You are on page 1of 19

Pengelolaan Perpustakaan

1. Layanan Sirkulasi Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan. 2. Layanan Teknis Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yang terbagi atas : a.pemilihan, pengadaan buku dan inventarisasi buku. Syarat pemilihan buku : - Isi karangan berbobot, bahasa yang baik, cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul dan saran masukan baik dari angket, wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk. - Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca. - Penambahan jumlah eksemplar (copy ) setelah buku pernah dipinjam (sesuai kebutuhan Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar. Setelah ditentukan buku mana yang ditentukan (judul,banyaknya) akan. Alat bantu untuk penyajian ini memakai slip pemilihan buku yang dapat dikirim ke spesialis/pakar yang diberi wewenang untuk menyetujui/tidak usulan tersebut yang disertai surat permohonan dari perpustakaan ,contohnya seperti ini. No.Urut Klas Judul Buku Pengarang Penerbit Harga Eksemplar Pilihan S/TS/T Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informaasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Buku yang diterima perpustakaan bersama faktur diperiksa dan dicocokan dengan daftar pemesanan. Bila sesuai dengan faktur, buku beserta slip pemesanan buku diserahkan kepada yang bertanggung jawab atas pengolahan buku untuk dicap inventaris dan cap perpustakaan. Tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai. Kualitas jasa yang dibuat demi kepuasan pemakai tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Betapapun baiknya staf perpustakaan, dia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukungnya. Tujuan tersebut baik, tetapi harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia maupun kendala lainnya. Contoh format buku induk inventaris : Tanggal Nomor Induk Pengarang Judul Edisi Penerbit Th Agen Harga Ket. Bila seorang pemakai perpustakaan menghilangkan buku berdasar catatan yang ada dibuku induk si pemakai wajib mengganti dengan buku yang sama atau menggantinya dengan sejumlah uang. b. Pengolahan Koleksi Setelah buku-buku ditulis dalam buku inventaris, maka buku-buku tersebut telah resmi menjadi milik perpustakaan yang bersangkutan. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan. Klasifikasi adalah Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama. Di dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalkan oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka menempatkan buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar,majalah, piringan hitam, microfilm dan slides. Adapula penggolongan berdasar penggunaan bahan pustaka seperti koleksi buku anak-anak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasar isi atau subyek buku. Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya, misalnya matematika modern, Pengantar Ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan ) sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Buku denhgan judul seperti Habis Gelap Terbitlah Terang tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan,judul seri, dan melalui cara-cara yang disebutkan dibawah ini. 2) Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu. 3) Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat. 4) Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang

sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya. 5) Apabila keempat langkah tersebut diatas belum memadai untuk menentukan subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi katalog penerbit, timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli. Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi yaitu banyak pengarang yang membahas dua subyek atau lebih dalam sebuah buku, membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek (lebih dari satu disiplin ilmu). Klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokan buku atau bahan pustaka menurut isinya. Tujuannya adalah untuk memudahkan bila hendak mencari buku tersebut. Buku yang sudah dikelompokkan disusun dalam satu susunan yang pengerjaannya sebagai berikut : - koleksi yang sudah di inventaris dikelompokkan menurut bidang ilmu masing-masing ( buku referensi atau buku ilmu pengetahuan) meneliti subyek buku dengan berpedoman pada klasifikasi. Secara umum perpustakaan memakai system DDC (Dewey Decimal Classification). Umumnya nama perpustakaan dan nama pengarang buku disertakan. Dalam pengisian kartu buku melihat pada daftar klasifikasi yang baru disusun/didaftar untuk nomornya. Kartu buku diisi sesuai dengan isian yang tertera. Nomor inventaris juga dapat disertakan.Selanjutnya kartu buku diselipkan pada kantong buku yang dipasang dihalaman kosong terakhir isi buku. Buku siap disampul cover plastik agar tidak cepat rusak dan siap untuk rencana diletakkan pada kelompoknya. Halaman kedua/ketiga judul diberi kode nomor subyek dan nomor inventaris. Langkah selanjutnya buku yang telah selesai didata tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam katalog (ada beberapa pembagian katalog yaitu katalog subyek,pengarang, judul, dan biasanya dibuatkan kartu katalog beserta alamari katalog). Katalog ini berguna untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan, sedangkan tujuan pembuatan katalog adalah : - orang menemukan buku berdasarkan pengarangnya,judulnya/ subyeknya. - Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan Membantu dalam pemilihan buku, berdasar edisinya, karakternya. - Membantu penelusuran sumber yang dicari No. Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun Keterangan Contoh daftar buku menurut subyeknya. c. Penyusunan dan Pemeliharaan Pengaturan buku dirak (shelving). Buku diatur di rak dengan baik dan teratur sehingga waktu pemakai dapat dihemat. Karena itu buku di perpustakaan disusun dalam berbagai koleksi/urutan memenuhi kebutuhan pemakai, contoh : - buku teks (pengajaran ), buku referensi, majalah, khusus ( buku langka,mahal,mini), skripsi, pustaka non buku : kaset dsb. Penempatan buku di rak dilakukan untuk : 1) buku yang memerlukan koreksi/ perbaikan 2) buku yang diterima dari bagian penjilidan 3) buku untuk keperluan khusus 4) buku baru. Bila label buku copot,kabur tulisannya, perlu segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada tempatnya, maka pustakawan perlu melakukan pembetulan letak buku. Dalam pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan kembali buku milik perpustakaan dalam arti adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat sebagai milik perpustakaan ( stok opname). Hal ini dinamakan verivikasi koleksi. Hal ini dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat. Sekretariat/Administrasi Kegiatan sekretariat harus membantu pelayanan sirkulasi dan teknis. Dari sirkulasi seperti pembuatan surat peringatan, pembuatan surat permohonan pemilihan buku ke badan induk. Penyimpanan berkas/file laporan keuangan,statistik, kegiatan. Penyiapan/ pembuatan kartu anggota perpustakaan, pengisian biodata peminjam di buku induk anggota. Atau hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan format-format isian.

