Professional Documents
Culture Documents
NOMOR MODEL
8149 / KG
2007
No. Mhs
: 8149
/KG
No. Model : 816510020 Suku : Jawa tahun Jenis Kelamin : pria / Telepon: Kode Pos : -
Pekerjaan Rujukan dari Nama Ayah Pekerjaan Nama Ibu Pekerjaan Alamat Orang Tua
: Mahasiswi : : Drs. Anwaruddin B : Polri : R.A. Ratna Aryodinoto : 51 th : Ibu rumah tangga : Karangnongko, Maguwoharjo
(0274) 4333678
Telepon
Sleman
WAKTU PERAWATAN
Pendaftaran : 22 September 2010 Pencetakan : 29 September 2010 Retainer : Pemasangan alat : 3 Januari 2008
PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis) Keluhan utama :
Ingin merapikan gigi atas yang miring kea rah dalam. Riwayat kesehatan : Memiliki riwayat penyakit asma
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan gigi-geligi : Gigi Desidui : pasien tidak ingat riwayat gigi-geliginya : : MII desidui RA kanan tanggal sebelum I1 kanan atas terjadi trauma dan waktunya. Gigi Permanen menggunakan jaket PFM. M1 kanan atas perbah dilakukan PSA. Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien : gigit pensil Riwayat Keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien : Tidak ada
Gigi Bercampur
Pemeriksaan Objektif 1. Umum : Jasmani sistemik Mental Status Gizi Tinggi Badan (TB) = 1,55 m TB (m) 2. Lokal : a. Ekstra Oral : Kepala Lebar kepala = 150 mm Panjang kepala = 175 mm Indeks kepala : Lebar kepala x 100 = 150 x 100 = 91,67
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 2
: Baik
Panjang kepala Bentuk kepala = Brakisefali Muka Jarak Nasion Gnation = 10,70 cm cm
175
Lebar Bizygomatic = = 91
11,73
Indeks muka = Jarak Nasion-Gnation x 100 Lebar Bizygomatik Bentuk muka = Leptoprosop `Simetris Profil Muka : Cembung normal Garis Simon (Bidang Orbital) premolar 1 Maksila = Normal : Mandibula = Normal b. Sendi Temporomandibuler (TMJ) Tonus Otot Mastikasi Tonus Otot Bibir Bibir Posisi Istirahat Higiene Mulut Pola Artrisi Lingua Palatum Vertikal Lateral Gingiva Mukosa Frenulum Fren. Labii Superior Fren. Labii Inferior Fren. Lingualis :
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 3
RA
RB :
normal
normal : normal
Intra Oral :
: :
normal sedang
: : : :
: :
normal
V IV III II 7 8
I II III IV V 1 2 3 4 5 6
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 I II III IV V
Keterangan : Seluruh gigi decidui pasien sudah tanggal dan telah diganti dengan gigi permanen. Gigi 8 8 belum erupsi, gigi 7 ada tambalan, dan gigi 5 impaksi. 8 8
Garis tengah Rahang Bawah terhadap Rahang Atas RA bergeser ke RB bergeser ke Lebar mesiodistal gigi-gigi (mm) : : -
Gi gi 1 2 3 4 5 6 7
Rahang Atas Kiri Normal 9,04 7,68 8,84 8,48 7,48 11,02 10,28 7.40-9.75 6.05-8.10 7.05-9.32 6.75-9.00 6.00-8.10 9.95-12.10 8.75-10.87
Ket N N N N N N N
Rahang Bawah Kiri Normal 6,00 6,34 7,58 7,42 8,00 11,5 4 10,0 6 4.97-6.60 5.45-6.85 6.15-8.15 6.35-8.75 6.80-9.55 10.6213.05 8.9011.37
Ket N N N N N N N
Kanan kanan
kiri
kiri
VI. PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
Metode Pont Jumlah mesiodistal 2 1 12 Jarak P1 P1 pengukuran Jarak P1 - P1 perhitungan Diskrepansi mild
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 6
Keterangan Perkembangan lengkung gigi ke arah lateral pada regio premolar mengalami kekurangan sebesar 2,56 mm dan di regio gigi molar mengalami kelebihan sebesar 1,55 mm. Metode Korkhaus Tabel Korkhaus Jarak I (P1 P1) pengukuran Diskrepansi : : : mm mm
mm mm.
