You are on page 1of 37

BAB IV

Konsep Logika dan


Perancangan Program PLC
Dasar

1
3.1. Sistem
Bilangan
.1. Bilangan Desimal (bilangan basis 10)
Base Exponent
10 2
= 100
10 1
= 10
10 0
=1
Jumlah simbol 10
(radiks)
Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 9
Sistem desimal
10000s 1000s 100s 10s 1s
104 103 102 101 100

1.2. Bilangan Biner (bilangan basis 2)

Sistem bilangan desimal menggunakan 2 nilai : 0 (OFF) dan 1 (ON)

2
Base Exponent
2 5
= 32, 22=4
2 4
= 16, 21=2
2 3
=8 , 20=1
Jumlah simbol 2
(radiks)
Simbol 0, 1

Sistem biner
16s 8s 4s 2s 1s
24 23 22 21 20

Contoh : 101102 = (1 X 2 4 ) + (0 X 2 3 ) + (1 X 2 2 ) + (1 X 2 1 ) + (0 X 2 0 )
= (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22

Dari dua sistem bilangan diatas, dapat dibuat rumus umum untuk mendapatkan
nilai desimal dari radiks bilangan tertentu :
(N)r = [(d0 x r 0 ) + (d1 x r 1 ) + (d2 x r 2 ) + … + (dn x r n )]10
dimana; N = Nilai
r = Radiks
d0, d1, d2 = digit dari yang terkecil (paling kanan) untuk d0
3
Contoh :
• 4810 = 1100002
Sistem Sistem = {(1x25)+(1x24)+(0x23)+(0x22)+(0x21)+(0x20)}
desimal biner = (1x32) + (1x16)
= 32+16
0 0
Sistem biner
1 1
25 24 23 22 21 20
2 10
1 1 0 0 0 0
3 11
4 100 2) 3410 = 1000102
5 101 = {(1x25)+(0x24)+(0x23)+(0x22)+(1x21)+(0x20)}
6 110 = (1x32) + (1x2)
= 32+2
7 111 34
2 0
8 1000 Sistem biner 17
2 1
9 1001 2 2 2 2 2 2
5 4 3 2 1 0
8
2 0
1 0 0 0 1 0 4
2 0
2
3410 = 1000102 2 0
1
4
• Digunakan pada bahasa komputer
• Jumlah dari seluruh bilangan : 2n – 1
• Setiap angka 0 dan 1 biasa disebut Bit (Binary Digit) Katam
Binary diambil dari nama Binary Number System (Sistem Bilangan
Biner)
0 1 bit
1 1 bit
0110 4 bit
10001100 8 bit
1000010000110011 16 bit

• Bilangan biner 8 bitsMSB LSB MSB : Most Siginificant Byte


contoh :
LSB : Least Siginificant Byte

0 1 1 0 0 0 1 1

nibble

word

5
Pengolahan data yang paling sering digunakan adalah pengolah kata (word
processing), yang akan digunakan sebagai contoh. Ketika melakukan suatu
pengolahan kata, komputer bekerja dengan keyboard. Ada 101 tombol yang
mewakili karakter alphabet A, B, C, dst. Selain itu juga akan ditemui karakter
angka 0 sampai dengan 9, dan karakterkarakter lain yang diperlukan, antara lain
: ,.;():_?!"#*%& .

Seluruh karakter yang ada pada keyboard harus didigitalkan. Karakter-karakter


tersebut diwakili oleh angkaangka0 dan 1. Bit yang digunakan adalah 8 bit biner.
8 bit biner dinamakan Byte. 8 bit = 1 bytes, sistem inilah yang digunakan. Jika
menggunakan 8 bit biner, berapa kombinasi angka yang dapat diwakili?.
Untuk sistem bilangan biner, banyaknya kombinasi dihitung dengan 2 n ≤ m. n
adalah jumlah bit, m adalah kombinasi yang dapat diwakili. Sehingga pada 8 bit
biner, dapat mewakili 2 8 = 256 kombinasi maksimal.