222222222222222222222222222222222222222222222222222222

11 JUL 2008

Perpustakaan Sekolah

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN

SEKOLAH
Penyusun: Dana Petra

Dana Petra | Create Your Badge

Pengertian

Perpustakaan

Kebanyakan dari kita mungkin beranggapan bahwa perpustakaan adalah tempat menyimpan dan meminjam buku, baik untuk dibaca di tempat maupun dibawa pulang dengan menggunakan kartu anggota perpustakaan. Dalam benak sebagian besar kaum awam terlintas bahwa perpustakaan terdiri dari banyak rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi dalam rak tersebut. Anggapan tersebut memang ada benarnya, tetapi perpustakaan di masa kini tidaklah selalu terdiri dari sekelompok buku, karena perpustakaan dewasa ini bisa menyediakan layanan audio-visual, film,slide mikrofilm dan sebagainya. Memang jika dilihat dari sudut linguistiknya, perpustakaan berasal dari kata pustaka yang artinya buku. Dalam bahasa Latin, kata perpustakaan ini berasal dari kata liber yang diadopsi ke dalam bahasa Inggris menjadi library yang juga mengandung arti buku atau sesuatu yang menyangkut buku. Definisi perpustakaan adalah sebuah ruangan atau bagian sebuah gedung atau gedung itu sendiri yang dipergunakan untuk kegiatan penyimpanan dan peminjaman buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk pembaca dimana bahan-bahan publikasi itu tidak diperjual-belikan. Didalam perpustakaan terdapat berbagai bahan cetak dan publikasi (buku,majalah,laporan,karya tulis, audio visual, film,slide, VCD, DVD, kaset dsb.) Dalam pelaksanaan perpustakaan ada ilmu yang mengkaji perpustakaan yang disebut ilmu perpustakaan (library science), yaitu ilmu pengetahuan yang mengorganisasikan berbagai hal tentang pustaka, baik tentang tujuan, obyek, fungsi perpustakaan, metode, penyusunan, teknik dan teori yang digunakan dalam pemberian jasa perpustakaan. Perpustakaan memiliki koleksi bahan cetak yang digunakan untuk pembaca. Perpustakaan berbeda dengan toko buku, baik dalam hal hakikat maupun fungsinya. Bila toko buku menyusun buku yang akan dijualnya dengan maksud mencari

keuntungan, maka perpustakaan bertujuan mendayagunakan koleksinya untuk kepentingan penyebarluasan informasi bagi para pembaca.

II

Kepustakawanan

Istilah kepustakawanan menyangkut penerapan ilmu pengetahuan (ilmu perpustakaan) dalam hal pengadaan, penggunaan serta pendayagunaan buku (dalam arti luas) di perpustakaan. Oleh sebab itu sebuah perpustakaan harus diatur menurut susunan tertentu agar dapat dipergunakan oleh pembaca. Jadi, seorang pustakawan adalah orang yang melayani di perpustakaan dengan keahliannya untuk mengatur buku maupun publikasi lainnya sedemikian rupa, serta mengorganisir kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan perpustakaan. Para pengelola/pengurus perpustakaan perlu sekali membaca literatur ilmu perpustakaan dengan tidak melupakan aspek psiko-sosial terhadap para pelanggan yang dilayaninya. Seorang petugas perpustakaan (pustakawan) berhubungan dengan orang dan buku. Ia bukan hanya petugas yang mengatur, menjaga kerapian, dan membersihkan buku-buku maupun koleksi, tetapi pustakawan harus melayani keperluan pemakai perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut terutama berkaitan dengan kegiatan peminjaman (sirkulasi) yang berpengaruh terhadap citra perpustakaan. Petugas harus waspada, tegas dan lugas. Seorang petugas perpustakaan perlu mencintai buku atau lebih lagi pecinta ilmu pengetahuan. Kecintaan akan buku/ilmu pengetahuan akan membuat orang antusias untuk terus belajar serta menambah koleksi,mengusahakan agar semakin banyak orang bisa menikmati dan mengunakannya,mengusahakan agar orang yang membutuhkan informasi dapat memperolehnya dengan mudah dan cepat. III Perpustakaan Umum dan Sekolah

