You are on page 1of 12

EDISI IV/ Oktober /XXII/ 2007 12 HALAMAN

Laporan Khusus Opini Pustaka Cerpen


Terpilih Sebagai Presiden Mashasiswa bisa independen dan menjadi Menggugat Seperti Kemarin
Ajo Akan Merakyat. penegak dan pembela demokrasi yang harus Puritanisasi Islam Dalam Ibid Sebuah Doa
selalu membuka diri terhadap perubahan dan
...Kalau dari pihak rektorat sendiri menginginkan ...Karena agama bukan-lah “Ya Tuhan, aku berdoa seperti doa yang
melakukan otokritik. Jangan sampai menjadi
saya menjalankan kepemimpinan selama 365 merupakan komoditas eksklusif, kuucapkan kemarin. Kabulkanlah doaku,
barbaric intelektual ...
hari. Hal. 5 Hal. 6 ... Hal. 7 Tuhan...” Hal.11

Menepis Stigma Liberal Editorial

Menghidupkan Tradisi Intelektual Deklarasi Kampus Pembaharu

D
alam buku “Islam Rasional” Harun
Nasution tertulis, pada bulan Juni 1987,
di sebuah LustrumVI, segenap sivitas
akademika mendeklarasikan IAIN (sekarang UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pusat studi
pembaharu Islam di tanah air.
Hal itu tak lepas dari peran besar Rektor kala
itu, Prof Dr Harun Nasution.
Bermula sejak melakukan studi di luar
negeri, Harun mengetahui budaya intelektual
Ciputat, INSTITUT- Di sela-sela kegiatan UIN dibanding kampus lain. Tapi gelora tidak heran jika kesinambungan pemikiran di IAIN Jakarta sangat sempit, tradisional dan
spesialisasinya Fiqih. Ini didengarnya dari orang-
Kemah Jurnalistik (Kemjur) di Bumi intelektual ke-Islaman yang dirajai UIN Islam beberapa tokoh UIN saat ini telah
orang Indonesia yang datang ke Mesir untuk
Perkemahan dan Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta kini seolah tinggal dongeng belaka. terputus. Dalam hal ini, forum diskusi menuntut ilmu.
seusai melaksanakan shalat Maghrib, para Romantisme perdebatan keilmuan tinggal mengemban tanggung jawab yang cukup Setelah mendapatkan gelar doktor, IAIN
jurnalis INSTITUT menghampiri beberapa kenangan. Hanya sebagian kecil mereka yang besar. “Kita harus terus berupaya memahami memboyongnya ke Ciputat. Dengan kondisi IAIN
jamaah yang sedang duduk di serambi tetap mempertahankan tradisi itu dalam khazanah intelektual Islam se-komperhensif yang telah diketahuinya ini, Harun pun sering
masjid. Basa-basi perkenalan nama dan forum-forum diskusi yang masih eksis saat dan se-otentik mungkin,” kata Lukman. berceramah dalam acara-acara Universitas. Fiqih,
alamat tinggal mengawali perbincangan. ini. Di samping kelompok-kelompok studi, materi yang biasa diceramahkan, diganti dengan
Mereka terkejut ketika salah seorang anggota Tak dapat dipungkiri, mereka (forum beberpa organisasi ekstra kemahasiswaan diskusi dan dialog yang menumbuhkan sikap
kritis dan terbuka atas beberapa pemikiran yang
LPM INSTITUT mengaku berasal dari UIN studi/kajian) adalah denyut nadi intelektual. juga turut menyalakan perang wacana
diformulasikan oleh intelektual-intelektual Islam.
Jakarta. “Alhamdulillah, ternyata masih Setiap forum studi biasanya mempunyai ciri yang ada. Mereka diantaranya HMI, PMII, Kurang lebih empat tahun kemudian, Harun
ada mahasiswa UIN yang mau salat,” ucap khas tersendiri. Baik itu kajiannya, maupun dan IMM, organisasi ekstra yang telah Nasution dilantik menjadi Rektor IAIN Syarif
salah seorang jama’ah. Mereka kemudian kumpulan aktivisnya. Dari mulai yang lama eksis di lingkungan kampus ini. Tapi Hidayatullah Jakarta. Ia ingin melihat umat
menanyakan rumor yang menyatakan UIN berasal dari satu atau gabungan beberapa seiring bergantinya zaman, peran mereka Islam Indonesia dan dunia pada umumnya maju.
Jakarta sebagai pusat penyebaran Islam organisasi, hingga mereka yang memang di kancah intelektual semakin meredup. Harun kemudian melakukan gebrakan untuk
liberal. membentuk forum kajian sebagai alternatif Justru organisasi yang terbilang lebih muda merubah kurikulum IAIN. Untuk itu, Harun
Peristiwa ini setidaknya dapat untuk menghindar dari organisasi formal dari mereka seperti KAMMI dan HTI, yang mempertemukan Rektor IAIN seluruh Indonesia
di Ciumbuleuit. Tapi usul Harun ini ditolak oleh
menggambarkan bahwa hingga kini beberapa yang mengkotak-kotakan mahasiswa. Tak saat ini terlihat sedang bersemangat dalam
para Rektor tua seperti H Ismail Ya’cub dan KH
kalangan masyarakat masih memiliki jarang pula, forum diskusi menjadi kawah dakwah wacananya. Bafadal. Yang mendukung niat Harun diantaranya
paradigma demikian terhadap UIN. Kami penyucian diri untuk melebur satu warna Syafiq Hasyim mengatakan, hal itu bisa Mulyanto Sunardi selaku Dirjen Perguruan Tinggi
pun menjelaskan realita yang sesungguhnya setelah mereka saling tempur membela jadi karena organisasi lama (HMI, PMII, Islam Depag RI dan Zarkawi Suyuti, Sekretaris
di UIN Jakarta. Benar ada mahasiswa yang warna masing-masing dalam medan politik. IMM) telah jenuh bergelut dengan pemikiran Dirjen Bimas Islam.
memiliki pemikiran liberal, tapi itu pun Penurunan daya dobrak intelektual ke-Islaman mereka. “Biasanya sebuah Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya
hanya sebagian kecil. Dan mahasiswa yang kampus tersebut diakui para penggiat organisasi mapan, bila tidak ada inovasi para Rektor tua menyetujui perubahan itu dengan
pemikirannya liberal bukan berarti ia tidak forum-forum diskusi di Ciputat. Minimnya atau hal baru yang mereka kembangkan, syarat mata kuliah Tafsir, Hadits, Fiqih tetap
dipertahankan sebagai ciri keislaman IAIN. Mulai
melaksanakan kewajiban sebagai seorang mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti kejadiannya akan seperti itu,” ujar Syafiq.
saat itu, Pengantar Ilmu Agama, Filsafat, Tasawuf,
muslim. diskusi adalah penyebab utama pudarnya Namun lanjutnya, bisa jadi sebenarnya Ilmu kalam, Tauhid, dan Sosiologi pun diajarkan.
Selain itu, di UIN Jakarta hampir semua tradisi intelektual. Hal itu dinyatakan oleh sekarang intelektualisme dan peminat studi Pemikiran Harun sering merujuk pada teologi
corak pemikiran tumbuh dengan subur. Lukman Hakim dari Indonesian Studies and pemikiran tidak berkurang. Hanya saja Mu’tazilah dan Muhammad Abduh. Sementara
Dan Islam Liberal hanyalah salah satu Advocation Centre (ISAC). sekarang fakultas-fakultas agama menjadi mayoritas ulama Indonesia adalah pengikut
bagian dari warna-warni corak pemikiran M. Ali Fernandes, Direktur Lembaga bagian kecil sebagai akibat perubahan IAIN Asy’ariyah. Karena itu banyak kritik tertuju pada
ini. Sebagaimana diungkapkan Direktur Kajian dan Bantuan Hukum Mahasiswa menjadi UIN. “Dulu ketika masih IAIN, Harun. Muncullah pro dan kontra. Tapi karena
International Center for Islam and Pluralism, Islam (LKBHMI) serta Maman, aktivis fakultas agama seperti FUF terlihat besar. integritas pribadi, keluasan ilmu, dan refleksi
jiwa seorang pendidik dari Harun Nasution, ia
Syafiq Hasyim, “Kita tidak bisa menjadikan Lingkar Studi Piramida Circle mengatakan, Berbeda dengan sekarang setelah menjadi
menyalurkan polemik itu lewat forum-forum
Ciputat sebagai faktor determinal. Karena munculnya sikap pragmatis dan orientasi universitas dan banyak dibuka fakultas- diskusi, seminar dan tulisan.
Ciputat/UIN Jakarta hanya bagian kecil yang berbeda dengan zaman IAIN sebagai fakultas umum. Langkah intelektual Harun Nasution ini pun
dari Islam Liberal. Promotor Jaringan Islam salah-satu sumber kemunduran gairah Sementara itu Saidiman, aktivis Forum dilanjutkan generasi berkutnya seperti Nurcholis
Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla saja tak intelektual kampus. Rahmat Sahid, Mahasiswa Ciputat (Formaci) yang baru Madjid, Azyumardi Azra, Kautsar Azhari,
ada hubungannya sama-sekali dengan UIN Koordinator Forum Kajian Ushuluddin saja mendapat gelar S1 Filsafat tahun lalu, Komaruddin Hidayat dan lain-lain. Bahkan begitu
Jakarta,” kata alumnus Aqidah Filsafat FUF (FOKUS) memiliki pandangan yang kurang menyebut sistem Student Govermnent (SG) fenomenalnya gerakan pembaharu ini sehingga
UIN Jakarta 1990-1991 ini. lebih sama. “Artikulasi pemahaman ke- sebagai faktor kemunduran intelektual beberapa kalangan menyebut intelektual IAIN dan
sekitarnya sebagai Madzhab Ciputat.
Sementara itu, Guru Besar FUF, Prof Islaman di forum diskusi semakin berkurang organisasi-organisasi lama ini. Saidiman
Tapi kini, nadi intelektual itu terasa kurang
Dr Kautsar Azhari Noor menyatakan, karena banyak mahasiswa sekarang terjebak mengatakan, sejak dulu dirinya tidak setuju getar dan gregetnya. Ada yang mengklaim budaya
stigma liberal yang disandangkan pada UIN kedalam sikap pragmatis,” tutur pemuda asal dengan bentuk pemerintahan mahasiswa pop, hedonis, study oriented, konversi IAIN
Jakarta besifat sangat subyektif. “Ada yang Kebumen ini. “Sekarang banyak mahasiswa itu. Selain SG, budaya pop yang menjangkiti menjadi UIN dan lain-lain sebagai penyebab
menganggap stigma itu pantas, ada pula yang terjebak proyek politik, jadi ‘tim hore’ mahasiswa zaman sekarang serta pemikiran kemunduran ini. Bahkan ada pula yang menyebut
yang tidak. Jika ada orang yang menilai acara talkshow di stasiun TV, dan membuat konservatif menurutnya adalah akar Student Government, yang telah melenceng dari
kampus ini sesat, itu adalah penilaian yang seminar-seminar yang tidak membangun, kemerosotan intelektual mahasiswa UIN tujuan awal sebagai biang keladi hal ini. Yang
murahan,” papar Kautsar. hanya titipan-titipan instansi yang memiliki Jakarta. [MSW, Denhas, Irsyad, Rose, jelas, amat disayangkan bila budaya keilmuan
sebagai nilai dan ciri khas yang telah kita punya
Image liberal ini sering pula dikaitkan kepentingan,” lanjut Mahasiswa yang aktif di Badru, Haris, Ali]
ini harus lenyap. Padahal ilmu pengetahuan-
dengan tradisi pemikiran pembaharu yang Forkot sejak tahun 2000 ini. lah yang membedakan manusia dengan mahluk
menjadi ciri khas sekaligus keunggulan Karena itu, Lukman Hakim menyatakan lainnya. Dengan ilmu, Tuhan mengangkat derajat
seseorang dari yang lainnya disamping orang-
Laporan Utama Hal. 1-3 Laporan Khusus Hal. 4-5 Kampusiana Hal. 8-9 Opini Hal. 6 orang yang bertakwa. []
2 UTAMA EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

Ketika Intelektualisme Tak lagi Dilirik


Dok. INSTITUT

Saidiman: “UIN sekarang semakin diisi dengan isu-isu politik. Lihat saja, sejak awal
Propesa (Program Pengenalan Studi dan Almamater) mahasiswa baru langsung di-
perkenalkan kepada politikus-politikus kampus. Ini secara tidak langsung telah mencetak
bayangan pada mahasiswa baru, ‘bagaimana kelak aku bisa duduk di BEM’. Niatan awal
dari rumah untuk menuntut ilmu dihadapkan pada arus deras yang mengarahkan mer-
eka ke dunia politik.”