Keterangan Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anterior mengalami kontraksi sebesar Metode Howes Jumlah lebar mesiodistal M1 - M1 Jarak P1 P1 (tonjol) Mesiodistal M1-M1 Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi Jarak Inter fossa Canina : 51,58 mm Indeks FC = (Jarak FC : Mesiodistal M1-M1) x 100 % = 49,25 % Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi Inklinasi gigi-gigi regio posterior konvergen Keterangan Determinasi Lengkung Gigi Keterangan (dalam mm) : Overjet awal : 2,04 mm Retraksi R.A : 0 mm Retraksi R.B : 0 mm
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 7
: 104,72 mm
: 44,92 mm
Overjet akhir : 2,04 mm Rahang Atas : Panjang lengkung ideal Diskrepansi : - 2,72 mm Rahang bawah Panjang lengkung ideal Diskrepansi : -2,3 mm : 69,04 mm : 71,34 mm Jml lebar mesiodistal P2P2 : 82,28 mm : 85 mm Jml lebar mesiodistal P2-P2
IX.
1.
2.
Malposisi gigi individual Rahang Atas 1. Malposisi I4 yang mesiolabiotorsiversi dan I5 yang linguoversi ddisebabkan karena MII desidui telah tanggal sebelum waktunya.
Rahang Bawah 1. Malposisi I1 dan 3I yang mesiolinguotorsiversi disebabkan karena kebiasaan menggigit pensil. 2. Malposisi I5 yang linguoversi
X. PROSEDUR PERAWATAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Rencana Perawatan : Memberikan penjelasan tentang perawatan orthodontik kepada menghilangkan kebiasaan buruk Analisis ruang Distribusi ruang dan koreksi malposisi individual Pengaturan lengkung gigi Penyesuaian oklusi Pemakaian retainer Jalannya Perawatan : Memberikan penjelasan tentang perawatan orthodontik kepada pasien Pasien diberi penjelasan tentang prosedur perawatan, biaya, kemungkinan lama perawatan, banyaknya kunjungan, cara pemakaian dan kemungkinan yang terjadi selama perawatan dan
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 9
pasien
1.
hal-hal lain yang mempengaruhi perawatan serta memberikan pengertian tentang penyebab dari malposisi gigi-giginya. 2. Memberikan buruk Pasien diberikan penjelasan tentang akibat yang terjadi apabila kebiasaan buruknya masih tetap dilakukan, dan memberitahukan untuk segera menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. 3. Analisis ruang dan distribusi ruang Berdasarkan perhitungan metode Pont untuk rahang atas perkembangan lengkung gigi ke arah lateral pada regio premolar mengalami kontraksi sebesar 2,56 mm dan di regio gigi molar mengalami kontraksi sebesar 1,55 mm. Berdasarkan perhitungan metode Korkhaus pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anterior mengalami sebesar mm dan menurut lengkung basal perhitungan dengan metode Howes, lengkung gigi ukurannya kurang untuk menampung gigi geligi sedangkan ukurannya berlebih untuk menampung gigi-geligi. Rahang Atas Panjang lengkung gigi ideal rahang atas pada determinasi lengkung adalah 82,28 mm sedangkan jumlah lebar mesio distal P2 P2 sebesar 85 mm sehingga terdapat kekurangan ruang sebesar 2,72 mm. Kekurangan ruang sisi kanan sebesar 0,32 mm, sedangkan sisi kiri sebesar 2 mm.Pencarian ruang dilakukan dengan selective grinding pada daerah posterior. Selective grinding dilakukan sebanyak 2 mm pada sisi mesial-distal gigi 4 kiri mesial-distal gigi 5 kiri ,masing-masing sebesar 1 mm. Rahang Bawah Panjang lengkung gigi ideal rahang atas pada determinasi lengkung adalah 69,04 mm sedangkan jumlah lebar mesio distal P2 P2 sebesar 71,34 mm sehingga terdapat kekurangan ruang sebesar 2,3 mm. Kekurangan ruang sisi kanan sebesar 0,8 mm, sedangkan sisi kiri sebesar 1,5 mm.Pencarian ruang dilakukan
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 10
penjelasan
tentang
akibat
dari
kebiasaan
dan
dengan selective grinding pada daerah posterior. Selective grinding dilakukan sebanyak 2 mm pada sisi mesial-distal gigi 4 kiri mesial-distal gigi 5 kiri ,masing-masing sebesar 1 mm. dan
Mengaktifkan sekrup ekspansi 1/4 putaran setiap kunjungan. Pengaktifan putaran artinya ada proses ekspansi sebesar 0,18 mm, dengan rincian sisi kanan sebesar 0,09 mm dan sisi kiri sebesar 0,09 mm. Ekspansi maksimum Rahang Atas sebesar 4,42 mm yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut : Indeks ffossa canina : 46,6 % Ekspansi maks. <1% : 45,6 % (45,6 % X Jml lebar MD 6 sampai 6 ) - Jrk P1-P1 (45,6 % X 101,8) - 42 4,42 mm
Setelah diperoleh jarak yang diinginkan maka pemakaian plat ekspansi dihentikan. Rahang Bawah Untuk rahang bawah, dilakukan pencabutan gigi 5 kiri bekas bekas
terlebih kemudian
demikian, model,
terdapat sisa
ruang ruang
pencabutan pada sisi tersebut. Sisa ruang bekas pencabutan diperoleh pencabutan sebesar 9mm dan pencarian ruang dilakukan dengan ekspansi, dengan memanfaatkan ruang tersebut.Total kekurangan ruang untuk rahang bawah adalah sebesar 2,5 mm. Kekurangan ruang sisi kanan sebesar 1,2 mm dan sisi kiri sebesar 1,3 mm. 3. Koreksi malposisi gigi individual Rahang Atas Plat ekspansi RA dilengkapi dengan : Klamer Adam pada gigi 6 I 6 dengan kawat 0,7 mm untuk retensi dan stabilisasi alat.
