Professional Documents
Culture Documents
Seni kriya adalah semua hasil karya manusia yang memerlukan keahlian khusus yang berkaitan dengan tangan, sehingga seni kriya sering disebut juga dengan kerajinan tangan. Seni kriya dihasilkan melalui keahlian manusia dalam mengolah bahan mentah, sehingga ruang lingkupnya dapat ditelusuri melalui jenis bahan yang digunakan. untuk menghasilkan kerajinan tangan tersebut. Jenis-jenis bahan yang dimaksud antara lain adalah: batu, tanah liat, tulang, cangkang kerang, kayu, logam, kulit, kaca, benang, dsb. Selain itu seni kriya juga dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan penciptaannya atau penggunaannya menjadi kriya yang mempunyai fungsi praktis, estetis, dan simbolis (religius). ( Atmosudiro ed., 2001:107-110)
Seni Kriya Logam merupakan salah satu kegiatan kesenian yang sudah ada sejak jaman dahulu yang merupakan peninggalan seni nenek moyang kita. Hingga saat ini seni kriya logam masih tetap bertahan di seluruh dunia.
berbagai
tehnik
pembuatan
karya
kerajinan logam mulai dari yang paling sederhana yang dilakukan oleh para nenek moyang kita di jaman purba dulu sampai dengan cara yang paling
moderen pada jaman komputer saat ini. Tehnik-tehnik kerajinan membuat pembuatan tersebut logam karya seperti dengan
logam kerajinan
memotong dengan gergaji, etsa, ukir, enameling, tempa, cor, las dan bubut. Serta berbagai cara menampilkan hasil akhir kerajinan logam agar tampak lebih menarik yaitu cara-cara mengkilapkan logam menjadi dan mewarnainya tambah sehingga menarik
penampilannya daripada hanya sekedar tampil logamnya begitu saja seperti aslinya. Namun ada pula orang yang lebih suka dengan penampilan logam aslinya seperti warna kuningan yang kuning, tembaga yang berwarna merah kecoklatan, perak yang berwarna putih dan emas yang berwarna kuning
Berbagai karya kerajinan logam telah tercipta di mana-mana dalam berbagai bentuk seperti tempat makanan, hiasan rumah, hiasan dinding, souvenir,
cemerlang. Dari berbagai kemampuan keterampilan membuat kerajinan logam tersebut yang akan dijelaskan dalam buku ini baik tehnik pembuatan berdiri sendiri maupun secara gabungan, dapat memberikan kesempatan suatu
logam itu telah ada sejak jaman purba sampai sekarang jaman Hand Phone.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
kegiatan
di
bidang
bisnis
karya
misalnya berupa benda-benda yang dijadikan pemenuhan kebutuhan. Mulai dari kebutuhan makan, minum, pakaian, pertanian, perhiasan, dan sebagainya. Sedangkan budaya budaya yang berupa kesenian,
kerajinan logam.
batin,
misalnya
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Gambar 1 Tempat Cincin benda-benda kebutuhan
hidup juga beragam. Mulai dari batu, kayu, dapat tanah liat, besi, dan lain
sebagainya. Bidang-bidang usaha yang budaya manusia memenuhi yang dimanfaatkan antara lain adalah usaha dibidang pembuatan logo-logo seperti logo merek dagang sebuah perusahaan pakaian, tas, mobil, mesin-mesin,
pada
kebutuhannya,
menggunakan peralatan yang terbuat dari batu. Maka pada masa itu disebut sebagai zaman batu. Kemudian mulai tahun kurang lebih 7000 SM, manusia menemukan logam perunggu. Meskipun baru awalnya, namun sudah bisa mulai dengan itu
bahkan kapal terbang, papan nama perusahaan, identitas karyawan dalam sebuah souvenir, pabrik atau kantor-kantor, serta usaha
perhiasan
dibidang pengecatan.
merubah mengalami
budaya. batu
Manusia beralih
meninggalkan Budaya manusia selalu menggunakan disebut perkembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia. Semakin tinggi kebutuhannya maka akan semakin
perunggu. zaman
Masa
dengan
perunggu,
meskipun pengolahannya masih sangat sederhana. Hasil budaya pada masa itu disebut artefak. Misalnya berupa alatalat rumah tangga, alat-alat pertanian, perhiasan, dan sebagainya.
ragamnya. Mulai yang bersifat riil atau materiil sampai dengan budaya batin. Budaya yang bersifat riil atau materiil,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
didapatkan pada relief candi Sukuh dari abad ke 15 Masehi. Di dalam relief tersebut terdapat adegan sebuah yang tempat
menggambarkan
dengan atap sirap terdapat seorang pande dengan pembantunya sedang Gambar 2 Tempat Payung bekerja. Di antara berbagai dengan keris, alat hasil tampak
tersebut menggunakan tehnik tempa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan artefak yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan bahwa tehnik tempa merupakan tehnik yang paling tua. Orang yang membuat barangbarang dengan tehnik tempa tersebut dinamakan pandai atau pande. Ada beberapa kelompok pande yang diberi nama sesuai dengan bahan baku yang digunakan, misalnya pande mas, pandai perak (pande selaka), pandai tembaga, pande perunggu, dan pandai besi
Peninggalan yang lain dalam bentuk mata uang jawa kuna sebelum zaman Majapahit. Pembuatannya dengan
tehnik tempa, terbukti dari tebal tipis dan bentuknya tidak seragam. Tehnik tempa berkembang terus sampai
sekarang, meskipun dalam bentuk dan kebutuhan lain. I.1. RUANG LINGKUP KARYA PROSES KERAJINAN
(pande wesi). Hal ini dapat dilihat dari beberapa mozaik yang ditemukan, PEMBUATAN LOGAM
antara lain: Prasasti Rukam tahun 829 saka, Prasasti tahun), Wakajana serta (tidak Prasasti
berangka
komposisi warna, garis dan bidang, dan diakhiri dengan rencana bagaimana pembuatan
adalah sebuah ketrampilan mencetak bentuk maupun karya motif dalam untuk jumlah
menggambar
pembuatan
organisasi, atau keperluan-keperluan I.1.2. Pengetahuan Bahan Logam berissi tentang pengetahuan berbagai jenis dan macam logam yang dapat dipakai dalam pembuatan kerajinan logam, bagaimana sifat dan perlakuan logam, sehingga dapat memudahkan menjadikannya karya logam. Melakukan Penempaan Logam Yang Dikerjakan Melalui Proses lain dalam jumlah banyak.
Pemanasan dan Tempa adalah suatu ketrampilan membuat bahan dasar kerajinan logam dalam bentuk pelat dan batangan.
I.1.3. Cara-Cara Mengukur, Membagi, Dan Menandai merupakan I.1.6. Membuat pelat dan kawat
kemampuan pertama sebelum semua ketehnikan dilakukan agar barang yang dibuat dapat tepat ukuran dan bahan yang dipakai ekonomis tidak ada yang terbuang.
Logam Dengan Tehnik Canai yaitu suatu ketrampilan membuat kawat, pipa, dan batangan sebagai kecil yangi dasar
panjang
bahan
I.1.4.
Bagaimana
Memotong Dan
kemampuan
memotong tepat sehingga pekerjaan selanjutnya dapat lancar dan tidak membuang-buang bahan. Gambar 3 bros perak dari kawat hasil I.1.5. Melakukan Pengempaan Plat Logam Dengan Menggunakan Pencetak/Stempel I.1.7. Mengecor Logam Tehnik Cetak Pasir dan Tapel yaitu suatu canai
Keping-Keping
ketrampilan membuat karya kerajinan logam berbagai bentuk baik dua maupun tiga demensi, baik yang padat maupun yang berongga.
I.1.8. Melakukan Pematrian Logam Dengan Tehnik Patri Lunak dan Keras adalah suatu ketrampilan
kerajinan logam terutama dalam hal membuat tulisan huruf pada karyakarya logam
sebuah
bentuk
kerajinan logam.
I.1.9. Mengoperasikan Tehnik Las Oxy-Aceteline dan listrik Pada Logam Ferro dan Ferro yaitu ketrampilan menyambung, merangkai karya Gambar 4 Souvenir hasil tehnik bubud dengan finishing lapis emas dan pewarnaan kimia
I.1.10. Pelipatan Logam Plat Pelipatan kompetensi logam melipat merupakan logam untuk
Belanda atau Jerman yaitu etch yang berarti memakan, berkorosi, atau berkarat. Kata etching berarti mengetsa. Barang-barang dari logam dapat dietsa dengan mencelupkannya ke dalam larutan asam. Untuk
terlalu tipis dan akan beresiko leleh jika dipatri. Biasanya tehnik ini untuk membuat karya-karya logam yang berbrntuk kubus.
melindungi bagian yang tidak ingin terkikis oleh larutan asam, seluruh
I.1.11. Dekorasi Kerajinan Logam Dalam pekerjaan dekorasi kerajinan logam terdapat beberapa teknik
permukaannya dilapisi dengan bahan penolak asam yang disebut dengan resist (bahan pelindung logam dari
pengaruh
asam).
Sementara dipilih
itu, untuk
sendiri-sendiri.
bagian-bagian
yang
dietsa sesuai dengan disain dibiarkan terbuka dan terkena pengikisan asam. Secara perlahan-lahan, asam akan melarutkan dan mengikis tempat-
tempat yang terbuka sampai tingkat kedalaman yang diinginkan sehingga permukaan logam turun sampai di , bawah Sementara permukaan bagian logam aslinya. yang Gambar 5 Hiasan Dinding dengan Tehnik Ukir Timbul
dilindungi tetap utuh seperti aslinya. Beberapa larutan bahan kimia lainnya yang secara terpisah dapat menggigit, mencerna, dan melarutkan logam. Semua itu tergantung pada jenis logam yang akan dietsa. I.1.15. Enameling Enameling adalah suatu proses
membakarnya tinggi.
dengan
temperatur pembakaran
Dengan
Apa asam itu? Coba sebutkan asam kimia apa saja yang kamu ketahui! Asam kimia apa yang paling mudah kamu dapatkan?
pada permukaan logam. Tepung kaca yang pelapis digunakan dalam sebagai bahan disebut
enameling
I.1.14. Ukir Ukir suatu istilah dalam kerajinan baik logam maupun kayu sebagai kegiatan menghias permukaan dengan alat ukir dengan cara menggunakan alat yang dipukulkan ke atas permukaan bidang yang akan diukir. Di dalam tehnik ukir logam ada beberapa tehnik yang masing-masing memiliki karakternya
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dengan email.
upacara, untuk kesaktian, menolak bala, pengasihan, untuk pesta, untuk keperluan sehari, bahkan untuk
perhiasan emas malah disamping untuk menghiasa diri juga sebagai investasi. Perhiasan adalah suatu barang yang dikenakan pada manusia (umumnya) untuk menghiasi diri agar penampilan Gambar 6 Karya Teknik Enameling menarik, menjadi meskipun bertambah orang yang
mengenakan sendiri sudah menarik Buku ini akan memberikan petunjuk bagaimana membuat karya enameling yang indah, cepat Meskipun pada logam I.1.17. Memfinishing Karya Kriya Logam adalah pekerjaan tahap akhir setiap ketehnikan. Tiap ketehnikan memerlukan karya-karya berpenampilan menarik. pekerjaan Cobalah kamu pergi ke toko-toko souvenir. Amati dan ingat-ingat sentuhan yang sempurna, akhir agar dibuat perfek, adalah mewarna karena cantik, seksi.
tembaga.
demikian,
beberapa petunjuk lain diberikan juga untuk pelapisan emas dan perak. Dengan mengikuti beberapa petunjuk yang sederhana, namun dengan hasil yang maksimal.
Diantaranya mengkilapkan,
baik warna cat yang dikuaskan atau disemprotkan maupun warna emas atau perak melalui proses
elektroplating.
I.1.16. Perhiasan Perhiasan dikenakan manusia sudah sejak jaman purba. Orang
I. 1.18. KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja perlu diperhatikan ketika kita melakukan suatu kegiatan. Perhatian terhadap keselamatan kerja ini meliputi tinadakan pencegahan
sebelum terjadinya kecelakaan dan cara penanggulangannya pada saat terjadi kecelakaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan keselamatan berikut. dalam kerja mengupayakan adalah sebagai
tersedia bak air dengan kran yang lancaer dan dapat mengalir dengan deras memiliki saluran pembuangan air limah yang lancer.
I.1.18.2. Peralatan I. 1.18. KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja perlu diperhatikan ketika kita melakukan suatu kegiatan. Perhatian terhadap keselamatan kerja ini meliputi tinadakan pencegahan Peralatan yang perlu disediakan antara lain adalah: pelindung pernafasan (masker) sarung tangan karet atau plastic pistol semprotan air.
sebelum terjadinya kecelakaan dan cara penanggulangannya pada saat terjadi kecelakaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan keselamatan berikut. dalam kerja mengupayakan adalah sebagai Selain kriteria ruangan seperti tersebut di atas, dalam ruangan sebaiknya
dipasang pula poster poster peringatan keselamatn dan kesehatan kerja untuk menghindari adanya kecelakaan dalam bekerja. Poster-poster dibuat mencolok
I.1.18.1. Ruangan Untuk pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan digunakan kimia sebaiknya criteria
dan dipasang pada tempat-tempat yang sering dan mudah dilihat. Contoh-
ruangan
dengan
Awas Bahan Kimia Berbahaya Selalu Tuangkan Asam ke Dalam Air, Bukan Sebaliknya Gunakan Pelindung Mata Gunakan Sarung Tangan Karet Pakailah Kaca Mata, Dsb.
udara cukup, mempunyai penyedot udara (fan plastik) tidak lembab tidak sempit dan jarak antara lantai dengan atap tidak terlalu rendah lantai, dinding, dan meja terbuat dari keramik atau porselin
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
yang banyak. Kemudian, pergi ke dokter boor water, untuk mencuci mata bila terkena debu borak puder dicampur air atau tanaman lidah buaya yang diambil getahnya untuk luka baker atau tersayat pisau semprotan air untuk menyemprot mata yang terkena percikan asam soda kue (sodium bikarbonat/NaHC3) dibaut pasta dan dicampur dengan sedikit air, merupakan adonan yang menagndung alkalin yang dapat bila keadaan menjadi semakin parah.
menetralkan kimia air amoniak (larutan pengencer gas amoniak 285/NH3) dalam air
Perhatian! Bila mencampur bahan kimia, selalu lakukan dengan menuangkan air
terlebih dahulu ke dalam wadah larutan, baru kemudian bahan kimianya. Bila prosedur dalam ini dilakukan sedikit sebaliknya, akan terjadi
jumlah
percikan-percikan. Dan apabila dalam jumlah banyak akan terjadi ledakan. Bila percikan asam kimia mengenai pakaian, pakaian akan berlubang dan bila mengenai kulit akan membuat kulit terbakar dan melepuh. Jika kulit atau mata terkena percikan asam kimia, segera siram dengan air
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
BAB
II
PENGETAHUAN
BAHAN
cahaya)
pada
suhu
biasa.
Jika
LOGAM
Logam yang bahasa Inggrisnya 'metal' berasal dari kata kerabatnya 'metallan' dalam bahasa Yunani, atau kata
ini kadang-kadang ditemukan dalam keadaan alaminya yang 'asli' atau lazim,
'metallum' dalam bahasa Latin, yang kedua-duanya berarti "logam barang tambang." Kerajinan atau logam
logam-logam ini berupa bijih logam, yaitu senyawa 'barang tambang' alami yang masih kasar dan mengandung beberapa komponen, yang mencakup satu jenis logam atau lebih; sedangkan sisanya berupa bahan buangan barang tambang bukan logam. Kemungkinan untuk memisahkan komponen-
termasuk perhiasan telah dan masih dibuat dari banyak bahan lainnya, tetapi pembuatan perhiasan masih tetap
merupakan seni dan teknologi yang menggunakan logam. Lebih dari 70 logam murni yang ada, sekitar 40 memiliki arti yang penting dalam
komponen ini memang ada, karena pada suhu yang tinggi, struktur atom logam-logam terjadinya ini memungkinkan dan
perdagangan, dan hampir separo dari jumlah itu digunakan dalam perhiasan itu sendiri, atau untuk membantu dalam pembuatan perhiasan dan pekerjaan menggosok batu mulia, sedang yang lainnya untuk seni kerajinan logam lainnya.
penggabungan
'peleburan', yang disebut proses termal, di mana logam-logam dicairkan melalui proses reduksi (proses pengurangan) dari bijih logamnya. Hasilnya kemudian
Logam adalah bahan mineral atau bahan unsur kimia alami, yang masingmasing memiliki struktur atom kristal tersendiri. Jika dibandingkan dengan unsur-unsur bukan logam, logam-logam ini berat, dan bentuknya (kecuali air raksa) padat dan buram (tidak tembus
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
menjadi hampir murni sempurna, di mana metode yang digunakan sangat bergantung pada masing-masing logam yang memiliki kekhususannya sendirisendiri. Semuanya ini kemudian dicetak menjadi 'batangan logam' dalam
persiapan untuk
memrosesnya lebih
10
lanjut
menjadi
bentuk-bentuk
dasar
dikerjakan), keretakan atau pecah itu juga dapat dihindari, dan logam-logam itu dapat pula dibuat bentuknya secara permanen dengan diinginkan. menjadi bentuk apa benda-benda pun yang untuk
memiliki 'kesatuan fisik tertentu yang konstan' dan yang perilakunya di bawah kondisi-kondisi tertentu dapat
diramalkan. Ciri-ciri tertentu ini termasuk 'berat atom', 'berat jenis', dan 'titik lebur'nya.
Banyak
metode
Hampir semua unsur logam ini bersifat 'plastis / mudah dibentuk' (artinya:
ciri khas logam tertentunya, seperti kekerasan, kekakuan, kekuatan, dan derajat perlawanannya ketika pada
logam-logam ini dapat dikerjakan tanpa akan mengalami keretakan atau pecah), 'mudah ditempa' (memungkinkan untuk mengubah bentuknya, berkat sifatnya yang plastis, dengan memampatkan, menempa, mengurutnya), (memungkinkan menggulung, dan untuk 'mudah dan diurut'
termal seperti
memanaskan),
dipanjangkan,
melebur, dan mengelas; dan beberapa logam listrik juga yang merupakan baik. Jika penghantar disangling
berkat sifatnya yang plastis, tanpa mengalami keretakan atau pecah, yang dengan mengurutnya dapat menjadi kawat), tetapi derajat kualitas ini
(digosok sampai halus dengan baja pengkilap), logam-logam dapat menjadi mengkilap kemampuan sehingga yang tinggi memiliki untuk
berbeda-beda untuk setiap logam. Jika perhatian yang tepat diberikan pada 'memijar dinginkan' (memanaskan,
memantulkan cahaya, yang sebagian membuatnya memiliki daya tarik seni yang tinggi pula. Logam-logam yang tahan 'korosi / karat' (kecenderungan logam untuk berubah keadaan alaminya melalui penggabungan secara kimiawi dengan unsur-unsur lainnya) itu dapat
11
dalam lama.
Logam-logam bukan besi juga dapat dibagi Yang menjadi paling beberapa terkenal, dalam kelompok. dalam arti
Sedangkan logam-logam lainnya ada yang dapat lebih cepat bereaksi dengan ketidak-murnian udara akibat adanya belerang, yang dalam keadaan lembab dapat membuat atau menempel, menggelapkan
penggunaannya
perhiasan,
adalah 'logam berharga' atau 'logam mulia', yaitu suatu penunjukan yang membedakannya dari logam-logam
memburamkan,
bernilai rendah yang juga termasuk dalam kelompok logam bukan besi. Logam mulia itu mencakup emas,
lapisan tipis yang disebut 'oksidasi permukaan'. Peristiwa ini dalam seni logam disebut dengan istilah 'patina' (timbulnya lapisan hijau atau coklat pada permukaan benda kuno dari
perak, dan logam-logam yang disebut enam logam kelompok platina (platina, paladium, rodium, iridium, osmium, dan rutenium). Semua logam ini disebut "mulia" langkanya, karena, juga selain sangat karena tinggi
perunggu), yang sering kali dianggap sebagai suatu akibat yang tidak
diinginkan.
kestabilannya terhadap reaksi kimia, II.2. KELOMPOK LOGAM dan tahan terhadap oksidasi maupun korosi / karat karena asam, sehingga II.2.1. LOGAM NON FERO(bukan besi) kualitas-kualitas seperti ini menjadi
sangat menarik jika logam-logam ini Logam-logam itu pada umumnya dibagi menjadi dua kelompok: non fero(bukan besi) dan fero(besi). Kelompok yang pertama ini termasuk logam berharga atau logam mulia, dan logam bernilai rendah. Sedangkan yang termasuk dibuat menjadi perhiasan maupun
barang-barang lainnya. Emas dan perak juga sangat plastis (mudah dibentuk), dan kualitas logam ini pada umumnya ada dalam logam campuran yang dibuat dengan logam ini sebagai bahan
dasarnya. Logam berharga atau logam mulia ini sering kali dijumpai sebagai komponen yang ada secara alami
BERHARGA
ATAU
proses pemurnian.
12
('paling
bagus')
yang
digunakan oleh para perajin perhiasan. Emas dan perhiasan, sesungguhnya, hampir sinonim dengan pikiran orang karena penggunaannya sejak zaman purba untuk keperluan ini, yaitu suatu rentang waktu yang mencakup lebih dari 6.000 tahun. Posisi uniknya yang penting tidak hanya tetapi juga karena karena
kelangkaannya,
penampilannya, serta ciri khas dari logam itu sendiri. Dalam bentuknya yang Gambar 7 Emas Murni Dalam Bentuk Batangan murni, dan warnanya unik, kuning jika
cemerlang
yang,
dikombinasikan dengan kemampuannya untuk memiliki dan mempertahankan kilauannya yang tahan lama, telah memberi emas ini suatu hubungan simbolis dengan matahari sejak jaman purbakala. Karena secara kimiawi
logam ini tidak aktif ketika dalam keadaan murni, maka logam ini hampirhampir tidak dapat rusak dan bahkan tidak akan beroksidasi dengan udara. Kualitas inilah yang menjadi memiliki memberi emas yang
arti penting
mistis, sehingga juga memiliki kaitan yang simbolis dengan ide keabadian atau Gambar 8 Perhiasan Emas ide kehidupan untuk selama-
Emas sudah selalu, dan mungkin akan selalu tetap menjadi logam 'par
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
13
emas dengan cara apa pun dan dalam semua proses dekoratif apa pun.
untuk 'putaran' perunggu dan emas, ornamen leher berbentuk kawat atau batangan yang dipilin dan yang dipakai oleh orang-orang di jaman purbakala. Untuk semua kualitas ini, kita dapat menambahkan arti penting besar
Karena sifat fisika-nya, emas sangat mudah ditempa, yang berarti bahwa dengan memampatkan, maka logam ini dapat dipres dengan menempanya
sampai menjadi luar biasa tipisnya. Kemampuan dan kekuatannya untuk dapat diregangkan yang besar juga membuatnya mungkin untuk diurut,
lainnya pada para perajin perhiasan di jaman ini, di mana emas dapat
digunakan dengan cara elektrolit untuk melapis logam bernilai rendah dan memberinya penampilan seperti emas, sehingga merupakan cara yang jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan cara lama menyepuh secara mekanis maupun secara kimiawi itu. Emas sudah dikenal setidaktidaknya (Jaman sejak Batu Jaman Baru), Neolitikum bahkan
tanpa retak atau patah, menjadi kawat dengan urutan yang luar biasa kecil dengan ukuran panjang
lubangnya,
yang sangat panjang dan berkelanjutan (tanpa putus). Meskipun emas dalam keadaannya yang murni itu terlalu lunak untuk digunakan dalam praktek, namun logam dengan ini sangat mudah pun dicampur lainnya;
dan
logam
apa
mungkin lebih tua lagi dari jaman itu. Ini terjadi karena adanya kemungkinan untuk mendapatkan pada emas yang bumi
kombinasi-kombinasi seperti itu, selain memberikan sifat yang tahan lama, juga memungkinkannya mempertahankan
mengendap
permukaan
dengan sedikit menggali atau bahkan tanpa menggalinya sama sekali, dan logam ini juga mudah dikenali berkat warna dan penampilannya Lagi yang pula,
campuran juga menyebabkan emas dapat memiliki warna yang berbedabeda, bergantung pada unsur-unsur pokoknya serta perbandingannya
cemerlang
(berkilauan).
bobotnya yang relatif berat juga mudah diketahui. Hal ini terjadi karena
dengan emas itu. Emas ini mampu bertahan terhadap 'puntiran' (pilinan atau putaran) yang besar, seperti yang secara dramatis dapat dilihat sejak jaman purbakala pada penggunaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
kepadatan relatifnya yang tinggi (berat jenisnya 19,32), yang dalam jajaran logam mulia yang digunakan untuk membuat perhiasan hanya dikalahkan
14
oleh platina (berat jenisnya 21,45), yang baru ditemukan sekitar tahun 1538, dan iridium (berat jenisnya 22,4), yang baru ditemukan pada tahun 1804, sehingga merupakan salah satu bahan yang paling berat yang telah diketahui orang. Kepadatan di dalam bahan ini istilahnya adalah 'berat jenis', yang dinyatakan massa atau sebagai berat perbandingan sebuah bahan
logam pertama yang digunakan untuk menggantikan batu guna membuat alatalat kerja. Selain itu ada juga
pernyataan bahwa karena mengerjakan emas ornamen mempelajari untuk membuat maka ornamenmanusia yang
itulah pula
teknologi
diperlukan untuk mengerjakan logamlogam lainnya. Tentu saja, seni atau keterampilan para perajin perhiasan merupakan salah satu seni atau
dengan berat air yang sama isinya, pada suhu yang juga sama. Dengan demikian, berat jenis emas yang diambil pada suhu 68 F (20 C) adalah 19,32. Hal ini menunjukkan fakta bahwa, jika diambil perbandingannya dengan isi yang sama, maka emas akan menjadi 19,32 kali lebih berat daripada air. Sebagai perbandingan lainnya, berat jenis perak adalah 10,49 pada suhu yang sama. Sebuah perhiasan dari emas yang sama isinya dengan
untuk menggunakan logam, dan emas juga memainkan peranan yang penting dalam proses ini. Emas dalam bahasa Latinnya Aurum, dalam Ilmu Kimia diberi lambang Au. Emas adalah suatu logam berwarna kuning mengkilat, dapat dipoles menjadi halus sekali. Logam yang berwarna kuning ini dalam keadaan murni sangat lunak, dapat dikerjakan dengan cara ditempa, digiling, dicanai dan lainnya dengan mudah, dan dapat dibentuk menjadi benang yang sangat halus. Seperti halnya platina, emas tidak akan mengoksidasi di dalam udara, walaupun suhunya sangat tinggi atau dalam
perhiasan dari perak ternyata hampir dua kali lipat beratnya, sedangkan jika logam campuran emasnya lebih tinggi karatnya, maka beratnya menjadi lebih berat lagi. Fakta-fakta seperti itu pada
mungkin
memiliki
pengaruh
pertimbangan desainnya. Beberapa sumber mengatakan bahwa emas telah dikenal dan
keadaan mencair. Emas dapat larut di dalam air raksa dan air raja. Di dalam asam-asam tertentu, emas cukup tahan. Emas di dalam air raksa dapat dapat
digunakan bahkan sebelum orang tahu akan adanya tembaga, yang merupakan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
15
membentuk amalgama, karena emas larut di dalamnya. Amalgam adalah larutan suatu logam di dalam air raksa. Emas dapat ditemukan dalam keadaan murni, berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan. Emas yang
Amerika kelompok
Serikat endapan
mineral yang berharga: 'endapan (di sungai)' dan 'lapisan (di bawah tanah)'. Emas dijumpai di lima benua dari bumi ini dalam kedua kelompok dari kelompok itu. Emas tidak
pertama
disangsikan lagi telah ditemukan dalam sejarah dalam bentuk logam bebas yang disebut 'emas endapan sungai' (dari kata Spanyol 'place' dan kata Perancis 'placel' yang berarti "endapan aluvial" atau "pasir di tepi sungai"). Emas endapan ini diperoleh dari pasir dan kerikil dalam endapan aluvial
bercampur dengan pasir di sungaisungai. Emas biasanya berpadu dengan logam lain, terutama perak. Untuk
memisahkan emas dari batu atau pasir, emas ini dikerjakan dengan cara
melarutkannya di dalam air raksa. Emas akan larut, dan batu-batunya tertinggal. Selanjutnya emas di dalam air raksa dipanaskan, sehingga air raksanya
(sungai berisi air) atau endapan glasial (sungai berisi es), yang sering kali terdapat di dalam dan di dekat sungai di dataran maupun sungai di pegunungan. Endapan seperti itu merupakan akibat dari erosi melalui pengaruh cuaca dan kegiatan penggerusan air selama ribuan tahun, pada munculnya batu yang
keluar dalam bentuk gas, dan emasnya tertinggal. Dengan demikian diperoleh emas murni. Uap air raksa yang terjadi tadi, tidak dibuang begitu saja,
melainkan diembunkan, sehingga dapat digunakan lagi. Emas dapat dibuat bermacam-macam perhiasan, souvenir dengan tehnik tempa dan difinishing dengan poles atau sangling.
tersingkap sehingga tampaklah urat bawah tanah dan lapisan kandungan kuarsa yang mengandung emas itu. Di dalam endapan aluvial sungai, butiran-
butiran emas dijumpai dalam keadaan tersingkap sehingga tampak nyata atau
Menambang permukaan
kerikil
dan
pasir
relatif ada di dekat permukaan dengan ukuran dari sekecil debu halus sampai sebesar serpihan, kepingan, atau
16
dapat dijumpai dalam ukuran dan bobot yang cukup besar. Daerah-daerah di dekat sungai di dataran maupun sungai di pegunungan dapat juga mengandung emas endapan; tempat seperti itu
teratur, seperti jaring dari kawat, dan yang juga menembus berbagai bahan batu-batuan yang bermacam-macam. Emas juga ditemukan sebagai mengisi celah-celah di batu-batuan yang
melingkungi endapan mineral lainnya di dalam batas-batas yang benar-benar terpisah dari batu-batuan yang
kemudian mengeruknya. Sekarang ini, menambang endapan seperti itu telah mencapai sekitar 24% dari seluruh emas yang ditambang di A.S.
berbatasan. Emas di dalam endapan seperti itu dapat atau tidak dapat dilihat dengan mudah. Batu-batuan lapisan yang bawah
emas
tanah dapat tenggelam sampai lebih dari satu mil ke permukaan bumi, yang
Istilah batu karang, lapisan batuan yang mengandung logam, lapisan bawah
membuatnya perlu untuk menggali jalan terusan bawah tanah yang sangat
tanah, urat bawah tanah, dan endapan purba, semuanya itu serupa dalam prakteknya. Dulu, penambangan emas di Amerika adalah untuk emas endapan, tetapi hal ini telah digantikan oleh penambangan emas batu karang di tahun 1873 ketika lapisan bawah tanah ditemukan di Barat. Emas batu karang adalah emas yang tertanam kuat sebagai massa tak teratur seperti percabangan pohon dalam
dalam ketika mengikuti emas di lapisan bawah tanah ini. Logam-logam lainnya biasanya dijumpai bersama-sama
dengan emas, baik di lapisan batuan yang mengandung logam maupun di batuan yang padat, terutama perak, tembaga, timbal, nikel, platina, uranium, dan seng. Sesuai dengan kondisinya, emas atau logam lainnya itu mungkin merupakan hasil sampingan. Sekitar sepertiga dari semua emas yang
lapisan bawah tanah atau urat bawah tanah berwarna abu-abu atau putih yang terkandung di dalam batuan padat dari berbagai jenis batu-batuan keras. Emas untaian adalah emas dalam urat bawah tanah yang sempit atau tidak
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
ditambang sekarang di A.S. ternyata merupakan hasil sampingan. Karena semua logam lainnya ini memiliki nilai, maka semuanya itu dipisahkan satu sama lainnya melalui proses pemurnian.
17
II.2.1.1.1.3.
MENCARI
EMAS
ENDAPAN ALUVIAL
sedang-sedang saja, kekayaan akan Logam adalah bahan mineral atau bahan unsur kimia alami, yang masingmasing memiliki struktur atom kristal tersendiri. Jika dibandingkan dengan unsur-unsur bukan logam, logam-logam ini berat, dan bentuknya (kecuali air raksa) padat dan buram (tidak tembus cahaya) pada suhu biasa. Jika diterauji atau rangkaian alur dan celah yang dapat menangkap dan menahan emas yang lewat. Peralatan ini menyerupai bak kayu yang digoyang dan yang digunakan oleh para pencari emas di tahun 1849-an. Di jaman purbakala, bak-bak semacam itu dilapisi dengan kulit domba, dengan wolnya ada di atas. karena lemak alama yang ada di dalam wol, maka butiran-butiran emasnya Pada setiap tingkat, bijih logam itu diikuti dengan terowongan-terowongan horisontal yang disebut 'gang' atau 'alur'. Bijih logam dikerjakan ke atas dalam sebuah rangkaian ruang-ruang yang disebut di dan 'stopes' mana (rangkaian bijih logam II.2.1.1.1.4. BATU PENAMBANGAN DI EMAS BAWAH dapat dicapai oleh orang yang rajin. Pakailah sepatu karet, kecuali jika
KARANG
PERMUKAAN TANAH
bertingkat), dihancurkan
diambil.
Pertama-
tama, lubang-lubang berukuran 12 kaki (365,76 cm atau 3,6576 meter) dibuat dengan dibor dengan memakai bor-bor semi-otomatis berukuran jumbo yang dapat mengisi sendiri dan dipasang pada kedudukan yang tepat dengan ujung-ujung berlian atau tungsten yang dipasang dengan karbit, dan bekerja dengan bantuan kompresor udara. itu dibor dari ke dalam
akan menempel kuat padanya dan yang nantinya akan dapat Sistem ide akan disiram inilah adanya dan yang bulu
dikumpulkan. melahirkan
domba emas dalam mitologi Yunani. Konon, dengan kotak pintu air plastik yang baru ini, 1,8 ton 'harta karun' dapat ditangani seharinya, puluh kali oleh satu orang mencapai banyaknya, saja dua jika
sehingga lipat
Lubang-lubang permukaan
kerja
batu-batuan
dibandingkan dengan kerja satu orang yang memakai panci, yang dapat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
abrasif yang luar biasa kerasnya yang kandungan emasnya jarang yang dapat
18
dilihat, kemudian diisi dengan bahanbahan peledak dari amonium nitrat, dan sebuah potongan baru bijih logam
melalui saringan berukuran inci (1, 27 cm). Bijih logam ini diterima oleh 'kilang batang pilin' raksasa semuanya digiling menjadi sekecil butiran pasir sebesar 1/8 inci (0,3175 cm), yang proses
dipersiapkannya
untuk
pengambilan bijih logam ini secara kimiawi. Di sini semua bijih logam
digiling dan diperkecil sampai dapat lewat saringan berukuran 200 untuk menghancurkan butiran emas dari batubatuan menjadi sangat halus yang cocok untuk mengambil kembali
dihancurkan menjadi lumpur ke dalam sebuah 'cerobong asap', atau bijih logamnya dilewatkan ke dalam lantai bertingkat, dan dikirimkan dengan
emasnya. Dari sini, bijih logam yang telah digiling itu mengalir ke 'alat
pemisah' yang berupa mesin mirip Di tingkat bawahnya, bijih logam diambil dan dimasukkan ke dalam kereta palung yang dimiringkan yang dengan bergerak
penggaruk
internal
pengangkut bijih logam yang bersamasama dengan yang lain-lainnya dihela ke lubang lift (lubang untuk menaikturunkan lift), dengan lori di bawah tanah. Di sini muatan dimasukkan ke dalam selongsong yang berkemampuan sekali angkut sebanyak 10,5 ke ton, dalam
lambat, yang setara dengan palung batuan kuno yang digunakan oleh para pencari emas. Di dalamnya, butiranbutiran yang cukup halus itu
kemudian
ditumpahkan
sebuah ember raksasa atau gerobak, dan akhirnya dinaikkan ke permukaan tanah di mana semuanya ini akan dihancurkan secara mekanis dalam Emas dapat diambil dari bijih yang telah dihancurkan melalui amalgamasi II.2.1.1.1.5.PROSES PENGAMBILAN
keadaan kering dan dalam tiga tahap sampai cukup kecil untuk dilewatkan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
19
(mencampur dengan air raksa), flotasi (pengambangan), konsentrasi gravitasi, sianidasi, peleburan, dan kombinasi dari proses-proses ini. Amalgamasi, yang dulunya sangat luas digunakan, tidak lagi dipraktekkan di pertambangan ini karena air raksa yang digunakan dalam proses ini mencemari mutu air di tempat pembuangan pabrik. Sebagai gantinya, yang digunakan adalah sianidasi dan peleburan. Dalam proses sianidasi, bijih logam sehalus pasir itu dilewatkan menuju ke tangki-tangki pasir untuk diolah secara kimiawi melalui
II.2.1.1.1.6.
MEMURNIKAN
EMAS
MELALUI PELEBURAN Emas asli biasanya ditemukan dalam kombinasi dengan logam-logam lainnya, seperti yang tersebut di muka. Di jaman purbakala, memurnikan memisahkannya sarana utama emas dari semua untuk atau logam
lainnya ini adalah melalui kupelasi, yaitu suatu metode yang akan dilukiskan di halaman 48. Beberapa logam campuran alami digunakan sedikit banyak seperti ketika ditemukan, seperti 'electrum' sebuah nama yang diberikan oleh
pengendapan. Setiap tangki jika diisi akan berisi hampir mencapai 725 ton pasir ketika semua air telah dibuang dari tutupnya. Suatu larutan sianida lalu dimasukkan melalui tutup tangki, dan dengan gravitasi ditapis dan dilepaskan melalui pasir yang melarutkan 95% emas yang terkandung di dalamnya untuk membentuk larutan konsentrat yang disaring dengan gravitasi di dalam cairan emas sianida. Serbuk seng yang luar biasa halusnya ditambahkan ke larutan ini yang kemudian dipompakan melalui saringan press untuk mengambil bahan padat berwarna coklat tua yang dihasilkan dan yang disebut endapan. Inilah bahan yang selanjutnya akan diolah di dalam pabrik pemurnian untuk menghasilkan emas murni.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
orang-orang Yunani untuk suatu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% perak, serta berwarna kuning pucat. Dalam proses peleburan
sekarang ini, endapan itu dicampur dengan bahan pelumer dan dilebur, sehingga semua campuran yang
membuatnya tidak murni dapat dibuang sebagai kerak atau ampas bijih logam atau sebagai barang-barang buangan, yaitu semacam sampah yang dihasilkan dan yang terutama mengandung silikat. Karena sampah ini memiliki berat jenis yang lebih rendah daripada logam yang dilebur, maka sampah itu naik ke permukaan sehingga dapat disendok atau dibuang dengan sendok. Hasilnya adalah emas batangan kasar yang masih harus dimurnikan lagi, yang
20
dilakukan dengan
proses 'kupelasi'.
sebagai berikut. Emas batangan kasar itu dilebur lagi dan dituang ke dalam periuk kupelasi kecil dari tanah liat yang ditempatkan di dalam tungku api kecil. Dalam proses berikutnya, yang disebut 'khlorinasi', gas khlorin disemburkan melalui tabung panjang dari tanah liat sehingga menjadi emas cair. Sebagian dari campuran yang membuatnya tidak murni itu dapat dibuang sebagai asap. Sedangkan perak, yang sering kali juga dijumpai ada bersama-sama dengan emas di dalam bijih logam itu, akan membentuk cairan khlorida perak, yang karena lebih ringan daripada emas, akan mengambang di permukaan
berbentuk batangan atau empat persegi panjang. penyimpanan Selain tumpukan memudahkan logam itu,
batangan logam ini merupakan logam cetakan dalam bentuk yang enak untuk diproses menjadi semua bentuk logam mentah dasar yang dapat digunakan oleh para perajin perhiasan dan para pekerja batangan, logam, dan termasuk lembaran kawat, logam.
Batangan logam dapat juga digunakan untuk dicetak jika dilebur lagi. Membuat batangan logam dari
sehingga akan dapat disendok atau dibuang dengan sendok. Jika khlorida perak itu sudah tidak terbentuk lagi, maka emasnya dapat dituang sehingga menjadi apa yang dalam dunia industri disebut 'batangan emas kecil' yang masing-masing beratnya 35 lb (15,876 kg), dan yang setiap batangnya
campuran logam mulia (atau bukan besi) jelas sudah dikuasai oleh setiap perajin perhiasan yang memiliki
'cetakan batangan logam' yang sesuai, termasuk sumber panas yang cukup panas untuk melebur logam.
Selanjutnya, batangan logam itu dapat diproses lebih lanjut, bahkan kalau pun tidak memiliki 'kilang canai' (mesin giling), yang merupakan alat yang biasa digunakan untuk menggilas batangan
memerlukan bijih logam olahan yang sekurang-kurangnya dapat mencapai 3,500,000 lb (1.587.600 kg).
logam itu menjadi lembaran, batangan, maupun kawat berat. Karena ukuran
21
batangan logam yang digunakan oleh para perajin perhiasan itu relatif kecil, maka batangan logam itu dapat
bertahan terhadap suhu yang sangat tinggi. 4. Cetakan untuk membuat batangan logam berbentuk vertikal yang dapat disetel ini akan memungkinkan berbagai batangan logam dengan ketebalan pelat yang dengan berbeda-beda cetakan dapat yang dibuat sama.
'ditempa dengan tempa secara manual' menjadi landasan (dikecilkan lembaran baja logam atau di atas 'diurut' dengan
(anvil),
dengan
diurut)
menempanya dengan 'palu' menjadi tongkat berpenampang bundar yang tebalnya cukup kecil untuk
Diagramnya menunjukkan bagaimana penyetelan horisontal yang ini disorong dibuat secara untuk
memungkinkannya dapat diurut melalui 'pelat tarik' (pengurutan) dengan 'tang tarik'. Semua cara ini biasanya
dapat
mencetak logam dengan ukuran lebar yang lebih kecil. Dimensi atau ukuran itu menunjukkan logam kapasitas yang ukuran secara
digunakan oleh para perajin perhiasan, dan yang akan dilukiskan di bawah ini. Membuat batangan logam dari logam mulia adalah salah satu cara untuk mendapatkan lagi 'logam buangan yang bersih, tidak tercemar, telah dikenal, dan seragam mutunya'. Berbagai
batangan
maksimum mencapai 200 dwt dan yang dapat dicetak dengan model ini. Ukuran lainnya yang tersedia adalah hampir untuk semua jenis cetakan batangan logam.
macam cetakan batangan logam: 1. Cetakan logam untuk yang membuat terbagi dan II.3.1.1. BERBAGAI JENIS CETAKAN BATANGAN LOGAM Cetakan logam untuk itu membuat telah batangan mengalami
batangan terbuka.
