You are on page 1of 22

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

ELECTRICAL
PENYOLDERAN 50 006 2

BUKU INFORMASI

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Daftar Isi Halaman


Bagian - 1 Pendahuluan Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Disain Modul Isi Modul Pelaksanaan Modul Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Hasil Pelatihan Pengenalan Prasyarat Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Penyolderan Bagian - 2 Prosedur Penyolderan Ringkasan Prosedur Pencegahan Terjadinya Wicking Prosedur Keamanan Prosedur Penyambungan Kabel Terminal Prosedur Pemasangan Komponen Pada PCB Daftar Istilah 2 2 2 2 3 3 4 5 5 5 5 6 9

9
9 12 14 16 18 21

Standar National Kompetensi OPKR 50-006B

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

2/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan dibidang otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Nasional OPKR-50-006B.

Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan


Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusiinstitusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja.

Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

3/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Isi Modul
Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002 4/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja memberikan jawaban pada Buku Kerja mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.

Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi


Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen-elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Rentang Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Petunjuk Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level 1 2 3 Numerasi Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

5/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Hasil Pelatihan
Mendemonstrasikan teknik penyolderan: Menunjukkan cara bekerja yang beresiko lebih kecil bagi terjadinya kecelakaan pada tubuh dan kerusakan pada peralatan dan bahan. Menerangkan prinsip-prinsip metalurgi penyolderan. Mengenali dan menjelaskan penggunaan berbagai macam pasta solder dan timah solder. Mengenali alat solder berdasarkan jenis dan watt-nya serta menjelaskan penggunaannya. Mendemonstrasikan ketrampilan menyolder : (i) terminal pada kawat berlapis PVC (ii) komponen pada PCB (iii) terminal konduktor pada komutator (iv) baterai pada terminal

Pengenalan
Penyolderan merupakan proses yang dilakukan dalam berbagai situasi pada berbagai bidang pekerjaan. Penyolderan dilakukan antara lain oleh : tukang listrik (otomotif, penerbangan dan lain-lain) tukang ledeng pekerja logam pembuat ketel montir motor mobil Pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip penyolderan yang dipadukan dengan ketrampilan praktek akan menjadikan peserta mampu melaksanakan berbagai macam pekerjaan penyolderan dalam berbagai keadaan. Semoga anda berhasil memperoleh ketrampilan yang berharga.

Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus dapat melengkapi modul berikut ini: OPKR-10-016B - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)


Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugastugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

6/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Penyolderan
Penyolderan merupakan proses penyambungan dua logam dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder Pada buku ini kita akan mempelajari proses penyolderan halus. Penyolderan digunakan untuk menyambung tembaga, baja, timah atau seng. Karena itu penyolderan dipakai secara luas dalam perbaikan listrik otomotif. Tiga hal yang harus dipenuhi agar diperoleh penyolderan yang baik : Bahan yang bersih Alat solder yang bersih dengan suhu yang tepat Timah dan pasta yang tepat

Penerapan penyolderan dalam otomotif listrik : menyambung kawat alat ukur menyambung terminal sikat pada motor starter atau alternator menyambung kabel baterai pada terminalnya memasang komponen pada PCB

Ada berbagai macam perbandingan logam timah dan timah hitam yang bisa diperoleh, tergantung bahan yang akan disambung. Secara umum timah solder harus meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada kedua logam yang disambung. Perbandingan kandungan logam pada timah solder untuk penyolderan peralatan listrik lebih kurang 60% timah dan 40% timah hitam. Timah solder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran : batang (bar) tongkat (stick) kawat padat dan berinti bubuk pasta

Gambar 1. Timah solder berbentuk tongkat dan batang.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