Ciputat, INSTITUT- Tradisi intelektu- menuturkan degradasi tradisi intelektual


al mahasiswa UIN Jakarta yang digagas para mahasiswa berkait erat dengan berubahnya
pemikir terdahulu seperti Harun Nasution IAIN menjadi UIN. Konversi tersebut mem-
dan Nurcholis Madjid kini kurang dilestari- buka banyak fakultas dan program studi
kan oleh generasi penerusnya, yakni maha- umum yang spesifikasi keilmuannya tidak
siswa yang sekarang sedang menimba ilmu terfokus untuk mendalami pemikiran Islam. Mereka yang zaman dulu hobi diskusi
di kampus ini. Penurunan tradisi intelektual Akmal, Ketua Bidang I Pergerakan Ma-
ini diakui oleh para aktivis dari oranisasi eks- hasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang oleh kapasitas intelektual dosen yang kurang berasal dari satu atau gabungan beberapa
tra dan intra kampus. Ciputat (2006-2007) juga mengutarakan memadai dan kurang menekankan maha- organisasi, hingga mereka yang memang
Ketua umum Kesatuan Aksi Mahasiswa hal yang sama. Proses merosotnya intelek- siswanya untuk berfikir progresif. “Apalagi membentuk forum kajian sebagai alternatif
Muslim Indonesia (KAMMI), Ahmad Syah- tual sudah terlihat mulai tahun 2002 atau mereka yang anti dengan pemikiran-pemiki- untuk menghindar dari organisasi formal
ril Baidilah menyayangkan terkikisnya tra- sejak IAIN berubah menjadi UIN. “Buda- ran Islam dan Barat,” papar Kautsar. Tetapi, yang mengkotak-kotakan mahasiswa. Tak
disi intelektual mahasiswa yang diakibatkan ya yang dibawa oleh fakultas umum telah Kautsar menilai masih ada kesinambun- jarang pula, forum diskusi menjadi kawah
mengubah pola dasar ke-Islaman serta pola gan antara pemikiran zaman Harun dan penyucian diri untuk melebur satu warna
hidup mahasiswa yang berbeda. Akibat sekarang, terutama dalam bidang teologi. setelah mereka saling tempur membela
yang paling fatal dari perubahan ini adalah Meski hanya sebagian kecil mahasiswa dan warna masing-masing dalam medan politik.
forum-forum studi semakin ditinggalkan dosen saja yang mampu melaksanakannya. Penurunan daya dobrak intelektual
dan berganti menjadi komunitas hobi,” kata Berbeda dengan Reza Miladi Fauzan, kampus tersebut diakui para penggiat
Akmal ketika ditemui di Sekretariatnya. mantan Ketua DPP PIM 2003-2004 ini me- forum-forum diskusi di Ciputat. Minimnya
Penanggungjawab BDK Hizbut Tahrir mandang tren pemikiran UIN Jakarta saat mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti
Indoneia (HTI) Ciputat, Ahmad Fikri men- ini berkembang ke arah yang lebih progresif. diskusi adalah penyebab utama pudarnya
gatakan, pemikiran Islam sekarang rendah “Sekarang bukan saatnya lagi berbicara pada tradisi intelektual. Hal itu dinyatakan oleh
bila dibandingkan dengan kultur sebelum- tataran yang filosofis, tapi lebih ke bagaima- Lukman Hakim dari Indonesian Studies and
nya, dimana kelompok-kelompok kajian na Islam mampu menangani persoalan hid- Advocation Centre (ISAC).
tumbuh subur dan beragam. Pria berdarah up, kemiskinan, masalah-masalah sosial dan M. Ali Fernandes, Direktur Lembaga
Sunda ini menjelaskan, sekarang mahasiswa menyejahterakan masyarakat,” ungkap Reza. Kajian dan Bantuan Hukum Mahasiswa
lebih suka masuk dalam budaya hedonis Mantan Capres BEM-UIN Jakarta dari PIM Islam (LKBHMI) serta Maman, aktivis
yang dapat melemahkan tradisi keilmuan. pada Pemira 2006 ini mengatakan, masalah- Lingkar Studi Piramida Circle mengatakan,
Itu bisa dilihat dari ungkapan yang keluar masalah diatas memiliki daya tarik lebih besar munculnya sikap pragmatis dan orientasi
dari perbincangan keseharian dan minim- dari pada masalah yang bernuansa teologis yang berbeda dengan zaman IAIN sebagai
nya peminat terhadap kajian-kajian keil- filosofis. “Sepertinya tokoh-tokoh mahasiswa salah-satu sumber kemunduran gairah
muan dibandingkan generasi sebelumnya. sudah mulai kelelahan berdebat dengan ar- intelektual kampus.
Sementara itu, Ketua umum Himpunan gumen-argumen berat seperti itu,” tuturnya. Rahmat Sahid, Koordinator Forum
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat, Saidiman, aktivis Formaci, menyatakan, Kajian Ushuluddin (FOKUS) memiliki
Elban Faqih Esa menjelaskan, mindset ma- budaya intelektual kampus bisa dikatakan pandangan yang kurang lebih sama.
hasiswa sekarang memang sudah berubah. maju apabila ada legitimasi dari pihak kam- “Artikulasi pemahaman ke-Islaman di forum
Mereka lebih berfikir bagaimana supaya cepat pus. “UIN sekarang semakin diisi dengan diskusi semakin berkurang karena banyak
mendapat pekerjaan. Akibatnya, mahasiswa isu-isu politik. Lihat saja, sejak awal Propesa mahasiswa sekarang terjebak kedalam sikap
budaya hidup hedonis dan belajar an sich. menafikan hal-hal yang fundamental. Dalam (Program Pengenalan Studi dan Almamater) pragmatis,” tutur pemuda asal Kebumen ini.
Lebih lanjut, Syahril mengungkapkan penye- menilai intelektualitas seorang mahasiswa, mahasiswa baru langsung diperkenalkan ke- “Sekarang banyak mahasiswa yang terjebak
bab yang tak kalah penting seperti pimpinan Elban melihat dari sudut karya. “Sejauh mana pada politikus-politikus kampus. Ini secara proyek politik, jadi ‘tim hore’ acara talkshow
universitas (rektorat) yang tidak memberi- karya itu dikembangkan dan semakin publish tidak langsung telah mencetak bayangan di stasiun TV, dan membuat seminar-seminar
kan ruang untuk organ ekstra, mahasiswa karya itu, maka intelektualitas makin tinggi,” pada mahasiswa baru, ‘bagaimana kelak aku yang tidak membangun, hanya titipan-titipan
yang acuh tak acuh dengan dunia gerakan, papar mahasiswa berdarah Jawa-Sunda ini. bisa duduk di BEM’. Niatan awal dari rumah instansi yang memiliki kepentingan,” lanjut
serta lunturnya idealisme mahasiswa. Kondisi intelektual kampus yang men- untuk menuntut ilmu dihadapkan pada arus Mahasiswa yang aktif di Forkot sejak tahun
Indikasi menurunnya intelektualitas jadi kiblat seluruh Perguruan Tinggi Islam deras yang mengarahkan mereka ke dunia 2000 ini.
mahasiswa, menuurut Syahril dapat dili- di Indonesia ini sangat disesalkan oleh Guru politik,” papar Saidiman. Ironisnya, imbuh Karena itu, Lukman Hakim menyatakan
hat dari keadaan dan jumlah forum kajian. Besar Tasawauf FUF UIN Jakarta, Prof.Dr Saidiman, mereka yang menjadi Presiden Ma- tidak heran jika kesinambungan pemikiran
“Forum kajian sudah tidak berkembang dan Kautsar Azhari Noor. “Dulu, mahasiswa IAIN hasiswa (Presma) juga bukan berasal dari fo- Islam beberapa tokoh UIN saat ini telah
jumlahnya semakin berkurang. Budaya tulis Jakarta, dijuluki sebagai para pembaharu rum-forum diskusi. “Mana ada calon presiden terputus. Dalam hal ini, forum diskusi
menulis pun masih sedikit. Jarang ada maha- karena tradisi baca, diskusi serta berfikir BEM-UIN sekarang yang kenal dengan forum mengemban tanggung jawab yang cukup
siswa yang menuliskan gagasan atau idenya bebas, ilmiah, dan sikap kritis terus dikem- studi?” Tegas pria bermata sedikit sipit ini. besar. “Kita harus terus berupaya memahami
baik di buletin, mading, dsb.,” ungkapnya. bangkan,” kata Kautsar sedikit bernostalgia. khazanah intelektual Islam se-komperhensif
Sementara itu, Ketua umum Ikatan Maha- Dosen yang pada April lalu menjadi pem- Tanggapan Forum-forum Diskusi dan se-otentik mungkin,” kata Lukman.
siswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Cipu- bicara dalam Seminar Spiritualitas di Oxford Tak dapat dipungkiri, mereka (forum Rahmat Sahid menggarisbawahi bahwa
tat, Mansur University Inggris ini melihat kondisi in- studi/kajian) adalah denyut nadi intelektual. tanggung jawab disini adalah dalam artian
telektual UIN Jakarta kurang progresif. Setiap forum studi biasanya mempunyai ciri tanggung jawab moral. “Tanggung jawab
Hal ini menurutnya di- khas tersendiri. Baik itu kajiannya, forum diskusi cukup besar, tapi dalam di-
perparah maupun kumpulan mensi horizontal. Forum kajian tidak me-
aktivisnya. miliki atasan dimana ia harus melapor atau
Dari mulai bertanggung jawab,” katanya. [Akhwani,
y a n g Pandi, Sabir, Nezt, Susi, Istiana]

Pelindung Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA Penasehat Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Pemimpin Umum Moh. Hani-
fuddin Mahfudz Sekretaris Umum Saumi Rizkianto Bendahara Umum Rosita Indah Sari Dewan Redaksi Nanang Syaikhu,
Idris Thaha, Budi Rahman Hakim, Alamsyah, M. Djafar, Karno Roso Pemimpin Redaksi MS. Wibowo Redaktur Pelaksana M.
Irsyad Redaktur Akhwani Subkhi, Ardian Arda, Agnes, Dede Supriyatna, Rose, Haris, Sabir, Titin Syafitri, Zaki, Badru, Ira, Istiana
Nurmaulida, Susi, Syahiru Direktur Litbang Ali Masykuri Direktur Artistik Dwi Setiyadi Ilustrator Pandi Merdeka Direktur
Perusaahaan Rosdiana Fotografer Badru Alamat Redaksi UIN Syarif Hidayatullah Gd. Student Centre Lt III Ruang 307 Jl. Ir.
H. Djuanda No. 95 Ciputat Jakarta Selatan 15419 Careline 0815 8669 1925 Homepage http://lpminstitut.wordpress.com e-mail
Diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa lpmisntitut@gmail.com. Redaksi menerima tulisan berupa Opini dan Resensi, ditulis di kertas A4, spasi ganda, font Times New Ro-
INSTITUT UIN Jakarta man ukuran 12. lebih baik disertai dengan soft copy.
SK. Rektor No. 23 Th. 1984 Setiap wartawan INSTITUT dibekali tanda pengenal, tidak dibenarkan memberi insentif dalam bentuk apapun kepada wartawan
Terbit pertama kali 1 Desember 2006 INSTITUT yang sedang bertugas.
EDISI IV Oktober / XXII/ 2007
CERPEN 11
Seperti Kemarin Dalam Ibid Sebuah Doa
Oleh : Abdullah (Abah)
Allawi*

bisa beribadah

–kalau
memang
ibadah itu mesti–
dengan menggunakan sistem doa
s e p e r t i yang disuarakan orang itu?” Aku melakukan
kemarin, aku tak dapat lain ibadah satu kali, dan cukup satu kali saja
selain menatap langit-langit. Begitulah karena hari berikutnya aku tinggal berkata,
harapan aku menghabiskan malam-malamku di “Tuhan aku beribadah seperti kemarin.”
T u h a n ruangan yang hanya disekat oleh tripleks. Aku mengangguk-angguk dan tersenyum.
mendengarnya. Bukankah Dengan hanya pembatas seperti itu, suara- Tapi ada pertanyaan lain yang muncul tiba-
Tuhan tahu segala bahasa doa dengan suara yang ditimbulkan dari kamar sebelah tiba saja, apakah makan juga demikian. Aku
“Ya Tuhan, segala cara? gampang terdengar. Apalagi waktu malam cukup makan satu kali saja. Dan esoknya
aku berdoa seperti doa Kebiasaan doa yang demikian ketika sunyi menjulurkan sayapnya. Dari cukup berkata, “Tuhan, aku makan seperti
yang kuucapkan kemarin. Kabulkanlah mengingatkanku pada saat aku masih sebelah kiri kamarku terdengar doa, dari kemarin.” Maka kenyanglah aku. Atau Aku
doaku, Tuhan...” berstatus mahasiswa beberapa waktu lalu. sebelah kananku terdegar lenguhan. Dan pergi mendorong gerobak satu kali saja. Dan
Akhirnya aku bisa mendengar dengan Aku ingat saat-saat membuat karya ilmiah. di ruanganku sendiri aku mendengar suara esoknya aku cukup mengatakan, “Tuhan, aku
jelas suara bisik dari kamar sebelah kiriku. Seperti dalam membuat makalah misalnya, nyamuk-nyamuk berputar-putar mencari mendorong gerobak seperti kemarin.” Lalu
Sebelumnya hanyalah gemeremang saja. apabila penulis ingin mengutip kembali dari celah untuk mendarat di tubuhku. Hasrat dapatlah duit. Ah, pusing, pusing! Aku bukan
Seperti desis. Gemeremang yang tak jelas buku dan pengarang yang sama, dia tidak tidurku menguap. Seperti kemarin. Ya pemikir atau agamawan. Aku hanya mantan
itu menjadi perhatianku sejak aku menjadi perlu menulis kembali nama pengarang, judul seperti kemarin. Jangan-jangan hidup yang mahasiswa. Aku melanjutkan kembali
penghuni ruangan 3x3 ini beberapa hari yang buku, tahun terbit dan nama penerbitnya. kulakoni adalah hidup yang kemarin. Hanya mendorong gerobak dari satu gang ke gang
lalu setelah sewa kontrakanku di tempat lain Cukup menulis tanda ibid dan nomor perhitungan waktu saja yang seolah-olah ada lain. Dari satu pemukiman ke pemukiman
habis. Entah kenapa aku jadi penasaran. halaman, pembaca akan mengerti tanda itu. hari ini dan esok… lain.
Diam-diam aku selalu menyimak. Bisik-bisik Doanya pun kurasa nyaris sama dengan *** ***
itu biasanya kudengar ketika aku sedang sistem ibid ini. Ketika dia lelah atau malas Aku bangun kesiangan karena malam Aku masih tetap penasaran. Aku seolah
tiduran di atas selembar tikar melepas dengan doa yang panjang, dia mengambil cara tadi aku tidur larut. Pagi yang sepi. Seperti disimpan di tengah-tengah gurun tak tahu
lelah sehabis kerja. Saat itulah lamat-lamat lain yang mudah dan praktis. Dan dia yakin kemarin. Aku membuka pintu supaya udara mana tepi. Tak tahu mana pangkal mana
telingaku mendengar gemeremang suara bahwa Tuhan mengetahui apa makna doanya segar masuk. Aku melihat perempuan muda ujung. Mungkin aku harus menunggu akhir
yang berasal dari kamar sebelah kiriku. Aku itu meski dia tak menyebutkan doanya secara sedang menjemur pakaian. Perempuan doa itu meski aku tidak tahu apakah doa itu
memasang telinga berusaha menyimak suara utuh. Aku tidak tahu apakah dia pernah yang semalam menyatu dalam lenguhan akan ada ujung dan berakhir. Aku berharap
itu. Telingaku aku tempelkan ke tripleks menulis makalah dan mengetahui sistem panjang. Suaminya sudah pergi bekerja. dari ujung itu aku bisa tahu awalnya. Seperti
pembatas ruangan. Tapi aku tidak berhasil ibid atau tidak. Tapi itu tidak penting. Perempuan itu cuma mengenakan handuk. dalam sebuah film, aku dihadapkan pada alur
mendengar dengan jelas. Kemudian sepi. Permasalahannya sekarang adalah aku Hanya bagian dada dan paha yang tertutup. flash back. Dan seperti pembaca sebuah buku
Entah apa yang kemudian dilakukannya. tidak tahu apa doa yang diucapkannya Seperti kemarin, Aku memperhatikan tubuh yang kehilangan catatan kaki, aku mungkin
Mungkin tidur. Dan malam inilah suara itu kemarin. Juga entah kapan yang dimaksudnya yang membelakangi itu. Membayangkan masih bisa menemukan rujukannya pada
menjadi jelas. Ternyata doa. Suara itu sendiri kemarin itu karena dia selalu mengatakan sesuatu yang dilakoni di kamarnya bersama daftar pustaka.
menyebutnya doa. kemarin dalam setiap doanya. Aku layaknya suaminya. Ketika jemuran tinggal satu lagi, Karena itulah aku tidak absen menguping
Aku tak habis pikir atas doa yang pembaca yang menemukan catatan kaki cepat-cepat aku masuk kamar lagi. Selintas doa yang diucapkan oleh orang dari kamar
diucapkannya. Belum pernah aku mendengar pada sebuah buku dengan tanda ibid, aku melirik kamar di sebelah kiriku. Pintu sebelah kiriku. Meski aku dapat menduga
doa semacam itu. Biasanya doa memakai sementara catatan kaki sebelumnya hilang itu terkunci. Penghuninya telah pergi. Aku bahwa bunyinya akan sama seperti kemarin.
bahasa Arab yang tak kupahami sama sekali. karena tersobek. Aku tidak tahu rujukan tidak pernah tahu penghuni kamar sebelah Tetapi pada suatu sore, aku mendadak ada
Mungkin doa tak mesti kita pahami artinya. awalnya. Kenapa aku begitu berhasrat untuk kiriku. Dia selalu pergi ketika aku belum sedikit urusan dengan bos rokok. Semula
Ada juga doa yang menggunakan bahasa mengetahuinya, itu permasalahan lain bangun. Dan dia datang ketika aku masih aku ingin menyelesaikannya sore itu juga,
terjemahan, biasanya berbunyi seperti pula. Padahal orang itu tak kukenal sama di luar. Aku tidak tahu apakah dia laki-laki tapi ternyata tidak selesai. Aku mencari
ini, “Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosaku, sekali. Apa peduliku dan apa untungku. Tapi atau perempuan. Yang aku tahu, penghuni akal supaya aku tetap bisa mendengar doa
dosa-dosa kedua orang tuaku, limpahkan begitulah, aku begitu tertarik pada doanya. itu selalu berdoa seperti kemarin. Jangan- orang itu. Maka sore itu aku pulang dulu
rezeki yang halal, panjangkanlah usia kami, Agak lega juga aku bisa memecahkan jangan ruangan sebelah kiriku itu sebenarnya ke kamarku. Aku memasang tape recorder
selamatkanlah kami di dunia dan akhirat.” persoalan ini meski berdasarkan tak berpenghuni. Dan suara itu adalah suara dekat sekat pembatas. Aku merekamnya.
Sungguh aku baru mendengar doa yang kemungkinan. Tapi setidaknya itu bisa yang sebenarnya tidak ada. Aku cepat-cepat Kemudian aku pergi dengan tenang. Kaset
terdengar dari ruangan sebelah. menjawab sedikit rasa penasaranku. mengusir pikiran itu. itu akan menggantikan tugas telingaku.
Doa itu menjadi bahan pemikiranku. Malam semakin larut saja. Sebenarnya Dan seperti kemarin, pagi ini pun aku harus Nanti malam aku akan memutarnya.
Suaranya masih terngiang di telingaku. Aku aku merasa ngantuk dan lelah, tapi seperti pergi mendorong gerobak mencari barang- Setelah selesai urusan, aku langsung
mereka-reka kemungkinan tentang doa kemarin, aku susah tidur. Aku hanya barang bekas untuk kemudian kujual. Ketika pulang. Aku tak sabar dengan tape recorder
itu. Orang itu mungkin orang yang senang memandangi langit-langit kamar yang terbuat hari mulai senja aku menjual rokok di tempat yang kupasang. Sesampai di kamar, yang
mengucapkan doa yang panjang-panjang. dari tripleks. Ruangan ini terasa gerah. yang masih ramai. Lalu seperti kemarin pula pertama kulakukan adalah memutar tape
Segala permohonan dia kemukakan. Doa Bayanganku melayang-layang. Beberapa aku harus pulang malam, dan ketika tiduran recorder itu. Aku menyimaknya. Tidak
yang panjang tentunya memerlukan waktu waktu yang lalu aku adalah mahasiswa. Dan di kamarku, aku akan medengar orang yang seperti kemarin, suara itu sekarang seperti
lama. Esoknya dia mengucapkan doa yang sekarang aku menjadi penjual dan pembeli berdoa itu. Aku menyimaknya. Ketika malam ini,
kurang lebih sama. Dan esoknya dia juga barang-barang bekas semisal buku, koran, mendekati larut, suara lenguhan panjang “Terima kasih, Tuhan, akhirnya engkau
melakukan hal yang sama. Terus begitu. kardus atau apa saja. Ketika hari mulai senja terdengar pula dari kamar sebelah. Berhari- telah mengabulkan doaku. Tidak seperti
Tapi pada suatu waktu, dia mengalami biasanya aku berjualan rokok di terminal hari, berbulan-bulan dan bahkan mungkin kemarin, dia, orang di samping kamarku
kejenuhan juga dengan doa-doa panjang. atau pasar. Hasilnya aku masih bisa bertahan bertahun-tahun dan entah sampai kapan aku sekarang tidak ‘menguping’ lagi ketika aku
Mungkin dia dalam keadaan lelah dan di kota ini. Pekerjaan yang tak kubayangkan harus melakukan sesutu seperti kemarin. berdoa…”
ngantuk berat. Tetapi keinginan untuk sebelumnya. Atau mungkin tak pernah selesai. Aku tidak
berdoa seperti kemarin tetap ada. Maka Suara lain terdengar dari sebelah kanan tahu. Semanggi II, 17 September 2007
keluarlah ucapan seperti ini, “Ya Tuhan, kamarku. Aku menggeser perhatianku. Seperti Gerobak kudorong dari satu gang ke gang
aku berdo’a seperti do’a yang aku ucapkan malam kemarin, yang kudengar hanyalah lain. Dari satu pemukiman ke pemukiman *Penulis adalah mahasiswa Tafsir
kemarin. Kabulkanlah doaku, Tuhan...” Esok suara lenguhan panjang dari dua suara lain dengan harap ada orang yang mau Hadits FUF UIN Jakarta, bergiat di
harinya dia melakukan hal yang sama. Dia yang menyatu. Aku cuma menelan air liur. menjual barang bekas. Setelah gerobak terisi PIRAMIDA CIRCLE
berdoa dengan hanya menyebutkan ‘seperti Pikiranku melayang-layang membayangkan separuhnya, aku berhenti di bawah sebuah
kemarin’ saja. Kemudian berdoa semacam apa yang terjadi di kamar sebelah. Hasrat pohon untuk melepas lelah. Saat itulah aku
itu menjadi kebiasaan. Tetapi tetap dengan purba dalam tubuhku memuai-muai. Tapi sempat berpikir, “apa mungkin aku juga
10 budaya EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