2. Cetakan untuk membuat batangan logam yang kecil-kecil dan yang dapat dilakukan secara manual ini memiliki ketebalan yang berbeda-beda. 3. Cetakan untuk membuat batangan logam platina yang bata dengan terbuat dari batu lekuk yang
perkembangan sejak jaman pra-sejarah, ketika sebuah lekukan sederhana dibuat pada permukaan batu dan digunakan untuk keperluan ini. Cetakan untuk membuat batangan logam sejenis ini masih dapat digunakan sekarang ini, dan 'steatite' atau batu sabun mungkin merupakan yang paling mudah
berbagai
berbeda-beda
bentuknya,
mampu
22
digunakan untuk membuat cetakan. Hanya saja, sekarang ini, cetakan untuk membuat batangan logam itu biasanya justru dibuat dari besi tuang. Desain untuk cetakan ini juga penting artinya untuk mencapai hasil berupa batangan logam yang dipakai untuk membuat batangan logam 'sehat'. Sedangkan cetakan dengan bentuk empat persegi justru dapat menghasilkan batangan logam yang lebih baik daripada cetakan yang bulat bentuknya. Cetakan untuk membuat batangan logam yang dibuat oleh para perajin perhiasan juga
mencetak sebuah batangan logam atau pelat logam yang cocok untuk digilas menjadi lembaran logam itu, maka dapat digunakan sebuah cetakan
dengan lekuk yang dangkal dan lebar berkapasitas 50-200 troy ons logam. Jenis lainnya adalah 'cetakan batangan logam jepitan yang vertikal dan dapat disetel' untuk besi tuang. Jenis ini memiliki sisi-sisi yang dapat digerakkan dan dapat disorong secara horisontal sehingga isi dan lebar logam dapat dibuat bervariasi sesuai dengan
kebutuhan, dari batangan logam yang sempit sampai pelat logam yang lebar. Semakin baik keadaan permukaan
memiliki beberapa jenis. Cetakan untuk membuat batangan logam yang paling sederhana 'cetakan dan untuk paling tua adalah
cetakan, maka akan semakin halus pula permukaan batangan logam yang akan dihasilkan, dan juga semakin sedikit pula pekerjaan untuk memprosesnya lebih lanjut.
membuat
batangan
logam yang terbuka dan horisontal' yang berupa pembuatan besi tuang. Untuk menghasilkan batangan logam yang sesuai untuk pembuatan kawat dan tongkat logam dalam 'kilang canai' (mesin giling) milik pembuat kawat, maka sebuah cetakan yang memiliki lekukan dangkal, sempit, dan panjang, yang bervariasi panjangnya dari 9 1/4 9 5/8 inci (23,5 - 24,5 cm), dengan tebal dari 7/32 - 1/4 inci (0,56-0,63 cm), dapat digunakan. Batangan logam seperti itu dapat juga dipotong-potong menjadi bagian-bagian yang kecil untuk
II.3.1.1.1. CETAKAN
UNTUK PENCETAKAN
Rongga cetakan ini harus bersih dan bebas sama sekali dari butiran-butiran benda asing padat apa pun yang akan menjadi tertanam di dinding-dinding batangan menyebabkan akan logam atau akan yang
lekukan-lekukan
menghasilkan
ketidak-
23
sempurnaan pada kawat logam atau lembaran logam yang dicanai (digilas / digiling). Untuk mendapatkan permukaan yang bagus pada hasil cetakan logam
dan menyebabkan bagian luar yang banyak melepuh, atau yang lebih buruk lagi, lubang udara di dalam, atau terlemparnya logam cair dari cetakan. Pembalut logam mulia yang digunakan dapat berupa 'minyak pelumas cetakan' khusus, 'karbon' dalam bentuk jelaga yang dibalutkan ke rongga cetakan dengan mengasapi sedikit ke dalamnya sambil memegangnya di atas nyala
'dibalut' (diisi / dilapisi / dilumuri / dilumasi) dengan bahan yang cocok. Pembalut juga memiliki fungsi
lilin, atau 'serbuk grafit' yang ditaburkan pada permukaan yang diberi olesan minyak sedikit. Bahan-bahan lainnya yang dapat digunakan berupa untuk pembalutan babi, lemak,
selama penuangan logam cair, yang ikut menjamin terciptanya permukaan yang sehat pada batangan logam. Juga, ketika logam cair menyentuhnya,
minyak
pembalut akan menghasilkan gas yang kekerasan guncangan relatifnya pada menyebabkan logam
permukaan
yang dituang dan yang cenderung menghembus pergi kotoran dan barangbarang buangannya, sehingga dengan demikian akan mencegah penempelan semuanya itu (kotoran dan barangbarang buangannya) ke permukaan batangan logam. Jika pembalut itu terlalu terlalu ringan, atau penuangannya maka hasil
lamban,
permukaannya akan menjadi buruk. Tetapi jika terlalu tebal atau terlalu berat, maka sebagian dari gas yang mengembang akan dapat menjadi
24
Gambar
Macam-Macam
perlindungan
yang
keselamatan kerja): 'sarung tangan dari asbes' sebagai pelindung kedua tangan, dan 'kacamata penolak debu' sebagai pelindung kedua mata. Jumlah logam yang digunakan harus cukup memadai untuk secara sempurna memenuhi Gambar 10 Pemanas dengan bahan bakar LPG
rongga cetakan yang telah dipilih dalam satu kali penuangan. Logam cair itu haruslah ditempatkan dalam 'kowi'
(wadah tempat melebur logam) yang cukup besar untuk menuangkan logam cair sebanyak ini. Jika lebih dari satu batangan logam yang akan dibuat pada waktu yang sama, maka banyaknya logam yang akan dituang itu harus dihitung logam pelebur secara tertentu logam cermat. Beberapa kowi Gambar 11 Crucible/kowi untuk peleburan dengan pemanas LPG
memerlukan dengan
komposisi
25
Panasilah logam itu di dalam kowi, dengan mencakupnya secara sempurna dengan 'nyala pereduksi' dari 'obor pelebur' dengan ujung yang cukup besar untuk menciptakan nyala yang cukup ukurannya untuk mencapai suhu yang dilebur Gambar 12 Macam-Macam crucible/Kowi dengan pemanas tungku peleburan diperlukan. 'secepat Logam itu harus untuk
mungkin'
menghindari masuknya oksigen atau hilangnya oksigen melalui asap logamlogam yang memiliki titik lebur rendah di dalam campuran logamnya. Oksigen itu harus dikeluarkan karena masuknya oksigen pada logam cair dapat secara berlawanan mempengaruhi struktur
terciptanya porositas
Untuk menjaga kemungkinan masuknya oksigen Gambar 13 Tungku peleburan agar tetap rendah, maka
sebaiknya logam itu dibalut dengan serbuk arang, yang juga akan ikut menciptakan Emas dan perak serta logam-logam campurannya dapat dilebur dalam 'kowikowi grafit tanah liat' yang konvensional, sedangkan yang lain-lainnya dibuat dari berbagai komposisi yang berbedaudara yang direduksi.
Sebelum membalutnya dengan arang, percikkanlah sedikit 'bahan pelumer' (Jw.: pijer) dalam bentuk serbuk asam borik ke atas logam itu. Bahan pelumer dapat menambah pencapaian
beda. Setiap logam memerlukan kowi khusus yang dicadangkan untuk logam itu sendiri, atau hasilnya akan
komposisi logam yang homogen, dan juga akan ikut mencegah masuknya oksigen ke dalam logam yang dilebur itu. Sekarang arang yang telah
26
bagian atas. Terus panasilah logam itu sampai mencair. Logam campuran
cetakan logam yang masih dingin atau logam cair itu akan terpercik atau akan tertolak (tersemprot ke muka Anda). Tetapi, jika cetakan logam itu masih panas akibat dari penuangan
emas dan perak harus dipanaskan sampai sekitar 338 F (170 C) 'di atas titik lebur' atau di atas suhu di mana logam akan mencair. Suhu ini paling
sebelumnya, maka pemanasan lebih dahulu tentu saja tidak diperlukan lagi. Segera setelah logam itu mencapai suhu yang diperlukan, yaitu di atas titik leburnya, maka berilah satu adukan terakhir dengan 'batang pengaduk dari grafit atau dari karbon' untuk
rendah harus tetap membuat seluruh muatan logam cair yang ada dalam kowi itu tetap dapat dituangkan tanpa
mengalami pembekuan jika penuangan itu dilakukan secara sekaligus dengan kecepatan normal. Pemanasan logam secara berlebihan juga harus dihindari karena hal itu akan mempengaruhi
memastikan kemerataannya. Tepat sebelum menuangkan, sendoklah atau buanglah dengan sendok semua arang beserta dari semua sisa bahan logam batang
mutu logam yang dihasilkan dalam pengerjaannya terciptanya nanti sebagai kristal akibat yang
struktur
pelumernya cairnya
permukaan memakai
berlebihan ukurannya, dan juga sebagai akibat terbuangnya logam-logam yang mencair pada suhu lebih rendah ke dalam campuran logam melalui
dengan
pengaduk dari grafit atau dari karbon itu yang dapat dipegang dengan tangan
ketika sejumlah kecil logam sedang dilebur, atau dipegang dengan 'tang'
bahan pelumer baru yang masih segar pada logam cair itu untuk membantu
Sebelum
menuangkan
logam
cair,
memudahkan mengalirnya logam cair tersebut dan untuk mencegah oksidasi pada permukaannya.
panasilah lebih dulu cetakan logam itu dengan alat pemanas dengan
melewatkannya di atas cetakan logam beberapa mulai kali sampai 'Jangan pembalutnya sekali-kali' Ketika menuangkan, peganglah kowi yang berisi logam cair itu dengan tang bengkok khusus untuk memegang kowi
berasap.
menuangkan
27
dan dekatkanlah ke cetakan logam yang telah dipanasi lebih dahulu (yang harus ada di ruang peleburan sehingga logam itu tidak menjadi dingin secara
berlebihan hanya karena terlalu jauh dibawa). Peganglah kowi itu pada
kedudukan di atas lubang cetakan dengan tangan kanan, dan dengan tangan kiri, mainkanlah nyala pereduksi dari obor itu di atas cetakan sampai ke titik di mana logam itu dimasukkan. Tuanglah logam itu pelan-pelan, tetapi secara mantap, 'tanpa berhenti', ke dalam cetakan. Jika cetakannya cukup dalam, maka cetakan itu lebih dahulu dapat diletakkan agak miring sedikit sehingga logam tidak tertuang langsung ke dasarnya, yang mungkin dapat Kandungan kadar emas dinilai menurut standar internasional dalam satuan Gambar 14 Melebur Dan Menuang ke Dalam Cetakan Batangan
yang disebut karat (karat di sini tidak sama dengan besi berkarat tetapi tingkatan kadar emas). Emas murni dinilai memiliki kandungan kadar
maksimal, yakni 24 K(arat). Kandungan kadar yang lebih rendah diperoleh melalui campuran dengan jenis logam lain, yang disebut logam campuran.
membuatnya menjadi terpercik, atau dapat menciptakan pergolakan yang tidak perlu. Begitu logam mencapai ke dekat bagian atasnya, maka penuangan pun berakhir, dan cetakan dapat
ditegakkan
sebagaimana
mestinya
sehingga ujung batangan logam akan menjadi rata dengan bagian yang lain.
28
diperlukan campuran emas yang keras yaitu emas yang berkadar 18 karat atau dibawahnya.
merupakan emas murni, sedangkan 10 bagian lainnya adalah campuran jenis logam lain yang bukan emas murni, dan biasanya tembaga). tembaga murni (alloy
logam hasil
dengan
prosentasi tembaga yang tinggi akan menghasilkan warna emas kemerahan, sedangkan prosentasi campuran perak yang dengan tinggi emas akan yang
menghasilkan pucat/kehijauan.
warna
Untuk
mengikat
berlian
dan
29
II.4. MEMBUAT CAMPURAN LOGAM EMAS DAN PERAK II.4.1. Membuat Campuran Logam Emas
Campuran Logam Emas Perak TemEmas Murni Murni baga 22k (emas 917) Kuning muda 1.000 0.068 0.023 Kuning 1.000 0.045 0.046
Logam Lain
Total Gram)
1.091 1.091
18k (emas 750) Kuning muda 1.000 0.285 0.048 Kuning Kuning tua Merah jambu Merah Merah jingga Merah tua Kuning hijau Hijau Putih 1.000 0.213 0.120
1.333 1.333
1.333
1.333 1.333
1.333
1.000
0.333
1.333
1.710
30
hijau Kuning muda Kuning tua Kuning merah Jingga merah Ungu
1.710
1.710
1.710
1.710
1.710
Perak murni Britannia (958.4) Sterling Uang logam (900) Uang logam (800) 1.000 1.000
1.000
0.125
1.125
1.000
0.250
1.250
Ukuran baku yang digunakan di sini adalah ukuran Inggris atau Eropa yang persyaratannya adalah bahwa hasilnya akan 1/2k lebih tinggi daripada yang dicapkan. Jumlah logam campuran
yang
diinginkan
dalam
mengalikan
bobot gram total yang diberikan di sini dapat dibuat dengan mengalikan setiap angka konstituennya dalam logam
31
atau di sepanjang sisi yang tersingkap dari batangan logam yang dituang ke dalam cetakan logam yang terbuka,
Selama penuangan, karena panasnya logam cair, maka bahan pelumas dapat terbakar dan menciptakan bantalan gas di antara logam dan dinding cetakan. Logam pertama yang membeku adalah yang Selama mengkristal menyentuh dinding cetakan. itu
bahkan ketika cetakan logam telah terisi penuh oleh tuangan logam cair itu. Dalam kasus-kasus yang ekstrem,
ujung yang berlekuk dari batangan logam itu mungkin harus dipotong, atau sisinya 'dikupas' dengan 'mengikir'
pembekuan, dan
logam
permukaannya untuk membuat ukuran batangan logamnya menjadi seragam guna menghindari ketidak-teraturan
memadat.
Sambil
membeku, logam itu juga menyusut sedikit sehingga logam itu menarik diri sedikit dan agak menjauh dari dinding sehingga meninggalkan rongga udara kecil, yang membuat batangan logam mudah diambil dari cetakan. Selama memadat, penyusutan itu lambat dan segera diisi oleh logam bagian dalam yang bersentuhan dan yang masih ada dalam keadaan cair. Pembekuan itu terus berlanjut di dalam lapisan-lapisan yang sejajar dengan dinding cetakan, dan genangan bagian dalam yang masih cair terus memasukkan logam ke batangan logam yang sedang menyusut dan memadat itu. Karena gaya tarik
Batangan logam yang diambil dari cetakan sebelum logamnya memadat secara sempurna, sehingga sebagian dari inti cairannya dapat mengalir
keluar, disebut 'batangan logam yang mengalami pendarahan'. Jika batangan logam itu telah 'mapan' atau telah membeku seluruhnya, maka batangan logam ini dapat diambil dari cetakannya. Semua warna kemerahannya yang
tadinya dapat dilihat, sekarang harus sudah lenyap, dan biarkanlah selama beberapa waktu secukupnya agar
bumi, dan karena adanya kenyataan bahwa logam yang dituangkan lebih dahulu itu sudah memadat, maka
dapat muncul
32
Oleh karena batangan logam ini masih panas, pakailah 'sarung tangan dari asbes' ketika 'melepas' atau mengambil batangan logam dari cetakannya itu. Guncangkanlah untuk cetakannya yang terbuka, atau lepaskan jepitannya untuk cetakannya mencegah yang tertutup. Untuk
diinginkan. Tabel yang diberikan di sini adalah tabel yang digunakan untuk mencapai emas 18K dan 14K, dan untuk uang sterling dan uang perak, sedangkan kebanyakan dari mutu
logam mulia ini umumnya digunakan oleh para perajin emas dan perak. Ketika menimbang logam-logam ini dan unsur-unsur utama dari logam campurannya, maka kemungkinan
terbentuknya
permukaan
batangan logam itu dengan 'tang', dan benamkanlah batangan logam itu ke dalam bahan tahan api seperti 'batu apung berbentuk buncis' untuk
diperlukan logam campuran tertentu, sehingga timbangan yang peka dan mampu menunjukkan derajat ketepatan yang diperlukan harus digunakan. Untuk memastikan bahwa hasil logam itu benar-benar memiliki mutu yang
membuatnya dingin secara pelan-pelan. Kemudian, setelah itu, batangan logam ini siap untuk diproses lebih lanjut dengan metode-metode yang akan
dinyatakan dan dicapkan, maka yang lazim dipraktekkan adalah membuat mutu yang 'agak lebih tinggi' daripada mutu yang dicapkan. Unsur-unsur
II.4.3.
ATAU DAN
utama dari logam itu ditempatkan di dalam kowi, kemudian dilebur, diaduk, dan dituangkan ke dalam cetakan
MENAIKKAN PERAK
logam yang telah dipersiapkan, seperti Ada kemungkinan untuk menurunkan atau menaikkan mutu dan jumlah emas dan perak dari mutu yang telah yang telah dilukiskan di atas. Kemudian, batangan logam yang dihasilkan dapat diproses menjadi lembaran, kawat, atau pipa logam.
33
Tabel 4 Pemberian Tanda Resmi Standar Karat Emas dan Perak di Inggris
Standar
Emas 9K Emas 14K Emas 18K Perak Sterling 925 Perak Britania 958.4 Platina 950
A A A A A A
disebut 'tanda uji', dan metode ini masih Jika ditandai dengan cap secara resmi dengan tanda dari Balai Jauhari, yang sekarang pada umumnya disebut digunakan di banyak negara. Tentu saja, metode ini tidak akurat jika
dibandingkan dengan metode kuno uji kadar dengan 'kupelasi' yang digunakan untuk emas, dan 'titrasi' yang digunakan untuk perak sekarang ini. Kedua
sebagai 'tanda resmi', dan setelah itu baru dapat dijual (ke masyarakat). Kendali dapat mutu yang ketat seperti itu memberikan jaminan kepada
pembeli bahwa setiap benda yang dicap demikian itu, tidak perlu dipertanyakan lagi, pasti dibuat dari logam yang mutunya sesuai dengan tanda resmi yang dinyatakan begitu. Tidak ada negara lainnya yang dapat melampaui rekor kewaspadaan dan perlindungan konsumen di bidang pembuatan logam mulia ini. Pada mulanya, uji mutu ini dilakukan dengan sehingga menggunakan tanda itu 'batu uji', Pada mulanya, hanya tanda dari kantor uji kadar di London saja, yang berupa kepala macan tutul di dalam bingkai sebuah perisai, yang berlaku di Inggris. Pada waktu tanda-tanda seperti yang lainnya terjadi II.4.4.1. Tanda Resmi di Inggris II.4.4.PEMBERIAN TANDA RESMI
ditambahkan,
kadang-kadang
34
dapat memiliki sampai lima tanda, yang semuanya ada dalam berbagai bentuk perisai yang berbeda-beda. Semuanya ini, dalam urutan penampilannya yang biasa, adalah: 'tanda pembuatnya', yang diwajibkan pada abad ke-14, dan sejak tahun 1720 terdiri dari huruf-huruf
pertama
kalinya
tahun
1544,
yang
menunjukkan mutu perak sterling; tanda kantor uji kadar; dan huruf Tanda untuk untuk
menyatakan
tanggal.
personifikasi Inggris sebagai ibu pertiwi bertopi baja dengan perisai dan tombak trisula), yang menjadi wajib tahun 1697 dan menggantikan singa lewat (singa jalan dengan plus kaki kanan depan
pertama nama awal dan nama akhir pembuatnya; Inggris', yang 'tanda untuk standar emas buatan berupa
mahkota; 'angka di dalam perisai yang menunjukkan mutu / karatnya'; 'tanda kantor uji kadar' berupa kepala macan tutul London (atau lainnya), yang
diangkat),
yang
lain-lainnya.
'Platina' menggunakan bulatan dalam perisai segi lima, plus yang lain-lainnya.
menunjukkan tempat pengujian mutu (sekarang tanda ini dapat juga berupa jangkar Birmingham, istana Edinburgh, atau mawar Sheffield, semua juga menjadi kantor uji kadar resmi sekarang ini); dan akhirnya, 'sistem huruf untuk menyatakan tanggal' yang dimulai abad ke-15 ketika serangkaian huruf alfabetis dalam gaya tertentu yang ditentukan untuk dipakai setiap tahunnya oleh kantor uji kadar London. Cap huruf tanggal secara resmi dihancurkan pada akhir tahun untuk menghindari Di Inggris, sejak tahun 1932, standar yang secara legal diberlakukan untuk emas berkadar 9, 14, 18, dan 22 karat (istilah 'karat' digunakan di Inggris Raya meskipun di A.S., karat itu hanya menunjuk pada batu permata). Pada tahun 1854, emas 9K diperkenalkan dan dilegalkan sehingga para perajin perhiasan dapat membuat perhiasan yang mengandung emas dengan jumlah yang memuaskan untuk memenuhi
permintaan yang semakin meningkat dari kelas menengah yang semakin berkembang. Emas ini mengandung
kemungkinan pemalsuan.
Benda-benda
dari
'perak'
memiliki
375/1000 bagian emas, atau 37,5%, suatu jumlah yang sangat rendah, yang tidak diijinkan di kebanyakan negara lainnya. Mayoritas dari perhiasan emas
empat tanda: tanda pembuatnya; singa lewat (singa jalan dengan kaki kanan depan diangkat), yang digunakan untuk
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
35
yang dibuat secara massal di Inggris memang dari kualitas seperti ini. Perak sterling harus mengandung 925/1000 bagian perak; dan Britannia 958.4/1000 bagian perak, sedangkan sisanya
dwt (pennyweight) emas, atau 5 dwt perak, dibebaskan dari uji kadar.
buatan Inggris tidak memenuhi standar, maka benda itu akan dihancurkan dan dikembalikan kepada pembuatnya, yang
Sejak 1 Januari 1975, platina juga diberi tanda resmi di Inggris. Bulatan dengan salib dalam bentuk segi digunakan. Tanggung jawab untuk memiliki barangbarang yang telah diberi tanda resmi oleh pihak yang berwenang ada di pihak pembuatnya, sedangkan para lima juga
nama
baiknya
kemudian untuk
akan
dipertanyakan
selamanya.
Sedangkan benda-benda yang diimpor tetapi ternyata tidak memenuhi standar, maka benda itu harus dikembalikan ke produsennya di luar negeri.
pedagang tidak diperbolehkan menjual hasil kerajinan yang tidak mengandung tanda resmi. Semua benda seperti itu, dalam keadaan yang sudah selesai tetapi belum disangling, harus dibawa ke kantor uji kadar terdekat dengan tempat pembuatan di mana mereka melaksanakan tugas pengujian kadar. Sesungguhnya, tanda resmi tidak harus diberikan ketika benda itu dibuat, tetapi tanda itu harus ada pada benda itu 'sebelum Sedangkan lebih suka ditawarkan para untuk dijual'. ternyata sebelum sehingga
Pemberian tanda resmi ini dilakukan di seluruh Eropa, meskipun hal ini bukan suatu kewajiban sama sekali. Dari Eropa, praktek ini menyebar ke Amerika Latin di jaman penjajahan. Banyak negara yang mengikuti pola kendali mutu yang ada miripnya dengan sistem di Inggris, meskipun banyak pula
perbedaannya.
produsen
II.4.4.3.
KENDALI
MUTU
DAN
mencapkannya terakhir,
PEMBERIAN INTERNASIONAL
TANDA PADA
SECARA BENDA-
penyanglingan
semuanya akan siap dijual, setelah disangling, tanpa harus ditangani lagi. Benda yang beratnya kurang dari 10
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
36
Konferensi kendali
internasional
mengenai
peraturan mengenai pencapan bendabenda dari logam mulia dikendalikan oleh Undang-Undang Pencapan
pada benda-benda yang dibuat dari logam mulia ini terjadi di Wina pada 15 Nopember 1972. Negara-negara yang terlibat dalam perjanjian itu sepakat pada penunjukan kantor-kantor uji kadar di negara mereka kendali yang mutu akan dan
mengikuti semua peraturan ini. Semua pelanggaran dapat dikenai hukuman denda $500, hukuman penjara sampai tiga bulan, atau kedua-duanya sesuai dengan kebijaksanaan yang diambil oleh pengadilan. Semua peraturan pada
melaksanakan
mempertahankan standar mutu beserta pemberian tanda sesuai dengan yang dirumuskan dalam konferensi itu.
mengenai
pemberian
tanda
Negara-negara
penanda
tangan
benda-benda yang dibuat dari emas, perak, dan logam mulia lainnya itu tersedia dalam buklet-buklet yang
perjanjian itu juga sepakat untuk saling menerima cap kendali mutu dari
negara-negara mereka yang dicapkan pada benda-benda dari logam mulia yang saling diimpor di antara mereka (dengan beberapa cadangan tertentu seperti perjanjian yang itu). dinyatakan Perjanjian dalam yang
diterbitkan
Departemen
Perdagangan A.S. dalam hubungannya dengan Biro Standar Nasional. Semua buklet ini tersedia berdasarkan
dipersiapkan dan diterima oleh semua negara yang hadir maupun semua negara yang akan ikut serta di masa mendatang akan diberikan dalam
pembayaran secara nominal dari Badan Pengawas Percetakan Dokumen, Kantor Pemerintah
Lampiran 'secara lengkap' di belakang nanti. Standar selalu II.4.4.4.KENDALI MULIA DI A.S. MUTU LOGAM dalam direvisi, yang undang-undang dan semua ini
perhiasan harus
membuat
mengikuti Di A.S., pemberian tanda resmi dimulai di Baltimore tahun 1814. Sekarang ini,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
informasi ke
menulis
Kantor
Percetakan
37
mendapatkan
salinan yang
tentang terbaru.
benda yang diberi tanda resmi itu lebih rendah (dalam dalam kandungan legal mutu emasnya yang yang yang
peraturan-peraturan
Setelah diberlakukan tahun 1962, maka benda-benda dari perak dan emas yang dicap itu harus juga berupa nama atau tanda dagang pembuatnya.
jumlah
diperbolehkan) dicapkan.
daripada
Dengan
praktek
standar, 'alat pencap' yang dibuat dari baja sepuh keras (yang permukaannya jauh lebih keras daripada intinya) dan sebuah 'palu' digunakan. Cap tanda dari masing-masing pembuat, yang berupa nama, inisial, logo, atau insignia, harus terdaftar, dan tanda mutu dapat dipesan dari pembuat cap.
Amandemen yang baru untuk UndangUndang Penyetempelan yang disahkan tanggal 1 Nopember pelaksanaan 1970 itu
memperkuat
undang-
undang tersebut. Pada tahun 1976, undang-undang pelabelan emas yang baru itu disahkan dengan
mengamandemen
Ukuran angka-angka pada cap itu dipilih menurut skala pekerjaan. Angka-angka konvensional yang tersedia itu tingginya berkisar dari 1/20 inci (10/508 cm), 1/24 inci (100/6096 cm), 1/32 inci (100/8128 cm), sampai 1/45 inci (10/1143 cm). Ukuran-ukuran khusus dapat juga
kurang dari 0,003 bagian ketika diuji kadarnya; dan ketika patri atau solder digunakan pada benda itu, maka hal itu besarnya tidak boleh lebih dari 0,007 bagian.
dipesan untuk dibuatkan. Di A.S., emas II.4.4.5. MEMBERIKAN TANDA RESMI PADA PERHIASAN dicap 22K, 18K, 14K, DAN 10K. Di Eropa, angka-angka di bagian desimal yang menunjukkan bagian per seribu Di A.S., tanda resmi diberikan oleh penanda pada benda-benda dari logam mulia. Dalam hal emas, pembuatnya menyatakan bahwa, ketika diuji digunakan sebagai penggantinya,
seperti 916 (22K), 750 (18K), 585 (14K), DAN 375 (9K). Platina di A.S. dicap "Plat.", dan di Inggris, yang digunakan adalah cap platina khusus, yaitu sebuah bulatan di dalam perisai segi lima.
kadarnya (bersama-sama dengan patri atau solder yang digunakan), bendaDirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
38
dalam udara perak sukar beroksidasi, II.4.4.5.2. PERAK demikian pula pada suhu yang tinggi, sifat ini tetap bertahan. Terhadap asamasam tertentu, perak cukup tahan. Perak juga tidak termakan oleh basa (alkali). Perak dapat ditemukan dalam keadaan murni, dalam bentuk
mengeluarkan belerang, bijih-bijih perak dipanggang berulang kali seperti halnya mengerjakan mengandung Gambar 15 Perak Murni (Jawa: acir) logam lain yang Untuk
belerang.
memisahkan perak dari logam-logam lain, pengerjaan dilakukan dengan cara elektrolisa. Perak banyak digunakan di Nama asli Berat atom Berat jenis Titik lebur : Silver Ag 47 : 107.88 : 10.50 : 960.5C dalam tehnik listrik dan juga digunakan untuk melapisi logam yang lain. Selain itu perak juga banyak digunakan untuk perhiasan, perlengkapan rumah tangga dan Perak atau argentum (bahasa latin), dengan lambang Ag dalam Ilmu Kimia. Dalam keadaan murni perak cukup lunak. Logam ini berwarna putih dan dapat dipoles menjadi halus. Perak dapat dikerjakan dengan cara dituang, ditempa, mudah, digiling, dan diregang, dibuat dengan menjadi sebagainya. Untuk pembuatan
soldir (patri) keras, biasanya logam patri dicampur dengan perak agar mudah mencair dan cairnya sempurna untuk pematrian. Perak dapat ditempa untuk membuat bermacam-macam perhiasan dan souvenir. Juga dapat digunakan untuk alat-alat perlengkapan rumah
dapat
lembaran-lembaran sangat tipis atau menjadi benang yang sangat halus. Perak merupakan penghantar listrik
Di A.S., perak dicap "sterling" ketika hal itu berupa 92,5% perak,dan dicap "coin"
39
ketika hal itu berupa 90% perak, atau dicap dengan tanda angka. Di Inggris, mutu sterling ditunjukkan dengan cap singa menerkam (singa berdiri pada kaki kiri belakang sedangkan kedua kaki kanan depan diangkat di udara), dan mutu yang lebih baik dari perak
Britannia dengan
ditunjukkan
memperlihatkan
gambar Dewi Britannia duduk (Britannia = personifikasi Inggris sebagai ibu pertiwi bertopi baja dengan perisai dan tombak trisula). Di negara-negara Eropa lainnya, cap perak bermutu lebih rendah diperbolehkan, seperti 830/1000. Gambar 16 Stempel Lurus 2. 'Cap cincin tekuk' untuk mencap bagian dalam cincin, yang karakterkarakternya GAMBAR TANDA MUTU 1. 'Cap baja lurus yang dipukul palu' untuk benda rata. Gambar 17 Stempel Kadar Perak ALAT-ALAT PENGENAL DAN PENCAP TANDA disayatkan pada radius
dengan
40
3. 'Kotak berisi cap 26 huruf' dalam peti dari kayu keras dengan tutup, tersedia dengan tinggi 0.5, 0.75, 1, 1.5, 2, 3, 4, dan 5 mm.
Cap dapat dikenakan pada sebuah karya yang baru setengah selesai
dikerjakan dalam hal di mana tempattempat itu akan sulit untuk dicapai setelah pengerjaan selesai, atau pada sebuah karya yang sudah selesai sama sekali. Alat pencap yang ditekuk secara Gambar 19 Stempel penanda karat khusus juga tersedia untuk mencap bagian dalam tangkai cincin yang sudah 4. 'Catut pencap cincin' dengan tanda cap mutu Eropa yang dapat digantiganti: 333, 585, 750. (Karl Fischer) selesai terbentuk. Pencapan harus
dilakukan pada sebuah karya sebelum sebuah permata apa pun dipasang karena tekanan tiba-tiba yang
diakibatkan oleh pukulan palu pada alat pencap itu dapat atau menghancurkan, merusak itu, atau bentuk bahkan
melepaskan, setelan
permata
permata itu sendiri justru dapat retak Gambar 20 Tang penanda karat atau pecah karenanya. Jika sebuah karya itu sangat rumit konstruksinya, 5. 'Mesin pencap manual' untuk maka cap itu lebih dulu dapat dibuat pada sebuah lempengan logam dengan mutu yang sama dengan karya itu, yang kemudian dipatrikan atau disolderkan pada karya tersebut. Sedangkan bendabenda yang dilapis dengan email tentu saja
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
memberi tanda mutu. Cap ini dapat membuat intaglio, atau cetakan gambar terbenam, atau cetakan gambar.timbul, di mana gambar-gambar itu muncul
akan
sangat
rapuh
sehingga
41
pencapannya harus dilakukan 'sebelum' pengemailan dilakukan. Tanda resmi haruslah dengan tidak pernah ditempatkan sebuah
lebih besar daripada perak, dan platina memerlukan kekuatan yang bahkan lebih besar lagi daripada emas. Dengan demikian, para pemula dianjurkan untuk praktek mencap guntingan logam yang sama mutunya dengan karya yang
mengangkangi
Untuk
mencapkan
sebuah
tanda,
benar-benar
akan
dicap
untuk
tempatkan benda itu pada 'landasan' (paron) atau 'pelat baja yang disangling (digosok sampai halus)'. Permukaan yang sebaliknya harus bersentuhan
Pukulan palu pada alat pencap dapat meninggalkan bekas yang cacat pada sisi 'sebaliknya' dari tempat yang dicap itu. Hal ini mudah dihilangkan dengan menggosok noda itu dengan kain
dengan permukaan ini secara langsung sehingga benda itu tersangga secara baik ketika dicap sehingga cap itu tidak akan berubah bentuknya (tidak rusak bentuknya). Letakkan 'alat pencap' itu secara cermat pada karya itu, sambil memegangnya severtikal mungkin. Jika mencapnya dua kali pukul, maka akan selalu ada bahaya bahwa alat pencap itu bergeser sedikit sehingga akan menghasilkan gambar bayangan yang kabur atau dua bekas tanda cap yang tidak jelas. Buatlah bekas tanda cap itu cukup dalam sehingga bekas tanda cap tersebut tidak akan mudah aus oleh
ampelas bekas.
Jenis
alat
pencap
lainnya
juga
digunakan untuk memberikan tanda mutu maupun tanda pengenal dari pembuatnya. Di antara alat-alat pencap ini adalah 'cap cincin' dengan dua tangkai jenis catut, yang rahangnya berisi cap-cap yang dapat diganti-ganti. Cincin ini ditempatkan pada posisi antara kedua rahang dan kemudian kedua tangkainya ditekan untuk
waktu. Berbagai mutu dan campuran logam yang berbeda-beda juga memiliki kekerasan yang berbeda-beda pula, sehingga kuatnya pukulan palu pun harus semakin besar pula seiring
membuat bekas tanda cap. Di industri perhiasan, bangku' perhiasan. 'cap dengan untuk mesin di
digunakan
mencap
II.4.5.1. mendekati
BATU
UJI:
Mutu
yang
42
'Batu gores' hitam, yang juga disebut 'batu uji' hitam, karena memang batu ini disebut memang
mulus dengan batangan gelas untuk mengoleskan cairan ini ke batu uji (atau langsung ke logam contoh yang diuji mutunya). Begitu dicampur, maka
demikian
digunakan untuk menguji mutu logam mulia yang diberikan. Menguji kadar logam melalui kupelasi adalah metode yang jauh lebih akurat, tetapi
penggunaan batu uji sudah jauh lebih tua, sehingga memberikan alternatif yang cukup baik terhadap metodemetode uji mutu lainnya yang lebih rumit. Secara tradisional, batu uji ini berupa batu 'basanit' (dari kata dalam bahasa Yunani 'basanos', yang berarti "uji mutu"), dan yang juga disebut 'batu Lydia'. Batu basanit ini berupa batu muntahan gunung berapi, berwarna hitam, keras, berbutir silika. Di halus, dan
bagian
EMAS 18-14K Asam nitrat (asam sendawa) 49 bagian menurut volumenya Asam hidrokhlorik: 1 bagian menurut volumenya Air yang disuling menurut volumenya 12,5 bagian
mengandung
beberapa
tempat, sejenis batu tulis atau batu api / geretan hitam, batu basalt hitam, atau batu amonit hitam, juga digunakan.
Batu uji ini digunakan bersama-sama dengan 'jarum uji', atau 'beberapa set jarum uji', yang penyedia tersedia di toko para perajin
keperluan
PERAK Asam nitrat(asam sendawa) 3 menurut volumenya Asam hidrokhlorik: 1 bagian menurut volumenya bagian
perhiasan, yang masing-masing nomor mutu jarumnya dicap dan di ujungnya diberi sepotong campuran logam perak, emas, atau platina, yang telah diketahui mutunya, beserta 'asam' yang disimpan di dalam botol dengan tutup dari gelas
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Perak yang bagus akan menghasillkan lapisan endapan berbusa yang tampak
43
seperti keju, dan yang terdiri dari perak khlorida. Jika terdapat tembaga yang banyak, maka asamnya akan berubah warna menjadi kehijau-hijauan.
sehingga reaksinya dapat diamati pada kedua-duanya. Tangkai gelas itu tidak boleh menyentuh logam atau sebagian darinya dikembalikan ke wadah asam karena dengan demikian akan
PLATINA Asam hidrokhlorik: volumenya Asam sendawa 2 bagian volumenya menurut 9 bagian menurut
menghalangi keakuratannya. Tutup itu juga tidak boleh dipaksakan masuk ke dalam botol secara terlalu keras tetapi sebagian udara harus dibiarkan masuk untuk memungkinkan adanya
perubahan yang terjadi di dalam asam akibat perubahan suhu dan berjalannya waktu. Inilah sebabnya mengapa wadah itu harus hanya separoh diisi asam.
Tetesan
asam,
ketika
menyentuh
permukaan, akan lepas dari tangkai pengoles dan akan langsung menyebar Gambar 21 Batu Uji, Jarum Penunjuk Karat, Bahan Asam Kimia rata jika di sana tidak ada lemak di batu itu tanpa bantuan apa pun juga. Sekarang, reaksi II.4.5.2. MUTU PROSEDUR PENGUJIAN itu harus dari kedua goresan Logam-logam
diamati.
campuran bermutu rendah akan lenyap lebih cepat ketika jika bersinggungan dibandingkan campuran
Banyak sekali uji mutu dengan reaksi kimia yang lainnya untuk semua logam itu, tetapi yang dilukiskan di sini
dengan dengan
asam
logam-logam
bermutu lebih tingi. Jika goresan dari benda itu mengalami serangan yang lebih cepat daripada goresan jarum uji mutu, maka jelaslah bahwa mutu benda itu lebih rendah daripada jarum uji mutu. Oleh karena itu, proses ini harus diulangi dengan menggunakan emas
hanyalah yang paling sederhana. Dengan tangkai tutup gelas atau alat pengoles, atau alat tetes obat,
tempatkanlah satu tetes besar asam penguji mutu 'secara serentak' pada kedua goresan pada batu uji tadi,
44
dengan
karat
yang
lebih
rendah,
misalnya, sampai reaksi yang sama dapat terlihat di dalam kedua goresan. Logam-logam ini tidak boleh
terserap oleh batu uji. Oleh karena itu, setelah setiap kali digunakan, batu uji itu harus segera dibersihkan dari semua goresannya untuk menghindari Gambar 22 Peralatan Tes Kadar Logam Mulia (emas, perak)
kekacauan yang
penggunaannya di masa mendatang, dengan cara memberikan 'aqua regia', yang diikuti dengan membasuhnya di bawah pancuran air yang engalir.
II.4.5.2.2. LARUTAN KHLORIDA YANG MENGANDUNG TIMAH: Uji mutu secara visual dengan melihat reaksi warnanya
Semua asam juga tidak boleh dibiarkan kering di batu uji karena residunya atau asam yang tersisa uji akan di merusak masa
keakuratan
mutu
Memang
juga
dimungkinkan
untuk
mendatang. Batu uji, jarum uji, dan tangkai gelas, semuanya itu harus bebas dari lemak maupun debu, dan karena alasan ini, semuanya itu harus disimpan di dalam kotak tertutup yang bersih, yang biasanya dari kayu, di mana semuanya itu lazim dijual dalam kotak kayu yang demikian itu.
menguji mutu logam sebuah benda untuk menentukan apakah benda itu benar-benar dibuat dari logam mulia, melalui perkiraan secara visual dengan mengamati reaksi kimianya ketika
terkena asam. Untuk mempersiapkan uji mutu semacam itu, kikirlah atau
goreslah sedikit bagian pada benda itu, atau buatlah satu alur di permukaannya.