Bila melihat tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai faktor kita mengenal dewasa ini ada perpustakaan nasional / internasional, umum, swasta (pribadi), khusus, sekolah/perguruan tinggi. Maksud dan tujuan dibentuknya perpustakaan adalah : 1. Menyediakan buku-buku yang menunjang kegiatan pembelajaran bagi umum maupun para siswa/mahasiswa. 2. Menjadi sumber informasi yang berguna bagi keperluan penelitian, penulisan, dan studi suatu bidang ilmu tertentu maupun topic khusus yang berkaitan dengan keperluan belajar-mengajar atau untuk penyebarluasan informasi kepada public atau pengguna jasa perpustakaan. 3. Memberikan layanan yang berkaitan dengan informasi tertulis, digital, maupun bentuk media lainnya yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. 4. Memberikan layanan referensi yang membantu pengguna perpustakaan untuk mencari sumber informasi lainnya di luar perpustakaan yang dimaksud.

Luas bangunan maupun isi perpustakaan perlu disesuaikan dengan batasan ruang yang tersedia, adanya anggaran, serta kebutuhan terhadap sumber informasi. Sebuah perpustakaan sebaiknya memiliki ruang khusus dimana para pelanggan dapat membaca buku atau koleksi lainnya. Jika perkembangan perpustakaan semakin pesat, maka perlu diusahakan suatu tempat yang lebih memadai untuk memperlancar pelayanan perpustakaan bagi para pengguna.

IV

Dewey

Decimal

Classification

System

Sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification / DDC) merupakan suatu aturan pengklasifikasian buku yang lazim dipergunakan secara umum di perpustakaan, baik di perpustakaan lokal maupun internasional. Pemakaian system klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan pencarian buku dan pengorganisasian buku-buku tersebut dalam kelompoknya. Banyak buku diseleksi, diidentifikasi dan didaftar dengan sistem Persepuluhan Dewey. Secara garis besarnya, sistem klasifikasi Persepuluhan Dewey ini terdiri dari : 000-099 UMUM 010 Bibliografi dan Katalog 020 Ilmu Kepustakaan 030 Ensiklopedia Umum 050 Serials/Jurnal 060 Organisasi Umum dan Ilmu tentang Musium 070 Jurnalistik dan Penerbitan 080 Koleksi Umum (esai, kutipan, wawancara, kuliah, dll) 090 Manuskrip dan Buku Langka 100-199 110 120 130 140 150 160 170 180 190 Filsafat Metafisika Epistemologi Paranormal tertentu Psikologi Logika Etika & Timur Modern

Fenomena Pandangan

Filsafat

Filsafat

Kuno, Filsafat

Abad

Pertengahan Barat

200-299 AGAMA (Sebagai contoh khusus untuk Klasifikasi AGAMA KRISTEN)

210 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 231.1 231.2 231.3 231.4 231.5 231.6 231.7 231.8 232 232.1 232.2 232.3 232.4 232.5 232.8 232.9 233 233.1 233.2 233.4 233.5 233.7 234 235 236 237 238 239 240

Filsafat Alkitab

& (subdivisi Perjanjian Kitab-kitab Kitab-kitab Kitab-kitab Perjanjian dan Kisah

Teori

Injil

Para

Apokrifa,

Pseudepigrafa

& Teologi

Karya-karya

antar

Agama standard) Lama Taurat Sastra Nubuat Baru Rasul Surat-surat Wahyu Perjanjian

Kristen Allah Allah Bapa Allah Anak Allah Roh Kudus Sifat Pemeliharaan Cinta Kasih dan Kebijaksanaan Hubungan dengan Dunia; Kehendak Allah Keadilan dan Kebaikan Yesus Kristus (Kristologi) Inkarnasi dan Kemesiasan Kristus Kristus sebagai Logos Kristus sebagai Penebus Pengorbanan Kristus Kebangkitan Kristus Keilahian dan Kemanusiaan Kristus Keluarga dan Kehidupan Kristus Manusia dalam Dosa Dosa Bersalah Hakikat dan Jahat Anugerah Roh Eskatologi Kudus Iman Polemik Devosi

