You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai proIesi yang turut serta mengusahakan tercapainya kesejahteraan
Iisik, material dan spiritual untuk makhluk insani dalam wilayah Republik
Indonesia, maka kehidupan proIesi keperawatan di Indonesia selalu berpedoman
kepada sumber asalnya yaitu kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan
keperawatan.
Warga Keperawatan di Indonesia menyadari bahwa kebutuhan akan
keperawatan bersiIat universal bagi klien (individu keluarga kelompok dan
masyarakat), oleh karenanya pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu
berdasarkan pada cita-cita yang luhur, niat yang murni untuk keselamatan dan
kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur,
jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
Dalam melaksanakan tugas proIessional yang berdaya guna dan berhasil
guna, para perawat mampu dan ikhlas memberikan pelayanan yang bermutu
dengan memelihara dan meningkatkan integritas pribadi yang luhur dengan ilmu
dan keterampilan yang memenuhi standar serta kesadaran bahwa pelayanan yang
diberikan merupakan bagian dari upaya kesehatan secara menyeluruh.

B. #:2:8an Ma8alah
erdasarkan latar belakang diatas, maka adapaun yang menjadi
permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah : agaimanah Etika
Keperawatan itu?







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar yang
diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika
sekarang ini banyak diartikan sebagai motiI atau dorongan yang mempengaruhi
prilaku. (Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7)
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan
yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan
dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan
atau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas
karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik
berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan
pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada
undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika
berbagai proIesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan
hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari proIesi.
ProIesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani.
Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang
(pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus,
pencangkokan organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang
menggunakan subjek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut
nilai, hak-hak asasi dan tanggung jawab proIesi. Organisasi proIesi diharapkan
mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai
tersebut melalui kode etik yang disusunnya.


Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan
keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien,
keluarga dan masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan
lingkungan Iisik, sosia dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan
dan menekankan pencegahan penyakit; serta meningkatkan kesehatan dengan
penyuluhan kesehatan.
Pelayanan kepada umat manusia merupakan Iungsi utama perawat dan
dasar adanya proIesi keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah
universal. Pelayanan proIesional berdasarkan kebutuhan manusia- karena itu tidak
membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain.
Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan
manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa
perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang
mnguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam interaksi
bertingkah laku berbeda-beda maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan
bagaimana harus bertindak.

B. 4n8ep Etika eperawatan
1. Konsep Tanggung Jawab dan Akuntabilitas ProIesi Keperawatan
a. Tanggung Jawab
Menempatkan kebutuhan pasen di atas kepentingan sendiri. Melindungi
hak pasen untuk memperoleh keamanan dan pelayanan yang berkualitas
dari perawat. Selalu meningkatkan pengetahuan, keahlian serta menjaga
perilaku dalam melaksanakan tugasnya.
Tanggung jawab menunjukkan kewajiban. Ini mengarah kepada
kewajiban yang harus dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan secara
proIessional. Manajer dan para staI harus memahami dengan jelas tentang
Iungsi tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing perawat dan
bidan serta hasil yang ingin dicapai dan bagaimana mengukur kualitas
kinerja staInya. Perawat yang proIessional akan bertanggung jawab atas


semua bentuk tindakan klinis keperawatan atau kebidanan yang dilakukan
dalam lingkup tugasnya.
Tanggung jawab diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan kinerja yang
ditampilkan guna memperoleh hasil pelayanan keperawatan atau
kebidanan yang berkualitas tinggi. Yang perlu diperhatikan dari
pelaksanaan tanggung jawab adalah memahami secara jelas tentang
'uraian tugas dan spesiIikasinya serta dapat dicapai berdasarkan standar
yang berlaku atau yang disepakati. Hal ini berarti perawat mempunyai
tanggung jawab yang dilandasi oleh komitmen, dimana mereka harus
bekerja sesuai Iungsi tugas yang dibebankan kepadanya.
Untuk mempertahankannya, perawat dan bidan hendaknya mampu dan
selalu melakukan introspeksi serta arahan pada dirinya sendiri (selI-
directed), merencanakan pengembangan diri secara kreatiI dan senantiasa
berusaha meningkatkan kualitas kinerjanya. Hal ini diperlukan agar
mereka dapat mengidentiIikasi elemen-elemen kritis untuk meningkatkan
dan mengembangkan kinerja klinis mereka, guna memenuhi kepuasan
pasen dan dirinya sendiri dalam pekerjaannya. Mencatat respon dan
perkembangan pasen dengan lengkap dan benar merupakan salah satu
tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugasnya.
b. Akontabilitas
Akontabilitas adalah mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan, dimana
'tindakan yang dilakukan merupakan satu aturan proIesional. Oleh
karena itu pertanggungjawaban atas hasil asuhan keperawatan atau
kebidanan mengarah langsung kepada praktisi itu sendiri. Pada tingkat
pelaksana sebagai perawat harus memiliki kewenangan dan otonomi
(kemandirian) dalam pengambilan keputusan untuk tindakan yang akan
mereka lakukan. Manajer ruangan (KARU) bertanggung jawab atas
keputusannya terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya, termasuk menyeleksi
staI, terutama mengarah pada kemampuan kinerja mereka masing-masing.
Selanjutnya, setiap perawat sebagai anggota tim bertanggung jawab