C-i-n-t-a

Oleh : Ipoenx
Mahasiswa FUF UIN Jakarta Malam Budaya Pesta Karya
Telapak tangan anda berkeringat,
hati anda deg-degan, suara anda
nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka …

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang


dan menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi …

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya


kepada semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur …
dari kiri: Pemberian penghargaan pada peserta Pesta Karya II, Kang Badri mambaca cerpen, dan Tarian Rumi

Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia


akan selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian … Student Center, INSTITUT- Langit penikmat malam itu. Mereka terbuai Melihat teater independen seperti Teater
mulai memancarkan warna kekuningan. oleh hiburan-hiburan yang diperagakan Koma, Kubu Rendra, dan lain-lain semakin
Apakah anda masih bersama dia karena semua orang Tak lama berselang, lampu-lampu pun masing-masing kelompok Teater. berumur. Kita tidak bisa berharap terus pada
menginginkannya? mulai menerangi sepanjang jalan arah Terkadang bulu kuduk merinding, terasa mereka. Untuk itulah acara ini diadakan.
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan … Student Center. Satu-persatu orang mulai terhipnotis ketika kita diajak merenung.
berdatangan dan dalam hitungan menit, “Teater Syahid mempunyai inisiatif untuk
Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena ruangan telah dipadati. Dengan teratur Ditampilkan pula pembacaan cerpen menjadi pioneer. Bisa dikatakan, Teater
anda tidak mau menyakiti hatinya? mereka duduk lesehan beralaskan karpet. Kang Badri, serta pertunjukan Wayang Syahid adalah senior diantara teater yang
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan … Obranlan kecil mulai meramaikan suasana. Catur, yang saat ini mulai musnah. ada. Maka dari itu, kita ingin menyebarkan
Tentunya dengan harapan kesenian ini proses, ilmu dan virus kita kepada
Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang Tak lama kemudian, MC membawakan kembali hadir dan dilestarikan. Pertunjukan teman-teman teater kampus di Jakarta,”
anda sukai untuk dia? susunan acara. Dan satu-persatu runtutan diakhiri dengan latar dzikir diiringi alunan papar laki-laki berambut gondrong ini.
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati … acara dimulai. Riuh tepuk tangan meramaikan musik untuk menyebarkan virus cinta.
suasana menyambut orang-orang yang Ia menambahkan, Teater Syahid
Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/ terlibat dalam rangkaian pertunjukan Keesokan hari dengan suasana yang fresh, merangkul teman-teman dan mengundang
wanita lain? teater yang dikemas dalam Pesta Karya II. meskipun sedikit tampak noda-noda lelah, para orang tua serta para pekerja teater
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan … Tepukan tangan semakin tak terbendung terjalin obrolan santai antara INSTITUT yang sudah pengalaman dan mempunyai
ketika tiga kontestan Pesta Karya terpilih dengan Mirzan, Ketua Teater Syahid sekaligus semangat untuk menjadi pembimbing
Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah menjadi kontestan terbaik. Tiga kontestan Ketua Panitia acara malam itu. “Kami telah bagi tiap-tiap kampus. Bukan hanya
satu-satunya hal yang anda pikirkan? itu adalah Teater BSI, Teater Lingkar dari merangkai dengan latar sedemikian rupa, bimbingan seputar pertunjukan, tapi
GOMBAL … UMJ, dan Teater Akar dari AL-AZZAR. hingga akhir nya tercetuslah Pesta Karya juga budaya, naskah, keorganisasian,
II ini,” jelas Mirzan. Menurutnya, teater konflik psikologis dan sebagainya. [Dede]
Apakah anda masih bersamanya karena campuran Malam kian larut dan dingin, tapi kampus merupakan hal yang paling mungkin
dari rasa nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat itu sama sekali tak dihiraukan oleh para dijadikan estafet keberadaan teater Indonesia.
digambarkan dengan kata-kata?
Itulah cinta …

Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal


itu adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta …
Nilai dari Seni
Oleh: Dede Supriyatna*

B
Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih icara seni, tentu tak lepas dari nilai. sehingga pencandu dibuat terbang. pertanyaan tersebut. “Bahwa penilaian
bersamanya dengan setia? Salah satu nilai yang terkandung Seni yang menghasilkan karya indah, terhadap apa pun, semuanya memiliki suatu
Itulah cinta … dalam seni adalah keindahan. Ada terlahir dari dunia imajiner, yang telah nilai akan keindahan. Jika yang menilai bukan
dua macam keindahan. Pertama, keindahan memberikan pengaruh indah tersebut. mereka yang berkecimpung dalam dunia seni,
Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan dan kedua, Masihkah indah benar-benar indah? semua penilaian akan lari terhadap siapa
anda, dan kematian anda? keindahan yang diciptakan oleh manusia. Untuk hal ini, sering kali para pengkritik yang telah terlibat mendukung dengan cara
Itulah cinta … Keindahan yang diciptakan oleh Tuhan sastra melontarkan kritik pedas ketika menilai memberikan SMS. Jadi pemenang bukan
berupa keindahan alam sehingga kita dibuat suatu karya seni. Dengan mempertanyakan ditentukan oleh apakah seni itu memiliki
Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih? terpesona saat menyaksikannya. Sedangkan dimana letak keindahan dari karya seni keindahan, melainkan dari banyaknya sms
Itulah cinta … keindahan yang diciptakan manusia adalah tersebut. Timbul perdebatan panjang yang datang.”
hasil kreasi atas daya imajiner seperti seputar nilai seni dan penilaian terhadap Tapi muncul pertanyaan, apakah yang
Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun lukisan, patung, syair, puisi atau cerpen. nilai dari seni itu sendiri. Apalagi dengan berhak menilai karya hanya sebagian orang
dia cukup tegar? Memang sulit menilai suatu karya seni makin maraknya acara pengembangan yang telah ahli dalam bidangnya? Bukankah
Itulah cinta … secara objektif. Ketika mengungkapkan, bakat kreatifitas cara instan dengan bentuk kita semua berhak menilai. Beda halnya
apakah suatu karya memiliki nilai dari indah kontes seperti Indonesian Idol, AFI atau dengan tulisan yang telah bermetamorfosis
Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit? itu sendiri? Atau sejauh mana suatu karya acara lainya yang ditayangkan oleh stasiun- menjadi puisi. Sebagai kemenangan akan juga
Itulah cinta … mampu memberikan keindahan terhadap stasiun TV. Lahirlah seniman-seniman baru ditentukan oleh banyaknya jumlah massa.
subjek tersebut? Semuanya sangat subjektif, darinya (kontes-kontes tersebut). Sebagian Jika ini benar, alangkah demokratisnya dunia
Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya terserah kepada subjek yang menilai karya masyarakat, terutama kaum terpelajar ini. Dalam arti, yang menjadi kemenangan
karena anda sayang kepadanya? seni itu sendiri. berkata bahwa itu adalah budaya instant. bukan indah atau tidaknya karya. Melainkan
Itulah cinta … Kita akan menelusuri keindahan bahasa Secara jujur saya sendiri kurang memahami banyaknya gerombalan massa yang menilai.
tatkala para seniman merangkai huruf- akan budaya instant ini. Dan masih Memang sedikit terasa menyesalkan
Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya huruf dengan perjalanan panjang. Pada mepertanyakan, mengapa hal semacam itu saat menentukan siapa yang terbaik hanya
dan menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai prosesnya, tak jarang seniman melakukan disebut budaya instant. Saya masih mencari berdasarkan paras ataupun hal-hal yang lain.
terasa nyeri? kontemplasi dalam tahap penciptaan karya tahu arti kata di atas, serta dimana letak Itupun jika dugaan saya benar. Akan tetapi,
Itulah cinta … sehingga bermetamorforsis menjadi bahasa kesalahan budaya instant. timbul pertanyaan baru, bagaimanakah
berbentuk puisi, syair, atau cerpen yang telah Dibandingkan dengan para seniman yang penilaian terhadap seni itu? Jika benar
Cinta memang merupakan sesuatu yang Absurd and mempunyai keunikan tersendiri. Sehingga melalui proses yang panjang, keberadaan bukan lagi dalam tahap keindahan atau
Unexplain, tapi yang terpenting mencintailah karena menjadi hidangan yang siap untuk dinikmati artis-artis instant ini seakan siap saji. tidaknya suara. Apapun kriterianya, kembali
itu adalah sesuatu yang dianugerahi oleh Tuhan kalangan pecandu seni. Seberapa besar dan lama mereka mampu kepada sejauh mana kita mencoba menilai.
Terimalah pasangan anda dengan segala kekurangan Kala menyantap, hidangan tersebut berkreasi atau bertanggung jawab. Lantas Sehingga nampak bahwa penilaian bukan
dan kelebihannya. memberikan akhir dan memunculkan rasa. bagaimana tanggapan para penilai terhadap murni dari apa yang menjadikan karya itu
Dalam rasa tersebut terkadang mereka orang yang terlahir dengan budaya instant memang indah, dan bermunculanlah karya-
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dengan memberikan pemaknaan terhadap bahasa. tersebut. karya abangan.[]
keikhlasan hati... Hal ini masih tak lepas dari perdebatan Beberapa waktu lalu, saya sempat
seputar interpretasi yang biasa disebut membaca salah-satu surat kabar, yang *Mahasiswa AF FUF UIN Jakarta, Jabrik Bu-
hermeneutik, atau rasa takjub yang luar biasa mungkin bisa menjadi jawaban atas daya Tabloid INSTITUT
EDISI IV Oktober / XXII/ 2007
UTAMA 3

