You are on page 1of 7

MAKALAH

DINAMIKA PELAKSANAAN UUD 1945


Dosen Pengampu Eko Handoyo Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Disusun oleh : Nama NIM Prodi : Riana Dwi Handriani : 7212311022 : AKUNTANSI D3

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yng Maha Esa, karena dengan limpahan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tanpa mengalami banyak rintangan. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas tengah semester Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila semester 1 tahun ajaran 2011/2012. Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyusunan makalahi ini.

Semarang,28 Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.

LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN

1.Dinamika pelaksanaan UUD 1945 Setelah bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,bukan berarti perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia telah sepenuhnya tercapai. Masih banyak persoalan yang harus segera diselesaikan,terutamayang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Di antara persoalanpersoalan yang dipandang paling mendesak untuk segera diselesaikan berkaitan dengan landasan idiil dan landasan konstitusional., serta kepala Negara atau pemerintahan. Jika dibandingkan Negara lain , seperti Amerika Serikat, bangsa Indonesia sebenarnya jauh lebih siap untuk merdeka. Paling tidak, bangsa Indonesia telah memiliki rancangan kedua landasan tersebut. Apalagi jika dikaji lebih jauh, bangsa Indonesia telah berhasil menetapkan Pancasila sebagai landasan idiil dan undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusional,serta memilih Presiden dan Wakil Presuden pada tanggal 18 Agustus 1945. Atau satu hari setelah pernyataan kemerdekaan dimaklumatkan. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang membutuhkan waktu 13 tahun untuk menetapkan ketiga

masalah tersebut. Namun, keberhasilan ini bukan jaminan bagi terselenggaranya pemerintahan Negara yang lancar sesuai dengan UUD 1945. Dengan kata lain, bangsa Indonesia masih dihadapkan pada peroalan-persoalan yang sangat rumit dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan. Di samping factor-faktor internal, kehadiran tentara Sekutu dan NICA telah mengganggu jalannya pemerintahan Republik Indonesia. Kenyataan ini membawa dinamika pelaksanaan UUD 1945 yang menarik untuk dikaji.

2.

Masa Awal Kemerdekaan Dengan ditetapkannya Pancasila dan UUD 1945 oleh PPKI

merupakan modal berharga bagi terselenggaranya roda pemerintahan Negara RI. Paling tidak, bangsa Indonesia telah memiliki ketentuanketentuan yang pasti dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Namun, sebelum semua alat perlengkapan Negara tersusun, bangsa Indonesia dihadapkan persoalan eksternal yaitu kehadiran tentara Sekutu dan NICA ke wilayah Indonesia. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 29 September 1945, sekutu bersama orang-orang NICA dengan mengatasnamakan Palang Merah Internasional mendarat di Surabaya untuk mengurus orang-orang Belanda bekas tawanan tantara Jepang. Bagi bangsa dan Pemerintah Indonesia, kehadiran

mereka sebenarnya bukan masalah. Artinya, bangsa dan Pemerintah Indonesia dapat menerima, bahkan membantunya apabiladiperlukan. Namun dalam perkembangannya, orang-orang NICA terus berusaha menguasai wilayah Indonesia (Nederlands Indies) secara de facto. Itulah sebabnya Wolhoffdalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum Tatanegara mengatakan bahwa sejak 17 Agustus 1945 dalam sebagian wilayah Negara Koninkrijk de Nederlander (wilayah Hindia Belanda) berkembanglah dua macam pemerintah,yaitu sentral dan local.

You might also like