You are on page 1of 110

HANDOUT

Materi kuliah TIF31713 Sistem Operasi Jaringan

Disusun oleh :

Bambang Sugiantoro, MT,CompTIA


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

KATA PENGANTAR

Handout ini diterbitkan khusus sebagai acuan mahasiswa yang mengambil Sistem Operasi Jaringan pada program studi Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan penyusun merasa bersyukur telah dapat merevisi ulang modul, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak jurusan yang telah memberi kepercayaan kepada kami, serta yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan dan pemantapan handout system operasi jaringan Tentu saja, modul ini belumlah sempurna. Dengan hati terbuka penyusun akan menerima segala kritik dan saran dari siapa saja yang berkenan demi perbaikan modul ini. Semoga modul ini berguna dalam proses pendidikan di Prodi Teknik Informatika UIN sunan Kalijaga Yogyakarta.

Yogyakarta, Januari 2010 PENYUSUN

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Modul I SEKILAS LINUX dan INSTALASI SISTEM OPERASI JARINGAN


A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu : 1. Mengetahui sekilas tentang Linux (Ubuntu) 2. Paham dan bisa menginstal Ubuntu secara mandiri 3. Setiap komputer mahasiswa telah terinstal linux (Ubuntu) B. DASAR TEORI a. Sistem Operasi Linux Sistem operasi linux diciptakan pertama kali oleh seorang mahasiswa Universitas Helsinki di Finlandia yang bernama Linus Torvald. Sistem operasi yang diciptakan tersebut berbasis mesin Unix. Sistem operasi linux adalah sistem operasi pertama yang benar-benar gratis, sehingga kita bisa secara bebas mengkopinya, karena linux berlisensi GNU Public License. Berbagai kelebihan yang ada pada Linux telah mampu menggeser kepopuleran Windows, diantaranya :
o o

kelengkapan software pendukung dalam setiap paket linux dan juga gratis!!! Tak mengenal virus, kalaupun ada itu adalah mallicianous script, kita bisa dengan mudah menghapusnya dengan merubah script kode atau dengan modifikasi kernel. Terbukti handal dan powerfull dalam jaringan dan pemrograman. Open source, sehingga kita bisa memodifikasi source code program yang ada. Sistem operasi linux tidak mengenal adanya drive seperti pada windows, namun semua di

o o

baca sebagai file. File system pada linux tersusun seperti dibawah ini: / : hierarki tertinggi dalam file system linux /root : berisi manajemen dan konfigurasi dari root /etc : berisi file-file program yang bisa di konfigurasi /home: berisi data user (biasa). /dev : berisi device yang terintall, contoh : hda1,hda2,tty1,consol,md3. /mnt : tempat file mount dari device yang bukan ber-file system linux. /media: device yang bersifat removeable, contoh : cdrom, hda1,floppy.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

/initrd : konfigurasi awal saat inisialisasi saat boot. /lib : library untuk aplikasi terinstall /proc : berisi file yang dibutuhkan oleh kernel /usr : berisi file yang dijalankan baik dalam bentuk biner ataupun script. .......... b. Persiapan Instalasi. 1. siapkan cd salah satu distro linux, misal : Ubuntu. 2. Catat spesifikasi komputer anda (Space hardisk, RAM, Processor, VGA dll) 3. Space hardisk minimal : 2 Gb (2048 Mb) untuk file system dan 2x ukuran RAM untuk swap memory. Partisi bisa memakai Partition Magic untuk me resize ulang hardisk. 4. Ubah first boot device adalah CD-Rom dan second boot device adalah Hardisk (HDD-0), melalui setting pada BIOS. c. Instalasi Ubuntu: 1. Booting CD, pilih install from CD,tekan enter untuk mulai instalasi 2. Pilih bahasa Instalasi (English (English)).

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

3. Pilih Date dan Time Zone, dengan memilih node pada zone yang dipilih.

4. Pilih jenis keyboard (default: American English)

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

5. Isi registrasi data user.

6. Untuk partisi, pilih Mannualy edit partition table Hardisk pada linux dikenal sebagai file yang disimpan pada /dev Hardisk #1 : /dev/hda Partisi#1 : /dev/hda1 Partisi#2 : /dev/hda2 Partisi#x : /dev/hdax Hardisk #2 : /dev/hdb Partisi#1 : /dev/hdb1 Partisi#2 : /dev/hda2 Partisi#x : /dev/hdax Misal saat me-resize dengan partition magic dihasilkan : /dev/hda3 sebagai unpartitioned space (partisi kosong) sebesar 3GB. Buat dua partisi : / dan swap (gunakan edit dan new). Misal / sebesar 2.5 GB format ext3, dan 500MB sebagai swap.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

7. Pilih install untuk memulai instalasi. 8. Instalasi GRUB (dual booting). C. Tugas 1. Catat Spesifikasi computer kamu. (Procc, Hardisk, Memory, Video, FileSystem.) 2. Apakah yang dimaksud dengan : GNU, kernel, Open source, live CD ? 3. Sebutkan 5 distro Linux dan kelebihannya. 4. Apakah itu GNOME dan KDE? Dan apakah perbedaannya? 5. Installah Linux, agar bisa belajar di rumah (distro bebas)! 6. Sebutkan ekstensi paket instalasi linux dan bagaimana cara menginstallnya!

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Modul II COMMAND LINE DAN ADMINISTRASI SISTEM


A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum, praktikan diharapkan mampu : 1. Mengenalkan perintah-perintah pada administrasi sistem Linux 2. Mempelajari utilitas dasar pada sistem Linux. 3. Mampu menangani user-user dan service pada sistem operasi Linux. 4. Mampu menggunakan text editor pada consol base. B. DASAR TEORI a. Command Line dan Administrasi pada Linux. Pada Linux terdapat dua (2) mode untuk menjalankan berbagai aplikasi. 1. Terminal mode : tempat untuk menjalankan aplikasi yang tidak ada pada graphical mode. 2. Graphical mode : dikenal XWindow, aplikasi ditampilkan dalam mode grafis dan tertata pada panel menu. Jika Anda telah berada pada terminal maka Anda dapat dikatakan akan bekerja pada Shell. Shell adalah nama aplikasi dimana Anda dapat berinteraksi dengan mesin Anda.

Ini diasumsikan bahwa anda login sebagai user himatif (paling depan), dengan nama (hostname) mesin Anda adalah himatif-mania, dan Anda pada saat ini sedang berada pada direktori aktif user biasa (paling belakang $). b. Konsep manajemen user dan group Pada sistem Unix diterapkan konsep yang membedakan seorang user dengan user lain. Dimana setiap user memiliki privasi yang didasarkan atas proses login, hak dan ijin. Pemberian nama login bertujuan untuk memberikan identitas pada tiap identitas agar dapat memiliki file,
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

direktori dan proses sendiri, seorang user dibatasi oleh ijin akses yang berbeda-beda. Bagi user biasa, nama login dapat digunakan untuk memasuki sebuah shell yang disiapkan sistem melalui proses autentifikasi password dan melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam sistem tersebut. Secara umum user (pengguna) di sistem Linux dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Super User (root), memiliki hak akses penuh, tidak terbatas terhadap sistem . Login root digunakan dalam pengelolaan suatu administrasi sistem. Dalam Linux user ini mempunyai simbol # 2. Ordinary User, memiliki keterbatasan dan hak terhadap sistem. Dalam Linux user ini mempunyai simbol $. Dalam Ubuntu super user(root) jarang digunakan, karena Ubuntu tidak mengenalkan root dengan maksud untuk meningkatkan sekuritas pada sistem itu sendiri. Untuk perintah yang biasa dijalankan dalam kondisi root, bisa digantikan dengan perintah sudo (super user Do). Jadi yang sering di pakai dalam pemberian perintah adalah mode user biasa yang tetap dinotasikan dengan $. Beberapa hal penting berkaitan dengan user dan group antara lain :

Pendaftaran nama login Pembekuan nama login user Penghapusan nama login user Pembuatan group baru Pembagian group Pengaturan direktori home pengamanan file-file password dan lain lain User biasa. Contoh : Riza, Danang, Kosha Aplikasi. Contoh : MySQL, squaremail, squid Device. Contoh : IP (Internet Protocol) Service. Contoh : cron, FTP, SSH

Dalam sistem Linux, nama login dapat diberikan pada :


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

C. LANGKAH PRAKTIKUM a. Perintah Dasar Pertama masukkah ke mode konsole / terminal.


user@himatif:~$

No 1.

Perintah cd (Change Directory) cat ls (LiSt)

Parameter .. /[direktori]/.. $ cd ..

Sintax

Keterangan Pindah direktori satu tingkat diatasnya (direktori sebelumnya) Pindah ke direktori /home/user Menampilkan isi direktori /etc/passwd. Bisa juga untuk menampilkan isi suatu file. Menampilkan daftar isi /home/ Menampilkan seluruh isi dalam direktori termasuk yang di-hidden (ditandai dengan titik) Menampilkan isi pada /home termasuk isi sub folder dari /home Menampilkan isi berikut informasi file/folder Membuat direktori kosong Membuat direktori dir di /home/user/ Menghapus direktori dir Verbose mode (menampilkan status) Menghapus secara paksa (force) Menghapus secara interaktif Membuat file kosong text.txt di /home Memindah file antar direktori. Bisa juga untuk mengganti nama file/folder Pindah secara paksa Pindah dengan interaktif (mencegah overwritten) Verbose mode Meng-copy file dari sumber ke tujuan baru

$ cd /home/user/ $ cat /etc/passwd/ $ ls /home/ $ ls a /home/ $ ls R /home/ $ ls l /home/ $ mkdir [direktori] $ mkdir /home/user/dir $ rmdir dir

2. 3.

/[direktori]/ /[direktori]/ -a -R -l

4. 5.

mkdir rmdir (direktori) rm (file) -v -f -i

$ rmdir v dir $ rmdir f dir $ rmdir i dir $ touch /home/text.txt $ mv [lama] [baru]

6. 7.

touch mv -f -i -v

$ mv f coba /opt/ $ mv i coba /opt/ $ mv v coba /opt/ $ cp [lama] [baru]

9.

cp (copy)

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

No. Perintah 10. chown (change owner)

Parameter

Sintax $ sudo chown parameter user_baru /home/test.txt

Keterangan Mengubah hak kepemilikan suatu file, Dalam Linux, setiap file atau direktori memiliki hak kepemilikan yang berbeda, dimana diatur menurut hak User, hak owner, dan hak grup. Mengubah kepemilikan file sampai ke semua file yang ada dalam sub direktori Verbose mode Seperti v, tetapi yang ditampilkan hanya file yang dapat diubah kepemilikannya.

-R -v -c 11. chgrp Sama dengan chown Sama dengan chown $ sudo chgrp parameter user_baru /home/test.txt

Sama dengan chown yaitu mengubah kepemilikan suatu file. Jika chown untuk user, maka chgrp untuk pengubahan group. Lihat dibawah tabel

12.

chmod

Chmod Mengubah permisi pada file atau folder. Ada dua cara untuk menggunakan Command Line chmod, antara lain : 1) Dengan ekspresi huruf. yaitu dengan memberikan tanda untuk mengurangi/menghapus atribut dan dengan menggunakan tanda + untuk menambah atribut file. Sintak yang digunakan : chmod -[parameter] [hak kepemilikan] [- atau +] [Hak Akses] [namafile] Untuk hak kepemilikan terbagi atas tiga yaitu :

u ( User, yaitu pemilik file atau user yang sedang aktif ) g (Group, yaitu user yang berada satu group dengan user aktif) o ( other, yaitu user yang tidak dalam satu group dengan user aktif )

Jika ingin mengubah semua, tanpa spesifikasi bisa dengan menggunakan a+ untuk menambah semua, dan a- untuk mengurangi. Untuk hak akses terdiri atas tiga command yaitu :

w (write, yaitu hak untuk menulis ulang file tersebut, menimpa atau mengganti isi file tersebut ) r ( read, yaitu hak untuk membaca file tersebut ). x (execution, yaitu hak mengeksekusi, dan menjalankan file tersebut). 10

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk lebih jelasnya contoh : Pada kasus dibawah atribut file sebelum diubah adalah :
user@himatif:~$ ls -l -rw-rw-r-- 1 user user 0 Jun 21 02:39 belajar.txt

Pada file pertama berarti bahwa belajar.txt memiliki hak akses sebagai berikut:

- menunjukan file, jika direktori berisi d. rw- user memiliki hak akses untuk membaca ( r ), menulisi ( w ). rw- group memiliki hak akses untuk membaca ( r ), menulisi ( w ). r-- other hanya memiliki hak membaca ( r ) saja.

Mengubah hak akses :


user@himatif:~$ sudo chmod u+x belajar.txt

Dengan perintah ls -l, akan didapatkan hasil seperti dibawah : Bandingkan baris pertama tersebut dengan diatasnya, akan terlihat bahwa pada hak akses pada permision user (u) terdapat tambahan x
user@himatif:~$ ls -l

-rw-rw-r-- 1 user user 0 Jun 21 02:39 belajar.txt 2) Dengan mode Oktal Untuk mengubah ke mode oktal, sintaks yang digunakan sama seperti jika kita langsung menuliskan hak akses , tetapi diubah ke bentuk bilangan :

r read diubah ke angka 4 w writte diubah ke angka 2 x executable diubah ke angka 1 user, dengan format x00, (x ratusan ) group, dengan format x0, (x puluhan) other, dengan format x, (x satuan)

Sedangkan untuk hak kepemilikan memiliki format sebagai berikut :


Untuk menentukan nilai hak akses kita harus merubah x dengan hak aksesnya dan kemudian ditambahkan. Contoh : -rw-rw-r-- 1 user user 0 Jun 21 02:39 belajar.txt, dapat diuraikan menjadi :

rw (untuk user ) maka jika dioktalkan akan menjadi 400+200 +000= 600 11

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

rw- (untuk group) maka jika diubah ke oktal akan menjadi 40+20+00 =640 r-- (untuk other) maka jika dioktalkan akan menjadi 4+0+0 = 4 Kemudian ditambahkan akan didapat = 644 Jadi jikalau kita ingin mengubah hak kepemilikan file informatika.txt menjadi rw-rw-r--, yang kita ketikkan adalah :
user@himatif:~$ chmod 644 coba.txt

a. Manajemen User Pada Ubuntu Linux, sebuah nama login dianggap sah dalam suatu sistem apabila : 1. Data-data terdapat pada file /etc/passwd 2. Password dalam bentuk terenskripsi (tidak terbaca) berada dalam file /etc/shadow 3. Nama login berada pada group yang terdapat pada /etc/group Langkah-langkah dalam memanagemen user. Melihat beberapa user dalam sistem :
cat /etc/passwd root:x:0:0:root:/root:/bin/bash bin:x:1:1:bin:/bin:/sbin/nologin ....................................... nobody:x:99:99:Nobody:/:/sbin/nologin user:x:500:100:user himatif :/home/user:/bin/bash

Misal, baris terakhir dari tampilan di atas :


user:x:500:100:user himatif :/home/user:/bin/bash

Keterangan : user = nama login untuk user tertentu x = password yang telah dideskripsi (disimpan dalam file /etc/shadow) 500 = nomor UID (User ID) 100 = nomor GID (Group ID) user himatif = nama login atau komentar /home/user = direktori home untuk user user /bin/bash = default shell yang digunakan

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

12

Sistem Linux telah menyiapkan beberapa utilitas yang merupakan utilitas pengubah file-file diatas, utilitas tersebut antara lain : 1. useradd, digunakan untuk menambah user baru 2. userdel, digunakan untuk menghapus sebuah user 3. usermod, digunakan untuk memodifikasi data-data user 4. passwd, digunakan untuk merubah password sebuah user 5. users, digunakan untuk menampilkan user yang login 6. groupadd, digunakan untuk menambah sebuah group 7. groups, digunakan untuk menampilkan informasi group dari user yang sedang login 8. groupdel, digunakan untuk menghapus sebuah group 9. groupmod, digunakan untuk memodifikasi data-data group Keterangan :
1. useradd

Berfungsi untuk menambah sebuah group. letak file : /usr/sbin/groupadd sintaks : groupmod [-d gid [-o]] [-n group_name ] group keterangan :
-g : nomor GID (Group ID) -n : nama group

Sintaksnya :
useradd -D [-g group] [-b base] [-s shell] [-f inactive] [-e expire]

Contoh penggunaan :
user@himatif:~$ sudo useradd user1

2. passwd

Setelah membuat user, kita membuat password untuk login ke user :


user@himatif:~$ sudo passwd user1

Tampilan berikutnya memasukkan password yang kita inginkan, dilanjutkan dengan verifikasi password :
Changing password for user1. New password : Re-enter new password : Password changed Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

13

Perlu kita ketahui bahwa UNIX memberlakukan password minimal 6 karakter dan dalam huruf abjad jika kecil maka kecil semuanya atau besar maka besar semuanya. Bisa juga dikombinasikan dengan angka. Jika kita membuat password terdiri dari misalnya 3 karakter saja, maka sistem akan memberikan warning seperti ini :
BAD PASSWORD: it's WAY too short

3. userdel

Berfungsi untuk menghapus user dari sistem.


user@himatif:~$ sudo userdel user1

4. groups

Digunakan untuk menampilkan informasi group yang sedang login sintaks : groups [OPTION]... [USERNAME]...
$ groups