terhadap penugasan yang dilimpahkan kepadanya. Oleh karena itu, setiap
perawat harus Iaham terhadap pertanggungjawaban atas tugas yang
dibebankan kepadanya. Kepala ruangan wajib melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dari sraInya. Perawat proIessional harus dapat
mempertanggungjawabkan tindakan yang dilakukan dalam pencapaian
tujuan asuhan keperawatan atau kebidanan kepada pasen. Kepekaan
diperlukan terhadap hasil setiap tindakan yang dilakukannya, karena
berhubungan dengan tanggung jawab, pendelegasian, kewajiban dan
kredibilitas proIesinya.
Akontabilitas proIesional mempunyai beberapa tujuan :
(1) Perawat dan bidan harus mempertanggungjawabkan tindakannya
kepada pasien, manajer dan organisasi tempat mereka bekerja.
(2) Mereka bertanggungjawab terhadap tindakan yang diambil untuk
pasen dan keluarganya, masyarakat dan juga terhadap proIesinya.
(3) Mengevaluasi praktek proIesional dan para staInya.
(4) Menerapkan dan mempertahankan standar yang telah ditetapkan dan
yang dikembangkan oleh organisasi.
(5) Membina ketrampilan personal staI masing-masing.
(6) Memastikan ruang lingkup dalam proses pengambilan keputusan
secara jelas.
2. FalsaIah Etika Keperawatan
Keperawatan berpandangan bahwa manusia dan kemanusiaan merupakan titik
sentral setiap upaya pembangunan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
ertolak dari pandangan ini disusun paradigma keperawatan yang terdiri atas
empat konsep dasar yakni manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan
seperti diuraikan di bawah ini:
a. Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pribadi
yang utuh dan unik, mempunyai aspek bio-psikososiokulturalspiritual.


Manusia sebagai sistem terbuka yang selalu berinteraksi dan berespon
terhadap lingkungan, mempunyai kemampuan untuk mempertahankan
integritas diri melalui mekanisme adaptasi.
Dalam kehidupannya manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk
mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan
perkembangan. Manusia Indonesia adalah manusia yang beriman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, merupakan sumber daya pembangunan yang berhak
memiliki kemampuan untuk hidup sehat guna mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Selain itu manusia Indonesia merupakan manusia
yang memiliki berbagai kultur yang bersiIat unik dan memiliki berbagai
keyakinan tentang sehat, sehingga akan memberikan respon yang berbeda-
beda terhadap upaya pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi dinamis manusia dalam rentang sehat sakit yang
merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Sehat merupakan keadaan
seimbang bio-psiko-sosio-spiritual yang dinamis yang memungkinkan
individu untuk menyesuaikan diri sehingga dapat berIungsi secara optimal
guna memenuhi kebutuhan dasar melalui aktiIitas sehari-hari sesuai
dengan tingkat tumbuh kembangnya.
Sehat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum adalah hak dan
tanggung jawab setiap individu yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita angsa Indonesia. erkaitan dengan hal tersebut maka harus
dipertahankan dan ditingkatkan melalui upaya promotiI, preventiI, kuratiI,
dan rehabilitatiI. Sakit merupakan keadaan yang tidak seimbang antara
bio-psiko-sosio-spiritual sebagai respon tubuh terhadap interaksinya
dengan lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal. Respon ini menyebabkan terganggunya individu untuk
berIungsi optimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar sesuai dengan