Asam hidrodrokhlorik: 1/2 ons Air yang disuling 1 1/2 ons 1/2
45
Larutkan khlorida yang mengandung timah di dalam asam hidrodrokhlorik dan air, lalu tambahkan 1/2 ons timah murni, yang secara perlahan-lahan akan larut; sisanya yang tidak larut akan berfungsi sebagai sumber tambahan. Begitu timah itu larut seluruhnya, maka campuran yang baru harus dibuat. Bagaimana pun, campuran ini akan tidak tahan sampai beberapa hari. Tempatkanlah setetes besar larutan khlorida yang mengandung timah itu pada tempat yang beralur atau yang digores itu, dan biarkanlah hal itu bereaksi. Jika hasilnya muncul sebagai warna kuning yang kaya, maka hal itu berarti adanya platina atau iridium. Jika warnanya ungu tua, maka yang ada adalah emas. Asam nitrat (asam
Proses kupelasi adalah hasil produksi timbal dan perak yang paling tua, yang sering kali ditemukan secara bersamasama di dalam bijih logam alaminya, yang dari bijih ini kemudian dipisahpisahkan (menjadi timbal dan perak). Proses ini dipercaya telah ditemukan sekitar tahun 2500 SM di Asia Kecil bagian timur dan menyebar ke dunia beradab lainnya. Kupelasi masih
digunakan untuk maksud ini, tetapi ada juga salah satu dari beberapa metode yang masih digunakan sekarang ini untuk menguji kadar perbandingan yang tepat dari emas, perak, platina, dan paladium di dalam campuran logam tertentu. Hal ini dilakukan dengan
sendawa) diteteskan lebih dulu ketika menguji mutu emas 18K, kemudian diikuti dengan tetesan larutan khlorida yang mengandung timah. Jika perak yang bermutu tinggi itu ada maka hasilnya akan berupa warna putih tebal seperti krim. Jika yang ada adalah tembaga, maka warnanya akan muncul kehijau-hijauan, warna hijau itu akan menjadi semakin tua sesuai dengan peningkatan persentase tembaganya.
mengikuti suatu rutin yang ketat, di mana logam-logam mulia dipisahkan dari kotorannya (yang mengakibatkan ketidak-murniannya), karena campuran logam itu mungkin terkandung dalam bentuk logam-logam bernilai rendah, sehingga kemudian berkurangnya berat akan dapat diperhitungkan. Logam yang diuji kadarnya itu dapat berada dalam bentuk batangan logam bekas atau logam perawan (logam yang diproduksi
II.4.5.2.3. KUPELASI
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
langsung dari bijih logam alami); atau dalam bentuk benda yang dibuat dari
46
logam mulia yang mutunya harus diuji lebih dahulu untuk mengetahui apakah logam itu telah mengandung derajat kemurnian yang diperlukan untuk
yang
sama
haruslah
nantinya
potongan-potongan
membuatnya dapat memenuhi syarat untuk pencapan tanda resmi yang legal, atau untuk memastikan apakah mutu benda yang diimpor itu sesuai untuk dicap. Berat total yang tepat dari sebuah
logam emas dan perak ini kemudian harus dibungkus dalam kertas timah murni berkualitas tertentu, di mana perbandingan di antara bobotnya dan bobot logam-logam mulia itu sangat penting artinya untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika logam campuran itu diperkirakan mengandung perak
benda itu lebih dahulu harus diambil dan dicatat. Kemudian, contoh logam itu digores dari massa itu dalam hal batangan logam dari 12-15,4 grain (1 gram); dan dalam hal benda yang dipalsukan, sepotong kecil, dapat
yang kira-kira kurang dari dua setengah kali berat emas, maka jumlah perak yang semestinya harus ditambahkan untuk memenuhi perbandingan ini, di mana prosedur ini disebut 'inquartation'. Perbandingan karena ini harus kaya ditetapkan logam nantinya
diambil dari ceruk yang secara layak cukup tersembunyi sehingga benda itu tidak akan tampak menjadi buruk baik wajah maupun penampilannya. Jika perhiasan yang diuji mutunya itu dibuat dari beberapa bagian yang dapat
semakin
campurannya
ketika
bergerak, dapat
maka dari
contoh-contohnya masing-masing
terpisah secara layak, sehingga emas yang dihasilkan tidak akan murni. Semuanya ini harus ditempatkan di dalam 'kupel', atau cangkir dangkal kecil yang di jaman purbakala dibuat dari tanah liat tahan api yang berpori-pori, tetapi sekarang dibuat dari abu tulang (kapur fosfat), atau bahan lainnya yang seperti itu, seperti inti tanduk sapi yang dibakar. Abu ini dikombinasikan dengan air secukupnya untuk membuat pasta
diambil
bagian itu, termasuk patri atau solder yang digunakan, karena semua bagian ini seluruhnya harus lulus dari uji standar mutu itu. Jumlah seluruhnya dari goresan-goresan seperti itu harus ditimbang dan dicatat. Jika jumlahnya cukup banyak, seperti halnya ketika menguji mutu perhiasan yang
47
yang
dipaksakan
masuk
ke
dalam
merasuk dengan
ke timbal
'kupel' oksida.
cetakan bundar dari baja tuang yang di sini dibiarkan memadat dan sebagian mengering. dengan 'kupel' ini cetakan dilepaskan itu, dan
timbalnya tepat, maka oksidanya akan membentuk lapisan mengkilap pada bagian bawah 'kupel' yang lainnya
memukul
kemudian dikeringkan secara sempurna di udara. Hasilnya menjadi 'kupel' yang berpori-pori dan sangat tahan api,
memungkinkan
logam-logam
yang bernilai rendah ini melewatinya, tetapi menolak masuknya emas, perak, atau logam-logam mulia lainnya. Karena logam-logam mulia dalam bentuknya yang murni memiliki daya tarik-menarik yang lebih rendah terhadap oksigen dibandingkan dengan logam-logam
sehingga dari sinilah istilah 'kupelasi' itu. 'kupel' dengan isi logamnya ini ditempatkan di dalam 'dapur lak' (wadah atau bagian dari dapur yang dapat digunakan untuk memanaskan sesuatu tanpa harus bersentuhan langsung
yang bukan logam mulia, sehingga logam-logam itu menolak oksidasi dan tetap ada di permukaan 'kupel'. Tidak ada emas yang hilang karena
dengan nyala apinya), yang kemudian dipanaskan sampai 1000 C (1832 F). Dalam keadaan panas ini, 'kupel' itu dikenai semburan udara yang sangat kuat yang menyebabkan dengan cepat timbal menjadi
penguapan di dalam suhu yang tepat, sedangkan yang hilang pada perak hanyalah sedikit sekali. Ketika kupelasi dilakukan pada perak, maka logam itu dibungkus dengan kertas yang dipilin dan dibakar sehingga melepaskan hidrogennya yang
teroksidasi
'litharge' (timbal oksida), mencair, dan mengalir 'kupel' di dan seputar menjadi bagian bawah ke
terserap
dalamnya. Timbal digunakan karena memiliki sifat bahwa ketika dipanaskan dan dilebur dalam hubungannya dengan logam-logam yang bernilai rendah
logam-logam mulia tetap ada di dalam campuran logam untuk bergabung. Ketika melebur, logam mulia yang tetap cair itu akan mengambil bentuk seperti kancing baju yang membulat, dan yang ketika mendingin dan memadat akan tetap mempertahankan permukaannya
seperti tembaga dan timah yaitu dua logam yang bukan logam mulia yang biasa ada dalam logam campuran
seperti itu timbal menyebabkan semuanya itu dengan cepat menjadi teroksidasi, mencair, menyebar, dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
48
yang mengkillat, dan mudah dipisahkan (diambil) dari 'kupel', sehingga tampak bagian bawahnya yang kasar. Jika bentuknya rata dan permukaannya
hal sebuah benda yang diuji mutunya, yaitu jika hasilnya menunjukkan
kecocokannya dengan yang standar, maka logam itu akan dapat dicap dengan tanda resmi yang logam sesuai. yang
berpenampilan buram, maka hal ini menunjukkan panas yang digunakan terlalu besar, sehingga sebagian dari logam-logam mulia itu hilang. Jika
Sedangkan,
batangan
memiliki hasil yang dapat diterima, makja logam itu kemudian dapat
diproses lebih lanjut sehingga menjadi lembaran, kawat, dan pipa dengan mutu tertentu. Perak juga dapat diambil kembali dari larutan asam nitrat / asam sendawanya seperti yang akan dilukiskan di bawah ini. (Lihat Pengendapan Kembali Perak dan dari
menjadi tidak rata, dan sebagian dari timbalnya akan tetap ada dan tampak seperti kerak timbal oksida yang kuning pada bagian bawah kancing 'kupel', baju yang itu
menyebabkan
menempel ke 'kupel'. Kancing baju dari logam mulia itu kemudian ditimbang, dipipihkan, digiling tipis, dan ditempatkan di dalam larutan asam nitrat (asam sendawa) mendidih yang melarutkan kandungan peraknya, dan hanya meninggalkan emas murni berbentuk serbuk hitam yang dapat dikumpulkan melalui filtrasi
Pengambilan
II.4.5.2.4.
TITRASI
UNTUK
KANDUNGAN PERAK
'Titrasi'
adalah
proses
untuk
larutan dengan cara menguji reaksinya dengan bahan lainnya yang telah
aslinya yang diambil dari batangan logam atau benda yang diuji mutunya itu, dan yang membuat perhitungan jumlah emas itu dapat berada dalam perbandingan yang akurat terhadap logam campurannya yang merupakan asal dari kandungan logam itu. Dalam
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
diketahui dan diberikan dalam jumlah tertentu ke dalam larutan itu. Dalam hal perak, contoh yang diambil dari benda itu dilarutkan ke dalam asam nitrat (asam sendawa) dan sebagai indikator, besi nitrat ditambahkan. Sejumlah
49
tertentu yang terkendali itu dititrasi dengan memberikan contoh hasil ini sehingga yang
persoalan-persoalan
yang
terkait
dengan pengambilan kembali dalam jumlah kecil seperti yang dilakukan di bengkel seorang perajin perhiasan,
akhirnya
wadahnya. Karena jumlah ammonium thiocynate dengan kuantitas yang telah diketahui itu akan menyatu dengan sejumlah perak yang kuantitasnya
pengerjaan itu harus dibersihkan sama sekali dari semua bahan asingnya 'sebelum' disimpan di dalam guci gelas tertutup atau kotak tertutup yang bersih dan diberi label secara jelas. Jenis logam dengan mutu yang telah
tertentu pula, di mana hasil-hasilnya dapat standar dibandingkan yang dengan contoh
akan
menunjukkan
adanya perak dalam jumlah tertentu untuk setiap ammonium thiocynate yang ditambahkan. Dengan demikian,
diketahui, seperti emas 14K atau 18K, maupun perak sterling, harus disimpan secara terpisah. ke Yang dalam juga dapat ini
dimasukkan
kategori
adalah perhiasan yang rusak atau tidak diinginkan dengan 'mutu yang telah
diketahui' dan yang hanya memiliki nilai sebagai logam rongsokan; benda-benda
II.5.1.
LOGAM
RONGSOKAN
logam mulia yang rusak atau tidak diinginkan; dan gigi rongsokan, kalau gigi itu terbuat dari logam. Semua ini,
BERMUTU TINGGI
'Logam buangan padat' yang dapat dilihat, dan yang akibat hasil disebut 'logam itu
yang dipilih dan dipilah sesuai dengan kualitasnya, dapat disatukan dengan logam rongsokan akibat pengerjaan itu untuk dilebur menjadi sebuah logam batangan. Logam 'lemel', 'limail', atau 'limaille', yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis yang berarti "mengikir", adalah logam yang dihasilkan dari gesekan karena dikikir dan digergaji. Logam ini
rongsokan merupakan
pengerjaan', dari
proses
pengerjaan, seperti digergaji, dijeglog, dan dicetak, sehingga dapat dianggap sebagai tinggi', 'logam yang rongsokan bermutu
pengambilannya
50
mudah
dikumpulkan
jika
bangku
debu yang dapat ditarik maju-mundur di bawah bangku kerja. Dengan demikian, laci atau nampan ini dapat ditarik ke luar untuk menangkap logam 'lemel' yang jatuh, ketika penggergajian dan
kerjanya diberi 'alas meja dari kulit kambing', yang disebut 'basle', yang digunakan dengan bagian yang halus ada di atas. Alas meja ini dipasang di sisi depan di bawah bagian atas bangku kerja, di bawah paku bangku kerja di mana pengikiran dan penggergajian dilakukan. Jika bangku kerja memiliki bagian depan yang cekung atau
pengikiran mulai dilakukan di bangku kerja, dan didorong masuk lagi ke tempat semula ketika kerjanya berhenti. Debu logam dengan kualitas dan logam tunggal yang dibiarkan jatuh ke dalam nampan ini dapat disikat atau diketukketuk untuk dikumpulkan pada selang waktu tertentu, sebagai jaminan yang menumpuk. 'Sikat meja kerja' dapat digunakan untuk menyapu logam 'lemel' di bagian atas bangku kerja ke alas di pangkuan atau ke nampan. Beberapa perajin perhiasan 'kaki di kelinci' Eropa yang
melengkung, maka sisi alas yang bebas dan menghadap ke perajin perhiasan dapat disangkutkan ke sisi-sisi bangku melengkung yang terdekat, sehingga membentuk logam yang penangkap dangkal rongsokan dan lentur.
Kemungkinan lainnya, alas itu dapat ditarik ke pangkuan pekerja ketika sedang bekerja, atau dipakai di
menggunakan
pinggang dan diikat dengan tali yang dimasukkan ke dalam lubang tali
sesungguhnya (yang dapat dipesan dari tukang daging kelinci) sebagai sikat karena debu logam tidak menempel ke rambut atau meloncat ke mana-mana jika disapu dengan kaki kelinci. Alas di pangkuan atau nampan itu
(seperti pada sepatu) di sudut-sudut alas meja. Ketika tidak digunakan, alas meja itu dapat dikedepankan dan
haruslah 'hanya' dipakai ketika sedang mengerjakan platina, emas, perak, atau logam mulia lainnya, dan debu dari setiap logam itu pun haruslah
mengambil logam 'lemel' apa pun yang terkumpul sampai akhir jangka waktu kerja. Jika jenis bangku kerja itu berbentuk empat persegi panjang, maka meja itu harus memiliki 'laci dangkal' atau
dikumpulkan secara terpisah. 'Logam besi' dan 'logam bukan besi' harus tidak boleh masuk dan mencemari koleksi tersebut. Karena alasan ini, praktek
51
yang bagus adalah menggunakan 'kikir' terpisah untuk setiap logam. Meskipun demikian, dalam praktek sekali yang pun untuk namun
setelah
menggergaji
atau
mengikir.
bahkan telah
menemukan 'alat pembasuh tangan' yang menempel di dinding, yang berupa tangki air kecil yang dapat diisi lagi secara manual dengan alat penyedot dasar tangki. Hanya dengan mendorong alat penyedot itu ke atas dengan tangan, maka orang akan dapat
dilakukan
pencemaran,
sejumlah tertentu dari besi atau baja itu dalam kenyataannya tetap saja masuk ke dalam koleksi tersebut.Bagian-
bagian seperti mata gergaji yang patah dan dapat dilihat dengan jelas; butiranbutiran wol baja (butiran-butiran baja yang digunakan sebagai ampelas);
membuka segel yang ditahan dengan tekanan air itu, sehingga air keluar dari dasar tangki secukupnya dan
mengguyur tangan yang memegang alat penyedot itu di bagian bawahnya. Dengan demikian, air dan bahan padat (yang menempel di tangan) jatuh ke dalam 'tong' atau tangki pengendap' yang ditempatkan tepat di bawah alat pembasuh tangan itu. Kumpulan
dengannyata,
seperti
partikel-partikel
yang aus dari karat, kikir, palu, landasan (paron), ujung gerigi (dari gergaji, dsb.), dan perkakas apa pun lainnya;
endapan lumpur pun akan terbentuk di dasar tangki, dan secara berkala air bagian atas yang baru muncul itu disedot. Ketika endapan lumpur yang terkumpul itu telah mencukupi, maka semuanya itu diratakan di 'nampan dangkal' untuk dikeringkan setelah
asbes, aspal, semen, bahan pelumer (Jw.: pijer), lem (perekat), lemak, getah, lapisan luar plester, lak (pernis), cat, plastik, batu apung, pasir, shellac (Jw.: sirlak), dan lilin, semuanya lainnya ini yang
merupakan
pencemar
mungkin terjadi. 'Debu di tangan', yang merupakan sumber lainnya dari kikiranlogam mulia, terdiri dari partikel-partikel logam yang sangat kecil dan yang menempel di tangan seorang perajin perhiasan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
cairannya dibuang. Kemudian logamnya diambil kembali. Para pemurni logam biasanya dapat menerima minimum (sekurang-
kurangnya) dua puluh lima ons logam rongsokan bermutu tinggi untuk
52
dimurnikan. Karena memroses jumlah yang lebih kecil dari jumlah minimum itu tidak menguntungkan diuji bagi mereka. dan
lantai bengkel para perajin perhiasan dan perak itu dengan kisi-kisi, jerejak, terali, alas lantai atau kain sulaman yang berlubang-lubang, yang disebut claies, yang dibuat terbagi-bagi dalam beberapa bagian yang berukuran kirakira 1 m x 50 cm (40 inci x 20 inci). Claies siap pakai tersedia dari berbagai pemasok di Perancis. Alas lantai yang berlubang-lubang memungkinkan
Hasilnya
kadarnya
pembayarannya dilakukan menurut tarif yang berlaku, atau kredit dicatat di rekening untuk pembelian logam mulia di masa mendatang. Ketika jumlah yang lebih kecil dilibatkan, maka seorang perajin perhiasan dapat memurnikan sendiri kumpulan rongsokan logamnya seperti dilukiskan di bawah ini.
kikiran yang jatuh lewat dan terkumpul di lantai di bawahnya. Pada saat yang sama, telapak kaki sepatu para perajin perhiasan secara otomatis tergaruk
Mengingat tingginya harga logam mulia, maka prosedur ini juga sangat
bermanfaat.
pada alas lantai yang berlubang-lubang itu ketika mereka berjalan di seputar
II.5.2.
LOGAM
RONGSOKAN
bangku
kerja
mereka.
Di
bengkel-
BERMUTU RENDAH
bengkel yang besar, 'claies' itu diangkat sekali atau dua kali setahun (yang
Meskipun hal ini dapat berasal dari sumber-sumber yang biasanya hanya mengandung 2-5% volume dari logam mulia, namun hal itu cukup bermanfaat. 'Sapulah' kumpulan yang terutama
memerlukan jangka waktu yang lebih lama di bengkel-bengkel yang lebih kecil), sehingga kumpulan di lantai itu dapat disapu dan dikumpulkan. Setelah beberapa tahun digunakan, 'claies' itu sendiri dapat dibakar untuk mengambil logam mulia yang terselip di sana. 'Sapuan mekanis' adalah partikel-
diambil dari lantai bengkel, atau dari permukaan-permukaan lainnya di mana partikel-partikel logam dikumpulkan.
Selama jangka waktu tertentu, jumlah yang mengejutkan dari logam 'lemel' itu dapat dikumpulkan dari berbagai
partikel debu yang dikumpulkan di bengkel melalui 'pengumpul debu dari pembuangan alat pengisap debu'
sumber semacam itu. Sejak jaman pertengahan, sudah menjadi praktek yang lazim di Perancis untuk menutupi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dengan saringan, yang dihubungkan ke alat penggiling dan penyangling. Yang juga termasuk dalam kategori ini adalah
53
debu,
kepingan,
dan
partikel
yang
untuk mengambil kembali logam mulia seperti film, peralatan elektronik, dan logam-logam yang bukan logam mulia yang dibalut, dilapis, atau disepuh
dikumpulkan dengan 'mesin pengisap debu manual' dari lantai, termasuk pada dan di sekitar alat mekanis, seperti tekanan bor, gerinda, mesin bubut, mesin giling, dan alat pengukir mekanis yang digunakan oleh para perajin
logam mulia, meskipun semuanya ini tidak termasuk dalam jangkauan para perajin perhiasan.
perhiasan. 'Sikat', 'roda penyangling', dan 'kain penggosok', adalah sumber-sumber II.6. PENGAMBILAN KEMBALI LOGAM BEKAS PENGERJAAN
lainnya untuk logam mulia yang dapat diambil kembali itu, sehingga tidak boleh di buang begitu saja setelah tidak dipakai lagi. Para pemurni sekunder memroses Ketika para perajin perhiasan itu sendiri melakukan pengambilan kembali logam mereka sendiri, untuk menghilangkan kotorannya (yang menyebabkan II.6.1. Mengambil Kembali Serbuk
Logam Mulia
logam rongsokan bermutu rendah jika jumlahnya rongsokan dalam realtif ini besar. Logam
dibakar tertutup.
pelan-pelan Abunya
dapur
dikombinasikan dengan bahan pelumer (Jw.: pijer) dan dilebur. Hasilnya dituang kedalam cetakan batangan logam di mana logam mulia mengendap
prosedur tertentu harus diikuti untuk memperbaiki ketidak-murnian hasilnya. 'Besi' dan 'baja' dihilangkan dengan meratakan kumpulan logam 'lemel' dan logam kertas 'sapuan' itu pada selembar lebar berpermukaan mulus,
sementara ampasnya naik ke atasnya dan dapat dipisahkan dari logamnya. 'Logam-logam dalam larutannya',
sambil mengambil dan memisahkan potongan-potongan logam 'magnet' mulianya, yang besar dan kuat rongsokan melewatkan dan di dapat atas
diambil kembali dengan metode-metode seperti yang dilukiskan di bawahini yang melibatkan pengendapan. elektrolisis Para pemurni atau juga
sisanya dengan cara yang sistematis sehingga bahan yang berupa besi dan
54
baja dari kumpulan logam 'lemel' dan logam 'sapuan' itu akan menempel ke magnet tersebut. Kemudian semuanya ini dibuang dari magnet sedikit dengan bagian ini
kumpulan logamnya di dalam piring Pyrex rata yang berisi asam hidrokhlorik secukupnya untuk menggenangi logam itu, dan membiarkan hal ini menginap semalam suntuk to mencernakan
proses
beberapa kali untuk memastikan bahwa semua logam ini telah terambil
semua logam yang bukan logam mulia. Wadah itu harus ditempatkan di bawah
kap buangan atau ditempatkan di luar atau ditempatkan di ruang terbuka. Hari berikutnya, tambahkan setengah bagian larutan asam hidrokhlorik dan setengah bagian air dan secara berkala aduklah dengan tangkai dari gelas selama satu jam. Perak yang tidak larut dalam asam hidrokhlorik itu akan membentuk
dihalangkan dengan merebus sisanya beserta rongsokan logam yang besarbesar selama 2-5 menit di dalam sebuah wadah yang berisi 2 pint air dan 2 ons sodium hidroksid (NaOH) soda api alkali yang kuat, yang diikuti
dengan membilasnya di bawah air hangat hasilnya yang mengalir. di Kemudian, untuk
endapan lumpur. Endapan lumpur ini dikumpulkan di dalam gelas kimia, untuk dibiarkan mengendap, dan air hangat dialirkan pelan-pelan ke dalam gelas kimia itu selama beberapa menit dan membiarkan asamnya meluap dan untuk
diratakan
kertas
mengeringkannya. Selama peleburan berikutnya, bahan organik padat yang tidak terbakar akan naik ke permukaan dan dapat disendok atau dibuang
dengan sendok 'tangkai' grafit pada waktu itu juga. 'Bahan yang mudah terbakar' dibuang dengan meratakan koleksinya yang
membuang
bersama-
sama dengan meluap dan terbuangnya air itu akan terbuang pula logam-logam bernilai rendahnya yang ada di dalam larutan tersebut. Akhirnya, air yang tersisa dibuang dengan menuangnya, dan isinya atau endapannya
sudah kering itu di dalam sebuah panci besi rata yang bersih atau di dalam sendok besar dari besi dan
memanaskannya dengan nyala obor sampai uap atau asapnya berhenti, tanpa harus meleburkan logamnya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
dikeringkan. Jika kumpulan logamnya hanya berupa perak saja atau emas saja, maka
55
sisanya dapat dilebur dan dituang ke cetakan dikehendaki, melalui logamnya, selanjutnya atau jika
mencernakan kandungan perak itu ke dalam larutan, tetapi tidak bereaksi apa pun dengan logam yang ada, yang tetap ada dalam bentuk butiran-butiran,
dimurnikan akan
kupelasi
yang
menghasilkan logam mulia murni yang berbentuk kancing baju itu. Jika hasilnya mengandung baik emas maupun perak, maka semuanya ini dapat dipisahkan dengan metode-
dituangkan itu. Karena larutan itu masih mengandung perak, maka akan
amanlah untuk memprosesnya guna mengambil kembali perak itu. Setelah partikel-partikel emasnya dibilas secara sempurna, tempatkanlah semuanya itu ke dalam kowi bersama-sama dengan bahanpelumer/boraks dan leburlah
metode yang
dilukiskan di atas, di
bawah judul kupelasi dan titrasi, atau dengan mengikuti prosedur berikut ini. Timbanglah soda abu (kalsium karbonat yang berbentuk bongkahan atau serbuk putih), yang setara dengan seperlima berat total massanya, untuk digunakan sebagai bahan pelumer (Jw.: pijer). Tambahkan bahan ini pada logamnya yang telah didinginkan di dalam sebuah kowi tanah liat. Gunakanlah nyala obor untuk melebur isinya. Logam itu akan tenggelam bahan di dasarnya, sedangkan muncul
dengan nyala obor untuk membentuk butiran emas murni. Perak dapat
diambil kembali dari larutan asamnya dengan lebih dahulu melarutkannya dengan air kira-kira enam kali besarnya, dan kemudian ikutilah prosedur yang dilukiskan di bawah ini.
pelumernya
akan
sebagai cairan di bagian atas. Sambil mengaduk, tuanglah logam itu ke dalam air yang 'dingin' sehingga logam itu akan membentuk butiran-butiran kecil. Tempatkan semuanya ini ke dalam campuran asam setengah (asam bagian larutan dan
Proses 'pengendapan' dapat digunakan untuk memurnikan bahan kimia tertentu, dan untuk mengambil kembali atau untuk mengeluarkan logam-logam dari larutan 'jenuh yang digunakan' di mana cairan sudah tidak dapat lagi menyerap bahan secara lebih banyak lagi. Sebuah contoh dari keadaan
nitrat
sendawa)
setengah bagian air dengan volume kira-kira empat kali logamnya. Asam nitrat (asam sendawa) akan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
56
seperti itu adalah larutan asam yang digunakan habis atau jenuh dan yang digunakan untuk melarutkan perak,
percikkanlah pelan-pelan garam meja yang digiling halus (NaCl) di atas permukaan alternatifnya larutan asam. (Metode dengan
untuk menghilangkan bekas kebakaran, untuk mengkilapkan dengan mencelup, atau untuk mengetsa. Dengan harga logam mulia yang sekarang ini telah mencapai ketinggian yang belum
adalah
pernah terjadi sebelumnya, maka sedikit susah payah dalam memroses asamasam kembali seperti itu untuk mengambil yang
menambahkan garam itu sampai semua keadaan yang berawan lenyap dari larutan. Aduklah larutan itu sekali-sekali dan biarkanlah semuanya itu menjadi dingin jika larutan itu panas. Ketika garam ditambahkan, khlorida
logam-logam
mulia
terkandung di dalamnya itu akan cukup berharga. Pertama-tama, menghilangkan mengakibatkan larutan kotorannya untuk (yang
yang
dikandungnya
akan
menyatu
dengan perak dan menjadi ion perak yang berhubungan dengan ion khlorida. Hasilnya adalah pembentukansenyawa yang disebut perak khlorida buatan (AgCl) yang akan muncul sebagai
ketidak-murniannya)
yang tidak larut. Untuk mengambil kembali belerang sendawa) mengandung perak atau yang dari asam larutan nitrat asam (asam
jenuh,
atauyang maka
bahan putih mirip dadih (susu), yang mengendap di dasar wadah. Perak khlorida ini stabil dan yang tidak akan kembali ke dalam larutan atau tidak akan larut ke dalam air. Meskipun demikian, ion tembaga tetap ada dalam larutan. Tuangkanlah cairan dan
kedua-duanya,
perubahan kimia harus terjadi. Asam itu, [yang dalam contoh ini adalah asam nitrat (asam sendawa), meskipun hal yang sxama juga dapat asam dilakukan belerang],
terhadap
larutan
mengandung ion perak sebagai AgNO3 dan, jika logam campurannya yang mengandung tembaga telah
bilaslah dengan air yang mengalir, sehingga endapan yang perak tertinggal khlorida. hanya Bilaslah
endapan ini dua kali dengan air hangat untuk asamnya. menghilangkan Keringkanlah sisa-sisa hasilnya
57
dengan penguapan sederhana atau dengan bantuan lampu yang panas. (Perak khlorida ini memang agak peka sehingga jika terkena cahaya terlalu lama warnanya akan berubah, pertamatama menjadi lembayung, kemudian coklat, meskipun hal ini tidak akan mempengaruhi hasilnya.) Sekarang
oleh formulir
Bank diberikan
di
mana
perorangan
menyatakan
kualifikasinya
(keahliannya/jabatannya/pekerjaannya). kemudian, formulir ini ditanda-tangani oleh bank yang memberi ijin orang itu, dan mengirimkan persetujuannya ke Bank Inggris. Harga yang sekarang dari logam-logam mulia itu biasanya
diterbitkan setiap harinya di bagian keuangan dari kebanyakan surat kabar yang besar-besar, atau orang dapat juga berkonsultasi (meminta
rongsokan perak metalik, dan bahan pelumer (Jw.: pijer), dan leburlah isinya dengan nyala obor. Panas ini akan membuat perak khlorida itu menjadi butiran perak padat yang murni.
keterangan) ke sebuah bank. Para pemurni mepmroduksi logam ini dalam bentuk dan Untuk keadaan yang
menghindari
Di A.S., setiap orang dapat membeli logam mulia, baik platinum, emas, maupun perak dari para pemurni yang sudah mapan, jumlah yang biasanya untuk
apa yang diinginkan, ketika membeli melalui pos, maka 'semua spesifikasi' (perincian) haruslah dinyatakan secara jelas. Lembaran: Nyatakan logam campuran dan ukuran yang diinginkan, termasuk panjang, lebar, tebal (B.&S. gauge), dan kondisi pekerjaannya (disepuh, digiling dingin, dikeraskan) Kawat: Nyatakan logam campuran dan ukuran yang diinginkan, termasuk tebal (B.&S. gauge), bentuk kondisinya penampang (disepuh,
menetapkan
minimum
setiap bahan yang dibeli; atau melalui toko-toko penyedia keperluan para
perajin perhiasan, yang biasanya akan menjual seberapa pun jumlahnya tanpa mengenakan batasan minimum
melintangnya,
58
diurut keras),
seluruhnya sebagai ganti panjangnya. Pipa: Nyatakan logam campuran dan ukuran yang diinginkan, termasuk garis tengah luarnya dan tebal dindingnya, garis tengah dalamnya jika hal ini memang penting artinya, dan panjang atau beratnya.
Lihatlah tabel-tabel yang relevan dalam Tabel, Ukuran, dan Berat Standar, Bab 18, untuk mendapatkan keterangan
mengenai ukuran yang dapat diperoleh maupun data yang bermanfaat dalam pembuatan kalkulasi. Berbagai bentuk lainnya dari logam mulia, maupun
logam-logam lainnya, yang dapat dibeli adalah: logam batangan, butiran, kertas, serbuk, dan bentuk yang ditarik secara khusus maupun yang dibentuk melalui ekstrusi (seperti membuat mi dari
adonan yang dipaksa keluar melalui lubang-lubang sehingga menghasilkan kawat yang panjangnya tanpa batas). Lihatlah katalog yang diberikan oleh para penyedia, toko, atau pabriknya.
59
II.8. KODE KIMIA, SPECIFIC GRAFITY DAN TITIK LEBUR LOGAM II.8.1. Logam Asli Tabel 5 Kode Kimia, Specific Grafity Dan Titik Lebur Logam Asli NAMA LOGAM Gold (Emas) 24k Gold (Emas)18k Gold (Emas)10k Platinum (Platina) Silver (Perak) murni Perak sterling/925 Copper (Tembaga) Aluminium (Alumunium) Zinc (seng) Nickel Brass (kuningan) Lead hitam/timbel) Rhodium Cadmium Tin putih/rejasa) Pewter 230-325 C Rh Cd (timah Sn 50 14.20 7.2 7.29 1.966 C 320 C 231.9 C (timah Pb 82 Zn Ni 7.1 8.9 8.4-8.7 11.4 419.4 C 1445 C 900-1200 C 325.6 C Cu Al 12.0 2.7 1083 C (Silver) Pt Ag KODE KIMIA Au Specific Grafity 19.6 15.6 11.6 21.3 10.5 10.4 TITIK LEBUR 1063 C 927 C 959 C 1.7773,5 C 962 C 893 C
II.8.2. LOGAM CAMPURAN Tabel 6 Kode Kimia, Specific Grafity Dan Titik Lebur Logam Campuran
60
Au 91.6 91 75
Ag 8.4 25
Cu 8.4 -
Zn -
Sn -
Sb -
Pb -
P -
Gold 18k Gold 18k Gold 18k Gold 14k Gold 14k Gold 14k Gold 14k
3.8 -
20 42.5 55 7.5
7.5
75
10.5
White Gold 18k Bronz Jewelry Bronz Casting bronz Brass Brass
75
5.5
5.5
Ni 14
90 87.5
10 12.5
80
10
10
Red
95 85
5 15
61
Brass Alpaca
65 65
35 19
Ni 14
65
17
Ni 18
White sterling
65
23
Ni 12
White sterling
28
Ni 63
Fe 5
White blue
95
White blue
81
White blue
II.9. MENURUNKAN DAN MENAIKAN KADAR EMAS DAN PERAK II.9. 1.Menurunkan Kadar Emas
Murni karat yang diinginkan x berat murni= .. gram karat yang diinginkan contoh : untuk menurunkan 20 gram emas murni ke 18 karat = 24 18 x 20 18 = 6 x 20 18 = 120 18 = 6.66 grams logam campurannya
II.9.2. Menaikkan Kadar Emas Karat Jumlah emas yang ada (karat yang dinginkan karat yang ada) Emas murni karat yang diinginkan
62
Contoh : Untuk menaikkan 20 gram emas 9k ke 18k 20(18 9) 24 18 20(9) 6 180 6 = 30 gram emas murni
II.9.3. Menurunkan Kadar Perak Perak murni kadar yang diinginkan x jumlah perak murni Kadar yang diinginkan Contoh : Untuk menurunkan 20 gram perak murni menjadi 925 1000 925 x 20 925 75 x 20 925 1500 925 = 1.62 gram tembaga
II.9.4. Menaikkan Kadar Perak Jumlah perak yang ada ( kadar yang diinginkan kadar yang ada) Perak murni kadar yang diinginkan Contoh : Untuk menaikkan 20 gram perak kadar 800 ke petak 925 20 (925 800) 1000 925 20 (125) 75 2500
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
63
bentuk kawat dapat ditempa menjadi II.10. LOGAM DASAR berbagai bentuk perhiasan dan souvenir.
II.10.1. Aluminium (logam ringan) Aluminium di dalam bahasa latinnya Alumium, dan dalam Ilmu Kimia diberi lambang Al. Aluminium adalah logam yang warnanya putih kebiru-biruan,
aluminium yaitu 2,6 - 2,7. Titik cairnya terletak pada suhu 650 derajat celcius. Logam ini mudah dikerjakan dengan alat-alat pertukangan logam, karena Gambar 23 Alloy Tembaga Murni
lunaknya. Dibandingkan dengan seng, logam ini lebih lunak, tetapi lebih keras dari timah. Aluminum dapat ditempa atau digiling dengan mudah dalam keadaan dingin atau panas. Demikian juga logam ini dapat ditarik atau dituang dengan baik. Untuk menyambung aluminium dapat dilakukan dengan cara di las atau dipatri. Aluminium tahan terhadap udara biasa, karena selalu terlindungi oleh lapisan oksida aluminium (Al203), yang selalu timbul di permukaannya. Aluminium
tahan pula terhadap alkali-alkali dan asam-asam, kecuali asam sendawa dan asam organik encer. Aluminium dalam
64
Dalam lambang
Ilmu Cu,
Kimia,
tembaga
diberi
lapisan zat yang berwarna hijau, sebagai akibat terjadinya oksidasi. Lapisan ini justru berguna sebagai pelindung
merupakan
singkatan
cuprum (bahasa Latin). Tembaga adalah suatu logam berat yang berwarna
terhadap kerusakan yang lebih ke dalam lagi. Terhadap zat-zat kimia tembaga tahan, misalnya terhadap asam sulfat dan asam klorida encer, tetapi tembaga akan termakan olrh asam hidrat encer dan pekat, serta asam sulfat pekat. Tembaga dalam bentuk kawat dan plat tebal dapat ditempa menjadi bermacammacam bentuk perhiasan dan souvenir. Ada juga yang dikombinasi dengan macam-macam batu permata dan dilapis perak atau emas.
merah. Pada bekas patahannya logam tersebut berwarna lebih tua. Berat jenis tembaga berkisar antara 8,70 8,93. Hal ini tergantung dari cara
pengolahannya.tembaga murni bersofat sebagai penghantar listrik dan panas yang sangat baik. Suhu cair tembaga terletak 1093 derajat celcius. Dalam keadaan cair, tembaga sangat kental dan mudah menerima gas-gas dari udara, terutama oksigen. Keadaan ini akan mengakibatkan keadaan tembaga tersebut keropos bila sudah membeku. Tembaga murni mudah dikerjakan
dengan cara ditempa, digiling, diregang, dalam keadaan dingin maupun pijar. Setelah beberapa kali logam ini
dikerjakan dalam keadaan dingin, akan berubah menjadi keras dan getas. Untuk melunakkan kembali, tembaga tadi Gambar 25 Timah Putih
dibakar sampai dengan suhu kurang lebih 300 derajat celcius, kemudian didinginkan di udara terbuka atau di dalam air. Di samping itu tembaga tembaga murni sukar dikerjakan dengan perkakas potong dan sukar pula dituang atau dicor. Tembaga di dalam udara kering cukup tahan, tetapi di udara basah permukaannya akan mendapat
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Timah yang lazimnya disebut timah putih dalam Ilmu Kimia diberi lambang Sn, sebagai singkatan dari bahasa Latin stannum. Logam ini warnanya sangat
65
putih, tetapi di dalam udara menjadi agak suram karena oksidasi. Timah mempunyai berat jenis 7,3, sedangkan suhu cairnya 232 derajat celcius. Timah sangat lunak, sehingga tidak dapat dikikir dengan baik. Namun dapat
Timah
hitam
ini
sangat untuk
lunak
dan
biasanya
digunakan
membuat
emblem yang dicetak juga patri timah yang dicampur dengan timah putih 50%. Timah hitam atau timbel, di dalam ilmu kimia diberi lambang Pb (plumbum). Logam ini sangat lunak, dapat dipotong dengan pisau biasa. Pengerjaan timbel dilakukan dengan cara ditempa, digiling, dan dituang. Timbel tidak dapat dikikir atau dibubut karena terlalu lunak dan lembek. Berat jenis timbel 11,4 sampai dengan 11,5 dan suhu cairnya 274 derajad Celcius. Sifat timbel yang harus
ditempa, digiling, dipotong, dibubut, serta dituang. Timah juga dapat larut di dalam asam garam. Timah dapat ditempa atau dicor untuk membuat bermacam-macam cincin atau bros dengan variasi macammacam tembaga, pernik dan dilapisi kemudian dengan dilapis
fernekel,
manusia. Oleh karena itu pengerjaannya harus hati-hati. Timbel tahan terhadap Gambar 26 Timah hitam asam garam dan asam belerang, tetapi tidak tahan terhadap asam sendawa. Nama asli Berat atom Berat jenis Titik lebur : Lead Pb 82 : 207.22 : 11.3437 : 327.35C Timbel tidak dapat ditembus dengan sinar X. pada suhu biasa, permukaan timbel timbul suatu lapisan yang berasal dari oksidasi. Lapisan yang terjadi ini dapat melindungi timbel terhadap
Timah hitam merupakan satu diantara logam tertua yang diketahui manusia. Timah hitam berwarna abu-abu, logam ini beracun, maka harus hati-hati dalam penggunaannya, nama Latinnya
kerusakan yang lebih ke dalam. Di dalam air timbel dapat larut sedikit. Timbel murni jarang sekali ditemukan. Biasanya logam ini diperoleh dalam bentuk persenyawaan dengan belerang, perak, tembaga, kwarsa, karbon,
66
oksigen,
dll.
Bijih-bijih
timbel
yang
II.10.5. Perunggu (perpaduan tembaga dan timah putih) Sifat tembaga adalah liat dan agak lunak, selain itu tembaga sukar dituang karena cairannya kental sehingga
penting adalah: II.10.4.1. Glans timbel atau kilap timbel, merupakan sulfit timbel yang bercampur dengan unsur lain. Bijih ini mengandung 86,5% timbel. II.10.4.2. Bijih timbel merah II.10.4.3. Bijih timbel putih, terdiri dari karbonit timbel (Pb CO3). Bijih ini mengandung 77% timbel II.10.4.4. Anilesit, mengandung kira-kira 66% timbel. Untuk mendapatkan timbel murni, bijihbijih timbel diolah sesuai dengan unsurunsur yang dikandungnya. belerang, bijih Untuk timbel
benda-benda yang bentuknya rumit tidak dapt dibuat. Untuk memperbaiki sifatsifat tembaga tersebut, biasanya logam ini dipadukan dengan logam-logam lain. Salah satu logam yang dapat dipadukan dengan tembaga yaitu timah putih.
Paduan tembaga dengan timah putih disebut perunggu atau brons, dengan pengertian setiap paduan tembaga yang tidak mengandung besi, dengan
mengeluarkan
dipanggang pada suhu di bawah titik cair. Untuk memisahkan oksigen bijih direduksikan dalam dapur pereduksi. Untuk memisahkan dari logam lainnya timbel hasil proses reduksi tadi dicairkan lagi sehingga timbelnya mengendap, karena berat jenisnya sangat besar. Penggunaan timbel banyak digunakan untuk pembalut kabel-kabel bawah laut, pipa-pipa air, segel dan bahan cat. Dapat juga digunakan untuk bahan pembantu keramik, pada industri gelas dari atau aki.
dengan tembaga, yaitu mudah dituang, suhu cairnya lebih rendah dan dapat ditempa. Selain paduan tembagadengan timah, ada paduan lain yang sering disebut perunggu secara tidak sah, di antaranya yaitu: paduan tembaga
aluminium dan paduan tembaga dan mangaan. selanjutnya perunggu Paduan-paduan disebut mangaan. aluminium Menurut ini atau sifat dapat
lempeng-lempeng
pengerjaannya
perunggu
dibedakan menjadi dua macam, yaitu: perunggu tuang dan perunggu kepal. Perunggu tuang dikerjakan dengan cara
67
dituang,
sedangkan
perunggu
kepal
dari dua logam adalah 'logam campuran biner', dan logam campuran dari tiga logam adalah 'logam campuran ternier'. Logam campuran itu dapat mengandung lebih dari tiga logam, sehingga ratusan logam campuran dapat muncul. Logam bernilai rendah dapat bercampur
dikerjakan dengan cara ditempa. Yang dimaksud perunggu kepal adalah logam paduan antara tembaga dengan timah, dengan perbandingan 94 % tembaga dan 6 % timah. Perunggu jenis ini sifatnya kenyal, sehingga dapat
dikerjakan dengan cara ditempa, digiling, ditarik dan lain-lainnya. Logam ini dapat dibentuk menjadi lempengan-
sesamanya, dan juga dapat bercampur dengan logam mulia maupun logam besi. Logam campuran dengan logam mulia masih dapat dianggap sebagai "logam bakunya mulia" yang selama telah perbandingan dikenal tetap
lempengan, batang-batang, atau dibuat kawat. Untuk pembuatan benda-benda kerajinan dikerjakan misalnya perunggu dengan gamelan, yang cara harus ditempa, dan
relief,
sebagainya. Logam paduan ini sangat baik digunakan. II.11.1. Kuningan (paduan tembaga dan seng) II.11. LOGAM CAMPURAN Telah dijelaskan di atas bahwa tembaga dapat dipadukan dengan timah, dan Dua unsur logam atau lebih dapat digabungkan menjadi senyawa atau sedikit seng. Paduan tersebut
dinamakan perunggu. Apabila tembaga murni dipadukan dengan seng akan terjadilah suatu jenis logam paduan yang lain, yang disebut kuningan atau loyang. Warna loyang adalah kuning, hampir menyerupai logam ini emas. sering Oleh disebut karena itu
'logam campuran'. Hal ini dilakukan untuk mengubah ciri visualnya, seperti warna, atau ciri pengerjaannya, seperti meningkatkan kekerasan, kepadatan,
tahan korosi / tahan karat, atau untuk menurunkan bernilai titik lebur di dari logam logam dan untuk
kuningan.
rendah
dalam
Pemanasan digunakan
68
dinamakan loyang apabila kadar seng yang terkandung di dalamnya paling sedikit 10 %. Loyang lebih keras dari tembaga, perunggu. tetapi lebih lunak dari logam
timbel.
Jenis
loyang
ini
kualitasnya
dibedakan dalam tiga macam, yaitu keras, sedang, dan lunak. Loyang
otomat diperdagangkan dalam bentuk batangan, bilahan, dan profil. Loyang merupakan dengan yang lempengan. paduan Logam ini
Berbeda
dengan
perunggu, logam loyang lebih tahan terhadap sehingga regangan dapat serta pukulan, dengan
antara
tembaga
dikerjakan
seng,
dengan
perbandingan Biasanya
mudah dalam keadaan dingin. Loyang biasanya diperdagangkan dalam bentuk lempengan-lempengan atau kawat
bermacam-macam.
persentase tembaga di dalam paduan ini dicantumkan di belakang loyang namanya. lempengan,
dalam berbagai ukuran dan seringkali ditemukan juga dalam bentuk profil-profil tertentu. Menurut sifat-sifatnya, loyang dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu loyang kepal, loyang tuang, dan loyang patri. Loyang kepal adalah loyang yang dibuat untuk benda-benda tempaan. Logam ini dapat dikerjakan pula dengan cara digiling, diukir, dilipat, ini dan agak
Macam-macam yaitu:
- Loyang kepal 60, mengandung 60% tembaga Loyang kepal 63, mengandung 63% tembaga Loyang kepal 67, mengandung 67% tembaga Loyang kepal 72, mengandung 72% tembaga Loyang kepal 85, mengandung 85% tembaga Loyang dalam lempengan bentuk diperdagangkan pita, dan
sebagainya.