5. groupadd

Berfungsi untuk menambah group yang ada letak file : /usr/sbin/groupadd sintaks : groupadd group
user@himatif:~$ sudo groupadd informatika

6. groupdel

Berfungsi untuk menghapus group yang ada letak file : /usr/sbin/groupdel sintaks : groupdel group
user@himatif:~$ sudo groupdel informatika

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

14

b. Editor File pada console (vi) Pengenalan editor pada linux dimaksudkan agar praktikan terbiasa dengan pengeditan filefile konfigurasi secara mudah secara text mode. Banyak sekali text editor yang terdapat pada unix, salah satunya vi. Dipilihnya vi sebagai bahan praktikan karena kemudahannya. Dari konsole lakukan beberapa perintah berikut :
#vi [namafile] #vi data.txt

Selanjutnya, untuk menyisip karakter. Terlebih dahulu tekanlah tombol Escape atau tekan huruf i , ini berarti kita bekerja pada mode write. Untuk menandai pada pojok kiri bawah ada tulisan insert ataupun replace. Untuk menyimpan file, kita harus masuk ke mode Command. Tekanlah escape sekali lagi dan kita telah masuk mode command. Ditandai dengan hilangya tulisan pada pojok kiri bawah. Beberapa sintaks pada mode command vi.
Command
:w :wq /[karakter] x yy p x dd : set number : x : help Ctrl + d Ctrl + f /[kata] atau ?[kata] : %s/[string asli]/[string baru]/g

Fungsi
Menulis atau menyimpan hasil pekerjaan kita. Menyimpan dan keluar dari text editor. Melakukan pencarian kata sesuai dengan karakter yang dicari. Mencopy sebanyak x baris Melakukan Paste. Melakukan penghapusan sebanyak x baris Menampilkan nomer baris Menuju baris ke x Melihat file bantuan/ tutorial Bergerak setengah layar ke bawah Bergerak setengah layar ke atas Mencari suatu kata Mengganti suatu kata

Terkadang file yang akan kita kerjakan tidak mau berjalan sesuai perintah perintah di atas. Maka kita dapat menambahkan option ! yang artinya bersifat memaksa. D. TUGAS 1. Masuk ke terminal. 2. Buatlah dua user dengan dengan nama sesuai dengan keinginan anda . a. User1 : ............................................................................................................ b. user2 : ............................................................................................................. Berilah password untuk kedua user tersebut sesuai dengan keinginan anda. Ubahlah group dari user1 sama dengan user2. Sintaks : ...............................................................................................................
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

15

buatlah file dengan nama file1.txt pada direktori /home/user1/ Isi file : ................................................................................................................. buatlah hka akses file1.txt agar user memiliki semua hak, group hanya bisa membaca dan mengeksekusi,dan other hanay bisa membaca. Sintaks:.................................................................................................................

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

16

Modul III KONSEP JARINGAN DAN TCP/IP


A. TUJUAN 1. Memahami konsep dan dasar-dasar jaringan. 2. Dapat mendesain jaringan. 3. Mengerti dan memahami perangkat keras dan kegunaannya. 4. Memahami konfigurasi alamat IP suatu host pada jaringan. B. DASAR TEORI Network atau jaringan dalam bidang komputer dapat diartikan dua atau lebih komputer otonom yang dihubungkan dengan media transmisi/komunikasi dengan menggunakan suatu standarisasi sehingga dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. 1. Desain Jaringan dan perangkat network. Jaringan tersusun atas beberapa host yang terhubung melalui perangkat jaringan. Yang meliputi antara lain :
a.

Protokol Jaringan . Protokol Jaringan adalah suatu standart yang harus saling dimengerti oleh satu komputer dan komputer lain agar dapat saling berkomunikasi. 1) TCP/IP : TCP/IP merupakan protokol yang digunakan hampir seluruh sistem operasi dan merupakan standart umum dari internet. Dalam TCP/IP terdapat protokol-protokol kecil yang menangani suatu model transfer data tertentu antara lain : SMTP ( untuk transfer mail ), FTP (untuk transfer data secara umum), Telnet ( untuk melakukan control remote / menjalankan komputer secara remote ) dan lain-lain. 2) NetBIOS 3) AppleTalk 4) IPX 5) NETBUI : Protocol ini merupakan standart yang dikembangkan oleh IBM. : Protokol yang berjalan pada sistem operasi Machintosh. : Protokol yang digunakan oleh NetWare. : Protocol yang dikembangkan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows.

b.

Media Transmisi o Koaxial Cable : Bentuk seperti cabel TV. o TP (Twisted Pair ) = Kabel yang terdiri atas 4 pasang yang saling berpilin.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

17

Kabel ini ada 2 macam : UTP (Unsheald Twested Pair) dan STP (Sheald Twested Pair), pada umumnya UTP lebih banyak digunakan. o Fiber Optic = Kabel yang tersusun atas serat optic.
c.

Kartu Jaringan / NIC. NIC (Network Interface Card ) merupakan perangkat jaringan yang memiliki MAC address, kenyataannya NIC inilah yang dikenali oleh jaringan, bukan komputernya.

d.

Reapeter, Router, Switch, HUB, Bridge. Alat-alat yang berguna menghubungkan antara segmen-segmen kabel LAN, perbedaannya carilah referensinya sendiri atau tanyakan pada assisten.

Konfigurasi fisik dari host yang terhubung dapat dibedakan atas beberapa macam antara lain : a. Topologi Bus. Pada topologi ini, terdapat sebuah kabel pusat ( biasanya berupa kabel koaxial) sebagai media transmisi utama. Sangat sederhana,data yang melewati media transmisi dapat langsung menuju ke host yang dituju tanpa melewati host yang lain. Data dapat bergerak bebas sepanjang kabel, hal ini berakibat pada besarnya coallision yang terjadi sehingga kinerja berkurang. Terganggunya sebuah host tidak mempengaruhi sistem secara keseluruhan. Sistem akan terputus apabila media transmisi utama terputus.

b. Topologi Ring. Pada sistem ini digunakan metode token passing yaitu metode dimana data dikirim secara berputar melalui node ke node sampai data terkirim ke host yang dituju. Data yang mengalir pada media transmisi berjalan satu arah, sehingga coallision data lebih kecil. Apabila ada suatu host yang mati maka keseluruhan jaringan akan terputus juga.

c. Topologi Star.

Tipe jaringan ini menggunakan konsentrator untuk mengkoneksikan

keseluruhan node. Konsentrator dapat berupa switch ataupun hub. Biasanya media transmisi
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

18

menggunakan kabel UTP. Apabila suatu node terganggu, jaringan secara keseluruhan tetap dapat berjalan.

2. Konsep TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) Tujuan utama dari pembuatan suatu jaringan adalah agar satu komputer dengan komputer lain dapat saling berkomunikasi. Hal ini tentunya tidaklah mudah apabila jaringan itu terdiri atas banyak aplikasi dan sistem operasi yang berlainan platform. Hal ini sama dengan membayangkan banyak orang yang berbeda-beda bahasa tetapi memiliki kepentingan yang sama. Solusinya adalah membuat suatu standarisasi bahasa. Hal ini sama pada dunia komputer, dengan semakin banyaknya sistem operasi yang berkembang dan semakin beragamnya aplikasi yang ada. Tentunya diperlukan suatu standar komunikasi antara satu komputer dangan komputer yang lain. Maka dari itu dibuatlah standarisasi komunikasi jaringan salah satunya Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) TCP/IP tersusun atas empat layer :

1) Layer Network Interface Adalah layer yang berhubungan dengan media (perangkat keras), Layer ini menghubungkan perangkat keras pada komputer dengan perangkat lunaknya.

LAN Card untuk kabel UTP modem untuk kabel telepon dan kabel FO ( Fiber Optic ) WNIC untuk kabel Wave Lan

2) Layer IP Layer ini menangani pengalamatan suatu host ( Komputer ) dalam jaringan. Dan hal ini dilakukan dengan menggunakan IP Address.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

19

3) Layer TCP Layer ini menangani pengalamatan suatu service (port) pada suatu host. 4) Layer Aplication. Layer yang berhubungan langsung dengan aplikasi yang berjalan pada host. 3. IP Address. a. Bilangan Biner Sebelum mengenal IP, alangkah lebih baiknya dahulu mengenal bagaimana mengubah bentuk bilangan dari angka desimal ( basis bilangan 10 ) ke bentuk Biner (basis bilangan 2). Mengapa hal ini dilakukan ?, hal ini dikarenakan perbedaan pembacaan antara manusia dengan komputer. Manusia lebih familier dengan bilangan desimal, sedangkan komputer lebih familiar dengan bilangan biner. Untuk melakukan subnetting (diterangkan dibawah), pengubahan bilangan kebentuk biner sangat diperlukan. Contoh pengubahan bentu desimal ke biner. 203 : 2 = 101 sisa bagi 1 101 : 2 = 50 sisa bagi 1 50 : 2 = 25 sisa bagi 0 25 : 2 = 12 sisa bagi 1 12 : 2 = 6 sisa bagi 0 6 : 2 = 3 sisa bagi 0 3 : 2 = 1 sisa bagi 1 Jadi bentuk biner dari 203 adalah 11001011 ( dihitung dari belakang ). Sedangkan apabila ingin mengubah bentuk biner ke bentuk desimal dapat lakukan dengan cara seperti dibawah : Biner Desimal 1 128 1 64 0 32 0 16 1 8 0 4 1 2 1 1

1 + 2 + 0 + 8 + 64 + 128 = 203 b. Pengaturan IP address Seperti diterangkan diatas, agar setiap komputer dalam suatu jaringan dapat saling berkomunikasi maka setiap komputer tersebut harus memiliki pengenal. Dalam konsep TCP/IP pengenal untuk masing-masing komputer digunakan IP address.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

20

IP address ada dua macam yaitu IPv4 ( 32 bit ) dan IPv6 ( 128 bit ). Untuk saat ini yang banyak digunakan adalah type 32 bit, dan biasanya ditulis dalam 4 kelompok bilangan. xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx atau 255.255.255.255 Apabila dihitung secara desimal standart maksimum untuk IP address adalah 255. jadi format maksimum dari IP adalah 255.255.255.255 atau jika dibinerkan menjadi 11111111.11111111.11111111.11111111 Dari format diatas terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan Host ID. Network ID menunjukkan alamat dari jaringannya dan Host ID menunjukkan banyak dari host yang ada. Hal ini selayaknya rumah dimana network ID menunjukkan nama jalan dan host ID menunjukkan nomor rumah. Network ID dan host ID setiap kelas IP komputer akan saling berbeda. Pengalokasian IP address untuk kelas A, B, C, D dan E. Range Oktet pertama Panjang Network ID Panjang Host ID Network Prefix Network Maksimum Host Maksimum Contoh : IP 192.0.2.1 ( Kelas C ) dapat diartikan sebagai berikut : Network ID = 192.168.0.0 Host ID = 192.168.0.1 Selain dengan cara diatas ada cara penulisan IP yang menggunakan Network Prefiknya, yaitu bilangan yang menyatakan panjang networknya. Sebagai contoh untuk menunjuk IP 192.168.xxx.xxx dapat digunakan bentuk 192.168.0.1/24. Untuk Network ID dan Host ID tidak boleh diset pada nomor 255 (semua bit diset 1), karena IP tersebut digunakan untuk broadcast ke jaringan. Pada kenyataannya walaupun komputer telah memiliki IP address, belum tentu dapat saling berkomunikasi, karena ada perbedaan broadcast. Untuk menghitung sebuah network dari sebuah IP dapat dilakukan dengan cara mengembalikan bentuk Desimal IP ke bentuk biner. Dan dilakukan operasi AND pada networknya dan netmasknya.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D 0-127 128-191 192-233 224-247 0 10 110 1110 w w.x w.x.y x.y.z y.z z 8 16 24 127 16348 2097152 16777214 65534 254 -

Kelas E 248-255 1111 -

21

Hal ini dilakukan juga apabila ingin melakukan subnetting, yaitu metode memecahmecah IP menjadi beberapa jaringan kecil. Subnetting tujuan utamanya adalah memperkecil jumlah network sehingga tidak terjadi trafik pada jaringan dan upaya penghematan IP global. Contoh : 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000.00000001 ( IP Address ) AND 192.168.0.0 11000000.10101000.00000000.00000000 (Network ) Apabila ingin membuat suatu subnet dari jaringan diatas dapat dilakukan dengan mengubah netmasknya dengan menambah satu bit pada netmasknya. Contoh : 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 ubah dengan menambah 1 byte. 11111111.11111111.11111111.10000000 255.255.255.128 dari netmask diatas maka network yang didapat adalah 192.168.0.128 Sehingga dapat diambil 2 network dari network 192.168.0.0 yaitu network 192.168.0.0 dan 192.168.0.128, dengan spesifikasi dari network yang terbentuk adalah : 1) IP range 192.168.0.0 192.168.0.127 network = 192.168.0.0 broadcast = 192.168.0.127 2) IP range 192.168.0.128 192.168.0.255 network = 192.168.0.128 broadcast = 192.168.0.255 Untuk memecah network selanjutnya lakukan penambahan 1 byte pada netmasknya. C. LANGKAH PRAKTIKUM Praktikum akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan desain jaringan dan IP addressing yang meliputi : 1. Pengkabelan/Desain Jaringan Untuk pengkabelan alat-alat yang dibutuhkan antara lain : 1) Kabel UTP (RJ45) 2) Conector RJ-45 3) Crimping (Tang untuk memasang kabel UTP dengan conector RJ-45).
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

255.255.255.0 11111111.11111111.11111111.00000000 (Net Mask )

22

Urutan warna standar pada kabel RJ45 :


Pin 1 2 3 4 5 6 7 8 Warna1 P/O O P/H B P/B H P/C C Warna 2 HJ K B M HTM O C GREY

Susunan warna kabel 1 yang sering dipakai di Indonesia Pemasangan kabel dan conector memiliki dua aturan antara lain : a. Pemasangan type Straight. Standart ini berdasarkan atas EIA/TIA-568B. Antara satu ujung dengan ujung yang lain memiliki urutan kabel yang sama. Digunakan sebagai penghubung antara beberapa host dengan menggunakan perangkat penghubung seperti switch, hub dan reapeter.
Dari Pin 1(TD+) 2 (TD-) 3(RD+) 4 5 6(RD-) 7 8 Warna P/O O P/H B P/B H P/C C Pin 1(TD+) 2(TD-) 3(RD+) 4 5 6(RD-) 7 8 Ke Warna P/O O P/H B P/B H P/C C

b. Pemasangan type Cross Standart ini berdasarkan atas EIA/TIA-568A. Dimana Kedua ujung memiliki urutan kabel yang berbeda. Fungsi dari kabel berjenis ini adalah sebagai penghubung antara host secara langsung (Host to Host).
Dari Pin 1(TD+) 2 (TD-) 3(RD+) 4 5 6(RD-) 7 8 Warna P/O O P/H B P/B H P/C C Pin 3(TD+) 6(TD-) 1(RD+) 4 5 2(RD-) 7 8 Ke Warna P/H H P/O B P/B O P/C C

2. Konfigurasi IP Address pada suatu LAN (Local Area Network) Fungsi IP address adalah memberikan suatu identitas kepada host agar dikenali oleh jaringan. Seperti halnya rumah, maka IP address adalah alamat dari rumah tersebut yang digunakan sebagai sarana identitas terhadap lingkungan. Sehingga jikalau si A mau mengirimkan surat
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

23

tanda putus ke si B, maka surat tersebut dapat dipastikan tidak akan sampai ke si C, yang lagi ditaksir si A. IP Address di suatu network tidak boleh sama, badan yang berwenang menangani pengaturan IP address adalah IANA ( Internet Assigned Numbers Authority). Badan ini berhak memberikan pengaturan IP address pada Linux dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara permanen dan cara tidak permanen. a. Cara Tidak permanen. Cara ini dilakukan apabila IP address dari host hanya akan digunakan secara temporer saja, dan apabila network atau host direboot ulang maka konfigurasi akan kembali ke standar sebelumnnya. Perintah yang digunakan adalah ifconfig. Dengan sintaks secara umum :
$ sudo ifconfig [nama device] [ipaddress] netmask [netmask dari network] broadcast [broadcast network].

Cek dahulu apakah eternet (eth0) telah diberi IP.


$ sudo ifconfig eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:14:85:2D:61:6A inet addr:192.168.0.1 Bcast:192.168.0.255 Mask:255.255.255.0 inet6 addr: fe80::214:85ff:fe2d:616a/64 Scope:Link UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1 RX packets:118 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:6 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:1000 RX bytes:38724 (37.8 KiB) TX bytes:468 (468.0 b) Interrupt:177 Base address:0x6000 lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 inet6 addr: ::1/128 Scope:Host UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1 RX packets:13 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0 TX packets:13 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0 txqueuelen:0 RX bytes:784 (784.0 b) TX bytes:784 (784.0 b) eth0

Pada tampilan diatas

menyatakan peralatan LAN Card, yang memiliki IP address

192.168.0.1, sedangkan lo menyatakan loopback dengan IP 127.0.0.1. Selain parameter diatas ada ada beberapa informasi yang sangat perlu antara lain :

Hwaddr : Merupakan informasi yang menyatakan identitas khusus dari kartu jaringan yang kita miliki, pada setiap kartu jaringan selalu beda. Bcast : Merupakan alamat broadcast cari jaringan. Mask : Merupakan Netmask dari jaringan kita, dalam hal ini jaringan kita ada pada class C.