Penciptaan

dan

Kejatuhan Rasa

Manusia

Kebebasan Memilih antara yang Keselamatan (Soteriologi) Makhluk-makhluk Roh Pengakuan Apologetika Moral Kristen & dan

Baik dan

Teologi

241 242 243 244 246 246.7 246.9 247 248 248.2 248.22 248.24 248.25 248.29 248.3 248.32 248.34 248.4 248.46 248.47 248.48 248.5 248.6 248.8 248.82 248.83 248.84 248.85 248.86 248.87 248.89 249 250 251 252 253 254 255 259 260 261 262 263 264 265

Teologi Literatur Karya-karya Penginjilan untuk Pribadi dan Teologi Penggunaan Seni dalam Drama, Seni Musik &

Moral Devosi Keluarga Feminis Kristen Ritme Arsitektur Perlengkapan Gereja Kehidupan dan Praktek Hidup Kekristenan Pengalaman Rohani Mistisisme Pertobatan dan Pindah Agama Pembaruan Moral dan Komitmen Pengalaman Rohani lainnya (stigmata/dll) Ibadah Doa Meditasi dan Kontemplasi Kehidupan Kristen (Kepemimpinan, Keluarga) Peringatan/perayaan Individual Asketisme Bimbingan Hidup Kristen per Denominasi Kesaksian Jabatan Gereja Bimbingan untuk orang-orang khusus Anak Remaja dan Pelajar Dewasa Lanjut Usia Orang Sakit, Susah, Duka Orang-orang berprofesi tertentu Kaum Rohaniwan Ibadah dalam Keluarga Gereja Lokal dan Ordo Kristen Khotbah Teks Khotbah Pekerjaan Pendeta (Teologi Pastoral) Administrasi Jemaat Konggregasi dan Ordo Kegiatan Pastoral untuk Keluarga/Orang tertentu Teologi Sosial dan Teologi Eklesiastikal Teologi Sosial & Hubungan antar Agama Eklesiologi Hari Raya Kristen dan Tempat Sucinya Ibadah Umum Sakramen dan Upacara lain

266 267 268 269 270 276 280 290 291 292 293 294 295 296 297 299 300-399 301 302 303 304 304.2 304.5 304.6 304.8 305 306 307 307.1 307.2 307.3 307.6 307.7 307.72 307.74 307.76 310 320 330 340 350 360 361 362

Misi Perkumpulan untuk Pekerjaan Keagamaan Pendidikan Kristen Pembaharuan Rohani Sejarah Gereja Sejarah Gereja di Indonesia Denominasi dan Sekte Perbandingan Agama dan Agama-agama Non Kristen Perbandingan Agama Agama-agama Yunani dan Roma Klasik Agama Jerman Agama yang berasal dari India Zoroastrianisme Yudaisme Islam Agama-agama lain SOSIAL Sosiologi dan Antropologi Hubungan Sosial Proses Sosial Faktor-faktor Perilaku Sosial Ekologi Manusia Faktor Genetika Populasi Migrasi Kelompok Sosial Kebudayaan dan Lembaga-lembaga Masyarakat Perencanaan dan Pembangunan Migrasi antar komunitas Struktur Sosiologi Industri Jenis Komunitas Pedesaan Sub-urban Kota Statistika Ilmu Politik Ekonomi Hukum Ilmu Administrasi Umum dan Militer Masalah Sosial dan Pelayanannya Masalah & Kesejahteraan Sosial Masalah Kesejahteraan Sosial & Pelayanannya ILMU-ILMU

363 363.49 364 365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 379

Masalah

Sosial

Lembaga Asosiasi Klub Berbagai

Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Kebijakan dalam Orang

lainnya Homoseksual Kriminologi Pemasyarakatan Sosial Umum Asuransi Asosiasi Pendidikan Sekolah Dasar Menengah Dewasa Kurikulum Tinggi Pendidikan

400-499 410 420 430 440 450 460 470 480 490 500-599 510 520 530 540 550 560 570 580 590 600-699

Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa ILMU-ILMU

BAHASA Indonesia Inggris Jerman Perancis Italia Ibrani Latin Yunani lainnya MURNI Matematika Astronomi Fisika Kimia Geologi Paleontologi Kehidupan Tumbuh-tumbuhan Zoologi TERAPAN

Ilmu Ilmu

tentang tentang

ILMU-ILMU

610 620 630 640 650 660 670 680 690

Ilmu Ilmu Ilmu Kesejahteraan

Manufaktur

Kedokteran Teknik Pertanian Keluarga Manajemen Teknologi Kimia Perindustrian/Manufaktur Barang-barang Khusus Gedung