6
Karakte Bit Byte Karakte Bit Byte
r r
A 01000001 65 ¼ 10111100 188
B 01000010 66 . 00101110 46
C 01000011 67 : 00111010 58
a 01100001 97 $ 00100100 36
b 01100010 98 \ 01011100 92

Ketika mengetik kata “digital” simbol yang digunakan adalah 6 huruf, saat
komputer mengolahnya, 6 huruf tersebut didigitalkan menjadi 6 bytes, yang
kemudian “diletakkan” pada RAM komputer saat mengetik, dan akan
diletakkan” pada harddisk, jika disimpan.

7
Tabel berikut menunjukkan perbandingan ukuran unit data

Unit Definisi Bytes Bits Contoh


Bit (b) Binary Digit, 0 1 1 On/Off, buka/tutup
Byte (B) dan 1
8 bits 1 8 Kode ASCII
Kilobyte 1.024 bytes 1000 8000 Ukuran email biasa = 2
(KB) KB
Megabyte 1.024 kilobytes 1 juta 8000 10 halaman
Floppy disks dokumen=
= 1,44 MB
(MB) 1.048.576 bytes 10 KB
CDROM = 650 MB
Gigabyte 1.024 megabytes 1 milyar 8 Hard drive = 40 GB
(GB) 1.073.741.824 milyar
Terrabyte bytes
1.024 gigabytes 1 trilyun 8 Data yang dapat
(TB) trilyun ditransmit
(secara teori) pada fiber
optic
selama 1 detik

8
1.3. Sandi Biner
3.1.3.1. Sandi 8421 BCD (Binary Coded Decimal)
Sandi 8421 BCD adalah sandi yang mengkonversi bilangan desimal
langsung ke bilangan binernya, sehingga jumlah sandi BCD adalah 10,
sesuai dengan jumlah simbol pada desimal. Perhatikan tabel 2.10. berikut :

Desimal 8 4 2 1
Contoh :
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 19710 sandi BCDnya adalah :
2 0 0 1 0
0001 1001 0111
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1

9
3.1.3.2. Sandi 2421
Sandi 2421 hampir sama dengan sandi 8421, terutama untuk bilangan
desimal 0 sampai dengan 4. Tetapi sandi berikutnya merupakan
pencerminan yang diinversi.
Perhatikan sandi desimal 5. Sandi tersebut merupakan cermin dari sandi 4
desimal, tetapi logikanya diinversi. Begitu pula pada sandi desimal 6 yang
merupakan cermin dari sandi desimal 3 yang diinversi, dst. Contoh :
37810 sandi 2421nya adalah :
Desim 2 4 2 1
0011 1101 1110 al
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 1 0 1 1
6 1 1 0 0
7 1 1 0 1
8 1 1 1 0
9 1 1 1 1
10
3.1.4. Bilangan Oktal
Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 simbol yang mewakili
bilangan ini. Tabel berikut menunjukkan konversi bilangan oktal :

Desimal Biner Oktal


0 000 0
1 001 1
2 010 2
3 011 3
4 100 4
5 101 5
6 110 6
7 111 7

Bilangan Oktal
4.096s 512s 64s 8s 1s
84 83 82 81 80
11
Untuk konversi bilangan biner ke oktal, perhatikan contoh berikut :
101101010100100102 = 010 110 101 010 010 010
= 2 6 5 2 2 28
Jadi bilangan biner 10110101010010010 sama dengan bilangan oktal
265222. Untuk konversi dari oktal ke heksadesimal, ubah terlebih dahulu
bilangan oktal yang akan dikonversi menjadi biner. Hal ini berlaku juga
untuk konversi dari heksadesimal ke oktal. Perhatikan contoh berikut :
 7258 = 111 010 1012
= 0001 1101 0101
= 1 D 516

 FE16 = 1111 11102


= 011 111 110
= 3 7 68

12
3.1.5. Heksadesimal
Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, artinya ada 16 simbol
yang mewakili bilangan ini. Tabel 1.8. berikut menunjukkan konversi bilangan
heksadesimal :

Bilangan Heksadesimal
65.536s 4.096s 256s 16s 1s
164 163 162 161 160

Untuk konversi bilangan biner ke heksadesimal, perhatikan contoh berikut :


101101010100100102 = 0001 0110 1010 1001 0010
=16A92
Jadi bilangan biner 10110101010010010 sama dengan bilangan heksadesimal
16A92.
Penulisan bilangan heksadesimal biasa juga ditambahkan dengan karakter
“0x” didepannya. Nilai 254316 sama nilainya dengan 0x2543.