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 11
Medium Labial arch 0,7 mm dengan U loop, letak pundak antara gigi 4 3 I 3 4 untuk mempertahankan lengkung gigi. Buccal retractor, dengan kawat berdiameter 0,6 mm pada I4 untuk menarik gigi menuju ke lengkung rahang yang semestinya Simple spring, dengan kawat berdiameter 0,6 mm pada I5 untuk mendorong gigi ke labial Klamer adam pada, dengan kawat berdiameter 0,7 mm pada gigi 6|6 untuk retensi Plat akrilik Jalannya perawatan :
1.Mengaktifkan buccal retractor pada gigi I4 2.Mengaktifkan simple spring pada gigi I5
3. Mengaktifkan busur labial Rahang Bawah Plat ekspansi RB dilengkapi dengan : Klamer Adam pada gigi 6 I 6 dengan 0,7 mm untuk retensi dan stabilisasi alat. Labial arch 0,7 mm dengan U loop, letak pundak antara gigi 43 I 34 untuk meretraksi mempertahankan lengkung gigi Sekrup ekspansi Pengaktifan :
4.
Pasien diinstruksikan untuk menggigit articulating paper dalam posisi oklusi sentrik. Kemudian diinstruksikan untuk melakukan gerakan mastikasi Articulating paper diperiksa apakah masih terdapat tonjol oklusal atau incisal yang terlihat berwarna sangat biru, bila ada maka terjadi traumatik oklusi dan dilakukan grinding pada bagian tersebut.
5.
agar tidak relaps dan menunggu pembentukan tulang baru melalui proses resorpsi dan aposisi sementum serta tulang alveolar di soket gigi. Retainer : Hawley retainer, dengan plat dasar, verkeilung pada semua gigi dan klamer Adam (d = 0,7 mm) di gigi 6 I 6 dan 6 I 6, serta labial arch pasif (d = 0,8 mm atau 0,9 mm). Lama pemakaian : 6 12 bulan A. 3 bulan pertama : Dipakai siang dan malam Hanya dilepas pada saat gosok gigi atau dibersihkan sehabis makan Kontrol 1 bulan sekali untuk memeriksa mobilitas gigi Jika (A) masih ada mobilitas gigi, pemakaian diperpanjang 3 B. 3 bulan kedua : bulan lagi
Laporan Pemeriksaan dan Perawatan Ortodontik 13
Jika mobilitas gigi telah hilang, boleh tidak dipakai saat keluar
rumah tapi harus dipakai saat di rumah dan saat tidur. C. 3 bulan ketiga : Jika (B) terasa sesak, berarti terjadi perubahan, pemakaian Jika tidak terasa sesak, boleh hanya dipakai pada saat malam diperpanjang 3 bulan lagi. hari. D. 3 bulan keempat : Jika setelah tahap (C) alat tidak sesak maka pemakaiannya bisa dihentikan. Jika dicurigai terjadi relaps maka pemakaian retainer diperpanjang 3 bulan lagi. Kontrol dilakukan 1 bulan sekali.
XII. PROGNOSIS
Baik, karena pasien kooperatif, komunikatif dan memiliki motivasi yang tinggi untuk merapikan giginya. Selain itu pasien masih muda sehingga kesehatan gigi dan jaringan periodontal baik dan memungkinkan untuk keberhasilan jalannya perawatan serta kasusnya relatif ringan dan bisa dikoreksi menggunakan alat orthodontik lepasan. Indikasi perawatan kuratif.
Operator