Kampus Kami Kampus Pluralis


Ciputat, INSTITUT- Tiga organisasi Is- isu yang menyatakan UIN sebagai kampus Tumbuh suburnya berbagai warna pe- Islam (HMI) Cabang Ciputat, salah-satu
lam di lingkungan UIN Jakarta tak sepakat Islam Liberal. Menurut Syahril, disamping mikiran di universitas yang sempat dijuluki organisasi yang telah lama eksis di Ciputat,
bila kampus ini disebut sebagai sarang Islam liberal, banyak kultur yang dibangun maha- kampus pembaharu ini ditanggapi positif menegaskan, banyak diantara para pemikir
Liberal. Lembaga Dakwah Kampus Syarif Hi- siswa berdasarkan ideologi masing-masing. oleh Syahril. Begitu pula dengan Yamani liberal yang menduduki posisi sentral di
dayatullah (LDK Syahid), melalui Ketua um- “Untuk saat ini belum ada satu pemikiran yang mengatakan bahwa ini bisa dijadikan le- masing-masing organisasi sehingga mereka
umnya Yamani menerangkan alasan ketida- yang mendominasi. Diantara mereka masih tak kebangkitan umat. “Perbedaan itu adalah sering tampil dimuka umum. Tak heran jika
ksepakatannya itu. Menurutnya, stigma itu saling bersaing dan mencari ideologi mana suatu keniscayaan. Nabi Muhammad saw. pendapat dan asumsi mereka, terutama ten-
muncul dan berkembang hanya dari sebagian yang tepat. Sehingga sangat tidak layak bila juga telah mengatakan bahwa perbedaan tang ke-Islaman, dianggap mewakili institusi
oknum tertentu di UIN, bukan dari UIN-nya UIN disebut sebagai sarang Islam Liberal,” adalah rahmat. Yang penting perbedaan itu yang dipimpinnya.
sendiri. Kurikulum dan sistem pendidikan ucapnya. Dia menjelaskan asumsi ini tidak bermuara pada satu titik, yakni wihdatul Berbicara tentang alumni-alumni UIN
yang berlaku di UIN sudah cukup bagus dan merepresentasikan UIN secara keseluruhan. ummah atau wadah bersatunya umat,” kata Jakarta yang mengembangkan pemikiran
Islami. “Apabila sebagian masyarakat ada Sedangkan mengomentari alumni-alumni Yamani. Hal senada juga dikatakan Ahmad liberal, Elban mengatakan tidak semua
yang memandang kampus ini pusat Islam UIN, ia melihat tidak semuanya mengem- Fikri. Hal ini tidak menjadi masalah selama pengembang pemikiran liberal sama dengan
liberal. Itu karena mereka melihat dari luar bangkan pemikiran liberal. Banyak juga yang masing-masing mengkaji dengan serius dan liberal yang ada di Barat. Contohnya Nurcho-
saja,” kata mahasiswa semester VIII Psikolo- membumikan pemikiran Islam secara kaf- objektif. Dengan jalan diskusi mencari ke- lis Madjid (Cak Nur). Liberalisme dalam pa-
gi ini. fah. benaran secara maksimal dan diaplikasikan ham Cak Nur tercermin dengan mengatakan
Mengenai mahasiswa Fakultas Ushulud- Organisasi ketiga yang sepakat dengan dalam realita kehidupan. yang haram itu haram dan yang halal adalah
din dan Filsafat (FUF) yang sering menjadi tidak adanya satu pemikiran yang mengua- Ketika ditanya perihal kaitan antara tra- halal. Ia ingin memisahkan yang bersifat du-
sasaran kritik para penentang sekulerisme, sai UIN (tak terkecuali Islam Liberal) adalah disi pembaharuan pemikiran Islam yang niawi dengan ukhrawi, bukan memisahkan
pluralisme dan liberalisme (sepilis), Yamani Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Melalui pen- digagas oleh Harun Nasution kemudian agama dengan dunia.
menanggapi dengan bijaksana. “Mereka anggung jawab Bidang Dakwah kampusnya, dilanjutkan Neo- modernisme Nurcholis Senada dengan Elban, Ketua umum
(mahasiswa FUF) mungkin berfikir demiki- Ahmad fikri, HTI mengakui opini tersebut Madjid dengan ketiga organisasi ini (LDK, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
an karena mereka adalah mahasiswa yang bekembang dan tersebar di masyarakat. Na- KAMMI, HTI), masing-masing memberi Cabang Ciputat, Mansur mengungkapkan
berkecimpung di bidang teologi. Dan mer- mun dia sendiri tidak setuju dengan pendapat jawaban yang berbeda. Syahril menyatakan, dunia pemikiran di Ciputat ini sangat kom-
eka masih mencari nilai-nilai ke-Islaman itu itu. “Saya lebih sepakat, adanya liberalisasi antara KAMMI dan tradisi pembaharuan pleks. Ada yang serta-merta menyatakan
sendiri,” tutur pria berpenampilan rapi ini. kampus, yakni UIN didominasi pemikiran Harun dan Nurcholis tidak ada keterkaitan diri sebagai kelompok liberal, namun ada
Ia menambahkan, saat kembali ke masyara- liberal dan budaya kapitalis, bukan Islam karena keduanya berpijak pada ideologi yang juga yang moderat. Bahkan ada juga yang
kat, mereka pasti akan menyesuaikan ke-Is- Liberal itu sendiri,” ungkapnya. Fikri melihat berbeda. Sementara Fikri justru menerang- dalam tata cara ke-Islamannya agak sedikit
lamannya. Dimana Islam yang mereka kem- hanya sedikit mehasiswa yang mengaplikasi- kan bahwa tradisi itu sebenarnya adalah keras dan fundamentalis. “Dinamika perbe-
bangkan harus sesuai dan dapat dikonsumsi kan pandangan Islam Liberal secara murni wacana yang telah diperbaharui oleh beber- daan pemikiran ini merupakan indikasi tidak
oleh semua lapisan masyarakat. sesuai pemahamannya. Mayoritas mereka apa cendekiawan muslim lainnya yang tidak bisanya UIN disebut kampus Islam Liberal,”
Sementara bila ada beberapa alumni UIN saat ini didominasi oleh mahasiswa yang banyak diketahui oleh mayoritas mahasiswa tutur Mansur ketika menerima kedatangan
Jakarta yang mengembangkan pemikiran lib- berparadigma study oriented. UIN sendiri. Adapun tren liberal saat ini, INSTITUT di Aula Fastabiqul Choirat (Fas-
eral. Menurut Yamani (2006-2007), kembali Mengenai kurikulum yang diterapkan lanjut Fikri belum ada informasi yang jelas. cho) IMM.
pada para alumni itu sendiri. “Tergantung UIN Jakarta. Fikri tak sependapat dengan Sehingga mereka tetap stagnan dengan apa Mantan Ketua Bidang I Pergerakan Ma-
bagaimana cara berfikir dan pemahaman Yamani. Ia mengatakan berkembangnya yang mereka pahami. hasiswa Islam Indonesia (PMII) Ciputat, Ak-
para sarjana-sarjana UIN tentang Islam,” tu- pemikiran liberal, baik dari kalangan ma- Pernyataan yang agak berbeda diutarakan mal yang didampingi Sekretaris umumnya
tur Yamani. hasiswa maupun alumni, justru di prakarsai Yamani. “Kita lihat sisi baiknya. Bila pemiki- menilai asumsi negatif masyarakat tentang
Terkait dominasi fakultas-fakultas agama oleh kurikulum UIN itu sendiri. “Mau tidak ran para tokoh-tokoh itu sama dengan pema- UIN itu sah-sah saja. Karena menurut Ak-
terhadap dunia pemikiran seperti FUF mau mahasiswa harus menelan pemikiran haman kita, yakni Islam yang bermuara pada mal dan Sauqi, masyarakat tidak mengeta-
yang kebanyakan bercorak liberal, Yamani tersebut tanpa diimbangi dengan pemikiran al-Quran dan al-Sunnah serta ulama-ulama hui seperti apa dan bagaimana wacana serta
mengiyakan hal itu. Tapi dengan munculnya kontra sebagai wacana baru,” ungkap ma- salaf. Kita pasti akan mendukungkungnya, konteks UIN sesungguhnya. Tapi, Akmal se-
fakultas-fakultas umum, dominasi ini sudah hasiswa yang sedang mendalami pemikiran dari siapa pun itu,” tegas Yamani. laku mahasiswa UIN sekaligus kader PMII
mulai berkurang. “Sekarang ini perbandin- ideologis Syeih Taqiyuddin an-Nabhani ini. tidak setuju dengan pandangan itu. Ia meli-
gan bentuk pemikiran ke-Islaman, baik lib- Ahmad Fikri menambahkan, sebagian aktivi- Kata Mereka Yang Telah Lama hat mereka yang beragama Islam a la liberal
eral maupun fundamental di fakultas agama tas akademik seperti ini menyebabkan opini Stigma Islam Liberal UIN tidaklah merep- hanya satu dua mahasiswa saja dan bersifat
dan umum boleh dikatakan seimbang, be- UIN sebagai kampus Islam Liberal berkem- resentasikan kampus ini sepenuhnya. Hal itu individu. “Tidak ada penonjolan secara ma-
rada pada fase sebelum dominan,” ujar pria bang di luar. Selain kurikulum, dua faktor hanya merupakan pernyataan atau ideologi jemuk,” ungkap kedua aktivis yang juga aktif
berdarah Sunda ini. lain yang menjadi pemicu hal itu adalah tena- yang dianut segelintir orang yang kebetulan di lingkar studi Komunitas Bambu ini. [Isti,
Di tempat terpisah, Ketua umum KAMMI, ga pengajar di UIN Jakarta dan kajian-kajian adalah bagian dari UIN Jakarta. Elban Faqih Nezt, Susi, Sabir, Akhwani, MSW, Sya-
Ahmad Syahril Baidillah pun mengklarifikasi atau diskusi yang dilakukan mahasiswa. Esa, Ketua umum Himpunan Mahasiswa hiru]

(Tidak) Ada Pemurtadan Di IAIN


Ciputat, INSTITUT-Setelah Hartono Ah- Ali Fernandes juga sepakat harus diambil Kecuali dengan cara diskusi, dan mereka dangkan dia (Hartono) belum tentu benar.
mad Jaiz meluncurkan bukunya yang ber- tindakan-tindakan tertentu. mana ada yang berani berdiskusi berdialog Artinya kebenaran Islam itu bukan menurut
judul “Ada Pemurtadan di IAIN,” Stigma Akan tetapi Rahmat Syahid dan Lukman dengan baik,” jelas Kautsar. dia saja. Kebenaran itu adalah sesuatu hal
UIN sebagai sarang liberal pun mulai me- Hakim yang menyatakan buku itu tak perlu Sedangkan Reza Miladi Fauzan, Kabid yang abstrak. Karena kebenaran itu mutlak
nyeruak. Tak hanya di UIN Jakarta, tapi juga ditanggapi. “Itu hanya akan membesarkan Kaderisasi KAMMI Pusat, menganggap buku hanya milik Tuhan,” ucapnya.
di PTAIN dan PTAIS di seluruh nusantara. wacana, sama seperti pemikiran liberal. Itu itu sebagai masukan bagi kampus ini. Karena Pernyataan lain juga diungkapkan oleh
Para punggawa forum kajian secara tegas hanya pemikiran minoritas saja. Tangga- itu kita harus menerimanya (buku Hartono) Elban Faqih Esa, Ketua umum HMI Cabang
menyatakan ketidaksetujuan mereka jika pan justru hanya akan menyatakan seolah- sebagai bentuk apresiasi terhadap kampus. Ciputat 2006-2007. Elban sepakat dengan
stigma yang diusung buku Hartono itu dial- olah buku itu merupakan kekuatan yang Di lain sisi, Hartono belum membuktikan, Hartono, bahwa yang disebut murtad adalah
amatkan ke UIN Jakarta. besar,” kata Rahmat. Sementara Lukman di kampus ini ada pemurtadan. Dan yang dia yang keluar atau berpindah agama dari
“Anggapan itu sama sekali tidak benar,” menyatakan tak perlu direspon karena tidak terpenting, lanjut Reza, penegasan kata Islam. Namun yang Elban ketahui selama
kata Rahmat Sahid, aktivis Kajian FOKUS. produktif. “Lebih baik kita konsen pada du- pemurtadan itu sendiri, yakni berpindahnya studinya di UIN Jakarta, perubahan itu
“Dia (Hartono) sudah merasa lebih tuhan nia pendidikan saja,” ujar Lukman. dari agama Islam kepada agama lainnya atau hanya perubahan metodologi. “Misalnya
daripada Tuhan,” lanjutnya. Lukman Hakim Di pihak lain, Syafiq, Deputi Direktur ICIP hanya dalam makna kiasannya saja. saya mendalami hermeuneutik, hal ini tidak
bahkan mengatakan, “buku tersebut tidak (International Center for Islam and Plural- Sementara itu, Akmal, Kabid I PMII Ca- membuat saya kafir, justru dengan saya be-
bermutu. Hanya judulnya saja yang sangat ism) menyatakan tidak mau mengomentari bang Ciputat 2006-2007 menilai buku itu lajar hermeuneutik dan dikontekstualisa-
provokatif,” kata aktifis HMI yang sehari- buku Hartono itu. “Ah tak perlu ditanggapi,” adalah bagian dari perbedaan pendapat yang sikan dengan Islam seperti yang dipahami
hari mendalami teori dan berdiskusi di ISAC ucap Syafiq ringan saat ditemui INSTITUT di harus disikapi dengan kepala dingin, bukan dengan Natsir Abu Zaid misalnya, toh dia
ini. kantornya beberapa waktu lalu. Hal serupa caci maki. “Tapi yang sangat saya sayang- masih memiliki nilai ke-Islaman yang cukup
Oleh sebab itu, Maman menganggap uni- diungkapkan oleh Guru Besar Tasawuf FUF, kan, banyak kata-kata dalam buku itu yang kuat,” jelas mahasiswa semester X FUF UIN
versitas perlu melakukan tindakan. Lebih te- Prof Dr Kautsar Azhari Noor. “Tak perlu di- kurang enak didengar, misalnya menghina Jakarta ini. [Rose, MSW, H-Riz, B-Du,
gas, aktivis Piramida Circle ini mengatakan, tanggapi, karena melayani orang yang tak ibu Sinta Nuriyah dengan sebutan jompo tua, Denhas,]
Kalau bisa, ditarik ke meja hijau lebih bagus. beres itu berarti kita sama tidak beresnya. mengkafirkan orang lain dan sebagainya. Se-
4 Khusus EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

UKM EXPO 2007; Wujud Persatuan UKM


Parkir SC, INSTITUT- Tema mahasiswa, menghilangkan rasa ketika menemukan masalah atau tentang suasana dan
“Obat Cinta” menghiasi acara bete mahasiswa baru pada Propesa kejenuhan dalam perkuliahan, kegiatan UKM. “Gue
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ‘Cinta’, acara ini juga sekaligus kegiatan UKM dapat menjadi obat. kira kegiatan ini
Expo yang dilaksanakan pada 7-8 menyatakan rasa cinta kami Senada dengan Edi, Sakay, sangat bagus biar
September. Kegiatan ini diadakan kepada mahasiswa baru,” tegas salah-satu personel HIQMA mahasiswa baru
oleh seluruh UKM Edi. mengatakan, setiap mahasiswa tahu tentang
yang semuanya Edi punya kreatifitas, dan itu semua kegiatan dan
b e r j u m l a h melanjutkan, harus disalurkan, khususnya lewat apa itu UKM.
15, yakni secara jujur UKM. “Kegiatan ini sangat baik Khususnya
ARKADIA, Keluarga karena bagaimanapun juga setiap acara malam ini,
HIQMA, LPM Besar UKM mahasiswa memiliki kreatifitas. menghibur sekali
INSTITUT, UIN merasa Kegiatan ini adalah kerja keras dan menghilangkan
jumlah
RIAK, LDK, sakit hati teman-teman UKM untuk rasa bosan kita,“
K O P M A , tidak dapat memajukan mahasiswa UIN dalam ungkap Robi di sela-
PRAMUKA, menunjukkan kreatifitas,“ tukas Sakay. sela demo UKM dan
F O R S A , dan Sementara itu, Rendy panggung musik ’Surya
pengunjung
RANITA, PSM, meperkenalkan Marko aktivis Teater Syahid Pro Goes To Campus’
yang mencapai
KALACITRA, UKM kepada saat disambangi INSTITUT di yang diisi oleh band-band
3000 ribu orang
M E N W A , mahasiswa baru. stand-nya menuturkan, kegiatan UIN serta bintang tamu,
lebih.
FLAT, KSR, dan Namun menurutnya, ini cukup melelahkan. “Sedikit Utopia dan Purgatory.
Robi Ardianto,
TEATER SYAHID. ketidakikut sertaan tersebut melelahkan, tapi Insya Allah Acara pamungkas anak-anak
mahasiswa Fakultas
Edi Ardian, Ketua harus diterima dengan lapang berkah. Semua adalah niat UKM- UKM ini berlangsung aman. Meski
Dakwah dan Komunikasi
Panitia Pelaksana dari KMM dada. “Jujur ya, kita sakit hati UKM agar UKM tetap jaya,“ tutur sempat terjadi insiden-insiden
(FDK) Jurusan Komunikasi dan
Riak menyatakan, agenda ini dengan Propesa yang dilaksanakan Rendy. kecil, tapi berkat kesigapan dan
Penyiaran Islam (KPI) semester
dilaksanakan sebagai wujud oleh BEMU (Panitia pusat), tapi Dari pengamatan INSTITUT kedisiplinan barisan panitia,
III menyatakan, kegiatan yang
persatuan UKM-UKM yang ada di setidaknya kita harus besar hati selama dua hari pelaksanaan semua dapat berjalan sesuai
dilaksanakan oleh UKM ini sangat
UIN dan menjawab kegelisahan menerimanya,“ ungkap Edi. kegiatan yang dirangkaikan kendali. [XSABER]
penting dan merupakan ajang
mahasiswa baru tentang Mengenai out put UKM Expo, dengan panggung musik
pengetahuan mahasiswa baru
keberadaan dan ketidakikut Edi mengharapkan mahasiswa “Surya Pro Goes To Campus“
sertaan UKM di ajang Propesa baru mampu merespon dan ini, mahasiswa terlihat sangat
2007. “Propesa tidak memberikan lebih mengetahui segala kegiatan antusias. Hal itu
ruang untuk mengenalkan UKM kampus diluar akademik dan terlihat dari
kepada mahasiswa baru. Jadi perkuliahan.
selain mengenalkan UKM
kepada