700-799 KESENIAN 710 Tata Kota & Pertamanan 720 Arsitektur 730 Seni Pahat 740 Seni Gambar & Dekorasi 750 Seni Lukis 760 Seni Cetak/Grafika 770 Seni Potret/Fotografi 780 Musik 781 Prinsip-prinsip Umum dan Bentuk Musik 782 Musik Vokal 783 Musik untuk Suara Tunggal (Solo) 784 Instrumen dan Ensamble 785 Ensamble dgn hanya 1 instrumen per bagiannya 786 Instrumen Keyboard, Elektronik, dan Perkusi 787 Instrumen Bersenar 788 Instrumen Tiup 789 Penggubah dan Tradisi-tradisi Musik 790 Seni Rekreasi dan Pertunjukkan 800-899 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 830 840 850 KESUSASTERAAN Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonenesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Daareah Indonesia Inggris Jerman Prancis Spanyol

KesusasTeraan

Bahasa Puisi Drama Fiksi Esai Pidato Surat-surat Satir&Humor Penulis Bahasa Sastra Sasrtra Sastra Sastra

860 Sastra Ibrani 870 Sastra latin 880 Sastra Yunani 890 Sastra Bahasa lain 900 ILMU BUMI DAN SEJARAH 910 Geografi Umum 920 Biografi/Geneologi 921 Giografi Filsuf & Psikolog 922 Biografi Rohaniwan/Teolog 923 Biografi Ilmuwan Sosial 928 Biografi Sastrawan, Sejarahwan, dll 930 Sejarah Dunia Kuno sampai tahun 499 931 Sejarah Cina sampai tahun 420 932 Sejarah Mesir sampai tahun 640 933 Sejarah Palestina sampai tahu 70 934 Sejarah India sampai tahun 647 935 Sejarah Mesopotamia & Iran sampai tahun 637 936 Sejarah Eropa Utara & Barat sampai tahun 499 937 Sejarah Italia sampai tahun 476 938 Sejarah Yunani sampai tahun 323 939 Bagian dunia lainnya sampai tahun 640 940 Sejarah Eropa Barat 950 Sejarah Asia 951 Sejarah Cina 952 Sejarah Jepang 953 Sejarah Semenanjung Arab 954 Sejarah India 955 Sejarah Iran 956 Sejarah Timur Tengah 957 Sejarah Siberia 958 Sejarah Asia Tengah 959 Sejarah Asia Tenggara 959.1 Myanmar 959.3 Thailand 959.4 Laos 959.5 Malaysia 959.6 Kamboja 959.7 Vietnam 959.8 Indonesia : 959.81 Zaman Purba s/d tahun 1478 959.82 Zaman Penjajahan Belanda 1602-1945 959.83 Zaman Republik, 1945-sekarang 959.9 Filipina 960 Sejarah Afrika 970 Sejarah Amerika Utara

971 972 973 980 990

Sejarah

Sejarah Amerika

Sejarah

Sejarah Sejarah bagian Dunia

lainnya

Tengah Amerika Amerika (termasuk

kepulauan

Kanada Meksiko Serikat Selatan Pasifik)

Dalam system klasifikasi Dewey , Klas dibagi dalam sepuluh Devisi, sedangkan masing-masing Devisi dibagi-bagi lagi ke dalam sepuluh Seksi yang berbeda, demikian seterusnya. Oleh sebab itu, system ini disebut Sistem Persepuluhan Dewey (DDC). Sistem ini merupakan hasil karya dari Melvil Dewey (1851-1931), seorang pustakawan di Ambers College, Massachusset USA. Pada tahun 1876 Dewey menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul A Classification and Subject index for cataloging and arranging the book and pamphlet of a library. Pada terbitan tersebut hanya terdiri dari 42 halaman yang berisi 12 halaman Pendahuluan, 12 halaman Bagan, dan 18 halaman Index. DDC terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sehingga dewasa ini telah terbit edisi ke 21, 1996. Di samping edisi lengkap DDC juga tersedia dalam bentuk edisi ringkas. Edisi ringkas dimaksudkan untuk dipergunakan pada perpustakaan yang memiliki koleksi kurang dari 20.000 judul. (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004) Kelestarian DDC tetap terus terjaga karena adanya sebuah lembaga yang mengawasinya, yaitu The Lake Placed Education Foundation and The Library of Conggress di Amerika Serikat. Kemutakhirannya dilakukan dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Minimal setiap sepuluh tahun DDC keluar dengan edisi revisi terbarunya. Untuk komunikasi dengan pengguna tersedia warta (newsletter) dengan judul DD& (Decimal Classification Added, Notes and Decisions) (Kalangie-Pandey, A.A.M. Makalah Pelatihan Dasar Perpustakaan Gereja. Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Jakarta. 2004) Untuk menampung keluhan terhadap DDC yang pro Amerika, pro Protestan, pro Sastra Amerika dan sebagainya, DDC menyediakan opsi (pilihan) yang dapat dipertimbangkan oleh pengguna DDC. Di Indonesia misalnya klas 2X0 (Islam), 410 (Bahasa Indonesia) dan 810 (Sastra Indonesia) adalah contoh memanfaatkan opsi yang diberikan DDC. Saat ini DDC dipergunakan oleh lebih dari 135 negara di dunia dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 30 bahasa. Di Indonesia DDC sangat popular penggunaannya, hampir semua perpustakaan di Indonesia menggunakan DDC, dan hanya sebagian kecil saja yang menggunakan UDC (Universal Decimal Classification, 1899) yaitu pada beberapa Perpustakaan Khusus. DDC edisi ringkas telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Perpustakaan Nasional RI. Di