$ sudo ifconfig eth0 192.168.231.212 broadcast 192.168.231.255

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

24

Cek lagi apakah telah berubah :


$ sudo ifconfig eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:02:44:5C:56:5A inet addr:192.168.231.212 Bcast:192.168.231.255 Mask:255.255.255.0 ............................................... lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 ............................................... RX bytes:1815420 (1.7 Mb) TX bytes:1815420 (1.7 Mb)

b. Cara Permanen. Pengubahan dari IP dengan cara permanen dapat dilakukan dengan mengedit file konfigurasinya. Yaitu pada /etc/network/interfaces. Lakukan checking dengan tool ifconfig.
$ sudo vi /etc/network/interfaces # This file describes the network interfaces available on your system # and how to activate them. For more information, see interfaces(5). # The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback # The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet static network 192.168.0.0 broadcast 192.168.0.255 address 192.168.123.3 netmask 255.255.255.0

Dari file tersebut hal yang harus ada dan perlu diedit adalah :

lo eth0 address gateway

= Device loopback = device ethernet 0 = Alamat network jaringan. = Alamat gateway jaringan.

netmask = Alamat netmask dari type jaringan.

Selanjutnya restartlah network anda.


$ sudo /etc/init.d/networking start $ sudo /etc/init.d/networking stop

Lakukan prosedur ICMP (ping) pada IP kita, apakah telah berjalan.


# ping 192.168.231.7 root@edubuntu:~# ping 192.168.123.7 PING 192.168.123.7 (192.168.123.7) 56(84) bytes of data. 64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.861 ms 64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.106 ms 64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=5 ttl=64 time=0.121 ms --- 192.168.123.7 ping statistics --3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 2999ms

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

25

3. Setting DHCP ( Dinamic Host Cinfiguration Protocol ). DHCP merupakan salah satu cara pemberian suatu IP pada host dengan cara client server, komputer client akan diberi IP oleh server sesuai dengan konfigurasi yang kita buat. Pemberian IP dapat dilakukan dengan dua cara : 1) IP diberikan oleh server secara random, sesuai dengan range yang kita tentukan. 2) IP diberikan sesuai dengan konfigurasi, dimana kita telah menentukan suatu Host dengan IP tertentu. Hal ini ditentukan dengan MAC address. Langkah-langkahnya, sebagai berikut : Cek dahulu paket yang diperlukan telah tersedia :
user@himatif:~$ sudo dpkg -l |grep dhcp ii dhcp3-client Client ii dhcp3-common files used by all the dhcp3* packages ii dhcp3-server server for automatic IP address assignm 3.0.3-6ubuntu7 DHCP 3.0.3-6ubuntu7 Common 3.0.3-6ubuntu7 DHCP

Jika paket telah tersedia, selanjutnya melakukan konfigurasi pada server, salinlah contoh file konfigurasi dhcp ke folder /etc
$ sudo cp -v /usr/share/doc/dhcp/examples/dhcpd.conf /etc/dhpcd.conf

atau
$ sudo cp -v /usr/share/doc/dhcp3-server/examples/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Selanjutnya melakukan konfigurasi pada filenya, bisa dengan mengetikan script pada file tersebut atau dengan mengedit file tersebut dengan konfigurasi disesuaikan.
ddns-update-style interim; ignore client-updates; subnet 192.168.231.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.231.2 192.168.231.41; option routers 192.168.231.1; host tetap { hardware ethernet 00:e0:4c:01:27:8a; fixed-address 192.168.231.254; } host tetap1 { hardware ethernet 00:50:bf:9f:7c:64; fixed-address 192.168.231.252; } }

Selanjutnya jalankan daemon dari DHCP


$ sudo /usr/sbin/dhcpd3

Selanjutnya setting pada client,dengan cara SystemAdministrationNetworking, ubah konfigurasi propertiesnya menjadi DHCP.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

26

Untuk client windows yang perlu disetting adalah Network Propertiesnya : Gunakan Obtain an IP address automatically, dan Obtain DNS server address automatically. Lakukan pinging pada network. setting dhcp 2 Diasumsikan eth0 adalah interface untuk kartu network Jangkauan Alamat IP: 192.168.0.100 ke 192.168.0.200 Subnet Mask: 255.255.255.0 Server DNS: 202.188.0.133, 202.188.1.5 Domain: mydomain.net Alamat Gateway: 192.168.0.1
sudo apt-get install dhcp3-server sudo cp /etc/default/dhcp3-server /etc/default/dhcp3-server_backup gksudo gedit /etc/default/dhcp3-server

Cari baris ini


... INTERFACES="" ...

Ganti dengan baris berikut


INTERFACES="eth0"

Simpan berkas yang telah disunting


sudo cp /etc/dhcp3/dhcpd.conf /etc/dhcp3/dhcpd.conf_backup gksudo gedit /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Cari bagian ini


... # option definitions common to all supported networks... option domain-name "example.org"; option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; ...

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

27

Ganti dengan baris berikut


#option definitions common to all supported networks... #option domain-name "example.org"; #option domain-name-servers ns1.example.org, ns2.example.org; #default-lease-time 600; #max-lease-time 7200;

Cari bagian ini


... # A slightly different configuration for an internal subnet. #subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.224 { # range 10.5.5.26 10.5.5.30; # option domain-name-servers ns1.internal.example.org; # option domain-name "internal.example.org"; # option routers 10.5.5.1; # option broadcast-address 10.5.5.31; # default-lease-time 600; # max-lease-time 7200; #} ...

Ganti dengan baris berikut


# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.100 192.168.0.200; option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5; option domain-name "mydomain.net"; option routers 192.168.0.1; option broadcast-address 192.168.0.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; }

Simpan berkas yang telah disunting


sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart

D. LEMBAR KERJA. 1. Untuk IP address 127.2.2.1 tentukan


subnetmask : ..................................................................................................... networknya : ...................................................................................................... Broadcast : .........................................................................................................

2. Berapa MAC address dari NIC anda : ............................................................................. 3. Catatlah beberapa informasi untuk network anda.

IPADDR :............................................................................................................. BCAST : .............................................................................................................. MASK : ................................................................................................................ Hwaddr : ..............................................................................................................

4. Lakukan pinging pada broadcast anda.

Catat berapa host yang aktif : ............................................................................. 28

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Catat No Ipnya.

..................................................................................................................................... ..................................................................................................................................... 5. Dengan kelompok anda, buatlah 2 network yang berlainan, dan lakukan :

Lakukan pinging pada semua host teman anda. Catat apa yang terjadi !

6. Pada kabel UTP terdapat 8 kabel dengan warna yang berbeda. Tugas anda carilah masingmasing fungsi tiap urutan kabel tersebut untuk susunan straight-- (Mana yang vcc, ground, + , - dll). 7. Apakah kita dapat meng-crimping kabel UTP tetapi tidak memakai semua kabelnya dalam konektor dan bisa dipakai dalam jaringan? Jika Ya, maka jelaskan dan gambarkan.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

29

Modul IV TRANSFER DATA

A. TUJUAN Setelah melaksanakan praktikum, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami tentang SSH server 2. Melakukan konfigurasi SSH server 3. Melakukan konfigurasi SSH client 4. Memahami cara kerja FTP 5. Mengkonfigurasi FP server 6. Mengakses melalui FTP client.

B. DASAR TEORI 1. SSH SSH server merupakan suatu program aplikasi yang berfungsi untuk melakukan remote server untuk suatu keperluan, antara lain untuk melakukan pemeliharaan sistem dan administrasi user maupun grup serta untuk melakukan pengamatan dan pengawasan mesin dari jauh. Dalam praktikum ini, kita menggunakan OpenSSH karena terbukti OpenSSH merupakan proyek GNU yang terjamin keamanannya dan bersifat gratis. Dikatakan aman, karena jika kita menggunakan program telnet untuk mengakses server dari jauh akan mengakibatkan data/perintah yang kita kirim bisa dilacak atau dibaca oleh orang lain. Sedangkan jika kita menggunakan OpenSSH, semua paket data yang akan dikirim oleh mesin, akan terlebih dahulu diacak (dienkripsi) sehingga paket data akan terkirim secara biner. Setelah tiba di server, paket data akan diuraikan kembali sehingga bisa terbaca oleh sistem.

2. FTP

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

30

FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk transfer file antara dua host yang terdapat dalam jaringan. FTP adalah nama dari program client yang akan menghubungi ftpd, yaitu FTP daemon yang berfungsi sebagai server yang melayani permintaan client. Ketika client menghubungi ftpd, maka ftpd akan membuat jalur koneksi melalui port 21 sehingga user bisa mengirimkan perintahnya melalui port ini. Namun demikian transfer file dilakukan melalui port 20.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

31

Di dalam pemakaian FTP, dikenal dua macam hak akses bagi pemakai, yaitu: Anonymous FTP, setiap pemakai dapat menggunakan FTP untuk mengakses sebuah host tanpa harus mempunyai account di dalam host tersebut. Pemakaian anonymous FTP dengan memasukkan login dengan nama user anonymous dan passwordnya dapat berupa alamat mail atau guest atau tanpa password (tergantung dari host yang dituju). Hanya user tertentu saja yang menggunakan FTP, yaitu dengan cara login dengan nama user dan password yang sudah didaftarkan sebelumnya. Jenis-jenis file pada FTP site: 1) File text, file-file ini merupakan file yang berbentuk text dengan ekstensi .txt. File ini dapat dibuka melalui text editor. 2) File binary, yang termasuk jenis ini adalah file program, gambar, suara, termasuk file terkompresi seperti .zip, .tar, .gz, dll.

C. LANGKAH PRAKTIKUM 1. SSH a. Konfigurasi SSH Server 1) Pastikan paket openssh sudah terinstal pada saat installasi Linux.
user@himatif:~$ sudo dpkg -l | grep ssh ii openssh-client an rlogin/rsh/rcp repla ii 4.2p1-7ubuntu3 Secure shell client,

ssh-askpass-gnome

4.2p1-7ubuntu3

under X,

asks user for a passphrase for ssh-

2) Lakukan editing pada file /etc/ssh/sshd_config, dengan cara ketikkan perintah berikut ini:
user@himatif:~$ sudo vi /etc/ssh/sshd_config

3) Perintah tersebut diatas akan menampilkan isi dari file /etc/ssh/sshd_config, seperti berikut ini:
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

32

user@himatif:~$ sudo vi /etc/ssh/sshd_config # Package generated configuration file # See the sshd(8) manpage for details

# What ports, IPs and protocols we listen for Port 22 # Use these options to restrict which interfaces/protocols sshd will bind to #ListenAddress :: #ListenAddress 0.0.0.0 Protocol 2 # HostKeys for protocol version 2 HostKey /etc/ssh/ssh_host_rsa_key HostKey /etc/ssh/ssh_host_dsa_key #Privilege Separation is turned on for security UsePrivilegeSeparation yes

# Lifetime and size of ephemeral version 1 server key KeyRegenerationInterval 3600 ServerKeyBits 768

# Logging SyslogFacility AUTH LogLevel INFO

# Authentication: LoginGraceTime 120 PermitRootLogin yes StrictModes yes

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

33

RSAAuthentication yes PubkeyAuthentication yes #AuthorizedKeysFile %h/.ssh/authorized_keys

# Don't read the user's ~/.rhosts and ~/.shosts files IgnoreRhosts yes # For this to work you will also need host keys in /etc/ssh_known_hosts RhostsRSAAuthentication no # similar for protocol version 2 HostbasedAuthentication no # Uncomment if you don't trust ~/.ssh/known_hosts for RhostsRSAAuthentication #IgnoreUserKnownHosts yes

# To enable empty passwords, change to yes (NOT RECOMMENDED) PermitEmptyPasswords no

# Change to yes to enable challenge-response passwords (beware issues with # some PAM modules and threads) ChallengeResponseAuthentication no

# Change to no to disable tunnelled clear text passwords #PasswordAuthentication yes

# Kerberos options #KerberosAuthentication no #KerberosGetAFSToken no #KerberosOrLocalPasswd yes #KerberosTicketCleanup yes

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

34

# GSSAPI options #GSSAPIAuthentication no #GSSAPICleanupCredentials yes

X11Forwarding yes X11DisplayOffset 10 PrintMotd no PrintLastLog yes KeepAlive yes #UseLogin no

#MaxStartups 10:30:60 #Banner /etc/issue.net

# Allow client to pass locale environment variables AcceptEnv LANG LC_*

Subsystem sftp /usr/lib/openssh/sftp-server

UsePAM yes

4) Pada kalimat port 22, hilangkan tanda pagar (#). 5) Jika anda menghendaki bisa melakukan remote server sebagai root, hilangkan tanda pagar (#) pada kalimat #PermitRootLogin yes.
6)

Jika anda menghendaki penggunaan autentikasi menggunakan metode RSA (Standard Keamanan Amerika), anda bisa menghilangkan tanda pagar (#) pada kalimat
#RSAAuthentication yes

7) Jika sudah selesai, simpan hasil pekerjaan anda. 8) Untuk menjalankan openssh server, ketikkan perintah berikut ini:
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

35

user@himatif:~$ sudo /etc/init.d/ssh start

9) Untuk menjalankan secara otomatis pada saat komputer dinyalakan, ketikkan perintah berikut ini:
user@himatif:~$ cd /etc/init.d/ root@himatif:/etc/init.d# update-rc.d -n ssh defaults

b. Konfigurasi SSH Client. Pada sisi client, anda tidak perlu melakukan konfigurasi, anda hanya tinggan menggunakannya saja. Untuk menggunakan openssh pada komputer anda, pastikan paket openssh sudah terinstall pada sistem anda.

c. Menggunakan Perintah OpenSSH 1) Pada konsol, login sebagai user nama_user:


Login: nama_user Password: <password_user>

2) Pada konsol, ketikkan perintah sebagai berikut:


[nama_user@himatif ~]$ ssh username@192.168.123.1

3) Jika anda belum pernah melakukan koneksi ke server dengan user, anda akan mendapat pertanyaan seperti berikut ini:
The authenticity of host '192.168.123.1 (192.168.123.1)' can't be established. RSA key fingerprint is 08:b4:86:52:e6:0b:36:9c:53:f2:1f:c1:90:90:21:53. Are you sure you want to continue connecting (yes/no)?

4) Jawablah dengan mengetikkan y (yes), selanjutnya fingerprint anda ke server akan disimpan oleh sistem.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

36

Warning: Permanently added '192.168.123.1' (RSA) to the list of known hosts.

5) Jika pada server terdapat user user, anda akan langsung ditanyakan password anda, seperti berikut ini:
nama_user@192.168.231.1 's password:

6) Isikan password user, selanjutnya anda bisa mengoperasikan server seperti layaknya anda mengoperasikan PC anda sendiri sebagai user user. Tampilannya adalah sebagai berikut:
[nama_user@serverssh ~]$

d. Mengoperasikan SSH Tanpa Login Untuk melakukan ssh ke server tanpa melalui login langkahnya adalah sebagai berikut:
1)

Pada konsol, login sebagai user user:


Login: nama_user Password: <password_user>

2)

Jika anda ingin mengetahui isi direktori pada server, ketikkan perintah berikut ini:
[nama_user@himatif ~]$ ssh <IP server> perintah

[nama_user@himatif ~]$ ssh 192.168.123.1 ls /home/

3)

Selanjutnya, akan tampil permintaan pengisian password, isikan password yang dikehendaki:
nama_user@192.168.123.1 's password: <isikan_passwd_user>

4)

Jika password anda disetujui, akan keluar tampilan seperti berikut ini:

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

37

[user@himatif ~]$ ssh 192.168.123.1 ls /home/ himatif@192.168.123.1 's password: Adobe Photoshop 7.0 bab I tcpip.sxw bab iv DNS.sxw bab iv web server.sxw Bab VII mail server.sxw bus bus.png daftar Desktop diburn INBOX.Trash ksl.jpg linux1.psd Login.doc login php.sxi mbox modul praktikum jaringan.sxw login.sxw modul sistem operasi (bab I).sxw problem.txt ring.png

e. Mengirim File Dengan SCP Scp merupakan perintah pengiriman file/data pada openssh secara terenskripsi, sehingga data/file yang terkirim lebih aman. Adapun caranya adalah sebagai berikut: 1) Pada konsol, loginlah sebagai user user:
Login: user Password: <password_user>

2) Jika anda ingin mengirim file ke server, pada home direktori student, ketikkan perintah berikut ini:
[student@himatif ~]$ scp -r file himatif@192.168.123.1:/home/

3) Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut ini:


himatif@192.168.123.1 's password:

4) Jika password anda disetujui, file akan dikirim dengan terenskripsi.