13
Desimal Biner Heksa
0 0000 0
1 0001 1
2 0010 2
3 0011 3
4 0100 4
5 0101 5
6 0110 6
7 0111 7
8 1000 8
9 1001 9
10 1010 A
11 1011 B
12 1100 C
13 1101 D
14 1110 E
15 1111 F 14
3.2. Fungsi dan Gerbang Logika
Dasar
Gerbang yang diterjemahkan dari istilah asing gate, adalah elemen
dasar dari semua
rangkaian yang menggunakan sistem digital. Boleh jadi mereka
mengena l istilah pencacah (counter), multiplekser ataupun encoder
dan decoder dalam teknik digital, tetapi adakalanya mereka tidak tahu
dari apa dan bagaimana alat-alat tersebut dibentuk. Ini dikarenakan
oleh mudahnya
Semua mendapatkan
fungsi digital fungsitersusun
pada dasarnya tersebut atas
dalam bentuk satu
gabungan
serpih IC (Integrated
beberapa Circuit).
gerbang logika dasar yang disusun berdasarkan fungsi
yang diinginkan. Gerbang-gerbang dasar ini bekerja atas dasar
logika tegangan yang digunakan dalam teknik digital. Logika
tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang logika. Dalam
teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua
kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada
tegangan” mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau
“berlogika tinggi” (high), sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki
Agar lebih jelas, lihat Gambar 1, ilustrasi ini menggambarkan sebuah
istilah
sumber tegangan, sebuah saklar, dan sebuah lampu. Logika satu
lain “berlogika nol” (0) atau “berlogika rendah” (low).
dapat disamakan dengan menutup saklar sehingga “ada tegangan”
yang diberikan pada lampu sehingga lampu menyala, sebaliknya
logika nol dapat dianalogikan dengan membuka saklar sehingga “tak
ada tegangan” yang diberikan pada lampu sehingga lampu padam.
15
Disini lampu mewakili logika- logika tersebut. Lampu menyala berarti
1. Negasi/Inverter ( Pembalik / NOT )
Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter)
memiliki fungsi membalik logika tegangan input nya pada
outputnya. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi
lawannya. Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi
yaitu tinggi dan rendah atau satu dan nol, maka membalik logika
tegangan berarti mengubah satu menjadi nol atau sebaliknya
mengubah nol menjadi satu. Gambar 2 adalah ilustrasi dari gerbang
NOT yang mungkin dapat memperjelas cara kerjanya.

16
Dalam prakteknya gerbang NOT disimbolkan dalam bentuk seperti
yang dapat dilihat dalam Gambar 3.

Fungsi Boole- I=O


an :

5V 5V In Out
Normally closed
contact
S1

0 V

0 V

17
.2. Disjungsi ( Penjumlah / OR )
Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu
input, gerbang ini
memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari
dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang
logika selalu mempunyai hanya satu output. Ilustrasi dari gerbang OR
bisa dilihat dalam Gambar 4.

Sedangkan Gambar 5 menunjukkan simbol dari gerbang OR yang


tabel kebenarannya
ditunjukkan oleh tabel 4.

18
: +B=C
Fungsi Boole-an A

Berlaku : a+0=a
a +1 =1
a+a =a
a + a =1

5V

S1 S2

0 V

19
.3. Konjungsi ( Pengali /AND )
Gerbang AND minimal memiliki 2 input. Ilustrasi gerbang AND dapat
dilihat pada Gambar 6.
Tabel 4.

saklar 1 saklar 2 lampu


(input 1) (input 2) output
terbuka terbuka padam
terbuka tertutup padam
tertutup terbuka padam
tertutup tertutup nyala

untuk mempermudah mengetahui jumlah kombinasi sinyal yang


harus dihitung
berdasarkan inputanya, gunakan rumus ini :
- 2n , dimana n adalah jumlah input.
Contoh :
n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus 20
Fungsi Boole- A×B = C
an :
Berlaku : b×0 = 0
b ×1 = b
b× b = 0
b×b = b

