Direkiora Gootgi Tata Lingamngan Baletn Geolog! Tata Linghangan Bulletin of
Directorate of Evironment Geology Brvironmenial Geology), No.2, September 1998
Banu, Indonesia ‘ISDV 141011696: Kepunttan LIPI No, 83. 2KPSS
TINJAUAN APLIKASI GEOSINTETIK
PADA TAPAK YANG MEMPUNYAI PROBLEM GEOTEKN!
Oleh:
Sudibyo & Hermawan *)
SARI
Pembangunan konstruksi teknik di daerah yang mempunyai problem geoteknik seperti lereng terjal,
tanah lunck, lempung mengembang, atau bakkan fanah gambul,tidek dapat dihindari lagi pada saat ini
dikarenakan mahalnya lahan. Oleh sebad itu harus dupayakan perbaikan mutu tanah dengan berbagai
cara, salah satu diantaranya menggunakan bahan sintetis yang berupa material geosintetik: Material
ink dapat berupa geotekstl, geogrid, dlinya yang dapat dibeli dipasaran bebas, bahkan beberapa agen
i Indonesia menyediakan jasa perhitungan kebutwhan material geosintetk sesuat dengan masukan
‘hasil Laboratorium mekanika tanah sekaligus melakukan konstruksinya. Dalam makalah ini akan
dibahas Jenis, tipe, bentuk, ukuran, dan cara pemakaian material geosintetik yang diambil dari
‘beberapa kutipan bahan kuliah Environmental Management, brosur geosintetik dari beberapa
Perusahaan penyalur material geosintetik, dan informasi dari International Geasynthetisc Society
GS). Hal ini dimaksudkan untuk membuka wawasan dalam penerapan bahan geosintetik pada
rrekayasa konstruksi teknik suatu tapak konstruksi bangunan teknik yang mempunyai problem geoteknik
ABSTRACT
The technical building constructions in areas with geotechnical problems such as the steep slopes, soft
‘grounds, and expansive clay areas, more over inthe peat soil cannot be avoided, because in the recent
lime the land site price is very expensive. Therefore this condition must be tried to improve the quality
of the soil. I can use all kinds of soil stabilization methods, where one of the soil stabilization methods
can use the Synthetic material, such as Geosynthetic material. These materials are in the form of
‘geotextile, geogrid, and others, and they can be bought in the free markets. In Indonesia sonie
‘geosynthetic business agent also prepared the calculation merit to deciside the kinds of the material
‘pes which ts based on the soil mechanic laboratory test result and they can also carry out physical
‘construct. This paper will discuss about the kinds, pes, shapes, and sizes of geosynthetic materials and
‘application methods of the geosynthetic materials which is taken from quote of the Environmental
Management lectures and Geosynthetic brochures of some distributors of the Geasynthetic Industry,
‘and some information of the International Geosynthetic Society (IGS). The purpose of this paper to add
knowledge of the Geosynthetic materials application for foundation design of the construction in areas
with geotechnical problems.
lereng terjal, tanah sangat funak, mineral
lempung mengembang. dan endapan_ gambut
Problem atau fenoinena geologi teknik yang uitumnya memerlukan rekayasa teknik dalan
{telah diidentifikasi alain penyelidikan atay UpaYa penanggulangannya dan perbaikan muta
penelitian geologi teknik secara rinci pada suaiu nah atau stabilisasi aah
‘apak konstruksi bangunan terletak pada dacrah
PENDAHULUAN
1) Beker pad Sei Pemetan Geolog Terk, Sub Dreher! Galop Teh. BGT.ee
Hal ini dimaksudkan untuk menaikan daya
ukung tanah, memperkuat fereng. yang terjal,
dan melokalisir —fimbah —agar_—_tidak
mengkontaminasi lapisan pembawa airtanah,
PENGERTIAN UMUM
Pekerjaan stabilisasi tanah atau perbaikan
‘mutu tanah banyak dilakukan dalam upaya
rekayasa teknik terhadap daerah yang bermasalal
‘geoteknik. Upaya perbaikan mutu tanah secara
efektif tersebut meliputi penggantian tanah
dengan material urugan (soil replacement),
konsolidasi (Soil consolidation), pemadatan (soll
compaction), petbaikan nilai kelulusan air
(reduction in permeability) hal ini dapat
berfungsi sebagai lapisan penyalir (bahan
berbutir kasar) atau sebaliknya scbagai Japisan
kedap air (bahan berbutir samgat _halus),
pengerasan tanah schingga menjadi padu
(Golidification), perkuatan tanah dengan angker
(Goi! nailing), dan cara terakhit yang mulai
banyak ditakukan adalah rekayasa teknik dengan
penggunaan bahan geosintetik.