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

38

file 100% 40KB 1.3MB/s 00:00

2. FTP a. Konfigurasi vsftpd 1) Pastikan paket FTP sudah terinstal pada saat installasi Linux:
user@himatif:~$ sudo dpkg -l | grep ftp ii ftp 0.17-16 The FTP client ii lftp 3.4.0-1 Sophisticated command-line FTP/HTTP client p ii vsftpd 2.0.4-0ubuntu4 The Very Secure FTP Daemon

2) Jika belum terinstall lakukan installasi source deb dari cd dengan perintah:
user@himatif:~$ dpkg -i nama_paket.deb

Atau
user@himatif:~$ apt-get install nama_paket.deb

3) File yang harus dikonfigurasi untuk menjalankan vsftpd adalah /etc/vsftpd.conf. Berikut contoh konfigurasi /etc/vsftpd.conf:
user@himatif:~$ vi /etc/vsftpd.conf

# Example config file /etc/vsftpd.conf # # The default compiled in settings are fairly paranoid. This sample file # loosens things up a bit, to make the ftp daemon more usable. # Please see vsftpd.conf.5 for all compiled in defaults. # # READ THIS: This example file is NOT an exhaustive list of vsftpd options. # Please read the vsftpd.conf.5 manual page to get a full idea of vsftpd's

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

39

# capabilities. # # # Run standalone? vsftpd can run either from an inetd or as a standalone # daemon started from an initscript. listen=YES # # Run standalone with IPv6? # Like the listen parameter, except vsftpd will listen on an IPv6 socket # instead of an IPv4 one. This parameter and the listen parameter are mutually # exclusive. #listen_ipv6=YES # # Allow anonymous FTP? (Beware - allowed by default if you comment this out). anonymous_enable=YES # # Uncomment this to allow local users to log in. #local_enable=YES # # Uncomment this to enable any form of FTP write command. #write_enable=YES # # Default umask for local users is 077. You may wish to change this to 022, # if your users expect that (022 is used by most other ftpd's) #local_umask=022 # # Uncomment this to allow the anonymous FTP user to upload files. This only # has an effect if the above global write enable is activated. Also, you will # obviously need to create a directory writable by the FTP user. #anon_upload_enable=YES

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

40

# # Uncomment this if you want the anonymous FTP user to be able to create # new directories. #anon_mkdir_write_enable=YES # # Activate directory messages - messages given to remote users when they # go into a certain directory. dirmessage_enable=YES # # Activate logging of uploads/downloads. xferlog_enable=YES # # Make sure PORT transfer connections originate from port 20 (ftp-data). connect_from_port_20=YES # # If you want, you can arrange for uploaded anonymous files to be owned by # a different user. Note! Using "root" for uploaded files is not # recommended! #chown_uploads=YES #chown_username=whoever # # You may override where the log file goes if you like. The default is shown # below. #xferlog_file=/var/log/vsftpd.log # # If you want, you can have your log file in standard ftpd xferlog format #xferlog_std_format=YES # # You may change the default value for timing out an idle session. #idle_session_timeout=600

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

41

# # You may change the default value for timing out a data connection. #data_connection_timeout=120 # # It is recommended that you define on your system a unique user which the # ftp server can use as a totally isolated and unprivileged user. #nopriv_user=ftpsecure # # Enable this and the server will recognise asynchronous ABOR requests. Not # recommended for security (the code is non-trivial). Not enabling it, # however, may confuse older FTP clients. #async_abor_enable=YES # # By default the server will pretend to allow ASCII mode but in fact ignore # the request. Turn on the below options to have the server actually do ASCII # mangling on files when in ASCII mode. # Beware that on some FTP servers, ASCII support allows a denial of service # attack (DoS) via the command "SIZE /big/file" in ASCII mode. vsftpd # predicted this attack and has always been safe, reporting the size of the # raw file. # ASCII mangling is a horrible feature of the protocol. #ascii_upload_enable=YES #ascii_download_enable=YES # # You may fully customise the login banner string: #ftpd_banner=Welcome to blah FTP service. # # You may specify a file of disallowed anonymous e-mail addresses. Apparently # useful for combatting certain DoS attacks. #deny_email_enable=YES

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

42

# (default follows) #banned_email_file=/etc/vsftpd.banned_emails # # You may restrict local users to their home directories. See the FAQ for # the possible risks in this before using chroot_local_user or # chroot_list_enable below. #chroot_local_user=YES # # You may specify an explicit list of local users to chroot() to their home # directory. If chroot_local_user is YES, then this list becomes a list of # users to NOT chroot(). #chroot_list_enable=YES # (default follows) #chroot_list_file=/etc/vsftpd.chroot_list # # You may activate the "-R" option to the builtin ls. This is disabled by # default to avoid remote users being able to cause excessive I/O on large # sites. However, some broken FTP clients such as "ncftp" and "mirror" assume # the presence of the "-R" option, so there is a strong case for enabling it. #ls_recurse_enable=YES # # # Debian customization # # Some of vsftpd's settings don't fit the Debian filesystem layout by # default. These settings are more Debian-friendly. # # This option should be the name of a directory which is empty. Also, the # directory should not be writable by the ftp user. This directory is used # as a secure chroot() jail at times vsftpd does not require filesystem

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

43

# access. secure_chroot_dir=/var/run/vsftpd # # This string is the name of the PAM service vsftpd will use. pam_service_name=vsftpd # # This option specifies the location of the RSA certificate to use for SSL # encrypted connections. rsa_cert_file=/etc/ssl/certs/ssl-cert-snakeoil.pem # # This option specifies the location of the RSA key to use for SSL # encrypted connections. rsa_private_key_file=/etc/ssl/private/ssl-cert-snakeoil.key

4) Pengaksesan FTP server dengan user yang sudah terdaftar akan ditempatkan langsung secara default ke masing-masing user home direktori. 5) Menjalankan dan menghentikan service vsftpd, untuk menjalankannya digunakan perintah berikut:
user@himatif:~$ /etc/init.d/vsftpd start

6) Jika dilakukan perubahan konfigurasi, maka service harus direstart untuk memberi instruksi agar service membaca ulang konfigurasi yang telah diubah dengan perintah sebagai berikut:
user@himatif:~$ /etc/init.d/vsftpd restart

7) Sedangkan untuk menghentikannya secara penuh dengan perintah berikut:


user@himatif:~$ /etc/init.d/vsftpd stop

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

44

b. Menggunakan FTP Server Untuk melakukan transfer file, sebelumnya client harus melakukan koneksi dengan server FTP. Pemanggilan FTP client dapat dilakukan dengan perintah:
# ftp <target_IP_atau_host>

[student@himatif student]$ ftp 192.168.231.1

Connected to 192.168.231.1 (192.168.231.1). 220 (vsFTPd 1.2.0) Name (192.168.231.1:himatif): user

331 Please specify the password. Password:

230 Login successful. Remote system type is UNIX.

Using binary mode to transfer files. ftp>

Masukkan nama user dan passwordnya untuk login. Jika login berhasil, akan muncul prompt FTP. Untuk mengetahui perintah apa saja yang digunakan, ketikkan perintah ?.
ftp> ?

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

45

Format file yang akan ditransfer bisa dalam bentuk format text maupun binary. Tetapi bila file yang ditransfer adalah binary maka harus ditransfer dalam format binary (jika tidak, mungkin file yang ditransfer akan rusak). Secara default format transfer file adalah text. Sedangkan untuk melakukan transfer file dalam format binary, harus diberikan perintah binary. Dan untuk transfer file dalam bentuk text, ketikkan perintah ascii.
ftp> binary 200 Switching to Binary mode. ftp> ascii 200 Switching to ASCII mode. ftp>

Untuk melihat isi remote host (FTP server), dapat digunakan perintah berikut:
ftp> ls

Dan untuk melihat isi current direktori host lokal digunakan perintah:
ftp> !ls

Untuk mendownload sebuah file dari FTP server digunakan perintah:


ftp> get nama_file

Dan untuk mendownload banyak file:


ftp> mget *

Untuk mengirim file ke FTP server digunakan perintah:


ftp> send nama_file

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

46

atau
ftp> put nama_file

Dan untuk mengirim banyak file


ftp> mput *

Untuk keluar dari prompt FTP dan memutuskan koneksi dengan FTP server digunakan perintah

ftp> exit

atau

ftp> quit

atau

ftp> bye

Berikut akan disampaikan sedikit lagi tentang perintah-perintah yang ada dalam FTP. Perintah
open close/disconnect quit user bin/binary asc/ascii get/mget

Keterangan
koneksi ke FTP server menutup FTP session menutup FTP session dan keluar kirim username yang baru set tipe transfer file ke binary set tipe transfer file ke ascii download file tunggal atau multi file

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

47

put/mput hash prompt ls delete/mdelete cd mkdir

upload file tunggal atau multi file menampilkan atau menyembunyikan progress bar mematikan atau menghidupkan prompt pertanyaan untuk multi file melihat daftar file/direktori pada FP server menghapus file tunggal atau multi file pindah direktori pada FTP server membuat direktori pada FTP server

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

48

D. LEMBAR KERJA 1. Bagaimana cara untuk membatasi waktu idle login pada FTP (misal 5 menit)! ............................................................................................................................ 2. Bagaimana cara membatasi jumlah user yang dapat login ke FTP server pada waktu yang bersamaan? ........................................................................................................................... 3. Bagaimana cara membuat dan menampilkan pesan/ banner pada waktu login ke SSH server? ........................................................................................................................... 4. Bagaimana cara login ke SSH server menggunakan user login yang berbeda? ........................................................................................................................... 5. Bagaimana cara mengirimkan (upload) suatu file local ke dalam suatu directory tertentu pada host yang berlainan menggunakan SCP? .......................................................................................................................... 6. Bagaimana cara mendownload suatu file yang terletak pada suatu directory tertentu yang berlainan host menggunakan SCP? ........................................................................................................................... ...........................................................................................................................

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

49

Modul V SHARING

E. TUJUAN 1. Memahami cara kerja SMB 2. Memahami cara kerja NFS 3. Dapat membuat sharing data maupun printer

F. DASAR TEORI 1. SAMBA Samba adalah aplikasi UNIX yang berjalan di server yang menjembatani Linux (sistem operasi UNIX like) dengan berbagai macam sistem operasi seperti M$ Windows, OS/2, Solaris, dsb. Samba bertujuan untuk melakukan sharing data, pemakaian program dan pemakaian resource secara bersama-sama oleh client. Jika dalam suatu jaringan terdapat berbagai sistem dengan berbagai macam platform, maka diperlukan sebuah program yang menjembatani sehingga semua mesin dapat saling berhubungan satu sama lain. Salah satu program yang menjebatani Linux(Ubuntu) dengan Windows adalah Samba. Samba merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protokol SMB (server massage block). Sehingga samba memungkinkan Ubuntu berkomunikasi dengan Windows. Aplikasi samba terdiri dari 2 daemon (program yang menetap dalam memori) yaitu: 1. Smbd, daemon yang memberikan layanan sharing file dan printer dalam sebuah jaringan yang menggunakan protokol smb. 2. Nmbd, daemon yang memberikan informasi kepada client tentang nama-nama komputer dalam jaringan dan membantu client untuk browsing dalam network neighbourhood. Daemon ini melayani permintaan nameserver dan memberikan respon yang sesuai.

2. NFS (Network File System)


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

50

NFS (Network File System) adalah aplikasi yang bertujuan agar komputer dapat melakukan mounting file atau data komputer lain dalam jaringan sehingga seakan-akan berada dalam disk komputer lokal, sehingga bisa digunakan untuk men-sharing data dan menjalankan program aplikasi secara bersama-sama. NFS menggunakan storage (direktori) pada server yang seakan-akan storage tersebut berada pada disk lokal di masing-masing komputer yang me-mount-nya.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

51

G. LANGKAH PRAKTIKUM 1. SAMBA i. Mengecek Instalasi

$ dpkg -l |grep <nama_aplikasi>

contoh : $

dpkg -l |grep samba

Apabila di komputer anda sudah terinstal program samba maka akan muncul :
user@himatif :~$ dpkg -l |grep samba ii samba LanManager-like file and printer server fo ii samba-common Samba common files used by both the server a 3.0.22-1ubuntu3 a

3.0.22-1ubuntu3

Jika sudah terinstall, untuk mencari lokasi program samba gunakan locate samba, tapi sebelum itu gunakan updatedb untuk mengupdate database.
user@himatif :~$ updatedb user@himatif :~$ locate samba

Apabila tidak muncul berarti komputer anda belum terinstal program samba. Jadi silahkan anda menginstal dengan menggunakan cd installer yang berisi paket program samba.

ii.

Mengkonfigurasi c. Konfigurasi pada Ubuntu Konfigurasi samba terdapat pada file smb.conf , yang letaknya di folder /etc/samba/ jadi silahkan anda masuk ke folder tersebut dan gunakan program vi untuk mengkonfigurasi file
smb.conf

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

52

Isi dari file smb.conf merupakan konfigurasi dari program samba. Kalau melihat isi dari file smb.conf di atas terlihat sangat banyak, untuk menyederhanakan kita akan merubahnya tetapi sebelumnya kita copy dulu isi file smb.conf karena ada bagian yang kita perlukan untuk setting printer, tersebut caranya :
$ cp /etc/samba/smb.conf /etc/samba/smb.conf.asli

Setelah itu kita masuk ke file smb.conf melalui program vi , terlihat bahwa isi dari file smb.conf merupakan konfigurasi dari program samba dan kita sudah menggandakannya ke dalam smb.conf.asli Lalu kita konfigurasi ulang file smb.conf dengan mengganti seperti di bawah berikut :
# vi /etc/samba/smb.conf

[global]

workgroup = HIMATIF #harus sama dengan yang ada di windows security = share

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

53

Setelah itu kita restart caranya :


user@himatif :~$sudo /etc/init.d/samba stop user@himatif :~$sudo /etc/init.d/samba start

Setelah program samba dijalankan, pastikan bahwa firewall dalam keadaan mati.

3. Ubuntu sebagai server 4. Tambahkan konfigurasi berikut pada file smb.conf , kemudian simpan konfigurasi tersebut.
user@himatif :~$ vi /etc/samba/smb.conf [data] Public =yes Path = /home/data browseable = yes writable = no guest ok = yes

5. Kemudian di restart
user@himatif :~$sudo /etc/init.d/samba stop user@himatif :~$sudo /etc/init.d/samba start

d. Konfigurasi Pada Windows 1. Masuk ke Control Panel > klik network connection 2. Klik kanan Local Area Network pilh Properties
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

54

atau 3. Klik kanan icon mycomputer > Pilih Properties 4. Klik kanan Local Area Network pilh Properties 5. Setelah itu akan terlihat seperti dibawah ini

Pastikan File and Printer Sharing for Microsoft Network sudah di pilih 1. Sharing File 4. Windows sebagai server Silahkan anda tentukan apa yang ingin di share misalkan Drive c: f. Klik my computer g. Klik kanan Drice C: pilih sharing Dan rubahlah nama file sharing dengan coba 7. Lalu pada Ubuntu, buat direktori di folder /mnt Contoh /mnt/samba
user@himatif :~$ mkdir /mnt/samba

8. Lakukan mounting
user@himatif :~$ smbmount //<nama komputer>/<nama share> /mnt/samba -U WinUser -P WinUserPass

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

55

atau

user@himatif :~$ smbmount //<Nomor IP komp.Win>/<nama share> /mnt/samba -U WinUser -P WinUserPass

contoh :

user@himatif :~$ smbmount //user1/coba /mnt/samba -U user1 -P motauaja

9. masuk ke folder /mnt/samba

user@himatif :~$ cd /mnt/samba

2. NETWORK FILES SYSTEM 8) Server 1. Cek instalasi


# dpkg -l | grep nfs ii libnfsidmap1 An nfs idmapping library ii nfs-common NFS support files common to client and serve ii nfs-user-server User space NFS server 0.8-1

1.0.7-3ubuntu2

1.0.7-3ubuntu2

2. Konfigurasi
[root@himatif ~]# vi /etc/exports /home/dan 192.168.123.3 (rw) #<sumber> /media/tesnfs 192.168.123.7 (ro) #<tujuan>

3. Restart
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

56

[root@himatif ~]# service nfs restart

4. Cek file eksport


[root@himatif ~]# showmount -e 192.168.231.30

5.

Konfigurasi /etc/hosts.deny
/etc/hosts.deny

befungsi untuk melakukan pemblokiran akses ke server terhadap

semua IP yang ada. Langkahnya adalah sebagai berikut :


[root@himatif ~]# vi /etc/hosts.deny Portmap:ALL lockd:ALL mountd:ALL rquotad:ALL statd:ALL

6. Konfigurasi /etc/hosts.allow
/etc/hosts.allow

berfungsi untuk mengizinkan IP mana saja yang bisa terhubung ke

server. Langkahnya adalah sebagai berikut :


[root@himatif ~]# vi /etc/hosts.allow

lockd: 192.168.231.11, 192.168.231.12 rquotad: 192.168.231.11, 192.168.231.12 mountd: 192.168.231.11, 192.168.231.12 statd: 192.168.231.11, 192.168.231.12

1. Menjalankan service pendukung


[root@himatif ~]# /etc/init.d/portmap start

9) Client 1. Buat folder baru


[root@himatif ~]# mkdir /mnt/nfs

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

57

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

58

2. Lakukan mounting
[root@himatif ~]# mount -t nfs <IP tujuan>:/home /mnt/nfs

Contoh :

[root@himatif ~]# mount -t nfs 192.168.0.2:/home /mnt/nfs

3. Pastikan ipchains dan / atau iptables dalam keadaan off apabila belum lakukan seperti berikut :
[root@himatif ~]# chkconfig level35 ipchains off [root@himatif ~]# chkconfig level35 iptables off

H. LEMBAR KERJA 3) Buatlah sebuah direktori di dalam /opt dengan nama cobasamba, kemudian sharinglah direktori tersebut dengan komputer Window$, dengan menggunakan konfigurasi pada samba? (Linux sebagai server). Bagaimana konfigurasinya pada Linux dan pada Window$?

