsure yang diperoleh dari makanan dengan jumlah tertentu setiap harinya. Bila jumlah yang diperlukan tidak terpenuhi maka kesehatan yang optimal tidak dapat dicapai. Manusia untuk kehidupannya membutuhkan vitamin yang didapat dari bahan pangan, hal ini demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuh. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolism dalam otak, berakibat terjadi ketidak mampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti ukuran otak yang juga kecil. Kekurangan dan kelebihan gizi yang diterima tubuh seseorang akan sama mempunyai dampak yang negatif, peningkatan status gizi sesuai dan seimbang dengan yang diperlukan tubuh jelas merupakan unsure penting yang berdampak positif bagi peningkatan kualitas hidup manusia yang sehat, kreatif, dan produktif. (Ari Agung, 1.G, 2002). 2. Tujuan

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun tujuan penulisan makalah adalah Mendapat gambaran tentang sumber, fungsi, struktur, defisiensi, dan kelebihan jenis-jenis vitamin. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Vitamian adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas sfesifik didalam tubuh. Karena vitamin adalah zat organik maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus. 1.1.Fungsi Vitamin Secara umum,fungsi vitamin berhubungan erat dengan fungsi enjim, khususnya kelompok vitamin B. enzim merupahkan katalisator organik yang berperan mengatur dan menjalankan reaki biokimia dalam tubuh. Enzim terdiri atas protein disebut apoenzim yang dihasilkan sel. Apoenzim baru aktif ketika berkonjugasi dengan senyawa non protein (koenzim). Koenzim dibuat didalam tubuh dan mengandung vitamin. Selain itu, vitamin berfungsi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Gejala sebagai akibat kekurangan vitamin telah diketahui, namun peranana yang jelas dalam reaksi biokimia dalam proses metabolism belu diketahui sepenuhnya. Angkah kecukupan berbagai vitamin untuk berbagai kelompok umur dapat dilihat pada hasil widya karya pangan dan gizi VII (2004). 1.2.Vitamin dalam makanan Kadar vitamin dalam makanan tergantung pada jenis bahan makanan tersebut yang besarnya bervariasi. Selain jenis bahan, kadar vitamin juga tergantung pada kerusakan selama pemanenan bahan pangan dan proses pengolahan yang digunakan. Kehilangan vitamin dalam bahan makanan dapat dicega dengan berbagai cara antara lain: 1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi 2. Waktu memasak tidak terlalu lama 3. Menggunakan air pemasak sedikit mungkin

4. Memotong bahan makanan tidak terlalu kecil sehingga vitamin pada bahan makanan tidak banyak yang keluar. 5. Panci harus ditutup pada saat memasak 6. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain. 2. Pengklasifikasian Vitamin

2.1. Vitamin Larut Lemak Yang termasuk vitamin larut lemak adalah: Vitamin A, D, E, dan K sehingga memerlukan lemak agar dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh Anda, kemudian digunakan saat diperlukan. Mengkonsumsi berlebihan vitamin yang larut dalam lemak dapat membuat Anda keracunan sehingga menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan masalah hati dan jantung. a. Vitamin A Vitamin A disebut retinol, didalam tubuh vitamin A terdapat sebagai senyawa provitamin A, yaitu senyawa karoten. Struktur melekul vitamin A Sifat kimia vitamin A antara lain berbentuk Kristal alkohol berwarna kuning, larut pelarut lemak. Dalam makanan biasa terikat dengan lemak rantai panjang. Absorbsi karoten dan retinol membutuhkan empedu dan cairan pankreas. Dalam mukosa usus halus ester retinil dihidrolisa enzim pankreas menjadi retinol dan karoten dipecah menjadi retinol. Hati sebagai tempat penyimpanan vitamin A dapat bertahan sampai 6 bulan. Sebesar 15-30% karotenoid dalam darah merupakan bentuk beta dan sisanya non protein disimpan dalam kelenjar lemak dan jarinagn adrenal. Beberapa fungsi vitamin A antara lain: Penglihatan Pertumbuhan dan perkembangan Diferensiasi sel Reproduksi Kekebalan.

