You are on page 1of 11

KENANG-KENANGAN SOERABAIA

UJIAN TENGAH SEMESTER ISBD

Melissa Kohar 10109106 Kamis Siang

Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiarisme. Jika terbukti melakukan, maka saya bersedia menanggung segala akibatnya.

Surabaya, 25 September 2011

Melissa Kohar

PENDAHULUAN Latar Belakang : Mengenali sejarah bangunan asli dengan nama asing di Surabaya Mengenali sejarah ragam suku bangsa di Surabaya Mengenali sarana transportasi umum pada jaman dahulu, yaitu trem

Dalam essai ini akan dibahas bangunan asli peninggalan Belanda, suku bangsa yang pernah dan masih tinggal di Surabaya dan sarana transportasi (trem) masyarakat Surabaya pada jaman dahulu. Essai ini didasarkan pada pengamatan dan penelitian penulis dari berbagai sumber.

PEMBAHASAN

Arab-Cina Orang Belanda membagi masyarakat Hindia Belanda dibagi dalam tiga golongan besar yaitu Europeanen (golongan orang Eropa), Vreemde Oosterlingen (Timur Asing), dan Inlander (pribumi). Orang Cina termasuk dalam kelompok Timur Asing bersama orang India, Arab, dan Melayu. Setaip golongan wajib memakai pakaian khas masing-masing. Tujuan pemisahan ini adalah untuk keamanan. Selain itu, ada peraturan wijkenstelsel, di mana para pejabat setempat menunjuk wilayah pemukiman orang Cina dan Timur Asing lainnya agar mudah diawasi. Di Surabaya, tempat yang ditunjuk sebagai wilayah pemukiman orang Tionghoa adalah di sebelah timur Jembatan Merah, daerah di sepanjang aliran Sungai Mas seperti Kapasan, Kembang Jepun, Panggoeng, Slompretan, Songoyudan, Dukuh, Bibis, dan Bongkaran. Sedangkan tempat yang ditunjuk sebagai wilayah pemukiman orang Arab adalah KH Mansyur, Mesjid Ampel, Panggung, dan Sasak. Apabila ada yang melanggar maka akan dikenakan denda sebesar 25-100 gulden atau dipenjara. Sumber : http://sunjayadi.com/?p=19

Perusahaan Belanda yang beroperasi di Surabaya Hagemeijer

Ditemukan oleh Anton dan Johan Hagemeijer Perusahaan Hagemeijer berdiri di Surabaya pada tahun 1900. Produk yang dijual berupa produk import seperti keju dan cerutu. Pedagang Cina biasanya membeli untuk dijual lagi di toko kepada orang pribumi. Lokasinya terletak di Hereenstraat yang kini disebut Jalan Rajawali.

Internatio Building

Internatio adalah perusahaan perdagangan, didirikan pada tahun 1927-1931. Dahulu, lokasinya ada di pertigaan Hereenstrat dan Willemsplein. Kini, alamat Internatio ada di Jalan Taman Jayengrono di sebelah kanan Jembatan Merah Plaza.

Lindeteves

Gedung ini berada di Jalan Pahlawan (dulu nama jalannya adalah Aloon-Aloon Straat). dibangun pada tahun 1911 dengan ciri khas menara jam yang sangat tinggi. Dirancang oleh biro arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers dari Jakarta. Dahulu, gedung ini ditempati oleh cabang perusahaan Lindeteves (pusatnya di Semarang) yang bergerak di bidang konstruksi baja. Kini, gedung ini ditempati oleh Bank Mandiri.

Geo. Wehry

Didirikan tahun 1913, gedung ini berlokasi di Hereenstraat. Kini, nama jalan itu sudah berganti nama menjadi Jalan Rajawali. Bangunan tersebut masih memiliki ciri colonial. Dapat dilihat adanya tiangtiang penyangga yang besar.

Jacobson Van den Berg & Co. Jacobson Van den Berg & Co. perusahaan yang bisnisnya di bidang perdagangan.

Lokasinya sekarang di Jalan Rajawali. Dulu di Willemskade.

Sumber : Bapak Eka Budiono dan Ibu Retno Ambarwati dari Badan Arsip Dan Perpustakaan Surabaya http://kitlv.pictura-dp.nl/ http://www3.hagemeyer.nl/Over-Hagemeyer/geschiedenis.html

http://tempatsejarahsurabaya.blogspot.com/2009/06/gedung-internatio-lokasi-jln.html http://numpangtidur.blogspot.com/2010/03/numpang-tidur-di-amsterdam-ofeast.html#ixzz1Z3lKBQk3 http://www.roodebrugsoerabaia.com/2011/02/gedung-nvlindeteves-stokvis.html http://worldofdjbenny.blogspot.com/ http://www3.hagemeyer.nl/Over-Hagemeyer/geschiedenis.html

Gedung Bioskop kelas atas di Surabaya Pusat METROPOLE

Gedung bioskop Metropole didirikan pada tahun 1957 di Jalan Pahlawan No.6. Dulu jalannya adalah Aloon-Aloon Straat. Mengikuti peraturan pemerintah, nama Metropole diganti menjadi Bima. Kini, gedung ini sudah tidak ada. Lokasinya sekarang digunakan untuk Kantor Bapeda Jatim.