5. Buatlah sebuah direktori seperti di atas dengan nama cobanfs, kemudian sharinglah dengan komputer Linux teman anda? Bagaimana konfigurasinya pada server dan pada client?

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

59

Modul VI DNS SERVER

A. TUJUAN 1. Mengenal dan mempelajari Domain Name System (DNS) 2. Mengkonfigurasikan DNS pada server dan kelompoknya B. DASAR TEORI 1. Pengertian DNS Domain Name System (DNS) merupakan suatu jenis sistem yang melayani pemetaan IP Address ke FQDN (Fully Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP Address. Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address) atau sebaliknya. Sehingga nama tersebut mudah untuk diingat oleh pengguna internet. Fungsi lainnya adalah memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh jaringan internet. Apabila sebuah lembaga ingin memiliki suatu domain tersendiri misalnya saja kslupnyk.or.id, maka lembaga tersebut wajib memiliki sebuah DNS server agar dapat memberitahukan ke seluruh dunia tentang domain yang dipegangnya. Bila tidak dibuat DNS maka manusia pasti akan kesusahan untuk mengingat alamat-alamat IP seperti 202.168.30.1 , 202.168.78.12 , 192.168.231.7. Cukup memusingkan bukan. Cara yang paling sederhana untuk proses mapping alamat IP dengan nama host adalah menggunakan file host yang berisi tabel alamat IP vs nama host. Di Unix / Linux ada di /etc/hosts sedang di microsoft WindowS ada di \WINDOW$\HOSTS. File host tersebut harus dikopi ke semua komputer jaringan agar semua komputer dapat mengenali satu sama lain dengan menggunakan namanya bukan alamat IP-nya. Sebagai insan informatika :-), merupakan hal biasa jika selalu menggunakan internet dalam kegiatan sehari-hari dan secara tidak langsung kita menggunakan DNS. Penggunaan DNS meliputi banyak hal, mulai dari Browsing, cek mail, ftp, download dan banyak lagi. DNS merupakan salah satu cara untuk menerjemahkan alamat host (nama komputer) ke bentuk IP address dan sebaliknya dari bentuk FQDN (Full Qualified Domain Name) ke bentuk IP address. Komputer dapat berinteraksi dengan komputer lainya dengan menggunakan pengalamatan Internel Protocol Address yang terdiri dari 32 bit ( sebenarnya secara protokol, menggunakan MAC address dari ethernet card dari komputer kita ). Tapi coba bayangkan kita harus mengetikkan nomer IP dari host yang akan kita hubungi , bukan yahoo.com !!! , bukan google.com !!, yang ada hanya 202.167.30.5, dan angka-angka. Kita diharuskan menghapal berpuluh-puluh kumpulan angka. Oleh
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

60

karena itu diciptakanlah DNS dan yahoo.com dapat kita akses tanpa pusing-pusing harus menghapalkan IP Address. Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software yang bernama BIND ( Barkeley Internet Name Domain). BIND ini memiliki dua sisi yaitu sisi client dan sisi resolver. Resolver ini bertugas menanyakan tentang informasi nama domain yang dikirimkan ke sisi server. Sisi server BIND adalah sebuah daemon yang disebut named. Named inilah yang akan menjawab query-query dari resolver. BIND dapat anda install dan konfigurasikan pada sebuah PC dalam jaringan kantor atau rumah anda yang selanjutnya kita sebut sebagai DNS Server. Jika anda memilih sebuah PC sebagai DNS Server dengan alamat IP 192.168.231.7 , maka setiap komputer yang terhubung dalam network harus mendefinisikan siapa server DNS-nya (192.168.231.7). Komputer yang tidak mendefinisikan siapa server DNS-nya tidak dapat memanfaatkan penamaan DNS. Pada Linux, DNS Server pada umumnya menggunakan BIND (Berkely Internet Name Domain). Secara defaults, BIND telah terinstall pada kebanyakan distro. Sampai modul ini ditulis versi yang telah dirilis adalah 9.2.2. 2. Cara Kerja DNS DNS bekerja berdasarkan query ( baik berupa ping, browse, ssh, dig, host, nslookup, email dll ) atas permintaan ke suatu host. Sebagai contoh :

Jikalau kita ingin mengakses salahjurusan.com, maka browser akan menanyakan pada DNS server local letak dari host yang mengelola name server dari DNS salahjurusan.com, apakah telah terpetakan atau belum.

DNS server local akan menanyakan pada cache. Apabila host pernah mengakses salahjurusan.com, maka DNS server local pernah mengakses maka IP Address dari salahjurusan.com akan diambil.

Apabila belum diakses maka DNS server local akan mengontak root server (.). Root server akan mengontak server yang bertanggung jawab atas domain .id, dan seterusnya server yang ada diatasnya akan melakukan komtak pada sub dari domain dibawahnya sampai salahjurusan.com diketahui data-datanya.

Browser melalui DNS server local mengontak DNS yang mengelola salahjurusan.com dan menyimpan pada chache. Dan kita dapat berbrowsing-ria.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

61

3. Struktur TLD (Top Level Domain) COM : Digunakan Untuk Perusahaan Komersial EDU : Digunakan Untuk Lembaga Pendidikan ORG : Digunakan Untuk Organisasi Non-Komersial MIL : Digunakan Untuk Organisasi Militer GOV : Digunakan Untuk Lembaga Pemerintah

NS (Name Server) Digunakan untuk menyatukan Authoritative Name Server yang mengelola domain. A (Address) Digunakan untuk memetakan suatu hostname ke suatu IP Address. PTR (Pointer) Digunakan untuk meletakan IP Address ke hostname. CNAME (Canonical Name) Digunakan untuk menyatakan sebuah alias atau nickname dari suatu host. MX (Mail Exchange) Digunakan untuk mengarahkan e-mail untuk suatu host atau domain ke host yang berfungsi sebagai mail server.

4. Struktur dasar DNS File /etc/resolv.conf Proses yang paling sederhana dari DNS adalah fungsi resolve atau hanya perantara untuk menayakan ke server DNS di Internet atau IntraNet. Tanpa mempunyai otoritas penuh sebagai nameserver yang sesungguhnya. Fungsi resolver tersebut adalah fungsi yang paling sederhana yang sebaiknya minimal dijalankan di sever proxy. Untuk menjalankan fungsi resolver yang harus diset adalah file /etc/resolv.conf. File ini akan memberitahukan mesin linux, name server mana di Internet yang akan ditanyakan untuk memetakan nama host / domain ke alamat IP. Disamping itu juga kita memberitahukan di bawah domain mana mesin yang kita gunakan disamping kemampuan untuk mencari domain. Di bawah ini adalah contoh isi dari file /etc/resolv.conf yang digunakan pada server (juga dapat kita gunakan pada client jika dibutuhkan ) :
# /etc/resolv.conf domain namahost.namadomain search namahost.namadomain nameserver <ip_address server dns>

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

62

contoh:
# vi /etc/resolv.conf domain himatif.org search himatif.org nameserver 192.168.123.1

File /etc/bind/named.conf Di dalam file ini berisi informasi letak direktori yang menyimpan file-file domain atau zone file. Terdapat juga Zone Statement untuk mendeklarasikan zone file domain kita dan Reserve DNS Zone yang dipergunakan untuk mengkonfigurasikan server DNS sebagai name server untuk IP ke Host dari suatu alokasi address.
File /etc/bind/namafile @ IN SOA name.server. email_admin.name.server. ( serial_number; serial refresh_number; refresh expire_number; expire minimum_number); minimum

Keterangan : SOA : Strart of Authority merupakan perintah yang hanya digunakan oleh primary DNS.Perintah tersebut mendefinisikan awal dari suatu zone. Nameserver : nama domain yang anda buat dilayani oleh server DNS. Serial_number : nomor seri dari zone file. Biasanya menggunakan format berbentuk yyyymmddhhmm (Y: tahun, M: bulan, D : tanggal, h: jam, m: menit) Refresh_number : mendefinisikan selang waktu yang diperlukan oleh Secondary Name Server untuk memeriksa perubahan zone file pada Primary Name Server. Retry_number : mendeklarasikan beberapa SNS menunggu pengulangan pengecekan terhadap PNS bila PNS tidak memberikan respon pada saat proses refresh. Expire_number : mendeklarasikan berapa lama zone file dipertahankan pada SNS apabila SNS tidak bisa maka ia akan melakukan penghapusan. Minimum_number : mendeklarasikan nilai default Time To Live untuk semua resource pada zone file. C. LANGKAH PRAKTIKUM 1. Instalasi Software yang kita gunakan adalah BIND seperti yang telah kita bahas di atas tadi. Software tersebut sudah diinstalkan oleh para Linuxer Informatika. Untuk mengetahui apakah sudah lengkap semua, ketikkan perintah pada konsole :
dpkg -l |grep <nama_software>

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

63

maka akan muncul software yang terinstall sebagai berikut :


user@himatif:~$ sudo dpkg -l | grep bind9 ii bind9-host Version of 'host' bundled with BIND 9.X ii libbind9-0 BIND9 Shared Library used by BIND 9.3.2-2ubuntu1 9.3.2-2ubuntu1

Apabila belum muncul seperti yang di atas berarti BIND belum terinstall dan segera hubungi asistenmu. Konfigurasi file /etc/bind/named.conf Editlah file /etc/named.conf di komputer anda dengan editor yang tersedia. Abaikan kode-kode yang di atas dan langsung menuju ke bawah dengan menambahkan :
user@himatif:~$ sudo vi /etc/bind/named.conf // This is the primary configuration file for the BIND DNS server named. // // Please read /usr/share/doc/bind9/README.Debian.gz for information on the // structure of BIND configuration files in Debian, *BEFORE* you customize // this configuration file. // // If you are just adding zones, please do that in /etc/bind/named.conf.local include "/etc/bind/named.conf.options"; // prime the server with knowledge of the root servers zone "." { type hint; file "/etc/bind/db.root"; }; // be authoritative for the localhost forward and reverse zones, and for // broadcast zones as per RFC 1912 zone "localhost" { type master; file "/etc/bind/db.local"; }; zone "127.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/db.127"; }; zone "0.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/db.0"; }; zone "255.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/db.255"; }; zone "himatif.org" { type master; file "/etc/bind/db.himatif.org"; };

2.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

64

zone "123.168.192.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/db.192.168.123"; }; // zone "com" { type delegation-only; }; // zone "net" { type delegation-only; }; // // // // // // // // // From the release notes: Because many of our users are uncomfortable receiving undelegated answers from root or top level domains, other than a few for whom that behaviour has been trusted and expected for quite some length of time, we have now introduced the "root-delegations-only" feature which applies delegation-only logic to all top level domains, and to the root domain. An exception list should be specified, including "MUSEUM" and "DE", and any other top level domains from whom undelegated responses are expected and trusted. root-delegation-only exclude { "DE"; "MUSEUM"; };

include "/etc/bind/named.conf.local";

3. Konfigurasi file /etc/bind/ Masuklah pada direktori /etc/bind/ kemudian buatlah file db.himatif.org dan db.192.168.123 , kemudian editlah kedua file tersebut dengan isi sebagai berikut :

user@himatif:/$ sudo vi /etc/bind/db.192.168.123 $TTL 86400 @ IN

SOA

himatif.org. 200609212315 28800 14400 3600000 86400 ) himatif.org. www.himatif.org.

root.himatif.org. ( ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ; Minimum

IN IN

NS PTR

Di atas dituliskan angka 22, dapat kita ganti sesuai dengan IP komputer masing-masing.
user@himatif:/$ sudo vi /etc/bind/db.himatif.org $TTL 86400 $ORIGIN himatif.org. @ IN SOA himatif.org. 200609212315 28800 14400 3600000 86400 ) IN IN NS A himatif.org. 192.168.123.1

root.himatif.org. ( ; Serial ; Refresh ; Retry ; Expire ; Minimum

4. PENGECEKAN DNS Setelah kita menyelesaikan tahapan-tahapan konfigurasi DNS, kita akan mengecek apakah DNS yang telah kita buat dapat berjalan dengan baik. Ada tiga perintah untuk mengujinya yaitu :
dig, host, dan juga ping.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

65

a. ping nama domain


user@himatif:~$ ping himatif.org PING himatif.org (192.168.123.1) 56(84) bytes of data. 64 bytes from himatif.org (192.168.123.1): icmp_seq=1 ttl=64 time=0.044 ms 64 bytes from himatif.org (192.168.123.1): icmp_seq=2 ttl=64 time=0.043 ms 64 bytes from himatif.org (192.168.123.1): icmp_seq=3 ttl=64 time=0.038 ms --- himatif.org ping statistics --3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 1999ms rtt min/avg/max/mdev = 0.038/0.041/0.044/0.007 ms

b. host nama domain atau nomor IP


user@himatif:~$ host himatif.org himatif.org has address 192.168.123.1

Ataupun:
user@himatif:~$ host 192.168.123.1 1.123.168.192.in-addr.arpa domain name pointer himatif.org. 1.123.168.192.in-addr.arpa domain name pointer www. himatif.org.

c. dig nama domain


user@himatif:~$ sudo dig himatif.org ; <<>> DiG 9.2.2-P3 <<>> himatif.org ;; global options: printcmd ;; Got answer: ;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 33322 ;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 1, AUTHORITY: 1, ADDITIONAL: 0 ;; QUESTION SECTION: ; himatif.org. IN A ;; ANSWER SECTION: himatif.org. 86400 IN A 192.168.123.1 ;; AUTHORITY SECTION: himatif.org. 86400 IN S ping himatif.org. himatif.org. ;; Query time: 81 msec ;; SERVER: 192.168.123.1#53(192.168.123.1) ;; WHEN: Fri Sept 15 13:26:02 2006

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

66

D. LEMBAR KERJA Lakukan percobaan sebagai berikut: 1. Untuk melakukan percobaan ini perhatikan konfigurasi penomoran IP untuk jaringan dengan 30 komputer berikut ini: 1 Kelompok = 5 Orang Vertikal
192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.5 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.4 192.168.3.5 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.4.5 192.168.5.1 192.168.5.2 192.168.5.3 192.168.5.4 192.168.5.5 192.168.6.1 192.168.6.2 192.168.6.3 192.168.6.4 192.168.6.5

2. Kemudian lakukan konfigurasi server DNS, dengan domain uinsuka.net pada tiap komputer dengan IP 192.168.1.1, 192.168.2.1, 192.168.3.1, 192.168.4.1,
192.168.5.1, 192.168.6.1.

3. Sedangkan pada masing-masing jaringan diberi nama host sesuai tabel berikut:
IP
192.168.x.1 192.168.x.2 192.168.x.3 192.168.x.4 192.168.x.5

Domain uinsuka.net Dua.uinsuka.net.net tiga. uinsuka.net.net empat. uinsuka.net.net lima. uinsuka.net.net

Yang perlu diingat!!!, sebagai server adalah komputer dengan IP 192.168.x.1.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

67

Modul VII WEB SERVER ( APACHE )

6. TUJUAN 10) Memahami konsep dan fungsi dari Web Server. 11) Memahami cara kerja dan dapat melakukan konfigurasi pada web server ( apache ). 12) Praktikan dapat melakukan proses upload halaman web ke server.

7. DASAR TEORI Web server merupakan server yang menangani komunikasi data pada internet melalui jalur world wide web atau html (Hyper Text Markup Language). Web server merupakan inti dari server-server di internet, karena sebagian besar permintaan layanan komunikasi berupa HTTP (Hypertext Transfer Potocol). Pada kenyataannya apabila kita mengakses internet maka layanan yang banyak kita gunakan adalah web service, yaitu layanan informasi berbasis web. Layanan http dapat dilakukan karena kita melakukan request pada host yang ada di internet, dan host tersebut menagggapi dengan mengirimkan informasi yang kita butuhkan berupa kode-kode html yang akan diubah kebentuk halaman web oleh browser kita. Apache pertama kali didesain pada sistem Unix, tetapi pada versi berikutnya apache dapat dijalankan pada mesin Windows NT.

Beberapa direktive Konfigurasi. Konfigurasi pada pada modul ini hanya bersifat mendasar saja, karena hal-hal yang lebih lanjut akan dibahas pada langkah kerja. Konfigurasi apache sepenuhnya dengan mengunakan file. File utama dalam konfigurasi apache adalah
httpd.conf

yang secara default instalasi pada Ubuntu ada pada

/etc/apache2/httpd.conf

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

68

Beberapa hal dasar dari setting apache antara lain : 1. Direktive ServerRoot "/etc/apache2" Merupakan direktive yang mengatur letak dari direktori standart dari Apache. Apabila Apache dikompilasi secara tidak standart maka perlu dilakukan pengisian pada direktive ini. 2. Direktive Listen 80 Berfungsi menentukan port dimana apache berjalan, standar global web server berjalan pada port 80, tetapi dapat juga diganti dengan port lain ( selama belum terpakai ). Tetapi cara pengaksesan harus dengan format = Nama Domain: Nomor Port 3. Direktive ServerAdmin root@localhost Direktive ini berfungsi memberikan informasi mengenai alamat email dari admin server. Alamat email ini berfungsi untuk kontak apabila ada user yang menemui kendala dengan server. 4. Direktive DocumentRoot "/var/www/html/" Merupakan konfigurasi untuk root dokumen dari user-user yang menggunakan server. Semua file-file user diletakkan disini. Direktive tersebut dapat diubah sesuai keinginan. 5. Direktive DirectoryIndex index.html index.html.var Direktive yang mengatur otomatisasi dari halaman indek dari web. Sebagai contoh apabila ada user yang ingin mengakses domain kita, dia hanya perlu mengetikan www.domain-kita, secara otomatis apache akan meload file yang ada dan tercantum pada DirectoryIndex-nya. Jadi user tidak perlu mengetikkan nama file index dari web site kita. Beberapa direktive lainnya dapat dilihat dan dipelajari pada banyak how-to.