Sifat
paduan
berbeda dengan loyang tuang, karena lebih kenyal. Sehingga tidak mudah retak atau pecah pada waktu ditempa dalam keadaan loyang dingin. kepal Dalam dapat
lembaran,
perdagangan
bilahan. Logam ini dapat dikerjakan dengan cara digunting, dilipat, diukir, dan sebagainya. Dalam bidang kerajinan logam paduan ini digunakan untuk
diperoleh dalam bentuk batangan, profil, lempengan, kawat, pipa, dan lain-lain. Menurut keadaan paduannya, loyang kepal dapat dibedakan menjadi
pembuatan benda-benda seperti: ukiran, kentengan, lipatan, hasil dan sebagainya. yang
beberapa jenis, di antaranya yaitu: Loyang otomat, yaitu logam yang terdiri dari 58% tembaga, 40% seng, dan 2%
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Contoh-contoh
kerajinan
69
hiasan dinding, piring, lampu, sendok, dan lain-lainnya. Loyang kawat. Logam ini biasanya
diperdagangkan dengan diukur beratnya. Logam-logam rongsokan ini ternyata dapat digunakan untuk pembuatan
dibuat dalam tiga macam perbandingan paduan, yang hanya terdiri dari tembaga dan seng, tanpa campuran logam-logam lainnya. Macam-macam loyang kawat yang dibuat di antaranya yaitu: Loyang kepal 60 Loyang kepal 63 Loyang kepal 85 Dalam perdagangan loyang ini diperoleh dalam bentuk kawat yang bermacammacam ukurannya.
logam-logam asli buatan pabrik logam. Justru harganya lebih murah. Oleh
karena itu para pengrajin logam banyak yang rongsok menggunakan untuk logam-logam benda-benda
produksinya. Oleh karena logam rongsok diperoleh pembuangan dari yang tempat-tempat tidak selalu
mendapat perawatan yang baik, maka untuk mengerjakan logam jenis ini harus
lebih teliti, dibandingkan dengan logamlogam asli. Misalnya harus dibersihkan terlebih dahulu. Selain itu logam rongsok harus diteliti jenis-jenisnya, agar tidak terjadi kekeliruan bahan yang akan digunakan kerajinan, kualitas untuk dalam pembuatan rangka benda menjaga untuk
disebutkan, masih ada logam lain yang dapat digunakan untuk pembuatan
barang-barang kerajinan, yaitu logam rongsok. Logam rongsok yaitu semua jenis logam yang diperoleh dari para pedagang rongsokan atau rombengan, yang biasanya berjual beli barang-
produksinya.
Khusus
pekerjaan tempa,
jenis
logam-logam
barang yang tidak baru. Para pedagang barang rongsokan tersebut biasanya memisahkan sejenis barang-barang bahannya, yang
kemudian barang
memperdagangkan
jenis-jenis
tersebut, terdapat banyak sekali barang yang bahannya logam, yang biasanya
70
Gambar 28 Contoh logam-logam profil sisa Gambar 27 Pelat Kuningan II.13.1. Logam-logam sisa berbentuk II.13. Logam sisa yang berbentuk profil Logam-logam yang sering digunakan untuk pembuatan kerangka-kerangka bulat pejal (besi beton) Jenis logam sisa ini sangat banyak ragamnya. Karena memang jenis besi baja ini paling banyak ada di pasaran. Hampir setiap toko bangunan
suatu bangunan biasanya berbentuk profil, misalnya: profil baja, profil paduan aluminium, dan sebagainya. Pembuatan kerangka-kerangka bangunan dengan bahan profil selalu menghasilkan sisa yang berbentuk potongan-potongan
menjualnya. Maka sisa besi baja yang dihasilkan juga cukup banyak. Mulai dari ukuran dengan berdiameter yang 6 mm sampai 24 mm.
berdiameter
Jenisnya biasanya ada dua, yaitu jenis besi baja polos dan besi baja bertekstur (brintik). Dari segi kualitas baja brintik ini lebih baik bila digunakan untuk bahan pembuatan alat-alat pertanian dan alatalat pertukangan. Hal ini dikarenakan unsur karbonnya lebih tinggi bila
digunakan untuk berbagai jenis benda kerajinan atau kebutuhan rumah tangga lain dengan cara ditempa. Misalnya profil baja bentuk I, L, H, U, rel, dan sebagainya.
dibandingkan dengan besi baja halus, sehingga relatif lebih kuat dan keras.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
71
Ukuran besi sisa ini bermacam-macam, mulai dari yang panjangnya 20 cm sampai dengan 100 cm.
Baja
bekas
yang
meliputi:
profil,
barang-barang kerajinan dengan cara ditempa atau dipotong. Contoh-contoh hasil kerajinan yang dibuat dari baja bekas yaitu: alat pertukangan, alat
pertanian, pisau, senjata, hiasan, dan sebagainya. II.15. Pelat baja/pelat besi lunak Baja juga dibuat dari besi mentah kelabu Gambar 29 Contoh besi baja sisa. atau besi mentah putih, dengan cara menghilangkan sebagian besar unsur II.14. Logam-logam bekas Logam ini banyak ditemukan dalam berbagai bentuk barang bekas, yang terdiri dari baja dan besi tuang. Barangbarang bekas dari besi dan baja dapat dimanfaatkan dalam industri kerajinan maupun industri-industri berat. Profilprofil baja banyak digunakan untuk pembuatan bangunan kerangka-kerangka gedung, jembatan, karbonnya. Untuk menghilangkan karbon ini dilakukan di dalam dapur nyala api atau di dalam konvertor. baja Secara dapat
sederhana
pembuatan
dijelaskan sebagai berikut: pada cairan besi mentah dihembuskan udara biasa, sehingga karbon teroksidasikan menjadi gas CO, yang selanjutnya akan terbakar. Dengan teroksidasinya karbon tersebut, maka kadar karbon di dalam besi berkurang. Besi mentah cair yang diproses,
kendaraan, dan sebagainya. Lembaranlembaran baja banyak digunakan untuk pembuatan dinding-dinding ketel uap, tanki minyak, dan sebagainya. Apabila bangunan-bangunan itu sudah rusak atau telah dibongkar, akan diperoleh baja bekas. Baja bekas itu biasanya telah berlapiskan karat, cat, minyak pelumas,debu, lainnya. serta kotoran-kotoran
diperoleh langsung dari dapur tinggi, atau dari besi mentah padat yang telah dicairkan lebih dahulu dengan nyala api pembakaran gas, atau dengan aliran listrik. Ada beberapa sistem pembuatan baja, antara lain sistem Bessemer, Thomas, Siemens Martin, adukan, listrik, dan
72
sebagainya. Hasil masing-masing sistem tadi diberi nama baja dengan sistem yang digunakan, contohnya: baja
Dengan teroksidasinya karbon tersebut, maka kadar karbon di dalam besi berkurang. Besi mentah cair yang diproses,
Bessemer, baja Siemens Martin, dan sebagainya. Di dalam proses pembuatan baja, sering digunakan baja rongsok, sebagai bahan pengoksidasi. proses Di samping itu pada tidak
diperoleh langsung dari dapur tinggi, atau dari besi mentah padat yang telah dicairkan lebih dahulu dengan nyala api pembakaran gas, atau dengan aliran listrik. Ada beberapa sistem pembuatan baja, antara lain sistem Bessemer, Thomas, Siemens Martin, adukan, listrik, dan sebagainya. Hasil masing-masing sistem tadi diberi nama baja dengan sistem yang digunakan, contohnya: baja
pembuatan
baja
menghasilkan terak. Baja diperdagangkan dalam berbagai bentuk, mulai yang besar-besar
berbentuk profil H, U, T, L, I, dan Rel. Di samping itu juga diperdagangkan dalam bentuk pelat dengan berbagai jenis. Dalam perdagangan pelat baja/baja
Bessemer, baja Siemens Martin, dan sebagainya. Di dalam proses pembuatan baja, sering
II.15.1. Pelat besi/baja saja II.15.1.1 Pelat besi/ baja berlapis seng II.15.1.1. 1. Pelat Baja
digunakan baja rongsok, sebagai bahan pengoksidasi. proses Di samping itu pada tidak
pembuatan
baja
menghasilkan terak. Baja juga dibuat dari besi mentah kelabu atau besi mentah putih, dengan cara menghilangkan sebagian besar unsur karbonnya. Untuk menghilangkan karbon ini dilakukan di dalam dapur nyala api atau di dalam konvertor. baja Secara dapat Baja diperdagangkan dalam berbagai bentuk, mulai yang besar-besar
berbentuk profil H, U, T, L, I, dan Rel. Di samping itu juga diperdagangkan dalam bentuk plat dengan berbagai jenis. Dalam perdagangan plat baja/baja lunak ada dua macam, yaitu: Normalisasi ukuran pelat yang
sederhana
pembuatan
dijelaskan sebagai berikut: pada cairan besi mentah dihembuskan udara biasa, sehingga karbon teroksidasikan menjadi gas CO, yang selanjutnya akan terbakar.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
diperdagangkan adalah 914 mm X 1828 mm. Sedangkan tingkat ketebalannya dinyatakan dengan BWG (Birmingham
73
Wire Gauge) atau dengan USG ( United States Gauge ) Ukuran-ukuran tersebut di atas
26 27 28 32 34 38
merupakan tebal ukuran perdagangan Internasional, tetapi setelah Departemen Perindustrian menetapkan aturan BJLS, istilah BWG tidak dipergunakan lagi. Semua ukuran plat Galvanise
menggunakan istilah BJLS ( Baja Lapis Seng ) Apabila pada plat baja seng terdapat tulisan BJLS 30 maka itu berarti bahwa ketebalan plat seng tersebut 0,30 mm, BJLS 40 artinya ketebalan plat baja seng 0,40 mm. Jenis bahan plat baja berlapis ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan . Mulai dari keperluan alat-alat rumah tangga,pertanian dan bangunan. Normalisasi ukuran pelat yang
Ukuran-ukuran
tersebut
di
atas
merupakan tebal ukuran perdagangan Internasional, tetapi setelah Departemen Perindustrian menetapkan aturan BJLS, istilah BWG tidak dipergunakan lagi. Semua ukuran pelat Galvanise
menggunakan istilah BJLS ( Baja Lapis Seng ) Apabila pada pelat baja seng terdapat tulisan BJLS 30 maka itu berarti bahwa ketebalan pelat seng tersebut 0,30 mm, BJLS 40 artinya ketebalan pelat baja seng 0,40 mm.
diperdagangkan adalah 914 mm X 1828 mm. Sedangkan tingkat ketebalannya dinyatakan dengan BWG ( Birmingham Wire Gauge ) atau dengan USG ( United States Gauge ) Tabel 7 Daftar tebal tipisnya pelat baja menurut standar BWG Total Ukuran 24 25 Tebal dalam Tebal Inchi 0,0230 0,0209 dalam mm 0,60 0,49
74
pipih dan melengkung dengan berbagai ukuran. Kualitas arang ini sangat
ditentukan oleh faktor bahan baku dan proses pembuatannya. Semakin keras tempurungnya, akan menghasilkan
arang yang keras pula. Begitu pula proses tidaknya Gambar 31 BJLS perapian pembuatannya. dalam akan Rapat dan tungku mutu
menutup mempengaruhi
arang yang dihasilkan. II.16. Bahan Bakar Pemanas Dalam proses penempaan selalu Panas atau kalor yang dihasilkan bahan bakar arang ini lebih tinggi bila
didahului dengan pemanasan benda kerja sampai dengan suhu tertentu. Tinggi rendahnya suhu tergantung dari jenis benda kerja yang akan ditempa. Lamanya menjadi proses pemanasan selalu dalam
dibandingkan dengan panas atau kalor yang dihasilkan oleh arang kayu. Hal ini disebabkan karena arang tempurung kelapa lebih keras dari pada arang kayu. Secara ekonomis harga arang
pertimbangan
tempurung kelapa memang lebih tinggi dibandingkan dengan arang kayu. Hal ini disebabkan karena terbatasnya bahan baku tempurung kelapa. Berbeda
menentukan seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Karena akan mempengaruhi biaya yang akan
dikeluarkan selama proses penempaan. Bahan bakar yang dapat digunakan dalam proses penempaan ada tiga
dengan arang kayu, dimana stok bahan bakunya lebih banyak. Di samping itu arang tempurung kelapa menjadi salah satu komoditi ekspor, sehingga juga mempengaruhi tingkat harganya.
macam, yaitu:
II.16.1. Bahan bakar padat Bahan bakar padat ada beberapa jenis, antara lain: II.16.1.2. Arang kayu Arang kayu terbuat dari jenis kayu keras (tumbuhan II.16.1. 1. Arang tempurung kelapa Arang tempurung kelapa dibuat dari bahan tempurung kelapa. Bentuknya
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
keras), jati,
seperti:
akasia, dan
sengon
jawa,
mahoni,
75
arangnya. Semakin keras kayunya akan menghasilkan arang yang semakin baik, begitu pula sebaliknya. Arang yang bagus berbentuk seperti kayu aslinya dan berwarna hitam mengkilat. Semakin kecil bentuk arangnya berarti semakin jelek kualitasnya. Panas atau kalor yang dihasilkan oleh arang kayu ini lebih rendah jika
bara
biasanya
digunakan
oleh
perusahaan-perusahaan berskala besar. Kalor yang dihasilkan cukup tinggi, tetapi masih mengandung air, gas, dan ter. Sehingga kalau dipakai untuk dapur pemanas akan mempengaruhi kualitas benda kerja. Batu bara dalam skala kecil sukar didapat. Terlebih jika di daerah yang memang tidak ada sumber batu baranya. Maka untuk jenis bahan bakar ini jarang digunakan.
dibandingkan dengan arang tempurung kelapa. Tetapi hasil nyala apinya lebih stabil. Selain itu di dalam arang kayu tidak terdapat zat-zat yang merusak logam. Sehingga tidak banyak
II.16.1.4. Arang kokas Sudah dijelaskan di atas bahwa batu bara mengandung air, gas, dan ter. Bila digunakan untuk pembakaran hasilnya kurang sempurna. Maka batu bara
pemanasan yang mendadak dan tinggi serta pendinginan yang tidak stabil akan mempengaruhi struktur benda kerja. Harga arang kayu relatif lebih murah jika dibandingkan dengan arang tempurung kelapa. Arang kayu mudah di dapat dan dijual dalam satuan kilogram.
tersebut perlu dibersihkan dengan cara menyuling kering. Yaitu batu bara
dipanaskan dalam suatu tempat sampai unsur air, gas, dan ternya keluar dan tinggal zat arangnya (C) saja. Batu bara yang telah diproses seperti inilah
hasilnya disebut arang kokas. II.16.1.3. Batu bara Batu bara merupakan hasil tambang yang banyak terdapat di daerah Sumatra dan Kalimantan. mulai Bentuknya dari yang berupa besar Panas yang dihasilkan bahan bakar arang kokos ini sangat tinggi. Sehingga hampir semua tungku peleburan
menggunakan nya. Jika digunakan untuk proses penempaan juga bagus, tetapi karena keterbatasan atau kesulitan
bongkahan
sampai ukuran yang kecil. Biasanya setelah diolah dalam pabrik bentuk dan ukurannya menjadi hampir sama. Batu
mencari barang tersebut menyebabkan menyebabkan pekerja tempa memilih arang kayu. Selain mudah
76
II.16.2. Bahan bakar cair Jenis bahan bakar cair juga dapat digunakan sebagai pada bahan proses
pemanas/pembakar
digunakan, maka perlu alat-alat bantu untuk tersebut menggunakannya. berupa kompor Alat-alat dengan Gambar 32 Kompor minyak tanah
beberapa komponennya. Jenis bahan bakar yang sering digunakan adalah jenis minyak tanah dan bensin. Pemanas dengan bahan minyak tanah dan bensin ini menghasilkan panas yang lebih
rendah bila dibandingkan dengan bahan bakar padat. Maka alat ini hanya
digunakan untuk memanaskan benda tempa yang kecil-kecil saja, keuntungan bahan bakar ini adalah lebih praktis dan ruangan tidak cepat menjadi kotor, Gambar 33 Pemanas yang menggunakan bensin (brander, tangki, dan gembosan).
seperti penggunaan bahan bakar padat (arang kayu). Sedangkan kelemahannya adalah pertimbangan bahan ini harga yang (biaya tidak
operasional)
ekonomis. Karena bahan bakar minyak tanah ini mahal dan kadang-kadang sulit untuk mendapatkannya.
menggunakan gas elpiji (LPG) dengan berbagai kemasan. Mulai dari kemasan 3 kg, 12 kg, dan 50 kg. peralatan yang digunakan adalah kompor gas atau brander dengan berbagai model. Untuk
77
menyambungkan
antara
botol
gas
dengan brander digunakan selang yang sudah terstandar pula. Hal ini
dikarenakan bahan bakar gas sangat rentan terhadap bahaya kebakaran. Keuntungan bahan bakar gas ini adalah cara pengoperasiannya sangat mudah dan dapat dengan cepat dihidupkan atau dimatikan tanpa bantuan alat lain. Ruang kerja juga terjaga kebersihannya. Tidak berdebu dan berjelaga. Berbeda dengan bahan debunya dihasilkan bakar dan arang yang Api gas banyak yang dapat
jelaganya. bakar
bahan
78
BAB
III.
NIRMANA
SEBAGAI
yang kecil, namun sebaliknya titik akan nampak kecil bila berada pada bingkai yang besar. Wujud titik dapat berupa
bulatan, bujur sangkar, segitiga, dan lain sebagainya. Sebuah titik relative belum memiliki disusun tertentu. Dibawah ini beberapa contoh komposisi titik. makna kedalam apa-apa sebuah sebelum komposisi
pembelajaran dasar-dasar kesenirupaan yang akan menuntun siswa membuat gambar rencana sebelum membuat
Nirmana
merupakan
salah
satu
pengetahuan yang sangat diperlukan untuk dapat memahami bahasa visual, hal ini sangat penting untuk dikuasai oleh seorang yang mendalami seni rupa dan kria, karena dasar bahasa penciptaan visual dari
merupakan
sebuah karya seni rupa dan kria. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang unsur-unsur seni rupa dan prinsip meliputi Gambar 35 Komposisi titik 1
pengorganisasiannya,
yang
pengetahuan, keterampilan praktek serta kepekaan estetika. Ketiga aspek ini harus dikuasi oleh siapa saja yang ingin mengembangkan kreatifitasnya dibidang seni rupa dan kriya.
III.1.1. Titik Sebuah bentuk disebut kecil, titik titik karena akan
ukurannya
relative
79
Gambar 37 komposisi garis lurus Gambar 36 Komposisi titik 2 Contoh di atas adalah komposisi garis Pada komposisi titik pertama lurus yang digoreskan secara acak, sepontan, dirangkai komposisi. ritmis dalam dan teratur, yang
menggunakan alat pensil, sedangkan yang kedua menggunakan bahan tinta. Efek yang ditimbulkan bahan pensil lebih berkesan lembut bila dibandingkan
satu
kesatuan
memiliki
demensi
memanjang
lengkung, ataupun berkelok-kelok. Garis juga dapat berupa suatu batas limit dari suatu bidang, ruang, warna dan
sebagainya. Garis memiliki beberapa fungsi antara lain kesan keselarasan, rerak, irama, sugesti, pesan simbolik, kode ilusi dan bersifat maya. Gambar 38 Komposisi garis lengkung
80
Contoh di atas menunjukkan sebuah komposisi garis lengkung yang disusun secara teratur membentuk rangkaian bergelombang.
III.1.3. Bidang Bidang adalah keluasan dari segala bentuk pipih yang bukan titik dan garis, bidang pembatas. dikelilingi Bentuk garis bidang sebagai dapat Gambar organis 40 Contoh Bidang Bentuk
dibedakan menjadi beberapa bentuk antara lain geometris, organis, bersudut, tak teratur dan sebagainya.
III.1.4. Bentuk Bentuk ukuran, adalah warna raut dan yang baruk memiliki (tekstur).
Dalam bahasa Inggris bentuk dibedakan menjadi dua yaitu form dan shape, kedua istilah ini dipakai untuk Shape
membedakan
demensinya.
memiliki demensi panjang dan lebar saja, tidak memiliki sedangkan panjang, volume form (dua
memiliki tinggi
lebar
dan
membentuk
atau
memiliki
81
Pada gambar lingkaran warna diatas tampak ada 3 warna primer, 3 warna
Warna menurut teori ilmu bahan adalah III.1.5. Warna Seperti telah kita ketahui bersama, pigmen yang dihasilkan dari
Teori Sir Isaac Newton bahwa warna adalah suatu kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, terjadinya warna karena getaran cahaya putih. Sedangkan dengan menurut teori warna Herbert Ivens,
menunjukkan nama warna, misalnya merah, kuning, warna biru, hijau dan
sebagainya,
merah
berbeda
lingkaran menjadi
dengan warna kuning karena keduanya berbeda huenya, warna hijau berbeda dengan warna biru karena keduanya memiliki hue yang berbeda, begitu juga dengan warna-warna yang lain. Value, adalah istilah untuk menunjukkan terang gelapnya warna. Suatu warna apabila ditambah dengan warna putih akan menjadi lebih terang dari warna aslinya, sedangkan untuk mendapatkan warna yang lebih gelap dari warna aslinya dapat ditambahkan dengan
warnanya,membagi
warna primer (merah,kuning dan biru), warna sekunder (hijau, oranye dan
angsur dengan warna putih maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang Gambar 42 Lingkaran warna mengarah ke warna terang, yang sering disebut dengan istilah Tint, namun bila suatu warna ditambah secara berangsur-
82
angsur dengan sedikit warna hitam, maka akan terjadi beberapa tingkatan warna yang mengarah ke gelap yang sering disebut dengan istilah Shade. Intensity, adalah suatu istilah untuk menyebut cerah suramnya warna.
Warna yang Cerah memiliki intensitas yang tinggi, sedangkan warna yang suram memiliki intensitas yang rendah. Hitam, putih dan abu-abu adalah warnawarna yang tidak memiliki intensitas hue, maka-warna-warna ini berperan sebagai warna yang netral, sehingga sering dipakai untuk menetralisasikan sebuah komposisi warna yang terdiri banyak warna. Setelah memahami tentang teori warna, berikut dibawah ini contoh beberapa komposisi komposisi warna, warna yang primer, terdiri dari Gambar 44 Komposisi warna sekunder III.1.5.3. Komposisi warna sekunder Gambar 43 komposisi warna primer
komposisi
warna sekender dan komposisi warna tersier. Kesemua komposisi dibuat III.1.5.4. Komposisi warna tersier
dalam bentuk susunan bidang-bidang geometris. Setelah mencermati silahkan mencoba membuat sendiri.
83
III.1.6. Tekstur, adalah nilai raba dari suatu pemukaan sebuah benda,
Setelah mengenal unsure-unsur seni rupa seperti telah diuraikan di atas, maka perlu kiranya suatu panduan atau tuntunan dasar untuk dapat mengatur atau mengorganisasikan unsur-unsur
tekstur yang berbeda-beda. Bahkan dari jenis logam yang sama dapat memiliki tekstur yang berbeda apabila dalam pengerjaannya menggunakan bahan dan alat yang berbeda, cat berbeda berbeda misalnya dengan dengan sehingga
III.2.1. Mengarahkan Menuntun perhatian dari suatu tempat ketempat lainnya, membuat klimak dan menekankan arah dalam suatu
Ditempa dan
sebagainya,
terjadilah permukaan itu menjadi kasap, licin atau kasar. Tekstur dibedakan menjadi dua yaitu tekstur Nyata dan Semu
komposisi. Jenisnya :
III.2.1.1. Pengulangan
Pengulangan Teratur
84
III.2.1.3. Selang-Seling
III.2.1.5. Transisi
Gambar 50 Selang-seling
Gambar 52 Transisi
III.2.1.4. Rangkaian
85
Gambar 53 Gradasi warna Gambar 55 Irama III.2.1.6.2. Gradasi Bentuk III.2.1.8. Radiasi
III.2.1.7.Irama
Gambar 56 Radiasi
III.2.2. Memusatkan Menuntun memusatkan perhatian dalam suatu unsur dan tempat
86
Ada tiga jenis prinsip memusatkan : 1. Konsentrasi 2. Kontras 3. Penekanan. Dibawah ini contoh suatu komposisi dengan prinsip memusatkan
Ornamen atau ragam hias merupakan salah satu dari sekian banyak seni rupa ciptaan manusia. Ornamen lahir dan Gambar 57 Pemusatan muncul ditengah-tengah primitive kehidupan maupun
masyarakat yang telah memiliki budaya dan peradaban tinggi, bahwa keduanya masyarakat
pandangan dan unsur-unsur Prinsip menyatukan dihasilkan melalui: 1. Proporsi 2. Keseimbangan 3. Keselarasan 4. Kesatuan Dibawah ini contoh komposisi dengan prinsip menyatukan
ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk seni rupa, kemunculannya biasanya sebagai pelengkap atau
penghias seni bangunan (rumah adat, candi, masjid, gereja) , pada kain seni
87
kerajinan
(anyam,
wayang,
patung),
Ornamen masarakat primitive seperti suku Asmad di Irian Jaya dilihat dari penampilannya lebih sederhana
dibandingkan dengan ornamennya orang Bali yang lebih lengkap dan rumit, karena memang culturnya berbeda,
masarakat primitive cara berfikirnya lebih sederhana. Ornamen bagi pembuatnya merupakan salah satu pelengkap rasa estetika, yang kadang kadang didalam ornamen itu terdapat pula atau memiliki makna simbolik tertentu menurut apa yang berlaku syah secara konvensional, dilingkungan masyarakat pendukungnya. Unsur-unsur seni rupa seperti titik/dot, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur sangat dominant dalam memberikan kotribusi atas kemunculan sebuah Menurut bukunya Soegeng Mengenal Toekio Ragam dalam Hias Gambar 59 Patung suku Asmat Papua
Indonesia, Ragam Hias dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti tertulis dibawah ini:
ornamen atau ragam hias, masingmasing unsur memiliki peran dalam kemunculan ornamen secara totalitas. III.2.1.1. Kelompok 1 merupakan kelompok bentuk geometris III.2.1.2. Kelompok II merupakan III.2.1. Pembagian kelompok :
kelompok ragam hias yang tergolong dalam bentuk penggayaan dari tumbuhtumbuhan. III.2.1.3. Kelompok III merupakan
88
penggambaran makhluk hidup, berupa jenis hewan dan manusia III.2.1.4. Kelompok IV sedikit uraian tentang kelompok ragam hias dekoratif dan gabungan dari beberapa jenis-jenis tersebut di atas.
Berikut dibawah ini beberapa contoh ornamen etnik dari beberapa daerah yang tersebar d seluruh iNusantara, yang dapat mewakili dari keempat
89
90
lampau
kita
itu
pada
hakekatnya
kebanyakan diciptakan oleh generasigenerasi yang terdahulu sebagai bendabenda ritual keagamaan. Yang awalnya ornamen merupakan usaha untuk sesaji, rasa sukur, dan minta perlindungan kepada dewa, atau roh nenek moyang mereka, serta untuk pemenuhan
kebutuhan mereka yang bertolak dari latar belakang kehidupan sehari- hari . Kemudian lebih jauh dari itu, ornamen atau ragam hias yang tersebar di seluruh nusantara, selain memiliki arti simbolis magis, ornamen yang diterapkan pada benda-benda tersebut diatas juga
dianggap sekaligus sebagai media untuk pemenuhan Gambar 66 Ornamen Gunungan Jawa estetika. pelengkapan estetika akan itu rasa
Rasa
mereka
siratkan ke dalam benda pusaka atau Indonesia kaya akan berbagai jenis-jenis ragam hias, mulai dari bentuk ornamen yang paling sederhana geometris sampa dengan jenis ornamen gabungan benda pakai sehari-hari tersebut, dengan hiasan ornamen yang sangat artistic magis.
geometris dan organis yang lebih rumit. Hampir Indonesia setiap daerah propinsi di Dan banyak ritual,
benda pakai seperti sandang, perhiasan ataupun ornamen adapt karya pada bangunan rumah masa
rumah-rumah ibadah.Hasil
ataupun senirupa
91
ergonomi
atau
kenyamanan
dalam
penggunaan atau pemakaiannya. Ornamen Asmat, Toraja, Bali, tauapun Ornamen Jawa hanyalah contoh
sebagian kecil ornamen yang tersebar di seluruh Nusantara, karena Indonesia memiliki suku dan etnik yang jumlahnya ratusan. Penulisan ini paling tidak akan memberikan wawasan bahwa beberapa ornamen yang dimiliki bangsa Indonesia itu Gambar 67 Ornamen Pada langit-langit kuil Bali banyak jumlah dan ragamnya.
Disamping itu juga yang lebih penting adalah kajian atau telaah tentang
ornamen atau ragam hias itu sendiri Adapun benda-benda pakai yang telah disebut diatas, merupakan berbagai sebagai suatu bentuk seni rupa yang
berkaitan erat dengan hasil budidaya manusia, budaya yang dan dapat menunjukkan suatu suku
bentuk produk benda yang diciptakan manusia berupa objek benda untuk memenuhi kebutuh kehidupan seharihari. Awalnya benda itu dibuat pertamatama dengan pertimbangan-
peradaban
bangsa. Berangkat dari kekayaan seni budaya Nusantara, yang dalam hal ini ornamen atau ragam hias, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pertimbangan akan kegunaannya atau atau aspek fungsinya, kemudian agar proses pembuatannya mudah,
siswa-siswi SMK Kriya Logam untuk dapat melahirkan produk kriya logam yang berciri etnik Nusantara. Dengan kata lain diharapkan akan dapat diambil manfaat praktis yang dapat diterapkan di dalam upaya pengembangan produk kriya logam baik benda pakai maupun benda hias serta dapat menambah khasanah seni rupa Nusantara tercinta.
kualitasnya bagus, dan tahan lama, maka mereka mulai mempertimbangkan pemakaian dan pemilihan akan bahan tertentu, kemudian mudah agar dan dalam praktis,
pemakaiannnya
maka mereka juga mempertimbangkan bentuknya, istilah ukurannya, yang dalam dengan
sekarang
disebut
92
III.2.2.1. Geometris
Gambar 72 Dari kiri: Glencar, Celciatelo, Knossos Coni, dan Silang Aheny
Gambar 73 Atas Gerigi, kiri bawah Gambar 69 Triquartra Cakra, dan kanan bawah Wajikan
III.2.2.2. Organis
Gambar 70 Swastika
Gambar 71 Meander
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
93
Motif
hias
organis
diatas
94
Gambar 80 Ornamen diterapkan pada tangga Gambar 82 Penerapan ornamen pada kriya kayu
95
96
Seperti telah paparkan diatas, bahwa bahwa ornamen atau ragam hias itu banyak ragamnya. mulai yang sangat sederhana sampai yang rumit, pada bagian ini akan ornamen dipandu dengan cara cara
menggambar
meniru ornamen yang sudah ada, latihan dimulai dari yang mudah dulu, kemudian meningkat ke yang sukar.
III.2.4.1.1. Langkah pertama. Gambar 87 Penerapan ornamen pada kriya keramik Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk menggambar ornamen, yaitu kertas gambar pensil, penggaris, III.2.3.6. Kriya Tekstil dan penghapus
Gambar 88 Penerapan ornamen pada kriya tekstil Gambar 89 contoh gambar yang akan III.2.4. Cara menggambar ornamen
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
ditiru
97
III.2.4.2. Ornamen Yang Lebih Rumit III.2.4.1.3.Langkah ketiga. Buatlah garis-garis bantu pada gambar ornamen yang akan ditiru, gunakan penggaris dan pensil H, sehingga kalau sudah selesai mudah dihapus. Garisgaris bantu dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk garis-garis yang dapat membentuk truktur atau konstruksi dari gambar ornamen tersebut III.2.4.2.2. Langkah kedua. Ambil gambar ornamen yang akan III.2.4.2.1. Langkah pertama. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk menggambar ornamen, yaitu kertas gambar pensil, penggaris, dan penghapus
III.2.4.1.4. Langkah keempat Buatlah garis-garis bantu atau grid yang sama seperti yang telah dibuat pada kertas gambar gambar, kemudian tersebut, contohlah dengan III.2.4.2.3. Langkah ketiga. Buatlah garis-garis bantu pada gambar ornamen yang akan ditiru, gunakan penggaris dan pensil H, sehingga kalau sudah selesai mudah dihapus. Garisgaris bantu dibuat sedemikian rupa Gambar 91 Gambar yang akan ditiru
ornamen
kemudian tebalkan gambar ornamen yang sudah jadi dengan pensil 2B, maka selesailah gambar ornamen Swastika..
98
sehingga membentuk garis-garis yang dapat membentuk truktur atau konstruksi dari gambar ornamen tersebut
Cara memberi warna pada gambar ornamen bermacam-macam antara lain adalah : III.2.5.1. Teknik Arsir Blok
III.2.4.2.4. Langkah keempat Buatlah garis-garis bantu atau grid diatas kertas gambar, sama seperti yang telah dibuat pada kertas gambar ornamen, kemudian contohlah gambar ornamen tersebut dengan teliti, dengan mengikuti grid tesebut. Kalau sudah selesai hapus haris-garis betul, bantunya sampai bersih gambar III.2.5.2. Teknik Sungging Gambar 93 Arsir blok
kemudian
tebalkan
ornamen yang sudah jadi dengan pensil 2B, maka selesailah gambar ornamen tradisional Bali
99
Gambar 94 Tehnik sungging Gambar 96 Tehnik arsir garis III.2.5.3. Teknin Arsir Dot III.3. GAMBAR HURUF
III.3.1.SEJARAH HURUF
PERKEMBANGAN
Manusia adalah mahluk sosisal, manusia selalu ingin bersosialisasi dengan dan
berkomunikasi
sesamanya,
moyang kita pada zaman dahulu, selain telah mengenal bahasa bahasa lesan gambar, juga ini
huruf,
bahasa adalah
gambar sebagi
yang bahasa
dimaksudkan
visual, yang diwujudkan dalam bentukbentuk yang sangat sederhana sekali, misalnya matahari digambarkan dengan bentuk bulatan dan dot ditengah bulatan, manusia digambarkan dengan sosok figur bertangan, anak diwakili bentuk mirip mainan anak boneka, gambar orang yang memegang tongkat dengan melakukan gerakan mengayun artinya memukul, atau gambar burung yang sedang diartikan Bahasa mengepakkan terbang visual dan sayapnya sebagainya. gambar ini
berupa
sekarang dikenal sebai Pictogram ( Gambaran yang membawa maksud atau sering disebut Berita Gambar). Gambar 97 Contoh Pictogram
Kemudian manusia juga memvisualkan perasaan, pikiran ide berupa tanda atau gambar yang kemudian disebut dengan istilah ideograf atau ideogram, yaitu membubuhkan penanda pada piktograf untuk membentuk maksud baru. Sampai saat ini bangsa Cina dan Jepang masih menggunakan tanda atau gambar atau lambing sebahai kata kata.
101
Gambar Hiragana
102
Contoh
huruf
Jepang
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya akal budi manusia, maka seperti yang dikatakan Dr Jensen Gambar 99 Contoh huruf Cina Hanzi (tulisan Cina Tradisional) dan K.Sethe perkembangan tersebut berubah menjadi susunan huruf Yunani, Romawi dan Latin yang sering kita pakai sampai saat ini.
III.3.2. JENIS-JENIS HURUF III.3.2.1. Huruf Tak Berkait atau Sans Serif. Adalah jenis huruf yang memiliki kait kecil pada setiap ujung ataupangkal hurufnya.
SERIF
Gambar 103 Contoh Huruf Berkait / Serif III.3.2.2. Huruf Serif atau Tak Berkait. Adalah huruf yang tidak memiliki kait pada setiap pangkan dan ujung huruf.
SAN SERIF
III.3.2.3. Fount Huruf : Adalah istilah untuk menyebutkan urutan abjad, angka, titik, koma, tanda baca,
Bauhaus 93
Gambar 109 Contoh Keluarga BAUHAUS 93
ABCDEFGHIJ
Gambar 105 Contoh Abjad
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
Gambar 106 Contoh Urutan Angka
yang lan, jarak antar huruf tidak dapat disamaratakan, karena bentuk masingmasing huruf berbeda, ada huruf yang memiliki ruang kosong, ada huruf yang
,?/$#@&+=
Gambar 107 Contoh Tanda Baca III.3.2.4. Keluarga/Family Huruf Adalah untuk menunjukkan seperangkat huruf dengan ciri atau karakteritik huruf, misalnya tentang kelebaran huruf,
suatu kata atau dalam kalimat, dengan menerapkan spasi huruf yang benar akan menghasilkan keterbacaan yang jelas. Huruf yang memiliki ruang kosong pada sisi kanan, kiri, atau kanan kiri.
Ukuran Huruf dan variasi Huruf. Jumlah keluarga huruf ini mencapai ratusan keluarga, dan masing-masing keluarga huruf ini terdiri dari huruf besar, dan huruf kecil. Untuk huruf besar disebut dengan Capital atau Uper Case,
A,F,J, L, P, T, V, W, Y
Gambar 110 Spasi huruf
C,G,O,Q,S,U
Gambar 111 Huruf yang memiliki lengkungan
103
Spasi huruf
Perhatikan jarak antara masing-masing huruf atau spasinya menyesuakan Gambar 113 Contoh penulisan huruf perkecualian
dirapatkan, karena antara keduanya ada rongga yang cukup besar pada bagian atas, kemudian antara huruf N dan P, karena pada sisi yang berdekatan III.3.2.6.LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR HURUF III.3.2.6.1.Huruf Lengkungan Membuat Garis Bantu Ukuran Huruf Gunakan pensil H, buatlah empat buah garis bantu yang saling dipertemukan Huruf perkecualian Ada beberapa huruf yang karena membentuk sudut 90 derajad, masingmasing garis menunjukkan ukuran tinggi dan lebar huruf. yang tak memiliki
membentuk garis sejajar rapat, maka spasinya agak digeser sedikit menjauh agar tidak berkesan terlalu rapat.
bentuknya diperkecualikan dalam ukuran tingginya, karena kalau dibuat sama ukurannya dengan yang lain, maka
ketika dijajarkan dalam susunan sebuah kata, akan terkesan lebih pendek. Ciriciri huruf ini adalah memiliki lengkungan diatas dan dibawah misalnya huruf O dan S, ciri-ciri lain yaitu huruf-huruf yang memiliki sudut meruncing diatas atau dibawah, contohnya A dan V. Maka untuk penulisannya huruf-huruf tersebut ukurannya sedikit dibuat agak tinggi. Gambar 114 langkah pertama
Membuat Garis Bantuk Huruf Buatlah garis-garis bantu bentuk dasar huruf tersebut
Memberi Warna Huruf Beri warna dengan bahan, alat dan Gambar 115 langkah kedua warna yang diinginkan
yang
memiliki
Membuat Garis Bantu Ukuran Huruf Gunakan pensil H, buatlah empat buah
garis bantu yang saling dipertemukan membentuk sudut 90 derajad, masingmasing garis menunjukkan ukuran tinggi dan lebar huruf.
105
garis-garis bantu bentuk dasar huruf yang telah dibuat, sehingga membentuk huruf kapital D
Membuat Garis Bantuk Huruf Buatlah garis-garis bantu bentuk dasar huruf tersebut
Menghapus Garis Garis Bantu Hapus garis-garis bantu sampai bersih, kemudian tebalkan garis-garis lurus dan lengkung yang telah membentuk huruf D
Gambar 120 langkah kedua Gambar 122 langkah keempat Membuat garis Bentuk Jadi Huruf Buat lengkungan pada sisi kanan atas dan bawah untuk bagian luar dan dalam huruf, kemudian rangkaikan dengan Memberi Warna Huruf Beri warna dengan bahan, alat dan warna yang diinginkan
III.3.2.6.3. Huruf Berkait Membuat Garis Bantu Ukuran Huruf Gunakan pensil H, buatlah empat buah garis bantu yang saling dipertemukan membentuk sudut 90 derajad, masingmasing garis menunjukkan ukuran tinggi dan lebar huruf.
Membuat Kait Huruf Kait huruf dibuat pada sisi kanan dan kiri atas menonjol keluar kekanan dan kekiri dari bentuk dasar huruf. Kait berupa gabungan lengkung, garis lurus dan kedua garis garis
pertemuan
Gambar 126 langkah ketiga Gambar 124 langkah kesatu Menghapus Garis Bantu Membuat Garis Bantuk Huruf Buatlah garis-garis bantu bentuk dasar huruf W Hapus garis-garis bantu yang tidak diperlukan sampai bersih, rapikan dan tebalkan garis-garis yang membentuk huruf W,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
107
bentuk suatu benda/objek dengan dua, tiga, empat, lima atau enam pandangan/ tampak terpisah pada bidang proyeksi yang biasanya membentuk sudut sikuGambar 127 langkah keempat siku satu sama lain. Gambar Proyeksi ortogonal sangat cocok untuk gambar Mewarnai Huruf Memberi warna Huruf dengan kerja desain kria, karena dalam proyeksi orthogonal memproyeksikan bentuk
benda tiga demensi menjadi gambar tampak, yaitu tampak depan, tampak belakang, tampak atas, tampak bawah atau dasar, tampak samping kanan dan tampak samping kiri, namun biasanya dalam perencanaan suatu gambar kerja cukup diambil tiga (3) tampak saja, yaitu tampak depan, tampak atas dan tampak samping. Dengan demikian gambar kerja
yang
dibuat
oleh
seorang
perancang/pendisain produk kria dengan III.4. GAMBAR ORTHOGONAL Didalam gambar teknik dikenal beberapa jenis Gambar Proyeksi, yaitu Gambar Proyeksi Ortogonal, Proyeksi menggunakan gambar tampak ini akan mudah dipahami atau dibaca oleh
produsen, pemesan, pelaksana atau oleh siapa saja, karena dalam gambar tampak ini juga dilengkapi dengan notasi ukuran baik dalam ukuran sebenarnya maupun dibuat dalam ukuran skala. Kaitannya dengan pembelajaran
Aksonometrik dan Proyeksi Perspektif. Masing-masing memiliki fungsi gambar yang proyeksi ini
berbeda-beda.
Pada buku ini hanya akan membahas sekilas tentang Gambar Proyeksi
merencanakan logam.
desain
produk
kria
sudut bidang yaitu sudut pertama, sudut kedua, sudut ketiga dan sudut keempat.
Gambar proyeksi orthogonal atau sering disebut sebagai adalah gambar salah satu Keempat buah sudut bidang tersebut
tampang/tampak
sering disebut dengan istilah kuadran, namun hanya kuadran satu dan kuadran tiga saja yang digunakan dalam gambar orthogonal. Hal ini disebabkan karena pandangan-pandangan pada kuadran
gambar proyeksi sejajar, proyeksi jenis ini terbentuk oleh proyektor mengarah tegak lurus yang direntangkan obyek ke bidang datar dari
membentuk
dua dan empat menjadi overlapping ( saling menumpuk), sehingga menyulitkan dalam menggambar menginterpretasikannya secara jelas. Berikut dibawah ini adalah gambar yang menunjukkan letak keempat kwadran akan dan
dimanfaatkan untuk : Menggambarkan suatu obyek benda yang mempunyai sifat tiga dimensi ke dalam bentuk tampak dua dimensi Disamping itu dapat bentuk pula
tersebut
menggambarkan
sebenarnya
sebuah benda dengan cara menarik garis-garis proyeksi lurus terhadap dua atau lebih bidang proyeksi
menggunakan dua bidang proyeksi yaitu dua (2) bidang vertical terdiri dari
Bidang Depan dan Bidang Profil: dan satu (1) bidang horizontal yakni Bidang Mendatar Obyek/benda akan terproyeksi pada Gambar 129 letak keempat kwadran
109
Dari kedua gambar diatas bahwa, posisi kuadran ke 1 dan kuadran ke 3 Gambar 132 kwadran ketiga
berseberangan atas dan bawah dengan arah diagonal. Pada gambar berikut akan dijelaskan tentang obyek benda yang akan Perbedaan antara kuadran pertama dan ketiga adalah terletak pada kedudukan mata pengamat, bidang proyeksi dan obyeknya. Pada kuadran pertama mata pengamat dapat langsung melihat obyek tanpa terhalang pada bidang kuadran proyeksi, ke tiga,
sedangkan
kedudukan mata pengamat terhadap obyek terhalang oleh bidang proyeksi (kaca transparan).