Penanggulangan problem geoteknik tersebut
seringkali dilakukan dengan cara perbaikan muta
tanah secara konvensional dengan peugurugan
anah dan pemadatan, pembuatan kolotn-kolom
pasir tegak untuk memperbaiki daya dukung dan
penyaliran air, penggunaan tiang-liang pancang,
angker perkuatan tanah maupun pencampuran
berbagai bahan kimia.
Disamping itu, kemungkinan pengeunaan
‘metoda-metoda bans dalam pembuatan pondasi
seperti cakar ayam, laba-laba dan sarang tawon.
Cora tersebut memerlukan biaya besar dan
seringkali cukup sulit pefaksanaannya atau
memakan waktu yang lama, kemudian telah
dicoba cara-cara bara menggunakan bahan
sintetis dalam perbaikan day dukung.tanalt
maapun pekerjaan rekayasa problem geoteknik
Jainnya yang dianggap relatif murah dan cepat
pelaksanaannya,
Pada saat inj telah dikembangkan berbagat
bbahan bangunan untuk perbaikan mutw tonah
dengan bahan Girvan atau balan sintetik, karena
digunakan untuk perbaikan sifat fisik dan
mekanik tanah atau untuk pekerjaan yang
berbubungan dengan tanah (Kebumiian) maka
disebut bahan geosintetik
PENGGUNAAN GEOSINTETIK
Uimumnya geosimetik terbuat dari bahan
plastik ringan atay Polyethylene (PE) dari yang
sangat ringan Very Low Density Polyethylene
(VLDPE) hingga banan plastik sangat berat High
Density Polyethylene (HDPE), Polymer dan
Polypropylene. Apabila dianyam disebut woven,
misalnya geomembran yang terbuat dari serat
pipih teranyam seperti kaning goni sehingga
‘mempunyai kekuatan tarik cukup tinggi, tetapi
apabila tidak dianyam discbut non woven,
tisalnya geomeinbran lembaran plastik rata
(Gidak dianyam),
Beberapa pabrik geosintetik menggunakan
bahan dasar polypropylene saitu suatu olefin
dengan pH 2-13 yang merupakan salah satu dari
Tangkaian polimer, yang dinyatakan retatif lebih
(ahan terhadap kebanyakan bahan kimia daripada
rangkaian polimer yang lainnya,
Dalam proses pembuatannya, filamen-
filamen menerus (Kontinyu) dihasitkan dari resin
polypropylene dasar yang diramu secara Khusus
untuk rekayasa teknik. Faktor utama penyebab
pelapakan bahan olefin adalah oksidasi, schingga
pada saat pembuatannya ditambabkan bahan
Kimia antioksidan stabilisasi sinar ultraviolet
(ultraviolet light stabilization antioxidant =
AALS) guna mengurangi dampak oksidasi sinar
ultraviolet,
Tabel 1. Perbandingan kefahanan tcthadap pH
dari berbagai potimer geoteksti.
“ea “ena Pome
Pengaron
Polyprorsene | Poyeticlen | Polyester
[Asam SM ‘SM B
a wD 0 w
‘al om ® wu
‘Akal w 0 7
Mazobe a 8 =
ison | _ sw ow 7
‘Sine @ 8 ®
Matar
Keterangan
SM = sangat memuaskan
SB = sangat bagus
B =bagus
PU — = perlu diujvaitest
TU = tidak diutamakan
TD = tidak disarankan
Disamping itu anasit banyak lagi produk
lainaya yang berserat atau berserabut untuk
penyaliran air, semacam anyaman batang plastik
pipilt berkekuatan tarik atau (ekan Cinggi untuk
memperkuat Kekuatan tanah (strength), butiranuntuk
sekaligus
dalam — berbagai_—ukuran
penyaliran ait
memperkuat kekvatan tanah, schingga kemudian
‘muncul berbagai jenis produk geosintetik antara
plastik
memperbaiki
lain geotckstil, geomembran, geogrid, h
beton sintetik.
gga
Pada umumnya masing-masing _pabrik
‘memberikan nama patent bagi produknya sendiri-
sendiri, sehingga akan banyak dijumpai nama
ddagang bahan geosintctik di pasaran bebas antara
Jain Gundline HDPE 30 mil, FLN 200,
Fibredrain, Soil Saver, Raugrid, Mebradrain,
Bima Geoick BW 150, Polyfelt TS 510,
‘Asmorform dan lain-lainnya,
1. Pertimbangan ekonomi
Sesuai dengan sifat material dan
‘Kemasannya yang dapat langsung digunakan_
segera secara cepat dengan biaya’ yang lebin
‘murah, maka ditinjau dari —pertimbangan
‘ekonomi, pemakaian geosintetik untuk beberapa
rekayasa teknik dianggap lebih menguntungkan