8. LANGKAH PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini akan dicoba beberapa hal yang berkaitan dengan konfigurasi pada web server secara umum antara lain : I. Konfigurasi apache sebagai web server biasa J. Pembuatan web secara personal K. Pembatasan Akses dengan password.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

69

Langkah-langkahnya dipaparkan satu persatu seperti dibawah ini :

Attention : Sebelum melakukan konfigurasi ada baiknya cek terlebih dahulu server DNS anda. Karena kita memerlukan DNS dalam menyeting web server.

4) Konfigurasi Sebagai web server biasa. Selanjutnya pada file carilah kata DocumentRoot pada defaultnya terletak pada
/etc/apache2/sites-enabled/000-default,

script tersebut menunjukkan letak dari direktori

dimana kita meletakkan file-file html. Letak dari dokumen dapat diganti sesuai dengan keinginan asalkan tidak melanggar hak permission. Attention : Sebelum melakukan konfigurasi buatlah backup file aslinya.
cp /etc/apache2/sites-enabled/000-default /etc/apache2/sites-enabled/000-default.asli

Selanjutnya restart daemon atau server web anda.


$ sudo /etc/init.d/apache2 stop

$ sudo /etc/init.d/apache2 start

Selanjutnya membuat file html sederhana untuk menguji apakah web server kita telah berjalan dengan baik.
$ sudo touch /var/www/index.html

$ sudo vi /var/www/index.html

<html> <title>Apache2</title> <body>

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

70

<b><h2>Page ini untuk mencoba web server dengan Apache2 </h2></b> </body> </html>

Selanjutnya adalah melakukan testing pada web server anda menggunakan web browser anda dengan mengetikan nama dari domain anda misal himatif.org. ketikan localhost jika memang belum ada web server Untuk selanjutnya cobalah akses web server teman anda yang dengan cara yang sama.

Personal Home page. Personal home page adalah web server dimana setiap user dari sistem memiliki perbedaan pada direktori root tetapi masih dalam satu domain. Pengaksesan dari personal home pahe dengan penambahan ~nama user dibelakang domain. Contoh himatif.org/~informatika.

Cek pada /etc/apache2/mods-enabled/userdir.conf


$ sudo vi /etc/apache2/mods-enabled/userdir.conf

edit sehingga menjadi seperti ini :


<IfModule mod_userdir.c> #UserDir public_html --> asli #UserDir disabled root --> asli UserDir direktoriweb UserDir enabled himatif

#<Directory /home/*/public_html> --> asli

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

71

<Directory /home/*/direktoriweb> AllowOverride FileInfo AuthConfig Limit Options MultiViews Indexes SymLinksIfOwnerMatch IncludesNoExec </Directory> </IfModule>

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

72

Restartlah daemon dari httpd


$ sudo /etc/init.d/apache2 stop

$ sudo /etc/init.d/apache2 start

Langkah selanjutnya buatlah user baru ataupun apabila telah ada dan dibuat dapat juga dengan menggunakan user tersebut. Dan buat direktori dibawah home/user dengan nama direktoriweb.
$ sudo useradd linux

$ sudo mkdir /home/linux/direktoriweb

Demi keamanan dan agar dapat diakses dari luar maka perlu merubah hak akses dari direktori user.
$ sudo chmod 755 /home/linux

Selanjutnya buat file index.html pada direktori /home/user/direktoriweb


$ sudo mkdir /home/linux/direktoriweb

$ sudo touch /home/linux/direktoriweb/index.html

$ sudo vi index.html

<html> <title> Home page linux </title> <body> <b><h2> Tes Home Page Linux </h2></b> </body> </html>

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

73

Selanjutnya coba kembali personal web server kita pada web browser dengan mengetikan nama.domain/~user. Contoh: himatif.org/~linux.

Personal home page dengan http autentikasi Pada dasarnya apabila tidak dilakukan perubahan pada hak askes maka web server kita dapat di akses melalui host dan oleh siapapun, teta.Fungsi dari pembuatan autentikasi adalah sebagai pembatasan akses web server dari luar dengan cara pemberian akses pada user tertentu dengan proteksi berupa password. Pertama-tama tentukan dulu user yang akan diberi pembatasan autentikasi. Selanjutnya masuk ke root direktori user tersebut.
$ cd /home/linux/direktoriweb

Membuat password dengan htpasswd (tool yang digunakan khusus untuk membuat dan mengatur autentikasi pada server apache).

Systak umum dari htpasswd :


#htpasswd [option] [nama user]

$ sudo htpasswd -c .htpasswd linux

password : ******** Re-type password : ********

Dari command diatas dapat diterangkan sebagai berikut :


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

74

htpasswd : nama command -c : merupakan option dari htpasswd untuk membuat autentikasi baru, option yang lainnya dapat dilihat pada man page htpasswd .htpasswd : merupakan nama file ( tanda titik (.), merupakan tanda bahwa file tersebut berupa file hidden ) linux : nama dari user yang diberi pembatasan akses.

Selanjutnya kemudian buatlah file .htaccess pada direktori yang sama yaitu /home/linux/ direktoriweb :
$ sudo touch /home/linux/direktoriweb/.htaccess

$ sudo vi .htaccess

AuthName "Mencoba Autentikasi Web server dengan htaccess" AuthType Basic AuthUserFile /home/linux/direktoriweb/.htpasswd require user linux :wq

Pertanyaannya adalah mengapa harus membuat file .htaccess ?! Sebenarnya file tersebut dapat diubah dengan nama lain tetapi harus juga mengubah default dari /etc/httpd/conf/httpd.conf pada direktive AcessFileName .htaccess . Langkah selanjutnya adalah lakukan restarting pada daemon apache anda.
$ sudo /etc/init.d/apache2 stop

$ sudo /etc/init.d/apache2 start

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

75

Sekarang cobalah membuka melalui web browser anda dengan mengetikan : himatif.org/~linux Jikalau dari GUI, bukalah browser dan ketik url kita :

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

76

Alamat web pribadi kita

Box Autentikasi

9. LEMBAR KERJA e. Pindahkanlah DocumentRoot pada /var/www/webku. f. Buatlah file index.html pada direktori /var/www/webku/.

$ cd /var/www/webku

$ sudo vi index.html

<html> <title> Halaman Webku </title> <body> Ini halaman web yang baru </body> </html>

6. Lakukan browsing ke localhost. 7. Buat file berikut :


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

77

$ cd [DocumentRoot anda]

$ sudo vi info.php <? phpinfo(); ?>

Selanjutnya bukalah browser anda, dan ketikkan alamat : IPanda/info.php atau serverwebanda/info.php atau localhost/info.php Catat apa yang terjadi : ...........................................................................

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

78

Modul VIII MAIL SERVER

10. TUJUAN Tujuan dari praktikum adalah : 8. Praktikan mampu memahami langkah kerja dari mail server. 9. Praktikan dapat melakukan konfigurasi mail server. 10. Praktikan dapat melakukan konfigurasi mail client dan web mail.

11. DASAR TEORI Perkembangan Internet yang pesat menjadikan e-mail sebagai salah satu aplikasi populer saat ini. E-mail merupakan protokol dimana setiap user dapat saling berinteraksi melalui media surat elektronik. Sudah menjadi suatu keharusan bahwa sebuah perusahaan apabila tidak ingin dikatakan ketinggalan zaman maka perusahaan tersebut harus memiliki kontak person sebuah email.Sebenarnya hal ini bukan semata trend seater atau life style saja, akan tetapi e-mail merupakan media yang tepat sebagai komunikasi yang dapat menggantikan media surat konvensional.

Mail Transfer Agent Jika diperhatikan pada gambar, seorang user dapat melakukan aktivitas mengirim dan menerima e-mail kesebuah server yang mengelola e-mailnya dan apabila user tersebut mengirimkan e-mail maka mail server user tersebut akan melakukan kontak secara elektronik dengan mail server dari alamat e-mail si penerima pesan. Komunikasi antar server tersebut mebutuhkan standar protokol dan pada TCP/IP protokol yang digunakan adalah protokol smtp dan pop3. Smtp (simple mail transfer protocol) bertugas
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

79

mengirimkan email dari pengirim kepada penerima. Sedangkan pop3 (post office protocol) adalah protokol yang menangani proses pengambilan e-mail dari Internet. Jika penguna membaca e-mail langsung dari server maka protocol pop3 tidak akan digunakan. Karena sebenaranya komunikasi untuk e-mail hanya menggunakan protocol smtp. Pop3 pada umumnya digunakan untuk mengambil e-mail dari smtp yang bertanggung jawab kemudian mengantarkan keprogram mail client dari sembarang komputer. Jadi pop3 tidak tergantung pada komputer tertentu atau program DNS tetapi lebih kepada pengaksesan secara domain. Pada sistem operasi Linux, biasanya telah disertakan program paket untuk MTA antara lain postfix, dan Postfix. Selain itu ada juga Qmail yang terkenal handal dan tangguh.

Cara kerja SMTP Server smtp menggunakan port default 25 untuk mengirim dan menerima e-mail. Jika ada email yang ingin masuk maka server smtp mengontak port 25 smtp dari server penerima dan mengirimkan email tersebut dengan menggunakan simple SMTP command . Cara kerja POP3. POP3 bekerja sebagai client, pop3 bertugas mengambil email dari server smtp dan memasukkan dalam direktori mail dari user.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

80

Web Mail. Web mail adalah salah satu cara dimana teknologi web yang terkenal user friendly dan berbasis GUI (Graphic User Interface) diintegrasikan dengan teknologi e-mail, sehingga user lebih mudah dalam melakukan aktivitas pengiriman dan penerimaan email. User tidak lagi direpotkan dengan pengaturan smtp yang akan dipakainnya karena hal tersebut telah diambil alih oleh script-script yang dibuat pada web mail tersebut. Selain itu dengan web mail, user dapat mengakses email dari manapun sepanjang terkoneksi dengan internet. Pada saat ini telah banyak program paket web mail yang dapat diintegrasikan dengan MTA dan beberapanya bersifat freeware antara lain Squerreilmail dan Sqwebmail.

Mail Server ( postfix ) Telah menjadi fakta bahwa Mail Server pada awalnya dibangun untuk sistem operasi Linux, hingga saat inipun server-server mail berbasis Linux masih sangat baik untuk digunakan. Mencari email server yang tangguh dan sesuai kebutuhan merupakan suatu keharusan. Selain itu email server yang baik akan mampu mengirim email dalam jumlah besar dan tidak rentak terhadap kehilangan data. Yang juga harus diperhatikan adalah isu keamanan mail server dari gangguan keamanan dan hole-hole yang memungkinkan user yang tidak berhak mengaksesnya. Mail server yang baik belum tentu merupakan produk-produk komersial. Bahkan pada saat ini kemampuan produk-produk open source ternyata unjuk kerjanya lebih bagus dari produk-produk komerisal. Banyak pilihan mail server open source yang dapat digunakan dan telah terbukti kehandalannya antara lain postfix, Qmail, dan Postfix. Ketiga mail server tersebut merupakan produk open source yang pada kenyataannya banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk membangun sistem komputerisasi mereka, bahkan perusahaan-perusahaan dotcom dunia yan notabene perusahaan profit ternyata banyak yang menggunakan mail server tersebut. Hal ini bukanlah suatu yang mengejutkan karena selain bisa didapat dengan cost yang rendah, mail server tersebut memiliki celah keamanan yang baik. postfix merupakan server mail yang sangat populer dan hampir setiap distro Unix dan Linux menyertakannya sebagai standart MTA. postfix merupakan program yang mengimplementasikan
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

81

kebutuhan umum fasilitas routing antar jaringan. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah konfigurasi yang digunakan merupakan standart untuk mail server. postfix tersusun atas beberapa protokol standart untuk Unix sistem antara lain : 3. RFC821 ( Simple Mail Transfer Protocol - SMTP) 4. RFC822 ( Internet mail header format ) 5. RFC823 ( Internet Host Requirement ) 6. RFC2045 ( MIME ) 7. RFC1869 ( SMTP Service Extension ) 8. RFC1652 ( SMTP 8BITMIME Extension ) 9. RFC1870 (SMTP Size Extension ) 10. RFC1891 ( SMTP Delivery Status Notification ( 11. RFC1892 ( Multipart / Report ) 12. RFC1893 ( Mail System Status Codes ) 13. RFC1894 ( Delivery Status Notifiation ) 14. RFC1985 ( SMTP Service Extension for Remote Message Queue Starting ) 15. RFC2033 ( Local Message Transmission Protocol )

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

82

12. LANGKAH PRAKTIKUM Praktikum akan membahas beberapa hal antara lain : 13) konfigurasi mail server. Sebelum melakukan konfigurasi untuk mail server, cek dahulu apakah ada user selain root pada sistem, karena akan digunakan juga sebagai user mail.

$ cat /etc/passwd root:x:0:0:root:/root:/bin/bash ................................................... gdm:x:111:115:Gnome Display Manager:/var/lib/gdm:/bin/false admin:x:1000:1000:admin,,,:/home/admin:/bin/bash user:x:1001:1000:user,,,:/home/user:/bin/bash

Pada keterangan diatas terdapat user user yang akan digunakan sebagai user pada server mail. Apabila belum ada maka buatlah user terlebih dahulu. Selanjutnya cek paket yang diperlukan oleh postfix apakah telah terdapat pada sistem telah tersedia :

$ sudo dpkg -l | grep postfix

Apabila paket tersedia selanjutnya melakukan beberapa konfigurasi pada beberapa file konfigurasinya. Hal yang utama adalah setting pada main.cf
$ sudo vi /etc/postfix/main.cf myhostname = himatif.org myorigin = $myhostname

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

83

Setelah proses instalasi kemudian jalankan daemon dari postfix. Pertama periksalah apakah port 25 dimana smtp server berjalan digunakan.
$ sudo netstat -tulapn Active Internet connections (servers and established) Proto State tcp LISTEN Recv-Q Send-Q Local Address PID/Program name 0 0 0.0.0.0:2049 Foreign Address

0.0.0.0:*

............................................................ tcp LISTEN 0 0 0.0.0.0:25 11755/master 0.0.0.0:*

Apabila sudah terlihat, kemudian lakukan testing apakah mail server kita telah berfungsi.
$ sudo telnet localhost 25 Trying 127.0.0.1... Connected to localhost. Escape character is '^]'. 220 himatif.org ESMTP Postfix (Ubuntu) ^] ==========> ini dengan menekan ctrl + ]

telnet> quit

Apabila telah tampil seperti tampilan diatas, selamat server mail anda telah berjalan. 14) Konfigurasi pada web mail. Web mail merupakan suatu email client berbasis web. User dapat melakukan aktifitas mengirim dan menerima email melalui layanan web. Web mail telah banyak digunakan oleh potral-portal besar seperti yahoo.com, mail.google.com dan sejenisnya. Layanan ini begitu populer karena kompatibilitas yang baik, user tidak perlu melakukan konfigursai setiap akan checking mail, user hanya perlu melakukan login dan semua telah diatur secara otomatis oeh web mail.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

84

Langkah-langkah yang perlu dilakukan : kopikan file dari squirrelmail kedirektori yang dikehendaki, apabila masih berupa file tarbal lakukan unkompresi pada file. Selanjutnya konfigurasi file pada httpd.conf agar Dokumen Root dari web diarahkan ke direktori squerreilmail.