7/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Gambar 2. Timah solder berbentuk kawat padat dan berongga. Timah solder berbentuk kawat biasa dipakai untuk digunakan dalam bidang listrik. Jenis ini tersedia dalam berbagai ukuran untuk menyesuaikan dengan keperluan, misalnya jika menyolder komponen yang sangat kecil pada papan rangkaian tercetak (PCB) timah solder berbentuk kawat kecil yang dipakai. Timah solder berbentuk kawat ada yang padat dan ada yang berinti/berongga. Rongga tersebut diisi dengan pasta. Apa itu fluks? Fluks/Pasta Solder Sebelum dijelaskan apa yang disebut fluks, diterangkan lebih dulu mengapa kita memerlukannya. Logam yang akan disolder harus benar-benar bersih (misalnya dari karat). Jika permukaan sebuah logam berhubungan dengan udara maka akan terjadi oksidasi. Oksidasi adalah pembentukan karat atau bercak yang disebabkan oleh reaksi dengan udara. Fluks/pasta solder adalah senyawa kimia yang jika diberikan pada suatu logam akan mencegah terjadinya proses oksidasi lebih lanjut serta membantu pengaliran timah solder pada bahan. Macam-macam Fluks Pada umumnya fluks dibagi menjadi dua macam : anorganik (korosif) organik (non-korosif)

Fluks anorganik biasanya digunakan dalam penyolderan timah, baja lunak, timah hitam serta berbagai macam logam campuran. Fluks bersifat asam dan bisa menghilangkan oksid, sesudah penyolderan dengan fluks anorganik semua sisa kotoran harus dibersihkan untuk mencegah korosi lebih lanjut. Fluks organik tidak bersifat korosif sebagaimana pada fluks anorganik. Fluks organik tidak melepaskan oksid dari logam, melainkan mencegah terjadinya oksid. Fluks tipe organik digunakan dalam penyolderan di bidang listrik.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

8/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Contoh fluks organik :

resin tallow/gemuk

Gambar 3. Pembersihan metal dengan dilapisi pasta solder. Fluks bisa digunakan pada logam yang disolder setelah dibersihkan terlebih dahulu atau bisa juga digunakan timah solder berinti resin. Cara ini cepat dan mudah sehingga menjadi pilihan utama dalam penyolderan pada sambungan/kawat listrik. Fluks yang ada dalam timah solder berongga meleleh pada suhu yang lebih rendah daripada timahnya. Maka fluks leleh dan mengalir pada bahan sebelum timah leleh.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

9/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Bagian - 2
Prosedur Penyolderan
Ringkasan
Penyolderan merupakan proses penyambungan dua logam dengan menggunakan timah solder. Timah Solder adalah campuran timah dan timah hitam, terdapat dalam bentuk dan ukuran untuk berbagai keperluan. Fluks dipakai dalam proses penyolderan, juga terdapat dalam berbagai bentuk untuk menyesuaikan dengan keperluan. Alat Solder Penyolderan memerlukan panas (misalnya antara 200-400oC). Pada umumnya panas tersebut diperoleh dengan menggunakan alat solder. Alat solder mempunyai berbagai macam jenis dan ukuran. Agar tidak timbul kerusakan pada bahan maka harus digunakan alat solder yang tepat. Jenis-jenis Alat Solder Bisa dikelompokkan menjadi dua macam : pemanasan dengan gas listrik

Alat solder berbeda-beda dalam ukuran, bentuk maupun merk, tetapi fungsinya sama saja yaitu untuk memanaskan logam dan timah solder pada suhu yang diperlukan. Alat Solder dengan Pemanas Gas Biasanya digunakan untuk menyolder benda yang relatif besar, misalnya batang komutator suatu angker dinamo. Sebagai kepala solder digunakan tembaga karena tembaga merupakan konduktor panas yang baik.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

10/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Gambar 4. Alat solder dengan pemanas gas. Alat solder macam ini dipanaskan dengan tungku gas atau silinder gas cair.

Gambar 5. Perlengkapan pemanas. Gambar 5 Alat-alat pemanas Alat Solder Listrik Alat solder listrik juga menggunakan tembaga untuk menyalurkan panas, bagian penyalur panas tersebut disebut bit. Agar dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan penyolderan seringkali bit (kepala solder) bisa diganti.

