You are on page 1of 14

BAHASA LISAN DAN BAHASA TULISAN

Disusun untuk melengkapi pembahasan materi bahasa Indonesia Oleh Kelompok VII

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN AR-RANIRY DARUSSALAM BANDA ACEH 2011

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan yang mana oleh Allah yang telah memberikan kesehatan badan,pikiran bahkan kelapangan waktu sehingga kami dapat menyusun makalah ini.selawat beriring salam kami alamatkan kepada nabi akbar Muhammad SAW begitu juga kepada al-sahabat beliau,tabiin,seluruh pengikut beliau dalam kebaikan hingga hari kebangkitan kelak. Ucapan terimah kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam kesukaran kesukaran kami, dan akhirnya kami dapat menyusun makalah yang berjusul bahasa lisan dan tulisan . kami menyadari bahwa kami masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami yakin bahwa laporan kami masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapka

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI


I. PENDAHULUAN

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ..

Latar belakang Ragam Bahasa Berdasarkan Media/Sarana 1.a. Ragam bahasa Lisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1.b. Ragam bahasa tulis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. II. KAJIAN ..

PengertianPengertian Bahasa ...


Perbedaan Bahasa Lisan dan Tulisan .. Dilihat dari Aspek Kebahasaan Berdasarkan situasi dan pemakaian . Perbedaan Bahasa lisan dengan bahasa tulisan ... III. HASIL

..

Ciri-Ciri Ragam Bahasa Tulis .. Ciri-Ciri Ragam Bahasa Lisan .. VI. KESIMPULAN ..

a. Keuntungan Ragam Bahasa Lisan Dan Tulis .. b. Kelemahan Ragam Bahasa Lisan Dan Tulis

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .

I.

PENDAHULUAN Latar Belakang 1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media/Sarana 1.a. Ragam bahasa Lisan Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan

fonema sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. 1.b. Ragam bahasa tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Contoh Ragam bahasa lisan dan Ragam bahasa tulis: 1. Putri bilang kita harus pulang 1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang 2. Ayah lagi baca koran 2. Ayah sedang membaca koran 3. Saya tinggal di Bogor 3. Saya bertempat tinggal di Bogor

II. KAJIAN
A. Definisi/Pengertian Bahasa

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan iala bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980).

Dilihat dari Aspek Kebahasaan Ragam bahasa: 1. Ragam bahasa lisan: lafal, tata bahasa, kosakata, ejaan 2. Ragam bahasa tulis: lafal, tata bahasa, kosa kata, ejaan Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan : a. Ragam Lisan b. Ragam Tulis

Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya. Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

B. TUJUAN Berdasarkan situasi dan pemakaian Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan

unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda. Salah satu ciri bahasa tulis memang sifatnya yang terkesan lebih baku. Kalaupun tidak baku, setidaknya disampaikan dengan bahasa populer yang masih tidak amburadul. Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) : 1. Tata Bahasa (Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata) a. Ragam Bahasa Lisan - Nia sedang baca surat kabar - Ari mau nulis surat - Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.

- Mereka tinggal di Menteng. - Jalan layang itu untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. - Saya akan tanyakan soal itu. - Bima sedang baca komic. - Mereka bertempat tinggal di Menteng - Saya mau nulis surat. - Akan saya tanyakan soal itu.

Contoh bahasa lisan berdasarkan kosa kata: - Ibu bilang kala kita harus belajar. - Shinta harus bikin penulisan ilmiah - Dia lagi baca Koran - Ibu bilang kita harus pulang - Mereka tinggal di Menteng

b. Ragam bahasa Tulis : - Nia sedangmembaca surat kabar - Ari mau menulis surat - Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu. - Mereka bertempat tinggal di Menteng - Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. - Akan saya tanyakan soal itu.

2. Kosa kata

Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata : a. Ragam Lisan - Ariani bilang kalau kita harus belajar - Kita harus bikin karya tulis - Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak b. Ragam Tulis - Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar - Kita harus membuat karya tulis. - Rasanya masih terlalu muda bagi saya, Pak. Perbedaan Bahasa Lisan dengan Bahasa Tulis Dalam pembagian ragam bahasa dikenal adanya ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan digunakan dalam komunikasi lisan, sedangkan ragam bahasa tulis digunakan dalam komunikasi tulis. Antara kedua ragam tersebut tentu ada perbedaan. Apakah bedanya? Penggunaan bahasa dapat dibedakan menjadi bahasa tulis dan lisan. Bahasa tulis itu berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam bahasa tulis, sedangkan bahasa lisan merupakan rangkaian kalimat yang ditranskrip dari rekaman bahasa lisan. Bahasa tulis dapat kita temukan dalam bentuk buku, berita koran, artikel, makalah, dan sebagainya, sedangkan wacana lisan misalnya percakapan, ceramah (spontan), dan siaran langsung di radio atau tv. Bahasa tulis berbeda dengan bahasa lisan dalam beberapa hal seperti berikut. Pertama, kalimat dalam wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal) apabila dibanding dengan bahasa tulis. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan sering hanya berupa urutan kata yang membentuk frasa. Hal ini