Gambar
134
pengambilan
sudut
pandang obyek
III.4.1. PROYEKSI
PERPUTARAN
BIDANG
Objek yang akan digambar ditempatkan pada salah satu kuadran dan pandangan objek terproyeksi pada bidang-bidang tersebut Kemudian Gambar 133 pandangan dari salah satu sudut bidang-bidang tersebut
diputar membentuk bidang datar yang sejajar. Gambar dibuat dua atau lebih
pandangan yang disusun dalam satu ditempatkan, pengamat memandangnya dari sebelah depan bidang dan dari atas bidang mendatar. III.4.2. ADA DUA METODE PROYEKSI bidang datar
Yaitu Proyeksi Sudut Pertama (Proyeksi Eropa) dan Proyeksi Sudut kedua Ketiga metode depan,
(Proyeksi
Amerika),
menghasilkan
pandangan
samping dan pandangan atas yang sama, tetapi letak serta hubungan posisi dengan
masing-masing
111
III.4.3.
PROYEKSI
ORTHOGONAL
Proyeksi kuadran ketiga sering disebut proyeksi AMERIKA. Dalam proyeksi ini dapat diiliustrasikan bahwa objek melayang ditengah kotak imajiner yang tembus
dilihat/terproyeksikan kebidang kaca. Pada sisi-sisi kubus ditempatkan engsel sehingga masing-masing sisi kubus Gambar 135 Proyeksi kuadran ketiga sering disebut proyeksi AMERIKA
dapat diputar Apabila kotak imajiner dibuka, maka keenam pandangan tersebut terlihat
seperti pada selembar kertas. Amatilah objek tersebut dan Pada gambar diatas tampak bahwa, kotak imajiner memiliki empat pasang engsel yang dapat dibuka, semua sisi kubus bidang berikut : dibuka datar sehingga seperti membentuk gambar
perhatikanlah gambar yang terproyeksi pada setiap dinding kotak. Metode ini dapat menggambarkan enam pandangan objek secara bersama-sama terlihat/tergambar pada permukaan
pada
kotak/kubus bagian luar. Umumnya kita cukup menggambar tiga pandangan yaitu pandangan depan,
samping dan atas. Arah memutar bidang mendatar dan bidang profil ke dalam bidang depan dapat digambarkan sebagai berikut :
III.4.4.
LANGKAH
KERJA PROYEKSI
GAMBAR
TAMPAK KUADRAN KE TIGA. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan. Buat garis tepi kertas. Sediakan ruang untuk Gambar 136 Simbol Proyeksi Kuadran Ketiga dalam bukaan membuat kolom nama dan
benda yang akan digambar (kalau ada). Pada latihan ini dipilih model kotak tisu
Tentukan sudut pandangan objek, pilih mana tampak depan, tampak samping Gambar 137 Simbol Proyeksi Kuadran Ketiga dan tampak atas, kali ini sudut
113
Ukurlah masing masing sisi model, serta bagian-bagian penting, termasuk lobang memanjang untuk keluarnya kertas tisu. Kalau perlu sampai ornamen hiasannya. Pandangan yang diperlukan cukup tiga tampak saja, tampak depan , atas, tampak dan tampak samping, namun bila setiap sisi obyek memiliki bentuk yang berbeda dapat digambar lebih dari tiga tampak. Amati dengan seksama setiap bagian dari bentuk objek yang akan digambar. Dari lay out yang sudah dibuat Gambar 141 proyeksi kwadran ke 3
gambarlah tampak depannya secara Gambar 140 ukuran masing-masing sisi rinci.
Buatlah lay-out dimana gambar tampak akan dibuat, sekaligus symbol atau
Setelah gambar tampak depan dibuat, tarik garis-garis proyeksi untuk membuat gambar tampak atas yang posisinya
Kemudian dari gambar tampak atas dan depan tarik garis-garis proyeksinya untuk membuat tampak samping, yang letak posisinya ada di samping kiri sejajar tampak depan.
tepat diatas tampak depan, garis-garis proyeksi yang dibuat dari setiap titik-titik detil tampak depan untuk membentuk pandangan tampak atas objek. Usahakan dibuat garis-garis tegak proyeksi lurus yang atau
selalu
115
Dalam Gambar 144 garis-garis proyeksi tampak atas, depan dan samping
metode
proyeksi
ini
dapat
diiliustrasikan bahwa objek melayang ditengah kotak tidak tembus cahaya. Amatilah objek tersebut dan
Setelah ketiga gambar tampak dibuat, meka tebalkan garisnya dengan pensil atau drawing pen atau rapido, tuliskan notasi ukuran keterangan gambar
perhatikanlah hasil proyeksi pada setiap dinding kotak. Dengan metode jenis ini dapat
terproyeksikan enam pandangan objek secara bersama-sama terlihat/tergambar pada permukaan kotak/kubus bagian dalam. Kubus dapat dibuka dan keenam
tampaknya serta kolom nama. Tulisan dibuat dengan huruf cetak, usahakan tulisan rapi dan bersih.
Berikut dibawah ini contoh gambar objek benda yang ditempatkan pada proyeksi orthogonal kuadran pertama. Kemudian dari benda tersebut ditarik garis-garis proyeksinya ke dinding kubus sebelah dalam, maka hasil proyeksinya akan dapat terlihat di keenam dinding kubus, kemudian kubus tersebut dibuka, letak posisi Gambar 145 notasi ukuran dari masing-msing keenam
III.4.5.
PROYEKSI
ORTHOGONAL
Metode Proyeksi Orthogonal kuadran pertama sering disebut dengan Metode Proyeksi Eropa.
Gambar
146
penarikan
garis-garis
Ternyata
setelah
diamati
posisi
berbalikan antara atas dan dasar, serta antara posisi depan dan belakangnya
Sekarang akan kita coba bandingkan dengan hasil bukaan dari proyeksi SIMBOL PROYEKSI ORTHOGONAL
KUADRAN PERTAMA
Gambar 149 simbol proyeksi orthogonal kuadran pertama Gambar 147 bukaan
III.4.6.
LANGKAH
KERJA PROYEKSI
GAMBAR
Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan. Buat garis tepi kertas, sediakan ruang untuk Gambar 148 bukaan Proyeksi Kuadran Pertama membuat kolom nama dan
117
Tentukan obyek
benda
atau model
benda yang akan digambar (kalau ada). Pada latihan ini dipilih model kotak tisu pada gambar 138
Tentukan sudut pandangan objek, pilih mana tampak depan, tampak samping dan tampak atas, kali ini sudut
pandangnya menyesuaikan dengan foto model benda kotak tisu. Gambar 151 ukuran masing-masing sisi
Buatlah lay-out dimana gambar tampak akan dibuat, sekaligus symbol atau lambing Proyeksi Orthogonal kuadran pertama
Ukurlah masing masing sisi model, serta bagian-bagian penting, termasuk lobang memanjang untuk keluarnya kertas tisu. Kalau perlu sampai ornamen hiasannya. Gambar 152 layout
Pandangan yang diperlukan cukup tiga tampak saja, tampak depan , atas, tampak dan tampak samping, namun bila setiap sisi obyek memiliki bentuk
yang berbeda dapat digambar lebih dari tiga tampak. Amati dengan seksama setiap bagian dari bentuk objek yang akan digambar. Dari lay out yang sudah dibuat
Kemudian dari gambar tampak atas dan depan tarik garis-garis proyeksinya untuk membuat tampak samping, yang letak posisinya ada di samping kanan sejajar tampak depan. Gambar 153 tampak depan
Setelah gambar tampak depan dibuat, tarik garis-garis proyeksi untuk membuat gambar tampak atas yang posisinya
Setelah ketiga gambar tampak dibuat, meka tebalkan garisnya dengan pensil
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
119
atau drawing pen atau rapido, sebagai pedoman dasar perbandingan ketebalan garis proyeksi dan garis utama objek adalah 1:2. Tuliskan notasi ukuran dan keterangan gambar tampaknya, dan kolom nama. Tulisan dibuat dengan huruf cetak,
Eksplorasi
menggunakan
berbagai
bentuk ujung pensil untuk menggambar Langkah-langkah menggambar bentuk alam benda dengan pensil.
menggambar bentuk alam benda ini, sebaiknya Anda sudah mahir membuat macam-macam garis menggunakan
pensil di atas kertas. Prasyarat lain yang harus tentang Gambar 156 notasi ukuran dipenuhi adalah pengetahuan gambar,
karakteristik
pensil
dengan tingkat kekerasan dan kelunakan yang ditunjukkan dengan kode H, HB sampai dengan kelompok B. III.5. MENGGAMBAR BENTUK Menggambar merupakan suatu kegiatan berekspresi. Dalam menggambar sering muncul beberapa permasalahan yang berhubungan dengan teknik dan alat gambar, terutama dalam menggambar bentuk, baik menggambar bentuk alam benda, flora, fauna maupun III.5.1. Pengertian Menggambar Apakah yang dimaksud Akhir-akhir dengan ini
menggambar?
bermunculan media dan karya seni rupa dua dimensi dengan beragam bentuk, masing-masing memanfaatkan gambar sebagai digunakan daya untuk tarik. Teknik yang pun
menggambar bentuk manusia Pada bagian tentang Permasalahan dalam menggambar ini akan menjelaskan
memvisualkan
beragam, misalnya gambar tangan/hand drawing, teknik fotografi, menggambar dengan komputer, atau gabungan dari berbagai teknik. Dengan kondisi tersebut
sulit rasanya untuk membuat definisi menggambar. Pada kesempatan ini, kegiatan akan dibatasi pada masalah menggambar dengan tangan atau hand drawing, bukan dengan fotografi ataupun tersebut menggambar
dibuat
skala.
Jika
menggambar
beberapa benda dalam kelompok, Anda dapat membandingkan besar kecilnya masing-masing benda tersebut dengan cara yang sama. Perhatikan gambar dibawah ini
komputer. memberi
Pembatasan pengertian
sebagai seni menampilkan rupa atau ujud obyek dengan cara meniru atau mengekspresikan lewat garis dan gelap terang atas bentuk-bentuk yang ada di alam, seperti flora, fauna, manusia, dan pemandangan menggambar alam. dengan Untuk baik, dapat perlu Gambar 157 mencari proporsi
III.5.1.1. Proporsi Proporsi adalah perbandingan ukuran antara satu bagian dengan bagian lain dan antara bagian-bagian dengan Gambar 158 mengukur proporsi
keseluruhan. Maksudnya, untuk mencari proporsi dilakukan benda yang baik, dapat
dengan
membandingkan
ukuran panjang, lebar, dan tinggi benda. Cara yang paling mudah dilakukan
adalah dengan menggunakan pensil atau penggaris untuk memperkirakan berapa bagian panjang, lebar, dan tinggi benda untuk dipindah ke bidang gambar. Dengan alat bantu gambar yang Gambar 159 mengukur proporsi
121
III.5.1.2. KOMPOSISI
Komposisi didalam menggambar bentuk dibedakan menjadi dua, yaitu Komposisi layout, yaitu yang komposisi mengatur bidang gambar agar tercipta keharmonisan, keindahan, dan
keseimbangan yang padat dan kosong. Untuk mendapatkan komposisi layout yang baik, ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain membuat lobang jendela pada karton yang Komposisi pengaturan Penataan peletakan obyek, obyek yaitu untuk Gambar 162 membentuk lubang jendela dengan telapak tangan
mendapatkan komposisi yang artistik. Dari ketiga gambar di bawah, penataan pada gambar c dianggap paling artistik, gambar a menyebar dan tidak fokus,
kanan, ke kiri, ke atas, atau kebawah untuk mendapatkan layout yang baik. Cara lain dapat dilakukan dengan
menggunakan kedua telapak tangan yang disatukan dan membentuk formasi lubang bawah. jendela, seperti gambar di
III.5.1.4. Gelap Terang Gambar 164 komposisi penataan obyek Teknik gelap terang digunakanuntuk menunjukkan volume dan kedalaman bentuk 3 dimensi baik secara merata, bertransisi, atau bergradiasi. Gelap
terang terjadi karena adanya cahaya yang mengenai benda, bagian yang paling banyak dikenai cahaya akan lebih terang dibandingk bagian yang kurang atau tidak mendapat penyinaran. Gambar 165 komposisi penataan obyek
III.5.1.3. Perspektif Metode perspektif merupakan alternative terbaik gambar untuk yang mendapatkan memberi sebuah tiga
kesan
123
Hal ini penting agar pengamatan dapat dilakukan secara menyeluruh dan detail. Jarak jangan terlalu jauh karena
III.5.1.6. Karakter dan tekstur benda Gambar 167 Teknik gelap terang Karakteristik setiap benda berbeda-
beda, misalnya karakter kayu berbeda III.5.1.4. Sudut Pandang Pemilihan sudut pandang sangat dengan logam, kaca, kain, kulit, keramik, dan sebagainya. Untuk memvisualkan karakteristik setiap benda dapat
berpengaruh pada hasil gambar. Tidak semua obyek benda baik untuk
dipandang pada sudut pandang tertentu, misalnya depan, samping, atas, bawah, dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu kecermatan untuk menentukan apalagi untuk menggambar Hal benda-benda ini harus
benda bertekstur kasar,halus,nyata, dan semu. Dengan mencoba meniru nilai visual suatu permukaan benda, akan lebih mudah menggambarkan karakter benda.
berkelompok.
dipertimbangkan pada saat menyusun suatu komposisi. III.5.1.5. Jarak Pandang Jarak pandang antara penggambar III.5.1.7. Cara Memegang Pensil Tiga cara memegang pensil gambar dalam menggambar bentuk adalah Writing Position
dengan benda (model) kira-kira tiga kali ukuran benda terpanjang atau tertinggi.
Cara memegang seperti ini cocok untuk membuat detail dan membuat garis yang teratur, ritmis, konsisten, dan relatif kecil.
In the palm position Cara memegang seperti ini cocok untuk menggaris bidang yang relatif lebar dengan goresan spontan dan ekspresif.
eksperimen membuat goresan dengan memanfaatkan ujung pensil yang dibuat dalam empat (4) bentuk variasi, yaitu Sharp point, Round point, blunt point, dan long point.
1. Sharp Point Manfaat yang dapat dicapai dengan bentuk ujung pensil seperti ini adalah untuk membuat garis yang tipis, lembut, detail, dan aksen-aksen garis tajam. Coba praktikan! Gambar 170 In the palm position
Under hand position Cara seperti ini cocok untuk membuat arsiran lembut karena posisi pensil Gambar 172 Sharp Point
125
kemudian 2. Round Point Latihan ini berguna untuk membuat goresan/arsiran. Coba praktikan!
buatlah
goresan
arsiran
Menggambar Poci Cangkir dan Apel Gambar 173 Round Point Tujuan khusus: 3. Blunt Point Latihan digunakan global, dengan untuk ujung pensil ini Setelah melakukan latihan beberapa jenis arsiran,maka anda akan dipandu menggambar Poci, cangkir dan apel, ujuannya kemampuan : menjelaskan langkah menggambar agar anda memiliki
membuat yang
arsiran dan
naung
lembut,
mengglasir. Sekarang ambil pensil dengan kode 6B ke atas, kemudian dibentuk seperti gambar dengan permukaan datar, dan buatlah goresan.
dengan pensil secara urut dan benar, menggambar bentuk poci, cangkir, dan apel dengan media pensil.
Materi Praktek 1. Alat dan Bahan pensil, peraut pensil, Gambar 174 Blunt Point 4. Long Point Latihan dengan ujung pensil ini dapat dimanfaatkan untuk membuat arsiran yang luas, massa Ambil naung, pensil dan 2. Gambar Model paku pines, papan/alas gambar, kain/kuas sapu pembersih, kertas gambar.
mengglasir.
mekanik
Gambar 176 menggambar model Gambar 178 Membentuk obyek secara 3. Langkah menggambar a. Buatlah struktur bentuk obyek yang akan digambar c. Buatlah outline bentuk poci, cangkir dan apel. global
Gambar 177 membuat struktur bentuk obyek yang akan digambar Gambar 179 Langkah menggambar Bentuk obyek secara global d. Tandai garis pembatas antara bagian gelap, terang, dan transisinya
menggunakan pensil H.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
127
Gambar 180 menandai garis pembatas gelap terang Gambar 182 membuat gelap terang e. Buatlah arsiran dengan ringan secara g. Buatlah detail benda dengan bayangan yang paling gelap.
menyeluruh
memperhatikan
Gambar 183 membuat detail benda Gambar 181 membuat arsiran ringan
f.
Tambahkan
gelap
terang
untuk
III.6.1. Prinsip
Dasar
dalam
yang
masing-masing
memiliki
kesan
Menggambar Binatang III.6.1.1. Kesan spesifik pada setiap binatang Semua binatang memiliki kesan spesifik atau karakteristik tersebut sendiri-sendiri. membedakan
Karakteristik
antara binatang yang satu dengan yang lain. Kesan spesifik pada setiap binatang inilah yang harus dapat kita tangkap dan kemudian kita memvisualisasikan dalam gambar. Kesan spesifik ini sering disebut impressional menggambar menangkap qualities binatang. kesan spesifik dalam Dengan pada Gambar 184 Zebra
binatang yang akan kita gambar akan memudahkan memvisualisasikan maksudnya kalau kita binatang kita dalam tersebut.
menggambar
binatang kuda yang seperti kuda tidak seperti kambing atau seperti sapi. Hal ini sering terjadi pada penggambar pemula dalam menggambar binatang, misalnya akan menggambar kerbau hasilnya Gambar 185 Rusa
seperti sapi. Untuk menghindari hal ini maka perlu diperhatikan dalam
menentukan kesan apa yang menonjol pada binatang yang merupakan ciri khas dan dapat membedakan dengan
binatang lain, misalkan ramping, besar, gemuk, kuat, lemah, lincah, pemalas, warna, struktur tubuh, dll. Berikut Gambar 186 Sapi Perah
129
kerangka), otot, daging dan organ tubuh lain serta ditutup oleh kulit. Struktur tubuh dan fungsi jaringan akan
berpengaruh pada bentuk luar binatang. Bentuk luar inilah yang kemudian
digambar./ Dengan memperhatikan hal tersebut maka akan dan memudahkan meningkatkan
pemahaman
apresiasi terhadap anatomi kuda. Drs. Bambang Ernawan M.Sn (Dosen ITB Bandung) mengatakan Pendekatan bidang seni rupa yang menekankan pada segi keindahan cenderung melihat dan Gambar 187 Ayam merasakan kuda dari segi
keindahan keindahan
bentuk bentuk
III.6.1.2. Pengetahuan anatomi binatang Anatomi binatang pada umumnya dapat dipelajari dari jenis mamalia/binatang. Pada jenis binatang memiliki keragaman struktur bentuk dan nama yang berbedabeda, namun dari susunan tubuhnya hampir memiliki kesamaan. Bertolak dari pemikiran ini, maka kuda dianggap sebagai binatang yang dapat mewakili jenisnya dipelajari. Pengetahuan tentang anatomi atau ilmu tubuh (dalam bahasa pengetahuan) dan paling menarik untuk
keempat kaki ketika berlari atau aktivitas lain yang memperlihatkan kemampuan kontraksi otot-otot pada beberapa bagian tubuh. Kelenturan tubuh ketika bergerak lambat dan cepat memperlihatkan
sangat diperlukan didalam menggambar binatang, karena tidak beda dengan manusia, binatang memiliki struktur
Memahami (kuda)
binatang kita
menggambar
berbagai
Dengan
mengetahui
struktur
dan
gerakan dan posisi. Gambar dibawah menunjukkan perhatikan kuda dari struktur disain kuda, global dan
kerangka binatang, maka akan lebih memudahkan dalam menggambar untuk mendapatkan plastisitas tubuh, gestur dan gerakan binatang.
susunan segi
kerangka letak
ukuran,
persendian. hal tersebut sebagai titik tolak kita menggambar dalam berbagai gerakan, misalnya lari, lompat, duduk dan berbagai gerak lainnya, harus yang III.6.1.5. Sudut pandang Seperti telah kita ketahui bersama
bahwa kuda memiliki bentuk tubuh yang atletis dan sangat menarik untuk di tuangkan dalam gambar. Dengan
kesemua
gerakan
dicermati
dengan teliti.
kejelian pengambilan sudut pandang yang baik maka bentuk Berikut sudut kuda, akan kuda menambah yang kita
keindahan gambar.
kuda juga menarik bila digambar dari belakang dengan berbagai gerakan.
131
III.6.1.6. BINATANG
PROPORSI
TUBUH
tumbuhan, dan manusia memerlukan metoda atau cara tertentu yang tepat. Kuda hidup selalu bergerak sehingga menyulitkan kita dalam menggambar. Tahap awal menggambar kuda adalah mengamati dengan teliti kuda tersebut melalui pendekatan bentuk dasar tubuh kuda. Bentuk dasar tubuh kuda erat sekali kaitannya dengan proporsi tubuh. Texture penutup tubuh atau body cover textures erat sekali kaitannya dengan warna kulit dari binatang yang III.6.1.7. TEKSTURE PENUTUP TUBUH BINATANG Gambar 192 Proporsi Tubuh Kuda
bersangkutan. Setiap binatang memiliki testure penutup tubuh yang berbeda antara satu dengan yang lain. Jenis burung texturenya binatang memiliki akan jenis bulu berlainan melata. sehingga dengan ikan
sebagai acuan untuk menentukan tinggi, panjang tubuh kuda, dan bagian-bagian tubuh lain, hal ini penting agar dalam menggambar tubuh binatang dapat proporsional Gambar di bawah
Jenis
memperlihatkan proporsi tubuh kuda dengan menggambar panjang kepala sebagai acuan dan langkah-langkah
membuatnya.
kaki belakangnya. bentuk kaki depan cenderung belakang lurus dan bentuk ke kaki
membengkok kaki
belakang
sehingga penjang
depan lebih
pendek dari kaki belakang. Untuk dapat menggambar dengan baik kaki harus binatang mengacu (kuda) pada
struktur, persendian, dan anatomi kaki kuda, seperti yang telah di uraikan pada Gambar 193 Tekstur Kulit Binatang bagian sebelumnya.
III.6.1.8. PERSENDIAN
Karakteristik kaki kuda adalah kecil, ramping, lincah dan panjang, maka
Pengetahuan tentang persendian sangat penting dalam menggambar binatang. Dengan mengetahui letak dan susunan persendian terutama pada kaki binatang maka akan memudahkan bentuk kaki kita
dalam
penggambarannya
harus
menggambar
binatang
Gambar 195 bentuk kaki kuda Gambar 194 persendian kuda III.6.1.9. BENTUK KEPALA BINATANG
Bentuk luar kepala binatang dipengaruhi oleh susunan kerangka, otot, daging, memiliki
Binatang
berkaki
empat
dan
jaringan
tubuh
lain
dibawah
133
bawah memperlihatkan betapa rumitnya susunan jaringan kepala kuda yang menjadikan anatomi kepala kuda lekuk likunya sangat tajam. Berdasarkan maka gambar perupa kepala
III.6.2.2. Buatlah sketsa binatang kuda, dengan menggunakan pensil H, diawali membuat sketsa stuktur tubuh kuda.
pengetahuan dapat
tersebut
memvisualkan
kuda lebih artistik. Bagian-bagian tubuh yang ada di kepala binatang antara lain mata, hidung,
telinga, mulut atau paruh, yang masingmasing binatang memeiliki karakteristik sendiri-sendiri Gambar 197 Struktur kuda
III.6.2.3. Buat sketsa bentuk kuda, hapus garis-garis yang tidak diperlukan.
Gambar 196 Bagian-bagian kepala kuda Gambar 198 Sketsa Bentuk Kuda III.6.2.LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR BINATANG KUDA III.6.2.1. Siapkan Bahan dan alat (pensil, kuas, penghapus, cat air dan kertas gambar) yang akan digunakan untuk menggambar III.6.2.4. Beri warna dasar kuda dengan menggunakan warna yang mendekati warna kuda, misalnya hitam, atau coklat atau abu-abu dan sebagainya sesuai warna kuda yang akan digambar, kali ini kita pilih warna coklat muda
III.6.2.5. Buatlah latar belakan dengan warna yang dikehendaki, kali ini kita pilih hijau
III.6.2.7.
Buat
latar
belakang
lebih
bayangan binatang
III.6.2.6. Buat belap terang pada seluruh tubuh warna binatang, yang dengan gelap, menambah sehingga Gambar 202 Membuat kesan bayangan
lebih
135
III.6.2.8. Menambahkan warna kekuningkuningan, serta membuat garis batas agar berkesan tanahnya ada bagian yang tinggi dan rendah
III.6.3.LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR BINATANG SEJENIS ANGSA Gambar kekuningan 203 Menambah warna III.6.3.1. Siapkan Bahan dan alat (pensil, kuas, penghapus, cat air dan kertas gambar) yang akan digunakan untuk III.6.2.9. Membuat detil kuda dan menggambar III.6.3.2. Buatlah sketsa binatang dengan menggunakan pensil H. Langkahnya sama dengan ketika menggambar kuda, diawali dengan sketsa struktur binatang, kemudian buat sketsa bentuk binatang. membuat kesan latar belakang seperti padang rumput, maka selesailah
III.6.3.4. Memberi warna binatang, untuk induknya wanna didominasi oleh warna keputih-putihan, sedan anaknya
III.6.3.3. Beri warna pada bagian latar belakang, dalam hal ini tanaman jenis rumput-rumputan yang sedang berbunga Gambar 207 Mewarnai binatang
III.6.3.5. Membuat detil binatang, dengan menambah warna kebiru-biruan, serta membuat latar belakan jauh dekat berkesan ada
137
kepala manusia. Sedangkan para ahli berbeda-beda dalam menentukan tinggi manusia, mulai dari enam sampai
dengan duabelas kali panjang kepala manusia. Sebagai contoh seperti yang dikatakan oleh beberapa orang ahli berikut dibawah ini : Menurut Rephael di dalam Buku Atlas Of Human Anatomy for The Artist dikatakan : Certain of Raphaels figure are
Disini dijelaskan oleh Raphael bahwa tinggi tubuh manusia dengan enam kali
III.7. MENGGAMBAR MANUSIA Menggambar dengan dengan manusa dapat dimulai lain tubuh
panjang kepala manusia. Sedangkan menurut pendapat Jean Cousin dalam Buku Anatomy of Human Body karangan Dr.J. Fau tertulis bahwa : Cousin preseribed a figure of eigt heads lengths, halved at the genitals and quartered at nipples and knees. Cousin menggambarkan bahwa tinggi figure manusia dengan delapan kali kaki panjang kepala, terbagi menjadi dua sama panjang pada bagian aurat (aurat adalah titik tengah seluruh tubuh
beberapa
cara,
antara
mencermati
proporsi
manusia secara keseluruhan dulu, baru setelah betul-betul menguasai kemudian belajar bagian-bagian tubuh yang lain (tangan, kaki, kepala, torso dan
seterusnya). Namun demikian belajar menggambar sebaliknya dahulu manusia dengan juga dapat terlebih tubuh
belajar dari
bagian-bagian
manusia, Pada kesempatan ini akan di coba dengan cara yang pertama yaitu dimulai dengan mencermati proporsi tubun manusia terlebih dahulu. Tinggi tubuh manusia menurut beberapa orang ahli dapat diukur dengan
manusia).
menerapkan figurnya dengan sembilan, sepuluh atau duabelas ukuran panjang kepala, dalam usahanya dan merealisir
keharmonisan
keanggunannya
bukan pada kenyataannya. katakan itu adalah penting untuk dijadikan pedoman untuk mata (serasi/harmoni dipandang) tetapi tidak pada kenyataan. Disini jelas bahwa Michalangelo
menggunakan ukuran sembilan, sepuluh atau duabelas ukuran kepala manusia, tujuannya adalah dan untuk merealisir dari
keharmonisan
keanggunan
figur-figur manusia. Gambar 209 Perbandingan tinggI Sedangkan didalam buku Cara Melukis Manusia karangan Saleh Djalil tertulis Pada gambar diatas menunjukkan tinggi tubuhnya adalah enam kali panjang kepala, jadi letak titik tengahnya ada bahwa : menurut tinggi ukuran tubuh yang
sebenarnya
manusia
biasanya adalah 6.5 sampai 7 ukuran panjang kepala. Sungguhpun demikian didalam seni lukis boleh juga berukuran
menurut Georgio
4 sampai 12 panjang kepala, bermacammacam ukurna yang dikehendaki. Jika si Pelukis memperhatikan terutama pada otot-otot tubuh maka kepala itu akan menjadi lebih kecil dalam perbandingan. Sebaliknya, jika raut muka yang
mengatakan bahwa : He use ti make his figures of nine, ten, or twlve heads, endeaceuring to realize a harmony and grace not found in nature, saying that it was necessary to have the compasses in the eye not in the hend. Yang arti : bebasnya Ia kurang lebih atau
demikian
menggunakan
139
manusia masing
dan bagian
perbandingan dengan
masingdan
massa
Dalam
kamus
lengkap Inggris,
Inggris kata
Indonesia-Indonesia
Menurut buku Websters New American Dictionary dituliskan bahwa proporsi : Comparative relation in size or degree, ratio. Gambar 210 Tinggi manusia Indonesia rata-rata antara 6,5 sampai 7 kepala Yang : artinya kurang lebih
demikian dalam
perbandingan atau
komperatif tingkatan,
ukuran
perbandingan. Kemudiaa masih banyak lagi pendapat beberapa orang ahli mengenai hal ini yang akan diuraikan secara terperinci pada bagian lain dari paper ini. Thorndike English Dictionary juga
mengulas pengertian proportion : Relation in size, number, amouns, or degree of thing compares to another
III.7. PROPORSI
III.7.1. Pengertian proporsi Ditinjau dari asal kata proporsi dapat diartikan sebagai berikut ini : Proporsi berasal dari bahasa asing latin proporsio yang berarti perbandingan matamatis ukuran antara bagian yang satu dengan yang lain dan hubungan secara keseluruhan. Khususnya istilah ini ditujukan untuk hubungan matematis dan geometris dari bagian-bagian tubuh
jumlah, banyaknya, ataupun tingkatan perbandingan antara yang satu dengan yang lainnya.
tidaklah sesuai dengan tubuhnya yang panjang. Jadi menurut buku Thorndike English Dictionary proporsi juga dihubungkan dengan keadaan tubuh manusia, yaitu angauta-anggauta badan manusia.
pembuatanya. Contohnya yang jelas dapat dilihat pada karya-karya kesenian bangsa Mesin, Yunani, India dan
pemikiran tertentu. Jadi tubuh manusia tidak digambarkan seperti apa adanya, dalam hal ini ukuran sudah diidealisir.
Teori tentang proporsi manusia pada umumnya dapat dibagi menjadi dua golongan, pendekatan, yaitu : Proporsi secara ilmu pengetahuan Proporsi ideal III.7.2.1. Proporsi secara ilmu berdasar asas cara III.7.2.3. Proporsi manusia menurut paul Rincher Teori Paul Rincher telah ditulis oleh Arthur Thomson dalam bukunya yang berjudul A hand Book of Anatomy for Art student, yaitu sebagai berikut : Dr. Paul Rincher dalam teorinya tentang proporsi manusia menggunakan kepala ilmu pengetahuan yang sebagai dasar pengukurannya, atau
perbandingan
dasar perbandingan dalam menetapkan proporsi tubuh manusia. Pengukuran dimulai dengan menarik garis sejajar pada ujung dagu dan puncak tengkorak kepala. Dia menetapkan proporsi
seperti apa adanya, ukuran ini didapat melalui pengukuran langsung pada
kerangka manusia secara teliti sekali. ketepatan ukurannya lebih diutamakan, sehingga akan didapat untuk hasil yang rangka
manusia rata-rata tujuh setengah kali kepala, pembagiannya sebagai berikut : dari ujung dagu sampai garis sejajar puting susu satu kali kepala, dari puting
berbeda-beda
setiap
141
penggambaran tubuh manusia adalah membagi tinggi keseluruhan menjadi empat bagian, dari ujung kepala ke baku, dari bahu ke pinggang, dari pinggang sampai lutut, dari lutut sampai ketelapak kaki.
Gambar
212
Proporsi
manusiwanita
Pusat figur terletak pada jarak tiga-tiga perempat kepala dari ubun-ubun, atau sama dengan jarak dari pusat sampai Gambar 211 Proporsi manusia pria menurut paul Rincher permukaan tanah. Jadi pusatnya ada di tengah-tengah figur manusia, dari tumit sampai fork, tiga setengah kali kepala pusat tempurung lutut adalah titik tengah anterrior superior iliac spine dan telapak kaki.
Untuk figur dalam posisi duduk tegak lurus, jarak dari ujung kepala sampai dengan tempat kedudukan adalah empat kali panjang kepala, sedangkan panjang paha dari belakang pantat kebagian depan lutut adalah dua setengah kali
panjang kepala atau lebih. Sedangkan tinggi dari dasar sampai titik tertinggi lutut dalam posisi membengkok
rata-rata sepuluh kali panjang muka manusia, dari dada sampai puncak kepala adalah seperdelapan tinggi
sembilan puluh derajat yaitu dua kali panjang ketebalan kepala, bagian ditambah bawah dengna paha,
keseluruhan. Dari dagu sampai lubang hidung adalah sepertiga muka, sama dengan jarak dari alis mata ke batas pertumbuhan rambut. Kalau panjangnya kaki adalah empat kali ukuran panjang muka mnusia, dan tangan dibentangkan sampai menyentuh garis sejajar puncak kepala dengan ujung jari tengah, akan didapat suatu lingkaran yang terbentuk oleh ujung-ujung anggauta tubuh yang terbentang dengan pusar sebagai
keseluruhannya menjadi dua pertiga kali panjang kepalaa. panjang tangan sama dengna tiga kali kepala dari dasar lekukan ketiak ke ujung jari tengah, jarak antara ujung jari panjang kepala. Untuk penjang puncak bahu kebengkok siku sama panjang jarak dari batas telapak tangan. lebar bahu adalah dua kali panjang kepala, pinggang satu setengah panjang kepala, jarak antara dua pauting susu adalah satu kepala. Kepala dibagi menjadi beberapa bagian yang sama oleh garis horizontal melalui sudut
bentangan kedua tangan, ujung-ujung jari tengah sama dengan tinggi figur keseluruhan.
kelopak mata yang kedua dahi dan alis mata, hidung, mulut dan dagu. Menurut uraian tersebut di atas,
Leonardo da Vinci menegaskan bahwa III.7.2.4. Proporsi menusia menurut tinggi manusia rata-rata adalah sepuluh kali panjang muka, kemudian untuk juga memberi menetapkan ukuran-ukuran dari bagian tubuh misalnya tangan, kaki dan dari
ukuran proporsi manusia, tetapi jarang menggunakan panjang kepala sebagai dasar pengukurannya, dia lebih sering menggunakan panjang muka sebagai dasar perbandingan. Ukurna panjang muka dimulai dari ujung dagu sampai batas tumbuhnya rambut pada dahi, dia menetapkan bahwa tinggi tubuh manusia
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
sebagainya
digunakan
panjang
143
Sejak jaman dahulu ketentuan proporsi manusia didasar pada ukuran tangan, kaki, lengan, atau kepala. Selanjutnya dituliskan disini : The oldest known standart of human proportion dicovereeed (c.3000 in one of B.C.) the was thomb
perbandingaan antara ukuran tangan, kaki, lengan dan kepala secara umum adalah serasi. menunjukkan proporsi yang
chambers in the piramids of Memhis, so from that time on wards, and perhaps carlier, scientists and artist have been concerned with the study of human proportions. Who kow of the standarts of the empire of the Pharaohs, of the Ptolomaic period, of the Greeks and Romana and the Polyklet (all of which were accepted as noms for a
Michelangelo and others, the work of Rurer being particulary important. Artinya bahwa standart proporsi manusia Gambar 213 Proporsi manusia menurut Ernst Neufert yang diketahui paling tua atau kira-kira tahun 2000 SM ditemukan disalah satu kamar makam pada piramida di
Memphis. Sejak itu, dan mungkin malah Jadi disini jika ada ukuran salah satu bagian tubuh yang menyimpang dari kebiasaan, lebih pendek atau lebih sejak sebelumnya, para ilmuwan dan para seniman telah mengadakana studi tentang proporsi manusia. Standar-
panjang, maka proporsi yang dihasilkan menjadi tidak umum lagi, tetapi jumlah yang semacam ini tidak banyak, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada umumnya manusia memiliki tubuh yang serasi.
standar yang kita ketahui antara lain adalah dari kerajaan Pharach,periode Ptolomaik, Yunani, Romawi dan Polyklet (dimana semua telah diterima sebagai norma-norma yang berlaku untuk waktu tertentu). Demikian juga yang diajarkan oleh Alberti, Leonardo Da Vinci,
mechelangelo dan lain-lainnya, dalam hal ini penting sekali dicatat hasil dari pemikiran Durer. Kemudian Durer juga mengatakan : In this system the human body is measured by the length of the head, face or feet-at later date they were subdivided and related to each other so that they become standardized in everyday use. In modern time feet and are accepted measurement.
Pendapat manusia
Durer diakui
tentang secara
proporsi
luas/umum,
pendapat tersebut ditulis oleh Neufert sebagai berikut : h = upper half of body
ankle to knee, and distance from chin to navel 1/6 h 1/8 h = = length of foot length crown of
head to chin, and distance between Dalam system-system ini tubuh manusia diukur berdasarkan kepala, muka atau kaki dan pada masa berikutnya dibagi dan dihubungkan satu sama lain dipples 1/10 h = height and width of
face (includeing cars) length of hend to crist 1/12 h = nose. Yang terjemahannya urang lebih width of face at lower and
sehingga dapat dijadikan standart dalam penggunaan sehari-hari. Pada zaman modern sekarang ini ukuran feet dan ell dijadikan sebagai ukuran baku.
badan/panjang dari pergelangan kaki hingga lutut 1/6 h 1/8 h = = seperenam badan/betis seperdelapan dari mahkota kepala
145
telinga),
panjang
dari
siku
hingga
badan/lebar muka diukur dari bagian hidung bawah. Durer mengatakan tinggi manusia ratarata delapan kali kepala. Dia membagi tubuh manusia guna menetapkan
proporsinya, dengan menggunakan teori Golden Section suatu metode Gambar 215 Proporsi manusia menurut Andrew Lomis.
geometris yang telah digunakan Yunani pada zaman Klasik. Dengan metode itu dia juga menentukan perbandingan
antara panjang satu kepala dengan panjang muka. Jarak antara kedua puting susu adalah satu kepala. Pinggang lebarnya sedikit III.7.2.6. Proporsi manusia menurut lebih lebar dari satu kepala. Dalam posisi berdiri pergelangan tangan dibawah fork, sedang siku-siku garis yang berjarak satu kepala dari permukaan tanah. Figur wanita pada umumnya lebih
Andrew Lomis. Andrew Loomis adalah seorang ilustrator terkenal dari Amerika. didalam bukunya yang berjudul Figure Drawing Fer All Its Wort memberikan patokan-patokan
sempit, dua kepala adalah ukuran yang terlebar. Puting susu pada wanita lebih rendah dari pada pria. Ukuran pinggang wanita satu kepala. Dari depan pinggul
wanita lebih lebar bila dibandingkan dengan jarak antara kedua ketiak, tetapi lebih sempit dibagian belakang.
setengah kepala manusia; Proposi Ideal, berukuran delapan kaki kepala manusia Proporsi Fashion, berukuran delapan setengah kali kepala manusia; Proporsi Herois, berukuran sembilan kali kepala
Menurut teori Andrew Loomis, proporsi normal atau proporsi wajar adalah
sebagai patokan-patokan pada siswasiswi akademi, namun tampak agak lebih pendek bila dipandang. Tinggi badan proporsi normal adalah tujuh setengah kali kepala dan lebar badannya adalah dua kali kepala. Untuk proporsi ideal, yaitu proporsi yang biasanya digunakan oleh para seniman, pedomannya panjang poroporsi adalah delapan kali dalam biasanya
dengan masing.
pedoman
ukurna
masing-
Dari beberapa uraian/ pendapat para ahli tentang proporsi manusia, nyatalah
bahwa para ahli mempunyai perbedaan dalam menentukan pedoman ukuran proporsi tubuh manusia. Sebagai misal : Paul Ricar menggunakan ukuran
panjang kepala sebagai pedoman dalam menentukan manusia. ukuran proporsi tubuh
kepala, fashion
sedangkan yang
proporsi ini banyak diterapkan pada manekin, digunakan pedoman tinggi badannya adalah untuk Sedangkan Leonardo Da Vinci sering menggunakan panjang muka sebagai dasar perbandingannya. Walaupun dalam menentukan ukuran proporsi tubuh manusia para ahli
delapan
tersebut berbeda-beda, namun dalam pembagiannya adalah tetap seperti yang dikatakan oleh Saleh Djalil dalam
patung-patung
manusia
(sculture),
biasanya digunakan pedoman sembilan kali kepala untuk tinggi badannya dan untuk lebar badannya dua duapertiga kali kepala. Hal ini akan menghasilkan figur manusia yang lebih baik.
Ternyata Andrew Loomis lebih lengkap dalam mengungkap masalah proporsi tubuh manusia. tubuh Andrew manusia Loomis menjadi
ukuran-ukuran 8,9 atau 12 panjang kepala, pembagiannya pertengahannya namun adalah selalu pembagian tetap, jatuh yaitu pada
memerinci
empat golongan, yaitu proporsi normal, proporsi ideal, proposal fashion, serta proporsi herois yang semuanya disertai
tempat yang sama. panjang lengan adalah 3 panjang kepala; bagian dada, yaitu dari leher hingga dada bawah (cage) 2; dari leher hingga perut bagian
147
atas (torso) 3; pinggul (pelvis) 1 ; seluruh kaki 4. bawah lutut menunjukkan tengah dari seluruhkaki.
perbedaan dalam menentukan ukuran proporsi tubuh manusia, namun tetap sama dalam menentukan pembagianpembagiananya tubuhnya. dari bagian-bagian
III.7.3.LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR MANUSIA Siapkan bahan dan alat yang akan dipakai untuk menggambar. Buatlah Grid Proporsi (tingkatan PROPORSI TUBUH
proporsi) tubuh manusia, pilih salah satu ukuran perbandingan atau proporsi, Gambar 217 membuat garis-garis bantu struktur tubuh manusia
Buatlah dalam
detil bentuk tubuh manusia, mebuat detil bentuk perlu Gambar 219 detail bentuk tubuh manusia laki-laki
diperhatikan
lekuk-lekuan
anatomi
149
Kalau kita ingin menggambar manusia dengan proporsi tubuh yang normal, ukuran yang benar adalah antara 6,5 sampai 7 ukuran panjang kepala;
Sedangkan kalau kita ingin mengambar manusia dengan proporsi tubuh yang ideal, ukuran yang benar adalah antara 7,5 sampai 8 ukuran kepala manusia;
Untuk mengambarkan manusia dengan proporsi tubuh fashion, ukuran yang cocok untuk jenis ini adalah 8,5 kali ukuran panjang kepala manusia;
Untuk menggambar manusia dengan proporsi tubuh Herois, ukuran yang tepat adalah 9 kali ukuran panjang kepala manusia; Gambar 220 mengarsir seluruh bentuk tubuh manusia
Tinggi figur manusia terbagi menjadi dua sama panjangnya pada bagian aurat (aurat adalah titik sentral tubuh
Buatlah
detil
bagian-bagian
tubuh
manusia);
manusia, maka selesailah gambar tubuh manusia. Tinggi keseluruhan tubuh manusia
terbagi menjadi empat bagian untuk III.7.4. KESIMPULAN Dari uraian tersebut dimuka oleh menyederhanakan penggambaran tubuh manusia, yakni dari ujung kepala ke bahu, dari bahu ke pinggang, dari pinggul sampai lutut, dari lutut sampai telapak kaki.
beberapa orang ahli mengenai proporsi tubuh manusia, maka dapat ditarik suatu kesimpulan secara singkat sebagai
IV.