Gambar 6. Alat solder listrik.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

11/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Alat solder listrik berbeda-beda dalam nilai watt-nya. Nilai tersebut menunjukkan seberapa panas yang dapat diberikannya. Ini adalah salah satu kriteria dalam memilih alat solder yang tepat untuk suatu pekerjaan penyolderan. Alat solder listrik harus dapat memberikan panas yang tepat untuk suatu keadaan tertentu. Panas yang terlalu rendah akan menghasilkan sambungan yang jelek. Panas yang terlalu tinggi akan merusak komponen.

Pengalaman dalam menyolder berbagai jenis logam akan meningkatlkan pengetahuan anda tentang panas yang diperlukan bagi suatu jenis pekerjaan penyolderan. Pelapisan Alat Solder dengan Timah (Tinning) Apapun juga jenis alat solder yang anda pakai, gurdi atau ujung solder alat solder harus dilapisi timah sebelum dipakai. Pelapisan timah dilakukan dengan melapiskan timah solder pada tip atau kepala solder. Ini akan mempermudah penyaluran panas antara alat solder dengan bahan yang disolder. Cara pelapisan adalah sebagai berikut : bersihkan kepala solder/tip, jika perlu gunakan kikir untuk meratakan permukaan yang berlubang. panaskan kepala solder beri fluks/pasta solder pada kepala solder lapisi tip dengan timah solder bersihkan timah yang berlebihan dengan kain lap sehingga terdapat lapisan timah yang tipis mengkilat

Gambar 7. Bersihkan timah yang berlebihan Prosedur Penyolderan Penyolderan dilaksanakan pada berbagai keperluan di bidang kelistrikan otomotif. Beberapa metode berikut bisa digunakan untuk berbagai situasi :

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

12/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Pengkabelan Perbaikan atau pemasangan rangkaian listrik seringkali memerlukan penyambungan kabel. Untuk itu diperlukan sejumlah alat, misalnya tang, konektor, dan solder. Penyolderan sambungan kabel menghasilkan sambungan yang beresistansi sangat rendah dan juga kuat secara fisik.

Gambar 8. Salah satu metode penyolderan kawat.

Prosedur Pencegahan Terjadinya Wicking


1. Jika menyambung kabel yang terhubung pada sistem listrik kendaraan, lepaskan dahulu terminal negatif baterai. 2. Amankan dahulu tempat bekerja : jika anda bekerja di dalam kendaraan letakkan bahan yang tidak mudah terbakar di bawah kabel yang akan disolder untuk berjaga-jaga terhadap tetesan timah. jika menyolder pada bangku letakkan kabel pada permukaan yang tahan panas ruangan harus berventilasi, jangan menghirup asap yang terjadi pada penyolderan pakai pakaian pelindung dan pelindung mata

3. Kuliti isolasi kabel sekitar 10 mm dari ujungnya. 4. Pilin kabel-kabel ( ini akan menghasilkan kekuatan sambungan) 5. Pilih ukuran alat solder dan timah/fluks yang tepat 6. Bersihkan tip (kepala solder). Jika tip sudah cukup panas beri sedikit timah untuk membantu penyaluran panas. 7. Pegang solder dengan satu tangan dan tangan yang lain memegang timah, arahkan pada letak penyolderan kabel. Catatan : Jangan meletakkan solder terlalu lama pada kabel, panas akan tersalur pada kabel dan timah bisa berjalan sepanjang kabel sehingga kabel akan mengeras dan tidak lentur. Hal ini biasa disebut wicking.
Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002 13/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

8. Periksa sambungan setelah dingin secara alami (jangan menggerakkan sambungan saat mendingin). Sambungan solder yang baik akan tampak seperti cermin. Jika tampak tekstur abu-abu gelap mungkin panas yang timbul terlalu rendah atau terlalu tinggi. 9. Isolasi sambungan. Catatan : Selama proses penyolderan hati-hati jangan sampai alat solder menyentuh kendaraan atau peralatan dan sebagainya. Hati-hati jangan sampai anda terkena solder atau meletakkan sembarangan sehingga orang lain bisa terkena. Wicking Metode berikut ini bisa digunakan untuk mencegah terjadinya wicking. Gunakan tang sebagai heat sink (pendingin), panas solder akan diserap logam tang dan tidak merambat sepanjang serat kabel. Metode ini efektif dalam menyolder sikat pada motor starter.