sangat alami (wajar) karena dalam menggunakan bahasa secara lisan penutur tidak sempat untuk merevisi bahasa yang diucapkannya. Penutur tidak mampu untuk memantau secara terus-menerus bahasa yang digunakannya. Sebaliknya, bahasa tulis cenderung lengkap dan panjang bahkan ada yang terdiri atas beberapa klausa. Penggunaan bahasa tulis dapat dipantau dan direvisi oleh penulisnya. Penulis memiliki kesempatan untuk melakukan hal ini. Kedua,, bahasa lisan jarang menggunakan penanda hubung karena didukung oleh konteksnya. Bahasa tulis sering menggunakan penanda hubung untuk menunjukkan suatu hubungan ide, seperti namun, oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan hal itu dan sebagainya. Ketiga, bahasa lisan cenderung tidak menggunakan frasa benda yang panjang, sedangkan dalam tulis sebaliknya. frasa benda yang panjang seperti kegiatan armada pencari reruntuhan pesawat ulang alik Challenger. Frasa ini relatif panjang. Penggunaan frasa demikian ini sering digunakan dalam bahasa tulis. Keempat, kalimat-kalimat dalam bahasa tulis cenderung berstruktur subjek-predikat sedangkan bahasa lisan tidak menggunakan struktur tersebut. Kelima, dalam bahasa lisan, pembicara dapat mengubah struktur atau memperhalus ekspresi yang kurang tepat pada saat itu juga, sedangkan dalam bahasa tulis hal itu tidak dapat dilakukan. Misalnya, dengan menggunakan bentuk bahasa Maksud saya , Maksudnya begini .. Keenam, dalam bahasa lisan, khususnya dalam percakapan sehari-hari, pembicara cenderung menggunakan kosakata umum. Sebaliknya, dalam bahasa tulis sering digunakan istilah teknis yang mempunyai makna khusus. Penggunaan istilah khusus itu cenderung dihindari dalam wacana lisan, seperti dalam percakapan seharihari. Namun, dalam bahasa lisan yang resmi, seperti seminar atau diskusi, istilah teknis juga sering digunakan. Ketujuh, dalam bahasa lisan sering diulang bentuk

bahasa yang sama dan digunakan sejumlah pengisi misalnya: Saya pikir , Anda ketahui , Jika Anda mengetahui apa yang saya maksud, ., dsb. Pada bahasa tulis jarang sekali pemakaian pengisi dan pengulangan bentuk yang sama tersebut III. HASIL Ciri-Ciri Ragam Bahasa Tulis 1. Santun Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan cermat 2. Efektif Hemat dan singkat, tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkannya. 3. Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak. Karena tak dapat bertemu langsun, maka kita diharapkan dapat mengkomunikasikan segala apa yang ada dengan harapkan orang yang menerima surat tidak salah persepsi atau salah paham. 4. Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman. Dalam penyampaian bahasa tulis, memang ada pedoman yang harus digunakan atau dipatuhi agar tidak menimbulkkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan kata. 5. Penggunaan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan. Dalam hal ini, penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita sama, namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan kerancuan. Ciri-Ciri Ragam Bahasa Lisan

1. Langsung Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang yang diajak bicara. 2. Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan Dalam berkomunikasi, seseorang diharapakan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara. 3. Tidak efektif Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa-basi dengan orang yang diajak bicara. 4. Kalimatnya pendek-pendek Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya. 5. Kalimat sering terputus dan tidak lengkap Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya. 6. Lagu kalimat situasional Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada dengan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.

VI. KESIMPULAN

a. Keuntungan Ragam Bahasa Lisan Dan Tulis 1. Dapat bertemu langsung menghemat biaya, waktu dan tenaga 2. Tidak salah pengertian dapat dibuka kembali 3. Situasi pembicaraan santai tidak mengenal waktu dan tempat 4. Mengetahui situasi yang sebenarnya

b. Kelemahan Ragam Bahasa Lisan Dan Tulis 1. Boros biaya,waktu dan tenaga sering salah pengertian 2. Terkadang tidak dapat bertemu langsung waktu lama (dalam pengiriman) 3. Banyak basa-basi perlu pemahaman bagi yang menerima dan juga tidak dapat diulang kembali tidak dapat bertemu secara langsung serta harus mengetahui

situasi dan kondisi yang ada

Daftar pustaka
1. http://wartawarga.ac.d//2010/03/ragam-bahasa 2. http://eldiablo31/9.blogspot.com/2010/11/bahasa-lisan-dan-tulisan.html

3. http;//intl.feedfury.com/cpntent/15241462-ragam-bahasa.html

You might also like