$ sudo vi /etc/apache2/sites-available/webmail

<VirtualHost *> ServerAdmin admin@himatif.org ServerName mail.himatif.org DocumentRoot /var/www/squirrelmail <Directory /var/www/squirrelmail> Options Indexes FollowSymLinks MultiViews AllowOverride AuthConfig Order allow,deny allow from all </Directory> ErrorLog /var/log/apache2/error-webmail.log LogLevel warn CustomLog /var/log/apache2/access-webmail.log combined ServerSignature On </VirtualHost>

:wq

Kemudian buat file simboliknya dan restartlah apache server


Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

85

$ sudo ln -s /usr/share/squirrelmail/ /var/www/squirrelmail

$ sudo ln -s /etc/apache2/sites-available/webmail /etc/apache2/sites-enabled/mail

$ sudo /etc/init.d/apache2 restart

Selanjutnya adalah mengkonfigurasi smtp dan pop3 dan imaps yang akan digunakan oleh web server. Smtp merupakan layanan yang berfungsi sebagai server yang menangani proses pengiriman e-mail sedangkan pop3 merupakan server yang menangani proses pengambilan email dari server ke client yang melakukan request. Untuk imaps merupakan suatu daemon yang berfungsi sebagai penghubung antara pop3 dengan aplikasi web, dalam hal ini html. Untuk penyetingan smtp telah dilakukan pada sub bab diatas, oleh karena itu yang akan dilakukan adalah melakukan setingan pada pop3 dan imaps. Langkah pertama lakukan cecking pada file-file yang diperlukan yaitu imaps dan pop3.
$ sudo dpkg -l | grep imap ii courier-imap 13ubuntu5 server ii courier-imap-ssl 13ubuntu5 over SSL 3.0.8Courier Mail Server - IMAP

3.0.8Courier Mail Server - IMAP

Jikalau belum tersedia lakukan instalasi. Selanjutnya jalanan service dari imap dan ipop3. Cek dahulu service-service tersebut.
$ sudo sysv-rc-conf

Apabila dalam keadaan off, maka jalankanlah service tersebut. Setelah service berjalan maka langkah selanjutnya adalah melakukan configurasi pada web mail.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

86

$ cd /var/www/squirrelmail/config/ $ sudo ./conf.pl SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0) --------------------------------------------------------Main Menu -1. Organization Preferences 2. Server Settings 3. Folder Defaults 4. General Options 5. Themes 6. Address Books 7. Message of the Day (MOTD) 8. Plugins 9. Database 10. Languages

D. Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C Turn color on S Save data Q Quit

Command >>

Akan tampil menu dari konfigurasi squirrelmail. Selanjutnya lakukan konfigurasi pada domainnya.
Command >> 2 General -------

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

87

1. Domain : example.com 2. Invert Time : false 3. Sendmail or SMTP : SMTP

A. Update IMAP Settings : localhost:143 (other) B. Update SMTP Settings : localhost:25

R Return to Main Menu C. Turn color on S Save data Q Quit

Command >> 1 The domain name is the suffix at the end of all email addresses. If for example, your email address is jdoe@myorg.com, then your domain would be myorg.com.

[example.com]: himatif.org

Kemudian tentukan jenis dari server yang digunakan.


Command >> 3 You now need to choose the method that you will use for sending messages in SquirrelMail. You can either connect to an SMTP server or use sendmail directly.

1. Sendmail 2. SMTP Your choice [1/2] [2]: 2

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

88

Selanjutnya setting untuk server imap.


Command >> a 1. Domain : himatif.org 2. Invert Time : false 3. Sendmail or SMTP : SMTP

IMAP Settings -------------4. IMAP Server : localhost 5. IMAP Port : 143 ................................... 9. Delimiter : detect B. Update SMTP Settings : localhost:25 H. Hide IMAP Server Settings Command >> R

Lakukan setting sesuai dengan server masing-masing kemudian setting pada smtp.
1. Domain : himatif.org 2. Invert Time : false 3. Sendmail or SMTP : SMTP

SMTP Settings ------------4. SMTP Server : localhost 5. SMTP Port : 25 6. POP before SMTP : false 7. SMTP Authentication : none 8. Secure SMTP (TLS) : false

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

89

A. Update IMAP Settings : localhost:143 (other) H. Hide SMTP Settings command >> s command >> q

Langkah terakhir adalah melakukan proses checking dari web browser. Kemudian ketikkan url dari mail server kita.

13. LEMBAR KERJA Dengan kelompokmu cobalah buat 2 buah domain dengan masing-masing domain memiliki mail server secara tersendiri. Lakukan beberapa hal berikut : L. Cobalah saling mengirim email antara user-user yang berbeda domain. 5) Cobalah konfigurasi mail server sehingga dapat diakses walaupun malalui jaringan lain. 10. Cobalah setting mail client pada jaringan lain. g. Sebutan paket-paket atau services apa saja yang berperan dalam mail server pada praktikum yang anda lakukan. 5. Bagaimana cara kerja dari mail server. Jelaskan!
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

90

2. Buatlah laporan installasi dan konfigurasi portal webmail (selain squirremail) yang banyak terdapat diinternet (MTA bebas).

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

91

Modul IX ROUTING

A. TUJUAN
1. 2.

Praktikan dapat memahami konsep router Praktikan dapat melakukan percobaan setting router pada mesin Linux

B. DASAR TEORI Router merupakan sebuah konfigurasi pada jaringan komputer yang bertugas untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Mesin Linux dapat kita konfigurasikan menjadi sebuah mesin router.

Router mempunyai dua tugas pokok : 1. Penentuan jalur yang paling optimal. 2. Mengirimkan pengiriman informasi (paket data) dari satu komputer ke komputer lain dimana kedua komputer tersebut berada pada dua jaringan yang berbeda (internetwork). Selain tugas pokok tersebut, beberapa hal yang dapat dikerjakan oleh router adalah : 1. Mengirimkan paket data antar dua jaringan fisik yang berbeda. 2. Membatasi lalu lintas paket data dari / ke beberapa alamat jaringan. 3. Mengubah alamat asal sehingga seakan-akan paket data tersebut berasal dari sebuah alamat yang berbeda dengan pengirim aslinya.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

92

4. Berfungsi sebagai BOOTP atau DHCP server yang memberikan alamat IP dan konfigurasi lainnya ke seluruh komputer pada jaringan anda. Jenis router yang digunakan: 1. Router Dedicated (buatan pabrik), misalnya : Cisco, Baynetworks, 3COM dan Cabletron. 2. PC Router yang minimal mempunyai 2 NIC (Network Interface Card)dan menjalankan program yang mengatur routing paket. 3. PC Router yang mempunyai 1 NIC dan mempunyai 2 atau lebih network address. Keuntungan menggunakan router dengan PC Linux : 1. Murah, dapat dijalankan di PC bekas tanpa harddisk dengan harga Rp.1.000.000,- . Sebagai gambaran harga Router Cisco 2501 bisa mencapai Rp.10.000.000,-. 2. Fleksibel, dapat dikompilasi ulang bahkan ditambahkan modul-modulnya jika diinginkan. 3. Stabil, karena sifatnya yang opensource maka banyak orang yang telah menganalisa dan mengotak-atik source codenya untuk membenahi bugs dan kekurangannya. 4. Mudah dikonfigurasi, bagi yang telah terbiasa dengan perintah shell. 5. Expandable, karena dijalankan disebuah PC maka masih dimungkinkan untuk penambahan alat. Klasifikasi Algoritma Routing Algoritma routing dapat dibedakan berdasarkan PC-nya, antara lain : 1. Algoritma routing untuk host (berada di PC host) Proses routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak dijaringan yang sama atau terhubung langsung, IP datagram akan dikirim langsung ke tujuan. Jika tidak, IP datagram akan dikirim default ke gateway-nya/router. Router ini yang kan mengatur pengiriman IP selanjutnya, hingga sampai ke tujuan. 2. Algoritma routing untuk router (berada di PC router) Dalam menentukan pilihan arah pelewatan IP datagram, router berkonsultasi dengan tabel routing yang dimilikinya. Menurut tipenya algoritma routing dibedakan sebagai berikut: 1. Routing static atau dinamic Static berarti routing tabel secara manual, sehingga jika terjadi perubahan susunan router, maka perubahan pada tabel routing harus dilakukan oleh operator jaringan sehingga perubahan tidak dapat terjadi secara langsung.
Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

93

Dinamic berarti tabel routing dapat berubah melalui update berkala dan sebagai respon terhadap perubahan link cost. Perubahan tersebut terjadi berdasarkan algoritma routing yang digunakan. 2. Single Path dan Multi Path Algoritma Single Path, hanya memperbolehkan data melewati satu jalur untuk menuju ke tujuan akhir. Algoritma Multi Path, memungkinkan data menuju ke suatu tempat lewat beberapa jalur yang berada secara bersamaan. 3. Algoritma Link State (Djikstra's algorithm) dan distance vektor. Algoritma Link State, konsep topologi jaringan dan link cost diketahui oleh semua router yang ada. Hal ini dicapai melalui link state broadcast sehingga semua router memiliki informasi yang sama, untuk mendapatkan jalur terbaik dilakukan penghitungan dari suatu router ke router lainnya, sehingga diperoleh routing tabel untuk router tersebut. Setelah sekian iterasi akan diketahui jalur terbaik untuk menuju ke beberapa router tujuan. Algoritma Distance Vektor, iterasi berlanjut sampai tidak ada lagi pertukaran informasi antar router dan iterasi akan berhenti dengan sendirinya. Sehingga semua router hanya berkomunikasi dengan routeryang terhubung langsung dengan dirinya. 4. Routing Global dan Decentralized Global berarti semua router memiliki informasi lengkap mengenai link cost dan topologi jaringan. Algoritma yang digunakan adalah link state. Decentralized berarti router tersebut hanya mengetahui link cost ke router berikutnya yang terhubung langsung dengan dirinya. Algoritma yang digunakan adalah Distance Vektor . 5. Intradomain dan interdomain Algoritma Intradomain hanya mampu bekerja dalam satu domain saja. Algoritma Interdomain dipakai untuk mencari rute antar domain. 6. Flat dan Hierarchical Flat routing semua router adalah ujung dari router yang lain. Hierarchical routing, router-router membentuk tingkatan berdasarkan posisinya terhadap backbone network. 7. Host-inteligent dan Router Inteligent Host-inteligent, host memiliki kemampuan menentukan rute. Router inteligent, router memiliki kemampuan menentukan rute.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

94

C. LANGKAH PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini kita akan mengkonfigurasi router di dalam PC (PC router). 1. Buatlah kelompok network yang mempunyai IP network tertentu. 2. 1 komputer bertugas sebagai router dan komputer lain sebagai host. 3. Pada masing-masing host dalam 1 network, buatlah IP address dengan mengedit konfigurasi eth0 Attention !! : buatlah agar antara satu IP network berbeda dengan IP network lainnya 4. Kemudian restart lah network tersebut. 5. Sekarang kita bekerja pada PC router, buatlah IP dari masing-masing network yang saling berhubungan, dengan memberikan nama device eth0, eth0:1, eth0:2, dst sesuai dengan network yang ada. Kita dapat membuat IP alias dengan menggunakan perintah :
$ sudo ifconfig eth0 192.168.123.4 netmask 255.255.255.0 $ sudo ifconfig eth0:1 172.16.110.7 netmask 255.255.255.0 $ sudo ifconfig eth0:2 192.168.231.3 netmask 255.255.255.0

Setelah selesai, kita dapat melihat hasilnya dengan perintah ifconfig. Dapat dilihat broadcast dan netmask sudah dikonfigure secara dafault. Tapi IP alias hanya bersifat sementara. Apabila network direstart maka IP tersebut akan hilang. Bila kita ingin memberikan IP secara permanen, kita lakukan dengan menggunakan perintah berikut :

$ sudo vi /etc/network/interfaces # This file describes the network interfaces available on your system # and how to activate them. For more information, see interfaces(5). # The loopback network interface auto lo iface lo inet loopback # The primary network interface auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.123.4 netmask 255.255.255.0 iface eth0:1 inet static address 172.16.110.7 netmask 255.255.255.0 iface eth0:2 inet static address 192.168.231.3 netmask 255.255.255.0

agar setingan tetap berjalan setiap kali komputer dinyalakan, setting pada /etc/rc.local
$ sudo vi /etc/rc.local

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

95

#!/bin/sh -e # rc.local # This script is executed at the end of each multiuser runlevel. # Make sure that the script will "exit 0" on success or any other # value on error. # In order to enable or disable this script just change the execution # bits. # By default this script does nothing. ifconfig eth0 up ifconfig etho:1 up ifconfig eth0:2 up exit 0

6. Kita dapat melihat tabel routing dengan perintah:


$ sudo route -n

7. Kemudian kita menyetting konfigurasi pada file : /proc/sys/net/ipv4/ip_forward. Nilai default (isi) dari file tersebut adalah 0 (nol), lakukan pengubahan agar isi menjadi 1 (forward), dengan menggunakan text editor seperti vi. Atau dengan perintah berikut :
$ sudo echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

atau dengan membuatnya secara permanen sebagai berikut:


$ sudo vi /proc/sys/net/ipv4/ip_forward 1

8. Pada host network (komputer selain router), kita diharuskan menge-route-kan network tersebut ke router. Pada salah satu komputer pada network, ketikkan perintah berikut :
$ sudo route add default gw 192.168.123.4

Gateway tersebut merupakan IP address yang terdapat di router sesuai dengan IP network. Kita dapat melihat hasilnya dengan perintah route. 9. Untuk menghapusnya, lakukan perintah berikut :
$ sudo route del default gw 192.168.123.4

10. Untuk mengetest apakah router tersebut berhasil kita setting atau tidak, ping-lah IP address pada network yang berbeda.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

96

D. LEMBAR KERJA 1. Untuk melakukan percobaan ini perhatikan konfigurasi penomoran IP untuk jaringan dengan 30 komputer berikut ini: 1 Kelompok = 5 Orang Vertikal 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.5 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.4 192.168.3.5 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.4.5 192.168.5.1 192.168.5.2 192.168.5.3 192.168.5.4 192.168.5.5 192.168.6.1 192.168.6.2 192.168.6.3 192.168.6.4 192.168.6.5

Dengan komputer ber-IP 192.168.x.1 mempunyai IP Aliasing sebagai berikut: IP


192.168.1.1 192.168.2.1 192.168.3.1 192.168.4.1 192.168.5.1 192.168.6.1

IP Aliasing
192.168.10.1 192.168.10.2 192.168.10.3 192.168.10.4 192.168.10.5 192.168.10.6

2. Komputer-komputer selain 192.168.x.1, sebaiknya menambahkan default gateway ke


192.168.x.1. Bagaimana caranya?

3. Apakah kegunaan dari file /proc/sys/net/ipv4/ip_forward pada router? Sebutkan nilainya agar router dapat berjalan? 4. Di dalam file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0, buatlah konfigurasi default gateway (router) secara permanen?

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

97

Modul X FIREWALL DASAR

A. TUJUAN 1. Dengan praktikum dalam modul ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi tentang bagaimana firewall dan pengaturannya dengan iptables. 2. Mahasiswa dapat memahami konsep dan cara kerja firewall. 3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari firewall. 4. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis firewall. 5. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi iptables. B. DASAR TEORI 1. Pengertian Firewall Pada saat PC kita berhubungan satu sama lain, akan kita temui satu persoalan baru, yaitu bagaimana agar kita tidak kedatangan tamu tak diundang. Untuk itulah kita buat firewall. Lalu apa itu firewall? Firewall atau dinding api' merupakan suatu cara melindungi sistem, baik dari orang-orang yang tidak berhak maupun dari komputer lain yang mengandung virus. Firewall adalah suatu cara untuk membatasi informasi yang dibolehkan masuk dan keluar dari jaringan lokal kita. Umumnya, host firewall terhubung ke Internet dan LAN lokal kita, dan akses LAN ke Internet hanya melalui firewall. Mengapa diberi nama firewall? Mungkin itu pertanyaan yang pertama kali muncul ketika membaca suatu artikel tentang keamanan, baik di Windows, Linux maupun Sistem Operasi apa saja. Menurut istilah konstruksi bangunan, firewall adalah sebuah struktur yang dibuat untuk mencegah penyebaran api. Hampir senada dengan istilah awalnya, firewall bertujuan untuk menjaga lan dari api akses yang tidak diinginkan dari internet. Disamping agar pengguna lan tidak sembarangan mengeluarkan api aksesnya ke Internet. Dengan kata lain firewall dibuat untuk membatasi antara dua dunia (LAN dan Internet). 2. Jenis-Jenis Firewall Terdapat dua firewall dasar pada Linux, yaitu packet filter (filtering firewalls) dan proxy servers. Dari tiap-tiap tipe firewall tersebut, masing-masing dibagi dalam dua sub tipe.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

98

a. Firewall packet filter di bagi dalam dua sub tipe :

Forwarding, firewall ini berfungsi untuk meneruskan paket atau tidak berdasarkan filter yang diberikan. Masquerading, firewall ini akan menulis ulang alamat sumber dan tujuan. Standard, client terhubung pada satu port tertentu dan kemudian proxy meneruskannya ke keluar melalui port yang lain. Transparent, dengan firewall ini client tidak menggunakan port khusus, namun software firewall proxy akan secara transparan akan meneruskannya ke keluar. Dalam modul ini kami akan menjelaskan tentang firewall menggunakan packet filter.

b. Firewall proxy servers dibagi dua sub tipe :

Sedangkan untuk proxy dijelaskan dilain bab. 3. Packet Filtering Firewalls Packet filter adalah sebuah software yang memeriksa header dari packet ketika paket tersebut lewat, dan memutuskan tindakan apa yang dilakukan terhadap paket tersebut. Apakah paket tersebut di-DROP (misal dengan menghapus paket tersebut), ACCEPT (misal, paket tersebut diteruskan ke tujuannya), atau hal lain yang lebih kompleks. Pada Linux, packet filtering ditanamkan pada kernel (sebagai suatu modul kernel, atau digabungkan ke dalam kernel) yang dimulai sejak masih ber-versi 1.1. Gambaran untuk packet filter ini hampir sama dengan apa yang dikerjakan oleh router, yaitu sama-sama mengubah informasi header paket data. Namun bedanya router hanya mengubah informasi TTL dan Checksum-nya, namun untuk packet filter akan mengubah destination dan source address dari paket, sehingga seolah-olah jika ada paket yang datang dari jaringan lokal dalam akan dikirimkan ke luar jaringan dengan menggunakan alamat IP komputer yang bertindak sebagai firewall packet filter. 4. Perjalanan Paket Melintasi Filter Terdapat tiga daftar aturan pada tabel filter. Daftar-daftar ini disebut firewall chains atau chains. Ketiga chains tersebut adalah input, output dan forward. Chains tersebut tersusun kurang lebih sebagai berikut:

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

99

Ketika paket melewati salah satu chains, maka chains akan dilihat untuk menentukan takdir dari paket tersebut. Jika menurut chains paket tersebut harus di-DROP maka paket akan dihapus, begitu juga sebaliknya jika menurut chains paket tersebut di-ACCEPT maka paket tersebut akan melanjutkan perjalanannya. Jadi chains sebenarnya merupakan daftar aturan-aturan. Tiap aturan mengatur tindakan apa yang akan dilakukan terhadap sebuah paket berdasarkan header dari paketnya. Jika aturan pertama tidak cocok dengan header paket maka akan dilanjutkan dengan aturan berikutnya, begitu seterusnya. Hingga apabila tidak ada lagi aturan yang sesuai dengan header paket maka kernel akan melihat pada chains policy, yang berisi aturan/kebijakan umum tentang tindakan terhadap suatu paket. Pada kebanyakan sistem, chains policy biasanya akan men-DROP paket tersebut. 5. Packet Filtering Firewalls Dengan Iptables Iptables merupakan paket program yang disertakan secara default oleh banyak distro bersama dengan kernel versi 2.4.x sampai dengan kernel terbaru. Pada iptables nantinya kita akan banyak berhubungan dengan aturan-aturan (rules) yang menentukan tindakan apa yang akan dilakukan terhadap sebuah paket. Aturan-aturan ini dimasukkan dan dihapus pada tabel packet filtering yang terdapat pada kernel. Sekedar mengingatkan kernel adalah jantung sistem operasi yang terus berada pada memori sejak komputer booting hingga komputer dimatikan. Sehingga aturan apapun yang kita tentukan akan hilang pada saat terjadi rebooting, namun demikian terdapat beberapa cara agar aturan-aturan yang telah kita buat dapat dikembalikan pada saat Linux booting, antara lain :

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

100

Menggunakan perintah iptables-save, untuk menyimpan aturan-aturan yang telah ditentukan dalam sebuah file, dan iptables-restore, untuk memanggil file aturan yang telah dibuat.