Sehingga
nanti

Semarak Golden Anniversary


Kampus UIN, INSTITUT- Sudarnoto Abdul Hakim, n y - iapkan dana hingga mahasiswa PTAI se-Indonesia, Malam seni budaya diisi den-
Merayakan dan memperingati hari “dalam perkawi- ratusan juta rupi- seminar nasional dan internasi- gan berbagai acara seperti laporan
ulang tahun bagi siapa pun adalah nan, usia yang ah. “Dana yang onal, pameran pendidikan fakultas kegiatan panitia HUT, pentas seni
hal yang membahagiakan. Begitu ke-50 tahun digunakan un- dan lembaga yang ada di UIN, musik mahasiswa dan pengumu-
pun yang dilakukan sivitas aka- disebut seb- tuk acara ini sarasehan pesantren, sarasehan man pemenang sekaligus pembe-
demika UIN (dahulu ADIA-IAIN agai usia berjum- pengembangan dan pembentukan rian hadiah LKTI se-Indonesia.
Jakarta). Bulan Juni bagi sivitas e m a s . lah seki- badan wakaf UIN, diskusi serial Namun acara yang paling men-
akademika UIN Syarif Hidayatul- Kare- tar lima buku karya dosen UIN, pengobatan arik adalah penganugerahan rekor
lah Jakarta adalah bulan yang n a ratus juta gratis, donor darah, penyemprotan MURI, pembacaan 50 skripsi non
membahagiakan dan bersejarah UIN rupiah. vaksin DBD, bazaar murah, orkes- stop selama tiga hari dua malam
karena bulan Juni merupakan hari sudah D a n a tra, festival seni musik Islami, orasi dan penulisan skripsi terkecil den-
jadi kampus ini. beru- terse- kebudayaan, bakti sosial, perte- gan ukuran 5 x 10 cm oleh Wisu-
Dalam rangka merayakan dan sia 50 but di- muan alumni, dan forum silatur- dawan ke-58. Penganugerahan
memperingati milad UIN, setiap tahun peroleh ahmi. kedua rekor MURI ini diberikan
Juni selalu diadakan peringatan m a k a dari kas Untuk forum silaturahmi , langsung Jaya Suprana.
hari ulang tahun (HUT) UIN Ja- kita se- UIN dan menurut Sudarnoto, akan dilak- Sudarnoto merasa acara ini
karta. Acara perayaan dan per- but seb- sponsor,” sanakan bersama para stakeholder sangat berarti bagi seluruh sivitas
ingatan HUT diikuti oleh sivitas agai ulang tutur Purek UIN, pemerintah, mitra kerjasama, akademika. “Saya berharap HUT
akademika UIN mulai dari tingkat tahun emas. IV ini. Lanjut organisasi masyarakat, LSM, tokoh ini menjadi pengalaman berarti
rektorat, dekanat, karyawan, dan Hal ini di- dia, kegiatan lintas agama, dan duta besar. tentang perjalanan UIN yang sudah
mahasiswa. harapkan dapat yang diadakan sangat be- Acara puncak sekaligus penutu- berusia setengah abad dan kinerja
Perayaan dan peringatan HUT menarik perhatian s e m u a ragam dan berskala besar mulai pan HUT dilaksanakan pada malam kita mulai dari ADIA-IAIN hingga
kali ini agak berbeda dengan tahun- orang, membangkitkan spirit dan dari yang berkaitan dengan aka- hari di Auditorium Utama. Malam UIN serta untuk meningkatkan etos
tahun sebelumnya, hal itu karena kinerja sivitas akademika agar lebih demik, kemanusiaan, seni dan bu- seni budaya ini dihadiri Rektor dan kerja dan profesionalitas,” tandas
pada tahun ini UIN memperingati tinggi,” ujar Sudarnoto ketika dite- daya, serta sosial. pembantu rektor, anggota senat, laki-laki berkacamata ini. Dia ber-
HUT yang ke-50. Perbedaan terse- mui INSTITUT di ruang kerjanya Untuk mempersiapkan semua pimpinan fakultas, dosen, dan harap pada tahun 2015 mendatang
but dapat dilihat dari banyaknya beberapa waktu yang lalu. Sudar- kegiatan tersebut, panitia hanya mahasiswa serta ketua Museum UIN Jakarta bisa menjadi World
rangkaian kegiatan yang disiapkan noto menambahkan, HUT tahun mempunyai waktu sekitar satu bu- Rekor Indonesia (MURI), Jaya Su- Class University atau Research Uni-
panitia dan berskala besar. ini berbeda dengan tahun sebelum- lan setengah. Peringatan HUT ini prana. Sebelum malam penutupan versity. Selain itu, Ia juga berpesan
Semboyan yang digunakan un- nya. HUT tahun lalu tidak begitu dilaksanakan selama sebulan mulai (malam seni budaya) dimulai, ter- bahwa kampus ini jangan hanya
tuk memperingati HUT UIN ke massif dan skala kegiatannya pun tanggal 2-30 Juni. lebih dahulu diadakan penampilan dijadikan sebagai tempat belajar,
setengah abad ini adalah “Golden tidak besar seperti sekarang. Rincian kegiatan yang dilak- musik keroncong yang dibarengi tapi juga sebagai pusat peradaban
Anniversary”, hari ulang tahun Untuk melaksanakan perayaan sanakan dalam HUT ini adalah; dengan makan seribu mie ayam dunia. [Akhwani]
emas. Menurut Ketua panitia HUT, HUT sekarang, panitia harus me- lomba karya tulis ilmiah (LKTI) gratis Bogasari.
EDISI IV Oktober / XXII/ 2007
KAMPUSIANA 9
Napak Tilas Sembilan Tahun Reformasi
KILAS

Taraweh Bersama UKM


Dok. Gembel Kalacitra Student Center, INSTITUT-
Tilas Sembilan Tahun Reformasi”. Saat dijumpai INTITUT, Pipo, Bagi umat Islam, bulan
Acara yang dirangkai dalam bentuk salah seorang panitia kegiatan Ramadhan adalah bulan penuh
pameran foto, lukisan, pemutaran ini mengatakan, selain untuk rahmat. Sebab di bulan ini,
film dokumenter, dan diskusi ini memperingati peristiwa yang berbagai aktivitas peribadatan
diadakan selama dua hari dari terjadi di negeri ini, acara ini juga mulai dari puasa, salat tarawih
28-29 Mei 2007. Tak ayal, aura bertujuan untuk mengingatkan dan ibadah-ibadah lainnya akan
perjuangan para mahasiswa saat bahwa perjuangan bangsa ini dilipat gandakan pahalanya.
itu pun menyelimuti kampus UIN belum berakhir. “Inilah salah satu Umat muslim pun berlomba-
Jakarta. Kegiatan yang digelar di yang ingin disampaikan kepada lomba dalam kebaikan. Hal ini
halaman parkir Student Center (SC) para mahasiswa khususnya terlihat dari sedekah untuk buka
tersebut diadakan oleh mahasiswa dan rakyat Indonesia pada puasa bersama di masjid-masjid,
yang tegabung dalam Forum Kota umumnya. Perjuangan belum yang mana dana dan logistiknya
(Forkot). selesai, perjuangan belum selesai, didapat dari mereka yang
Kerumunan mahasiswa perjuangan belum selesai,” tegas berkecukupan. Selain bisa berbagi
Mahasiswa Mengunjungi Pameran Foto Tragedi ‘98 memadati halaman parkir yang Pipo dengan semangat menggebu dengan sesama, hal ini juga dapat
Parkir SC, INSTITUT- Indonesia kearah yang lebih baik. telah diformat sedemikian rupa. dan suara yang terdengar mempererat tali silaturahmi umat.
tidak lahir begitu saja. Melainkan Tapi ternyata kehadiran Orde Dengan perasaan haru mereka sedikit serak sambil sekali-kali Tak mau kalah, para aktivis
dengan penuh perjuangan. Banyak Baru tak juga mampu membawa mengamati dokumentasi kegigihan menganyunkan tangan kirinya. Unit-unit Kegiatan Mahasiswa
peristiwa yang tercatat dengan tinta angin segar. Bahkan kekejaman para aktivis yang atas kecintaannya Pipo menambahkan, (UKM), selain buka bersama,
hitam perjalanan sejarah bangsa ini. yang telah dilakukan para pada tanah air Indonesia, walau mahasiswa sebagai agen perubahan mereka juga melaksanakan salat
Peristiwa-peristiwa itu mengingatkan pemimpin di masa Orde Baru dihadang peluru-peluru tajam, hendaknya menjadi pintu pertama taraweh berjamaah di masjid Al-
kita bahwa bangsa ini dibangun ini membuat Indonesia tercinta tak gentar untuk menyuarakan untuk membuka daya kritis. Jami’ah UIN Syarif Hidayatullah
dengan penuh tumpah darah. kembali dalam kubangan hitam. aspirasinya. Di samping itu, banyak Yang sangat disayangkan banyak Jakarta. Hal ini mereka lakukan
Tetapi selepas dari penjajahan Rezim otoriter yang dipimpin pula gambar yang memperlihatkan mahasiswa sekarang tak terlalu dengan imam bergiliran
dengan pengikraran kemerdekan oleh Presidan Soeharto menjadikan perlakuan semena-mena aparat peduli dengan keadaan bangsa dari masing-masing UKM.
Bung Karno dan Bung Hatta, rakyat bangsa ini kian kelam. Akhirnya kepada para mahasiswa. ini. “Kenapa reformasi belum Menurut Mo-Ex, salah-
masih merasakan penderitaan. Sebab bak mengulang sejarah, peristiwa Maya, salah seorang mahasiswi selesai? Karena terbukti dengan seorang aktivis UKM, kegiatan
bangsa ini bukan lagi dijajah oleh yang pernah terjadi kembali yang sedang asyik mengamati masih berkuasanya Orde Baru, ini sudah berlangsung tiap tahun.
bangsa lain, melainkan oleh bangsa hadir. Para mahasiswa juga meskipun cahaya matahari dan pemimpin bangsa ini tak lain Akan tetapi banyak mahasiswa
sendiri. Dan pergolakan politik yang melakukan unjuk rasa menuntut menyengat, terlihat menggelengkan masih tangan kanan Soeharto. UIN yang tidak mengetahuinya
terjadi tiada henti, membuat rakyat pengudurun diri Presiden kedua kepala tanda ketakpahaman Ini sangat jelas dengan masih karena mereka tidak taraweh di
semakin menderita. Indonesia itu. atas apa yang terjadi. “Tak bebasnya Soeharto dan para masjid Al-Jamiah ini.[MSW]
Masih hangat dalam ingatan Aksi mahasiswa disambut disangka aparat begitu kejam penjahat HAM. Salah satu tuntutan
kita, bagaimana gerakan mahasiswa dengan hujan peluru. Tetapi memperlakukan mahasiswa,” kami diantaranya tadi, selain itu
memperjuangkan Tritura yang dengan semangat cinta tanah ungkap mahasiswa semester II buburkan Golkar dan adili jendral Apresiasi Cinta Anak Bangsa
didokumentasikan melalui film air, para demonstran, yang biasa FST ini. Ia menambahkan dangan penjahat HAM,” ujar Pipo di sela-
Catatan Seorang Demostran. disapa dengan aktifis 98 berhasil bertanya, “adakah harapan untuk sela kesibukannya sebagai panitia. Parkir SC, INSTITUT-UKM
Mereka yang dikenal dengan sebutan melahirkan zaman baru yaitu Indonesia? Selama ini mereka Ia berharap semoga dengan acara Pramuka bekerja sama dengan
angkatan 66, dengan kegigihannya Orde Reformasi. (para pemimpin) hanya berkoar- ini mahasiswa dapat membuka Yayasan Cinta Anak Bangsa
mampu merobohkan Orde Lama. Peristiwa yang telah menghiasi koar tetapi realisasi ternyata masih mata. “Kami menginginkan menggelar acara bertajuk
Ahirnya Orde Baru pun lahir dengan bangsa Indonesia itu dihadirkan nol, pendidikan masih mahal dan pemimpin yang berpihak terhadap “Apresiasi Cinta Anak Bangsa
harapan akan membawa negeri ini kembali dalam bentuk “Napak rakyat masih susah.? rakyat,” tegasnya. [Dede] 2007” (1-2/9)berpusat di
Pelataran Parkir Student Center.

Menguak Tuntas Kasus IPDN


Foto Xaber
Kegiatan ini didukung oleh Badan
Narkotika Nasional (BNN),
Majalah Bobo, dan Gugus Depan
Jakarta Selatan 07-081/07-082.
Inu Kencana: “Justru karena saya Semua dilakukan oleh Inu atas Menurut Ira, panitia sekaligus
tinggal di STPDN, karena saya dasar cinta kepada IPDN dengan aktivis UKM Pramuka UIN
makan hidup di STPDN, justru harapan kasus seperti ini tidak Syarif Hidayatullah Jakarta,
karena saya Pegawai Negeri, maka akan terjadi lagi. “Justru karena acara tersebut diadakan dalam
saya bongkar kasus ini.” saya tinggal di STPDN, justru rangka memperingati HUT
karena saya makan hidup di Pramuka dan masih dalam
Gedung Teater FDK, INSTITUT- STPDN, justru karena saya nuansa Hari Kemerdekaan RI.
BEM Fakultas dan seluruh Jurusan pegawai negeri, maka saya Kegiatan yang dilangsungkan
di FDK berusaha menguak kasus bongkar kasus ini,” tegas Inu. dua hari itu bermacam lomba
dan permasalahan yang terjadi Ia menambahkan, me- Suasana talkshow di Ruang Teater FDK antara lain, basket, senam
di kampus IPDN lewat Talkshow nyampaikan kebenaran kepada Pramuka, baca puisi, baris-
Wahyu Hidayat menyatakan, tim pencari fakta bisa mendapatkan
bertema “Telaah Kritis Perjalanan atasan, dalam hal ini Rektorat berbaris, pionering, dan lain-lain.
penganiayaan terhadap Wahyu hasil yang maksimal guna membawa
dan Menguak Tuntas Kasus IPDN.” dan Departemen Dalam Negeri,
pada tahun 2002 oleh sepuluh kepada kemaslahatan. Saya bangga Peserta lomba berasal dari TK,
Acara ini terlaksana pada Rabu (9/5) merupakan jihad walaupun
orang Madya Praja (Tinggkat III) terhadap apa yang dilakukan Polres SD, SMP, dan SMA se-Jakarta dan
di Ruang Teater FDK. Hadir sebagai kebenaran itu pahit akhirnya
dilakukan dengan dalih pembinaan Sumedang, tapi saya kecewa dengan Tangerang. Tercatat sebanyak
pembicara, Drs Inu Kencana S MSi dan mendatangkan marabahaya.
dan melatih ketahanan fisik. Namun apa yang terjadi di IPDN karena 600 peserta masuk dalam daftar
(Dosen IPDN), Kapolda Jawa Barat “Keatas itu kita perlu kekuasaan,
penganiayaan terlalu berlebihan gerakan tutup-mulut mereka kuat panitia. Mereka sangat antusias
Irjen Polisi Sunarko DA., dan Syarif kebawah itu kita melayani bukan
sehingga mengakibatkan kematian. sekali, sampai-sampai ketika saya dan bersemangat mengikuti
Hidayatullah (Orang Tua Wahyu keatas melayani, beda dengan
“Padahal harusnya saling asah dan mau ambil jenazah semua mulut lomba dan saat sesi rehat yang diisi
Hidayat). TNI/POLRI,” tandasnya.
saling asuh. Hal ini bertentangan bungkam,” ungkapnya. dengan berbagai games menarik.
Dalam pemaparannya tentang Mengenai rasa kasihan
dengan visi dan misi IPDN. Apalagi Sedangkan Sunarko, Kapolda Wulan, siswi kelas III SMP
kasus kematian Wahyu Hidayat, terhadap pembunuh Wahyu
jika kita lihat dari konteks Hadits Jawa Barat menyatakan, apapun 68 Ciputat mengaku senang
Inu Kencana menerangkan bahwa Hidayat, lanjut Inu, yang kadang
Rasulullah ‘Tidak dikatakan yang dihadapi dan menghalangi dengan kegiatan ini. Ia mewakili
sebelumnya dokter Nubulan dari diutarakan oleh beberapa
beriman seorang Mukmin sampai polisi akan saya angkat. Apapun sekolahnya bersama tiga orang
RS. Al-Islam menginginkan otopsi masyarakat, bukan hal yang
dia mencintai saudarnya seperti yang terjadi sebelum kematian Cliff temannya. “Ya lumayan, buat
dilakukan minggu depan setelah kasus semestinya dilakukan. Tapi
dia mencintai dirinya sendiri.’ Muntu akan saya usut. tambah pengalaman. Soalnya
itu dengan maksud ingin menutupi justru seharusnya kepada orang
Kalau memang penganiyaan itu Menurut Sunarko, IPDN kan jarang ada lomba-lomba
penyebab kematiannya. Namun tua almarhum Wahyu Hidayat.
sakit jangan menyakiti,” ujar amat tertutup dan sulit ditembus semacam ini sekarang,”
akhirnya kasus itu terbongkar dan “Ada Baik, ada buruk, benar
Syarif. oleh polisi apalagi masyarakat kata Wulan malu-malu.
Kapolsek yang menangani mengakui dan salah, keduanya tidak boleh
Syarif melanjutkan, perubahan biasa, terutama dalam mengusut Di pihak panitia,Ira
bahwa hal tersebut merupakan kasus diseimbangkan, baik kepada
nama STPDN menjadi IPDN belum kasus. Namun Sunarko dan pihak mengatakan telah mempersiapkan
pembunuhan yang disengaja karena orang salah itu dzalim, kasihan
optimal. Sehingga ia menyetujui kepolisian memiliki cara tepat acara ini semaksimal mungkin.
penganiayaan. itu pada ibu kandung almarhum
pembekuan IPDN selama satu untuk membongkar kasus-kasus “Sampai-sampai tadi malam
Dalam mengungkapkan kasus Wahyu Hidayat, dia menangis
sampai tiga tahun, guna memutus IPDN, yaitu dengan menggunakan (sebelum hari H) kami tidak
tersebut, Inu mengalami berbagai ketika anaknya terbunuh,” ucap
mata-rantai kekerasan yang acuan pasal dua hukum pidana, tidur,” curhat Ira. Namun
macam halangan terutama pihak Inu dengan nada kencang.
terjadi. Ia juga mengungkapkan “Apapun yang ditentukan oleh ia merasa, kurang jelasnya
rektorat, yang tak setuju jika hal Sementara itu Syarif
kebanggaannya terhadap kinerja kepolisian berlaku bagi setiap pembagian kerja tim, menjadi
tersebut dibongkar kepada publik. Hidayatullah orang tua alm.
Polres Sumedang. “Kita percaya orang di Indonesia.” [XSaber] masalah tersendiri.[MSW]
8 KAMPUSIANA EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