MEMOTONG
BAHAN
LOGAM
dengan
kondisi
yang
siap
pakai.
Pengertian memotong di dalam kriya logam adalah memisahkan sebagian bahan dari bahan keseluruhan yang akan digunakan dalam pembuatan suatu produk logam sebelum dirangkai, baik dengan cara disambung maupun dilipat. Teknik memotong merupakan dasar dari keseluruhan pengerjaan keteknikan logam. Oleh dalam karena itu
IV.1. Alat Ukur IV.1.1.Mistar Baja Mistar baja dibuat dari stainless steel dalam 10mm berbagai sampai ukuran, dengan mulai dari
100mm.
Kegunaan mistar baja adalah untuk mengukur panjang dan lebar bidang datar serta alat bantu dalam membuat garis lurus.
keterampilan memotong sangat penting untuk dikuasai dengan baik dan benar. Namun sebelum melakukan pemotongan bahan, pekerjaan yang sangat penting perlu dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur dan menandai pada bagian yang akan dipotong. Menandai logam untuk persiapan memotong adalah IV.1.2. Penggaris Siku Penggaris siku adalah penggaris Gambar 221 Mistar Baja
berbentuk seperti huruf L yang terdiri dari dua bagian, dan yaitu daun blok atau
pegangan
pengukur.
mengukur dan menandai maka proses pemotongan bahan tidak sesuai dengan ketentuan gambar kerja.
Kegunaan penggaris siku adalah untuk menarik sejajar, memeriksa/mengukur sudut, dan memeriksa kerataan suatu permukaan garis dan membuat garis
IV.1. CARA-CARA MENGUKUR DAN MENANDAI Setiap kali Anda bekerja yang
benda kerja.
pertama kali harus disiapkan adalah peralatan yang siap ditempat dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
151
Memegang jarum tusuk dan mengatur jarak jangkauan. Membuat garis lingkaran yang lebar atau besar dan tidak terjangkau oleh jangka tusuk. Gambar 222 Penggaris Siku IV.1.3. Jangka Tusuk Jangka tusuk dibuat dari baja karbon tinggi dengan bagian ujung runcing. Kegunaan jangka tusuk adalah untuk membuat/menggambar garis lingkaran, mengukur suatu jarak, dan membagi lingkaran, membagi jarak sama panjang, dan meggambar sudut.
Gambar 224 Jangka Tongkat IV.2. Alat Penanda IV.2.1. Pena gores Pena gores dibuat dari baja karbon tinggi dengan bagian ujung dikeraskan. Fungsi pena gores adalah untuk menarik garis Gambar 223 Jangka Tusuk IV.1.4. Jangka Tongkat Jangka tongkat adalah jangka yang memiliki baut-baut penyetel pada tiap kakinya. Fungsi jangka tongkat adalah untuk: dan memberi tanda dengan goresan. Cara yang betul dalam menggores ialah dengan menggunakan pena gores dan mistar. Mata pena gores ditekan serapat
mungkin ketepi mistar. Pena gores dipegang dengan tangan kanan dan diimpit antara ibu jari,
telunjuk,
dan
jari
tengah
seperti Cara Mengukur dan Menandai Letakkan pelat logam di atas meja kerja yang datar dengan ketinggian 90 100cm, panjang 150 cm dan lebar 50 cm. Ukur dan tandai dengan ukuran alat yang
memegang pensil.
dikehendaki
penanda
sampai kelihatan tanda garisnya Dari IV.2.2. Penitik Penitik dibuat dari baja karbon tinggi yang dikeraskan. Badan diberi guratan atau sisi dibuat segi enam. Penyenter dengan sudut 90 derajat dipergunakan untuk pusat lingkaran, dan sudut 60 derajat dipergunakan untuk penitik garis goresan. garis tanda di atas letakkan
penggaris siku atas sampai ke bawah Didapatlah tanda garis membujur lurus dari atas ke bawah, garis tersebut sebagai batas pemotongan
Cara menggunakan Penitik Peganglah penitik secara tegak lurus, tempatkan hati-hati pada garis goresan. Ketok setiap titik satu kali secara
perlahan. Periksa kedudukan tanda. Jika sudah tepat, ketok lebih keras sekali lagi. Gambar 227 Mengukur dan Menandai dengan Menggores Didalam modul ini Anda akan
mempelajari
keteknikan
memotong
logam yang meliputi: peralatan penanda dan pengukur, peralatan potong logam dan cara
153
Berdasarkan penggunaannya, gunting Untuk dapat menghasilkan hasil tangan dapat dibagi menjadi dua
potongan logam
kelompok yaitu gunting lurus dan gunting lengkung. IV.3.1.1. Gunting Lurus Gunting lurus dibuat dari baja tempa dan memiliki bentuk rahang lurus. Gunting ini digunakan untuk memotong secara
yang benar dan karakteristik bahan logam serta jenis dan fungsi peralatan potong.
lurus. Panjang rahang berkisar antara 50 IV.3. Macam-Macam Gunting Potong mm-100 mm, sedangkan panjang
seluruhnya 150mm sampai 375 mm. Memotong merupakan setelah Untuk proses lanjutan Kemampuan mengguntingnya 0,8mm
potongan logam yang sesuai dengan gambar kerja, Anda harus mengikuti petunjuk cara menggunakan peralatan pemotong dengan benar. Ada beberapa jenis peralatan pemotong sebagai berikut IV.3.1.2. Gunting Kombinasi Gunting kombinasi hampir sama dengan IV.3.1. Gunting Tangan Ada berbagai macam gunting tangan yang dapat digunakan untuk memotong pelat logam. Gunting tangan sangat diperlukan apabila bentuk, konstruksi dan posisi benda kerja tidak dapat digunting dengan gunting mesin . Penggunaan gunting akan lebih mudah jika pemilihannya disesuaikan dengan bentuk jenis benda kerja yang akan dipotong. IV.3.1.3. Gunting Bulldog Gambar 229 gunting kombinasi gunting permukaan memungkinkan lurus. Dengan yang ini bentuk khas untuk Gambar 228 Gunting lurus
rahang gunting
Gunting bulldog mempunyai sisi potong yang lebih pendek dari pada gunting lainnya, tetapi tangkai pemegangnya lebih panjang, dimaksudkan agar beban dalam memotong lebih ringan. Gunting ini terbuat dari baja campuran dan biasanya dipakai untuk menggunting baja tahan karat. Kapasitas potong gunting 1,5 mm. IV.3.1.5. Gunting Lengkung Gunting lengkung mempunyai sisi
IV.3.1.4. Gunting Ganda Gunting ganda mempunyai dua sisi potong yang digunakan untuk memotong selebar 3mm dengan hasil rata. Gunting ini biasanya digunakan untuk membuat lubang panjang pada pipa.
memotong diameter
bentuk kecil.
lingkaran potong
dengan gunting
Sisi
50mm dan panjang seluruhnya 275 mm325 mm dengan kapasitas pemotongan 0,8 mm.
memotong lurus dan lengkung. Sisi potong gunting ini cukup kecil yang Gambar 231 gunting ganda
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
155
memungkinkan pemotongan tajam tanpa membengkokkan pelat. Gunting ini Gunting kiri
dibuat dari baja tempa berkualitas tinggi dengan panjang 325 mm dan sisi potong 75 mm. Gambar 237 gunting kiri
IV.3.9. Cara menggunakan gunting tangan: Gambar 234 gunting troyan Pegang pelat logam dengan tangan kiri dan tangan kanan memegang IV.3.8. Gunting Dirgantara Gunting Dirgantara mempunyai panjang 250 mm dengan sisi potong 50 mm. Sisi potong dibuat dari baja yang dikeraskan. Gunting ini digunakan untuk memotong lengkung, lingkaran, lurus, dan bentukbentuk yang tidak beraturan. Gunting ini terbagi menjadi tiga macam yaitu: Gunting kanan gunting (bagi yang bertangan normal, bagi yang bertangann kidal
sebaliknya) Tempelkan mulut gunting pada ujung garis Katupkan mulut gunting dengan kuat sampai pelat, pisau buka gunting mulut memotong dan
gunting
Gunting lurus
IV.4. Gunting Mesin/Alat Potong Mekanik IV.4.1. Gunting Tuas Fungsi gunting tuas antara lain adalah untuk memotong lembaran pelat kuningan, tembaga, dan baja,
IV.4.2. Gunting Lingkar Gunting potong lingkar digunakan untuk memotong lurus, bentuk lingkaran, bentuk tidak
atau
bentuk-bentuk
aluminium.
Bentuk pisau gunting bagian atas adalah melengkung. Sudut kemiringan yang tepat tetap dipertahankan untuk setiap lebar bukaan guntingan.
sesuai kebutuhan dengan cara mengatur langkah lengan pengatur. Kemampuan gunting lingkar antara 8 cm sampai 40 cm dengan ketebalan pelat maksimal
Cara menggunakan gunting tuas Letakkan pelat gunting, Tahan pelat dengan baut penahan yang dapat diatur kedudukannya, Tarik batas tuas kemuka, sehingga bibir gunting terkatup, sehingga pelat diantara dua bibir
1,2 mm.
Keterangan tuas penekanan mata gunting pengatur pemakai sumber penjepit pelat engkol pemutar
IV.4.3. Gunting/Mesin potong Guillotine Mesin potong guillotine ada dua macam , yaitu pedal dan tenaga listrik Mesin potong guillotine pedal dapat
Gambar 239 Gunting tuas bangku 1. tuas pengungkit 2. tuas pengatur 3. mata gunting
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
digunakan untuk memotong sepanjang 1,05m dengan ketebalan pelat 1,5 mm. Cara memotong dilaksanakan dengan
157
memberi tanda (garis) pada pelat atau dengan menggunakan mistar pembatas yang ada di depan maupun di belakang pisau pemotong. Mesin potong guillotine tenaga listrik
dilakukan pada setiap potongan, cukup dengan mengatur dan menggunakan mistar batas pada mesin.
Cara memotong Letakkan pelat di atas meja gunting diantara kedua bibir potongan dengan garis pemotongan tepat di atas bibir gunting bawah. Tekan atau tahan permukaan pelat dengan kedua belah tangan. Injaklah pedal dengan kaki kanan hingga pelat terpotong. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keselamatan kerja. Jangan berada di belakang mesin Gambar 242 memasukkan pelat
potong sewaktu digunakan. Jangan memotong pelat yang tebalnya di atas kemampuan mesin. Lumasi bagian-bagian yang bergerak.
IV.5. Gergaji
Gergaji
digunakan
untuk
memotong
logam berbentuk silinder maupun balok dengan ukuran tebal maupun tipis.
Penggunaan gergaji secara tepat akan Gambar 241 gunting guillotine menghasilkan potongan logam yang
sesuai dengan ukuran. Untuk banyak, pemotongan pengukuran dalam tidak jumlah perlu IV.5.1. Bilah Gergaji
Bilah gergaji dibuat dari bahan Baja Potong Cepat (HSS) atau baja tungsten rendah. Bilah gergaji diklasifikasikan menurut jumlah gerigi tiap inchi, dan panjang bilah dan bahan. Bilah halus mempunyai 20 30 gigi tiap inchi. Bilah kasar tiap inchi. Bilah untuk pekerjaan umum mempunyai 16-18 gigi tiap inchi. Bilah-bilah fleksibel dikeraskan hanya pada sisi potong. Gerigi pada sisi potong lebih lebar dari tebal agar bilah tidak terjepit. bilah itu sendiri mempunyai 14 18 gigi
besi
giginya
selalu
menghadap
ke
depan.
Gambar 244 Gergaji tangan. Gergaji ini berguna untuk memotong logam berbentuk batangan.
IV.5.2.2. Gergaji tangan kecil. Gergaji ini berguna untuk memotong pelat tipis dan kawat.
IV.5.2.3. Gergaji Perhiasan. Gambar 243 bilah gergaji tangan Gergaji ini berguna untuk memotong
pelat tipis ketebalan dari 0.4 s.d. 1mm, kawat. dan pipa ukuran kurang dari 10 mm
IV.5.2. Macam-macam gergaji IV.5.2.1. Gergaji tangan (gergaji besi). Gergaji besi biasanya terbuat dari baja. Ada yang berbentuk plat dan ada pula yang berbentuk selongsong. Jarak
rentang pada gergaji besi sudah standar, gawangannya pendeknya dapat distel panjang mata Gambar 246 Gergaji Perhiasan
menyesuaikan
159
IV.5.2.3.1.
CARA
MENGUNAKAN
menempel pada dasar sekrup. Tangan kiri memegang dan mengarahkan bilah gergaji sedangkan tangan kanan
GERGAJI PERHIASAN
SENGKANG
Pegangan dan sekrup bawah Fungsinya untuk memegang gergaji, sedangkan sekrup bawah untuk
memegang bilah gergaji bagian bawah. Mata gergaji dihadapkan ke luar dan giginya diarahkan ke bawah. Gambar 248 sekrup pengatur jarak
Sekrup atas Sekrup ini fungsinya untuk memegang bilah gergaji bagian atas bila mata gergaji sudah terpasang dengan benar
Sekrup pengatur jarak Kendorkan sekrup pengatur jarak, atur jarak antara ujung bilah gergaji dengan dasar sekrup dengan jarak lebar sekrup, tempatkan ujung gagang kayu pada dada dan ujung gergaji pada tepi meja lalu dorong sampai ujung gergaji 4. Bilah Gergaji Perhiasan. Dalam produksi pabrik nomer-nomer yang diproduksi dari nomer 14 sampai dengan 8/0 namun yang umum dipakai Gambar 249 sekrup atas
adalah nomer-nomer 4/0 sampai dengan 6 saja. Nomer 8/0 diameter batang bilah gergajinya sangat kecil kemudian
Untuk keperluan memotong pelat gigi bilah gergaji mengarah ke bawah dan gerakan penggergajiannya tegak lurus dari atas ke bawah yang dilandaskan pada landasan meja bentuk V.
berurutan sampai terbesar adalah nomer 14. Nomer-nomer ukuran besar untuk gergaji perhiasan berfungsi untuk
membuat lubang penempatan gigi atau tiang pengikat batu mulia. Sedang nomor kecil pada umumnya dipergunakan untuk membuat dekorasi lubang bermotif pada plat logam dengan ketebalan 0.4 sampai dengan 0.8
IV.5.3.2.2. CARA MEMASANG BILAH GERGAJI Pegang bingkai gergaji dengan tangan kiri, hadapkan bingkai gergaji ke at as, tempatkan ujung bingkai gergaji pada pinggiran dihadapkan mengarah meja ke ke kerja. atas bawah, Bilah dan ujung gergaji giginya bagian
IV.5.3.2.3.
PROSEDUR
IV.5.3.2.3.1. Persiapan Pasang pasak V pada mulut meja yang tersedia dengan posisi bagian plat rata di bagian atas Titiklah bagian yang akan dibor dengan penitik sampai terluka hingga mata bor dapat masuk ke dalam titik tersebut (untuk pelat) Pasang mata gergaji dengan tepat Mulailah perhiasan memotong dengan gergaji pemotongan dibagian tengah
bawah dimasukkan pada sekrup bawah dan kencangkan. Ujung atas masukkan ke sekrup bagian atas. Jika jarak ujung atas bilah gergaji dengan sekrup bagian atas terlalu jauh sekrup pengatur jarak dikendurkan dan pungung bingkai bisa digeser ke bawah sehingga ujung bilah gergaji bisa masuk ke dalam sekrup atas, kencangkan sekrup pengatur jarak dan dorong bingkai gergaji sampai ujung bilah gergaji rapat dengan ujung bingkai atas, kemudian kencangkan sekrupnya.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
161
IV.5.3.2.3.2. Memotong zig-zag Letakkan pelat logam 60x60x0.6mm di atas pasak V, tempelkan mata gergaji pada garis yang akan dipotong, mulailah memotong dengan menggerakkan
dilakukan dengan selalu mengikuti garis dan garisnya tidak boleh terpotong, artinya garis harus selalu ada, dengan demikian bilah gergaji menempel ketat pada bagian garis bagian luar bukan tepat pada garis karena bila demikian garis akan hilang. Garis merupakan senter dalam pemotongan apapun
gergaji kebawah dan keatas dan dorong maju ikuti garis zig-zag sampai pelat terpotong benar-benar zig zag
IV.5.3.2.3.3.1. Memotong lurus Letakkan pelat logam 60x60x0.6mm di atas pasak V, tempelkan mata gergaji pada garis yang akan dipotong, mulailah memotong dengan menggerakkan IV.5.3.2.3.3. Memotong Gelombang Letakkan pelat logam 60x60x0.6mm di atas pasak V, tempelkan mata gergaji pada garis yang akan dipotong, mulailah memotong dengan menggerakkan Gambar 252 Memotong Zig-Zag
gergaji kebawah dan keatas dan dorong maju ikuti garis lurus sampai pelat terpotong benar-benar lurus
gergaji kebawah dan keatas dan dorong maju ikuti garis gelombang sampai pelat terpotong benar-benar garis gelombang
IV.5.3.2.3.5. Memotong Bentuk Motif Sebelum melakukan pemotongan bentuk motif dilakukan di terlebih atas pelat dahulu atau dan lubang
gambar untuk
motif membuat
atau
IV.5.3.2.3.4. MemotongLingkaran Buatlah garis lingkaran terlebih dahulu di atas pelat dengan membuat garis
Tempelkan gambar motif di atas kertas ke atas pelat logamnya dengahn lem kayu jangan lem kertas karena lem kertas tidak lengket betul pada
pertolongan silang dari masing-masing ujung pelat dan titiklah pada titik
persilangan dengan penitik. Letakkan pelat logam 60x60x0.6mm di atas pasak V, tempelkan mata gergaji pada garis lingkaran yang akan
dipotong, mulailah memotong dengan menggerakkan gergaji kebawah dan keatas dan dorong maju ikuti garis lingkaran sampai pelat terpotong benarbenar lingkaran Gambar 255 menemprl pola ke atas plat logam
IV.5.3.2.3.5.2.Pengeboran Letakkan pelat logam di atas kubus kayu dan letakkan di bawah mata bor.
163
IV.5.3.2.4. potongan
Menghaluskan
tepian
Setiap
pekerjaan
pemotongan
pelat
dengan berbagai peralatan pemotongan tentu pada tepian bekas potongan akan dijumpai sisa potongan yang masih menempel pada pelatnya. Hal dapat Gambar 256 Melubang dengan bor mengakibatkan luka tersayat oleh bekas potongan IV.5.3.2.3.3.Pemotongan dengan gergaji perhiasan Letakkan pelat logam 60x60x0.6mm di atas pasak V, masukkan mata gergaji pada lubang hasil pengeboran, mulailah memotong dengan menggerakkan pekerjaan poada kulit manusia, terganggu
selanjutnyan
potongan tersebut harus dihilangkan dan dibenahi. Tindakan menghaluskan tepian potongan: Bekas potongan berbagai macam
gergaji kebawah dan keatas dan dorong maju ikuti garis motif sampai pelat terpotong benar-benar sesuai bentuk motif
gunting, baik gunting tangan maupun mekanik, pelat akan terjadi perubahan yaitu agak melengkung, untuk pelat harus dibetulkan agar tetap menjadi pelat tanpa lengkungan. Tindakan yang dilakukan adalah dengan memukul
dengan pukul kayu atau plastik keras diatas papan kayu keras yang datar betul. Kemudian setelah pelat benarbenar pelat(tidak melengkung lagi)
bagian tepi potongan dikikir sampai halus tidak ada sisa potongan lagi dan Gambar 257 Memotong bentuk motif tepian potongan tidak tajam lagi
Bekas
potongan
berbagai
macam
dapat digunakan dengan baik sewaktuwaktu. Cara merawat dan memelihara peralatan potong:
gergaji. Seperti halnya bekas potongan gunting maka bekas potongan gergaji juga akan dijumpai hanya saja ada perbedaan yaitu tepian bekas potongan tidak pelat bagian tepi tidak melengkung tetapi hanya ada sudut yang tajam. Untuk itu bagian ini dihilangkan cukup dengan kikir saja sampai bekas
1.
seluruh
permukaan
peralatan
pemotong dilap dengan kain bersih dan kering, kemudian olesi dengan paslin pada bagian tajam dan sekrupnya 2. lakukan pengasahan gunting pada bagian tajamnya. 3. simpan gunting ditempat yang kering di dalam almari dan tidak ditumpuk dengan peralatan lain (peralatan potong kecil bukan gunting tuas maupun pedal) sehingga tidak saling melukai atau
membebani masing-masing. 4. untuk gergaji, bilah gergaji dilepas, dilap dengan kain dan olesi paslin kemudian ditempatkan pada suatu
wadah khusus bilah gergaji. Seperti peralatan Gambar 258 perhiasan Hasil Potongan gergaji IV.5.3.2.6. dan memelihara 1. hati-hati dalam memegang benda peralatan tentu saja dan kerja , jari jangan terlalu dekat dengan bagian yang tajam dan sekrupnya, perawatan Keselamatan Kerja dan lainya jangan ditumpuk
membutuhkan
pemeliharaan karena benda apapun bila diigunakan terus menerus maupun tidak perlu perlakuan khusus agar peralatan tersebut dapat tahan lama dan tetap
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
karena bisa terpotong atau terjepit 2. selalu jaga meja, tempat kerja tetap bersih dari segala macam jenis kotoran
165
3. jauhkan gunting dari bahan kimia terutama karena yang dapat mengeluarkan terkena reaksi uap yang
didalam penjepitan benda kerja adalah benda kerja terjepit dengan kuat dan bilah gergaji tidak rontok.
IV.5.4. Gergaji mesin. Gergaji mesin dapat dipergunakan untuk memotong semua jenis logam kecuali baja yang dikeraskan. oleh motor Mesin listrik. ini Bila Gambar 260 Cara menjepit benda kerja
digerakkan
gerigi harus IV.5.4.1. tangan IV.5.4.1.1. Kaitkan bilah gergaji pada pena. Pena bujur sangkar Cara menggunakan gergaji
menghadap kemuka dan benda kerja dijepit dengan ragum. Jika batang yang dipotong pendek, penjepit perlu diberi ganjal dan tekanan pada kedua ujung ragum diusahakan harus sama.
memungkinkan bilah dipasang dalam empat kedudukan. Bilah gergaji dapat ditarik keras dengan mur sayap dan ditahan dengan pena tusuk.
berbagai bentuk logam yang hendak digergaji. Hal yang perlu diperhatikan
IV.5.4.1.3.
Letakkan
bagian
yang
digergaji dekat mulut ragum agar bidang kerja kaku. Tinggi mulut ragum sama seperti pada pekerjaan mengikir, yaitu kira-kira 5-8 cm di bawah siku. Tangkai digenggam dengan tangan kanan,
bingkai
digenggam
longgar
dengan
Gambar tangan
261
Bagian-bagian
gergaji
IV.5.4.1.2. Pasang bilah gergaji, gerigi menghadap ke depan dan dikencangkan dengan tarikan yang tepat. Gambar 263 posisi kerja menggergaji dengan gergaji tangan
derajat. Kecepatan menggergaji 40-50 langkah per menit, atau 1 langkah tiap detik. Gambar 262 cara memasang bilah
gergaji tangan
167
Gambar
264
langkah
pertama
IV.5.4.1.5. Pada waktu menggergaji, gunakan jempol untuk menahan bilah supaya penekanan gergaji tetap menurut garis goresan. Mulailah memotong dengan tekanan sangat ringan. Gambar 266 langkah ketiga
penggergajian
Cara
menggunakan
mesin
dijepit, dahulu,
ukur baru
benda
kerja
kemudian
kencangkan ragumnya.
mulai menggergaji
Gambar
265
langkah
kedua
mulai
menggergaji
gergaji sedikit
masuk, lakukan penggergajian. Gergaji memotong benda kerja hanya pada saat digerakkan ke muka, oleh karena itu, berikan tekanan sepanjang Gambar 267 langkah awal menggunakan gergaji mesin
Tahanlah ujung yang akan dipotong agar kemungkinan pergeseran tidak terjadi.
Turunkan bingkai gergaji perlahan-lahan dengan tangan. Hidupkan motor, dan beri cairan
169
V.1.
Menyiapkan
bahan,
alat
dan V.1.2. Persiapan alat. Alat pengempaan meliputi 2 bagian pokok yaitu, pertama: sepasang keping pencetak dan yang ke dua adalah mekanik untuk menggerakkan keping pencetak. Cara kerja alat pengempaan akan dijelaskan lebih lanjut.
pekerjaan. V.1.1. Persiapan bahan. Bahan-bahan yang biasanya dikerjakan dengan pengempaan adalah bahan yang berbentuk lembaran atau pelat yang tebalnya di antara 0,1 mm - 0,8 mm. Adapun macam logamnya meliputi:
tembaga, aluminium, kuningan, pelat kaleng, pelat seng, perak, emas, dan pelat besi atau disebut pelat eser. Bahan logam pelat yang akan dikerjakan dengan pengempaan dipotong terlebih dahulu dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu ukuran benda kerja yang akan dibuat. Seandainya benda yang akan dibuat berbentuk V.1.2.1. Keping pencetak Alat ini merupakan sepasang cetakan yang terdiri atas bagian cekungan atau lubang yang dinamakan pot sering juga disebut cetakan negatif, dan cetakian bagian lainnya yang menonjol atau disebut cetakan positif dengan nama stempel. Profil penampang dari pot dan stempel dibuat sedemikian rupa disesuaikan
lingkaran dengan garis tengah 50 mm, maka bahan yang harus disediakan berupa potongan pelat berbentuk sisi
dengan bentuk benda yang akan dibuat dengan sistim pengempaan. Keping pencetak dibuat dari baja, baik untuk pot maupun stempelnya. Namun pada sistim pengempaan yang apaling sederhana sebagaimana yang dilakukan perajin nomor lencana, kendaraan, label dsb, logam, pot pelat diganti
bujursangkar
dengan
panjang
minimal 55 mm. Pemberian kelebihan pada ukuran bahan dengan maksud agar bentuk benda hasil pengempaan dapat sempurna. Ukuran kelebihan
disesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat maupun kedalaman motif. Jika
banyak
akibatnya
berupa timbel atau karet kenyal. tidak ada mekanik penggerak pada alat ini, melainkan cukup dengan martil atau palu besi yang dipukulkan pada timbel atau karet yang telah diletakkan di atas lembaran benda kerja yang terletak di atas pot.
V.1.2.2.2. Model tuas Model tuas, yaitu suatu mekanik dengan Gambar 270 Keping pencetak sistim tuas yang dilengkapi dengan poros-poros V.1.2.2. Mekanik pengempa. Mekanik pengempa yaitu peralatan tongkat tuas, digerakkan Dengan pada
tuasnya.
konstruksi
tuas, gerakan pada tongkat cukup ringan tetapi kekuatan penekanan dari stempel pada benda kerja cukup besar.
mekanik sederhana dan manual, lebih rumit, sampai dengan alat yang masinal, yang berfungsi memegang keping-
keping pencetak dan menggerakkan salah satunya, biasanya posisi pot diam dan stempel bergerak turun naik,
V.1.2.2.3. Mekanik dengan sistem ulir Mekanik dengan sistim ulir, yaitu suatu mekanik yang bekerja seperti halnya alat pengepres pada tukang tambal ban mobil. pemutar Dengan pada memutarkan alat tersebut roda maka
sehingga lembaran benda kerja yang dijepit di antaranya dapat dibentuk. Ada beberapa model dan sistim mekanik pengempa, diantaranya yaitu:
terjadilah gerakan pada stempel atau pot dengan kekuatan yang besar.
V.1.2.2.1. Kempa tradisional Kempa tradisional, yang yaitu digunakan pelat model para nomor negatif
pengempaan perajin
lencana Pelat
dan
kendaraan.
pengempa
171
V.1.2.2.5. Mekanik model hydrolis Mekanik model hydrolis, yaitu suatu mekanik yang bekerja dengan kekuatan pompa hydrolis. oleh Kekuatan besarnya hydrolis diameter besar
ditentukan pompa
hydrolisnya.
Semakin
pompa semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada Gambar 271 Alat sistem ulir. industri roda karoseri mobil, pengempa
hydrolis digunakan untuk mencetak bodi V.1.2.2.4. eksentrik. Mekanik dengan roda eksentrik, yaitu suatu mekanik yang bekerja pada suatu bagian yang diputar pada poros yang tidak tepat pada sumbunya. Dengan menggerakkan tuas yang berhubungan dengan poros eksentrik, maka stempel atau pot brgerak turun dengan kekuatan besar. V.1.3. Pekerjaan pengempaan Berbagai meliputi pekerjaan pembuatan pengempaan barang-barang, Mekanik dengan mobil, dengan hasil yang lebih cepat, halus dan sama bentuknya, jika
dibandingkan dengan cara membuat karoseri mobil dengan sistim ketok atau kenteng manual.
V.1.3.1. Berbagai sovenir ukuran kecil antara lain: lencana berbaggai bentuk dan ukuran, perhiasan berukir, dsb.
V.1.3.2. Berbagai papan nama antara lain: pelat nomor kendaraan, papan nama rumah, papan nama merk , dsb.
V.1.3.3. Berbagai jenis tabung atau bejana, Gambar 272 Alat kempa eksentrik. yaitu: mangkuk, asbag,
V.1.3.4. Berbagai komponen karoseri kendaraan, yaitu bagian-bagian dari bodi karoseri kendaraan.
kendaraan, pembuatan keping cetakan dilakukan dengan cara digergaji dengan gergaji halus seperti yang digunakan para perajin perhiasan. Keping cetakan
V.2. Teori dan praktik membuat kepingkeping cetakan . Seperti yang telah disebutkan bahwa keping-keping cetakan pada umumnya terdiri dari keping negatif atau pot dan keping positif atau stempel. Bentuk detail pada keping postitif dan negatif dibuat sangat sesuai sehingga jika ditumpukkan satu denan lainnya dapat berimpit
untuk pelat nomor kendaraan dibuat dari pelat besi dengan tebal minimal 3 mm. Bahan tersebut dipotong dengan gergaji halus menghasilkan bentuk-bentuk huru dan nomor dengan model dan ukuran yang sudah ada standarnya.
V.2.1.Membuat
benda
kriya
logam
dengan pengempaan
dengan rapat. Proses pembuatan stempel dan pot dapat dilakukan dengan cara dicetak kemudian Bahan dirapikan dan dihaluskan. pot dan V.2.1.1.1. Alat V.2.1.1.1.1. Stempel Stempel, yaitu keping pencetak positif atau disebut juga dengan istilah dreg. Motif yang terdapat pada dreg ini adalah motif lencana. V.2.1.1. Membuat lencana dengan
pengempa tradisional.
untuk
pembuatan
stempel dengan sistim cor/cetak adalah dari besi tuang atau loyang (kuningan). Cara lain pada pembuatan pot dan stempel dilakukan dengan cara dipahat sedikit demi sedikit dengan bentuk dan moti yang sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan diproduksi. Cara ini biasa keping dilakukan pengempa pada apembuatan membuat perhiasan,
uantuk
benda-benda
berukir,
lencana, dan sebagainya. Bahan untuk pembuatan dengan sistim ini terbuat dari baja. Adakalanya pada pengempaan Gambar 273 Stempel
173
Gambar 276 Pelat kuningan Gambar 274 Balok timbel V.2.1.1.3. Cara mengerjakan V.2.1.1.1.3. Martil atau palu besi dengan berat 0,5 kg V.2.1.1.3.1. Letakkan keping pengempa atau dreg dengan motif lencana pada balok landasan dengan posisi yang benar, motf menghadap ke atas.
V.2.1.1.3.2. Letakkan pelat enda kerja tepat di atas keping pengempa, pastikan semua moti tertutup olehnya.
V.2.1.1.3.3. Letakkan balok timbel di Gambar 275 Palu besi dengan berat 0,5 kg. atas benda kerja dengan hati-hati agar tidak mengubah posisi.
V.2.1.1.2. Bahan Sepotong pelat tembaga atau kuningan dengan tebal 0,4 mm.
V.2.1.1.3.4. Pukul dengan mantap tetapi brulang-ulang timbel tersebu ssecara merata. berlangsung, Selama tangan pemukulan yang lainnya
memgang timbel dan benda kerja agar posisi tidak bergeser sehingga motif yang dihasilkan tidak rusak.
V.2.1.1.3.5. Lepaskan timbel dari benda kerja yang telah membentuk motif
nomor,
terbuat
dari
baja.
Susunan
lencana sesuai Jika ada motif yang belum sempurna, pekerjaan dapat
dengan dreg.
V.2.2.1.2.
Karet
kenyal,
berbentuk
potongan segi empat V.2.1.1.3.6. Periksa benda kerja, jika motif telah sampurna, segera diproses selanjutnya. Letakkan benda kerja pada dreg seperti semula, demikian juga timbelnya, untuk selanjutnya diulangi pemukulannya. yang cukup.
dengan tebal
V.2.2.1.3.Martil atau palu besi. V.2.2.2. Bahan Pembuatan pelat nomor kendaraan dari pelat
menggunakan
bahan
aluminium dengan tebal sekitar 0,3 mm V.2.1.1.3.7. Jika pengempaan telah - 0,5 mm. Biasanya pelat nomor motor menggunakan sedangkan bahan nomor yang untuk tipis mobil
selesai dengan baik, potonglah sisa dari motif dan haluskan sisa bekas potongan agar tidak tajam.
menggunakan bahan yang lebih tebal. Bahan disiapkan dalam bentuk potongan segi empat dengan ukuran 25 cm x 11,5 cm untuk ukuran nomor motor, dan 39 cm x 13,5 cm untuk nomor mobil. Selain bahan yang berupa pelat aluminium, disiapkan pula bahan berupa cat dengan warna: hitam, putih, merah dan kuning, yang akan digunakan untuk mengecat
V.2.2.
Mengempa
pelat
V.2.2.3. Cara mengerjakan V.2.2.3.1. Letakkan rangkaian keping pengempa pada balok landasan.
kendaraan.
V.2.2.1. Alat yang digunakan V.2.2.1.1. Keping pengempa yang terdiri dari susunan bentuk-bentuk huruf dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Pastikan susunan nomor dan hurufnya sudah benar dan tidak terbalik.
175
V.2.2.3.2. Letakkan pelat benda kerja di atas keping pengempa dengan posisi yang tepat.
V.2.2.3.4. Pukullah karet pengempa di atas benda kerja berulang-ulang hingga merata.
V.2.2.3.5. Lepaskan karet pengempa dan angkat benda kerja yang sudah terbentuk kendaraan. menjadi pelat nomor
V.2.3.2. Bahan Pada pembahasan ini diberikan contoh pekerjaan pengempaan untuk membuat
bentuk mengkuk sebagi unsur paku hias atau paku payung. Untuk itu bahan disiapkan dari pelat tembaga atau
V.2.3.1. Alat V.2.3.1.1. Mekanik pengempa tuas atau tuas dengan eksentrik.
kuningan yang tebalnya di antara 0,4 mm - 0,6 mm. Pelat tembaga atau kuningan dipotong berbentuk pita yang
sepanjang 36 cm dengan lebar V.2.3.1.2. Keping pengempa yang terdiri dari keping negatif dan keping positif. disesuaikan dengan kebutuhan.
V.2.3.3. Cara mengerjakan pengempaan V.2.3.3.1. Pasangkan keping pengempa negatif pada bagian bawah yaitu bagian stasioner atau diam.
V.2.3.3.2. Pasangkan keping pengempa positif pada bagian atas, yaitu bagian yang bergerak naik turun.
V.2.3.3.3. Letakkan pita pelat bahan di atas keping pengempa bawah dengan posisi tepat.
V.2.4.1.2. Sepasang keping pengempa V.2.3.3.4. Lakukan pengempaan dengan cara menggerakkan tuas ke bawah dengan pelan tetapi mantap sedemikian rupa sampai benda kerja yang berbentuk mangkuk kecil terbentuk dan terlepas jatuh ke bawah. Perlu diketahui bahwa pada jenis pekerjaan ini, pembentukan cekungan sekaligus juga memotong, karena bentuk lekukan dan tonjolan pada ke dua keping pengempa sudah dibuat dengan khusus. Cara pengempaan sistim tuas dan V.2.4.2. Bahan Pengempaan hydrolis manual digunakan untuk mengerjakan bahan berupa pelatpelat logam dengan tebal sampai yaitu pot dan stempel yang dipasang pada bagiang stasioner dan pada bagian bergerak.
dengan 2 mm bahkan dimungkinkan dapat lebih tebal lagi. Bahan yang akan dikerjakan dipotong lebih dahulu sesuai dengan kebutuhan.
eksentrik pekerjaan
seperti ini digunakan pada pembuatan benda-benda V.2.4.3. Cara mengerjakan pengempaan hydrolis manual
misalnya: ring baut, bentuk bintang pemegang batu prmata pada perhiasan, dan sebagainya.
V.2.4. Mengempa dengan pengempa hydrolis manual. V.2.4.3.2. Letakkan pelat benda kerja pada keping bawah. V.2.4.1. Alat V.2.4.1.1. Mekanik pengempa hydrolis manual digerakkan dengan tenaga V.2.4.3.3. Lakukan pengempaan dengan cara menggerakkan tuas pompa hydrolis naik turun seperti memompa dongkrak mobil. Perhatikan gerakan keping bawah yang naik perlahan-lahan hingga
manual, bukan dengan tenaga listrik seperti pada mesin pengempa yang besar. Pada mekanik ini pompa hydrolis dipasang pada bagian bawah
177
susunan peralatan atau mesin-mesin diatur berurutan sesuai dengan urutan pengerjaan. Sebagai sebaiknya contoh, alat
V.2.4.3.4.
Jika
sudah
mampat,
pengempa
dipasang
gemboskan hydrolis sehingga bagian bawah turun kembali, selanjutnya benda kerja diambil untuk diperiksa dan
berurutan setelah unit kerja pemotongan bahan dan sebelum unit kerja pematrian atau perangkaian. Dengan demikian
proses pengerjaan dalam pembuatan suatu barang atau produk dapat lancar,
V.3.
Memelihara
Lingkungan
Kerja,
efisien dan aman. Sebagaimana pada setiap tempat kerja harus memenuhi syarat kesehatan kerja, antara lain:
Peralatan dan Keselamatan Kerja Setiap orang yang bekerja di bengkel selalu dituntut untuk melakukan prosedur dan cara kerja yang benar. Hal tersebut dilakukan agar setiap kegiatan pekerjaan dapat menghasilkan produk yang
V.3.1.1. Cukup sinar dan udara, yaitu terdapat penerangan yang cukup baik dari sinar matahari langsung ataupun dari lampu, dan udara segar senantiasa mengalir.
sempurna dan dengan kwalitas serta kapasitas yang maksimal, sedangkan para pekerja tetap terjaga keselamatan dan kesehatannya. Dengan demikian produktifitas dan efektifitas dari Unit kerja dapat semaksimal mungkin.
V.3.1.2. Bersih, yaitu tempat tersebut selalu dijaga agar tidak terdapat sampah yang berserakan termasuk sisa
potongan bahan yang dikerjakan. V.3.1. Lingkungan kerja Kegiatan pengempaan logam V.3.1.3. Aman, yaitu tidak mengganggu atau terganggu dengan kegiatan unit kerja lain, aman dari kemungkinan kena setrum instalasi. listrik karena kecerobohan
membutuhkan lingkungan kerja yang relatif tidak terlalu luas, tergantung dari jenis dan volume benda kerja. Untuk kegiatan pengempaan skala kecil seperti yang dilakukan para pengrajin logam biasanya ditempatkan di suatu bagian dari bengkel kerja, dapat berdampingan dengan unit kegiatan lain. Sebaiknya
V.3.2. Peralatan kerja. Pemeliharaan yang terus menerus pada peralatan kerja, baik alat pokok maupun
alat pendukung mutlak harus dilakukan. Pemeliharaan harian adalah menjadi tanggungjawab pekerja atau operator yang mengoprasikan peralatan tersebut, sedangkan perawatan dan perbaikan temporer dilakukan oleh petugas khusus. Tujuan dari pemeliharaan dan perawatan adalah menjaga agar peralatan tersebut senantiasa dalam keadaan baik dan siap digunakan setiap saat dengan kwalitas hasil kerja yang sempurna. Sebagai ilustrasi dapat dibayangkan seandainya terjadi kerusakan atau gangguan pada kerja peralatan, padahal di saat itu terdapat volume pekerjaan yang sangat banyak. Maka dapat dipastikan proses pengerjaan mengakibatkan akan tidak macet, yang
V.3.2.2. pengempa
Pengoperasian disesuaikan
peralatan dengan
ketentuan , jangan memaksakan kerja di luar kemampuan agar peralatan tidak cepat rusak atau aus.
V.3.2.3.
Setelah
selesai
digunakan,
selanjutnya bersihkan dengan kain lap dan sebaiknya kemudian ditutup dengan kain atau plastik dari penutup embun untuk atau
melindungi
debu,
V.3.2.4. pengempa
Simpanlah di
keping-keping setelah
tempatnya
tercapainya
dibersihkan dan diolesi tipis- tipis dengan minyak pelumas agar tidak berkarat.
kapasitas produk sebagaimana yang diprogramkan dan dijadwalkan. Pemeliharaan alat Pengempa sebagai berikut :
V.3.2.5.
Untuk
peralatan
pengempa
keping pengempa.
peralatan sambil dibersihkan dengan kain lap, diperiksa bagian-bagian yang seharusnya diberi minyak pelumas atau gemuk tuasnya (vaselin), untuk dicoba digerakkan apakah
mengerjakan
pekerjaan
peralatan pengempa tidak mendapat gangguan kerja atau cedera, maka perlu dilaksanakan sebagai berikut: Keselamatan Kerja
mengecek
179
V.3.3.2.
Pelajari
kerja
yang
akan
mengganggu kegiatan kerja, bahkan V.3.3.3. Persiapkan alat pengempa dan alat pendukungnya dapat memperlancar kerja.
V.3.3.4. Persiapkan bahan yang telah disediakan pengempa berdekatan dengan alat
V.3.3.6.