Meletakkannya pada sebuah skrip yang akan berjalan pada saat inisialisasi Linux. Misal mengetikkan semua aturan pada /etc/rc/local.

C. LANGKAH PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini kita akan belajar menggunakan iptables untuk menyaring paket yang masuk, keluar dan melewati komputer kita. Harap dipahami bahwa perintah dibawah ini merupakan perintah dasar, karena banyak sekali yang bisa digali dari perintah iptables. Sedangkan yang akan kita pelajari adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan, menyalakan dan mematikan iptables. b. Melihat daftar aturan pada chains. c. Menolak semua paket yang masuk atau keluar. d. Menolak paket berdasarkan alamat IP. e. Menolak paket berdasarkan protokol dan port. f. Menghapus aturan pada chains. g. Menyimpan dan mengembalikan aturan pada chains. h. Merubah kebijakan umum chains. 1. Menyiapkan, Menyalakan dan Mematikan Service Iptables Sebelum praktikum dimulai alangkah baiknya megecek dahulu installasi iptables pada komputer Anda.
$ sudo dpkg -l | grep iptables ii iptables Linux kernel 2.4+ iptables administration to 1.3.3-2ubuntu4

Anda harus mengaktifkan IP_FORWARDING, dengan cara memberi nilai '1' pada file ip_forward
$ sudo echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

atau dengan mengeditnya sebagai berikut:


$ sudo vi /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Kemudian untuk menyalakan service-nya adalah sebagai berikut:


$ sudo /etc/init.d/iptables start

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

101

Atau
$ sudo service iptables start

Sedangkan untuk mematikan service iptables perintahnya adalah sebagai berikut:


$ sudo /etc/init.d/iptables stop

Anda juga dapat mematikan lalu menyalakan kembali (restart) service tersebut dengan perintah:
$ sudo /etc/init.d/iptables restart

2. Melihat Daftar Aturan Pada Chains Sebelum melakukan penyaringan paket pada sistem, kita terlebih dahulu melihat aturan apa saja yang telah / sedang berjalan dan policy (kebijakan umum) dari suatu chains. Perintah berikut contoh hasilnya adalah sebagai berikut:
$ sudo iptables -L Chain INPUT (policy ACCEPT) target prot opt source RH-Firewall-1-INPUT all -Chain FORWARD (policy ACCEPT) target prot opt source RH-Firewall-1-INPUT all -Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source

destination anywhere anywhere

destination anywhere anywhere

destination

3. Menolak Semua Paket Yang Masuk / Keluar Untuk menolak semua paket yang masuk ke dalam sistem, maka kita perlu menambah aturan ke dalam chains input untuk men-DROP semua paket, sehingga perintahnya adalah:
$ sudo iptables -A INPUT -j DROP

Selanjutnya coba hubungi komputer bersangkutan (dalam hal ini alamatnya 192.168.195.1 atau salahjurusan.com) dari komputer lain, misal dengan program ping, maka akan muncul hasil berikut setelah Anda menekan CTRL+C
$ sudo ping 192.168.123.1 PING 192.168.123.2 (192.168.123.2) 56(84) bytes of data. --- 192.168.123.2 ping statistics --3 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 2032ms

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

102

Sedangkan jika Anda ingin menolak semua paket keluar dari sistem, maka mirip dengan perintah diatas hanya saja chainnya diganti dengan OUTPUT, efeknya tidak jauh berbeda.
$ sudo iptables -A OUTPUT -j DROP

Untuk penolakan yang lebih sopan Anda dapat menggunakan aksi (-j) REJECT, misal:
$ sudo iptables -A OUTPUT -j REJECT

Maka hasil ping ke komputer yang bersangkutan akan tampak sebagai berikut:
$ ping 192.168.123.2 PING 192.168.123.2 (192.168.123.2) 56(84) bytes of data. ping: sendmsg: Operation not permitted ping: sendmsg: Operation not permitted ping: sendmsg: Operation not permitted --- 192.168.123.2 ping statistics --3 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 5013ms

4. Menolak Paket Berdasarkan Alamat IP Tentunya jika kita memakai perintah sebelumnya akan sama halnya dengan filter tanpa lubang, karena tidak ada paket yang bisa masuk ke siatem. Untuk lebih spesifik kita dapat menyaring berdasarkan alamat ip. Misalkan ada sebuah komputer beralamat ip 192.168.195.11 yang selalu mengganggu komputer kita, untuk menyiasatinya kita bisa menggunakan perintah berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -s 192.168.123.11 -j DROP

Opsi -s diatas berarti source atau sumber paket. Jika kita lihat pada daftar list chains akan muncul hasil sebagai berikut.
$ sudo iptables -L Chain INPUT (policy ACCEPT) target prot opt source DROP all -- 192.168.123.11 Chain FORWARD (policy ACCEPT) target prot opt source Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source

destination anywhere

destination

destination

Selain dengan menggunakan alamat IP, Anda juga dapat menggunakan nama domain (ingat kembali DNS!!) (walaupun hal ini sebenarnya tidak disarankan) dan subnet (contoh : 192.168.231.0/24). Misalkan Anda tidak ingin paket yang berasal dari www.xxx.com masuk ke

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

103

komputer Anda, dan Anda tidak tahu alamat IP-nya maka Anda dapat menggunakan perintah sebagai berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -s www.xxx.com -j DROP

Demikian halnya pula dengan chains OUTPUT, bedanya disini adalah opsi -s (source) diganti dengan -d (destination). Gunanya misalkan Anda tidak ingin orang mengakses www.saru.com maka dapat menerapkan aturan sebagai berikut:
$ sudo iptables -A OUTPUT -d www.saru.com -j DROP

5. Menolak Paket Berdasarkan Protokol Dan Port Protokol yang biasa digunakan diantaranya adalah UDP, TCP dan ICMP. TCP (Transfer Control Protocol) digunakan oleh Web Server, File Server, Proxy Server, dll. UDP (User Datagram Protocol) digunakan oleh dns dan snmp. Sementara ICMP (Internet Control Message Protocol) digunakan oleh perintah ping dan traceroute. Untuk daftar protocol yang lebih lengkap Anda dapat melihatnya dalam file /etc/protocols.
$ sudo cat /etc/protocols

Contoh kasus, misalkan Anda ingin sebuah server dns hanya menerima paket data dengan protokol UDP maka Anda dapat mengetikkan peintah berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -p tcp -j DROP $ sudo iptables -A INPUT -p icmp -j DROP

Jika Anda mengetikkan perintah diatas, maka Anda tidak bisa melakukan ping, dan semua jenis service dengan protokol icmp dan tcp akan di-DROP, kecuali DNS dan SNMP (karena menggunakan protokol UDP). Selain dengan nama protokol Anda juga dapat memasukkan nomor dari protokol tersebut (bisa Anda lihat dalam /etc/protocols).
iptables -A INPUT -p <no_protokol> -j DROP

Untuk lebih spesifik kita bisa menambahkan nomor port dari protokol yang ingin kita DROP. Sekedar mengingatkan semua service pada server mengikat satu nomor port. Web Server pada port 80 (ada juga yang memakai port 8080), Ftp Server pada port 21, Ssh Server mengikat port 22, dst. Misal kita ingin server bisa digunakan untuk semua service kecuali browsing maka anda bisa menggunakan perintahnya, sebagai berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -p tcp --dport http -j DROP

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

104

Selain dengan nama service yang berada pada port tersebut, kita juga bisa menggunakan nomor port.
iptables -A INPUT -p <no_protokol> --dport <no_port> -j DROP

Jadi perintah diatas ekivalen dengan


$ sudo iptables -A INPUT -p 6 --dport 80 -j DROP

Daftar nomor port beserta nama service yang berjalan pada port tersebut dapat dilihat dalam
/etc/services.

6. Menghapus Aturan Setidaknya terdapat tiga cara untuk menghapus aturan pada chains. 1. Menghapus Semua Aturan Untuk menghapus semua aturan pada semua chains maka kita dapat menggunakan opsi F sebagai berikut:
$ sudo iptables -F

2. Mengganti Opsi A Dengan D Pada berbagai contoh diatas, jika kita ingin menambahkan sebuah aturan, tentunya kita berikan opsi -A (add/menambahkan), misalkan aturan seperti berikut:
$ sudo iptables -A INPUT -p tcp -j DROP

Maka untuk menghapus aturan tersebut diatas kita dapat menggunakan opsi D (delete/hapus), sebagai berikut:
$ sudo iptables -D INPUT -p tcp -j DROP

3. Menghapus Berdasarkan Urutan Aturan Selain kedua cara diatas ada yang lebih mudah lagi, yaitu dengan melihat nomor urut aturan, misalkan pada daftar aturan terdapat aturan sebagai berikut:
$ sudo iptables -L Chain INPUT (policy ACCEPT) target prot opt source DROP tcp -- anywhere DROP tcp -- anywhere DROP icmp -- anywhere Chain FORWARD (policy ACCEPT) Target prot opt source Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source

destination anywhere anywhere tcp dpt:http anywhere

destination

destination

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

105

Dan kita ingin menghapus aturan untuk men-DROP paket icmp agar bisa di-ping dari komputer lain maka kita dapat gunakan perintah sebagai berikut:
iptables -D INPUT/OUTPUT <no_urut_chains>

$ sudo iptables -D INPUT 3

Angka 3 didapat dari urutan aturan didalam daftar tersebut pada chains INPUT. 7. Menyimpan Dan Mengembalikan Aturan Setelah Anda membuat aturan-aturan yang Anda tentukan maka Anda dapat menyimpannya ke dalam sebuah file dengan perintah :
iptables-save > /direktori/nama_file

$ sudo iptables-save > /root/aturanku

File aturan akan dibuat pada direktori tersebut. Apabila anda ingin file firewall yang tersimpan tersebut aman (tidak dapat dibuka oleh user lain), anda dapat menempatkannya pada direktori /root/ dan anda berikan permission 600 (ingat kembali permission pada Perintah Dasar!!...). Untuk mengaktifkannya kembali pada firewall, ketikkan perintah berikut :
iptables-restore < /direktori/namafile

$ sudo iptables-restore < /root/aturanku

Dimana perintah diatas akan mengembalikan semua setting yang telah Anda buat ke dalam tabel firewall pada kernel. Anda juga dapat meletakkan perintah diatas pada file /etc/rc.local agar setiap start-up Linux, semua aturan akan tetap terjaga. 8. Merubah Kebijakan Umum Chains Kebijakan umum dijalankan ketika paket yang melalui firewall tidak memenuhi kriteria yang ada pada suatu chain. Misal terdapat daftar aturan sebagai berikut.
$ sudo iptables -L Chain INPUT (policy ACCEPT) target prot opt source DROP all -- 192.168.123.11 DROP tcp -- 192.168.123.11 dpt:http Chain FORWARD (policy ACCEPT) target prot opt source

destination anywhere anywhere tcp

destination

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

106

Chain OUTPUT (policy ACCEPT) target prot opt source destination

Policy untuk semua chain diatas adalah ACCEPT, jadi jika terdapat paket yang masuk ke sistem yang bersangkutan dan berasal dari 192.168.231.22 maka paket tersebut akan diACCEPT, karena alamat 192.168.231.22 tidak ditentukan secara eksplisit pada daftar aturan, sehingga mengikuti kebijakan umum. Policy ini berkaitan erat dengan desain keamanan jaringan. Pada keamanan jaringan komputer terdapat dua prinsip dasar. 1. Menutup Semua Pintu Akses Masuk Dan Membuka Hanya Yang Diperlukan. Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi DROP dan kemudian menentukan aturan paket seperti apa saja yang diperbolehkan masuk (ACCEPT). 2. Membuka Semua Pintu Akses Masuk Dan Menutup Hanya Yang Diperlukan. Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi ACCEPT dan kemudian menentukan aturan paket seperti apa saja yang ditolak (DROP). Sekilas kedua hal diatas tampak sama, walaupun sebenarnya banyak perbedaan. Administrator jaringan yang mahir, biasa menggunakan prinsip pertama. Jika Anda belum terbiasa, Anda bisa menggunakan prinsip kedua. Untuk mengubah kebijakan diatas caranya adalah dengan mengedit file

/etc/sysconfig/iptables

dan mengubah kebijakan ACCEPT menjadi DROP untuk

prinsip pertama dan merubah DROP menjadi ACCEPT untuk prinsip kedua.

D. LEMBAR KERJA 1. Untuk melakukan percobaan ini perhatikan konfigurasi penomoran IP untuk jaringan dengan 30 komputer berikut ini: 1 Kelompok = 5 Orang Vertikal 192.168.1.1 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.1.5 192.168.2.1 192.168.2.2 192.168.2.3 192.168.2.4 192.168.2.5 192.168.3.1 192.168.3.2 192.168.3.3 192.168.3.4 192.168.3.5 192.168.4.1 192.168.4.2 192.168.4.3 192.168.4.4 192.168.4.5 192.168.5.1 192.168.5.2 192.168.5.3 192.168.5.4 192.168.5.5 192.168.6.1 192.168.6.2 192.168.6.3 192.168.6.4 192.168.6.5 107

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Dengan komputer ber-IP 192.168.x.1 mempunyai IP Aliasing sebagai berikut: IP 192.168.1.1 192.168.2.1 192.168.3.1 192.168.4.1 192.168.5.1 192.168.6.1 IP Aliasing 192.168.10.1 192.168.10.2 192.168.10.3 192.168.10.4 192.168.10.5 192.168.10.6

2. Komputer-komputer selain 192.168.x.1, sebaiknya menambahkan default gateway ke 192.168.x.1 (ingat kembali tentang router..:D). 3. Kemudian lakukan konfigurasi iptables (firewall) pada tiap komputer dengan IP 192.168.1.1, 192.168.2.1, 192.168.3.1, 192.168.4.1, 192.168.5.1, 192.168.6.1. adapun percobaan konfigurasi adalah sebagai berikut, (konfigurasi ini sama untuk komputer dengan IP tersebut)
o o o

Menghentikan ping yang datang dari luar. Lewatkan semua permintaan dari dalam ke luar. Ijinkan pihak luar mengakses layanan HTTP pada jaringan kelompok Anda.

4. Silahkan Anda melakukan percobaan dengan beberapa kemungkinan. Kemungkinan itu sebagai contoh adalah sebagai berikut:
o o

dari komputer 192.168.10.2 apakah dapat menerima hasil ping ke 192.168.10.1? dari komputer 192.168.10.3 apakah dapat mengakses HTTP server di alamat 192.168.3.2?

5. Silahkan buat kesimpulan, dan tuliskan di lembar kerja Anda untuk beberapa hal berikut ini:
o o o o o

Apakah yang dimaksud dengan -A INPUT ? Apakah yang dimaksud dengan -A OUTPUT ? Apakah artinya -j ACCEPT ? Apakah artinya -j DROP ? Tuliskan perintah konfigurasi iptables agar dari jaringan dalam, sebagai contoh 192.168.1.0, tidak dapat mengakses ke luar jaringan lainnya.

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

108

Daftar Pustaka
[1] Diktat Sistem Operasi Jaringan 2009, Bambang Sugiantoro, M.T, Departemen Teknik Informatika UNS Surakarta [2] http://en.wikipedia.org/wiki/Network_operating_system

Sistem Operasi Jaringan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

109

You might also like