TIga Tahun Wafatnya Munir


Mengkaji Visi Said Nursi
Aula Madya Lt.1 – INSTITUT, membahas pemikiran Nursi dalam anak. “Satu hal yang unik dari sekularisme, westernisasi, dan
Fakultas Ushuludin & Filsafat kaitannya dengan globalisasi. Nursi contohnya, Ia mengecam globalisasi sebagai hal negatif. Tapi
(FUF) bekerjasama dengan Dialog menurut al-Attas, pemerintah yang melarang banyak hal negatif dari unsur-unsur
Istanbul Foundation for Science membutuhkan sikap terbuka, perempuan untuk berjilbab. Tapi di tersebut yang menurutnya harus
and Culture (IFSC) menggelar kejujuran dan rasa penghormatan. saat yang sama dia tidak melarang ditinggalkan seperti konsumerisme,
Seminar Internasional bertajuk Dalam sesi pertanyaan, salah perempuan yang menanggalkan hedonisme dan penyalahgunaan
“Said Nursi: Vision for Renewal of seorang peserta berpendapat jilbab karena tuntutan pekerjaan,” teknologi,” imbuhnya.
Faith, Man, and Civilization in The bahwa dialog harus dilakukan kata Nur Rofiah. Dia melanjutkan Hal itu bisa dipahami karena
Contemporary World” (24/05). oleh pemuka agama atau orang penjelasnnya bahwa Nursi yang menurut Vahide, Said Nursi hidup
Seminar yang menggunakan yang ahli saja untuk menghindari tidak menikah hingga akhir ditengah masyarakat Turki yang
UIN Jakarta, INSTITUT- pengantar Bahasa Inggris itu kesalahpahaman. al-Attas hayatnya itu juga menentang saat itu sedang mengalami krisis
Komite Aksi Solidaritas Untuk dibagi kedalam dua sesi. Pada menjawab, “Dialog tidak harus tuduhan muslim sekuler tentang kepercayaan terhadap Islam
Munir (KASUM) menggelar acara sesi pertama, bertindak sebagai dilakukan oleh orang ahli saja. sikap Islam terhadap poligami. dalam memecahkan masalah-
“Munir In Memoriam Lecturer” di pembicara, Prof Dr Farid Al-Attas Umpamanya, anda menawarkan Menurut Nursi, poligami adalah masalah modernitas. Ia berusaha
kampus Universitas Islam Negeri dari National University Singapura, kopi suatu pagi kepada orang sebuah pilihan dan bukan mengkompromikan Islam
(UIN) Jakarta pada 5-6 September Dr Haidar Bagir dari penerbit diluar agama anda dan mengobrol tuntutan. tradisional dan perubahan yang
lalu. Acara ini dilaksanakan dalam Mizan, dan Prof Dr Faris Kaya dari barang sejenak saja, itu pun sudah Nursi menurut Vahide, melihat dibawa barat di negerinya.
rangka memperingati tiga tahun Universitas Islam Internasional termasuk dialog,” jawabnya. banyak realita di Turki yang Pemaparan-pemaparan para
meninggalnya pejuang HAM Cak Malaysia (IIUM). Sesi kedua menampilkan perlu diperbaiki. “Ia menurunkan pembicara seakan melegitimasi
Munir (2004-2007). Dalam pemaparannya, Al- Sukron Vahide dari IFSC dan esensi pesan al-Qur’an dalam penilaian banyak pihak saat ini
Rangkaian acara ini dimulai Attas mengemukakan relevansi Dr Nur Rofiah dari UIN Jakarta kegiatan sehari-hari agar al-Qur’an terhadap Nursi sebagai sosok
dengan pemutaran film Screening pemikiran Said Nursi bagi dunia sebagai pembicara. Sesi kedua ini dapat diakses, dimengerti dan modernis-ekstremis. Penilaian
on Human Right Issue yang muslim kontemporer. Sementara banyak membahas pandangan Said diaplikasikan dalam kehidupan itu didasarkan atas sikap dan
dilaksanakan di ruang Teater Faris Kaya menjelaskan pandangan Nursi tentang perempuan. sehari-hari,” kata Vahide. pemikiran Said Nursi yang
Fakultas Syariah dan Hukum integratif Nursi tentang keimanan Nur Rofiah memaparkan Ia juga melanjutkan, “Nursi cenderung lebih moderat terhadap
(FSH) dan lapangan parkir Student dan pentingnya dialog antar agama beberapa pandangan pokok mengkomparasikan esensi al- kemajuan yang telah dicapai barat.
Center. Selain pemutaran film, untuk saling memahami satu sama Nursi tentang Poligami, Talaq, Qur’an dan esensi modernitas barat. [Irsyad]
panitia juga menggelar diskusi lain. Sedangkan Bagir lebih banyak nikah beda agama, dan hak asuh Nursi misalnya tidak menegasikan
bertema “Teologi Kemanusiaan
Menuju Keadilan Universal”
yang dilaksanakan di Auditorium

Ironi Demokrasi Indonesia


Utama.
Hadir sebagai pembicara
dalam diskusi tersebut, Usman
Hamid (Koordinator Kontras),
Budi Munawar Rahman (Dosen
Teater FUF, INSTITUT – Badan jelasnya. Demokrasi di Indonesia belum juga tercapai,” tanya Piet kelompok demokrat pun sekarang
Universitas Paramadina), dan
Eksekutif Mahasiswa Jurusan menurutnya telah dibajak oleh dalam ulasannya. Demokrasi tanpa telah dirasuki dan ditunggangi oleh
Asep Saepudin Jahar (Dosen
(BEM-J) Pemikiran Politik Islam orde baru. kaum demokrat menurut Piet adalah penguasa,” katanya.
UIN Jakarta). Sedangkan yang
bekerja sama dengan salah satu Mengambil contoh dari demokrasi prosedural, sehingga Ketika ditanya oleh salah
bertindak sebagai special lecturer,
partai politik KBM UIN Jakarta, Filipina, Rahman menyebutkan tidak berujung pada emansipasi seorang peserta mengenai siapa
Rektor UIN Jakarta, Komaruddin
menggelar acara Diskusi & Bedah empat transisi yang wajib dilewati sosial dan individual, sesuatu yang yang ia maksud dengan demokrat.
Hidayat dan Guru Besar Fakultas
Buku “Demokrasi Tanpa Kaum untuk menuju demokrasi yang menurutnya merupakan substansi Rahman menjawab, “Demokrat
Hukum Universitas Airlangga,
Demokrat.” Karya Fadjroel paripurna. Pertama, kita harus demokrasi. disini tentu saja bukan anggota
Soetandyo Wignyosoebroto.
Rahman (23/05). menyusun konstitusi demokratis Piet berpendapat, dari Partai Demokrat. Demokrat adalah
Selain KASUM, bertindak
Sesuai dengan temanya, yang melibatkan seluruh rakyat, awal, kalimat demokrasi tanpa siapapun yang mengenali dan
sebagai pelaksana kegiatan adalah
“Menguak Penyelewengan bukan konstitusi elit seperti kaum demokrat sudah unik. Ini menghargai hak-hak sipil, politik,
KOMPAK dan LKBHMI. Menurut
Reformasi,” acara tersebut selama ini. Kedua, penangkapan merupakan sebuah tautologi, ironi, ekonomi, hukum, dan negara
salah seorang panitia, Fernandes,
ditujukan untuk memperingati koruptor beserta kroni-kroninya dan kontradiksi. “Mana ada sebuah seseorang,” jawabnya.
peringatan ini akan menjadi
momen reformasi yang ditandai lengkap dengan penyitaan seluruh demokrasi yang tidak dihuni “Saat ini tidak ada reformasi,
agenda tahunan. “Acara ini adalah
dengan lengsernya Soeharto kekayaannya. Ketiga, adili semua oleh kaum demokrat? Tapi itulah yang ada hanyalah demokratisasi
hasil kerja sama KASUM dan tiga
tanggal 21 Mei sembilan tahun penjahat HAM. Dan terakhir, kenyataan yang ada di Negara demokrasi. Atau dalam bahasa
universitas, yakni UIN Jakarta,
lalu. Hadir dalam acara tersebut, Pemilu yang diikuti oleh demokrat- kita,” katanya. Piet mengambil Forkot adalah revolusi!” kata
UGM, dan UI. Untuk kali ini UIN
Fadjroel Rahman (Penulis), Rifki demokrat baru yang tidak memiliki contoh RUU dan UU yang telah Rahman menyimpulkan hasil
Jakarta mendapat giliran menjadi
Arsilan (Forkot), dan Piet Hizbullah hubungan dengan kekuatan disahkan saat ini kebanyakan diskusi tersebut yang serentak
penyelenggara,” jelas laki-laki yang
Khaidir SAg (Mantan Ketua PP. ekonomi dan politik lama. Transisi hanya pesanan negara asing, tidak disambut tepuk tangan para peserta
akrab di sapa Nandes.
Pemuda Muhammadiyah). itulah, menurut Rahman, yang ada yang berhubungan langsung seminar, yang kebanyakan adalah
Sementara itu, mengenai
Dalam pemaparannya, Rahman dihilangkan oleh orde baru dengan kepentingan rakyat. aktivis Forkot.
KASUM sendiri, Nandes
mengatakan titik awal kegagalan sehingga mereka masih bercokol Seharusnya, lanjut Piet, demokrasi Fahmi Pasya selaku panitia,
menerangkan bahwa lembaga ini
reformasi adalah saat prosesi sampai saat ini. berjalan secara emansipatoris ketika ditemui INSTITUT seusai
adalah gabungan lebih dari tiga
turunnya Soeharto. “Reformasi Dalam ulasannya terhadap tanpa kekerasan dan berujung pada acara mengatakan, diskusi dan
puluh LSM yang ada di Indonesia.
tidak berhasil menurunkan buku Rahman, Piet mengatakan keadilan. bedah buku ini bertujuan untuk
Bersama mereka (KASUM)
Soeharto. Soeharto hanya demokrasi memiliki dua titik Sementara Rifki memahami mengetahui situasi objektif
kita mempunyai inisiatif untuk
menyingkir dan memberikan nilai, yaitu emansipasi sosial dan demokrasi tanpa kaum demokrat reformasi yang ada sekarang.
mengadakan peringatan kematian
tempat kepada antek-anteknya. individual. ”Kita bingung mengapa sebagai sebuah demokrasi yang [Irsyad]
pejuang HAM Munir, yang hingga
Kita lihat saat ini orang-orang infrastruktur demokrasi saat ini membungkam kaum demokrat.
kini belum terungkap siapa dalang
orde baru masih menguasai sudah hampir sempurna, tapi “Mahasiswa sebagai kelompok
pembunuhannya. [MSW]
banyak aspek pemerintahan,” emansipasi individual dan sosial yang diharapkan bisa menjadi

Narkoba Bikin... Ga’ Merdeka...!


Fifo Café Resto, INSTITUT- ini dapat menarik antusiasme dari ini. Selain itu, hadir pula LETTO dunia narkotika. Noe LETTO men- Diakhir sesi, LETTO menyanyikan
D’Jong Community, sebuah lem- mahasiswa/i UIN Jakarta dan sebagai bintang tamu sekaligus gatakan, daripada pakai narkoba, tiga lagu andalan mereka (lagu
baga yang bergerak di bidang sosial mahasiswa sekitarnya. Dilihat pembicara inti (sesi acara sharing). lebih baik anak muda meyalurkan Ruang Rindu, Sandaran Hati,
kepemudaan UIN Jakarta beker- dari banyaknya yang hadir di Fifo Sekitar pukul 22.00 WIB, acara bakat dan minatnya kepada bidang dan Sampai Nanti Sampai Mati).
jasama dengan Lingkar Kreasi Café Resto pada malam tersebut. sharing dimulai dengan pembicara yang lebih positif dan bermanfaat “Semoga dengan dinyanyikan-
Insan Seni (eLKIS) mengadakan Acara yang bertema “Narkoba utama Noe LETTO. Dimulai den- contohnya seperti dunia musik. nya lagu-lagu tersebut kalian bisa
Dialog dan Panggung Musik Ke- bikin…Ga’ Merdeka” ini lebih di- gan membicarakan masalah remaja Dengan acara ini, diharapkan terus bersemangat untuk selalu
merdekaan (28/08) di Fifo Café peruntukkan kepada kaum muda. yang terjerumus kedalam dunia nar- dapat mengajak anak muda untuk berkarya dan tidak henti-hentinya
Resto, Situ Gintung. Acara yang Band-band muda seperti Oval, Try kotika, penyebab mereka terjeru- menyalurkan minat dan bakat- untuk berkarya. Say No To Drugs,
dimulai pada pukul. 19.00 WIB dan Gothic Slut megisi awal acara mus dan solusi untuk terhindar dari nya kepada hal yang lebih positif. “ujar Noe bersemangat.[Nezt]
EDISI IV Oktober / XXII/ 2007
Khusus 5