5V

S1

S2

0 V

21
22
.2.4. Not OR (NOR)
Tabel 6. Truth tabel
Input Input Output
(A) (B) (Y)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
Gambar 8. Simbol gerbang NOR 1 1 0

: +B=C
Fungsi Boole-an A A D

5V
D Y

S1 S2 CL

L
CL

0 V

23
.2.5. Not AND (NAND)
Tabel 7. Truth tabel
Input Input Output
(A) (B) (Y)
0 0 1
0 1 1
1 0 1
Gambar 9. Simbol gerbang NAND
1 1 0

Fungsi Boole- A×B = C


an :
5V

S1 CL

S2
L
CL

0 V

24
Gerbang NAND juga disebut juga Universal Gate karena kombinasi
dari rangkaian gerbang NAND dapat digunakan untuk memenuhi
semua fungsi dasar gerbang logika yang lain.

25
.6. Ekslusif OR / Antivalen (XOR)
Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan
hanya mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah
ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran
Tabelbernilai
8. Truthtinggi
tabel(1).
Input Input Output
(A) (B) (Y)
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Gambar 10. Simbol gerbang XOR

Fungsi Boole-
an :5 V

S1

S2

0 V
26
7. Not-Ekslusif OR / Ekuivalen (XNOR)
Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang
XNOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1)
maka sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan
harus rendah keduanya atau tinggi keduanya).
Tabel 9. Truth tabel
Input Input Output
(A) (B) (Y)
0 0 1
0 1 0
Gambar 11. Simbol gerbang XNOR
1 0 0
1 1 1
Fungsi Boole-
an : 5V
5V

A A

B atau B

Y Y

0 V
0 V
27
28
. Aturan-Aturan Aljabar Boole-an

1. a+0=a b×0 = 0
a +1 =1 b ×1 = b
a+a =a b× b = 0
a + a =1 b×b = b

2. Hukum Komutatif : a+b = b+a


a ×b = b×a

3. Hukum Asosiatif : a + b + c = a + ( b + c) = ( a + b) + c
a × b × c = a × ( b × c) = ( a × b) × c

4. Hukum Distributif : a × ( b + c) = ( a × b) + ( a × c)
a + ( b × c) = ( a + b) × ( a + c)

5. Aturan De’ Morgans: a+b = a×b


a×b = a + b
29
3.3. Program
PLC Dasar
3.1. Pernyataan kondisi

Suatu rangkaian atau diagram ladder dapat dibuat dari suatu suatu pernyata-an
kondisi atau sebaliknya.

Contoh :

Buat suatu rangkaian ladder dari pernyataan kondisi berikut ini :


− Jika tombol 1 (00000) ditekan, maka output 1 (01000) menyala
− Jika tombol 2 (00001) ditekan, maka output 2 (01001) atau 3 (01002) menyala
− Jika tombol 3 (00002) DAN tombol 4 (00003) ditekan, maka output 4 (01003)
menyala
− Jika tombol 5 (00004) ATAU tombol 6 (00005) ditekan, maka output 5 (01004)
menyala
− Output 6 (01005) akan menyala, jika tombol 1 (00000) OFF DAN tombol 2
(00001) ditekan, ATAU Jika tombol 6 (00005) DAN tombol 7 (00006) ditekan

30
Diagram ladder

00000
01000
00001
01001

01002
00002 00003
01003
00004
01004
00005

00000 00001
01005
00005 00006

31
.3.2. Perintah Dasar

32
rancangan Diagram Ladder berdasarkan Tabel Kebenaran (Truth
Tabel Kebenaran
Input Output
Dari tabel tersebut terdapat 3 keadaan
A B C Y Output Y yang bernilai 1 :
0 0 0 0
0 0 1 0 Y = A BC + A BC + ABC
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

Diagram ladder :
A B C Y

A B C

A B C

33
.3.4. Kode Mnemonik

34
35
3.5. Organisasi Program

36
37

You might also like