samping itu beberapa pustakawan lain mengadakan terjemahan dan melakukan adaptasi untuk subyek-subyek tertentu. Uraian pada publikasi ini didasarkan pada Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desimal Dewey & Indeks Relatif, diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI pada tahun 1993. Sitem klasifikasi selain DDC adalah Universal Decimal Classification (UDC, Library of Congress Classification (LCC, Union Theological Seminary Library Classification : 1899) 1899) System

Union Theological Seminary Libraray Classification System menggunkan huruf alfabetis sebagai dasar untuk merencanakan setiap bagian ilmu yang berhubungan kepada agama. A : Ensiklopedia Umum, B : Bahasa (fiksi ) , C : Alkitab (lengkap) , D : Perjanjian Lama , E : Literatur , F : Perjanjian Baru , G : Literatur Kristen , H : Sejarah Umum , I : Sejarah Umum Gereja, J : Sejarah Umum (Doktrin) , K : Denominasi Umum , L : Sejarah Negara (Politik & Gereja ), N : Misi , O : Kepercayaan, Z : Poligrafi. Sedangkan perpustakaan musik gereja terdiri dari 3 klasifikasi yang berbeda : Berdasar hari-hari khusus : Paskah, Advent, Natal. Berdasar jumlah alfabet dari kata utama judul. Berdasar komposer : alfabetis nama lanjutan. Contoh subyek untuk membuat pengklasifikasian koleksi non buku ini (elektronik) : G: General , R : Musik , J : Musik Anak , O : Kantata dan pidato , Y : Musik Mudamudi.

Pengelolaan

Perpustakaan

1. Layanan Sirkulasi Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan. Tugas umum bagian sirkulasi antara lain : 1. Mengawasi pintu masuk/keluar perpustakaan.Pendekatannya petugas harus waspada,ramah,bersahabat namun tegas.

2. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, pengunduran diri keanggotaan. Menyerahkan format keanggotaan . 3. Meminjamkan serta menerima pengembalian buku, memperpanjang waktu peminjaman. Bila anggota ingin meminjam buku baru,anggota berhubungan dengan bagian sirkulasi. Bila mengembalikan buku,petugas harus memeriksa apakah ada keterlambatan atau tidak .Bia terjadi keterlambatan, petugas harus memeriksa berapa lama keterlambatan tersebut serta berapa dendanya. Petugas juga harus mengurus perpanjangan waktu peminjaman buku. Lazimnya buku boleh diperpanjang dua kali periode.Bila ada buku yang ingin dipinjam tetapi masih dipinjam orang lain, petugas perlu membuat daftar catatan (tandon), bila masuk buku tidak boleh diperpanjang. 4. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan. Petugas menghitung kemudian anggota diminta membayar denda. Tanda terima pembayaran denda bisa dibuatkan. 5. Mengeluarkan surat peringatan tergantung kebijakan perpustakaan. 6. Tugas yang berkaitan dengan buku hilang/rusak. Bila buku hilang, maka anggota yang bersangkutan harus mengganti dengan buku yang sama. Bila buku yang hilang tidak dapat diganti, anggota tersebut harus membayar ganti rugi sebesar harga buku pada nilai pasar. Bila buku rusak maka buku disisihkan/serahkan kebagian perbaikan buku. 7. Bertanggung jawab untuk point a-f 8. Mengawasi urusan penitipan tas 9. Tugas tambahan : -mengembalikan buku ke rak semula setelah dipinjam -jasa referensi : melayani anggota yang membaca buku referensi (buku yang hanya dibaca ditempat). 10. Mengisi daftar peminjaman pada buku peminjaman.seperti ini : No.Urut Kode Buku Judul Buku Nama Peminj. Tgl Tgl Paraf Petugas Pinj. Kemb 2. Layanan Teknis Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yang terbagi atas : a. pemilihan ,pengadaan buku dan inventarisasi buku. Syarat pemilihan buku : - Isi karangan berbobot, bahasa yang baik,cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul-saran masukan baik dari angket,wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk. Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca. - Penambahan jumlah eksemplar (copy ) setelah buku pernah dipinjam (sesuai kebutuhan Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar. Setelah ditentukan buku mana yang ditentukan (judul,banyaknya) akan. Alat bantu untuk penyajian ini memakai slip pemilihan buku yang dapat dikirim ke spesialis/pakar yang diberi wewenang untuk menyetujui/tidak usulan tersebut yang disertai surat permohonan dari perpustakaan ,contohnya seperti