Romantika Pemira 2007


dengan 2011 suara, diikuti Yasin nusantara. “Yang pasti saya akan
dari Partai Boenga 187 suara dan mewujudkan Student Government
Partai Progresif yang mencalonkan yang bermartabat dan memfasilitasi
Nu’man Yasir di posisi terahir riset bagi mahasiswa,” tuturnya.
Dok. INSTITUT
malam Kamis. Akibat pengunduran dengan perolehan suara 89. Sementara Capres PARMA,Yudi
ini, penghitungan kertas suara Tak seperti di FITK dan “Djenggot” akan memajukan UIN ke
Badan Eksekutif Mahasiswa FUF, perhitungan suara BEMU kancah nasional dan internasional,
Universitas (BEMU) pun tidak berjalan dengan lancar. Meskipun memperbaiki hubungan antara
dapat dilaksanakann pada waktu terjadi penggelembungan suara UKM, BEMU, BEMF, dan BEMJ,
yang telah ditentukan yakni pada dari beberapa Fakultas. Namun merevisi undang-undang KBM
(12/09) malam. Namun, baru bisa dapat diselesaikan damai dengan UIN Jakarta, dan menyalurkan
dihitung pada keesokan harinya. membuang acak lebihnya suara aspirasi mahasiswa berlandaskan
Selain di FITK, konflik juga tersebut. Tri Dharma Perguruan Tinggi.
terjadi di Fakultas Ushuludin dan “Mahasiswa dan pemimpin
Filsafat (FUF) antara PPM dengan Debat Capres 2007 hendaknya mampu memberikan
PIM. Konflik ini dikarenakan PIM Masih dalam rangkaian kemampuan terbaik kepada UIN
menolak memberikan suaranya Pemira, KPU menggelar debat dengan sepenuh hati. Jangan
kepada PPM. Pasalnya, PPM, Calon Presiden (Capres) pada 9 tanyakan apa yang UIN berikan
Para kandidat Capres BEMU pada acara debat kandidat Pemira 2007.
Progressive, dan PIM berkoalisi September 2007 di Aula Student kepada kita, tapi tanyakan apa
untuk merebut kursi BEM FUF Center. Debat Capres di hadiri yang kita berikan kepada UIN,”
UIN Jakarta, INSTITUT- 10- dilontarkan PPM. PARMA meminta
tahun ini. Alasan PIM tidak mau Syukron Jamal (Presiden BEMU), tandasnya.
11 September lalu mahasiswa UIN agar penghitungan suara tetap
memberikan suaranya adalah Adi Rohadi (Ketua DPMU), Trio Sedangkan Capres PPM, Adi
mengadakan hajatan besar sekaligus dilaksanakan seperti yang sudah
karena koalisi dilaksanakan di Hadi Saputro (Ketua KMU), para M Jonathan mengatakan Student
pesta demokrasi mahasiswa, dilaksanakan jurusan lain dan
bawah tangan. Sedangkan PPM kandidat dan para kader serta Government yang ada selama ini
Pemilu Raya (Pemira). Proses sesuai kesepakatan awal. Namun,
tetap mengatakan bahwa PIM simpatisan partai. Ketua KPU belum dirasakan maknanya dan
pelaksanaan Pemira tahun ini tidak PPM tetap menolak kesepakatan
berkoalisi dengan PPM, jadi M. Lutfi Tian mengungkapkan belum memberikan kontribusi
berbeda dengan Pemira tahun lalu. awal dan bersikukuh agar
suaranya untuk PPM. Debat dan “acara ini merupakan refleksi dan riil. “Sebagai seorang pemimpin,
Keributan dan ketegangan antar penghitungan suara diberhentikan.
aksi saling dorong terjadi karena pembelajaran bagi mahasiswa saya akan berusaha membangun
partai kontestan Pemira, menjadi Seketika suasana pun memanas.
mereka tetap pada pendirian mengenai Student Government yang jiwa pergerakan mahasiswa dalam
bumbu yang harus ada. Baik skala Adu mulut tarik ulur apakah
masing-masing. meskipun kontak lebih baik serta agar mengetahui tubuh Student Government yang
kecil maupun besar. Fenomena ini penghitungan suara dilanjutkan
fisik tak sampai pada tahap keos. siapa Capres yang pantas berbasis agama, nasional, dan
kerap terjadi di setiap pelaksanaan atau tidak tak bisa dielakkan.
Tapi situasi itu bertahan hingga memimpin Student Government internasional yang bermanfaat
pesta demokrasi mahasiswa ketika Untuk mengatasi konflik ini Panitia
menjelang waktu fajar. kedepan,” ungkapnya. bagi bangsa, agama, mahasiswa,
penghitungan suara eksekutif Pelaksana Pemilihan Umum (P3U)
Akhirnya, konflik ini Capres PIM, Burhanuddin masyarakat, dan negara nantinya,”
jurusan, fakultas, dan universitas. dan Komisi Pemilihan Umum (KPU)
diselesaikan di kantor KPU dengan mengungkapkan akan menjadikan ucapnya.
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah yang bertindak sebagai penengah
hasil PIM harus membayar ganti BEM UIN yang berbasis Berbeda dengan kandidat
dan Keguruan (FITK), ketika mengadakan musyawarah dengan
rugi dan meminta maaf kepada P pengabdian dan pelayanan yang lainnya, Capres Boenga, Nur Yassin
akan dilaksanakan penghitungan pihak-pihak terkait. Namun,
PM. bersahabat. “Seorang pemimpin menegaskan seorang pemimpin
kertas suara eksekutif Jurusan musyawarah itu berjalan dengan
dipilih bukan untuk dilayani hendaknya merealisasikan visi-misi
Manajemen Pendidikan. Salah alot hingga menyita waktu berjam-
PPM Pertahankan BEMU tapi harus melayani,” ucapnya. bukan hanya menjadikannya dalam
satu partai kontestan Pemira, PPM jam dengan hasil konflik tidak
Di tingkat Universitas, PPM yang Capres Progressive, Nu’man tataran teoritis belaka. “Visi-misi
menolak kertas suara Jurusan dapat diselesaikan pada pagi itu
mengusung Adi M Jhonatan sebagai Yasir mengatakan pihaknya akan bullshit kalau hanya dalam tataran
MP dihitung dengan alasan ada juga.
Capres, berhasil menundukan mewujudkan Student Government teoritis. Visi-misi saya sih tidak
penggelembungan kertas suara Hasil musyawarah itu adalah
lawan-lawan politiknya untuk yang bermartabat dan professional, muluk-muluk, mengembalikan
sebanyak 19 suara. Selain itu, PPM penghitungan suara di FITK
memeganag kembali kursi BEMU. memfasilitasi riset mahasiswa, UIN seperti dulu yaitu UIN yang
juga meminta agar dilaksanakan dilanjutkan pada besok malam
Adi memperoleh 2406 suara menekan dana BOP, serta bermartabat, intelektual, bergerak,
pemilihan ulang Jurusan (malam pertama Ramadhan).
disusul Yudi Djenggot dari Parma membangun peran strategis BEMU dan mengusung demokrasi,”
Manajemen Pendidikan. Penghitungan suara yang
2191 suara. Sementara di tempat di wilayah Jakarta dan Indonesia tegasnya. [Sabir, Akhwani]
Sementara itu, PARMA menolak seharusnya selesai pada malam
ketiga ada Burhan dari PIM agar menjadi pioneer BEM se-
dan tidak menyetujui usulan yang Rabu, tapi baru selesai pada

Wawancara

Terpilih Sebagai Presiden, Ajo Akan Merakyat


Adi M. Jonathan: Secara pribadi saya mengaku siap untuk diturunkan pada bulan Juni. Namun harus diakui bahwa jangka waktu seperti itu sangat kurang untuk memperbaiki
dan membenahi SG. Kalau dari pihak rektorat sendiri menginginkan saya menjalankan kepemimpinan selama 365 hari. Tapi itu saya lakukan bagi kemaslahatan bersama dan
mengembalikan Pemira seperti sedia kala.

P
Anda lakukan? Sejauh ini saya lihat SG tidak sehingga tidak terjadi kekecewaan dan KMU, tapi tak menutup
elaksanaan konsep Student
Sekarang kita akan mempersiapkan berjalan sebagaimana mestinya. di salah-satu pihak. kemungkinan secara tidak langsung
Government (SG) yang
pembenahan struktural. Kemudian Tanggapan Anda tentang Apakah Anda siap mengakhiri akan mengawasi BEMU. Namun hal
selama ini berlangsung di
ada kegiatan-kegiatan, baik dalam mahasiswa yang apatis masa jabatan pada Juni ini akan dibawa ke dalam kongres
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bulan Ramadhan dengan SG? 2008? terlebih dahulu.
seolah berada di titik nadir.
ini atau setelah Itu hak mereka. Secara pribadi saya mengakui Apa ciri khas kepemimpinan
Hal ini juga diakui oleh Adi M.
lebaran nanti. Tapi marilah sama- siap untuk diturunkan pada bulan Anda nanti?
Jonathan, Presiden BEMU terpilih
Bagaimana sama menjadikannya Juni. Namun harus diakui bahwa Be my self. Orang mungkin bilang
pada Pemira 2007. INSTITUT
b e n t u k sebagai pembelajaran jangka waktu seperti itu sangat Ajo sudah berubah. Tapi saya tetap
berhasil menemuinya pada 24-
kepengurusan politik. Karena di situ kurang untuk memperbaiki dan Ajo yang dulu. Ajo akan merakyat
25 September, setelah beberapa
BEMU dibawah ada nilai-nilai moral membenahi SG. Kalau dari pihak dan siap berkomunikasi dengan
kali melakukan komunikasi
kepemimpinan tertentu yang cuma rektorat sendiri menginginkan mahasiswa.
melalui sms. Berikut wawancara
Anda? diketahui oleh diri saya menjalankan kepemimpinan Apa proyeksi 100 hari
INSTITUT bersama Ajo di Gedung
Selain komposisi kita sendiri. selama 365 hari. Tapi itu saya pemerintahan Anda?
Pertemuan PMII.
teman-teman Langkah apa lakukan bagi kemaslahatan bersama Kami akan mengikuti program
Bagaimana perasaan Anda
PPM sendiri, ada Presiden BEM UIN Jakarta terpilh Adi M Jhonatan yangakan Anda dan mengembalikan Pemira seperti BEM se-Nusantara yang akan
setelah terpilih sebagai
juga dari partai lain, walaupun lakukan untuk memperbaiki sedia kala. diadakan di Bengkulu dan Manado.
Presiden BEMU?
jumlahnya lebih sedikit. Dan akan SG? Bagaimana pola Mahkamah Itu dilakukan untuk menunjukan
Alhamdulillah senang juga haru,
didasari dengan trias politica Yang sangat penting adalah Mahasiswa yang Anda bahwa BEM UIN Jakarta bisa go
ya…semua rasa bercampur aduk
dimana akan dibentuk lembaga komunikasi dan konsilidasi antar inginkan? nasional bahkan internasional.
jadi satu. Kami (PPM) senang
Yudikatif untuk mengawasi kinerja semua elemen Kampus. Perlu ada Bagaimana pun redaksi-nya, itu [SABIR]
karena berhasil mempertahankan
BEM UIN. eksekutif dan legislatif. Sehingga pembenahan dari tingkat DPMU, akan kita bentuk. Dan fungsinya
Apa langkah awal yang akan SG UIN akan lebih maju kedepan. UKM, BEMU, BEMF, dan BEMJ untuk mengawasi kinerja DPMU
6 OPINI EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

Menuju Demokrasi Barbar


Oleh : Ginanjar Nugraha
Aktivis Formaci dan LDK FUF UIN Syahid

G
Dok. INSTITUT Dok. INSTITUT
elombang demokratisasi yang terjadi Kelima, kampanye menjadi ajang untuk
di dunia sekarang ini, telah merasuk saling mengejek dan menjelekan. Sehingga
ke dalam kehidupan kita, baik terkesan seperti kampanye anak TK dari
pada level politik internasional maupun di pada mahasiswa yang dewasa.
tingkat instistusi terkecil yaitu keluarga dan Keenam, kampanye cenderung menjadi
individu. Demokrasi bukan lagi dibicarakan menjadi ajang penghamburan uang. Coba
di gedung-gedung parlemen dunia oleh para saja anda tanya kepada beberapa calon yang
politikus an sich, tapi juga di warung-warung anda kenal berapa biaya untuk mencalonkan
kopi oleh tukang becak. Ahli politik senior diri. Mungkin anda akan takjub betapa
Amerika Serikat, Samuel P. Huntington, telah besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk
membeberkan panjang lebar tentang proses mencalonkan diri. Hitung berapa calon
ini dalam bukunya yang terkenal, yaitu The presiden dari berbagai jurusan, berbagai
Third Wave : Democratization in The Late fakultas dan juga calon untuk presiden
Suasana Kampanye Partai Politik Kampus
Twentieth Century (1991). Bahkan menurut BEMU. Kemudian ditambah dengan
Fareed Zakaria, ada sekitar 119 negara dari menekankan dominasi terhadap masyarakat adalah irasional. Sehingga pengerahan pengeluaran partai dan sumbangan dari
192 negara atau 62 % dari seluruh Negara dengan pembatasan terhadap informasi. massa yang besar berpotensi untuk mengarah berbagai jaringan masing-masing partai.
di dunia yang menggunakan demokrasi Dalam situasi inilah sebenarnya tesis pada tindakan kekerasan dan juga bentrokan Saya yakin, akan terkumpul ratusan juta
sebagai sebagai bentuk pemerintahannya. Fukuyama tentang kemenangan Demokrasi dengan kelompok lain. rupiah. Coba kalau disumbangkan untuk
Liberal sebagai The final form of human Kedua, pengerahan massa yang masif kegiatan sunatan masal atau nikah gratis
Arus Demokrasi dan Student government mendapat tempat yang tepat. tanpa manajemen yang baik cenderung dikampus. Uang senilai tersebut akan lebih
Government Tapi sayangnya, berbagai negara di mengarah pada tindakan anarkis. Dari bemanfaat.
Sejak tahun 1999, virus demokrasi dunia tersebut demokrasi tidak berbanding pengalaman beberapa Pemira yang penulis Ketujuh, demokrasi masih hanya
tak ketinggalan merasuki dunia aktivisme di lurus dengan tingkat kebebasan. Kesimpulan alami, kecenderungan tersebut hampir tiap sekedar euporia dan pawai-pawai yang tidak
kampus kita. Ada semacam kesadaran dari tersebut diperoleh Fareed Zakaria dalam tahun terjadi. Misalnya kampanye dengan beraturan. Sebagai generasi intelektual,
sivitas akademika UIN (dulu IAIN) untuk bukunya the Future of Freedom sebagai menggunakan motor secara ugal-ugalan. seharusnya kampanye lebih diarahkan pada
menggunakan demokrasi sebagai sistem bantahan terhadap tesis Fukuyama dan Kampanye tidak pantas lagi dilakukukan acara yang dialogis, diskursif dan rasional.
pemilihan. Kesadaran tersebut muncul Huntington yang terlalu optimis dengan oleh golongan intelektual seperti mahasiswa. Mahasiswa harusnya jadi cermin masyarakat
karena tiga alasan. Pertama, kesadaran masa depan demokrasi. Demokrasi justru Selalu terjadi setiap tahun dalam pemira. dalam berdemokrasi, bukannya kita yang
akan pentingnya demokrasi sebagai the best mengarah pada liberal democracy. Demikian Tindakan anarkis tersebut baik berupa fisik mengkuti masyarakat awam. Apalagi hasil
political sistem, setidaknya untuk saat ini. ungkap Zakaria. Kemudian, bagaimana atau teror terhadap lawan politik. Bahkan survey terakhir LSI, khususnya dalam
Kedua, perubahan konstelasi politik dalam dengan kampus kita ? tidak jarang ada aksi pemukulan terhadap Pilkada Jakarta, kebanyakan masyarakat
Negara yang pada akhirnya berpengaruh mahasisawa yang dilakuakan oleh oknum Jakarta kurang setuju terhadap kampanye
terhadap kebebasan berekspresi di Barbaric Democracy mahasiswa yang lain. secara masal dan lebih menginginkan cara
Universitas. Pengalaman 32 tahun di bawah Fenomena tersebut juga merambah dalam Ketiga, kampanye dilakukan di berbagai kampanye debat, diskusi dan pemaparan visi
rezim Soeharto adalah pelajaran berharga, proses demokrasi di kampus ini. Dalam tempat yang bukan semestinya. Sehingga dan misi dalam media elektronik maupun
di mana kebebasan telah diperkosa dan perkebangannya, setelah bereksperimen mengganggu kepentingan publik yang cetak.
public sphere telah menjadi alat dominasi selama delapan tahun, demokrasi kampus lain, seperti proses belajar mengajar dan Arus gobalisasi ternyata membawa
indoktrinasi terhadap masyarakat dan atau student government masih sebatas ketertiban dii kampus. Kenyataannya, pengaruh terhadap perubahan paradigma
mahasiswa. Ketiga, arus globalisasi yang acara Pemilu Raya tahunan. Tapi belum kampanye banyak dilakukan di jantung setiap berpikir masyarakat. Termasuk didalamnya
dicirikan dengan pelimpahan informasi membentuk kesadaran pentingnya nilai- fakultas. Misalnya dengan teriakan yel-yel adalah proses rasionalisasi masyarakat.
tak terbatas menyebabkan dunia menjadi nilai demokrasi dalam mahasiswa. Sehingga dan juga orasi dengan menggunakan sound Proses tersebut harus dipahami sebagai
tak terkendali. Dunia digambarkan seperti demokrasi yang terjadi adalah demokrasi sistem suara keras. Seharusnya kampanye sebuah proses yang panjang. Dan masyarakat
sebuah truk tronton besar yang oleng dan tanpa kaum demokrat. Lebih konyolnya lagi, dilakukan ditempat yang terbuka atau ruang Indonesia, berada dalam proses dialektis itu.
uncontroled. Anthony Giddens menyebutnya bukan hanya sekedar tanpa kaum demokrat publik yang tidak mengganggu aktivitas Karena rational society merupakan salah
dengan istilah run away world. Berkat arus tapi juga mengarah pada barbarism publik yang lain. Misalnya dilakukan hanya satu pilar demokrasi. Mahasiswa merupakan
globalisasilah sebenarnya Uni Soviet runtuh. democracy atau demokrasi barbarisme. di lapangan SC atau atau lapangan bola ujung tombak penegak demokrasi, dengan
Di sisi lain, Amerika Serikat yang Ada beberepa indikasi bahwa demokrasi Kampung Utan. kekuatan intelektual dan strata ekonominya.
mengusung ide demokrasi liberal kapitalistik kampus UIN ini menjadi barbaric Keempat, waktu kampanye yang Mahasiswa bisa independen dan menjadi
semakin dilirik dunia internasional. Hal democracy. Pertama, show force yang kebablasan. Perlu ada pembatasan terhadap penegak dan pembela demokrasi yang harus
ini dimungkinkan karena demokrasi lebih menonjolkan kekuatan masa dari waktu kampanye. Supaya tidak bentrok selalu membuka diri terhadap perubahan dan
dapat bertahan dan berdialektika dengan pada intelektual. Setiap tahun pengerahan dengan waktu kuliah maupun mengganggu melakukan otokritik. Jangan sampai menjadi
perkembangan teknologi. Di samping itu, masa dalam Pemira semakin meningkat. kepentingan proses perkuliahan. Misalnya, barbaric intelektual yang mengarahkan
sifatnya yang terbuka terhadap perkembangan Hal tersebut tidak berbanding lurus dengan kampanye boleh dimulai sesudah dzuhur. demokrasi kampus ini menuju barbaric
informasi membuat demokrasi semakin meningkatnya kesadaran akan etika-etika Karena waktu pagi adalah waktu produktif democracy atau mungkin juga menjadi
kokoh mengalahkan sistem komunis yang demokrasi. Massa, menurut Gustave Lebon, untuk belajar mengajar. democrazy. Wallahu’alam[]