Sumber vitamin A dapat berasal dari bahan pangan hewani seperti hati, kuning telur, susu, dan mentega. Karoten dapat ditemui pada bahan pangan nabati seperti sayuran daun berwarna hijau,

buah berwarna kuning, misalnya papaya, tomat, labu, ubi jalar kuning, wortel, nanas, dan mangga. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan: Buta senja Perubahan pada kulit Perubahan pada mata Gangguan pertumbuhan Infeksi Keratinisasi sel rasa pada lidah

Kelebihan vitamin A dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi suplemen 16.000 RE jangka lama atau 40.000 sampai 55.000 RE per hari. Beberapa tanda keracunan vitamin A antara lain : sakit kepala pusing rasa nek rambut rontok kulit kerin Anoreksia sakit pada tulang.

b. Vitamin D Vitamin D merupakan nama generik dari ergosterol (D2) dan kolekalsiferol (D3).Tubuh seseorang yang cukup mendapat sinar matahari tidak memerlukan vitamin D. Struktur molekul vitamin D Vitamin D diabsorbsi dalam usus halus bersama lipida dengan bantuan cairan empedu.Vitamin dari bagian atas usus halus diangkut oleh D-plasma binding protein ke tempat-tempat penyimpanan di hati, kulit, otak, tulang dan jaringan lain. Absorbsi vitamin D pada orang tua kurang efisien bila kandungan kalsium makanan rendah. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh gsngguan ginjal dalam metabolism vitamin D.

Beberapa fungsi vitamin D antara lain : Pembentukan dan pemeliharaan tulang Membantu pengerasan tulang

Sumber vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Kekurangan vitamin D kemungkinan banyak terjadi didaerah yang tidak selalu mendapat sinar matahari. Sumber vitamin D dapat diperoleh melalui makanan, terutama makanan hewani, seperti kuning telur, kriem, mentega, minyak ikan, dan hati. Fortifikasi vitamin D banyak digunakan pada susu, makanan bayi, dan mentega dalam bentuk vitamin D2. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan: Riketsia pada anak-anak Osteomalacia pada orang dewasa Osteoporosis

Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan keracunan bila konsumsi 1000 SI per hari Beberapa tanda keracunan vitamin D antara lain: Lemah Sakit kepala Kurang nafsu makan Diare Gangguan mental Munta-munta, dan Pengeluaran urine berlebihan.

c. Vitamin E Vitamin E disebut juga tokoferol. Sifat kimia vitamin E antara lain: tidak berbau dan berwarna namun yang sintetak berwarna kuning muda hingga kecoklatan; larut lemak, namun tidak larut air; bertindak sebagai anti oksidan. Struktur melekul vitamin E

Vitamin E di absorpsi usus halus bagian atas sebesar 20-80% dan dibantu oleh asam lemak rantai sedang. Transportasi vitamin E dari mukosa usus halus kedalam system limfe dilakukan oleh kilomokron untuk dibawa kehati. Beberapa fungsi vitamin E antara lain: Sebagai antioksidan

Peranan biologik memutuskan rantai proses peroksidasi lipadi dengan menyambung 1atom H dari gugus OH ke radikal bebas sehingga terbentuk radikal vitamin E yang stabildan tidak muda rusak Sintesis DNA (Diribo Nucleic Acid) Merangsang reaksi kekebalan Mencega penyakit jantung koroner Mencegah keguguran dan sterilisasi Mencegah gangguan menstruasi

Minyak tumbuhan, kacang-kacangan dapat digunakan sebagai sumber vitamin E yang berasal dari bahan nabati. Semetara itu pangan hewani yang berupa daging, ikan, dan unggas juga dapat digunakan sebagai sumber vitamin E. vitamin E mudah rusak oleh pemanasan dan oksidasi. Gangguan kekurangan vitamin E dapat terjadi pada orang yang mengalami gangguan absorpsi lemak seperti seperti cystic fibrisos dan gangguan pada transport lipida. Selain itu, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisis eritrosit dan sindroma neurologic yang berakibat tidak normalnya fungsi sum-sum tulang belakang dan retina. Kelebihan vitamin E dapat menimbulkan keracunan. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 mg sehari. Dosis tinggi juga dapat meningkatkan efek obat anti koagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah. d. Vitamin K Vitamin K merupakan senyawa penting dalam pembentukan protrombin dan protein-protein pembekuan darah lainnya. Struktur molekul vitamin K Sebesar 15-80% vitamin K diabsorbsi di usus halus dengan bantuan empedu dan cairan pankreas. Kemudian, diikatkan dengan kilomikron dan diangkut melalui sistem linfe ke hati. Simpanan dihati 10% dalam bentuk filokinon dan sebesar 90% sebagai menakinon.

Beberapa fungsi vitamin K antara lain: Membantu proses pembekuan darah Sebagai kofaktor enzim karboksilase Mampu mengikat ion kalsium yang terdapat dalam jaringan tulang Sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks.

