You are on page 1of 24

Friskarine Gity Cladella Maya Puspita Sari Mohammad Indrawan Muhammad Pradipta Puteri Wulansari Terri Mayangsari

(06) (11) (12) (14) (17) (26)

Budaya Politik Budaya Politik Sistem Sistem Politik

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, POLITIK, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski : Mereka mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits: Ia memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Andreas Eppink: Menurutnya kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Edward Burnett Tylor: Menurutnya kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi: Mereka mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud prosespembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional.

ROD HAGUE Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya
ANDREW HEYWOOD Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturanperaturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala komflik dan kerjasama CARL SCHMIDT Politik adalah suatu dunia yang didalamnya orang-orang lebih membuat keputusan - keputusan daripada lembaga-lembaga abstrak.

LITRE Politik didefinisikan sebagai ilmu memerintah dan mengatur negara ROBERT Definisi politik adalah seni memerintah dan mengatur masyarakat manusia IBNU AQIL Politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati kemaslahatan bagi manusia dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh Rosulullah S.A.W

Gabriel A. Almond & Sidney Verba, budaya politik yaitu terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa. Rusadi Sumintapura, budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

MENURUT AHLI

Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sistem keperca-yaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan. .

Alan R. Ball, budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik. Austin Ranney, budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerin-tahan yang dipegang secara bersamasama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik. Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr., budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi

Kata sistem berasal dari kata systema dari Yunani yang artinya sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teraur dan merupakan sesuatu keseluruhan. Zahara Idris: Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas komponenkomponen atau elemen-elemen atau unsurunsur sebgai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil.

1.
2. 3.

4.
5. 6. 7.

Setiap sistem mempunyai tujuan Setiap sistem mempunyai batas Terdiri dari dua atau lebih subsistem Saling ketergantungan Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan Kemampuan untuk mengatur diri sendiri Tujuan dan sasaran

Menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga/ sesuatu yang mempunyai nilai

Sistem Tubuh

Unsur Organ-organ, kerangka Legislatif, eksekutif, yudikatif

tujuan Homestasis.

Negara

kesejahteraan

DPR

Anggota, perlengkapan, bangunan, PNS

Undang-undang

David Easton sistem politik adalah interaksi yang abstraksi dari seluruh tingkah laku sosial sehingga nilai-nilai tersebut diabadikan secara otoritas kepada masyarakat. Almond sistem politik adalah sistem interaksi yang ditemui dalam masyarakat merdeka serta menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Rusandi Simantapura sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang langgeng

Ketat / Hierarki Patromage Neopatrimonialistik

Hirarki yang Tegar/Ketat Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara penguasa dengan rakyat kebanyakan . Alam pikiran dan tatacara sopan santun diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal-usul kelas masingmasing. Penguasa dapat menggunakan bahasa 'kasar' kepada rakyat kebanyakan. Sebaliknya, rakyat harus mengekspresikan diri kepada penguasa dalam bahasa 'halus'. Tiga faktor independen yang membentuk teorinya tentang hierarki stratifikasi, kelas, status, dan kekuasaan.

Pola hubungan dalam budaya politik patronage ini bersifat individual, yakni antara si patron dan si client, majikan dan pembantu, atasan dan bawahan. Antara keduanya terjadi interaksi yang bersifat resiprokal atau timbal balik dengan mempertukarkan kekuasaan, kedudukan, jabatan dengan tenaga, dukungan, materi, dan loyalitas. Budaya politik ini menjadi salah satu penyebab maraknya praktik KKN dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Dikatakan sebagai neo-patrimonialistik, karena negara memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik, seperti birokrasi. Tetapi juga memperlihatkan atribut yang bersifat patrimonialistik.

Implikasi dari semua karakteristik budaya politik seperti yang digambarkan di atas adalah, kekuasaan menjadi tidak terkontrol, bahkan terakumulasi sedemikian rupa, sehingga negara menjadi yang paling kuat dan peluang munculnya civil society menjadi sangat terbatas. Apalagi dengan adanya proses pembentukan budaya politik yang dilakukan penguasa melalui sosialisasi atau pendidikan politik yang bersifat doktriner. Kecenderungan penguasa kita dalam menanamkan nilai dan keyakinan politik akan menjadikan individu menjadi objek dari kekuasaan.

Menurut bahasa:

Biro berasal dari kata bureau yang berarti meja tulis, yang mengacu kepada tempat di mana para pejabat bekerja Krasi berasal dari kata cracy yang berarti aturan Wewenang atau kekuasaan dalam berbagai departemen pemerintah dan cabang-cabangnya memperebutkan sesuatu untuk mereka sendiri sesama warga negara.

Menurut Istilah:

Menyelenggarakan tugas yang ditentukan oleh konstitusi.


Menjalankan program pembangunan, pelayanan publik dan kebijakan pemerintah.

Bersifat impersonal, mampu memisahkan antara pribadi dan kepentingan umum. Adanya hirarki (penjenjangan, tingkatan) jabatan yang jelas. Fungsi-fungsi jabatan ditentukan secara tegas. Para pejabat diangkat berdasarkan kontrak. Memiliki kualifikasi profesional. Memiliki gaji berjenjang menurut kedudukan dan hirarki dan hak pensiun. Tunduk pada kontrol yang seragam dan sistem disipliner.

Tidak efesien, tidak efektif (over consuming and under producing), tidak obyektif, anti terhadap kontrol karena orientasi dan kritik, tidak mengabdi kepada kepentingan umum lebih pada melayani pemerintah, tidak lagi menjadi alat rakyat tetapi telah menjadi instrumen politis dengan sifat sangat otoritatif dan represif

You might also like