Jangan
bekerja
sambil
V.3.3.7 Jangan memaksakan pengerjaan pengempaan kemampuan alat melampui tersebut, batas misalnya Gambar 279 Hasil Pengempaan
kemampuan pengerjaan hanya pada pelat dengan tebal 0,5 mm tetapi pelat
digunakan
untuk
mengempa
setebal 1 mm
V.3.3.8. Jangan mengoperasikan keping pengempa yang sudah aus atau rusak
BAB VI PENEMPAAN LOGAM VI.1. SEJARAH TEMPA Budaya manusia selalu mengalami
menggunakan disebut
perunggu. zaman
Masa
itu
dengan
perunggu,
meskipun pengolahannya masih sangat sederhana. Hasil budaya pada masa itu disebut artefak. Misalnya berupa alatalat rumah tangga, alat-alat pertanian, perhiasan, dan sebagainya. Tehnik pembuatan barang-barang
perkembangan sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia. maka Semakin akan tinggi
kebutuhannya
semakin
ragamnya. Mulai yang bersifat riil atau materiil sampai dengan budaya batin. Budaya yang bersifat riil atau materiil, misalnya berupa benda-benda yang
tersebut menggunakan tehnik tempa. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peninggalan artefak yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan bahwa tehnik tempa merupakan tehnik yang paling tua. Orang yang membuat barang-
dijadikan pemenuhan kebutuhan. Mulai dari kebutuhan makan, minum, pakaian, pertanian, perhiasan, dan sebagainya. Sedangkan budaya yang berupa budaya batin, misalnya kesenian, hukum adat, dan sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan untuk
barang dengan tehnik tempa tersebut dinamakan pandai atau pande. Ada beberapa kelompok pande yang diberi nama sesuai dengan bahan baku yang digunakan, misalnya pande mas, pande perak (pande selaka), pande tembaga, pande perunggu, dan pande besi (pande wsi). Hal ini dapat dilihat dari beberapa mozaik yang ditemukan, antara lain: Prasasti Prasasti Rukam tahun (tidak 829 saka,
membuat benda-benda kebutuhan hidup juga beragam. Mulai dari batu, kayu, tanah liat, besi, dan lain sebagainya. Budaya batu adalah budaya yang paling tua. Dimana manusia pada waktu itu dalam memenuhi kebutuhannya,
Wakajana
berangka
menggunakan peralatan yang terbuat dari batu. Maka pada masa itu disebut sebagai zaman batu. Kemudian mulai tahun kurang lebih 7000 SM, manusia menemukan logam perunggu. Meskipun baru awalnya, namun sudah bisa mulai dengan
tahun), serta Prasasti Lintakan tahun 841 saka. Satu-satunya penggambaran tentang
pande logam pada masa jawa kuna didapatkan pada relief candi Sukuh dari abad ke 15 Masehi. Di dalam relief tersebut terdapat adegan sebuah yang tempat
merubah
budaya. batu
Manusia beralih
meninggalkan
menggambarkan
181
pembuatan keris, sebagai berikut: di dalam bangunan bertiang empat dengan atap sirap terdapat seorang pande
bahan-bahan
yang
digunakan
untuk
membuat barang tersebut. Menurut Prof. DR. Ing. K.W. Vohdin dalam bukunya Mengolah Logam,
dengan pembantunya sedang bekerja. Di antara berbagai dengan keris, alat hasil tampak
menempa adalah memberi bentuk dalam keadaan panas. Sedang menurut S. Hudi Sunarya, BA dalam Kerajinan bukunya Logam,
sepasang ububan silindrik yang sedang dipompa oleh seorang pembantu (Bernet Kempers 1959:103; Mindarjita 1977:79) Peninggalan yang lain dalam bentuk mata uang jawa kuna sebelum zaman Majapahit. Pembuatannya dengan tehnik tempa, terbukti dari tebal tipis dan bentuknya tidak seragam. Tehnik tempa berkembang terus sampai sekarang, meskipun dalam bentuk dan kebutuhan lain.
Penuntun
Praktek
pengertian menempa adalah pekerjaan merubah bentuk besi atau baja dengan jalan membakarnya kemudian dipukul dengan palu pemukul atau dengan
mesin pemukul yang bekerja secara otomatis. Pendapat lain dikemukakan oleh Ing. Alois adalah Schonmetz pemberian bahwa bentuk
menempa
yang tidak menghasilkan serpih terhadap benda kerja yang terbuat dari logam yang liat dan mudah diregangkan
VI.2. PENGERTIAN MENEMPA Proses pembuatan barang-barang dari bahan logam memang sangat banyak cara dan tehniknya. Mulai dari hanya memotong dan langsung dibentuk
dengan pemukulan atau penekanan dan biasanya dalam keadaan pijar. Dari beberapa pendapat di atas ada kesamaan tentang pengertian menempa, yaitu bahwa dalam proses menempa selalu menggunakan proses pemanasan dan pemukulan dalam dalam keadaan di
menjadi barang, memotong kemudian dibentuk menjadi memotong dan disambung sampai sehingga dengan disambung
barang,
pijar.Tetapi lapangan,
kenyataannya tersebut
dibentuk
pemukulan
tidak
dikombinasi baru menjadi barang. Ada juga pembuatan barang yang harus dipanaskan dan dipukul atau ditempa. Hal ini dilakukan karena kerasnya
selalu dalam keadaan pijar. Terutama dalam proses pembuatan perhiasan atau souvenir yang menggunakan bahan
souvenir, pemukulan atau pembentukan dapat dilakukan dalam keadaan dingin. Berdasarkan kenyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa menempa
pelat, pejal, selongsongan, profil, atau kawat. Bahan baku tempa ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: VI.3.1.1.Bahan logam asli. Bahan baku logam asli berarti bahwa bahan baku tersebut bukan merupakan bekas ataupun sisa dari suatu kegiatan produksi, melainkan bahan dari produk pabrik yang dipasarkan dengan standar atau ukuran-ukuran tertentu. Standar,
adalah proses pembuatan suatu barang atau benda yang menggunakan bahan logam melalui pemanasan dan
VI.3.
BAHAN-BAHAN
YANG
spesifikasi, dan ketetapan ukuran ini sangat diperlukan, sebagai karena pedoman dapat dalam
DIGUNAKAN Penggunaan bahan-bahan tempa sangat dipengaruhi oleh latar belakang, baik latar belakang lingkungan, ekonomi dan budaya. Hal ini bisa terjadi karena faktor tempat tinggal, sikap hidup, serta tren pasar yang menentukan. Kalau
digunakan
Sehingga harga jual produk segera dapat ditentukan dengan tepat. Bahan yang tidak standar seorang akan perencana
diperhatikan pada saat ini justru faktor ekonomi sangat mempengaruhi karena harga-harga bahan tempa tidak stabil dan cenderung semakin mahal.
membingungkan
untuk menentukan harga jual. Hal ini juga dapat mempengaruhi proses kerja selanjutnya. Sudah dapat dipastikan bahwa bahan baku asli harganya jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan logam bekas atau sisa. Namun kadang-kadang pemesan atau jenis barang yang akan diproduksi mengharuskan tempa asli. menggunakan bahan
Sebaliknya nilai jual hasil tempa semakin murah dan tidak sebanding dengan nilai kenaikan harga bahannya. Maka perlu dicari alternatif menggunakan bahan lain. Bahan baku tempa tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : VI.3.1. Bahan baku tempa Bahan baku tempa biasanya
Bahan baku asli ini ada dua macam, yaitu: VI.3.1.1.1..Logam besi baja.
menggunakan logam besi atau baja, dengan berbagai bentuk, standar, dan ukurannya. Mulai dari yang berbentuk
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
183
Logam besi (fero)di dapat dari tambang yang masih berupa pasir, bongkahan, atau bentuk lain. Sampai menjadi besi baja yang siap ditempa masih melalui beberapa tahap pengolahan dengan cara peleburan. Perlu diketahui bahwa BJ besi 7,8 sedangkan titik leburnya 1500 derajat celcius. Besi dapat dibedakan menjadi 3 macam: VI.3.1.1.1.1.Besi mentah Besi mentah merupakan besi yang
dihilangkan
sebagian
besar
unsur
karbonnya. Untuk menghilangkan karbon dilakukan dengan cara diproses di dalam konvertor. Konvertor adalah sebuah
bejana berbentuk lonjong yang terbuat dari pelat baja dan dilapisi dengan batu tahan api pada bagian dalamnya dan dapat diputar. Cara pembuatan baja adalah dengan menghembuskan udara biasa ke arah cairan besi , sehingga karbon yang terdapat pada cairan besi tersebut akan teroksidasi selanjtnya menjadi akan gas CO yang
mencapai 3,5 %. Maka jenis besi ini tidak bisa ditempa. Hanya dapat dituang dengan cara dilebur terlebih dahulu untuk mengurangi unsur karbonnya. VI.3.1.1.1.2.Besi tuang Jenis besi tuang ini mengandung unsur karbon lebih dari 2,3 %. Sifatnya masih hampir sama dengan besi mentah, tidak dapat ditempa. Namun sudah dapat dijadikan pembuatan barang dengan cara dituang atau dicor. Besi ini jika dipanaskan akan mencair. VI.3.1.1.1.3.Baja Baja merupakan jenis besi yang kadar karbonnya maksimal 1,7 %. Sehingga jenis besi baja ini dapat diproses dengan teknik tempa. Namun suhu leburnya lebih tinggi dibanding kedua besi di atas. Baja ini dibuat dari besi mentah kelabu atau besi mentah putih dengan cara
terbakar.
Dengan
terbakarnya gas karbon tersebut maka unsur karbon pada cairan besi tersebut menjadi berkurang. Ada beberapa sistim pembuatan baja, antara lain dengan sistim Bessemer, Thomas, Siemens-Martin, dan
sistimnya. Misalnya: baja Bessemer, baja Thomas, baja Siemens-Martin, dan sebagainya. Baja karbon yang dapat ditempa
digolongkan menjadi 3, yaitu: Baja karbon rendah yang mengandung karbon 0,1 0,3 % Baja karbon sedang yang mengandung karbon 0,3 0,7 % Baja karbon tinggi yang mengandung karbon 0,7 1,7 %
Baja tempa ini diperdagangkan dalam berbagai bentuk/profil dan ukuran, yaitu: Bentuk / profil Profil bundar, profil siku, profil H, profil T, profil I, profil V, dan profil rel.
Baja-baja tersebut dapat ditempa untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan pertanian, peralatan tukang kayu,
peralatan tukang batu, sampai pada keperluan alat-alat produksi skala rumah tangga ataupun industri menengah.
VI.3.1.2.Bahan tempa non besi Gambar 280 Macam-macam profil Besi baja berbentuk pejal Pejal bundar, pejal segi empat, pejal segitiga Yang dimaksud logam non fero (bukan besi) adalah semua jenis logam selain besi atau tidak mengandung besi,
bahan-bahan tersebut sudah dijelaskan di bab II bahan logam dalam buku ini di depan. 1. Aluminium (logam ringan) 2. Tembaga (logam berat) 3. Timah Putih 4. Emas 5. Perak 7. Kuningan
Gambar 281 Macam-macam besi pejal Besi baja berbentuk plat lembaran
8. Logam rongsok 9. Logam-logam sisa berbentuk bulat pejal (besi beton) 10. Logam-logam bekas VI.3.2. Bahan pemanas
Dalam
proses
penempaan
selalu
didahului dengan pemanasan benda kerja sampai dengan suhu tertentu. Tinggi rendahnya suhu tergantung dari Gambar 282 Besi baja lembaran jenis benda kerja yang akan ditempa. Lamanya menjadi
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
proses
pemanasan
selalu dalam
pertimbangan
185
menentukan seberapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan. Karena akan mempengaruhi biaya yang akan
VI.4.1. Alat ukur, alat tanda, alat gores Alat-alat ukur ini diperlukan untuk
mengerjakan pekerjaan tingkat awal. Kejelian dan ketepatan pengukuran akan menentukan baik dan tidaknya produk yang dihasilkan.
dikeluarkan selama proses penempaan. Bahan bakar yang dapat digunakan dalam proses penempaan ada tiga
macam, yaitu: 1. Bahan bakar padat 2. Arang tempurung kelapa 3. Arang kayu 4. Batu bara 5. Arang kokas 6. Bahan bakar cair 7. Bahan bakar gas VI.4.1.1. Mistar ukur plat VI.4.1.2. Mistar gulung (rol meter) Mistar ini terbuat dari plat tipis yang dapat dimasukkan dalam suatu wadah yang otomatis menggulung. Panjangnya mulai dari 3 meter sampai dengan 5 meter. Satuan ukuran yang digunakan adalah centimeter (cm) dan inchi. VI.4. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN Setiap kita akan peranan melakukan alat suatu
pekerjaan penting.
sangatlah
Karena akan ikut menentukan berhasil dan tidaknya pekerjaan tersebut. Oleh karena itu pengelolaan alat mutlak Gambar 283 Rolmeter
diperlukan. Alat-alat yang selalu terawat dengan baik akan menjadikan alat
tersebut lebih awet. Keteraturan dalam penataan alat akan memudahkan kita dalam menggunakannya. Sehingga
VI.4.2.1.. Siku (penyiku) VI.4.2.2. Penitik dan penggores VI.4.2.3. Jangka VI.4.3. Alat-alat potong Dalam proses penempaan selalu diawali dengan proses pemotongan bahan.
semua pekerjaan menjadi efektif dan efisien. Dalam proses penempaan diperlukan beberapa alat, mulai dari alat-alat ukur sampai dengan alat finishing. Alat-alat tersebut antara lain:
Mulai dari bahan berbentuk plat dengan ketebalan 1 mm sampai dengan 2,5 cm. Atau bahkan bentuk-bentuk lain seperti
bermacam-macam profil serta bentuk kawat batangan. Untuk itu maka perlu menyiapkan alat potong yang sesuai dengan bentuk dan ukuran bahan yang akan dipotong. Alat-alat potong tersebut antara lain:
VI.4.4. Penjepit tempa (gegep) Penjepit tempa (gegep) terbuat dari baja yang mengandung karbon mulai dari
yang berkadar 0,2% sampai dengan 0,4%. Ukuran panjangnya bervariasi, mulai dari yang berukuran 40 cm sampai dengan 60 cm. Fungsi dari penjepit
tempa
adalah
untuk
menjepit
atau
bentuknya. Untuk memastikan bahwa jepitan dari penjepit tempa benar-benar Gambar 284 Gerinda potong tangan listrik kuat bila terkena getaran sewaktu benda kerja ditempa, maka ujung penjepit tempa dibuat dengan berbagai bentuk, VI.4.3.3. Gerinda potong listrik duduk Alat-alat potong tersebut di atas hanya mampu memotong sampai ketebalan tertentu saja, selebuhnya tidak mampu lagi. Untuk memotong bahan-bahan Penjepit mulut rata ini berfungsi untuk menjepit benda kerja yang mempunyai bentuk dan permukaan rata, baik yang bentuknya memanjang atau melebar. Penjepit ini terdiri dari berbagai ukuran. Mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, menyesuaikan dengan benda kerjanya. disesuaikan dengan benda kerja. Ada beberapa macam penjepit tempa, yaitu: VI.4.4.1. Penjepit mulut rata (lurus)
yang lebih tebal lagi digunakan las potong oksigen asitilin atau las propan oksigen, dengan menggunakan brander potong. beberapa Ujung brander Mulai potong dari ada yang
macam.
terkecil (nomor 1) sampai yang terbesar (nomor 4). Apabila tidak ada peralatan las potong tersebut, dapat juga dipotong menggunakan jalan pahat potong atau dengan
memanaskan
membakar
187
Penjepit mulut lebar siku bentuknya hampir sama dengan penjepit mulut lebar. Yang membedakan adalah bentuk permukaan penjepit ini tidak sama
antara atas dan bawah. Bagian bawah Gambar 285 Penjepit mulut rata (lurus) berbentuk rata dan bagian atas
berbentuk siku. VI.4.4.2. Penjepit mulut rata panjang Bentuk penjepit ini hampir sama dengan penjepit mulut rata, hanya saja lebih panjang. Digunakan untuk menjepit Gambar 288 Penjepit mulut lebar siku
VI.4.4.5. memanjang
Penjepit
mulut
bulat
Alat ini digunakan untuk menjepit benda kerja Gambar panjang. 286 Penjepit mulut rata yang berbentuk bulat. Cara
VI.4.4.3. Penjepit mulut rata lebar Bentuk penjepit ini tetap rata, tetapi permukaannya melebar. Alat ini Gambar 289 Penjepit mulut bulat
memanjang
VI.4.4.6. Penjepit rahang bulat melintang Penjepit ini berfungsi untuk menjepit benda kerja yang posisinya melintang, dalam proses penempaannya. Gambar 287 Penjepit mulut rata lebar VI.4.4.4. Penjepit mulut lebar siku
Gambar melintang.
290
Penjepit
rahang
VI.4.4.7. Penjepit rahang bulat siku Jenis penjepit ini digunakan kerja untuk yang
VI.4.4.10. Penjepit berombak Bentuk penjepit ini hampir sama dengan penjepit rahang serigala. pada Yang bentuk
menjepit berbentuk
mempunyai
membedakan
adalah
kepala. Contohnya adalah batang baut. Alat ini pada bagian moncongnya dibuat siku menghadap ke bawah.
permukaan giginya. Gigi pada penjepit rahang serigala dibuat lancip, sedangkan pada penjepit ini giginya dibuat tumpul dan bergelombang seperti ombak.
VI.4.4.8.Penjepit rahang V Penjepit rahang V digunakan untuk menjepit jenis benda-benda kerja yang mempunyai segitiga, segienam. bentuk segi. Baik itu atau Gambar 293 Penjepit berombak
segiempat,
segilima,
VI.4.5. Alat-alat pemanas Dalam proses penempaan tidak bisa lepas dari pemanasan benda kerja. Gambar 291 Penjepit rahang V Tujuannya adalah untuk merenggangkan struktur molekul benda kerja tersebut, VI.4.4.9. Penjepit rahang serigala Penjepit ini dinamakan penjepit rahang serigala karena bentuknya mirip dengan profil serigala jika dilihat dari samping. sehingga benda kerja menjadi lebih lunak. Yang memungkinkan untuk dapat dibentuk dengan cara dipukul, dilindas, sampai inginkan.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
menjadi
bentuk
yang
kita
189
Alat-alat pemanas atau biasa disebut dapur tempa ini, terdapat beberapa macam. Mulai yang paling sederhana sampai pada skala besar. Hal ini
dapat disesuaikan dengan volume benda kerja yang akan dipanasi. Bagian yang kedua adalah saluran udara. Saluran ini biasanya terbuat dari pipa besi yang berdiameter 1 sampai dengan 1,5 dim. Panjang pendeknya pipa dapat
didasarkan pada jenis benda kerja, besar kecilnya benda kerja, serta tehnik yang digunakan. Dapur tempa dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
disesuaikan dengan tempat perapian yang ada. Untuk memudahkan gerak orang yang mengoperasikannya ada
VI.4.5.1. Alat-alat Manual Dapur tempa manual adalah dapur tempa yang pengoperasiannya
yang menyambung dengan pipa plastik atau karet supaya lentur dan fleksibel. Bagian ketiga adalah alat penghembus udara. Alat ini biasanya menggunakan kain terpal atau bahan kain yang sama karakternya. Kain terpal dibentuk seperti kantong yang dihubungkan dengan
menggunakan tenaga manusia. Alat-alat masinal sehingga demikian atau elektriknya tidak ada,
biaya.
Namun juga
diperoleh
terbatas. Jenis dapur tempa manual ini ada beberapa macam, yaitu:
ujung pipa menuju tempat perapian. Perapian ini dapat dioperasikan minimal oleh 2 orang.
VI.4.5.1.1. Dapur tempa terpal Dapur tempa terpal ini merupakan dapur tempa yang sangat sederhana. Volume api relatif kecil. Jenis perapian ini hanya digunakan untuk jenis-jenis benda tempa yang memerlukan suhu tempa rendah. Misalnya: kuningan, tembaga, perak, perunggu. Tungku ini terdiri dari tiga bagian yaitu: pertama adalah bagian api atau perapian atau disebut juga prapen. Perapian ini langsung dibentuk di tanah dengan membuat lubang berdiameter kurang lebih 20 cm dan kedalaman 10 cm. Sebetulnya besar kecilnya lubang ini VI.4.5.1.2. Dapur tempa kotak/ lamus. Kelemahan dari dapur tempa terpal ini adalah nyala api yang tidak tetap atau ajeg, karena hanya memikili kantong penghembus udara. Gambar 294 Dapur tempa terpal
Alat penghembus jenis perapian ini berbentuk kotak (balok), yang yang terbuat dari papan kayu. Panjang kotak antara 70 sampai dengan 90 centi meter. Besar kecilnya kotak tergantung
dari dua buah tabung silinder yang berdiameter antara 12 cm sampai 22 cm. sedangkan sampai130 biasanya dilubangi tinggi cm. terbuat bagian tabung Tabung dari 110 cm
kayu
kebutuhan. Semakin besar kotaknya semakin banyak udara yang lebuh bisa berat
tengahnya.
terdiri dari dua buah tabung maka cara memompanya bergantian, sehingga
dihembuskan.
Tetapi
mengoperasikannya. Kelemahan dapur tempa jenis ini adalah suplai udara ke perapian tidak dapat konstan atau ajeg, karena hanya menggunakan satu tabung persegi. Kekosongan hembusan terjadi sewaktu alat penekan udara ditarik. Karena debet udara terbatas maka alat ini hanya digunakan untuk pemanasan benda-benda kuningan, tembaga. kerajinan, perak, perunggu, seperti dan
menghembuskan semakin besar pula hasil perapiannya. Diusahakan proses penekanan atau pemompaan harus
sehalus mungkin, dengan tujuan agar menghasilkan hembusan yang halus pula. Jika pemompaan dilakukan secara kasar dan tidak teratur akan
menghasilkan api yang kurang baik. Jenis perapian ini akan menghasilkan panas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perapian terpal dan perapian silinder. Sehingga paling baik digunakan untuk penempaan baja.
VI.4.5.1.3. Dapur tempa silinder Dapur tempa silinder atau dapur tempa tabung banyak digunakan oleh pande tempa skala rumah tangga. Baik yang menetap di rumah-rumah atau di pasarpasar tradisional. Jenis tempa ini terdiri
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
191
VI.4.5.1.4. Dapur tempa pedal Dapur tempa pedal berbentuk seperti meja yang dilengkapi dengan kipas angin.Kipas angin ini digerakkan oleh sebuah roda yang dipasang di bawah daun meja. Roda tersebut dihubungkan dengan kipas angin menggunakan v-belt atau sabuk-v. Sedangkan untuk
menggerakkan roda digunakan pedal sistem poros engkol, seperti pada Gambar 297 Perapian sistem pedal
konstruksi mesin jahit. Untuk memutar roda digunaka kaki kiri atau kanan sesuai dengan posisi pedalnya. Gerakan kaki naik turun sesuai dengan irama putarnya.
VI.4.5.1.6. Dapur tempa putar tangan Dapur tempa sistim ini hampir sama denga dapur tempa sistem pedal. Yang membedakan hanya tehnik memutarnya. Kalau sistim pedal menggunakan kaki, sedangkan sistim putar tangan
VI.4.5.1.5. Di atas meja terdapat tempat perapian dan tempat air. Air ini
digunakan untuk mendinginkan alat-alat tempa. Tujuannya adalah agar alat tempa itu tidak cepat rusak (kehilangan unsur karbon). Dapur tempa ini juga disebut dapur tempa lapangan karena mudah dipindah-pindah.
menggunakan tangan. Sistim putar tangan tidak menggunakan tidak menggunakan roda untuk
memindahkan putaran. Tetapi langsung menggunakan engkol yang dipasang pada sumbu (as) kipas anginnya. Pada bagian daun meja terdapat tempat
perapian dan tempat air yang digunakan sebagai pendingin. Dapur tempa ini juga disebut dapur tempa lapangan karena dapat dipindah-pindah.
Gambar 299 Dapur tempa ventilator listrik Saluran udara masuk Motor listrik Kabel listrik Saluran udara keluar Pengatur udara masuk
VI.4.5.1.7. Dapur tempa ventilator listrik Dapur tempa ini menggunakan ventilator atau kipas hembus yang digerakkan oleh tenaga listrik. Hembusan yang dihasilkan lebih keras atau kencang, bila
dibandingkan dengan ventilator tekan (pompa). Oleh karena itu nyala api yang dihasilkan juga lebih besar.
Jenis dapur tempa ini ada dua macam, yaitu: VI.4.5.1.8. Dapur tempa ventilator duduk Jenis dapur tempa ini tidak
Kelebihannya dapat menghemat tenaga manusia. Nyala api yang dihasilkan lebih konstan, besar kecilnya hembusan dapat diatur melalui saluran udara masuk
menggunakan meja untuk perapiannya, tetapi langsung menggunakan tanah sebagai tempat perapiannya. Posisi
yang terdapat pada bagian samping kipas. Caranya adalah dengan membuka atau menutup alat pengaturnya. Besar kecilnya tenaga kipas ini
kipasnya juga berada di tanah dengan pondasi secukupnya. Pondasi ini di samping sebagai alas juga digunakan untuk memasang kipas dengan sistim baut. Sehingga posisi kipas dapat
dinyatakan dengan P K / P H ( Power Horse). Ukurannya mulai dari PK, PK dan seterusnya.
VI.4.5.1.9. Dapur tempa ventilator meja (dapur tempa tetap) Dapur tempa ini berbentuk seperti meja. Bagian atasnya ada cerobong asap dan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
193
penyedot asap yang berguna untuk menyedot asap yang ada. Bila asap dan debu terlalu banyak, dapat dipasang ven penyedot asap. Pemasangannya
VI.4.6.1. Serok arang Serok arang terbuat dari plat yang dibentuk Bentuknya sesuai bulat atau kegunaannya. persegi.
Tangkainya ada yang pendek ada yang panjang. menyerok Alat ini digunakan untuk ke
(memindahkan)
arang
Gambar 301 Serok arang Gambar 300 Dapur tempa ventilator meja Keterangan: 1.Cerobong asap 2.Sungkup penangkap asap 3.Perapian 4.Tempat air VI.4.6.2. Kaitan Kaitan terbuat dari besi yang dibentuk (dipipihkan) Untuk pada bagian ujungnya.
memudahkan
penggunaannya,
besi yang digunakan jangan terlalu besar dan berat. Fungsi alat ini adalah untuk mengumpulkan bahan bakar arang atau
batu
bara
yang
berserakan
karena Karena
proses
pemanasan.
lingkungannya panas adakalanya alat ini VI.4.6. Alat perlengkapan dapur tempa Untuk mengoperasikan dapur tempa, diperlukan beberapa alat bantu. Alat-alat bantu ini sangat menentukan proses pengapian. pemanasan Terganggunya akan proses disambung dengan kayu, supaya tidak panas di tangan.
mengakibatkan
VI.4.6.3. Tongkat penusuk Tongkat penusuk terbuat dari besi baja yang dibentuk lancip pada jarum. bagian Untuk VI.4.6.5. Palu kayu Alat ini berguna untuk mengecilkan arang kayu bila ada arang yang Gambar 304 Gayung air
ujungnya
dibengkok
berbentuk
pendek bengkokan disesuaikan dengan tingkat kedalaman saluran udara atau saluran buang debu. Fungsi alat ini adalah untuk membersihkan saluran debu. Pada bagian tangkai dapat
dianggap terlalu besar. Dalam proses pemukulan sebaiknya arang yang besar diambil dan disendirikan. Baru kemudian dipukul dikecilkan. Hal ini bertujuan agar arang yang lain yang sudah kecil tidak semakin kecil, terkena dampak pukulan.
dipasang kayu yang berguna untuk mengurangi perembetan panas, karena besi merupakan konduktor panas. Di samping itu gagang kayu juga lebih nyaman dipegang.
Gambar 303 Tangkai penusuk. Gambar 305 Palu kayu VI.4.6.4. Gayung Gayung air berfungsi untuk menyiram api atau bahan bakar yang merembet keluar area perapian. Hal ini bertujuan agar area pemanasan tetap terjaga, sehingga tingkat panas di sekitar dapat terkurangi. VI.4.6.6. Bak air Fungsi bak air adalah untuk menaruh air yang digunakan sebagai pendingin alatalat tempa, menyiram api, dan untuk penyepuhan benda-benda kerja.
195
pemukulan benda kerja menggunakan palu tempa. Landasan tempa yang baik, suaranya nyaring dan berdentang apabila dipukul. Selain itu palu yang dipukulkan ke arah permukaan memantul. Tabel 8 Berat Gambar 306 Bak air dan ukuran landasan tempa landasan tempa akan
(Paron). Be Panj ang Leb ar Luba ng Segi emp at (mm ) Luba ng Bun dar (mm ) Panj ang Tand uk (mm )
VI.4.7. Macam-macam landasan tempa (Paron) Landasan adalah suatu alat yang terbuat dari besi tempa adalah (karbon sebagai tinggi). tumpuan
rat (K g)
Fungsinya
benda kerja yang akan dibentuk dengan jalan dipukul atau ditempa. Permukaan landasan tempa dibuat halus dan rata. Semakin halus dan rata, benda kerja tempa yang dihasilkan akan semakin halus pula. Permukaannya diusahakan jangan sampai terkena pukulan langsung dari palu tempa. Karena akan dapat merusak permukaannya. Pemasangan landasan tempa biasanya menggunakan getaran. bahan yang isolator/kedap digunakan 75 10 0 15 0 20 0 50
325
90
20 X 20 22 X 22 30 X 30 32 X 32 35 X 35
15
230
400
100
15
260
440
120
16
290
500
130
16
320
Bahan
560
150
19
340
biasanya kayu besar yang tingginya menyesuaikan penempa. Hal ini harus dilakukan karena sewaktu menempa ada getaran besar dan terus menerus akibat Landasan tempa ini dapat digolongkan menjadi 5 macam, yaitu: VI.4.7.1. Landasan tempa bertanduk satu
Landasan tempa bertanduk satu terbuat dari baja tuang atau baja tempa. Pada bagian atas rata, halus, dan dikeraskan. Landasan tempa ini tanduknya ada satu berbentuk bulat tirus. Fungsi tanduk adalah untuk membentuk pekerjaanpekerjaan yang berbentuk lengkung, huruf S, atau membuat ring. Badan landasan terbuat dari kayu yang keras karena getaran. untuk menahan beban dan Gambar 308 Landasan Tempa Bertanduk Dua.
VI.4.7.3. Landasan tempa berkaki Landasan tempa berkaki bentuknya lebih kecil dan ramping. Pada bagian ujung kaki dibuat profil yang dapat dimasukkan ke dalam lubang yang terdapat pada landasan. Jadi landasan tempa berkaki Gambar 307 Landasan Bertanduk Satu ini dapat digunakan bila dipasang pada landasan. Biasanya lubang bulat dan VI.4.7.2. Landasan tempa bertanduk dua Landasan tempa bertanduk dua hampir sama dengan landasan tempa bertanduk satu. Yang membedakan adalah jumlah tanduknya. Karena terdapat dua tanduk, maka landasan jenis ini lebih panjang. Lubang segiempat dan lubang bundar berada di tepi kanan dan kiri, tidak berdekatan seperti pada landasan tempa bertanduk satu. Tanduk yang satu lubang persegi tidak ada. Kedua
tanduknya lebih panjang bila dibanding dengan permukaan landasan. Berbeda dengan landasan paron duduk, dimana landasan tanduknya. lebih panjang dari pada
Kedua
tanduk
tersebut
197
VI.4.7.4.
Landasan
tempa
duduk
persegi atau bundar Landasan tempa persegi atau bundar, bentuk dan ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan landasan tempa bertanduk. Landasan ini terbuat dari baja berkadar karbon tinggi atau besi cor yang dikeraskan pada bagian Gambar 310 Landasan tempa bundar
bentuknya lebih kecil bila dibandingkan dengan landasan tempa berwarna lainnya. putih
permukaan.Landasan jenis paron ini menggunakan kayu yang di tanam di dalam tanah.
Permukaannya
mengkilat. Alat ini digunakan untuk membentuk perhiasan perak atau emas.
VI.4.8.
Macam-macam
Ragum
atau
Tanggem Ragum atau tanggem ini terbuat dari baja tempa yang dikeraskan Digunakan kerja pada pada untuk waktu
bagian menjepit
giginya. benda
dikerjakan. Proses pemasangan benda kerjanya dengan mengendorkan baut ke arah kiri, sehingga panjepit atau ragum tersebut akan membuka lebih lebar. Setelah dianggap cukup baut diputar ke arah kanan atau searah jarum jam. Mulut penjepit akan menyempit dan akan menjepit benda kerja. Ragum ada 3 macam, yaitu: VI.4.8.2. Ragum ekor Berbeda dipasang dipasang dengan ragum jajar yang ekor Posisi Gambar 312 Ragum Jajar
mendatar, vertikal.
ragum
pemasangannya disamping meja atau berdiri sendiri. Rahang atau giginya bila dibuka tidak sejajar, karena pada bagian
VI.4.8.1. Ragum jajar Dinamakan ragum sejajar karena bila ragam ini ditutup atau dibuka, posisi gigi atau mulut penjepitnya selalu dalam keadaan sejajar. Ragum ini sangat
bawah ada engsel tetap. Posisi rahang akan membentuk garis melengkung. Jenis ragum ini tidak cocok untuk kerja plat, tetapi cocok untuk pekerjaan-
pekerjaan tempa. Ragum ini juga terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran.
maupun penyambungan plat. Ragum jajar ini dipasang di atas meja atau dibuatkan tiang/landasan tersendiri.
Ragum ini terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk, serta dipasang secara
mendatar (horisontal)
199
Gambar 314 Ragum tukang perhiasan VI.4.9. Macam-macam Palu Tempa Dalam proses penempaan alat
pemukulnya menggunakan palu besi. Palu besi atau baja terbuat dari perkakas yang disepuh atau dikeraskan pada bagian permukaan dan ujungnya. Pada palu-palu tertentu bagian ujungnya ada yang tidak dikeraskan seperti palu
perata, penyiku, dan peregang atas. Palu terdiri dari berbagai macam bentuk dan berat, mulai dari yang kecil,
menengah, sampai besar. Palu Gambar 313 Ragum Ekor tempa ini digunakan untuk
mengubah bentuk benda kerja pada waktu proses penempaan. Oleh karena
VI.4.8.3. Ragum tukang perhiasan Bentuknya sama dengan ragum jajar, namun ukurannya lebih kecil.
itu
penguasaan
tehnik
tempa palu
dan akan
kelengkapan
bentuk
mempengaruhi hasil tempanya. Dalam proses penempaan dibutuhkan tenaga yang cukup besar, sehingga kondisi Sebelum palu dan harus selama diperhatikan. digunakan
Pemakaiannya cukup dipegang dengan tangan langsung karena ukuran benda kerjanya yang kecil seperti cincin,
subang dam sebagainya. Ragum ini bentuk dan ukurannya juga bermacammacam.
periksalah apakah kondisi palu tersebut masih terikat atau terpasang dengan baik. Jika kondisi pegangan goyah, maka harus diperbaiki terlebih dahulu dengan mengganti pasak atau pena yang baru. Sehingga kondisi palu benarbenar baik dan kuat. Jangan sekali-kali menggunakan tangkainya. palu yang goyah
Apabila pada permukaan palu terasa kasar, dahulu lebih baik digerinda betul-betul kasar terlebih halus. akan
Tabel 9 Tabel daftar berat dan ukuran palu punca silang dan lurus Berat (Kg) 1 2 Ukuran Muka (mm) 35 X 35 45 X 45 Panjang Tangkai (mm) 410 410
sampai
Permukaan
yang
mempengaruhi hasil tempaan. Sasaran pemukulan harus pada benda kerja dalam posisi yang benar. Jangan sampai terjadi pemukulan palu tempa mengenai landasan tempa. Bila hal ini sampai terjadi akan mengakibatkan
Palu
tempa
terdiri
dari
bermacam-
macam bentuk dan fungsinya, antara lain: VI.4.9.1. Palu tempa punca silang atau pengungsil Palu punca silang atau pengungsil ini ada juga yang menyebutnya palu pena silang. Jenis palu ini mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan rata lebar dan permukaan pipih. Dinamakan palu punca silang karena arah permukaan ujung palu pipih tersebut menyilang atau posisi tegak lurus palu. terhadap Permukaan VI.4.9.2. Palu tempa punca lurus Palu tempa punca lurus ini hampir sama dengan palu tempa punca silang. Yang membedakan hanya arah ujung palu yang pipih. Pada palu ini arahnya lurus atau searah dengan tangkai punca ujung palu, lurus. pipih benda Gambar 315 Palu Punca Silang
disebut kegunaan
pegangan/gagang
untuk
memnjangkan
pipih ini berguna untuk melebarkan benda kerja. Sedangkan yang rata lebar berguna untuk meratakan dan
memipihkan benda kerja. Ukuran palu ini ditentukan oleh berat, ukuran
201
Gambar 317 Palu Muka Dua Gambar 316 Palu Tempa Punca Lurus
VI.4.9.3. Palu tempa muka dua Sesuai dengan namanya (double face hammer) merupakan alat pokok dalam penempaan. Permukaan ujung palu
gunanya untuk meratakan benda kerja. Perlu diketahui bahwa benda kerja yang telah selesai ditempa, permukaannya biasanya pemukulan masih yang kasar, dilakukan karena hanya
tersebut halus dan rata. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam mulai dari yang kecil dengan berat 1 kg sampai yang besar dengan berat 7 kg. Selisih berat pada masing-masing ukuran
bertujuan membentuk saja. Oleh karena itu perlu diratakan dengan palu jenis ini. Palu perata ini Pada mempunyai bagian dua bawah
permukaan.
bentuknya lebih lebar, rata dan halus. Sedang bagian lebih sisi yang sempit. lain Cara
permukaanny
menggunakan palu ini adalah dengan memukul palu tersebut dengan palu lain. Pemukulannya kekerasan dilakukan karena dengan hanya
hanya menggunakan satu tangan saja. Sedang yang berukuran 5 kg ke atas digunakan untuk menempa benda-benda yang besar. Pengoperasiannya harus menggunakan dua tangan dan tenaga yang lebih besar.
tertentu,
bertujuan meratakan benda kerja bukan memipihkan atau membentuk. Jadi jenis palu ini bukanlah palu memukul.
VI.4.9.6. Palu peregang Palu peregang berfungsi benda kerja. untuk Oleh
memanjangkan
karena itu palu ini disebut juga palu pemanjang. Bagian palu ini salah satu ujungnya berbentuk Sedang setengah bagian bulat atas
berbentuk segiempat yang digunakan sebagai sasaran pemukul. Jadi palu ini cara kerjanya juga seperti palu perata. VI.4.9.5. Palu penyiku Palu penyiku bentuknya hampir sama dengan palu perata. Hanya saja bentuk atau profil palu penyiku bagian sudut betul-betul siku. Permukaan palu rata dan halus. Kegunaan palu ini adalah untuk menyiku benda kerja pada bagianbagian tertentu. Cara menggunakannya juga sama dengan palu perata, yaitu palu ini diletakkan pada benda kerja baru dipukul menggunakan palu lain. Palu diletakkan pada benda kerja baru dipukul dengan alat pemukul lain. Jenis palu ini terdiri dari satu set, yaitu peregang atas dan peregang bawah. Peregang bawah diletakkan pada lubang yang ada di landasan. Penggunaan palu peregang bersamaan atasnya saja. Palu peregang ini digunakan untuk: Menipiskan salah satu sisi atau kedua sisi benda kerja Memperpanjang atau melebarkan benda kerja. Ada pun ukuran dan berat palu tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 10 Tabel ukuran dan berat palu peregang atas. Permukaan Palu Berat (mm) 15 Gambar 319 Palu Penyiku
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
tersebut atau
dapat hanya
secara peregang
Palu
(Kg) 1
203
20
Tabel 11 Ukuran dan berat palu peregang bawah. Permukaan (mm) 15 20 0,85 1 Palu Berat Palu ( Kg )
VI.4.10. Pelana dan Balok Pelana VI.4.10.1. Pelana Penempaan benda-benda yang
berbentuk bulat biasanya tidak dapat langsung bulat halus. Hasil penempaan Gambar 320 Peregang Atas sudah bulat namun masih kasar. maka untuk pelana. Pelana terdiri dari pelana atas dan pelana bawah. Bentuk dari alur pelana biasanya setengah bulat dengan menghaluskannya digunakan
berbagai ukuran diameternya. Ukuran tersebut mulai dari 10 mm sampai dengan 30 mm dengan selisih kenaikan masing-masing tingkat 5 mm.
benda kerja sesuai dengan bentukbentuk yang kita inginkan. Ukuran balok pelana ditentukan oleh panjang, lebar, tebal, dan berat. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 12 Daftar Ukuran Balok Pelana Gambar 322 pelana atas Panjang (mm) 1000 600 400 300 Lebar (mm) 1000 600 400 300 Tebal (mm) 50 50 100 75 Berat (mm) 370 240 93 31
VI.4.10.2. Balok Pelana (zac blok) Balok pelana dibuat dari baja tuang yang berbentuk segiempat. Pada bidang sisi yang lebih sempit terdapat bermacammacam alur. Ada alur bulat, segiempat, elips, segienam, dan bentuk-bentuk lain serta ukuran yang beragam pula. Pada permukaan yang lebih luas VI.4.11. Macam-macam Pahat Tempa (Pahat Tongkat) Dalam proses penempaan tidak hanya membentuk benda kerja dengan cara dipukul ini adalah membentuk tetapi ada kalanya harus Gambar 324 Balok Pelana
terdapat lubang-lubang pembentuk yang bermacam-macam lubang bulat, pula, antara lain:
segiempat,
segitiga,
dengan berbagai ukuran. Fungsi dari balok pelana sebagai landasan untuk
205
tersebut harus dibuatkan pahat, yaitu pahat tempa. Pahat tempa dibuat dari baja perkakas yang dikeraskan pada bagian mata pahatnya. Mata pahat adalah bagian yang tajam dan biasanya membentuk sudut 60 derajat. Pahat tempa terdiri dari dua macam, yaitu: Pahat Tempa Panas Jenis pahat tempa panas ini digunakan untuk memotong benda-benda kerja
kedua pahat tersebut digunakan secara bersamaan. pemotong landasan Caranya bawah dan adalah dipasang potong pahat pada atas
pahat
dipasang tegak lurus dengan pahat pemotong bawah dengan benda kerja berada ditengahnya. Barulah setelah itu pahat atas dipukul. Tabel 13 Ukuran Pahat Pemotong Atas Berat Lebar mata Panjang (Kg) 1,5 2,5 pahat (mm) 50 57 dengan
dalam keadaan panas. Bentuk pahat ini pipih dan diberi tangkai yang berguna untuk memegang pada proses
pemotongan, sehingga rasa panas yang timbul dapat dikurangi. Pahat potong panas terdiri dari 2
macam, yaitu: pahat potong tempa atas dan pahat pemotong bawah. Untuk memotong benda kerja yang kecil hanya digunakan pahat atas saja. Sedang untuk memotong benda kerja yang tebal, keadaan dingin. Bentuk pahat tempa dingin lebih gemuk bila dibandingkan dengan pahat tempa panas. Hal ini disebabkan karena memotong benda kerja dalam keadaan dingin memerlukan Gambar 325 Pahat Potong Atas tenaga yang lebih besar (pemukulan lebih keras). VI.4.11.1. Pahat Tempa Dingin Jenis pahat tempa dingin ini digunakan untuk memotong benda kerja dalam Ukuran pahat potong dingin ini ada beberapa macam seperti tertera pada tabel di bawah ini. Gambar 326 Pahat Potong Bawah
Tabel 14 Ukuran Pahat Pemotong Dingin Berat (Kg) Lebar Mata Panjang Pahat (mm) Dengan Tangkai (mm) 1 1,5 2,5 32 38 45 390 410 410
bagian atas, sehingga memungkinkan uap dan panas yang dihasilkan dari proses penempaan cepat keluar dan suhu di dalam ruangan tetap kondusif. Berbeda dengan pande besi tradisional, di mana tempat yang digunakan dalam proses penempaan menggunakan
tempat terbuka tanpa dinding dan hanya berlantai tanah. Meskipun atapnya
rendah, tetapi lingkungan kerja tetap kondusif. Hal ini disebabkan karena ruangan yang tanpa dinding. Sehingga sirkulasi udara tidak terhambat.