Bahan makanan sebagai sumber vitamin K dapat berasal dari bahan nabati maupun hewani seperti hati, sayuran warna hijau, kacang buncis, polong, brokoli, dan kol. Susu, daging, telur, serealia, dan buah-buahan. Flora bakteri dalam usus bagian jejunu dan ileum dapat mensintesis vitamin K. Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak menyumpal sehingga bila luka dapat menyebabkan pendarahan. Kekurangan vitamin tersebut dapat terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan absorbsi lemak dan mengonsumsi antibiotika. Kelebihan vitamin K dapat terjadi bila diberikan dalam bentuk sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin tersebut antara lain terjadi hemolisis darah merah, sakit kuning dan kerusakan pada otak. 2.2.Vitamin Larut Dalam Air Yang termasuk vitamin larut dalam air adalah: vitamin B kompleks dan vitamin C. Tubuh Anda menggunakan vitamin-vitamin itu sesuai kebutuhan, kemudian mengeluarkan kelebihannya melalui urin. Karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh, risiko keracunan sangat kecil dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi. a. Vitamin B1 Vitamin B1 atau tiamin dikenal sebagai anti neuritik karena digunakan untuk membuat normal kembali susunan syaraf. Sifat tiamin adalah larut dalam air, stabil dalam keadaan kering, tahan panas pada keadaan asam, mudah rusak karena panas, tahan suhu beku, absorbs dihambat oleh alcohol dan lainnya. Struktur molekul vitamin B1: Fungsi tiamin didalam tubuh adalah sebagai koenzim dalam karbosilasi asam firufat dan asam ketoglutarat, dan tiamin terlibat dalam metabolism lemak, protein, dan sintesis asam nukleat Tiamin diabsorbsi secara aktif terutama di duodenum bagian atas yang bersuasana asam, dengan bantuan adnin trifosfatase. Setela di absorbs, kurang lebih 30 mg tiamin mengalami fosforilasi dan disimpan sebagai tiamin pirofosfat didalam jantung, otak, hati, dan jaringan otot.

Sumber-sumber tiamin adalah daging, jeroan atau organ hewan, unggas,ikan, kuning telur, gandum, kacang-kacangan, serelia tumbuk, roti dan sereal yang difortifikasi. Kekurangan vitamin B1 mengakibatkan penyakit beri-beri, yaitu beri-beri basah yang ditandai dengan sesak nafas, edema yang disebabkan gagal jantung, cepat lelah, anoreksia, gangguan pencernaan, lelah kesemutan, berdebar-debar. Dan beri-beri kering yang ditandai dengan kelemahan otot, badan kurus, gangguan saraf, lumpuhan kaki, dan konsumsi alcohol. b. Vitamin B2 Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai koenzim dalam transpor elektron, metabolism lemak dan protein. Vitamin ini bersifat larut air, tahan panas, asam, oksidasi, dan dapat rusak oleh sinar matahari. Struktur molekul vitamin B2 Riboflavin diabsorbsi dibagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosforilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Sebanyak 200ml Riboflavin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urine tiap hari. Jumlahnya bergantung pada konsumsi dan kebutuhan jaringan. Fungsi riboflavin adalah sebagai koenzim FAD dan FMN yang terlibat metabolism energy dan sebagai pertumbuhan dan perawatan jaringan. Seumber-sumber riboflavin antara lain: susu, keju, daging, hati, roti, organ hewan, sayuran berwarna hijau, ikan, telur, roti yang diforsifikasi bakteri dan sereal. Tanda-tanda awal kekurangan vitamin B2 antara lain: Mata panas dan gatal Tidak tahan cahaya Kehilangan ketajaman mata Bibir, mulut, serta lidah sakit dan panas

Gejala-gejala ini berkembang menjadi cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut pecah), glossitis (lidah licin dan berwarna keunguan) dan pembesaran kapiler darah disekeliling kornea mata. Disamping itu dapat pula bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan. c. Vitamin B3 Vitamin B3 atau niasin berhubungan dengan penelitian tentang penyebab dan pengobatan pelagra. Triptofan adalah precursor dari niasin.

