You are on page 1of 1

Penuntut Umum Gagal Menguraikan Secara Jelas Mengenai Uraian Tindak Pidana Sehingga Menyebabkan Dakwaannya Menjadi Kabur

Bentuk perintah dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis. Perintah lisan biasanya menuntut respon atau tindakan langsung sehingga muncul variasi kalimat perintah, sedangkan bentuk perintah tertulis umumnya bersifat tidak langsung. Perintah yang diberikan kepada Terdakwa tidak dijelaskan bentuknya sehingga menimbulkan keraguan apakah benar telah terjadi suatu perintah pencairan dana terhadap Terdakwa. Perintah dapat dimanifestasikan dalam bentuk instruksi, petunjuk, dan pedoman. Di dalam dunia pekerjaan berkaitan dengan administrasi dan dokumentasi, bentuk petunjuk dan pedoman lebih banyak diwujudkan secara tertulis dalam bentuk surat. Berdasarkan jenisnya, bentuk perintah tertulis dapat dibedakan menjadi himbauan/larangan, petunjuk, peraturan, pedoman, undang-undang. Dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum (vide halaman ) menyebutkan: Bahwa tanggal 4 Juli 2011, bertempat di Bank of Celebes Terdakwa mendapat perintah dari Firda Mutiara selaku Direktur Utama Bank of Celebes untuk mencari uang sebesar Rp14.000.000.000 (empat belas miliar rupiah). Bahwa suatu Surat Dakwaan haruslah disusun secara jelas, tetapi dalam dakwaan sebagaimana dikutip di atas Penuntut Umum mengemukakan Terdakwa mendapat perintah dari Firda Mutiara tanpa menguraikan secara jelas mengenai bentuk perintah yang dilakukan oleh Firda Mutiara. Dalam hal ini Penuntut Umum seharusnya dapat menguraikan mengenai bentuk perintah yang telah dilakukan oleh Firda Mutiara, yang menjadi pangkal terjadinya pencairan dana bank sejumlah Rp13.200.000 (tiga belas miliar dua ratus juta rupiah) secara bertahap. Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi pertanyaan apakah bentuk perintah yang diberikan oleh Firda Mutiarasari itu menjadi dasar adanya pencairan dana sejumlah Rp13.200.000? Penjelasan di atas telah membuktikan bahwa uraian dakwaan yang disusun Penuntut Umum adalah tidak jelas sehingga menimbulkan kekaburan dalam rumusan dakwaannya. Oleh karena itu, sesuai dengan Pasal 143 ayat (3) KUHAP maka Surat Dakwaan tersebut adalah batal demi hukum.

You might also like