ini. No.Urut Klas Judul Buku Pengarang Penerbit Harga Eksemplar Pilihan S/TS/T Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informaasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Buku yang diterima perpustakaan bersama faktur diperiksa dan dicocokan dengan daftar pemesanan. Bila sesuai dengan faktur, buku beserta slip pemesanan buku diserahkan kepada yang bertanggung jawab atas pengolahan buku untuk dicap inventaris dan cap perpustakaan. Tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai. Kualitas jasa yang dibuat demi kepuasan pemakai tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Betapapun baiknya staf perpustakaan, dia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukungnya. Tujuan tersebut baik, tetapi harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia maupun kendala lainnya. Contoh format buku induk inventaris ;

Tanggal Nomor Induk Pengarang Judul Edisi Penerbit Th Agen Harga Ket. Bila seorang pemakai perpustkaan menghilangkan buku berdasar catatan yang ada dibuku induk si pemakai wajib mengganti dengan buku yang sama atau menggantinya dengan sejumlah uang. b. Pengolahan Koleksi Setelah buku-buku ditulis dalam buku inventaris, maka buku-buku tersebut telah resmi menjadi milik perpustakaan yang bersangkutan. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan. Klasifikasi adalah Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama. Di dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalkan oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka menempatkan buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar,majalah, piringan hitam, microfilm dan slides. Adapula penggolongan berdasar penggunaan bahan pustaka seperti koleksi buku anak-anak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasar isi atau subyek buku. Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara

teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya, misalnya matematika modern, Pengantar Ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan ) sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Buku denhgan judul seperti Habis Gelap Terbitlah Terang tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan,judul seri, dan melalui cara-cara yang disebutkan dibawah ini. 2) Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu. 3) Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat. 4) Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya. 5) Apabila keempat langkah tersebut diatas belum memadai untuk menentukan subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi katalog penerbit, timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli. Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi yaitu banyak pengarang yang membahas dua subyek atau lebih dalam sebuah buku, membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek(lebih dari satu disiplin ilmu ) Klasifikasi dimaksudkan pengelompokan buku atau bahan pustaka menurut isinya. Tujuannya adalah untuk memudahkan bila hendak mencari buku tersebut. Buku yang sudah dikelompokkan disusun dalam satu susunan yang pengerjaannya sebagai berikut : - koleksi yang sudah di inventaris dikelompokkan menurut bidang ilmu masing-masing ( buku referensi atau buku ilmu pengetahuan) meneliti subyek buku dengan berpedoman pada klasifikasi. Secara umum perpustakaan memakai system DDC (Dewey Decimal Classification). Umumnya nama perpustakaan dan nama pengarang buku disertakan. Dalam pengisian kartu buku melihat pada daftar klasifikasi yang baru disusun/didaftar untuk nomornya. Kartu buku diisi sesuai dengan isian yang tertera. Nomor inventaris juga dapat disertakan.Selanjutnya kartu buku diselipkan pada kantong buku yang dipasang dihalaman kosong terakhir isi buku. Buku siap disampul cover plastik agar tidak cepat rusak dan siap untuk rencana diletakkan pada kelompoknya. Halaman kedua/ketiga judul diberi kode nomor subyek dan nomor inventaris. Langkah selanjutnya buku yang telah selesai didata tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam katalog (ada beberapa pembagian katalog yaitu katalog subyek,pengarang, judul, dan biasanya dibuatkan kartu katalog beserta alamari katalog). Katalog ini berguna untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan,