Struktur molekul vitamin B3: Didalam usus halus niasin dihidrolisis dan diabsorbsi sebagai asam nikotinat, nikotinamida, dan nikotinamida mononukleotida. Kelebihan niasin dibuang melalui urine. Niasin berfungsi didalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP, berperan dalam melepas dan menerima atom hydrogen serta berfungsi dalam sintesis glikogen. Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan telur sedikit mengandung niasin tetapi kaya triptofan. Tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan pellagra yang mempunyai karakteristik dermatitis demensia dan diare. Kelainan pada saluran cerna menyebabkan peradangan pada mukosa mulut. Kelainan pada sistem saraf pusat menyebabkan gejala resah, pusing, tidak bias tidur, hilang ingatan, dan halusinasi yang berakhir dengan depresi berat. d. Vitamin B5 Vitamin B5 atau asam pantotenat merupakan Kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut dari pada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Struktur molekul vitamin B5: Asam pantotenat dikonsumsi dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fosfopantotein dan asam pantotenat yang kemudian diabsorbsi. Asam pantotenat berperan sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolism sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipid dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Asam pantotenat terdapat didalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan, unggas, serelia utuh, dan kacangkacangan. Kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangan adalah rasa tidak enak pada saluran cernah, keseemutan dan rasa panas pada kaki, munta-munta, diare yang timbulk sekali-sekali, rasa lelah, dan susah tidur. e. Vitamin B6 Vitamin B6 atau piridoksin sebagai koenzim dalam metabolism protein. Sifat-sifat piridoksin antara klain: tahan panas dalam keadaan asam, tidak tahan cahaya, larutan alkali dan kehilangan aktivitasnya sampai 36-55% pada suhu beku.

Struktur molekul vitamin B6: Piridoksin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna. Metabolit terpenting dari ketiga bentuk tersebut adalah 4-asam piridoksal. Ekskresi melalui urine terutama berbentuk 4-asam piridoksal. Fungsi piridoksin adalah sebagai berikut: Koenzim PLP dan PMP yang terlibat dalam sintesis protein Produksi niasin Sintesis hemoglobin Pelepasan glikogen dari hati dan otot menjadi energy disimpan 50% diotot. Sintesis asam arakhidonat dari asam linoleat. Pembentukan sfingolipida Sintessis penghantar saraf gama amino butiritc acid.

Piridoksin dapat diperoleh dari bahan-bahan makanan sebagai berikut: ikan, ayam, hati, gandum, telur, tempe, kacang-kacangan, ragi. Kekurangan piridoksin terjadi karena gangguan absorbsi, kecanduan alkohol, obat-obatan, anemia, dermatitis, pertumbuhan, sistem saraf pusat (gangguan berat) penurunan pembentukan antibodi, dan dementia lemah. Kelebihan piridoksin lebih dari 25mg per hari selama bulan/tahun dapat menyebabkan kerusakan saraf, semutan, dan hilangnya rasa pada tangan serta kaki. f. Vitamin B12 Vitamin B12 atau kobalamin adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan pengoksidasi dan pereduksi. Struktur molekul sianokobalamin Proses absorbsi, dimulai dari konsumsi kepenampilan vitamin B12 dalam vena porta memakan waktu 8-12 jam. Vitamin B12 yang terikat pada TC-2 kemudian dibawah kejaringan-jaringan tubuh oleh reseptor-reseptor khusus. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk aktif, dan dalam fungsi normal metabolism semua sel, terutama sel-sel saluran cernah,sumsum tulang dan jaringan saraf.

Vitamin B12 merupakan kofaktor 2 jenis enzim pada manusia, yaitu metionin sintetase dan metal malonil-KoA mutase. Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri didalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin b12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Kekurangan vitamin B12 sebagian besar akibat penyakit saluran cernah atau pada gangguan absorbs dan transportasi. Anemia pernisiosa terjadi pada atrofi lambung yang menyebabkan berkurangnya sekresi factor intrinsik. Selain itu dapat menimbulkan dua jenis sindrom yang berupa gangguan saraf yang menunjukan degenerasi otak, saraf mata, saraf tulang belakang, dan saraf perifer. g. Vitamin C Vitamin C atau asam askorbat adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.vitamin C adalah vitamin yang paling stabil. Struktur molekul vitamin C : Setelah vitamin C diabsorbsi tekanan darah meningkat.distribusinya luas mencapai seluruh tubuh,terendah dalam otot dan lemak, sedangkan tertinggi dalam kelenjar. Asam askorbat berperan sebagai koenzim atau kofaktor. Mempunyai kemampuan reduksinya yang kuat dan bertindak sebagai anti oksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Vitamin C pada umumnya hanya terdapat didalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat didalam sayuran daun-daunan dan jenis kol. Kekuranga vitamin C ditandai dengan malaise, muda tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hyperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung, dan petekies. Skorbut dapat terjadi bila kadar vitamin C pada leokosit dan trombosit <2mg/dl dan ini terjadi setelah mendapat diet yang tidak mengandung vitamin C selama 3-5 tahun. Kelebihana vitamin C dapat menimbulkan hiperoksaluria dan resiko lebih tinggi terhadap batu ginjal. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan

Vitamian adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Tetapi esensial dalam metabolism sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan dan untuk memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh sehingga harus memperoleh dari makanan. Vitamin diperlukan dalam jumlah sedikit karena vitamin bekerja sebagai kata lisator yang memungkinkan transformasi kimia macron nutrient yang secara bersama-sama kita sebut dengan metabolism. 2. Saran Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin didalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan, yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Departemen kesehatan RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Dep Kes Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ahmad syafiq, dkk. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers. Lehninger, Albert, L. 2007. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga. http://www.Apotik online dan media informasi obat penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m http://www.mft.wur.nl http://www.godsdirectcontact.us.com http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/05/macam-macam-vitamin.html

makalah Biokimia Makalah Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah BIOKIMIA

Oleh : Salis Nelul Janah PENDIDIKAN KIMIA/B/VII FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2009 BAB I PENDAHULUAN Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil yang disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses atau perubahan yang terjadi dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menyunjang terlaksana fungsi makhluk hidup itu sendiri. Sel-sel tubuh manusia yang banyak itu membutuhkan membutuhkan makanan yang seimbang diantaranya adalah vitamin. Semua makanan yang seimbang disertai istirahat dan gerak badan yang cukup akan diperoleh vitamin yang kita perlukan. Jika kita tidak makan sesuatu kecuali vitamin tentu saja akan mati kelaparan. Vitamin dapat ditemukan dalam tanaman (daun-daunan), makanan atau buah-buahan. Tetapi vitamin akan mudah hilang bila dimasak terlalu lama, dikeringkan atau terpanggang panas matahari serta terkena terpaan angin. Vitamin memegang peranan penting dalam suatu reaksi kimia pada tubuh kita. Dari reaksi kimia sel tersebutditeruskan melalui enzim, yang terdiri dari persenyawaan vitamin dan mineral. Tiap-tiap enzim bertanggung jawab atas beberapa reaksi kimia sendiri. Jika kehilangan satu vitamin saja, enzim tidak dapat terbentuk yang akhirnya beberapa fungsi tubuh yang penting tidak dapat dijalankan. Kita semua pasti sudah pernah tahu dan mendengar kata-kata vitamin. Banyak orang sakit karena kekurangan vitamin atau vitamin dianjurkan untuk mempercepat kesembuhan. Pertanyaannya apa yang dimaksud dengan vitamin. ?Bagaimana ditemukan pertama kali vitamin itu ?Mengapa diperlukan untuk tubuh kita ? Banyak orang mengira bahwa vitamin berasal dari tubuh kita sendiri atau merupakan sebuah/sesuatu makanan. Vitamin hanya terdapat pada sayuran dan buah. Setelah dikonsumsi maka di dalam proses pencernaan vitamin-vitamin tersebut akan metabolisme dengan bantuan enzim-enzim pencernaan yang kemudian dimanfaatkan oleh tubuh kita.

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Vitamin Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan serta pencegahan penyakit. Vitamin biasanya disebut sebagai mikronutrien. Ia membantu pertumbuhan proses protein, karbohidrat, dan lemak dalam badan anda. Sebagian vitamin dapat membantu tubuh menghasilkan sel-sel darah dan hormon. Biasanya, tubuh kita tidak dapat menghasilkan banyak mikronutrien. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan. Sumber-sumber utama vitamin di antaranya terdapat pada makanan yang kaya akan protein seperti telur, daging dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-bijian (beras dan sebangsanya), sayuran hijau,kentang, kacang-kacangan (leguminosa) seperti kedelei dan petai cina. B. Vitamin berdasarkan kelarutannya 1. Vitamin yang larut dalam lemak Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini. Vitamin A Kebutuhan Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A. Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800 mikro-gram untuk wanita. Sumber-sumber utama Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak. Sebagian besar makanan

yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A). Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A. Fungsi Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker. Gejala kekurangan Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya mungkin sangat jelas dan berat. Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan pada gigi dan terhentinya pertumbuhan selsel pembentuk gigi. Anemia merupakan akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan. Keracunan Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejalagejalanya adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan lemah otot. Vitamin D Kebutuhan Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur, dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5 mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan. Sumber-sumber Utama Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D. Fungsi Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan mendorong penyimpanannya oleh ginjal.

Gejala kekurangan Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot. Keracunan Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu. Vitamin E Kebutuhan RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk wanita. Sumber-sumber utama Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar. Fungsi Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Gejala kekurangan Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal. Vitamin K Kebutuhan Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol) dan susu. Sumber-sumber utama Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu mendapat tambahan vitamin K dari makanan.

Fungsi Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Gejala Kekurangan Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir. Keracunan Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti vitamin K larut air. Gejalagejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning dan kerusakan otak. Diposkan oleh Shaliez,,^_^ di 21:47

You might also like