Gambar 9. Tang digunakan untuk mencegah wicking. Komutator Kadang-kadang angker dinamo pada motor starter atau generator perlu disolder. Kumparan angker dinamo terhubung pada segmen komutator melalui penyolderan. Selama proses bekerja motor atau generator panas berlebihan dapat menyebabkan sambungan solder ini rusak karena leleh oleh panas atau putaran angker dinamo. Sambungan-sambungan tersebut dapat disolder kembali.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

14/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Gambar 10. Bagian komutator yang perlu disolder kembali.

Prosedur Keamanan
Ikuti prosedur keamanan berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bersihkan dulu sambungan yang akan disolder, mungkin akan diperlukan mesin bubut . Catatan : jangan menggunakan gerinda dengan roda sikat kawat. Pasang angker dinamo secara horisontal dengan catok atau alat pemegang lainnya. Beri pasta non-korosif pada sambungan. Panaskan solder yang sesuai (untuk pekerjaan ini diperlukan solder listrik besar atau solder non-listrik dengan kepala tembaga yang besar). Beri sedikit timah pada kepala solder untuk membantu penyaluran panas. Letakkan kepala solder pada bagian komutator dan beri timah pada sambungan.

Gambar 11. Penyolderan kembali sambungan

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

15/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

7. 8.

Biarkan timah dingin secara alami. Jika perlu bubut komutator dan periksa apakah sambungan tidak menimbulkan hubungan singkat.

Catatan : Saat komutator mendingin yakinkan semua orang di bengkel mengetahui bahwa komponen tersebut panas dan tidak boleh disentuh. Terminal Baterai Terminal baterai dihubungkan pada kabel baterai dengan menggunakan tang atau disolder. Untuk memberikan panas dalam penyolderan sambungan yang diperlukan biasanya digunakan semburan api. Dua metode yang umum : perlengkapan oxy-asetilene Tabung LPG

Gambar 12. Alat-alat pemanas Prosedur keamanan yang perlu diikuti : anda harus sudah tahu cara pemakaian alat sebelum menggunakannya jangan sampai api mengenai benda-benda atau gas yang mudah terbakar jangan menggunakan peralatan yang tidak bekerja dengan sempurna ruang kerja harus berventilasi baik dan terdapat alat pemadam kebakaran]

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

16/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Prosedur Penyambungan Kabel Terminal


1. Kupas lapisan isolasi kabel baterai dengan panjang sesuai yang diperlukan (periksa kedalaman lubang terminal untuk menentukannya)

Gambar 13. Kupas penyekat kabel. 2. Beri pasta pada kabel yang terkupas dan jangan membakar isolasi tersebut , panasi kawat dan beri timah. Catatan : hindari terjadinya wicking pada kabel

Gambar 14. Beri timah pada kabel Gambar 14. Kabel yang kecil 3. Pegang terminal dengan catok, panasi terminal dan beri timah. 4. Arahkan api tetap pada terminal, masukkan kabel yang terlapis timah pada lubang terminal. Catatan Perpindahan panas pada bangku penjepit dapat diturunkan menempatkan bahan penahan panas antara penjepit dan terminal. dengan

Gambar 15 Menyambung kabel pada terminal


Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

17/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

5. Hentikan pemberian panas/penyemburan api pada sambungan dan pegang sambungan hingga timah mengeras. 6. Bersihkan sisa pasta dan isolasi sambungan jika diperlukan. Papan Rangkaian Tercetak (PCB) Penggunaan komponen elektronik merupakan hal yang umum dalam otomotif dewasa ini, sehingga kemampuan menyolder dengan PCB adalah keterampilan yang berharga. Panas yang tepat, khususnya yang tidak berlebihan merupakan masalah penting dalam penyolderan komponen elektronik dan PCB.