Pengaruh panas dari perapian dapat Gambar 327 Pahat Potong Dingin segera dinetralisir oleh udara di
sekitarnya. Lantai tanah juga sangat baik VI.5. TEORI DAN PRAKTEK DASAR PENEMPAAN karena akan mengurangi perambatan getaran yang diakibatkan oleh
pemukulan dalam proses penempaan. VI.5.1. Persiapan Tempat Dalam proses penempaan diperlukan ruangan yang cukup luas dan sistim atap yang baik. Hal ini disebabkan karena dalam prosesnya selalu menggunakan api sebagai pemanasnya, sehingga akan mempengaruhi suhu ruangan atau Penggunaan keramik untuk lantai kurang baik, karena selain licin juga mudah rusak bila terkena panas dan kejatuhan benda-benda yang digunakan. Lantai ruang tempa yang paling baik adalah lantai yang menggunakan semen cor dan dibuat agak kasar, sehingga tidak licin dan tidak mudah pecah jika
lingkungan tempat bekerja menjadi lebih panas. Untuk meminimalisir hal itu maka perlu dibuat ruangan yang lebih luas dan atap yang lebih tinggi. Sistim atap yang paling baik adalah sistim atap tumpang yang ada celah udara agak luas pada
kejatuhan alat- alat atau besi yang selalu ada di ruangan tersebut. Agar udara di lingkungan kerja tetap bersih dapat dipasang cerobong asap yang dibuat di atas dapur tempa. Asap
207
pembakaran langsung bisa keluar dan tidak memenuhi ruangan. Di ruang praktek tempa selalu ada pembakaran. Apabila menggunakan
keadaan dan keterbatasan tempat, maka perlu dipasang kipas penyedot ( fan ) untuk membantu sirkulasi udara dan menyedot debu serta asap yang timbul akibat pembakaran. Sehingga keadaan udara di dalam ruang praktek
pecahnya arang yang terbakar. Sebagai langkah pengamanan harus dibuatkan bak air di dekat perapian. Hal ini dimaksudkan agar dapat digunakan
penempaan tetap segar dan bersih. Jumlah dan penempatan kipas penyedot ( ven ) tersebut tergantung pada situasi dan kondisi ruangan tersebut. Di dalam ruang praktek penempaan selalu ada api pembakaran. Oleh karena itu perlu diperhatikan penempatan bahan bakar yang mudah terbakar minyak tanah, bensin, ( seperti harus
untuk memadamkan api bila sewaktuwaktu terjadi percikan nyala api api di atau luar
merembetnya
lingkungan tungku perapian. Banyaknya sinar masuk dalam ruangan mutlak diperlukan. pada Karena tingkat akan
dsb.),
dijauhkan dari perapian. Sebab dalam proses pembakaran selalu ada percikanpercikan api dari patahan arang sewaktu dibakar. Pengadaan tabung pemadam kebakaran juga mutlak diperlukan untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran. Bisa juga disediakan pasir yang
berpengaruh
ketelitian
dalam proses penempaan. Untuk itu jendela dan ventilasi pada dinding perlu dibuat dan cukup untuk menghindari kurangnya sinar yang masuk. Sinar masuk diusahakan dari segala penjuru untuk menghindari adanya bayangan kuat yang diakibatkan oleh lemahnya sebagian arah sinar dan kuatnya di bagian lain arah. Untuk mengantisipasi suasana gelap yang diakibatkan oleh mendung atau hal-hal lain, perlu
diletakkan dalam bak atau kotak kayu sebagai upaya membantu proses
bahan baku pembakaran seharusnya berada tidak jauh dari tungku perapian. Hal ini juga didasarkan pada faktor efektifitas dalam bekerja. Jauhnya
dipasang lampu listrik yang memadai. Terutama yang mengarah pada area kerja penempaan. Bila ruang praktek tempa tidak memadai, dalam arti tempatnya sempit karena
gudang arang juga akan berpengaruh pada tingkat pengontrolan kondisi bahan tersebut. Begitu juga penempatan
gudang bahan penempaan yang berupa pelat-pelat besi atau bentuk yang lain, diusahakan mudah untuk mengambilnya. Jauhkan pula bahan-bahan tersebut dari bahan-bahan atau cairan yang bersifat korosif, misalnya: HCl, HNO3, H2SO4, garam, dan sebagainya. Besi sangat rentan terhadap bahan-bahan tersebut. Rusaknya besi juga akan mempengaruhi kualitas bahan tersebut. Pemilahan jenis-jenis besi juga perlu dilakukan pengambilan sebagai alat untuk serta mempermudah dapat atau digunakan koreksi.
proses
penempaan
atau
sebaliknya
sewaktu mengembalikan alat setelah selesai digunakan. Penempatan alat dalam almari
sebaiknya disesuaikan dengan berat ringannya alat. Alat-alat yang berat sebaiknya diletakkan di bagian bawah, sedangkan alat yang lebih ringan
diletakkan di bagian atasnya. Begitu pula alat yang mempunyai tingkat kepekaan atau kerusakan tinggi diletakkan pada bagian paling atas dan memenuhi saratsarat faktor keamanan. Hal ini bertujuan agar dapat mengantisipasi dan
kontrol
Maksudnya adalah apakah jenis-jenis besi tersebut masih cukup persediaanya ataukah sudah menipis sehingga perlu persiapan mencari dan membeli lagi. Keteledoran dalam mengelola bahan akan sangat mempengaruhi produktifitas kita sendiri. Sebagai contoh adalah jika sewaktu-waktu kehabisan salah satu bahan tertentu dan kita tidak
meminimalisir tingkat kerusakan akibat berbenturan dengan benda lain. Memperbanyak rak dalam lemari juga dapat dilakukan, karena akan dapat mengurangi kerusakan alat tersebut. Selain itu dengan banyak rak akan memungkinkan alat tersimpan dengan rapi dan tersendiri, sehingga benturan dengan alat lain dapat dihindarkan. Usahakan penempatan atau posisi alat sudah tetap atau permanen. Sehingga memudahkan kita dalam pengontrolan.
mengetahuinya maka proses pengerjaan penempaan tentunya akan terhenti dan tertunda. Almari alat sebaiknya diletakkan di
Penggambaran profil alat atau tulisan nama alat pada lokasi tertentu juga perlu untuk memudahkan kita dalam
dalam lingkungan ruang tempa dan berjarak relatif dekat dengan tungku perapian. Dekatnya almari tersebut akan mempengaruhi tingkat efektifitas dan kecepatan dalam pengelolaan alat itu sendiri, baik sewaktu mengambil untuk
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
pengembalian atau penyusunan kembali alat-alat tersebut. Meskipun penempatan alat sudah pasti atau permanen perlu juga dibuat daftar
209
inventaris alat-alat yang ada dalam almari tersebut, untuk memudahkan berkala atau
semula dan hanya membalikan tubuh saja, sehingga tidak ada langkah-
pengontrolan
secara
periodik. Penulisan alat sebaiknya tidak hanya namanya saja, tetapi dilengkapi dengan spesifikasi alat tersebut. Hal ini untuk memudahkan apabila nanti ada alat yang hilang, maka data tersebut dapat digunakan untuk mencari atau membeli lagi. Untuk memudahkan dan mengefektifkan proses penempaan maka diperlukan penataan semua elemen yang harus ada dalam ruang tersebut. Adapun elemen-elemen tersebut antara lain : Dapur perapian Personil atau penempa Paron induk Arang Bahan yang dirempa Bak air Semua unsur tersebut harus diposisikan sesuai dengan tingkat kepraktisan dan keleluasaan gerak penempa. Hal ini penting sekali untuk menghindari salah langkah dan pemborosan gerak bagi si penempa. Usahakan letak paron selalu dalam posisi dekat dengan tungku VI.5.2.1. Tempa Panas Proses tempa ini pengerjaannya selalu dalam keadaan panas. Setelah VI.5.2. Penempaan Prinsip penempaan adalah membentuk suatu benda atau barang dengan cara pemukulan, baik langsung menjadi
benda atau pun dengan cetakan. Untuk memudahkan proses pembentukannya, benda kerja dipanaskan terlebih dahulu. Tehnik penempaan terdiri dari dua
macam, yaitu:
menjalani proses pemukulan maka lama kelamaan dingin, benda tersebut sulit untuk menjadi untuk
sehingga
dibentuk lagi. Untuk mengatasi hal itu maka benda tersebut dipanaskan lagi. Begitu seterusnya, proses tersebut kerja yang
sampai barang
benda seperti
diinginkan. Ada pun urut-urutan proses penempaan adalah sebagai berikut: VI.5.2.1.1. Tempa Persiapan bahan dan pengecekan dapur tempa perlu dilakukan sebelumproses pembakaran. Hal ini perlu dilakukan agar Mengoperasikan Dapur
perapian. Sehingga penempa sewaktu mengambil benda kerja dari perapian dan akan menempa, tidak perlu
proses kerja selanjutnya dapat berjalan lancar. Pilihlah arang kayu jati sebagai bahan bakarnya. Karena arang jati merupakan arang yang baik yang dapat
di mulai. Cara mengoperasikan dapur tempa adalah sebagai berikut: Berilah pusat perapian bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti serutan atau serabut-serabut kayu, sabut kelapa, kayu-kayu lunak yang kering untuk
menghasilkan panas/suhu yang baik. Ciri arang tersebut adalah keras, dan hitam mengkilat. Pilihlah arang yang masih utuh bentuknya. Jangan memilih atau menggunakan arang yang butirannya
pembakaran awal. Untuk memudahkan pembakaran dapat diberi sedikit minyak tanah. Taruhlah arang kayu yang kecil-kecil butirannya di atas kayu atau sabut-sabut kelapa tadi. Sulutlah kayu atau sabut-sabut kelapa tersebut dan mulai dihembuskan udara secara perlahan-lahan, agar api tidak mati. Bila api sudah menyala dan membakar butiran-butiran arang yang kecil,
kecil-kecil (remukan) atau arang ranting, karena di samping nyala api kurang baik juga cepat habis arang (boros). juga Tingkat perlu
kekeringan
diperhatikan. Jika arang itu kadar airnya masih banyak, dapat dijemur sampai cukup kering. Taruhlah arang di dekat perapian, sehingga akan memudahkan penempa bila membutuhkan. Dapur tempa yang akan digunakan hendaknya dibersihkan dari kotorankotoran atau kerak hasil pembakaran.
mulailah menaruh arang yang lebih besar. Aturlah hembusan udara hingga api menjadi besar dan membara dan siap digunakan. Masukkan potongan-potongan baja
Terak yang tidak dibersihkan, akan bertambah pembakaran terus lagi, sewaktu sehingga ada
sebagai bahan baku penempaan. VI.5.2.1.2. Memanaskan Benda Kerja Menempa mendapatkan logam bentuk agar yang mudah tepat
semakin
lama menjadi banyak dan mengganggu proses pemanasan selanjutnya. Saluransaluran udara perlu diamati dan dicoba apakah hembusan udara mengalami hambatan atau tidak. Begitu juga alat penghembusnya, baik yang manual atau kipas listrik. Setelah semua siap maka proses pengoperasian dapur tempa bisa
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
haruslah dibakar dahulu hingga memijar. Proses pemijaran ini sangat menentukan bagi logam-logam yang ditempa. Lebihlebih logam keras seperti besi dan baja. Sedangkan penempaan logam lembek pun berhasil dan tidaknya ditentukan
211
oleh
pemijaran
(khususnya
logam
hendaknya selalu diamati agar tidak terjadi pemanasan yang salah. Hal ini dapat merusak logam.Membakar logam baja, jangan terlalu lama, sebab zat arang akan hilang karenanya. Setelah api menyala besar, barulah baja Gambar 428 penempatan benda kerja dalam tungku
dimasukkan ke dalam api. Baja tidak baik jika banyak angin hembusan,
karena zat-zat akan hilang. Letakanlah benda kerja di tengah-tengah gundukan arang yang membara. Posisi benda kerja tidak baik, karena terlalu jauh. Posisi benda kerja no. 2 paling baik. Posisi benda kerja no. 3 tidak baik, karena terlalu dekat.
Karena itu merupakan posisi paling baik. Bila benda kerja diletakan didasar dapur tempa, benda kerja akan lama menjadi panas,karena selalu kena
Disain dan Produksi Kriya Logam Kuning tua 1050 1150 Kuning muda Putih Putih terang 1150 1250 1250 1400 1400 1600
hembusan udara.Begitu pula sebaliknya bila benda kerja berada di atas,akan lebih lama menjadi panas, dan akan terjadi pemborosan bahan bakar.
(Tjandra Wirawan)
VI.5.2.1.3 Tehnik Memotong Bahan Pemotongan bahan logam dilakukan bila ukuran bahan baja yang ada tidak
Dalam
pekerjaan
tempa
ini
alat
sesuai dengan ukuran bahan yang akan digunakan, baik panjang maupun
pengukur panas (termometer), jarang digunakan. Untuk mengetahui benda kerja siap ditempa atau belum hanya berpedoman pada warna benda kerja sewaktu dibakar. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
lebarnya. Sebelum proses pemotongan, bahan perlu diukur terlebih dahulu, untuk menentukan panjang dan
lebarnya sesuai dengan yang akan digunakan. Ukurlah yang benar-benar tepat dan akurat. Artinya bila garis
Tabel 15 Daftar warna pemanasan dan temperatur. Warna Perkiraan (derajad celcius) Coklat tua Merah coklat Merah tua 530 580 580 650 650 730 suhu
tersebut
sejajar
harus
betul-betul
sejajar, begitu juga bila siku-siku juga harus benar-benar siku. Untuk dalam
meminimalkan
kesalahan
penanda yang semakin besar (luas), maka pengukuran menjadi tidak akurat. Tehnik pemotongan ada dua macam, yaitu:
Merah padam 800 830 muda Merah muda Merah jambu 830 900 900 1050
VI.5.2.1.3.1. Tehnik potong panas Tehnik memotong panas adalah proses pemotongan benda kerja dalam
keadaan panas dengan suhu kurang lebih 1100 derajad celcius. Logam
213
tersebut
biasanya
akan
berwarna
Disain dan Produksi Kriya Logam sebelah bawah dan lakukanlah pemotongan sekali lagi seperti proses pemotongan pertama. Lakukanlah berulang-ulang sampai
kuning muda. Alat yang digunakan adalah pahat potong panas. Bentuk pahat ini langsing dan bertangkai untuk memegang bila pahat tersebut digunakan. Penggunaan alat potong ini dengan cara dipukul. Langkah-langkah untuk mendapatkan hasil pemotongan yang baik adalah sebagai berikut: Ukurlah bahan yang akan dipotong dengan tepat dan akurat, serta berilah tanda menggunakan penitik dengan jalan dipukul ringan. Panasilah benda kerja dengan
benda kerja hampir putus. Geserlah benda kerja hingga bekas pukulan tepat berada pada tepi
berada di luar permukaan landasan, perlahan-lahan hingga putus. Pahat yang selesai digunakan untuk memotong benda kerja, biasanya juga akan menjadi panas. Oleh karena itu perlu segera didinginkan dengan cara mencelupkan pada air yang tersedia. Sehingga kondisi pahat akan menjadi pulih kembali.
meletakkan pada posisi di tengahtengah bara api, sampai berwarna kuning muda. Angkatlah benda kerja menggunakan penjepit yang sesuai dengan bentuk dan penampang benda kerja. Peganglah benda kerja tersebut dengan kokoh dan letakkan di atas permukaan landasan dengan posisi yang stabil. Ambillah pahat atas dan tempatkan mata pahat pada bagian yang akan dipotong dengan posisi tegak lurus terhadap benda kerja dan landasan. Pukullah kepala pahat dengan palu tempa, hingga benda kerja terpotong setengahnya. Benda kerja dibalik sehingga posisi bahan yang sudah terpotong berada di
Disain dan Produksi Kriya Logam Pukullah kepala pahat dengan palu tempa, hingga benda kerja terpotong setengahnya. Benda kerja dibalik sehingga posisi bahan yang sudah terpotong berada di sebelah bawah dan lakukanlah
pemotongan sekali lagi seperti proses pemotongan pertama. Gambar 330 Memotong benda kerja dengan pahat potong atas dan bawah Lakukanlah berulang-ulang sampai
VI.5.2.1.3.2. Tehnik potong dingin Tehnik memotong dingin adalah proses pemotongan benda kerja dalam
pukulan
tepat
berada
pada
tepi
keadaan dingin. Alat yang diperlukan adalah pahat potong dingin. Bentuknya lebih tambun (besar) dari pada pahat potong panas. Tehnik pemotongan ini adalah sebagai berikut: Ukurlah bahan yang akan dipotong dengan tepat dan akurat, serta berilah tanda menggunakan penitik dengan jalan dipukul ringan. Peganglah benda kerja tersebut dengan kokoh dan letakkan di atas permukaan landasan dengan posisi yang stabil. Ambillah pahat atas dan tempatkan mata pahat pada bagian yang akan dipotong dengan posisi tegak lurus terhadap benda kerja dan landasan.
VI.5.2.1.3.3. Tehnik Meregang Benda Kerja Meregang menipiskan, adalah suatu tehnik atau
memanjangkan,
melebarkan benda kerja dengan palu peregang, baik peregang atas atau peregang bawah. Proses ini dpat
215
dilakukan atau dikerjakan sewaktu suhu atau panas benda kerja 1100 derajat Celcius. Dan berwarna kuning muda. Apabila benda kerja sudah berwarna merah yang bersuhu kurang lebih 810 derajad Celcius, maka proses
Disain dan Produksi Kriya Logam Letakkanlah peregang atas di atas benda kerja searah dengan peregang bawah dalam posisi tegak lurus. Pukullah kepala peregang atas dengan kekuatan tertentu sampai benda kerja meregang di antara dua peregang. Angkatlah peregang atas dan geserlah benda kerja, ulangi lagi sampai
peregangan dihentikan. Peregangan di bawah suhu tersebut akan berakibat keretakan benda kerja. Palu peregang dapat digunakan salah satu atau keduaduanya. Urut-urutan proses peregangan adaklah sebagai berikut: Buatlah analisa ukuran benda kerja sebelum dan sesudah diregang.
Sehingga dapat untuk mengendalikan proses peregangan. Panasilah benda kerja pada dapur tempa sampai berwarna kuning muda. Pasanglah peregang bawah pada Gambar 332 Proses meregang
lubang segiempat yang terdapat pada landasan. Angkatlah benda kerja yang sudah siap, menggunakan smit tang (penjepit) yang sesuai dengan penampang, ukuran, dan bentuk benda kerja. Letakkanlah benda kerja di atas VI.5.2.1.3.4. Tehnik Meratakan Benda kerja yang sudah selesai
dipotong dan diregang, biasanya masih kasar permukaannya. Untuk meratakan permukaan tersebut digunakan palu perata. Sebelum menggunakan palu perata sebaiknya dicek dulu tingkat
peregang bawah dengan menggunakan suit tang (penjepit) . Peganglah benda kerja tersebut dengan kuat dan konstan agar posisi benda kerja tetap terjaga.
permukaannya, kebersihan
bagaimana dan
kehalusannya.
Disain dan Produksi Kriya Logam ada yang tidak rata, sampai benarbenar halus dan rata. Begitu juga tangkai palu perata yang kemungkinan sudah tidak layak lagi digunakan, perlu diperbaiki sehingga tidak mengganggu proses perataannya. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka perlu diperhatikan langkahVI.5.2.1.3.5 Tehnik Membengkok Membengkok adalah suatu tehnik atau proses membuat sudut suatu benda kerja. yang sesuai Sudut yang dapat dibuat Gambar 333 Tehnik Meratakan
langkah kerjanya, yaitu sebagai berikut: Panasilah benda kerja yang akan
diratakan pada dapur perapian sampai berwarna kuning muda. Pilihlah pahat perata
bermacam-macam, mulai 60, 90, 120 derajad, dan sebagainya. Disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Dalam sebaiknya proses benda pembengkokan kerja dipanaskan
dengan benda kerja, terutama ukuran panjang dan lebarnya. Bila sudah cukup pemanasannya, maka angkatlah benda kerja tersebut dngan menggunakan tang penjepit yang sesuai dengan benda kerja. Peganglah benda kerja dengan kuat dan letakkan di atas permukaan
pecahnya benda kerja pada bagian luar. Perlu diketahui bahwa bila suatu benda (baja) dibengkokan, maka pada bagian luar akan mengalami perpanjangan, meskipun pada bagian dalam tetap. Bahkan pada bagian dalam dapat
landasan. Tempatkanlah palu perata pada bidang permukaan benda kerja yang akan diratakan. Pukullah ujung palu perata dengan menggunakan kekuatan yang palu tempa, dengan dengan
mengalami pemendekan. Proses pemanasan ini berlaku pada semua bentuk besi, baik yang berbentuk bulat (besi beton eser), besi segiempat, plat, dan sebagainya.
disesuaikan
kondisi benda kerja. Geserlah palu perata ke sepanjang permukaan ratakan benda kerja, kemudian permukaan
sampai
seluruh
menjadi rata.
217
Untuk
mendapatkan
hasil
pembengkokan yang baik, maka uruturutannya adalah sebagai berikut: Ukurlah benda kerja yang akan VI.5.2.1.3.6. Tehnik Melubang Untuk melubangi benda kerja dapat digunakan pahat pelubang atau pahat penusuk. Diameter pahat pelubang ada berbagai macam, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Pekerjaan ini dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang benda kerja dan pahat penusuk sedangkan orang
dibengkokan dan berilah tanda dengan menggunakan penitik. Pilihlah kokot yang sesuai dengan benda kerja dan pasanglah kokot duduk pada landasan. Panasilah benda kerja pada dapur tempa sampai berwarna kuning muda. Angkatlah benda kerja dengan
kedua memukul pahat pelubangnya. Langkah-langkah kerja pada proses melubang adalah sebagai berikut: Ukurlah posisi lubang yang akan dibuat dengan tepat dan berilah tanda dengan penitik.
menggunakan smit tang (tang penjepit) yang sesuai dan masukkan ke dalam kokot duduk yang ada pada landasan. Ambillah kokot bertangkai dan mulailah proses pembengkokan . Usahakan kokot bertangkai berada
Pilihlah diameter pahat pelubang yang sesuai dengan lubang yang akan dibuat. Panasilah benda kerja terutama pada bagian yang akan dilubang sampai berwarna kuning muda. Angkatlah benda kerja dan letakkan pada landasan. Usahakan bagian yang akan dilubang terletak di atas lubang yang ada pada landasan. Karena
pada jarak yang tepat dengan kokot duduk, sehingga hasil bengkokan akan sesuai dengan perencanaan.
setelah palu pelubang dipukul akan menimbulkan benjolan pada sisi bagian bawahnya. Tempatkan ujung pelubang pada bagian yang telah diberi tanda.
Pukullah
kepala
pelubang tempa,
dengan sampai
Disain dan Produksi Kriya Logam Sebelum kedua benda kerja disambung, perlu kiranya salah satu ujungnya dibuat di kampuh terlebih dahulu. Kampuhnya berbentuk segiempat tirus dan saling berlawanan di antara kedua benda kerja yang dibuat. Jika yang satu menghadap ke bawah maka yang lain menghadap ke atas. Ada pun langkah-langkah
menggunakan
palu
benda kerja tertusuk setengahnya. Balikkan benda kerja, letakkan posisi bagian yang akan dilubang tepat di atas lubang yang ada pada landasan. Pukullah pelubang sampai keadaan maksimal. tembus, Apabila maka terpaksa lagi belum dengan
ulangi
membalik benda kerja. Bila perlu benda kerja dapat dipanasi lagi.
penyambungan tempa adalah sebagai berikut: Siapkan dua potong benda kerja yang akan disambung dan sudah berkampuh. Panaskan kedua ujung benda kerja yang akan disambung sampai pijar. Angkatlah benda kerja tersebut satu persatu dengan menggunakan tang
penjepit kemudian letakkan di atas landasan dengan kampuh menghadap Gambar 335 Tehnik Melubang ke atas dan yang satu menghadap ke bawah. VI.5.2.1.3.7. Tehnik Menyambung Pukullah ujung-ujung benda kerja yang akan disambung sampai kedua ujung tempa adalah tersebut berpadu menjadi satu. Bila penyambungan belum sempurna maka benda kerja dapat dipanasi dan dipukul memenuhi penyambungan. lagi sampai betul-betul syarat-syarat
salah satu tehnik penyambungan benda kerja logam, dengan cara dipukul dan dalam keadaan panas pijar. Keadaan pijar merupakan syarat mutlak bagi tehnik penyambungan. Bila kedua
benda kerja sudah dalam keadaan dingin maka sambungan akan lepaslagi, meskipun sudh terbentuk.
219
Disain dan Produksi Kriya Logam Bahan-bahan yang dapat diproses dengan tehnik tempa adalah bahan atau jenis logam lunak, seperti dan perak,
tembaga,
kuningan,
perunggu.
Bahan-bahan ini biasanya berbentuk kawat-kawat , lantakan, batangan, atau plat yang tebal. Bahan-bahan tersebut diukur dan dipotong sesuai dengan perencanaannya. VI.5.2. 2. Memanaskan Benda Kerja Tujuan memanaskan benda kerja
adalah untuk melunakkan benda kerja, supaya dalam proses penempaan atau pembentukan selanjutnya lebih mudah. . Gambar Tempa 336 Tehnik Menyambung Pemanasan menggunakan (arang), bahan benda bahan bakar kerja bakar cair dapat padat (minyak
tanah, bensin), atau bahan bakar gas VI.5.2.2.Tempa Dingin Tehnik tempa dingin suatu yaitu benda proses yang (elpiji). Pembakaran yang paling baik adalah menggunakan bahan bakar cair atau gas, karena benda kerja yang dipanasi akan tetap bersih, mudah diamati, dan dikontrol tingkat panasnya. Tingkat panas tersebut dapat dilihat dari warna logam yang dibakar. Bila warna logam tersebut semakin muda dan terang berarti logam tersebut dalam keadaan panas dan perlu diangkat dari pembakaran. Keterlambatan
pembentukan
dilakuan dengan jalan memukul. Proses pemukulan ini dilakukan ketika benda kerja dalam keadaan dingin. Tehnik ini hanya dapat dilakukan terbatas pada bahan-bahan logam lunak dan dalam volume yang relatif kecil. Barang-barang yang dihasilkan merupakan barangbarang yang kecil-kecil, seperti
perhiasan, souvenir, serta asesoris lain. Urut-urutan proses tempa dingin adalah sebagai berikut: VI.5.2.1. Menyiapkan Bahan
pengangkatan kadang-kadang berakibat melelehnya benda kerja, karena benda kerja bentuknya kecil. Dalam proses pembakaran atau pemanasan, benda
kerja dibolak-balik posisinya agar dapat merata pemanasannya. Usahakan bertekanan api yang atau digunakan sedang,
Disain dan Produksi Kriya Logam diambil dan ditaruh di tempat lain yang lebih dingin. Tetapi tidak boleh langsung dimasukkan ke dalam air. Proses pendinginan yang mendadak akan mengakibatkan benda kerja
rendah
sehingga tingkat kesamaan panas dapat terjaga dan merata. Apabila tekanan api terlalu kuat akan mengakibatkan
menjadi keras lagi. Hal ini dikarenakan struktur benda kerja yang tadinya sudah merenggang menyusut struktur karena dipanasi cepat. akan akan
pengapian tidak merata, ada bagian yang sudah terlalu panas tetapi ada
dengan benda
Sehingga kembali
kerja
seperti semula. Pendinginan yang baik cukup dianginanginkan saja, sehingga akan menjadi dingin secara alami. Benda kerja
diusahakan paling banyak bersudut 60 derajad Celcius dan searah dengan benda kerja. Hal ini bertujuan agar permukaan benda kerja yang terkena api lebih luas. Pengolahan api perlu dilakukan untuk meratakan panasnya benda kerja.
tersebut kondisinya tetap lunak dam akan memudahkan proses penempaan dan pembentukan selanjutnya.
Gambar 338 Proses Pendinginan VI.5.2.4. Tehnik Menempa Gambar 337 Proses Pemanasan VI.5.2.3. Mendinginkan Benda Kerja Apabila pemanasan sudah dianggap cukup maka angkatlah benda kerja atau matikan brander pembakarnya. Benda kerja dapat didiamkan di tempat atau Penempaan dilakukan pada waktu
benda kerja sudah menjadi dingin dan dapat tangan. langsung Tidak dipegang perlu dengan
menggunakan
penjepit. Benda kerja yang dibentuk dengan tehnik tempa atau pemukulan
221
semakin lama strukturnya akan mampat lagi. Mampatnya struktur tersebut akan mengakibatkan benda kerja menjadi keras, sehi8ngga perlu dipanasi lagi seperti semula. Pekerjaan tersebut
Disain dan Produksi Kriya Logam Untuk melebarkan benda kerja ini palu yang digunakan juga jenis palu punca silang atau palu punca lurus.
diulang-ulang sampai dianggapu cukup atau benda kerja sudah terbentuk. Tehnik menempa ada beberapa
Tehnik
memanjangkan
Dalam proses pengerjaan ini digunakan palu punca lurus atau punca silang (pengungsil). Caranya dengan memukul benda kerja menyilang. Karena Gambar 340 Tehnik melebarkan
VI.5.2.4.3. Tehnik membentuk Palu yang digunakan dalam tehnik pembentukan ini menggunakan jenis palu biasa (permukaan datar). Tehnik pemukulannya sudah variatif karena akan membentuk dan harus
menyesuaikan dengan gambar rencana. Dalam hal ini ketrampilan tehnik dan pengolahan bentuk sangat menentukan Gambar 339 Tehnik memanjangkan hasil akhir. Apabila benda kerja sudah menjadi keras (kenyal) kembali maka VI.5.2.4.2. Tehnik melebarkan benda kerja. harus dipanasi seperti semula. Hal itu dilakukan berulang-ulang sampai
Disain dan Produksi Kriya Logam ayam akan berbeda dengan pisau yang digunakan untuk memotong daging sapi dan daging kambing. Pisau daging dan ayam mata berbentuk pisau lurus.
yang dapat dibuat dari bahan baja dengan tehnik tempa cukup banyak. Barang-barang tersebut antara lain
segiempat
Tingkat ketebalan antara mata pisau dan punggung pisau hampir sama. Sedangkan pisau daging yang
mulai dari keperluan dapur, pertanian, pertukangan, dan lain-lain. Salah satu alat dapur yang dapat dibuat adalah sejenis pisau daging. Untuk membuat sebuah pisau daging perlu perencanaan yang baik. Ada pun tahapan-tahapan yang harus dilalui adalah sebagai
digunakan untuk memotong daging sapi atau kambing berbentuk seperti belati. Pada bagian ujungnya lancip dan mata pisaunya melengkung. Bagian
punggung pisau lebih tebal daripada bagian mata pisau, sehingga cukup kuat apabila digunakan untuk memotong
berikut:
VI.5.3.1. Persiapan Gambar Kerja Persiapan dilakukan, digunakan proses gambar karena sebagai kerja gambar ini perlu
tersebut
VI.5.3.3. daging
Menentukan
ukuran
pisau
pedomandalam nanti.
pembuatannya
Untuk menentukan ukuran pisau daging, tentulah juga harus berpedoman pada bentuk pisau yang akan di dibuat atas.
berdasarkan
pertimbangan
Berapa panjang dan lebar pisau, tingkat kelengkungan mata Semua itu pisau, dan
VI.5.3.2. daging
Menentukan
bentuk
pisau
sebagainya.
disesuaikan
dengan kebutuhan.
Dalam menentukan bentuk pisau, harus berpedoman pada kegunaan pisau VI.5.3.4. Menentukan bentuk tangkai pisau Bentuk tangkai pisau bermacam-
tersebut. Pisau daging tersebut akan digunakan untuk memotong jenis daging apa ? Karena bentuk pisau yang akan digunakan untuk memotong daging
223
bentuk tersebut misalnya ada yang bulat lurus, bulat melengkkung, dan sebagainya. elips lurus,
Disain dan Produksi Kriya Logam karena itu yang paling cocok hanya digunakan untuk badan pisau.
VI.5.3.5. Persiapan Bahan VI.5.3.5.1. Bahan baku pisau Ketajaman pisau daging berbeda Gambar 342 Bahan Baja Bekas
dengan ketajaman pisau sayur. Jenis pisau daging harus lebih tajam. Oleh karena itu bahan yang digunakan untuk membuat pisau daging harus dari jenis baja menengah sampai tinggi kadar karbonnya. tingkat tersebut. Untuk membuat jenis pisau ini Hal ini untuk memenuhi ketajaman pisau
VI.5.3.5.1.2. Bekas kikir (kikir plat) Baja bekas kikir ini termasuk jenis besi baja berkadar karbon tinggi. Sifatnya lebih keras, mudah tingkat patah, tetapi yang
minimal
mempunyai
ketajaman
tinggi. Maka jenis bahan ini sangat baik digunakan untuk isian pisau.
VI.5.3.5.1.1.Besi baja bekas Besi baja bekas ini termasuk baja berkadar karbon sedang (0,3 0,7 %). Sifat besi ini adalah cukup liat, tidak mudah patah, mudah dibentuk dengan tingkat panas tertentu, tetapi tidak VI.5.3.6 Bahan pemanas Bahan pemanas sebaiknya Gambar 343 Kikir Bekas
menggunakan arang kayu jenis kayu keras. Karena jenis arang ini akan menghasilkan api/panas yang cukup baik. Sehingga dapat mempercepat
terlalu keras. Jenis baja ini baik untuk bahan badan pisau, namun tingkat ketajamannya terbatas. Pisau dari jenis ini mudah diasah, mudah tajam, tetapi juga cepat tumpul bila digunakan. Oleh
proses pemanasannya.
Disain dan Produksi Kriya Logam palu yang paling kecil digunakan untuk menghaluskan benda kerja.
VI.5.3.7.1. Tungku perapian dengan ububan (alat peniup udara) Ububan adalah alat peniup atau
penghembus udara yang terdiri dari dua buah tabung silinder. Alat ini merupakan alat penghembus tradisional dengan tenaga manusia. Gambar Tempa 345 Macam-macam Palu
VI.5.3.7.3. Landasan tempa Landasan tempa menggunakan jenis landasan bulat rata. Bentuknya mulai dari yang besar, medium, dan kecil. Landasan Gambar Tradisional 344 Tungku Ububan besar digunakan untuk
menempa peregangan. Bentuk yang medium untuk landasan pemotongan, sedangkan landasan yang paling kecil
VI.5.3.7.2. Palu tempa Jenis palu tempa bermuka satu dan bentuknya bulat memanjang. Ukurannya bermacam-macam, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Begitu juga
tangkainya, mulai yang pendek sampai yang bertangkai panjang. Untuk pemukulan pemotongan
digunakan jenis pukul medium. Pukul yang besar dan bertangkai panjang digunakan untuk peregangan. Sedang
225
dapat
VI.5.3.7.4. Pahat tempa Pahat tempa berbentuk seperti betel yang diberi tangkai dengan dua bilah bambu Panjang yang diikat dengan kawat.
tangkai
bermacam-macam
disesuaikan dengan besar kecil dan kegunaan pahat. Pahat tersebut terdiri dari dua macam, yaitu pahat tempa panas dan pahat tempa dingin. Gambar 348 Alat-alat Finishing
VI.5.3.8.1.
Memotong
bahan
baku
(bahan badan pisau). VI.5.3.7.5. Alat finishing Alat finishing yang digunakan adalah grenda tangan listrik dan kikir besar (patar). Grenda listrik digunakan untuk membentuk/meratakan keseluruhan. Sedangkan secara kikir Pemotongan dilakukan dengan pahat dingin yang dipukul memakai palu
tempa. Ukuran bahan tersebut adalah panjang 10 cm, lebar 6 cm, dan tebalnya 1,5 cm.
digunakan untuk penghalusan akhir. Proses landasan finishing yang ini menggunkan sunglon.
disebut
Sunglon tersebut terdiri dari dua balok kayu yang diberi alur dan disatukan dengan dua buah besi beton. Alat ini
Disain dan Produksi Kriya Logam sampai kotoran-kotoran karat yang sudah terbakar mengelupas. Untuk membersihkan sayatan-sayatan atau bentuk-bentuk sayatlah pahat potong yang tidak dengan panas
digunakan, menggunakan
dengan cara dipukul sampai bahan badan pisau menjadi balok segiempat Gambar 349 memotong bahan baku yang lurus dan bersih.
VI.5.3.8.2. Memotong bahan isian Bahan isian menggunakan sejenis kikir plat (patar) bekas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Panasilah kikir sampai berwarna merah. Ambil dan langsung ditempa (dipukul) sampai menjadi lebar kurang lebih 3 cm. Panasi merah. Potonglah menggunakan pahat potong panas dengan ukuran panjang kurang lebih 7 cm, sehingga akan menjadi plat dengan ukuran 7 cm dan lebar 3 cm. VI.5.3.8.4. Memberi isian badan pisau dengan bahan potongan kikir. Bakarlah benda kerja sampai berwarna merah VI.5.3.8.3 Membersihkan kotoran dan sayatan bahan badan pisau Bakarlah bahan badan pisau sampai berwarna merah muda. Untuk keputih-putihan, kemudian kembali sampai berwarna Gambar 350 Membersihkan kotoran/ sayatan
ambillah dengan tang penjepit. Letakkan benda kerja di atas landasan dalam posisi masih memanjang,
kemudian belahlah menggunakan pahat potong panas tepat di tengah-tengah secara memanjang. Ukuran pahatan harus sama dengan ukuran bahan isian, yaitu panjang 7 cm dan kedalamam 3 cm.
meratakan pemanasan, benda kerja harus dimasukkan dalam bara api dan dibolak balik. Ambillan dengan tang penjepit lurus dan latekkan di atas landasan. Pukullah
227
Masukkan
isian
tersebut,
kemudian
Disain dan Produksi Kriya Logam sepanjang 3 cm yang tidak ada isiannya. Bagian ini dibentuk menjadi tangkai pisau. Sedang bagian
pukullah sampai semua bagian isian dapat masuk ke dalam lubang pahatan. Untuk merapatkan benda pahatan kerja tadi,
sepanjang 7 cm dibentuk menjadi mata pisau. Panasi dan pukul kembali sampai dengan
robohkanlah
sehingga
posisinya miring. Pukullah sampai rapat dan berbentuk balok lagi. Panasi lagi benda kerja sampai
berwarna merah keputih-putihan dan pukullah sampai isian tadi menjadi satu dengan bahan badan pisau.
penempaan bentuk Panasilah benda kerja dan pukullah setengah bagian ke arah memanjang menggunakan palu tempa serta
VI.5.3.8.6. Menghaluskan bentuk pisau Gunakan gerenda tangan listrik untuk meratakan permukaan pisau. Untuk bagian-bagian yang sulit dijangkau
landasan rata. Pemukulan dilakukan sampai benda kerja berwarna merah kehitam-hitaman. Panasi lagi dan reganglah bagian
gunakan kikir besar. Pastikan bahwa pada bagian mata pisau betul-betul halus, pipih, rata, dan tajam.
setengah yang lain ke arah memanjang juga sampai sepanjang ukuran pisau. Dalam peregangan pembentukan harus diingat bahwa ada bahan badan pisau
Gambar 353 Menghaluskan pisau Gambar 354 Memasang tangkai pisau VI.5.3.8.7. Finishing pisau (penyepuhan dan pemasangan tangkai) Bakarlah pisau tadi sampai berwarna merah keputih-putihan. Ambil dan posisikan mata pisau berada di bawah mendatar dan tegak lurus terhadap permukaan air. Masukkan ke dalam air. Mulailah pada bagian mata pisau sampai pada bagian punggung pisau. Pastikan pisau VI.5.4. PEMELIHARAAN ALAT DAN LINGKUNGAN Pemeliharaan sangat proses berlangsung alat dan lingkungan untuk Gambar 355 Pisau Daging
penting
dilaksanakan
memacu produktifitas kerja. Peralatan yang tidak terawat dengan baik akan mengganggu mekanisme kerja serta proses produksi. Terganggunya proses produksi otomatis akan menurunkan volume dan kualitas barang yang
cepat, sehingga menghasilkan pisau yang berkadar karbon tinggi. Hal terakhir yang dilakukan adalah memasang tangkai pisau.
dihasilkan. Tentu saja hal ini pada akhirnya nanti untung juga dan akan ruginya
mempengaruhi perusahaan.
Begitu juga pemeliharaan lingkungan, yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan kerja, baik lingkungan alam
229
maupun lingkungan sosial perlu dijaga. Oleh karena itu pemeliharaan alat
Disain dan Produksi Kriya Logam VI.5.4.3. Pemeliharaan secara berkala Pemeliharaan alat secara berkala dapat dilakukan secara mingguan, dua minggu sekali, atau bahkan bulanan. Hal ini
VI.5.4.1. Pemeliharaan Alat Alat merupakan dalam sarana proses vital dan
disesuaikan
dengan
kondisi
dan
karakter jenis alat-alat yang ada. Pada jenis alat-alat tertentu, yang
strategis
produksi.
Kelengkapan alat, kepraktisan serta pemeliharaan dan pemanfaatan alat sangat mempengaruhi mekanisme kerja dan hasil akhir (out put). Untuk itu maka perlu dilakuan perawatan alat-alat,
volume penggunaannya lebih sering usahakan lebih intensif perawatannya. Karena pada alat-alat jenis ini lebih rentan terhadap kerusakan. Ada pun alat-alat yang yang perlu perawatan/pemeliharaan berkala, antara lain:
sebagai berikut:
Palu tempa pada bagian tangkainya. Secara berkala tangkai palu perlu dicek kelayakannya, perlu diperbaiki atau
tidak. Atau bahkan perlu diganti. Tang penjepit, perlu dicek ulang pada permukaan penjepitnya. Mengecek dan memberi oli / pelumas pada lat-alat putar. Alat-alat perlu disikat dengan solar agar tidak mudah berkarat. Untuk alat-alat elektrik dan masinal
Pelaksanaannya dapat dilakukan pada setiap awal pekerjaan akan di mulai atau pada akhir pekerjaan selesai. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah: Palu tempa pada bagian pasak
sebaiknya dibuatkan catatan tentang perawatan berkala, sehingga yang dapat sudah
mengetahui dilakukan
engselnya. Dapur tempa pada lubang udara, selalu dibersihkan pembakaran. terak/kotoran sisa hasil
menentukan
perawatan selanjutnya.
Produktifitas
dapat
maksimal
bukan
Disain dan Produksi Kriya Logam terbatas, usahakan bahan-bahan yang lebih besar berada di tempat yang paling bawah, sedangkan bahan yang lebih kecil berada di bagian atas. Begitu juga bahan yang sering digunakan, tempatkan pada lokasi yang strategis untuk memudahkan mencarinya.
hanya karena faktor kelengkapan dan terpeliharanya alat saja. Namun masih banyak faktor lain Salah satu yang di
mempengaruhinya.
antaranya adalah faktor lingkungan. Pada lingkungan yang tidak kondusif akan mempengaruhi iklim kerja, yang pada akhirnya akan menurunkan Pemeliharaan
produktifitas
kerja.
lingkungan kerja mencakup masalah gedung, ruangan, tata letak perangkat kerja, serta alam agar sekitarnya.Harus ruangan tempat
diusahakan
bekerja selalu dalam keadaan bersih dan nyaman. Pembersihan sebaiknya selalu dilaksanakan pada tiap-tiap akhir pekerjaan setiap ini harinya. akan Rutinitas
pembersihan
menjadikan
suasana ruangan terasa lebih nyaman. Sediakan tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah yang ada.
Bedakan antara sampah organik dan sampah anorganik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelolaan
dipakai sebaiknya dimasukkan dalam gudang dan ditempatkan seuai dengan kapling/tempat masing-masing.
231