RIVOLI

Bioskop berdiri pada tahun 1961. Lokasinya di Jalan Tembaan, di sebelah bioskop Luxor. Seperti Luxor, nama Rivoli diganti menjadi Kesuma dan kini sudah tidak beroperasi lagi. Lahannya pun digunakan sebagai kawasan Tugu Pahlawan.

MAXIM

Bioskop Maxim didirikan pada tahun 1959. Lokasinya di Jalan Pemuda no. 42. Seperti bioskop lainnya, bioskop Maxim juga mengalami pergantian nama menjadi bioskop Indra. Kini, bioskop ini sudah tidak beroperasi lagi.

BROADWAY.

Bioskop Broadway didirikan pada tahun 1951. Lokasinya di Jalan Embong Malang No. 39/41/43. Bioskop Broadway akhirnya berganti nama menjadi bioskop Arjuna. Namun, kini bioskop ini sudah tidak lagi beroperasi.

LUXOR Bioskop ini berdiri sejak tahun 1961. Lokasinya berada di Jalan Tembaan. Bioskop ini mengalami pergantian nama menjadi Bioskop Jaya. Namun, kini sudah tidak beroperasi lagi dan gedungnya digusur dan lahannya digunakan untuk memperluas kawasan Tugu Pahlawan.

CAPITOL.

Bioskop Capital didirikan pada tahun 1957. Lokasinya di pojok Jalan Bubutan dan Jalan Kranggan. Dalam perjalanannya, bioskop Capitol berganti nama menjadi bioskop Wijaya. Kini, gedung itu sudah digusur dan dibangun pusat perbelanjaan BG Junction.

REX

Bioskop Rex didirikan pada tahun 1958. Lokasinya terletak di pojok Jalan Kaliasin (sekarang Jl. Basuki Rahmat) dan Jl. Kombes M Duryat. Setelah itu, bioskop ini mengalami pergantian nama menjadi bioskop Ria.

SKY Lokasi bioskop Sky yaitu di

perempatan

Simpang-Palmenlaan

(sekarang Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Pemuda). Bioskop Sky berada di atas bioskop Maxim.

Sumber : Bapak Eka Budiono dan Ibu Retno Ambarwati dari Badan Arsip Surabaya http://rajaagam.wordpress.com/2010/03/14/bioskop-dulu-primadona-di-surabaya/ http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1455/bung_karno_nyanyi_yankee_doodle

Gedung Pertunjukan Wayang Orang Langen Sedyo Rahaju Lokasi gedung ini di Jalan Kapasari no.1. Dahulu, gedung ini merupakan satu-satunya gedung pertunjukan wayang wong di Surabaya. Gedung ini didirikan pada tanggal 25 April 1952.

Sumber : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBYQFjAA&url=http%3A%2F%2Filib.ugm.ac.id%2Fjurnal%2Fdownload.php%3FdataId%3D9684&ei=UB9Tsn8BsaIrAfN3Kj8Dw&usg=AFQjCNHU0To59_rMIzVU3-1kBy9kXTfqeQ&sig2=QUJHNIhKs8_DnuF4CTZCg

Whiteaway Laidlaw & Co. Het Engelsche Warenhuis

Gedung yang dikenal sebagai Siola ini didirikan tahun 1877 oleh seorang pemodal asing asal Inggris yang bernama Robert Laidlaw. Dahulu, gedung ini didirikan sebagai pusat perkulakan grosir dan eceran terlengkap di Surabaya yang bernama Whiteaway Laidlaw & Co. Het Engelsche Warenhuis. Het Engelsche Warenhuis memiliki arti toko serba ada Inggris. Selain menjual kain dan baju, di sini

juga dijual segala macam produk import. Karena jumlah penduduk Surabaya saat itu lebih besar daripada Jakarta dan lokasinya yang strategis karena dekat Ptoendjoengan, maka Whiteaway Laidlaw menjadi pusat grosir paling besar di Hindia Belanda. Sumber : http://sawoong.com/index.php/Pelesiran/Siola-Berdiri-Sejak-1877.html http://surabaya-dahulu-sekarang.blogspot.com/