Gambar 16. PCB dan komponen elektronik. Penyolderan yang baik komponen pada PCB memerlukan kontrol suhu yang tepat pada solder, juga batasan waktu PCB lamanya mendapat pemanasan. Panas berlebihan dapat merusak PCB dan komponen. Pada umunya solder yang dipakai untuk PCB berukuran kecil, ringan dan memiliki pengaturan suhu.

Gambar 17. Solder yang bisa diatur suhunya.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

18/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Prosedur Pemasangan Komponen Pada PCB


1. Tekuk kaki komponen (misalnya tahanan) sesuai posisinya pada PCB. Catatan : jangan menekuk kaki komponen pada bagian kaki yang menyentuh tepi komponen. Gunakan tang seperti gambar di bawah ini.

Gambar 18. Tekuk kaki komponen dengan benar 2. Bersihkan dan beri pasta jika perlu. 3. Pasang komponen pada PCB dan tekuk ujung kaki komponen sehingga terjepit pada PCB.

Gambar 19. Penekukan kaki komponen 4. Beri pendingin pada kaki komponen jika perlu (pendingin akan membantu menjaga komponen yang sensitif terhadap panas berlebihan).

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

19/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Gambar 20. Pendingin melindungi terhadap panas berlebihan. 5. Panaskan solder pada suhu yang diperlukan, letakkan pada posisinya sehingga PCB dan komponen mendapat panas.

Gambar 21. Penyolderan sambungan 6. 7. Beri timah sebanyak yang diperlukan. Lepas solder dan biarkan mendingin dengan alami.

Catatan : jangan menggerakkan sambungan selama terjadi pendinginan

Gambar 22. Sambungan solder.

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

20/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

8.

Bersihkan sisa pasta dan periksa sambungan.

Ringkasan bab ini adalah sebagai berikut : Alat Solder Terdapat berbagai bentuk, ukuran dan output untuk berbagai keperluan. Banyak solder memiliki kepala solder/tip yang bisa diganti untuk menyesuaikan dengan keperluan. Diperlukan pemilihan solder yang tepat untuk melaksanakan penyolderan dengan benar. Prosedur Penyolderan Untuk bahan yang berbeda diperlukan teknik yang berbeda dalam menyolder, Misalnya : kabel PCB kabel baterai komutator

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

21/21

RI - Bahan Pelatihan Nasional

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan

Electrical

Daftar Istilah
Alloy/logam campuran bahan yang terbuat dari campuran dua atau lebih logam Angker Dinamo komponen motor d.c. atau a.c. yang berputar Komutator komponen angker dinamo yang berfungsi untuk menghubungkan kumparan angker dinamo dengan sikat Konduktor kawat dan lain-lain yang merupakan jalur yang baik bagi aliran arus Fluks/Pasta solder bahan untuk membantu proses penyolderan Heat sink/Pendingin alat untuk menyerap panas Mengisolasi melindungi dari hubungan listrik PCB Printed Circuit Board/Papan Rangkaian Tercetak Resin bahan organik yang digunakan untuk pasta Timah solder logam campuran untuk menyambung logam, terutama dibuat dari timah dan timah hitam Penyolderan proses penyambungan dua (atau lebih) logam dengan menggunakan logam campuran yang disebut timah solder Tinning/Pelapisan Timah pelapisan ujung alat solder dengan lapisan tipis timah solder Wattage tingkat daya listrik Wicking disebabkan oleh mengalirnya timah solder sepanjang kawat sehingga kawat menjadi keras

Penyolderan 50-006-2 Buku Informasi Versi September 2002

22/21

You might also like