tingkat tumbuh kembang. Respon yang tidak adekuat terhadap lingkungan
dapat disebabkan oleh karena ketidaktahuan, ketidakmampuan dan
ketidakmauan. Kondisi manusia dalam rentang sehat sakit merupakan
bidang garapan keperawatan.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah Iaktor-Iaktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia, baik Iaktor dari dalam diri (internal) maupun dari luar
(eksternal). Lingkungan internal meliputi aspek-aspek genetika, struktur
dan Iungsi tubuh, dan psikologis, sedangkan lingkungan eksternal meliputi
lingkungan sekitar manusia baik lingkungan Iisik, biologis, sosial,
kultural, dan spiritual. Lingkungan internal dan eksternal akan
mempengaruhi sikap dan perilaku manusia termasuk persepsinya tentang
sehat sakit, cara-cara memelihara dan mempertahankan kesehatan serta
menanggulangi penyakit.
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai hubungan yang dinamis
dengan lingkungannya dan tidak dapat dipisahkan dari lingkungan. Oleh
karena itu, diperlukan kemampuan untuk merespon secara adaptiI
terhadap pengaruh lingkungan agar dapat mempertahankan kesehatan.
Ketidakmampuan manusia merespon terhadap pengaruh lingkungan
internal maupun eksternalnya, akan mengakibatkan gangguan kesehatan
atau terjadi pergeseran status kesehatan dalam rentang sehat sakit.
d. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan proIesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensiI, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik
sehat atau sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya
kelemahan Iisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya


kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup
sehari-hari secara mandiri.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien/pasien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan dilaksanakan
menggunakan metodologi proses keperawatan, berpedoman pada standar
keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup
wewenang serta tanggung jawabnya.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan proIesional yang bersiIat
humanistis terintegrasi di dalam pelayanan kesehatan, dapat bersiIat
independen dan interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi
kepada kebutuhan objektiI klien. Perawat sebagai tenaga proIesional yang
mempunyai kemampuan baik intelektual, teknikal, interpersonal dan
moral bertanggung jawab dan berkewenangan melaksanakan pelayanan
asuhan keperawatan.
3. Etika Keperawatan
Kerangka konsep dan dimensi moral dari suatu tanggung jawab dan
akontabilitas dalam praktek klinis keperawatan dan kebidanan didasarkan atas
prinsip-prinsip etika yang jelas serta diintegrasikan ke dalam pendidikan dan
praktek klinis. Hubungan perawat dengan pasien dipandang sebagai suatu
tanggung jawab dan akuntabilitas terhadap pasien yang pada hakekatnya
adalah hubungan memelihara (caring). Elemen dari hubungan ini dan nilai-
nilai etiknya merupakan tantangan yang dikembangkan pada setiap sistem
pelayanan kesehatan dengan berIokus pada sumber-sumber yang dimiliki.
Perawat harus selalu mempertahankan IilosoIi keperawatan yang mengandung
prinsip-prinsip etik dan moral yang tinggi sebagaimana perilaku memelihara
dalam menjalin hubungan dengan pasien dan lingkungannya. Sebagai contoh,
ketika seorang perawat melakukan kesalahan dalam memberikan obat kepada
pasen, dia harus secara sportiI (gentle) dan rendah hati (humble) berani
mengakui kesalahannya. Pada kasus ini dia harus mempertanggungjawabkan


kepada: (1) pasien sebagai konsumen, (2) dokter yang mendelegasikan tugas
kepadanya, (3) Manajer Ruangan yang menyusun standar atau pedoman
praktek yang berhubungan dengan pemberian obat (4) Direktur Rumah Sakit
atau Puskesmas yang bertanggung jawab atas semua bentuk pelayanan di
lingkungan organisasi tersebut.



























BAB III
ESIMPULAN


Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan proIesional yang bersiIat
humanistis terintegrasi di dalam pelayanan kesehatan, dapat bersiIat independen dan
interdependen serta dilaksanakan dengan berorientasi kepada kebutuhan objektiI
klien. Perawat sebagai tenaga proIesional yang mempunyai kemampuan baik
intelektual, teknikal, interpersonal dan moral bertanggung jawab dan berkewenangan
melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-
prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk
melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua proIesi termasuk juga
keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu proIesi dan tercermin dalam
standar praktek proIesional. (Doheny et all, 1982).
ProIesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang
berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada proIesi keperawatan untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya
setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan
dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya
berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan
etika.










%&$
FlNbN18 klFl81N
5:.e+ <.e.-++:+-












Disusun
Oleh .

Nama : Karmila
NISS : 073
Kelas : X (Sepuluh)


SM PHINISI BULUUMBA
TP. 2011/2012

You might also like