Episode Baru Kehidupan


Oleh : Tio Zulfan Amri, mahasiswa semester VII Aqidah Filsafat FUF UIN

P
ertama kali menginjakkan kaki di nyaluran bagi mahasiswa baru yang mem- apa yang dikatakan para senior-seniornya. mahasiswa baru. Memberikan kebebasan
UIN Syarif Hidayatullah tercium punyai bakat dan minat yang terpendam. Bukan menafikan mereka tidak tanpa pretensi-pretensi terselubung.[]
aroma kebahagiaan. Bagaimana ti- Mahasiswa baru bisa dikatakan mempunyai kapabilitas, tapi siapa dan
dak, suatu prestise tersendiri bisa masuk hanya mengikuti apa yang dikatakan bagaimana para pendahulu mengasah ke-
dalam lingkungan Keluarga Besar Ma- oleh para senior-senior di fakutasnya. Se- mampuan yang sudah ada di dalam diri
hasiswa (KBM) UIN Syarif Hidayatullah bab mereka belum benar-benar mema-
Jakarta . Sebuah Universitas yang mem- hami seluk-beluk dunia kemahasiswaan.
punyai wacana intelektual yang tinggi. Hal itulah yang harus menjadi
Tapi di satu sisi sebagai mahasiswa acuan penting, bahwa tidak bisa mengor-
baru, pada saat itu bisa dikatakan masih buta bankan hak untuk mengetahui segala yang
terhadap peta kampus. Masih meraba dalam ada dalam babak baru yang mereka jalani.
kegelapan tentang kegiatan yang bersifat intra Mahasiswa baru bisa dianalogikan seb-
maupun ekstra. Misalnya tentang bagaimana agai seorang yang dihadapkan sebuah jalan
menyalurkan bakat yang dimiliki, hal ini yang bercabang-cabang. Para pendahulunya
terkadang merupakan kesulitan tersendir (mahasiswa lama) harus memberi petunjuk
dan harus bertanya-tanya pada senior/ma- dengan objektif ke mana saja cabang-ca-
hasiswa yang lebih dulu bertualang di rimba bang jalan itu akan bermuara. Mereka harus
UIN Jakarta. Oleh karena itu diperlukannya dijadikan media kritis, jangan dibuat men-
pengenalan organisasi intra ini adalah pe- jadi kambing conge yang hanya mengikuiti
EDISI IV Oktober / XXII/ 2007
PUSTAKA 7
gelora�sivitas

Menggugat Puritanisasi Islam


Mahasiswa MP Harus Optimis
oleh : Akhwani Subkhi
Pemred Jurnal INSTITUT, Mahasiswa Manajemen
Pendidikan FITK

A da fenomena menarik yang terjadi di


Jurusan KI-Manajemen Pendidikan
(MP). Pasalnya, mahasiswa mengalami
Oleh : Muhammad Ismail*

K
kegelisahan studi di Jurusan ini. etegangan sekterian di dunia Islam, menguatkan ke- pencitraan negatif terhadap Islam.
Kegelisahan mahasiswa tersebut muncul beradaan Islam yang masih belum bisa dinikmati bersama. Reformasi Iman
karena beberapa faktor seperti, kurikulum Melampaui sekadar kepentingan politis, perseteruan an- Sebenarnya ruang pembeda antara moderat-puritan adalah
yang belum baku, kompetensi dan status tara Syi’ah-Sunni-Kurdi atau Hamas-Fatah di Palestina tampak- berpusat pada konsepsi keyakinan. Bangunan keyakinan tersebut
Jurusan dilematis, tidak marketable serta nya meninggalkan suatu kesan tersendiri atas “kebisuan” agama. diklaim sebagai kebenaran sejati. Bagi Islam moderat, keyakinan
faktor lainnya. Kegelisahan itu ternyata Menyaksikan semua itu kritikus agama seperi Wilferd C. Smith dibiarkan bereformasi bersama makna-makna sosial. Menganggap
tidak hanya dirasakan atau dialami (1963), kembali harus mengingatkan kita tentang sebuah peng- perbedaan sebagai kekuatan bukan ancaman, anti absolutisme,
mahasiswa tingkat akhir an sich, tapi hayatan makna, bahwa agama akan menemukan tempat di hati ma- Bersikap kompromi. Dan mendukung keharmonisan hubungan
juga mahasiswa tingkat bawah seperti nusia ketika ia dipahami sebagai iman yang terus hidup dan vital. antar agama-agama dunia sebagai bagian humanisme Islam.
tingkat dua dan tiga. Implikasi dari hal Setidaknya gejala itu terlihat jelas, ketika menelusuri proses Berbeda dengan keyakinan puritanis. Ia beranggapan hanya
tersebut berpengaruh terhadap kondisi kooptasi manusia atas pesan-pesan suci agama. Bagaimana Islam kembali pada ayat-ayat Qur’ani, manusia akan terselamatkan
psikologis mahasiswa dalam menjalankan mendapat sentuhan penafsiran dari beberapa aliran dari kehancuran. Eksklusfisme keyakinan jelas
studinya. Mahasiswa takut masa yang oleh Khaled Abou M. El-Fadl digambakan melekat dalam tubuh kelompok ini.
depannya ngawur dan tak punya arah dengan pergulatan pemikiran antara muslim Akan tetapi pergulatan seperti ini justeru
yang jelas mau kemana nanti setelah lulus. moderat dan muslim puritan. Keduanya sama-sama menyadarkan muslim moderat untuk mewujudkan
Melihat realita dan fenomena yang memiliki konstribusi besar terhadap pergolakan agenda reformasi keyakinan Islam yang tertunda.
terjadi pada mahasiswa MP bisa dikatakan Islam kontemporer. Walaupun terdapat banyak perbedaan, antara
bahwa masa depan mahasiswa MP Kemunculan kaum puritan bererat-kait dengan muslim puritan dan muslim moderat sebenarnya
selalu dibayang-bayangi ketidakpastian gerakan Wahhabisme pada abad ke-18. Disadari atau sama-sama memiliki kebenaran keyakinan.
di tengah persaingan yang sangat ketat tidak gerakan ini telah banyak menciderai ajaran Pada titik tekan demikian Selamatkan Islam
saat ini. Kegelisahan dan kecemasan fundamental Islam. Pesan-pesan suci dimaknai Dari Muslim Puritan meyakini adanya ruang
yang sedang dialami mahasiswa MP dengan penuh ambisius dan tanpa kompromi. untuk mendamaikan konfrontasi pemikiran.
ini merupakan hal yang wajar dan Muhammad Ibn ‘Abd al-Wahhab, pendiri Islam Kebangkitan kekuatan “silent majority”
perlu segera dicari solusinya oleh para Wahhabi mengklaim umat muslim pada umumnya pada gilirannya akan memperluas horison
pengambil kebijakan. Dengan harapan telah banyak melakukan pengerusakan terhadap transformasi.
fenomena ini tidak terjadi berlarut- ajaran fundamental Islam. Sebagai akibatnya, kita Dibutuhkan kecerdasan memahami makna
larut. Sebab apabila ini berkelanjutan harus mengembalikan ajaran-ajaran Qur’ani secara agama pada konteks keimanan. Agama tidak
maka akan berdampak negatif bagi masa absolut, tanpa pandang bulu. saja mencerminkan sejauh mana keyakinan
depan jurusan dan mahasiswa serta Puritanisme yang didominasi oleh kecendrungan keberagamaan tertuang di kedalaman sosial,
pihak lain yang terlibat di dalamnya. emosi spritual menawarkan pendekatan-pendektan melainkan akan menjadi referensi masyarakat
Saya menghimbau kepada kawan- sosial yang jauh lebih konservatif. Sehingga yang dunia untuk menemukan kebenaran keyakinan.
kawan mahasiswa agar mendesak para lahir bukannya sebuah pembelaan kebenaran iman, Karena agama bukanlah merupakan komoditas
pengambil kebijakan untuk melakukan bahkan tanbah mengkaburkan pemaknaan agama eksklusif, reformasi kebenaran iman akan
pembenahan dan pembaharuan di atas nama otoritarian dan emosi individu. mencairkan semua bentuk penyederhanaan
Dalam rangka memuluskan perjuangan Islam puritan, Wahhabisme makna agama itu sendiri. Khaled menyadari bahwa kekeliruan yang
jurusan ini. Sebab kita bukanlah boneka
tak segan-segan “menggauli” Islam salafi yang sebenarnaya memiliki dilakukan oleh umat muslim saat ini terletak pada konsepsi iman.
atau kelinci percobaan yang dapat
banyak perbedaan. Salafi bersifat lentur, fleksibel, dan memiliki Puritanis cenderung bertindak keras, karena tidak membiarkan
dipermainkan seenaknya saja oleh para
kecenderungan natural, sedangkan wahhabi sangat puritanis. Akan iman terus bereformasi dengan keterbukaan pikiran.
pemegangnya. Meskipun dalam keadaan
tetapi dengan “penguasaan”nya terhadap teks, semuanya berjalan Sebaliknya muslim moderat, dengan ketekunannya meletakkan
dilematis, namun kita harus tetap
seakan tanpa beban agama. iman sebagai konsepsi transformasi sosial dan memiliki keluasan
semangat dan punya sikap percaya diri.
Selamatkan Islam ide, maka mereka lebih memilih kedamaian, fleksibelitas serta
Sebab apa yang sedang terjadi di MP,
Melampaui kegamangan menyikapi persolan di atas, Khaled menerima gejala perubahan sosial. Namun demikian, buku ini
dialami pula mahasiswa di jurusan lain.
M. Abou El-Fadl masih meyakini adanya secercah optimisme untuk kembali mengungkapkan persoalan baru di tengah potensi muslim
Bagaimana pun keadaan sekarang, kita
menghidupkan kembali humanisme Islam yang diyakini dapat moderat. Dalam penyelamatan itu, kekuatannya berada juah di
harus tetap mempunyai jiwa optimis yang
menampung beragam perbedaan. Adalah Islam moderat yang bawah muslim puritan. Sehingga Khaled menyebut golongan ini
kuat untuk dapat berkompetisi dengan
dipandang oleh Khaled dapat mendamaikan antara paham puritanis, dengan muslim silent majority.
mahasiswa lain. Sebab ada beberapa
modernis, liberalis serta paham lainnya dalam Islam. Selamatkan Untuk itu, dalam mewujudkan moderatisme, muslim moderat
mahasiswa kita yang telah berhasil
Islam Dari Muslim Puritan merupakan bentuk konsistensi Khaled harus bisa memanfaatkan ekstrimisme, sekularisme progresifisme
berkompetisi baik di dalam maupun
Abou El-Fadl pada pemikiran moderatnya. Moderat merupakan paham serta bentuk-bentuk pemikiran yang lain dengan penuh bijaksana.
luar kampus. Sebut saja Faisal Anwar
mayoritas muslim dunia yang selama ini sedang mengalami kebisuan Kalau muslim puritan lebih mengagumi kekerasan, maka muslim
(Presiden BEM UIN 2004), Sykuron
(silent majority). Padahal sejatinya moderat memiliki kekuatan besar moderat harus lebih keras menyuarakan reformasi kedamaian.
Jamal (Presiden BEM UIN 2007), dan
dalam mendamaikan “perebutan tempat” di antara aliran-aliran Sebagaiman Islam bersifat fleksibel, modernitas harus bisa
Lulu El-Maknuni (Novelis) serta senior
Islam. masuk ke seluruh segmentasi sosial. Tidak menutup kemungkinan,
lain yang telah sukses di dunia kerja.
Jika menelaah secara kritis atas narasi yang dibangun, Khaled demokratisasi dan hak asasi manusia mengikutkan gerak
Ada satu hal yang perlu di ingat
sebenarnya merupakan bagian dari pengagum hermeneutika Barat. perjuangan muslim moderat. Berdasarkan hak dasar individu
oleh kawan-kawan mahasiswa MP dan
Selamatkan Islam Dari Muslim Puritan menghantarkan pembaca dalam mendapatkan perlindungan secara konstitusional, demokrasi
mahasiswa lainnnya, jangan pernah
bagaimana sebuah teks harus mengalami “pendewasaan” makna dengan adalah salah satu mediasi menumbuh kembangkan fleksibelitas
menggantungkan dan mensakralkan masa
membawanya pada sejarah masa lampau kemudian mengembalikan tersebut, dan arus reformasi. Segala kekerasan atas nama aliran atau
depan kita kepada Jurusan. Sebab Jurusan
pada konteks kekinian. Dengan pendekatan sedemikian, keberadaan kelompok primordial, bukanlah bagian ajaran Islam sebenarnya.
bukanlah satu-satunya jalan atau penentu
iman dalam Islam dapat pula dirasakan dalam perkembangan politik Sementara menghormati suara kebanyakan berarti bergerak
untuk mencapai puncak atau cita-cita yang
kontemporer. menguatkan perdamaian.
akan kita gapai, melainkan hanya salah
Buku ini menempatkan kepentingan politik tanpa arah sebagai Memahami makna agama bukanlah ilusi dalam ide-ide.
satu alat untuk mencapai puncak tersebut.
salah satu faktor yang membiaskan pesan suci agama. Pada prinsipnya Menikmati keindahan beragama menuntut lahirnya kesadaran iman
Kesuksesan seseorang bukan hanya
kemunculan Wahhabisme—puritanisme, salafisme didorong oleh dari setiap individu yang tak perlu dipaksakan. Dan dibutuhkan
ditentukan oleh faktor Jurusannya selama
kekhawatiran yang berlebihan terhadap ajaran Islam. Akan tetapi sebuah kedewasaan dari dalam manusianya. Setidaknya kita akan
kuliah, tapi tidak dapat dinafikan Jurusan
selanjutnya, aliran ini juga memiliki pandangan tersendiri terhadap menemukan keteduhan dalam beriman dengan membangun
juga menentukan masa depan. Rupanya
kepentingan politik kekuasaan. Kaum puritanis yang menafsirkan teks sebuah kesepakatan untuk berdamai secara berjamaah. Dengan
kita harus mengingat kembali pepatah
tanpa kompromi, kerap kali mencampur adukkan antara agamisme yang mengikutkan kontrol kesadaran.
“Banyak jalan menuju Roma”. Pepatah
mereka elu-elukan dengan kepentingan politik primordial. Ironisnya, *Penikmat literatur-literatur kiri,
tersebut berarti banyak jalan atau cara
“tafsir tanpa ampun” tersebut kerap kali membawa kekerasan sebagai saat ini aktif di Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI).
untuk meraih kesuksesan dan masa depan
bentuk penyelamatan ajaran Islam. Sehingga tak jarang meninggalkan smaiel_06@yahoo.co.id.
yang tidak dilematis asalkan mau bekerja
keras dan belajar dengan keras pula.
Alangkah baiknya apabila ingin menjadi LPM INSTITUT
orang yang sukses di masa mendatang maka
mencari ilmu, pengalaman, dan belajar Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1428 H
tidak hanya di Jurusan belaka, tapi juga Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin
di luar bangku kuliah seperti di organisasi
dan tempat lainnya. Ingat kawan, masa
depan kita tidak sepenuhnya berada di Moh. Hanifudin Mahfuds
tangan Jurusan melainkan berada di
tangan kita masing-masing. Bravo MP!!! (Pemimpin Umum)
12 IKLAN EDISI IV Oktober / XXII/ 2007

You might also like