sedangkan tujuan pembuatan katalog adalah : - orang menemukan buku berdasarkan pengarangnya,judulnya/ subyeknya. Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan - Membantu dalam pemilihan buku, berdasar edisinya, karakternya. Membantu penelusuran sumber yang dicari c. Penyusunan dan Pemeliharaan Pengaturan buku dirak (shelving). Buku diatur di rak dengan baik dan teratur sehingga waktu pemakai dapat dihemat. Karena itu buku di perpustakaan disusun dalam berbagai koleksi/urutan memenuhi kebutuhan pemakai, contoh : - buku teks (pengajaran ), buku referensi, majalah, khusus ( buku langka,mahal,mini), skripsi, pustaka non buku : kaset dsb. Penempatan buku di rak dilakukan untuk : 1) buku yang memerlukan koreksi/ perbaikan 2) buku yang diterima dari bagian penjilidan 3) buku untuk keperluan khusus 4) buku baru. Bila label buku copot,kabur tulisannya, perlu segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada tempatnya., maka pustakawan melakukan pembetulan letak buku.Dalam pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan kembali buku milik perpustakaan dalam arti adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat sebagai milik perpustakaan ( stok opname). Hal ini dinamakan verivikasi koleksi. Dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat. Sekretariat/Administrasi Kegiatan sekretariat harus membantu pelayanan sirkulasi dan teknis. Dari sirkulasi seperti pembuatan surat peringatan, pembuatan surat permohonan pemilihan buku ke badan induk. Penyimpanan berkas/file laporan keuangan,statistik, kegiatan. Penyiapan/ pembuatan kartu anggota perpustakaan, pengisian biodata peminjam di buku induk anggota. Atau hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan format-format isian. Promosi/ Publisitas Untuk mengenalkan serta memasarkan jasa perpustakaan tidak cukup hanya membangun jasa informasi serta mengharapkan umum untuk datang dan akan memenuhi perpustakaan. Memang ada orang yang memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar, tetapi biasanya mereka hanya segelintir orang saja. Promosi dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini : a. nama dan logo perpustakaan b. poster dan leaflet c. pameran d. media dan video e. ceramah f. iklan

Nama logo perpustakaan (jika ada) untuk mudah mengingat akan jasa perpustakaan bagi pemakai. Juga poster dan leaflet cara sederhana dan efektif mempromosikan jasa informasi perpustakaan. Poster yang dibuat hendaknya mencantumkan nama jasa, alamat, telepon, jam buka, jasa apa yang ada serta ditujukan untuk siapa saja. Pameran buku merupakan sarana penyampaian informasi kepada umum dalam jumlah besar. Pameran hendaknya bersifat visual ( disertakan foto jasa perpustakaan ) dan pustakawan dapat memberikan jasa ditempat (nasihat informasi ). Juga ada pameran koleksi buku atau koleksi yang bertepatan dengan perayaan ( hari kemerdekaan misalnya) maupun tema tertentu.

Statistik Perpustakaan Untuk menjaga keefektifan jasa pepustakaan maka diperlukan adanya sarana pemantauan jasa perpustakaan. Cara ini tergantung kepada waktu dan sumber daya yang tersedia. Metode yang lazim dipakai untuk pemantauan ialah statistik. Statistik (informasi kuantitatif ) dapat meliputi jumlah anggota, buku-buku yang sering dipinjam, jumlah koleksi yang dibeli/hadiah dan lain sebagainya. Pustakawan menggunakan statistika untuk keperluan : 1) Laporan tahunan 2) Mengukur efesiensi berbagai seksi atau masing-masing pustakawan 3) Menyusun rencana & jasa perpustakaan misalnya membuka ruang khusus untuk anak, memperpanjang jam buka perputakaan. 4) Memperkuat alasan menunjang penambahan anggaran dan tenaga 5) Menyajikan keberhasilan perpustakaan pada pemakai dan pimpinan. Bentuk laporan bisa beragam, misalnya tabel, grafik, diagram, dan lain-lain. Sistim Layanan Perpustakaan yang memberikan pelayanan dengan sistim terbuka memungkinkan setiap pengunjung yang datang untuk secara bebas masuk, mencari dan memilih serta mengambil sendiri buku yang dikehendaki dari rak yang ada. Bila buku tertentu akan dipinjam, buku tersebut diambil dan dibawa ke bagian yang melayani peminjaman. Sebaliknya, perpustakaan dengan system tertutup tidak mengijinkan setiap pengunjung masuk dan mengambil buku, tetapi petugaslah yang mengambilkan buku untuk pengunjung/peminjam. Peraturan Peminjaman Setiap anggota perpustakaan yang berhak menggunakan fasilitas peminjamanan buku harus memenuhi beberapa ketentuan umum, antara lain : 1) Bagi yang ingin meminjam buku untuk dibawa pulang, perlu memiliki kartu anggota, yang sekaligus sebagai kartu peminjaman. 2) Jumlah buku yang dipinjam ditetapkan paling banyak dua eksemplar dengan batas

waktu peminjaman dua minggu, yang dapat diperpanjang dengan terlebih dahulu melaporkan pada petugas. 3) Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda menurut lamanya keterlambatan. 4) Peminjam wajib menjaga dan memelihara buku yang dipinjam dan bertanggung jawab terhadap kehilangan/kerusakan buku yang dipinjamnya. 5) Peminjam dilarang membubuhkan coretan,melipat,merobek bagian buku. 6) Peminjam ttidak diperkenankan memindah tangankan buku yang dipinjam kepada orang lain. 7) Buku-buku referensi hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan dan tidak diperkenankan untuk dibawa pulang. Terkecuali dengan suatu perjanjian.

You might also like