Di samping Hotel Majapahit (dulu dikenal sebagai Hotel Oranje) yang berlokasi di Jalan Tunjungan ada tiga perusahaan elit yang kini hanya tersisa puing tertutup pagar seng. Resto & Bar Hellendoorn Toko buku van Dorp Toko buku van Ingen

Gedung ini dibangun pada tahun 1936 di Jalan Tunjungan. Sebelumnya Resto & Bar Hellendoorn bertempat di Pasar Besar (sekarang adalah Jalan Pahlawan). Selain dikenal dengan kelezatan kuekuenya, Hellondoorn juga menyediakan musik dan ruang dansa. Para tamu bisa makan di lantai dasar atau berdansa di lantai satu. Baik van Ingen maupun van Dorp merupakan toko yang menjual buku-buku. Namun, van Ingen lebih khusus pada produk yang berhubungan dengan surat menyurat dan van Dorp menjual buku dan alat tulis. Sumber : Ibu Retno Ambarwati dari Badan Arsip Surabaya

Armenian Warga Armenian yang tinggal di Surabaya, tinggal di daerah Jalan Gemblongan, Jalan Kramat Gantung dan Jalan Peneleh. Namun, mereka tidak tinggal lama, hanya pada tahun 1920 hingga tahun 1958. Sumber : Bapak Basuki

Jejak Trem di Surabaya Trem di Surabaya ada 2 jenis. Yang pertama adalah trem uap. Trem uap ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.

Jalur trem uap : Sepanjang - Wonokromo Diponegoro Semarang Pasar turi Kebon rojo (monumen trem uap) Bbis Semut Dukuh KH mas manysur Kalimas (stastiun terakhir sebelum ke kapal madura). Namun, trem uap dinilai kurang nyaman karena menyebabkan polusi dalam jumlah besar. Setelah itu, muncul trem listrik yang digunakan untuk transportasi umum.

Jalur trem listrik : Perak ke Wonokromo Sawahan Jembatan Merah Pahlawan Pasar Besar Gemblongan Tunjungan Keputran Darmo Wonokromo. Perak ke Gubeng Sawahan Jembatan Merah Pahlawan Pasar Besar Gemblongan Tunjungan Pemuda Gubeng. Sumber : http://www.facebook.com/surabayatempodulu

PENUTUP Kesimpulan Ada beberapa ragam suku bangsa yang datang dan menetap di Surabaya, yaitu bangsa Cina, bangsa Arab dan bangsa Armenian. Banyak gedung-gedung yang dibangun pada jaman colonial, kini masih berdiri dan dapat berfungsi dengan layak. Tentu saja, ada gedung yang sudah tidak ada lagi karena digusur. Namun, masih banyak gedung peninggalan Belanda yang dapat kita amati di Surabaya ini. Trem adalah sarana transportasi umum yang digunakan pada jaman dahulu. Trem menghubungkan daerah-daerah di kota Surabaya hingga dibatasi oleh sungai. Ada 2 jenis trem yaitu trem uap dan trem listrik.

DAFTAR PUSTAKA Bapak Eka Budiono, Bapak Basuki dan Ibu Retno Ambarwati dari Badan Arsip Dan Perpustakaan Surabaya http://kitlv.pictura-dp.nl/ http://sunjayadi.com/?p=19 http://www3.hagemeyer.nl/Over-Hagemeyer/geschiedenis.html http://tempatsejarahsurabaya.blogspot.com/2009/06/gedung-internatio-lokasi-jln.html http://numpangtidur.blogspot.com/2010/03/numpang-tidur-di-amsterdam-ofeast.html#ixzz1Z3lKBQk3 http://www.roodebrugsoerabaia.com/2011/02/gedung-nvlindeteves-stokvis.html http://worldofdjbenny.blogspot.com/ http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBYQFjAA&url=http%3A%2F%2Filib.ugm.ac.id%2Fjurnal%2Fdownload.php%3FdataId%3D9684&ei=UB9Tsn8BsaIrAfN3Kj8Dw&usg=AFQjCNHU0To59_rMIzVU3-1kBy9kXTfqeQ&sig2=QUJHNIhKs8_DnuF4CTZCg http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBYQFjAA&url=http%3A%2F%2Filib.ugm.ac.id%2Fjurnal%2Fdownload.php%3FdataId%3D9684&ei=UB9Tsn8BsaIrAfN3Kj8Dw&usg=AFQjCNHU0To59_rMIzVU3-1kBy9kXTfqeQ&sig2=QUJHNIhKs8_DnuF4CTZCg http://sawoong.com/index.php/Pelesiran/Siola-Berdiri-Sejak-1877.html http://surabaya-dahulu-sekarang.blogspot.com/ http://www.facebook.com/surabayatempodulu

You might also like